Tampilkan postingan dengan label #Selasa Berbagi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #Selasa Berbagi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 09 Januari 2021

MENULIS ITU MUDAH


Sore itu, Selasa tepatnya tanggal 05 Januari 2021,  untuk pertama kalinya saya diundang sebagai narasumber di komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal). Komunitas ini mengadakan program #Selasa Berbagi. 

Pertemuan ini saya ditemani Pak Sucipto Ardy yang bertugas sebagai moderatornya. Untuk sore ini, saya minta grup untuk tidak dikunci. Mengapa saya lakukan hal ini? Saya ingin dari awal hingga akhir ada timbal balik dengan semua peserta. 

Saya tidak ingin, kelas menjadi sepi. Saya tidak mau, narsum terus yang fokus ke materi dan tidak memberikan kesempatan peserta untuk bertanya. Akhirnya saya mulai kelas itu dengan 3 pertanyaan penting. 

1. Mengapa saya mengambil tema, menulis itu mudah

Nah, ada 10 orang yang sudah membantu untuk menjawab tema kita sore ini. 

1. Supaya tidak takut untuk menulis (Bu Uswatun)
2. Agar awet muda (Pak Indrakeren)
3. Supaya PD dengan tulisan sendiri(Bu Suyati)
4. Biar lebih keren (Nufristi)
5. Supaya orang tertarik untuk menulis(Kholisoh)
6. agar menulis bukan menjadi momo...(Pak Sucipto)
7.Biar gak alergi nulis (M.Bajuri)
8. biar semangat nulis (Sri Wigati)
9. Karena setiap orang  memang bisa menulis (Bu  Rita)
10. Dengan menulis, mngukir sejarah, mengabadikan jejak(Rina)

2. Adakah hal yang disukai atau dikuasai?
Ada 11 peserta yang menjawab. 

1. Menulis cerita (M.Bajuri)
2. Memasak kue (Ghurrotus Tsaniyah)
3. Menanam dan merawat bunga (Cici Jang)
4. Sejarah (Pak Sucipto)
5. Menyukai alam, jalan-jalan (Suyati)
6. Bincang-bincang (Kholisoh)
7. Momong Anak(Pak Indrakeren)
8. Momong Anak Sambil Rawat Bunga (Cici Jang)
9. Jalan-jalan dan jajan(Sri Wigati)
10. Saya paling suka dengan siswa yang sering curhat jadi aku tempat curhatnya, merawat bunga kadang suka ngomong sendiri sama bunga😁( Bu Ai Setiawati)
11. Suka jajan jajanan anak sekolahan misalnya cilok☺️ (Dwi Yulianti)

Nah, begitu banyak hal yang kita sukai dan hal yang kita kuasai. Kenapa tidak kita tuliskan? Mengapa masih berkata menulis itu sulit?

Menulis itu mudah, yang sulit itu adalah memulai tulisan. Masalah salah satu peserta yaitu Bu Ai adalah suka tidak PD dengan tulisan sendiri. Betul. Tapi orang gagal mencari alasan, orang sukses mencari jalan keluar.Setelah sekarang tergabung digrup ini. Kuatkan niat dalam hati untuk selalu menulis

Jadi, yang ingin saya sampaikan adalah, tulislah apa yang Anda sukai dan Anda kuasai. Mulailah dari hal kecil itu secara terus menerus.

Jangan takut mencoba dan jangan takut salah. Tidak ada hal yang instan. Semua butuh proses. Jadi, tanamkan mindset di benak kita, tidak ada hal yang sulit selama kita mau belajar. BISA!! *PASTI BISA*


Kita bisa mulai dengan 3 Alinea dulu. Alinea pertama yaitu pembuka, alinea kedua isi cerita, alinea ketiga yaitu penutup cerita.

Untuk para pemula, 3 alinea ini akan manjur dan sukses jika dilakukan setiap hari.

Saat kita hendak menulis, tulislah dulu semua ide yang berserak dalam benak kita. Jangan dulu mengedit atau menyunting tulisan karena itu akan menghilangkan ide dan yang akan ditulis akan lupa.

Menulis itu butuh keterampilan. Keterampilan akan terasah jika kita melakukannya setiap hari. Jangan menunggu waktu luang, tapi luangkanlah waktu untuk menulis.

Pertanyaan ke tiga, saya memberikan sebuah foto dan meminta peserta menjawab gambar apakah itu?



Jawaban peserta:


1. Bunga melati (M. Bajuri)
2. jenis-jenis bunga melati dan manfaatnya (Ai Setiawati)
3. Melati putih yg indah dan mewangi🤭(Suyati)
4. Bunga melati berwarna putih bersih. Memiliki wangi yang khas. Dapat meningkatkan nilai jual dengan diekspor serta dimanfaatkan untuk bahan penyedap (Dwi Yulianti)


Begitu banyak hal yang bisa kita lihat dari sebuah gambar bunga melati. Misalnya bentuknya, baunya, jenisnya, manfaat, bahkan nilai jualnya yang tentunya bisa beragam. Kalau yang nikahan, pasti bunga melati laris deh. 🤭🤭🤭

Adakah yang bisa buat tulisan melati memakai 3 alinea pembuka, isi, dan penutup? 

Saya lalu meminta peserta untuk menulis tantangan bunga melati. Hasilnya sebagai berikut. 

1. Bu Ai Setiawati

Melati merupakan tanaman yang menghasilkan bunga dengan bau harum. Di tempat saya, tanaman ini cukup mudah ditemui. Saya menanamnya untuk menghiasi halaman rumah supaya cantik.

Jenis yang sering ditemui adalah bunga melati putih.  Bunga ini biasanya dikonsumsi dalam bentuk olahan teh.

Terlepas dari itu, bunga melati juga dimanfaatkan sejak lama untuk kesehatan dan kecantikan. Beragam khasiatnya menawarkan banyak manfaat untuk perawatan kecantikan alami, seperti kulit dan rambut.

2. Pak Indrakeren

Melati

Terlihat indah sekali, menarik menawan hati, terlihat segar di pagi hari. Haiii Kamu yang cantik, ingin sekali ku menyapa. Ingin sekali bercengkrama, banyak tanya ingin kusampaikan. Heeii Kau yang selalu menarik di pagi hari, terkena kilauan sinar mentari, menolehlah sedikit untuk melihat sang pemerhati.

Hati gundah bersedih, bahwa si cantik tidak hadir di pagi ini. Entah kemana ia pergi sampai-sampai harumnya tidak tercium lagi. Mungkin si cantik sedang bersolek diri, memberikan kejutan bagi mentari, Namun itu baru sebuah opini belum menjadi fakta yang menyenangkan hati.

Tersiar kabar di telinga ini, bahwa si cantik tidak ada lagi. Entah siapa yang menyiarkan kabar tidak bermutu seperti ini. Hati semakin gundah sekali, si Cantik benar-benar menghilang sudah beberapa hari. Ditambah kabar yang tidak mengenakkan hati. Membuat Aku mempercayai!! Heeiii Cantik... Heii Melati.... Semogaku bisa bisa lebih berani, jika bertemu denganmu lagi

-indrakeren-


3. Sri Yamini

Dalam suatu pernikahan biasa ruangan bau bunga melati. Begitu juga sepasang pengantin memakai kalung dari bunga melati. 

Untuk yang masih jomblo. Terutama gadis-gadis suka mencuri bunga melati. Pernah kualami kata orang tua dulu. Supaya cepat dapat jodoh. 

Harus mencuri bunga melati yang dipakai oleh suaminya. Sedangkan yang jomblo laki-laki. Mencuri kalung melati yang dipakai istrinya. 

Ternyata mitos tentang bunga melati. Sampai saat ini masih dipercaya. Selain bunga melati sangat wangi baunya. Bunga melati melambangkan cinta suci yang abdi. Supaya rumah tangganya samawa, Aamiin... 🙏🏽🤭😃

4. Suyati

Melati
Semerbak harumnya khas. Menambah aroma semakin nikmat ketika ditambahkan pada teh panas. Teh menjadi hangat, nikmat dan wangi.

Tanaman yang dipakai setiap acara-acara suci semacam pernikahan. Barangkali warnanya yang putih menyiratkan lambang kesucian. Itulah sebabnya banyak muncul di berbagai upacara, sehingga harganya semakin meroket di bulan-bulan banyak pernikahan.

Tanaman ini tidak sulit untuk ditanam dan  dipelihara. Selain untuk memperindah lingkungan rumah, bisa menjadi prospek usaha. Terlebih di masa pandemi ini. Bagi penyuka bunga, bunga melati pasti bisa menjadi satu alternatif bunga yang dipilih untuk dikembangkan.

5  Dwi Yulianti

Seputih Melati


Warnanya putih bersih, harum semerbak wanginya. Kuntum bunga yang berkelompok membuat semakin indah dipandang mata. Tak salah melati dijadikan Puspa bangsa.

Melati dapat sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam suka dan duka melati selalu menemani. Mulai dari pernikahan hingga tempat pemakaman.

🙏🏻

Maaf ibu belum bisa membuat kalimat penutup🙏🏻


6. Cici Jang

Bunga melati yang berwarna putih, adalah bunga yang menarik dan digemari oleh banyak orang. Wangi bunga melati menambah pesona bunga yang satu ini. Meskipun bunga memiliki masa trendnya sendiri, posisi bunga melati seolah tak lekang dimakan waktu.

Bunga cantik yang satu ini, digemari dari masa ke masa. Bahkan merupakan salah satu bunga yang memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan sebagai hiasan pengantin, pengharum ruangan, rileksasi, begitu juga Industri farmasi, perusahaan farfum dll mengambil manfaat darinya. Artinya bunga melatih memiliki nilai jual  bukan hanya di negara kita ini tapi sampai ke negara lain.

Pokoknya bunga melati keren.... eng eng blank...

7. Pak D Susanto

*Bau Melati*

Melati itu bunga yang baunya menakutkan. Setiap kali aku berjalan di malam gelap dan mencium bau melati, pasti hatiku berdebar. Aku merasa ada seseorang yang tidak kasat mata mengawasi. 

Seperti malam ini. Aku terpaksa berjalan kaki ke rumah *Neng Aam*. Seperti biasa, sebagai pemuda saya ikut bersama anggota Karang Taruna membantu rekan yang hajatan. Neng Aam, sahabat dan tetanggaku akan menikah. Kami bergotong royong merias panggung dan pelaminan. Berbagai bentuk hiasan janur dipasang. Tidak lupa bunga-bunga segar dan buah-buahan. Bunga melati perlambang kesucian tidak ketinggalan. Baunya harum, kata teman-teman perempuan.

Tanpa kuketahui, Yusni mengambil segenggam. Ia memasukkan ke kantong baju batikku yang berlengan panjang. Ya, aku pemuda lajang yang berpenampilan dewasa. Suka berkemeja batik seperti *Pak Indra*. Guru SD yang dua tahun lagi pensiun. 

"Manto tu, paling takut bau melati, loh!" kata *Yusni* tiba-tiba.

Aku terkejut. Andai ada cermin untuk berkaca,  barangkalai wajahku merah merona. Menahan malu.

"Ah, siapa bilang? Melati itu 'kan bunga suci," timpalku beralasan. 

Padahal dalam hati mulai merayap rasa takut. Degup jatungku pun mulai tidak beraturan. 

"Hmm.... Neng, kayaknya hari udah agak larut. Saya pulang dulu, yah!" kata saya kepada calon pengantin perempuan. 

"O, iya. Makasih ya, Tok. Yus, kamu nggak nemenin Manto pulang, tuh?" goda Aam. 

"Huh, bisa diculik nggak diantar pulang ntar. Hati-hati ya, Tok. Lewat bawah randu di ujung jalan suka ada bau yang aneh-aneh," kata Yusni setengah meledek dan menakuti.

"Huh. Aku lelaki, Yus. Enak, aja!" kataku memberanikan diri.

Aku pun melangkah pulang. Rumah-rumah para tetangga sudah banyak yang tutup pintunya. Kulhat jam di tangan.

"Pantas, sudah jam sebelas,"gumamku dalam hati. 

Melewati rumah *Pak Haji Cipto*, langkah kupercepat. Tidak ada lagi rumah menuju pertigaan jalan. Apalagi sesudahnya ada pekarangan. Di sana berdiri tegak pohon kapuk randu tua seperti dikatakan Yusni tadi.

Benar saja, mendekati pohon randu, bau melati mulai tercium. Lama-lama semakin menyengat. Lampu jalan di depan rumah Haji Cipto sudah tidak mampu lagi menerangi jalan di pekarangan ini. 

"Dug...dug...dug...," jantungku berirama cepat berdegub.

Hidungku kembang kepis. Dadaku naik turun. Pikiran pun membayangkan yang aneh-aneh. Bau bunga melati pun semakin tajam. Ingin rasanya berlari. Tetapi rasa malu sebagai lelaki yang dua tahun lagi kepengin berbini menahan keinginan itu. Apalgi jalan bebatuan pasti akan menimbulkan bunyi kemeratak. Jika didengar Yusni, bisa habis kejantananku di mata gadis tomboy itu.

"Ya, Allah. Kuatkan hamba. Jauhkan aku dari hantu," doaku lirih. 

Bau melati semakin kuat ketika badanku tepat di bawah pohon kapuk randu tua itu. Badanku gemetar. Perasaan takut menjadi-jadi. Persetan dengan kejantanan. Aku harus lari hingga ke pertigaan jalan. 

"Ada apa, Jang?" tanya Mang Ujang penjual siomay ketika kami berpapasan. 

"Oh, Mang Ujang. Gak papa, Mang!" sambil menghentikan langkahku malu-malu kujawab pertanyaan Mang Ujang. Napasku yang masih ngos-ngosan kutahan.

Dua ratus meter lagi aku sampai rumah. Yang mengherankan, bau melati semain semerbak. Tetapi anehnya, perasaan takut mulai surut. 

Sampai di rumah, aku berganti baju. Ketika baju batik itu kulepas, tiba-tiba berhamburan bunga melati dari kantong sebelah kanan.

Ingatanku ku pun kembali ke atas panggung.  

"Kampret, ini pasti kelakuan, Yusni. Awas, ya!" kataku geram.

Sambil memakai kaos *Lagerunal*, aku nyengir kuda.

"Huh, ternyata hanya bau. Tidak ada hubungannya dengan hantu." 

_Cerpen dadakan_

Pak D Sus

8. E. Hasanah

Nyoba ya bun🙏
Melati adalah sahabatku yang memiliki wajah cantik, putih, anggun, dan banyak disukai.  Terutama disukai oleh anak ABG yang baru mulai baligh. Melati baru duduk di kelas 8 SMP, masih belia dan imut-imut.
Suatu hari Melati masuk ke kelas kesiangan. Ibu guru memperbolehkan dia masuk kelas asal duduknya di depan dekat meja bu guru. Melati menuruti saja karena tidak mau ketinggalan materi hari itu. Dia mengambil kursi dan duduk dekat bu guru. Kata bu guru, 'kamu duduk di situ dan catat ya temanmu yang aktif dalam diskusinya'. Eh rupanya bu guru tidak bisa memperhatikan diskusi siswanya karena ada tamu. Jadilah Melati berperan sebagai guru dadakan untuk mengganti keterlambatannya.
Hari itu Melati benar-benar belajar terasa mengesankan karena berperan sebagai guru yang disukai teman2nya.


Dari ketiga pertanyaan yang saya lontarkan intinya adalah setiap orang memiliki keterampilan menulis yang sebenarnya bisa di dapatkan dengan terus berlatih membuat artikel sederhana, dengan menggunakan patokan 3 alinea yaitu alinea pembuka, isi, dan penutup. 

Dengan berlatih menulis setiap hati, budaya menulis akan terpatri dan akan bermanfaat di kemudian hari. 

Semoga sedikit dari saya, akan menambah semangat menulis Sobat Lage di mana pun Anda berada. 

Tetap semangat dalam menulis, berbagi, dan bisa bermanfaat untuk orang lain. 

Salam blogger inspiratif. 
Aam Nurhasanah, S.Pd.
SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

#Day11JanAISEIWritingChallange







Rabu, 23 Desember 2020

AYO NGEBLOG

Sore ini kita akan berbagi dengan narasumber hebat yaitu Bapak Ubaidillah, S.Pd.I. Sapaanya adalah Pak Ubai. Beliau adalah penulis dengan prestasi yang gemilang. Berikut adalah CV narsum #Selasa Berbagi

 
Tema #Selasa Berbagi kali ini adalah tentang *Bagaimana Sebuah Blog Bekerja*

*Menulis di Blog*

Blog tak lain media personal yang kekinian. Pada dasarnya, menulis di blog sama dengan menulis di media massa online lain. Bedanya, tidak ada editor dan blogger sendiri yang melakukan optimasi (masuk ke halaman pencarian maupun share media sosial). Kaidah menulis di blog sama saja. Ejaan yang benar sangat diperlukan, tanda baca juga harus tepat. Gaya bahasa disesuaikan dengan penulis itu sendiri.

 *Mulai Menulis Blog*

Langkah awal adalah menentukan isi dari blog itu sendiri. Coba perhatikan blog besar, mereka punya ciri khas tersendiri. Apakah itu traveling, maupun teknologi. Karena kita bukan seorang traveler, cuma menulis blog suka-suka, maka nggak ada masalah untuk menulis apa saja asalkan rutin.


1. Update Blog Wajib

Persaingan kita adalah media besar yang tiap hari menulis blog, maka kita harus rutin update blog. Apakah seminggu sekali maupun 3 hari satu tulisan saja sudah cukup.

2. Pemilihan Nama Blog

Nama blog dibuat dengan mudah diingat, karena ini akan menjadi personal branding kita di kemudian hari. Nama yang mengandung huruf yang mudah dibaca akan lebih baik. Pembaca nanti akan mengingat nama blog kita dengan mudah.

*Blog Berbayar atau Gratis?*

Personal blog yang diakui saat ini adalah blog berbayar. Contohnya, nama.com atau nama.co.id, bukan gratisan seperti nama.blogspot.com atau nama.wordpress.com. Pengaruh ke Google atau mesin pencari lain sangat besar. Blog berbayar akan mudah masuk ke halaman 1 Google karena dipercaya atau tidak termasuk ke dalam akun ‘boot’.

*Serius di Dunia Blog*

Jika sudah yakin tidak ada salahnya mulai serius dari menulis blog. Ada sebagian orang menganggap blog sebagai sarana main-main. Tetapi, pandangan tersebut salah besar. Seorang penulis best seller, mulai membiasakan menulis dari blog, di antaranya Raditya Dika maupun Mark Manson yang buku ‘blog’nya masuk Internasional Best Seller. 

Blog tak lain latihan menulis itu sendiri. Seberapa yakin kita mau menulis blog dan bagaimana blog mengubah diri kita menjadi seorang penulis berbakat. Serius di dunia blog juga bisa mendatangkan uang dari kerjasama blog, sponsor dari berbagai pihak, menang lomba maupun digaet penerbit mayor untuk menerbitkan buku di penerbit mereka.

*Cara Serius di Dunia Blog*

Harus ada blog dan mau update tiap 3 hari atau seminggu sekali. Dunia blog makin diakui dan bisa dilakukan kapan saja tanpa mengenal waktu. Blog yang dipelihara dengan baik, paling tidak cukup untuk mengisi paket data bulanan, selain bisa dikenal banyak orang dan mendapat sponsor dari berbagai pihak. Tinggal kita mau membawa ke mana dunia blog ini. Apakah mau serius atau cuma melepaskan hobi saja. 

Dari kelas ini, kita ubah menulis blog dari sebatas hobi menjadi dunia digital yang menarik. Kita harus ikut perubahan zaman, cicil tulisan sedikit demi sedikit, punya cita-cita menerbitkan buku. Mulai dari sekarang, dengan langkah yang cita-citakan!

*Sponsor Datang Begitu Saja*

Harus diakui, menulis blog memang sulit bagi yang baru memulai. Tetapi, bayangkan saja jika sebuah apel yang dimakan secuil lama-kelamaan akan ketagihan. Blogger hanya perlu strategi untuk menjadikan blog sebagai sarana berbagi (yang dalam tanda keinginan besar adalah mendapatkan penghasilan). 

Ada banyak cara mendapatkan penghasilan dari dunia blog. Salah satunya, iklan Google Adsense (maupun sejenis) yang bermodal klik dari pengunjung, dan juga untung-untungan pada trafik blog. Untuk cara ini banyak keluhan ditolak Google karena belum tahu celah - kita coba di materi lainnya. 

Cara lain mendapatkan uang dari blog adalah ikut lomba. Sekarang ini banyak sekali lomba yang bisa diikuti dengan hadiah yang menggiurkan. Ada jalan-jalan gratis, laptop, smartphone dan tak jarang uang tunai. Bagaimana mendapatkannya, adalah cari celah dan belajar dari pemenang sebelumnya. 

Sponsor sekarang banyak sekali datang untuk kerjasama dengan blogger. Syarat utama adalah DA maupun PA (kita bahas terpisah), dan juga rangking di Google blog dimaksud. Makin sering menulis, dan makin paham SEO maka blog akan makin terkenal. Dengan demikian, sponsor akan datang begitu saja.

*Di Blog Tidak Asal Menulis Saja*

Ada yang sebut, menulis blog ‘asal’ saja karena hobi. Sudut pandang demikian haruslah diubah karena menulis blog tidak boleh asal-asalan. ‘Uang lelah’ harus masuk perhitungan, maka syarat utama adalah menulis dengan ‘baik’ agar menang lomba, atau menulis sesuai kaidah SEO agar masuk ke halaman pertama, kedua, ketiga dan seterusnya di mesin pencari (Google, Bing dan lain-lain). 

Untuk sampai ke sini, seorang blogger harus paham minimal soal SEO atau kenapa sebuah tulisan bisa masuk dengan mudah di Page 1. Cara ini harus dipelajari oleh Blogger, karena 1000-5000 kata akan sia-sia jika tidak ada yang baca. 

Kaidah ini bukan saja soal bagus menulis semata melainkan apa yang diinginkan pembaca dan bagaimana Google bekerja. Dengan begitu, tulisan kita tidak sia-sia dan akan mendapatkan tempat yang layak di mata Google.

#Day18DecAISEIWritingChallange

KISAH SUCIPTO ARDY MENULIS DI BLOG



Selasa 22 Desember adalah program #Selasa Berbagi. Narasumber kali ini adalah Bapak Sucipto Ardi. Beliau adalah founder komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal). 

Pak Cipto mulai ngeblog sejak tahun 2007. Saat itu sedang marak aplikasi frienster. Karena aplikasi ini tidak memuat banyak tulisan akhirnya Pak Cipto beralih ke blog. 

Ada beberapa buku yang memotivasi Pak Cipto untuk semangat menulis, salah satunya Buku Sukarno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, dan Dibawah Bendera Revolusi.

Tema yang dibahas adalah Kisah Menulis di Blog. Ada 11 hal penting yang beliau kemukakan. 

1. Mulai menulis
2. Tulislah apa yang disukai dan dikuasai
3. Tulis tema yang berserak disekitar kita
4. Lompat pagar artinya menulis agak serius misalnya artikel, jurnal, dll.
5. Membaca adalah nutrisi paling baik untuk penulis dan mengaktifkan indra.Dengan membaca, akan menambah pembendaharaan kosa kata kita. Membaca adalah pemantik sebuah tulisan agar terus menyala. 
6. Luangkan waktu tertentu untuk menulis. (Konsistensi menulis)
7. Sediakan notebook/ buku saku untuk menampung ide yang berserak di sekitar kita.
8. Menulislah ketika Anda Siap! 
9.Posting tulisan ke dalam blog agar tersimpan rapi dan jadi arsip tulisan kita.
10. Evaluasi tulisan (Review)
11.Gabung dengan komunitas penulis, sebuah langkah besar untuk menjaga konsistensi menulis kita di blog. 

Meskipun Sore itu saya harus mengikuti pelatihan microsoft 365. Namun tak menghambat kegiatan #Selasa Berbagi. Acara bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan. 

Semoga 11 langkah menulis dari Pak Sucipto akan menambah motivasi Sobat Lage untuk menulis di blog sampai bisa menerbitkan buku. Aminn.. 


#Day20DecAISEIWritingChallange




 

Selasa, 08 Desember 2020

Membukukan Karya Ilmiah#Selasa Berbagi




Siang ini saya, Aam Nurhasanah, S.Pd. dari Lebak Banten bertugas menjadi moderator untuk memandu jalannya diskusi.  Salah satu program komunitas Lagerunal adalah Lagerunal#Selasa Berbagi. Siang ini kita akan berbagi dengan narasumber hebat yaitu Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd. dari Semarang.

Saya mengenal beliau saat satu kelas dulu di kelas belajar menulis Omjay gelombang 8. Beliau adalah seorang penulis yang bukunya tembus ke penerbit mayor PT Andi dalam tantangan  program  menulis satu minggu bersama Prof. Ekoji

Beliau juga yang menjadi editor, saat kami membuat buku antologi "KISAH INSPIRATIF SANG GURU." Sangat bangga bisa mengenal narasumber hebat dan bisa belajar bersama-sama. Berikut adalah materi yang dibahas oleh bu Noralia. 

Manfaat yang dapat diambil dari membukukan karya ilmiah kita :

1. Lebih terdokumentasi dengan rapi

2. Menambah nilai PAK

3. Bermanfaat untuk orang lain

4. Nama kita terpampang di perpustakaan nasional

5. Material

Tips membukukan karya ilmiah antara lain:

1. Dalam mengubah PTK  menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya. Kita dapat menentukan perluasan materi tersebut berdasarkan kata kunci judul buku kita. Dengan kata lain, PTK yang diubah menjadi buku berarti lebih memperluas isi bacaannya  berdasarkan sumber yang relevan. Misalkan  judul implementasi *Media  stereofoam  pembelajaran  Organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas*, maka yang harus dikembangkan adalah  tentang Media (Pengertian, manfaat, jenis),  Pembelajaran (materi tentang  belajar mengajar),  Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya). Hal ini berlaku pula untuk karya ilmiah lainnya

Biasanya untuk menulis buku, patokan kita selalu menggunakan 2W+ 1H. Yaitu what, why dan how

Untuk bab awal buku, alangkah baiknya jika menjawab apa dan mengapa

Pada format karya ilmiah biasanya 

BAB 1 adalah pendahuluan yang berisi Latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batas masalah

BAB 2 berisi tinjauan pustaka

Jika diubah dalam bentuk BUKU menjadi BAB 1 latar belakang dan manfaat, BAB 2 menjelaskan mengenai variabel bebas, misalkan pengertian media, macam media, manfaat media, pembelajaran yang aktif kreatif dsb. BAB 2 di buku disesuaikan dengan tinjauan pustaka pada karya ilmiah

Lalu untuk menjawab HOW, dapat diambil dari BAB 3 karya ilmiah yang biasanya berisi metode penelitian. Namun, jangan disertakan statistikanya. Cukup dimasukkan desain atau tahapan penelitian saja. 

Selain itu dapat dijawab pula dengan hasil penelitian yang dijabarkan menjadi sebuah narasi yang lain dibandingkan karya ilmiah serta hasil penerapan nya ketika diimplementasikan dalam sebuah pembelajaran

HOW juga menjawab keterbatasan atau kelemahan dan kelebihan implementasi yang dapat didapatkan dari BAB V karya ilmiah yang biasanya berisi simpulan dan saran.

2. Hilangkan penyematan kata-kata PTK/tesis/laporan penelitian yang ada di bagian pendahuluan karya ilmiah.

3. Boleh memasukkan data berupa grafik ke dalam karya ilmiah versi buku. Ini merupakan bukti bahwa karya tersebut tersebut benar-benar telah dilaksanakan. Hanya saja cara penyajiannya dibedakan dengan  versi laporan. Data ini dapat dijelaskan ke dalam bagian aplikasi atau pelaksanaan di kelas.

4. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas  terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide  dan kreativitas masing-masing  sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis  maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku.

5. laporan karya ilmiah yang dibukukan, haruslah yang sudah dipublikasikan, minimal tingkat sekolah atau MGMP di wilayah masing-masing. PTK versi buku minimal harus 70 halaman dalam bentuk format A5.

Agar karya ilmiah kita memiliki manfaat yang lebih, maka dapat diubah ke dalam bentuk buku. Fungsinya agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah kita.

Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku  karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting  dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. Selian itu, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.

Materi bu Nora di atas sangat luar biasa sekali. Semoga saya bisa mengikuti kesuksesan bu Nora untuk menjadi narasumber dan penulis buku yang terkenal di masa depan. 

#Day08DecAISEIWritingChallange

Kamis, 26 November 2020

KELAS KEPENULISAN#1




*"Kita tidak harus menunggu datangnya inspirasi itu, kita sendirilah yang menciptakannya". - Stephen King*

*Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri". - J.K. Rowling*

*Syarat untuk menjadi penulis ada tiga, yaitu: menulis, menulis, menulis". – Kuntowijoyo*

*Tidak perlu ragu untuk menulis apa pun yang kamu mau, sebab setiap tulisan memiliki penikmatnya sendiri-sendiri".*

4 Kalimat motivasi yang luar biasa, saya dapat dari kuliah perdana bersama komunitas Lagerunal (Cakrawala Blogger Guru Nasional). 


Kalimat motivasi ini disampaikan narasumber hebat, ibu Rita Wati, S.Kom. Sore itu kegiatan berlangsung dari pukul 15.00-17.00 WIB. 


Sangat antusias sekali para peserta hingga beberapa mengirimkan challange  menulis 100 kata dari hal yang pernah dialami. Challange ini dibuat oleh bunda Rita dan peserta diberi waktu 10 menit.  Tentu saja saya pun mengirimkan tantangannya. 


Semua peserta yang mengirimkan tantangan adalah pemenang karena hebat sudah mau menulis apa yang dialami pada saat itu. Bagus semua tulisannya. Saya bangga bisa ikut berperan di dalamnya. 


Dengan mengikuti challange 100 kata, maka terlihat jelas sekali. Siapa yang sering menulis maka 100 kata itu sangatlah mudah. Berbanding dengan yang jarang menulis, 100 kata mungkin akan terasa sangat berat. Tulisan ini mengantarkan saya ke tantangan #Day23NovAISEIWritingChallange


Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...