Rian mulai menyelidik, siapa sebenarnya lelaki yang dicintai Jamilah. Ia mulai mencari informasi dari akun medsos Jamilah. Ia cari-cari postingan Jamilah yang merujuk kepada laki-laki yang telah merebut hati pujaan hatinya itu.
Mulailah ia menelusuri facebook sampai instagram. Butuh waktu yang tidak sebentar untuk menemukan pujaan hati Jamilah. Mata Rian pun terbelak ketika dilihatnya sebuah foto Jamilah berduaan dengan laki-laki berhidung mancung, berkulit putih, dan bertubuh tinggi.
Mendidih darah Rian hingga ke ubun-ubun. Tangganya gemetar. Jantungnya berdegup kencang penuh cemburu. Giginya gemeretak melihat kemesraan mereka.
"Siapa kamu? Apa istimewamu hingga Jamilah jatuh ke pelukanmu?" dengus Rian sambil ibu jarinya terus menggeser layar gawai yang terasa ikut menghangat seperti panas hati pemiliknya.
"Hm....., ternyata namanya Arif," gumam Rian sambil mengangguk angguk dengan senyum sinis. Seakan ia menemukan akal bagaimana ia harus melangkas selanjutnya.
Hati yang cemburu telah membutakan akal sehat Rian, anak juragan di kampung yang seakan tak pernah kekurangan harta. Rian adalah anak kesayangan orang tua. Sejak kecil selalu dimanjakan dengan uang, jajan, dan segala kemudahan.
Pernah ia menempeleng teman sebayanya karena kalah bermain kelereng. Masalah pun usai hanya dengan mengantar beberapa lembar uang berwarna biru. Habis urusan.
Apa keinginan Rian yang tidak pernah dituruti orang tuanya. Hampir semua dikabulkan.
Kobar birahi lelaki dewasa yang mulai merasuki dirinya haruskah padam hanya oleh seorang lelaki bernama Arif.
"Huh, tidak mungkin. Apa pun caranya, kamu harus jadi milikku, Jamilah!"
Bersambung***
#Day28NovAISEIWritingChallange
Waduhh Rian cemburu
BalasHapusBenar. Hhe
HapusPantes aja jamilah gak milih rian😁
BalasHapusHihihi
HapusPenasaran sama medsosnya si Jamilah
BalasHapusHihihi ayo bun diadd. Hheheh
HapusLuar biasa
BalasHapusAh, bundaa..
HapusSantai aja Rian, Jamilah pasti akan memilihmu....
BalasHapusWah, ikutannn
Hapuspenasaran kelanjutanya
BalasHapus