Rabu, 30 Desember 2020

PATIDUSA PUJANGGA WIYATA



Antologi Patidusa pujangga wiyata adalah antologi ke 4 yang saya buat bersama teman-teman kelas menulis. 

Kali ini ditulis oleh 30 guru hebat, dan saya diberikan  kesempatan untuk menjadi kurator untuk kedua kalinya. 

Patidusa kepanjangan dari empat, tiga, dua, satu. Puisi ini terdiri dari 4 baris demgan format 4-3-2-1, 1-2-3-4, dst. 

Patidusa pujangga wiyata bercerita tentang guru nusantara yang sedang belajar untuk menjadi penyair. Rasa kagum, kesal, rindu, turut mewarnai buku ini. 

Menulis buku antologi adalah lecutan semangat untuk para penulis pemula. Seorang penulis besar pasti di mulai dari seorang pemula. Jadi teruslah berkarya. 

Semoga buku ini lahir dengan selamat dan bermanfaat untuk pembaca. 



#Day30DecAISEIWritingChallange


Selasa, 29 Desember 2020

PREMIS#JAMILAH



Menulis Fiksi
Tema: ide pokok cerita

Premis: Dasar pemikiran yang digunakan sebagai langkah awal dalam mewujudkan ide cerita dalam satu kalimat.

Unsur-unsur premis ada 4
1. Karakter
2. Tujuan
3. Komplikasi(masalah)
4. Resolusi(peleraian masalah)


Tantangan membuat tema dan premis cerpen: 

Tema: Kesucian Cinta Jamilah.



Unsur-unsur premis antara lain:

Karakter: 

Jamilah, kembang desa yang menjadi pujaan di kampungnya.

Arif, kekasih Jamilah yang dahulu adalah seorang play boy.

Rian, teman Jamilah yang menaruh hati dan dendam karena cintanya tak terbalas.

Tujuan: Ingin menunjukkan dahsyatnya kekuatan cinta Jamilah dan Arif

Komplikasi: Saat Rian mencintai Jamilah, sedangkan di hati Jamilah sudah ada Arif. 

Resolusi: Akhirnya Arif dan Jamilah menikah dan hidup bahagia. 


Premis:


Seorang bunga desa yang memperjuangkan kebahagiaan bersama kekasihnya dengan melawan gangguan orang ketiga dalam hubungan.


#Day28DecAISEIWritingChallange

Kamis, 24 Desember 2020

Damai#KamisMenulis



Jamilah terpaku menatap potret biru. Sudah lama hatinya tentram sejak menjalin tali kasih dengan Arif. Semenjak kedatangan Arif tempo lalu, semakin mengukuhkan cinta mereka berdua. 

Tiba-tiba bunyi notifikasi handphone berdetak kencang membuyarkan lamunan Jamilah. Ia langsung mengambil hp untuk membaca pesan WA.

"Mila sedang apa?"

"Sibuk ya?" 

"Doakan Abang yah. Semoga kerjaan nanti sukses, dan bisa segera meminang Mila."

"Titip salam buat Bapak."

Jamilah tersenyum lalu membalas,

"Semoga kerjaan Abang lancar dan selalu dalam lindungan Allah, SWT."

"Titip salam juga buat Ibu dan Bapak."

Jamilah mengakhiri percakapannya. 


Dahulu, Arif selalu memainkan hati wanita. Banyak yang menaruh hati pada Arif, namun Arif hanya memanfaatkan mereka. Ada pula yang sampai nekad bunuh diri, karena tak mau diputuskan Arif. 

Lain dulu, lain sekarang. Jamilah telah merubah kepribadian Arif. Sifatnya sekarang jauh lebih lembut. Mungkin, Arif sudah menemukan kedamaian sejak bertemu dengan Jamilah. 

Arif bahkan mengajak Jamilah, untuk mengantar dan meminta maaf kepada setiap wanita yang pernah tersakiti olehnya. 


Bersambung***

#Day26DecAISEIWritingChallange


Rabu, 23 Desember 2020

KUNCI SUKSES MENJADI MODERATOR ONLINE


Menjadi moderator adalah sebuah keajaiban. Buku ini saya buat berdasarkan pengalaman memandu acara di kelas belajar menulis Omjay dan PGRI. 

Saya belajar secara otodidak. Saya belajar dari moderator sebelumnya yaitu Pak Bambang Purwanto, Bu Fatimah, dan Bu Kanjeng. Karena kekaguman itu, saya bisa menjadi moderator online sampai saat ini. 

Tentu bagi sebagian orang, sangat mudah menjadi seorang moderator online via Zoom, Meet, atau webinar lain. Namun kelas Omjay hanya menggunakan WA berupa teks dan pesan suara. Semua itu memiliki tantangan tersendiri. 

Sejak lulus dan menjadi alumni gelombang 12, saya dimasukkan ke dalam Tim Omjay. Berkat dukungan Omjay, saya bisa bertahan dan mencoba mendampingi narasumber hebat kelas menulis dari pukul 19.00-21.00 WIB. 

Asyiknya dikelilingi orang-orang yang terus menginspirasi dan terus memotivasi, akhirnya jadilah buku solo kedua saya yang berjudul "Kunci Sukses Menjadi Moderator Online."

Minta doanya supaya buku ini bisa lahir dengan selamat. Semoga teman-teman makin semangat untuk menerbitkan buku sendiri. Salam literasi. 


#Day24DecAISEIWritingChallange

AYO NGEBLOG

Sore ini kita akan berbagi dengan narasumber hebat yaitu Bapak Ubaidillah, S.Pd.I. Sapaanya adalah Pak Ubai. Beliau adalah penulis dengan prestasi yang gemilang. Berikut adalah CV narsum #Selasa Berbagi

 
Tema #Selasa Berbagi kali ini adalah tentang *Bagaimana Sebuah Blog Bekerja*

*Menulis di Blog*

Blog tak lain media personal yang kekinian. Pada dasarnya, menulis di blog sama dengan menulis di media massa online lain. Bedanya, tidak ada editor dan blogger sendiri yang melakukan optimasi (masuk ke halaman pencarian maupun share media sosial). Kaidah menulis di blog sama saja. Ejaan yang benar sangat diperlukan, tanda baca juga harus tepat. Gaya bahasa disesuaikan dengan penulis itu sendiri.

 *Mulai Menulis Blog*

Langkah awal adalah menentukan isi dari blog itu sendiri. Coba perhatikan blog besar, mereka punya ciri khas tersendiri. Apakah itu traveling, maupun teknologi. Karena kita bukan seorang traveler, cuma menulis blog suka-suka, maka nggak ada masalah untuk menulis apa saja asalkan rutin.


1. Update Blog Wajib

Persaingan kita adalah media besar yang tiap hari menulis blog, maka kita harus rutin update blog. Apakah seminggu sekali maupun 3 hari satu tulisan saja sudah cukup.

2. Pemilihan Nama Blog

Nama blog dibuat dengan mudah diingat, karena ini akan menjadi personal branding kita di kemudian hari. Nama yang mengandung huruf yang mudah dibaca akan lebih baik. Pembaca nanti akan mengingat nama blog kita dengan mudah.

*Blog Berbayar atau Gratis?*

Personal blog yang diakui saat ini adalah blog berbayar. Contohnya, nama.com atau nama.co.id, bukan gratisan seperti nama.blogspot.com atau nama.wordpress.com. Pengaruh ke Google atau mesin pencari lain sangat besar. Blog berbayar akan mudah masuk ke halaman 1 Google karena dipercaya atau tidak termasuk ke dalam akun ‘boot’.

*Serius di Dunia Blog*

Jika sudah yakin tidak ada salahnya mulai serius dari menulis blog. Ada sebagian orang menganggap blog sebagai sarana main-main. Tetapi, pandangan tersebut salah besar. Seorang penulis best seller, mulai membiasakan menulis dari blog, di antaranya Raditya Dika maupun Mark Manson yang buku ‘blog’nya masuk Internasional Best Seller. 

Blog tak lain latihan menulis itu sendiri. Seberapa yakin kita mau menulis blog dan bagaimana blog mengubah diri kita menjadi seorang penulis berbakat. Serius di dunia blog juga bisa mendatangkan uang dari kerjasama blog, sponsor dari berbagai pihak, menang lomba maupun digaet penerbit mayor untuk menerbitkan buku di penerbit mereka.

*Cara Serius di Dunia Blog*

Harus ada blog dan mau update tiap 3 hari atau seminggu sekali. Dunia blog makin diakui dan bisa dilakukan kapan saja tanpa mengenal waktu. Blog yang dipelihara dengan baik, paling tidak cukup untuk mengisi paket data bulanan, selain bisa dikenal banyak orang dan mendapat sponsor dari berbagai pihak. Tinggal kita mau membawa ke mana dunia blog ini. Apakah mau serius atau cuma melepaskan hobi saja. 

Dari kelas ini, kita ubah menulis blog dari sebatas hobi menjadi dunia digital yang menarik. Kita harus ikut perubahan zaman, cicil tulisan sedikit demi sedikit, punya cita-cita menerbitkan buku. Mulai dari sekarang, dengan langkah yang cita-citakan!

*Sponsor Datang Begitu Saja*

Harus diakui, menulis blog memang sulit bagi yang baru memulai. Tetapi, bayangkan saja jika sebuah apel yang dimakan secuil lama-kelamaan akan ketagihan. Blogger hanya perlu strategi untuk menjadikan blog sebagai sarana berbagi (yang dalam tanda keinginan besar adalah mendapatkan penghasilan). 

Ada banyak cara mendapatkan penghasilan dari dunia blog. Salah satunya, iklan Google Adsense (maupun sejenis) yang bermodal klik dari pengunjung, dan juga untung-untungan pada trafik blog. Untuk cara ini banyak keluhan ditolak Google karena belum tahu celah - kita coba di materi lainnya. 

Cara lain mendapatkan uang dari blog adalah ikut lomba. Sekarang ini banyak sekali lomba yang bisa diikuti dengan hadiah yang menggiurkan. Ada jalan-jalan gratis, laptop, smartphone dan tak jarang uang tunai. Bagaimana mendapatkannya, adalah cari celah dan belajar dari pemenang sebelumnya. 

Sponsor sekarang banyak sekali datang untuk kerjasama dengan blogger. Syarat utama adalah DA maupun PA (kita bahas terpisah), dan juga rangking di Google blog dimaksud. Makin sering menulis, dan makin paham SEO maka blog akan makin terkenal. Dengan demikian, sponsor akan datang begitu saja.

*Di Blog Tidak Asal Menulis Saja*

Ada yang sebut, menulis blog ‘asal’ saja karena hobi. Sudut pandang demikian haruslah diubah karena menulis blog tidak boleh asal-asalan. ‘Uang lelah’ harus masuk perhitungan, maka syarat utama adalah menulis dengan ‘baik’ agar menang lomba, atau menulis sesuai kaidah SEO agar masuk ke halaman pertama, kedua, ketiga dan seterusnya di mesin pencari (Google, Bing dan lain-lain). 

Untuk sampai ke sini, seorang blogger harus paham minimal soal SEO atau kenapa sebuah tulisan bisa masuk dengan mudah di Page 1. Cara ini harus dipelajari oleh Blogger, karena 1000-5000 kata akan sia-sia jika tidak ada yang baca. 

Kaidah ini bukan saja soal bagus menulis semata melainkan apa yang diinginkan pembaca dan bagaimana Google bekerja. Dengan begitu, tulisan kita tidak sia-sia dan akan mendapatkan tempat yang layak di mata Google.

#Day18DecAISEIWritingChallange

Selamat Hari Ibu 22 Desember



Selasa, 22 Desember adalah hari ibu. Beruntung sekali bagi kalian yang masih memiliki ibu. Lain halnya dengan saya. Saya sudah kehilangan ibu selama 10 bulan lamanya. Puisi ini saya buat untuk ibu. 


Rindu Ibu
Oleh: Aam Nurhasanah

Ibu
Aku rindu
Belai kasihmu padaku
Belas kasihmu pada cucumu

Ibu
Izinkan aku
Menatap kagum potretmu
Melukis indah tawa candamu

Ibu
Biarkan aku
Mengirimkan untaian doa
Mendoakanmu bahagia di surga

Lebak, 22 Desember 2020

Ibu adalah sosok wanita hebat yang telah memperjuangkan pendidikanku. Walau ada yang bilang, saya seorang sarjana bala-bala(bakwan/gorengan), saya tak malu dan merasa bangga. Ibu mampu membayar kuliah saya, meskipun hanya dengan jualan gorengan keliling. 

Ma Uung, itulah nama viral di kampung saya. Siapa yang tak kenal Ma Uung, ibu hebat yang berjualan gorengan keliling selama hampir 20 tahun lebih. Jadi tetangga kampung, semua mengenalnya. 

Satu tahun sebelum ibu meninggal, memang ibu sering kontrol dan berobat ke RSUD Adjidharmo Rangkasbitung. Ibu menderita penyakit diabetes. Gula ibu pas di cek dulu sampai 450 dan sempat rawat inap di RS. Oleh karena itu, ibu sering kontrol dan wajib suntik insulin setiap hari. 

Suntikan insulin yang ibu dapatkan saat itu ada 2 jenis. Warna kuning untuk pagi,siang,sore. Warna hijau untuk malam hari. Keduanya disuntikkan sebanyak 8cc. Saya dan kakak, silih berganti mendapatkan jatah untuk menyuntik insulin ibu. 

Tanggal 15 Februari 2020, ibu meninggalkan kami semua. Saya sangat merasa kehilangan. Saya menyesal belum bisa membahagiakan ibu.

Begitu besar jasa ibu untuk mengandung, mendidik, merawat, membesarkan, dan membiayai pendidikanku. Semoga ibu mendapat surga terindah di sana. Alfatihah.. 

#Day22DecAISEIWritingChallange



KISAH SUCIPTO ARDY MENULIS DI BLOG



Selasa 22 Desember adalah program #Selasa Berbagi. Narasumber kali ini adalah Bapak Sucipto Ardi. Beliau adalah founder komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal). 

Pak Cipto mulai ngeblog sejak tahun 2007. Saat itu sedang marak aplikasi frienster. Karena aplikasi ini tidak memuat banyak tulisan akhirnya Pak Cipto beralih ke blog. 

Ada beberapa buku yang memotivasi Pak Cipto untuk semangat menulis, salah satunya Buku Sukarno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, dan Dibawah Bendera Revolusi.

Tema yang dibahas adalah Kisah Menulis di Blog. Ada 11 hal penting yang beliau kemukakan. 

1. Mulai menulis
2. Tulislah apa yang disukai dan dikuasai
3. Tulis tema yang berserak disekitar kita
4. Lompat pagar artinya menulis agak serius misalnya artikel, jurnal, dll.
5. Membaca adalah nutrisi paling baik untuk penulis dan mengaktifkan indra.Dengan membaca, akan menambah pembendaharaan kosa kata kita. Membaca adalah pemantik sebuah tulisan agar terus menyala. 
6. Luangkan waktu tertentu untuk menulis. (Konsistensi menulis)
7. Sediakan notebook/ buku saku untuk menampung ide yang berserak di sekitar kita.
8. Menulislah ketika Anda Siap! 
9.Posting tulisan ke dalam blog agar tersimpan rapi dan jadi arsip tulisan kita.
10. Evaluasi tulisan (Review)
11.Gabung dengan komunitas penulis, sebuah langkah besar untuk menjaga konsistensi menulis kita di blog. 

Meskipun Sore itu saya harus mengikuti pelatihan microsoft 365. Namun tak menghambat kegiatan #Selasa Berbagi. Acara bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan. 

Semoga 11 langkah menulis dari Pak Sucipto akan menambah motivasi Sobat Lage untuk menulis di blog sampai bisa menerbitkan buku. Aminn.. 


#Day20DecAISEIWritingChallange




 

Kamis, 17 Desember 2020

TANTANGAN NARSUM DADAKAN




Rabu, 16 Desember 2020 pukul 19.30 adalah malam yang tak terlupakan. Bagaimana tidak, semalam saya harus menggantikan narasumber yang tidak dapat hadir. Seharusnya malam ini diisi oleh Bapak Agus Sampurno. 



Namun, beliau ada rapat mendadak dan spontan Omjay menunjuk saya untuk menggantikan Pak Agus. 

Awalnya saya merasa ragu, merasa tidak yakin karena merasa ilmu saya masih sedikit. Namun, saya tidak dapat menolak permintaan Omjay dan tidak ingin mengecewakan semua peserta gelombang menulis. 

Sedikit modal pengalaman menjadi moderator, akhirnya saya memberanikan diri untuk menjadi narasumber dadakan untuk pertama kalinya. Tanpa persiapan saya akhirnya mulai menceritakan kisah saya saat menjadi peserta, moderator, sekaligus penulis buku. Cerita pun dimulai. 

Saat itu, saya pertama kali ikut kelas menulis diajak teman kepala sekolah. Beliau adalah Ibu Sulistijowati, S.Pd. Kepsek SDN 1 Bintangsari Cipanas.

Saat di gelombang 8, saya terpaku dengan Pak Bambang Purwanto yang saat itu bertugas sebagai moderator sekaligus ketua kelas yang selalu menyiapkan link daftar hadir.

Namun sayang saat di gelombang 8, saya tidak fokus dan tertinggal banyak materi. Dulu kalau tidak salah, kuliah dimulai sore hari dengan jadwal pertemuan hari Senin sampai Jumat.

Terbayang kan? Saya ditinggalkan Bu Nora, Pak Bambang, Mayor Nani dan teman-teman yang lainnya

Saya kemudian mengulang kelas di gelombang 12. Saat itu moderator yang bertugas adalah ibu Fatimah dari Aceh. Beliau selalu mengingatkan peserta untuk Disiplin, Jujur, Tulus, Ikhlas dan Sabar (DJTIS)

Saya sangat mengagumi Ibu Fatimah. Beliau sangat hebat dalam memandu kuliah ini. Saat itu karena saya ada di dua gelombang, secara sadar saya meneruskan materi di gelombang 12 ke gelombang 8. Tanpa disuruh.Begitulah, awal mulanya saya meneruskan materi hingga sampai saat ini.

Saat saya menjadi peserta gelombang 12, semangat saya makin berapi-api. Saat pertemuan ke 5, narasumber saat itu adalah Dra. Sri Sugiastuti atau lebih akrab disapa Bu Kanjeng. Sebelum sesi materi berakhir, beliau menawarkan semua peserta untuk bergabung membuat buku antologi. Lebih keren disebut buku keroyokan. Karena pesertanya banyak. Hehee

Buku antologi pertama, yang melanjutkan langkah kecil untuk meraih hal besar. Mengapa? Karena seorang penulis hebat, berawal dari penulis pemula.

Sesuatu yang kecil akan menjadi besar, jika kita terus melakoninya dengan ikhlas, dan niat yang lurus.Itulah awal kisah menulis saya di gelombang 12.







Ini adalah antologi pertama saya. Karena disusun berdasarkan alfabetis, qodratullah nama saya ada di urutan pertama. 




Buku ini adalah hasil pelatihan kumpulan resume saat menjadi peserta gelombang 12. Alhamdulillah, sudah 3 kali cetak dan habis 82 eksemplar. 18 lagi genap 100 nih.



Saya ngefans sama Cikgu Tere sampai barter buku dengan beliau🤭🤭🤭.






Ini murid-murid saya. Cantik kan??? Hehehe.





Ini antologi kedua saya, bersama Pak Mukminin(Cak Inin). Buku antologi peserta gelombang 8. Agak lambat, namun jadi juga🤭🤭🤭.




Buku antologi yang ke 3 dan untuk pertama kali saya jadi Kurator. Buku ini di bawah bimbingan Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.

Pengalaman menjadi kurator sungguh sangat berkesan. Kami bisa menjadi dekat satu sama lain. Perlu komunikasi yang baik dengan semua peserta agar naskah buku cepat terkumpul dan siap diterbitkan. 



Buku Parenting 4.0 Mengenal Pribadi dan Potensi Anak Generasi  Multiple Intelligence adalah buku duet saya dengan Prof. Richardus Eko Indrajit yang saat ini tembus ke Penerbit Mayor PT Andi dan saat ini sedang antri cetak.

Saat saya sukses dialumni gelombang 12, saya dimasukkan oleh Omjay ke grup TIM OMJAY. Saya bertugas menjadi moderator yang bertugas memandu acara dan meneruskan materi ke gelombang lain.

Dari gelombang 12-16, saya masih bertahan membantu Omjay menjadi moderator. Sampai suatu malam ibu Hati memberikan apresisasi kepada saya untuk membuat buku tentang moderator tanpa membayar sepeser pun. Ibu Hati dari Penerbit Tata Akbar.


Saya jadi ingat kalimat ini, jika kamu berbuat baik, maka kebaikan akan kembali kepadamu. Seperti tulisan saya di blog.  


Ada yang bertanya kepada saya, bu Aam dibayar berapa jadi moderator? Saya menjawab, saya mencari pengalaman, bukan cari bayaran. Sejak saat itu, tawaran jadi moderator silih berdatangan.

 



Ibu Kanjeng dari Penerbit Oase Pustaka memberikan apresiasi kepada saya, sungguh kesempatan yang luar biasa.





Buku solo kedua saya, yang akan saya terbitkan di Penerbit Oase Pustaka. Cukup sekian pemaparan dari saya. Semoga para peserta semakin termotivasi untuk  terus menulis. 

P1

Selamat malam, Bu Aam memang kerenn banget. Sebagai moderator dan penulis andal. Ini merupakan pengalaman pertama saya ikut kuliah via WA. Saya pernah jd narsum dan moderator via zoom. Menurut saya, tentu tantangan via WA lebih berat daripada zoom karena hanya mengandalkan tulisan atau suara. Bagaimana cara mengatasinya ? Terima kasih. Min Hermina, Cikampek. 

Terima kasih atas pertanyaan Bunda Min Hermina. Beliau salah satu peserta aktif, yang selalu mengirimkan pertanyaan kepada saya. Salutt👏👏👏

Menurut saya, moderator online via WA malah lebih enak bunda. Kita tidak harus selalu stand by di depan laptop. Bisa sambil tiduran dan bisa sambil jualan. Karena satiap malam saya jadi moderator sambil jaga toko. Hehehehe.

Bagaimana cara mengatasinya? Untuk moderator online yang hanya via WA, kita harus ada persiapan terlebih dahulu.




Semoga puas atas jawabannya ya bunda Min😁😁

P2

Sebagai moderator suka kesulitan kalau pesertanya pasif (seperti saya) bagaimana cara mengatasinya? Yuningsih Bekasi.

Nah, ini tantangan dari moderator via WA grup. Biasanya, kalau narasumbernya kurang menarik, pertanyaan yang masuk akan sedikit. Namun, sebagai moderator kita harus bisa mengatasi masalah itu.

Misalnya dengan cara mengajukan pertanyaan kepada narasumber untuk mengulur waktu atau kita bisa minta narasumber untuk membagikan link youtube atau PPT. 

Pokoknya bagaimana kita bisa mengkondisikan kelas supaya tidak boring, merupakan tantangan tersendiri.

Moderator juga harus bekerja sama dengan narasumber untuk menghidupkan kelas. Terima kasih Bunda Yuningsih. Terima kasih sudah order buku saya. 🙏🙏


P3

Sriwati SMP N 1 CIPANAS LEBAK. Terima kasih pemaparannya Omet. Sangat luar biasa motivasinya dan, terimakasi berkat Omet saya udah bikin 3 antologi buku yaitu 2 fiksi(puisi), 1 Nonfiksi bersama Bu Kanjeng. Pertanyaan saya Omet, bagaimana dapat membagi waktu antara kesibukan pekerjaan dan menulis. Terima kasih. Salam literasi.

Terima kasih Ometku. Bu Sri ini teman MGMP Bahasa Indonesia. Sudah dekat sekali sampai-sampai sapaannya Omet. Heheehe.

Trik membagi waktu antara kesibukan pekerjaan dan menulis adalah buat skala prioritas. Mana yang urgent, kita dahulukan. Atau bisa dengan menulis catatan kecil yang disimpan di sandal jepit. Saat kita akan pakai sendal jepit tersebut, kita pasti  akan ingat tugas kita, dan tidak akan lupa jadwal kita. Cara terakhir buat pengingat di hape dan di tembok. Karena saya pelupa, saya tulis agenda saya setiap hari. Karena tidak mudah sebagai kepala sekolah, guru, ibu rumah tangga, penulis, untuk bisa membagi waktu hingga semua tugas  bisa dikerjakan dengan tepat waktu.

Tiga pertanyaan yang luar biasa. Terima kasih ya🙏🙏.

Izinkan saya berbagi tips menulis.
  • Jika Anda penulis pemula, tulislah hal-hal yang ringan dulu. Misalnya dengan menulis 3 alinea, pembuka, isi, dan penutup.Tips ini saya dapat dari Omjay. Tips yang saya pakai hingga saat ini.
  • Amatilah di sekitar Anda. Jika Anda lihat somay, buatlah blog tentang somay. Jika Anda melihat kucing, buatlah blog tentang kucing.
  • Begitu banyak hal yang bisa kita tulis, dan begitu banyak moment yang terlewat begitu saja.
  • Menulis itu mudah. Yang sulit adalah memulai. Jangan jadikan beban saat kita menulis. Banyaklah membaca agar menambah pembendaharaan kosa kata kita.
  • Lapar membaca, akan membuatmu semakin gemuk menulis. 
  • Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, guru mulia karena karya.
  • Tak ada gading, yang tak retak. Sempurna hanya milik Allah.
Semoga dengan menulis antologi, dapat menjadi langkah Anda untuk menjadi penulis hebat di masa depan. Tetaplah rendah hati ya. Jadilah gelas kosong yang mau belajar dengan siapa saja.

Saya sebagai narasumber dan sekaligus moderator, hanya ingin berbagi. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan baik kata maupun bahasa. Tetap semangat ya buat peserta yang sedang membukukan naskahnya. 

Salam blogger inspiratif. 
Aam Nurhasanah, S.Pd. 
SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS.


#Day16DecAISEIWritingChallange








Selasa, 15 Desember 2020

GURU MULIA KARENA KARYA


 

Memiliki sebuah buku sendiri adalah kepuasan tersendiri. Buku solo ini saya buat dari hasil pelatihan kelas belajar menulis Omjay yang dibentuk sejak bulan Januari 2020. 

Saya sangat terharu saat teman membeli buku dan meminta tanda tangan juga pesan. Dengan hati yang berbunga saya tuliskan pesan "Jangan nambah istri ya, nambah anak saja." 

Sebagai seorang istri, menjadi satu-satunya bidadari adalah suatu kebanggaan tersendiri. Ingin sampai kakek nenek  bersama sampai akhir hayat tentu menjadi impian setiap wanita. 

Sayangilah anak dan istrimu, maka Allah akan sayang kepadamu. Jangan sakiti hatinya, jagalah ia segenap jiwa. Jika istrimu salah, maka nasihatilah. Jika istrimu sakit, rawatlah. Begitu pentingnya seorang istri dalam sebuah rumah tangga. 

Tak hanya itu, suami juga sangat berperan. Luangkan waktu untuk keluarga. Jangan asyik bekerja sampai lupa ada anak yang harus diperhatikan. Satu hari dalam seminggu, sudah tentu membuat anak dan istrimu bahagia. Tidak perlu mewah, ikut ngadem di alfamart atau indomart, atau sekadar jalan-jalan itu juga sangat bermakna. 

Untuk itu, kebahagiaan terbesar dalam hidup adalah jika seseorang menghargai karya kita dan selalu menyemangati kita. Terima kasih untuk teman-teman yang selalu memotivasi diri untuk terus mengupgrade diri untuk naik kelas. 

Sebagai penulis pemula, saya akan terus berkarya. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Guru mulia karena karya. 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

#Day14DecAISEIWritingChallange

Minggu, 13 Desember 2020

What goes around, comes around


Saat saya membuka WA Grup Belajar Menulis Omjay, saya mendapatkan sebuah video storry talling yang cukup menggugah hati. Video ini berdurasi 07.32 detik. 

https://youtu.be/TDdURoiEpC0


Isi videonya bercerita tentang seorang pria tunawisma yang meminta uang dengan menggunakan bekas cup minuman sebagai wadah untuk menyimpan uang. Ia menuliskan "Please Help" di kardus dengan tinta hitam.

Pria tunawisma ini tidak punya rumah dan tempat tinggal. Ia menjadi pengemis untuk menyambung hidupnya. Ia tak memiliki keterampilan dan jalan terbaik untuknya adalah mengemis. Menurutnya mungkin dengan mengemis adalah jalan singkat untuk mendapatkan uang untuk makan. 

Berapa kali ia sodorkan cup gelas untuk meminta uang receh dari orang-orang yang melintasnya. Tapi orang-orang serba sibuk dengan kegiatannya masing-masing. 

Pria tua ini tetap berusaha untuk meminta uang, tapi tetap ditolak dengan kepisan tangan orang yang lalu lalang. Kerap ia bersedih karena orang-orang hanya sibuk dan tak memedulikannya. Namun, terkadang ia tersenyum saat orang-orang memberikan uang recehan yang menurutnya berharga karena bisa membeli makan secukupnya. 

Tiba-tiba datanglah seorang wanita menghampiri Pria tunawisma ini. Ia lalu memberikan uang 20 dollar AS kepadanya. Kalau di Indonesia, 20 dollar AS setara dengan 283.129 rupiah. Cukuplah makan untuk satu minggu. 


Begitu takjub si pengemis lalu bertanyalah kepada wanita itu. 

"Mengapa kau memberikanku uang sebanyak ini? tanya si pengemis. 
Sebelum saya menjawab, saya ingin bertanya, "siapa namamu dan mengapa Anda mengemis?"

Si Tunawisma tersebut lalu berkata,
"Nama saya adalah Billy. Saya mengemis untuk mencari makan. Saya tidak punya rumah. Saya ingin mempunyai rumah tinggal dan makan yang enak. Namun saya tidak punya pilihan lain. Hanya mengemislah yang bisa saya lakukan," timpalnya.  

"What goes around, comes around artinya suatu konsekuensi yang akan kita terima akibat dari perbuatan kita sendiri," timpal wanita itu.

Sebelum wanita itu hendak pergi, pria tunawisma ini memanggilnya sebentar. "Tunggu, siapa namamu?" Dimana kau bekerja? 
"Nama saya adalah Sarah. Saya bekerja tidak jauh dari sini."
"Terima kasih, Sarah." Ucap Billy kepadanya.
 
Setelah Sarah pergi, Billy segera mengambil uang yang Sarah berikan. Tak sengaja, Billy menemukan sebuah cincin yang terjatuh di Cup tempat meminta uang. 

Ia lalu teringat wajah Sarah, yang terakhir memberikan uang sebanyak 20 dollar. Namun, rasa penasaran menghampirinya. Ia lalu membawa cincin tersebut ke toko perhiasan. Ia bertanya berapakah harga dari cincin tersebut. 

Pemilik toko lalu mengecek keaslian permata dari cincin itu. Takjub sekali ternyata cincinnya memiliki harga jual yang tinggi. Si pemilik toko menghargai sebesar 4.000 dollar AS atau sekitar 50.265.800 rupiah. 

Bagaimana, apa kau mau menjualnya? Tiba-tiba Billy lalu teringat ucapan Sarah "What goes around, comes around." Sebuah kalimat yang menyadarkan Billy untuk tidak berbuat jahat. "Mohon maaf, cincin ini bukan milik saya. Saya tidak akan menjualnya," ucap Billy. 

Billy segera keluar dari toko perhiasan dan segera mencari Sarah. Sudah beberapa kantor di sisi jalan yang ia hampiri, namun tidak ada Sarah di dalamnya. Billy tidak menyerah. Billy ingin memberikan cincin itu kepada Sarah, karena mungkin cincin itu sangat berharga bagi Sarah. 

Tibalah Billy di sebuah kantor yang paling ujung. Bertanyalah ia kepada seorang wanita cantik, apakah ada pekerja bernama sarah. Lalu ia berkata, ya. Tentu saja ada. Sarah, ada yang memanggilmu. Sarah pun muncul di balik meja kantor. 

"Billy, ada apa kau ke tempat kerjaku?" Billy lalu mengeluarkan cincin dari sakunya. "Saya  mau mengantarkan cincin ini. Saya rasa, ini adalah cincinmu yang terjatuh saat kau memberikan uang kepadaku," timpal Billy. 

Wajah Sarah, sangat terkejut dan sangat kegirangan. Ia sudah mencari kemana-mana namun ia tak menemukannya. Cincin itu adalah cincin pernikahan Sarah yang sangat berharga. Betul sekali pemikiran Billy bahwa Sarah pasti mencari cincin tersebut.

"Mengapa kau mengembalikannya kepadaku? Cincin ini sangat mahal, mengapa kau tak menjualnya? Malah kau mengembalikannya padaku?" tanya Sarah penasaran. 

"Seorang wanita pernah bilang kepadaku bahwa "What goes around, comes around." Billy lalu pamit dan beranjak meninggalkan kantor Sarah. 

Sarah sangat terharu dengan tindakan Billy. Ternyata Billy orang yang sangat jujur. Betapa kejujuran itu, sangat sulit didapatkan di era milenial seperti sekarang. 

Sarah, menulis kisah Billy dan mempostingnya di medsos. Ternyata kisah Billy dimonetisasi dan banyak yang mendownload artikelnya. Masuklah uang ke rekening Sarah, dengan jumlah yang fantastik. 

Tak lama setelah uang yang di dapatkan cukup banyak, datanglah ia menemui Billy dengan membawa tas yang berisi uang puluhan juta. 

"Billy, ini ada kejutan untukmu." Sarah memberikan sebuah tas yang isinya adalah uang hasil monetisasi. 

"Uang siapa ini?" tanya Billy dengan rasa heran. 

"Saya menuliskan kisahmu, dan ternyata banyak yang mendownloadnya. Uang ini adalah milikmu. Dengan uang ini, kamu bisa membeli rumah sebagai tempat tinggal, dan kamu bisa makan dengan layak," ucap Sarah. 
"Terima kasih banyak," timpal Billy kepada Sarah. 

Kisah ini sangat menginspirasi. Saat Sarah yang membantu Billy, dengan memberi uang 20 dollar. Saat Billy mengembalikan cincin Sarah. Saat Sarah menuliskan kisah Billy yang akhirnya menghasilkan uang jutaan rupiah dan Sarah memberikan uang hasil dari kisah Billy. 

Begitu kuatnya sebuah kalimat "What goes around, comes around" telah merubah keajaiban besar dalam hidup Billy dan Sarah yang mendapatkan uang dari kisah Billy. Begitu kuatnya rasa tolong menolong antar sesama manusia. 

Terkadang kita lupa, saat orang membutuhkan pertolongan kita, kita malah tidak membantunya. Kita malah menertawainya. 

Kisah ini telah mengajarkan kepada kita, bahwa begitu pentingnya menolong satu sama lain. Jika kita berbuat baik, maka kebaikan itu akan kembali kepada kita. 

Saya jadi ingat kelas menulis Omjay. Saya adalah salah satu relawan yang berada di Tim Omjay untuk memandu kelas belajar menulis. Saya bertugas sebagai moderator. Pak Brian bertugas membuat flyer, dan link pengumpulan resume Omjay. Ada juga bu Fatimah, bu Kanjeng dan Ombams yang siap membantu Omjay. Begitulah kami berada di samping Omjay untuk mensukseskan setiap acara yang berlangsung.

Saya yang berada di Tim Omjay ini, tidak ada yang dibayar sama sekali. Kami melakukan tugas dengan niat ikhlas untuk saling berbagi dan tidak mengharap materi. Saat ini saya hanya bisa menyumbang tenaga. Beda halnya dengan Omjay yang telah membuat kelas menulis dari gelombang 1-17 dengan gratis dan tanpa bayaran sama sekali. Oleh karena itu, jika Omjay membuat buku, pasti bukunya selalu diburu. 


Saya jadi mengerti kalimat inspirasi satu ini "What goes around, comes around." Apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai. Semoga kita semua akan menjadi manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Amin. 

Salam blogger inspiratif.
Aam Nurhasanah, S.Pd. 
SMPS MATHLA'UL HIDAYAH CIPANAS


#Day12DecAISEIWritingChallange





 


Kamis, 10 Desember 2020

JAMILAH#KAMIS MENULIS 3




Seketika asa menyelimuti kalbu. Jamilah terpaku memandang foto kekasihnya yang jauh di sana. Sudah satu tahun ini, Arif belum sempat mengunjungi Jamilah. Namun, keduanya memiliki janji untuk saling menyempatkan waktu di hari jadi mereka.

Bip.. Bip.. Bunyi notifikasi Whatsapp membuyarkan lamunan Jamilah. 

" Angin, titip rindu pada kekasihku. Rindu itu berat. Biar aku saja yang menanggungnya."

Kalimat ini mengingatkan Jamilah pada salah satu movie "Dilan dan Milea 1991." Kalimat yang menggugah dan menyejukkan kalbu. Kalimat yang sangat mendamaikan hati Jamilah yang saat ini sangat terusik karena kehadiran Rian. 

Jamilah seketika membalas WA kekasihnya. 
"Angin, katakan kepadanya kalau hati ini sangat ingin berjumpa."

Cukup lama ia menunggu balasan dari Arif,
ia terpaku menatap gawai kesayangannya. 
"Minggu depan, aku akan membawa orangtuaku untuk menemui kedua orangtuamu, untuk mendapatkan restu dan izin untuk meminangmu tepat di hari jadi kita," timpal Arif. 

Sontak hati Jamilah loncat kegirangan. Seakan bunga yang sedang merebak dan menyemburkan wanginya ke segala penjuru. 

"Syukur, alhamdulillah. Semoga Allah memudahkan langkah kita menuju pelaminan. Amin."

Percakapan pun berakhir ditemani riuhnya gemercik air hujan yang turun pada malam itu. Tak terasa air mata mengalir di pipi. Jamilah sangat tersentuh. Sudah 5 tahun mereka memadu kasih.  Keduanya saling memupuk kepercayaan satu sama lain. Jarak dan waktu seakan tak menjadi jurang pemisah antara cinta mereka.


Bersambung***







Selasa, 08 Desember 2020

KISAH GURU INSPIRATIF 3T




Narasumber tadi malam adalah Khamdan Muhaimin, S.Pd, Gr. Bertugas di SMPN 5 Sambi Rampas, Kab. Manggarai Timur, Provinsi NTT. Ada sekitar 85 peserta didik dan 13 guru yang mengabdi di sana. Tahun  2013-2014 ikut PPG di Unnes (Universitas Semarang). Pak Khamdan juga seorang founder rumah belajar Garis Inspirasi. Rumah belajar ini dibentuk sejak 2006 sampai sekarang. 



Pak Khamdan lahir di Banjarnegara, Jawa Tengah, 16 Juni 1987, lalu mengikuti Tes PPG dan akhirnya merantau ke daerah 3T. Istrinya pun dibawa ke sana dan basicnya seorang guru SMA. 

Saat bertugas di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) pasti memiliki tantangan tersendiri. Tidak adanya listrik, susahnya air, dan mata pencaharian orangtua siswa adalah berkebun yang panen selama satu tahun sekali.


Sebagai guru daerah terpencil, pasti akan ada tawaran hanya kita harus siap dengan segala tantangannya. Salah satu tantangan guru daerah terpencil adalah sulitnya air. Pak Khamdan lalu berusaha memutar otak dan keringat untuk bisa membuat bak penampungan air bersih. Dengan donasi dari teman-teman di Jawa dan gotongroyong dengan masyarakat, akhirnya 2 bak penampungan air bersih bisa terwujud. Ini hal luar biasa dan bukti nyata bahwa tidak mudah mengabdi di daerah terpencil. 








Tantangan berikutnya yaitu tidak adanya listrik. Untuk mengecas laptop atau barang-barang elektronik harus menggunakan genset yang ada di sekolah. Menggunakan genset sebenarnya tidak begitu baik karena dapat dengan mudah merusak barang-barang elektronik. Sudah dua kali laptop Pak Khamdan jebol karena terlalu tingginya daya genset yang masuk. Saya mendapat info ini karena chat japri dengan beliau. 

Tak hanya itu, saat mengikuti lomba guru inspiratif, Pak Khamdan harus bolak balik ke kota untuk mengetik naskah lomba. Jarak menuju kota, menempuh waktu selama 4 jam perjalanan. Kalau ingin jajan bakso, kata beliau harus ke kota dulu. Kalau di tempat Aam sih, ingin baso ya tinggal nyebrang ke depan rumah. Kalau Pak Khamdan harus susah payah menempuh perjalanan jauh hanya demi sinyal dan semangkuk bakso.



Pak Khamdan bertugas 2012 di Ende selama satu tahun dan sejak 2015 mengabdi di Flores sampai sekarang. Awal menulis yaitu  tahun 2016. Menulis tentang berbagai  tantangan dan solusi menjadi pendidik di daerah 3T.  Pertama kali menulis langsung membawa Pak Khamdan menjadi finalis (10) besar kegiatan Simposium GTK 2016 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Kemdikbud RI.



Pak Khamdan menulis karen ingin Pendidikan di daerah khusus atau daerah terpencil yang masih serba kekurangan dari berbagai akses dapat diperhatikan oleh pemerintah. Ia berharap dengan menulis tentang perjalanan atau tantangan bertugas di daerah 3T dapat memotivasi para guru-guru yang berjuang di garis depan daerah terpencil supaya para pendidik semangat  berinovasi dan  menginspirasi di walaupun di daerah terpencil.


Prestasi terakhir kemarin di nobatkan menjadi Guru SMP Inspiratif Tingkat Nasional 2020 yang diselenggarakkan oleh Dirjen GTK Kemdikbud di Hotel Serpong, Tangsel. 

Sungguh sangat menginspirasi kisah Pak Khamdan yang mengabdi di daerah 3T. Sungguh luar biasa perjuangan beliau. Semoga makin memotivasi dan menginspirasi semua peserta gelombang menulis Omjay untuk tetap semangat mengabdi pada bumi pertiwi. 

Terima kasih atas ilmunya yang luar biasa Pak Khamdan. Semoga dengan berbagi, menjadi ladang pahala untuk bapak, dan bermanfaat bagi pembaca. Terus berbakti membangun negeri. Salam literasi. 


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

 #Day10DecAISEIWritingChallange

Membukukan Karya Ilmiah#Selasa Berbagi




Siang ini saya, Aam Nurhasanah, S.Pd. dari Lebak Banten bertugas menjadi moderator untuk memandu jalannya diskusi.  Salah satu program komunitas Lagerunal adalah Lagerunal#Selasa Berbagi. Siang ini kita akan berbagi dengan narasumber hebat yaitu Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. dari Semarang.

Saya mengenal beliau saat satu kelas dulu di kelas belajar menulis Omjay gelombang 8. Beliau adalah seorang penulis yang bukunya tembus ke penerbit mayor PT Andi dalam tantangan  program  menulis satu minggu bersama Prof. Ekoji

Beliau juga yang menjadi editor, saat kami membuat buku antologi "KISAH INSPIRATIF SANG GURU." Sangat bangga bisa mengenal narasumber hebat dan bisa belajar bersama-sama. Berikut adalah materi yang dibahas oleh bu Noralia. 

Manfaat yang dapat diambil dari membukukan karya ilmiah kita :

1. Lebih terdokumentasi dengan rapi

2. Menambah nilai PAK

3. Bermanfaat untuk orang lain

4. Nama kita terpampang di perpustakaan nasional

5. Material

Tips membukukan karya ilmiah antara lain:

1. Dalam mengubah PTK  menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata kunci judul buku kita. Dengan kata lain, PTK yang diubah menjadi buku berarti lebih memperluas isi bacaannya  berdasarkan sumber yang relevan. Misalkan  judul implementasi *Media  stereofoam  pembelajaran  Organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas*, maka yang harus dikembangkan adalah  tentang Media (Pengertian, manfaat, jenis),  Pembelajaran (materi tentang  belajar mengajar),  Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya). Hal ini berlaku pula untuk karya ilmiah lainnya

Biasanya untuk menulis buku, patokan kita selalu menggunakan 2W+ 1H. Yaitu what, why dan how

Untuk bab awal buku, alangkah baiknya jika menjawab apa dan mengapa

Pada format karya ilmiah biasanya 

BAB 1 adalah pendahuluan yang berisi Latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batas masalah

BAB 2 berisi tinjauan pustaka

Jika diubah dalam bentuk BUKU menjadi BAB 1 latar belakang dan manfaat, BAB 2 menjelaskan mengenai variabel bebas, misalkan pengertian media, macam media, manfaat media, pembelajaran yang aktif kreatif dsb. BAB 2 di buku disesuaikan dengan tinjauan pustaka pada karya ilmiah

Lalu untuk menjawab HOW, dapat diambil dari BAB 3 karya ilmiah yang biasanya berisi metode penelitian. Namun, jangan disertakan statistikanya. Cukup dimasukkan desain atau tahapan penelitian saja. 

Selain itu dapat dijawab pula dengan hasil penelitian yang dijabarkan menjadi sebuah narasi yang lain dibandingkan karya ilmiah serta hasil penerapan nya ketika diimplementasikan dalam sebuah pembelajaran

HOW juga menjawab keterbatasan atau kelemahan dan kelebihan implementasi yang dapat didapatkan dari BAB V karya ilmiah yang biasanya berisi simpulan dan saran.

2. Hilangkan penyematan kata-kata PTK/tesis/laporan penelitian yang ada di bagian pendahuluan karya ilmiah.

3. Boleh memasukkan data berupa grafik ke dalam karya ilmiah versi buku. Ini merupakan bukti bahwa karya tersebut tersebut benar-benar telah dilaksanakan. Hanya saja cara penyajiannya dibedakan dengan  versi laporan. Data ini dapat dijelaskan ke dalam bagian aplikasi atau pelaksanaan di kelas.

4. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas  terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide  dan kreativitas masing-masing  sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis  maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku.

5. laporan karya ilmiah yang dibukukan, haruslah yang sudah dipublikasikan, minimal tingkat sekolah atau MGMP di wilayah masing-masing. PTK versi buku minimal harus 70 halaman dalam bentuk format A5.

Agar karya ilmiah kita memiliki manfaat yang lebih, maka dapat diubah ke dalam bentuk buku. Fungsinya agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah kita.

Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku  karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting  dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. Selian itu, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.

Materi bu Nora di atas sangat luar biasa sekali. Semoga saya bisa mengikuti kesuksesan bu Nora untuk menjadi narasumber dan penulis buku yang terkenal di masa depan. 

#Day08DecAISEIWritingChallange

Minggu, 06 Desember 2020

CIBERANG NGAMUK LAGI (06-12-2020 jam 08.30 WIB)




Minggu, 06 Desember 2020 tepat pukul 08.30 WIB Sungai Ciberang Ngamuk lagi. Video ini diambil oleh salah satu warga Kp.Buluhen, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak Banten. Jembatan baru Kp.Buluhen, terpaksa digunakan karena jembatan darurat sudah hanyut terbawa arus.  

Sudah dua hari ini hujan turun deras sekali dan hujan turun tanpa henti. Jembatan di Kp. Muhara pun amblas lagi terbawa arus. Akses jalan pun terputus kembali. 

Saat saya membuka grup Forum Seluler Lebak(FSL), ada postingan Pak Iye (Konter Doa Ibu Cell) yang beralamat di Kampung Cisimet, kampungnya terendam banjir karena luapan sungai ciberang. Ada juga sekolah SMPN 1 Lewidamar yang juga terkena dampak banjir. 

Jadi ingat saat tahun lalu saat banjir bandang menerjang Lebak, disusul longsor yang telah menimbun puluhan rumah di kecamatan Lebak Gedong. Bahkan kampung Lebak Situ, tidak bisa dievakuasi karena akses jalan yang tertutup timbunan longsor. Bahkan ada beberapa korban yang tertimbun longsor bahkan rumahnya amblas karena terbawa arus banjir bandang.


Sampai malam ini, hujan masih turun dengan derasnya. Semoga kejadian tahun lalu tidak terulang kembali. Semoga air cepat surut dan tidak menimbulkan korban jiwa. Hati-hati dan tetap siaga bagi penduduk yang rumahnya pinggir kali. Aliran sungai tidak dapat diprediksi. Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya. Aminn.


#Day06DecAISEIWritingChallange



Jumat, 04 Desember 2020

MENGUKIR PRESTASI, MENULIS DENGAN HATI


Malam ini berbagi pengalaman dengan Abah Sunarya. Beliau memiliki nama lengkap Dede Sunarya, S.Pd., M.M. 

Abah, begitulah nama panggilan guru berprestasi ini. Sudah mengabdi selama 33 tahun, dimulai sejak tahun 1987. Wah, lama sekali ya? Saya mungkin 1987 masih ada dalam kandungan ibunda. Karena saya kelahiran 1988. Hehehe


Abah, memberikan tema "Menulis dengan Hati, Berujung Prestasi." Pengabdian Abah selama ini mengantarkan beliau menyandang juara guru berprestasi tingkat nasional. 


Abah, sosok teladan dan tak pernah mengenal kata lelah. 33 tahun mengabdikan diri menjadi guru honorer, tak menyurutkan semangatnya untuk mencerdaskan anak bangsa. 


Ternyata, menjadi guru honor memang sebuah perjuangan. Saya mengabdi sejak tahun 2011-2020 ini, namun semangat mengajar saya selalu berapi-api. Bagi saya, Allah akan mencukupi rezeki saya, dengan jalan yang tak disangka-sangka. 


Kelas Omjay telah mengantarkan karier saya menjadi penulis hebat yang naskahnya bisa tembus ke penerbit mayor PT Andi. Rasa bangga, tangis, serta haru, campur lebur jadi satu. 

Terima kasih abah, materinya sangat luar biasa. Makin semangat untuk mengukir prestasi, dengan menulis dengan hati.

Sesuatu yang ditulis dengan hati, maka pesan akan sampai kepada pembaca. Untuk itu marilah berkarya sebelum tutup usia. Semoga para peserta makin semangat dalam menerbitkan bukunya. 


Selamat buat Ambu Tini, Pak Ustad Ahsan, Pak Budi Idris, Besan Pak Sudomo (Ayah Opin), yang sudah berhasil meneruskan naskah ke penerbit. 

Semoga dengan menulis, kita bisa membuktikan pada dunia, bahwa kita ada. Semangat terus untuk yang masih menggarap naskah bukunya. Biarlah tulisanmu menemukan takdirnya. 


#Day04DecAISEIWritingChallange







Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...