Tampilkan postingan dengan label RESUME GEL 17. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RESUME GEL 17. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Februari 2021

MENULIS BUKU AJAR YANG DITERIMA PENERBIT MAYOR

Sumber: www.pelatihanbelajarmenulis.blogspot.com


Malam ini pertemuan ke-17 di kelas belajar menulis gelombang 17. Om Bams bertugas sebagai moderatornya mendampingi narasumber hebat Bapak Joko Irawan Mumpuni selaku Direktur Penerbitan PT Andi. 

Saya mengenal dan bertemu Pak Joko Mumpuni saat pertemuan pertama dalam program September Ceria. Peserta diberikan pembekalan bagaimana mencari topik buku yang menarik melalui google trends. Mari kita simak profil narasumber malam ini. 


Cv Pak Joko Irawan Mumpuni


Narasumber kali ini menggunakan voice note untuk meminimalisir peserta untuk copy paste seluruh materi secara utuh. Peserta diminta untuk belajar menulis secara mandiri.

Wah, kreatif sekali ide dari Pak  Joko ini. Jadi teringat masa lalu saat pertama membuat resume, saya menyalin tulisan narasumber secara utuh. Karena masih baru dan belum mengerti benar resume itu apa. 

Lama kelamaan saya memahami bahwa bukan hal tersebut yang diinginkan oleh Omjay. Tetapi, bagaimana kita bisa mengembangkan materi yang disampaikan oleh narasumber tersebut dengan pemahaman kita sendiri. Jadi malu nih pernah jadi plagiat. Itu dulu yah teman-teman, sekarang kita harus merubah kebiasaan buruk tersebut. Lanjut ke materi yu..

Saya sudah lulus dan menjadi alumni kelas belajar menulis karena berhasil mengikuti kelas belajar menulis gratis ini sebanyak 20 pertemuan lebih. Jika para peserta sudah memiliki resume sebanyak 20 kali pertemuan, peserta boleh mengajukan diri untuk menerbitkan naskah buku. Setelah naskah buku terbit, maka secara otomatis peserta akan mendapatkan bonus sertifikat berilai 40 jam pertemuan. Mantap bukan?

Sebenarnya saya bukan peserta lagi tapi melatih membuat resume dengan baik adalah salah satu cara terbesar untuk melatih jemari saya saat mengetik keyboard. Semangat sekali membuat resume sampai-sampai ada yang bilang begini “Bu Aam  mau buat buku resume lagi? “ tanya seorang peserta kepada saya. Jujur ya, bisa dikatakan menulis resume sangat membuka pola pikir kita. Ditambah ilmu dari narasumber yang sangat luar biasa, maka sayang sekali kalau moment spesial itu terlewat begitu saja.

Jika kita menjadikan menulis sebagai kebutuhan, maka satu hari tak menulis maka terasa ada yang kurang. Ibarat kata sayur asam kurang garam. Begitulah saya menyikapinya. Terkait mau diterbitkan lagi atau tidak, tergantung takdir tulisannya. Suatu tulisan akan menemukan takdirnya sendiri dengan jalan yang tak disangka. Sama halnya seperti gaji guru honor kecil, namun selalu Allah lebihkan dari jalan yang lain. Misalnya dari jualan pulsa, make up, kuliner, dan lain-lain. Wah, kok jadi ngelantur gini ya kita lanjut lagi.

Mari kita renungkan kalimat berikut ini!

 

·        SAYA TIDAK INGIN MENULIS

·        SAYA TIDAK DAPAT MENULIS

·        SAYA INGIN MENULIS

·        BAGAIMANA CARA MENULIS?

·        SAYA AKAN MENCOBA

·        SAYA DAPAT MENULIS

·        YES, SAYA SUDAH MENERBITKAN BUKU

 

Tangga Menulis

Coba jawablah, Anda ada di tangga kalimat yang mana?

Semakin seru pembahasan narsum malam ini lalu Pak Joko mengirimkan gambar kemudian menjelaskannya kembali satu persatu . 

Produk buku di pasar

Pak Joko menjelaskan produk buku yang laku di pasar. Gambar di atas adalah Skema sirip ikan. Dijelaskan bahwa dua Kelompok besar yaitu

  • Buku teks adalah buku yang digunakan untuk proses KBM (BUPEL: Buku Pelajaran) dan buku PERTI (Perguruan Tinggi) misalnya buku eksak dan non eksak.
  • Buku non teks adalah buku yang tidak selalu digunakan dalam pembelajaran KBM. Buku ini dibagi menjadi buku fiksi (novel, cerpen, puisi, dll) dan buku non fiksi (hobi, Komputer, umum populer, agama, anak, dll). 

Dalam menulis buku, seorang penulis bisa memilih menulis sendiri atau menulis dengan keroyokan (antologi). Jika kita menulis buku solo maka keuntungan akan menjadi milik sendiri.  Akan tetapi jika kita menulis keroyokan maka honornya tentu akan dibagi jumlah orang yang terlibat dalam buku tersebut. 

Perlu kerja keras, ketekunan, dan terus berlatih untuk mengusulkan naskah dan lolos seleksi ke penerbit mayor. Salah satunya impian tadi sudah nampak di depan mata. Duet maut dengan Prof. Richardus Eko Indrajit, akhirnya mengantarkan saya tembus ke penerbit mayor.

Untuk penulis pemula seperti saya yang baru pertama kali menerbitkan buku di penerbit indie, hal itu menjadi pengalaman yang berharga. Buku duo yang berjudul Parenting 4.0 akan menemani rak-rak toko buku  besar seperti Gramedia, dan sebagainya.

Selain buku yang diterbitkan oleh seorang penulis dan beberapa penulis, di PT Andi juga terdapat buku yang diterbitkan dengan menggandeng beberapa lembaga sekaligus. Mengapa? Itu akan memudahkan pasar karena anggota lembaga pasti akan membeli buku tersebut. Sama halnya kerjasama PT Andi dengan grup menulis PGRI. Komunitas grup belajar menulis yang mencpai ribuan bahkan jutaan guru di seluruh Indonesa merupakan lahan terbesar untuk menerbitkan buku yang pastinya akan diburu oleh komunitas guru peserta belajar menulis.

Virus Corona telah berdampak pada semua sektor termasuk sektor penerbitan buku. Dengan masuk dan menjadi bagian suporter grup belajar menulis adalah salah satu cara terbaik untuk tetap eksis dalam dunia penerbitan. Banyak penerbit yang mengalami gulung tikar karena tak mampu lagi beroprasi karena kurangnya strategi pemasaran.

Kerjasama Penerbit Andi dengan kelas belajar  menulis PGRI telah melahirkan penulis-penulis pemula yang bukan sekedar hisapan jempol semata. Angkatan pertama di Program Ekoji Menulis buku satu minggu, telah melahirkan 9 orang penulis baru. Sedangkann di Program Ekoji September Ceria, telah melahirkan17 penulis baru dan salah satunya adalah saya sendiri.

PT Andi juga menerbitkan buku dengan kerjasama dengan beberapa kampus. Jika Anda Dosen maka boleh sekali bekerjasama untuk menerbitkan buku dengan penerbit Andi. Maka logo kampus dan penerbit PT Andi akan bersanding di cover bagian depan. Terbayang sekali nanti di cover buku saya ada lambang PGRI dan Penerbit Andi. Seru sekali.

PT Andi juga bekerjasama dengan dewan guru besar UGM yang ditulis 20 orang. Setiap penulis diberikan kewajiban menulis sebanyak satu bab. Sehingga disatukan menjadi satu buku. Ada seorang editor konten yang membagi tugas si penulis. Hal ini akan menarik. Karena akan memacu penulis untuk menyelesaikan naskah dengan target yang telah ditentukan. Naskah akan selesai lebih cepat apabila dilaksanakan secara bersama-sama.

Jika mengingat hal ini, mengingatkan saya pada proses penulisan buku antologi. Semua pesera diminta menuliskan 5halaman dengan tenggat waktu yang telah ditentukan. Kendala pengumpulan naskah pasti selalu terjadi. Karena peserta mayoritas adalah penulis pemula. Jadi butuh kesabaran yang ekstra, untuk menunggu naskah buku antologi. Kali ini saya berperan sebagai kurator yang menjadi penanggungjawab atas naskah buku antologi bersama Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. atau lebih akrab disapa bu Kanjeng.

WRITING PRENEURSHIP (Menulis buku yang diterima penerbit)

Saat jadi seorang penulis, tujuan utamanya adalah bagaimana buku itu bisa diterbitkan. Sekarang kita mulai dari awal, publikasi bagi akademisi itu untuk apa?

1.     1.Orientasi pada provit/ royalti

2.     2.Nirlaba (tidak mencari untung)

3.     3.Branding/ promosi diri

4.     4.Memenuhi regulasi/ akreditasi

Tentunya, kita sudah ada di kelas yang tepat. Grup menulis Omjay ini akan mengantarkan kita menjadi seorang penulis handal yang dapat diperhitungkan. Setiap hari kita sudah melakukan tugas dan kewajiban membuat resume sampai pertemuan ke 17. Dengan  3 pertemuan dan 18 narasumber tambahan maka kelas akan berakhir. 

Hasil akhir dari perjuangan selama ini, peserta harus bisa menghasilkan buku solo yang produktif. Buku itu bisa berupa kumpulan resume pertemuan 1-20 di kelas Omjay, atau boleh mengirimkan naskah buku yang lain. Tidak hanya itu, peserta juga diminta membuat buku antologi atau buku keroyokan. 

 

EKOSISTEM INDUSTRI BUKU

Setiap penerbit buku manapun pasti akan melirik buku yang memiliki nilai jual untuk bertahan hidup dan untuk menafkahi seluruh karyawan yang ada di dalamnya. Jika buku itu menarik dan memiliki nilai jual pasti penerbit akan melirik buku kita. Jadi kita harus tau buku yang sedang ramai di pasaran dan yang menjadi trending topik dilihat dari google trends atau google cendekia.  

 

Berikut 4 steak holder penerbitan buku yaitu

1.   Penerbit

2.   Penyalur

3.   Pembaca

4.   Penulis

 

Faktor penghambat industri penerbitan

1.  Minat baca di Indonesia masih jauh tertinggal dari pada negara lain. Budaya baca, kurangnya minat baca, dan kualitas baca kita harus ditingkatkan.

2.   Minat tulis berhubungan dengan budaya tulis, tidak tahu prosedur menulis yang baik.

3.  Apresiasi hak cipta berhubungan dengan maraknya pembajakan berupa fotokopi dan ebook ilegal yang merugikan penulis.

 

PROSES PENGIRIMAN NASKAH BUKU KE PENERBIT

Jika ingin buku kita terbit, hal  yang dilakukan penulis adalah dengan mengirimkan naskah ke penerbit untuk di nilai apakah buku tersebut layak jual atau tidak. Buku itu akan laku di pasaran atau tidak. Keputusan sepenuhnya dimiliki oleh penerbit. Kalau buku kita lolos seleksi maka penerbit biasanya meminta soft copy secara lengkap dan kemudian membuat perjanjian(MOU). Selanjutnya naskah akan masuk proses editing, setting, masuk percetakan lalu buku siap untuk dijual. Judul naskah penulis biasanya dimodifikasi oleh editor dan sebelum dicetak masiv, penerbit mengirimkan  soft copy untuk diperiksa oleh penulis. Takut ada kekeliruan penulisan. Setelah dikoreksi oleh penulis maka langkah selanjutnya diproduksi sesuai jumlah pemasaran. Penulis akan mendapat 6 eksemplar dengan royalti 10% setiap 6 bulan sekali atau selama satu semester.


Apa yang penulis peroleh saat bukunya sudah terbit?

1.     Kepuasan/ kebanggan tersendiri

2.    Reputasi

3.    Karir

4.    Uang/ royalti

 

Ciri-ciri penerbit yang baik

Ciri-ciri penerbit yang baik adalah penerbit yang jujur dalam menyampaikan jumlah produksi dan jumlah royalti yang harus diterima oleh penulis. Carilah penerbit yang bisa dipercaya seperti Penerbit Andi yang keren yang sudah mensuport kegiatan belajar menulis Omjay ini.

 

Sistem penilaian di penerbitan

1.   Editorial bobot 10%

2.   Peluang Potensi bobot  pasar 50%

3.   Keilmuan  bobot 30%

4.   Reputasi bobot 10%

 

Buatlah buku dengan tema populer, dan penulis yang populer. Untuk penulis pemula buatlah tema populer meskipun penulis tidak populer. Buatlah buku yang tidak usang dimakan waktu seperti buku-buku pelajaran seperti TIK, Matematika, Fisika, atau yang lainnya. Jumlah cetakan (OPLAH) untuk buku tersebut akan dicetak lebih banyak. Karena sangat dibutuhkan oleh setiap sekolah sebagai media pembelajaran (market sempit dan lifecycle panjang). Jika penulis sudah meninggal maka royalti buku akan diwariskan ke anak cucu kita. Wah, mantap sekali bukan?

 

Gaya pengutipan

GAYA SELINGKUNG

Gaya selingkung adalah gaya pengutipan dan penulisan daftar pustaka yang harus diterapkan secara konsisten untuk setiap terbitan. Penerbit mengharapkan seorang penulis yang idealis (penulis yang tidak butuh uang) dan penulis industrialis (penulis yang berloyalti besar tapi tidak mengabaikan mutu dan tetap menjadi produktif). Buku yang  tidak digunakan secara pasti disebut buku populer. Sedangkan buku yang digunakan secara pasti disebut buku teks atau buku ajar. Buku elektronik atau ebook akan menggantikan buku fisik. Bahkan nanti akan ada animasi, video, bahkan buku 3 dimensi.

 

Di akhir materi Pak  Joko memberilkan beberapa kutipan Prmoedya Ananta Toer.

Kutipan Pramoedya Ananta Toer


Kutipan Al Ghazali


Kutipan Dilan

KESIMPULAN

  • Buatlah buku yang memiliki nilai jual
  • Coba kirimkan naskah buku ke penerbit
  • Level materi dan lebar pasar harus diperhatikan
  • Penulis harus mengikuti aturan penerbit dengan gaya selingkung
  • Jadilah penulis idealis dan industrialis
  • Teruslah menulis jangan menyerah sampai buku kita terbit

 Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

Jumat, 05 Februari 2021

13 TRIK JITU MENEMUKAN IDE DALAM MENULIS

Sumber: www.pelatihanbelajarmenulis.blogspot.com

 

Malam ini hujan turun membasahi bumi. Tak terasa hujan ini menemani saya saat menulis resume pertemuan ke 14. Narasumber hebat malam ini adalah  Bapak Agus Sampurno. Beliau adalah seorang trainer sekaligus motivator di bidang pendidikan yang telah sukses meraih berbagai ajang lomba blog dan telah meraih berbagai prestasi yang gemilang. 

Saat menulis resume, hal yang harus diperhatikan para peserta adalah menangkap inti sari materi yang disampaikan narasumber. Ada 13 poin penting tentang “Ide dalam Menulis.”

1. Ide menulis akan muncul 90% ketika kita mengembangkan materi dengan bahasa sendiri. 

2. Menulis dengan hati, mengedit dengan pikiran. Menulis dengan hati riang dan tanpa beban, pesan yang kita tulis akan sampai ke hati pembaca. Hal itu yang saya lakukan karena setiap tulisan saya ditulis dengan penuh cinta. Saya selalu membumbui setiap tulisan saya dengan pengalaman pribadi. Hal itu sangat ampuh dan sangat memompa semangat dalam diri untuk terus berbagi. 

3. Jangan menghakimi diri sendiri bahwa tulisan kita jelek, tidak bagus, dan tidak berharga. Karena apa yang kita tulis meskipun sederhana mungkin bagi sebagian orang itu bisa menjadi sesuatu yang sangat berharga dan menjadi hal yang luar biasa. Percayalah dengan kekuatan tulisan kita sendiri “the power of writing.”

4. Mengedit tulisan. Saat kita sedang menulis, hindari tahapan edit. Tulislah dahulu semua ide yang berserak. Setelah naskah jadi, barulah kita masuk tahapan edit tulisan untuk menghindari typo (salah ketik) dengan berpedoman pada kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). 

5. Sederhanakan pesan, buatlah tulisan yang menarik dan menyenangkan, sehingga menarik minat pembaca.

6. Menulis dengan baik berarti berpikir dengan baik. Rubah Mainset kita bahwa menulis itu mudah dan tidak sulit. Hal yang harus dilakukan adalah dengan menulis ulang artinya memikirkan ulang ide tulisan Anda (David Perell).

7. Jadikan tulisan awal Anda seperti air kotor yang akan semakin jernih apabila terus disaring dengan terus berlatih menulis setiap hari.

8. Pisahkan kegiatan mencari ide dan menulis. Carilah ide sebanyak-anyaknya. Saat ide sudah didapat,  coba tuliskan ide itu satu persatu. Seperti ide saya membuat tulisan tentang tantangan tulisan. 

9. Sebelum kita memposting tulisan, sebaiknya periksa dahulu. Edit dan sempurnakanlah artikel kita untuk menghindari kesalahan ejaaan, tanda baca, atau merusak makna. 

10. Terus berlatih membuat judul yang menarik.

11. Konsistenlah dalam menulis. Jangan menunggu waktu luang, melainkan luangkanlah waktu untuk menulis. 

12. Lakukan ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Untuk penulis pemula hal ini cukup ampuh untuk mendapatkan style passion gaya tulisan kita sendiri. Nothing new under the sun’s artinya di dunia ini sebenanya tidak ada yang sama sekali baru. 

13. Menjadi pribadi yang unik atau punya branding sendiri. Saya selalu membranding diri dengan sebutan guru inspiratif. Guru inspiratif adalah guru yang bisa menginspirasi orang lain. Semoga sedikit tulisan ini bisa bermanfaan untuk sesama. Khoirunnas anfa'uhum linnas artinya sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

Sabtu, 30 Januari 2021

INDAHNYA BERBAGI LITERASI


Sumber: www.pelatihanbelajarmenulis.com

Malam ini adalah pertemuan ke 12 yang sangat menggoda. Di samping harus melakukan berbagai kesibukan sebagai kepala sekolah, saya juga harus menyempatkan waktu untuk menjadi moderator online di kelas belajar menulis gratis bersama Om Jay dan PGRI. 

Pagi tadi bersibaku dengan tagihan proposal yang harus diserahkan ke Dinas Pendidikan di Kabupaten Lebak. Berangkat pukul 10 pagi dan tiba di rumah pukul 2 siang. Namun lelah itu berubah jadi senyuman saat mendapat paket hadiah dari AISEI sesi lomba undian blog mingguan yang diundi setiap seminggu sekali. 

Setelah 3 bulan mengikuti challange, akhirnya dewi fortuna berpihak kepada saya hingga mendapat juara blog HUT AISEI mendapat juara artikel favorit 10 besar dan mendapat undian challange dalam waktu yang sangat berdekatan. 

Sumber: Dokumentasi Penulis

Rasa lelah karena perjalanan, berubah menjadi rasa bangga dan senyuman indah. Sampai tak terasa, kuliah malam ini sudah memasuki pertemuan ke 12 dengan narasumber hebat yang tentunya sudah tidak asing lagi di mata saya. 

Roma Yulius Patandean, S.Pd. adalah seorang guru Bahasa Inggris yang mengajar di SMAN 5 Tana Toraja. Pria kelahiran 6 Juli 1984 ini dulu adalah peserta kelas Om Jay gelombang 8. Saya memanggilnya Bung Roma teringat film Rhoma Irama. Kami dulu pernah satu kelas meskipun saya tak naik kelas dan harus mengulang kelas. 

Jadi dulu saya pernah satu kelas dengan Mr.Bams, Bunda Noralia Purwa, Mayor Nani, Cak Mukminin, dan begitu juga dengan Bung Roma. Saya harus menahan tangis dan mengusap dada saat ditinggalkan oleh Bung Roma dan teman-teman. Saya lalu mengumpulkan kekuatan dan semangat baru hingga saya bisa lulus di gelombang 12. 

Begitulah kisah saya saat mengenal Bung Roma yang 2 buah naskah bukunya kolaborasi dengan Prof. Ekoji tembus ke Penerbit Mayor, PT Andi Offset Yogyakarta. 

Penerbit Mayor adalah penerbit besar yang mencetak buku dalam jumlah besar, misalnya 1000 buku. Saat kita menandatangani SOP dengan penerbit mayor, kita akan mendapat royalti selama 6 bulan sekali. Biaya penerbitan ditanggung penerbit dan kita akan mendapatkan komisi 10 persen dari hasil penjualan buku. 




Beda halnya dengan penerbit indie adalah penerbit yang menerbitkan buku dalam jumlah kecil, misal 2 buku, 10 buku, dan harus mengeluarkan biaya sendiri. Ketentuan, harga, fasilitas yang ditawarkan juga berbeda-beda. 

Untuk penerbit indie di kelas belajar menulis ini, peserta dikenalkan dengan Penerbit Gemala (Pak Brian), Oase Pusaka (Bu Kanjeng), Kamila Press (Cak Mukminin), dan Pak Haji Thamran Dahlan(YPTD). 

Buku Guru Menulis, Guru Berkarya adalah buku hasil resume kelas belajar menulis gelombang 8. Di saat yang sama ikut challange menulis seminggu bersama Prof. Ekoji lahirlah buku Digital Transformation. Tidak hanya itu naskah program September Ceria yang berjudul Flipped Classroom juga tembus ke Penerbit Mayor untuk yang kedua kalinya. 

Buku Tetesan Di Ujung Pena adalah buku kumpulan puisi yang ditulis di bulan September-Desember 2020. Buku ini dan buku kumpulan resume diterbitkan di Penerbit Indie. 

Menurut Bung Roma, salah satu cara praktis melatih produktifitas penulis pemula adalah dengan menulis resume. Jadikan resume sebagai menu wajib dan pengingat alarm kita untuk terus menulis. Cara ini adalah cara terbaik untuk menjaga konsistensi menulis kita. Saya masih menulis resume ini untuk melancar buah pemikiran  dan ilmu yang saya dapat dari berbagai narasumber hebat di setiap minggunya. 

Salah satu tips CLBK yang selalu terngiang di telinga saya adala menCoba, Lakukan, Budayakan dan Konsisten menulis adalah cara untuk melatih produktifitas menulis peserta. 

Bagaimana peserta dapat konsisten menulis setiap pertemuan resume sebanyak 5 halaman A5 jika dikumpulkan sebanyak 20 pertemuan maka naskah peserta sudah berjumalh 100 halaman. Pas sekali dengan jumlah halaman buku "Mengukir mimpi Jadi Penulis Hebat" yang laris dijadikan sample contoh panduan menulis buku resume. 

Selain aktif membagikan tulisan di blog ke grup WA sekolah dan medsos, Bung Roma juga aktif menulis artikel di laman guru berbagi.kemdikbud.go.id 

Bung Roma juga aktif mengajak dan memotivasi guru bahkan siswa untuk membuat karya buku bersama (antologi). Buku 71 puisi yang berjudul Merajut Asa di Badai Korona mendapat kata pengantar dari Prof. Eko. 

Cuaca yang kurang mendukung karena sedang hujan lebat di Tana Toraja berakibat sinyal "lari-lari" dan akhirnya mengakhiri pertemuan malam ini. Ada sekitar 15 pertanyaan yang masuk, 7 terjawab dengan lancar dan sisanya dijawab pada pukul 22.06 WIB. 

Bung Roma memberikan clossing statement,
"Menulislah seperti air mengalir, setiap ada kendala selalu ada jalan keluarnya. Seperti air yang senantiasa mencari celah baginya untuk mengalir. Tantangan terbesar menulis adalah diri kita. Jadi, mari kalahkan diri sendiri agar kita konsisten menulis di tengah keterbatasan yang melingkupi kita."

 

Membaca pesan ini sangat bermakna sekali. Memang musuh terbesar adalah diri sendiri. Melawan rasa malas ketika hendak menulis adalah sebuah  tantangan tersendiri. 

Seorang pemenang adalah seseorang yang bisa menaklukan setiap tantangam dan rintangan. Walaupun Dede Adel, bocah 5 tahun yang sering "action drama" dan "caper" saat ibunya sedang bertugas sebagai moderator, merengek dan minta disuapi nasi. 

Anak adalah yang utama. Meski sedikit keteter antara menyuapi makan anak dan tetap memandu acara, akhirnya kelas bisa berjalan dengan lancar. Dede Adel pun makan dengan lahapnya. Kali ini minta dibelikan "pala ayam" di pecel lele langganan di Pasar Gajrug. 

Terakhir, saya ingin mengajak para peserta untuk semangat dalam membuat resumenya dan jangan sampai materi untuk tugas resume didiamkan dan tidak dituliskan. Tulislah sekarang agar ide itu tidak hilang. Jemputlah ide dengan menuliskannya (Budiman Hakim). 

Semoga semua peserta bisa bertahan sampai 20 pertemuan dan berhasil menerbitan buku sendiri dan ber-ISBN. Semangat terus. Jangan keluar grup, taklukkan tantangan resume, dan terbitkan buku Anda. 

Jangan jadikan resume sebagai beban namun jadikanlah sebagai kebutuhan. Terus semangat berkarya, menulis, berbagi, dan berliterasi. Jadilah pendidik yang mendidik, meneladani, dan menginspirasi. 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS


 









Kamis, 28 Januari 2021

MENERBITKAN BUKU DI PENERBIT INDIE


#Kamis Menulis
#Tema Bebas

Tantangan tema kamis menulis pagi ini adalah BEBAS. Bebas mau menulis tentang apa, atau bebas mengekspresikan diri melalui tulisan. Ini adalah gaya freewriting, artinya menulis apapun tanpa ada batasan. 

Saat peserta diminta menulis secara bebas, karena semalam kelas belajar menulis narasumbernya adalah 4L, Lo Lagi Lo Lagi. Jadilah artikel pagi ini memuat materi tentang "Menerbitkan buku di penerbit Indie."

Kilas balik

Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd atau biasa disapa dengan sebutan Pak Brian sebenarnya  kelahiran Jakarta, 30 Juni 1992. Guru muda satu ini sangat pandai mengelola blog. Jika ada peserta belajar menulis yang kesulitan membuat blog atau kesulitan berkaitan dengan blog, Pak Brian selalu siap membantu tanpa pamrih. 

Awal kisah saya mengenal Pak Brian adalah ketika saya menjadi peserta belajar menulis di gelombang ke 8. Pak Brian adalah alumni grup belajar menulis gelombang ke 4 satu angkatan dengan Cikgu Tere. Cikgu Tere adalah salah satu alumni gelombang 4 yang bukunya lolos seleksi di Penerbit Mayor PT Andi Offset. Sangat bangga sekali kenal dengan  orang-orang hebat yang sering berbagi ilmu menulis gratis.  

Malam ini moderator yang bertugas adalah Mr. Bams. Tugasnya mendampingi Pak Brian untuk memandu jalannya perkuliahan kelas belajar menulis gratis. Saat ini sudah pertemuan ke 11 dan mungkin ada peserta yang resumenya sudah lebih dari 10 seperti Bunda Sriwati, M.Pd. atau akrab dengan sebutan "Omet." 

Seperti biasa, kuliah masih menggunakan Whatsapp Grup dan saat ini sedang berlanjut di gelombang 17. Namun kegiatan share materi tetap berlanjut ke gelombang lain. 

*Tim Share*

1-5 Bu Rita

6-10 Om Cip

11-15 Bu Fatimah

16 Mr. Bams

Sebelum masuk ke sesi materi, moderator mengingatkan beberapa hal penting. 

1.Peserta boleh bertanya setelah 19.30

2.Kirimkan ke 088809405468, sebutkan nama dan asal

3.Kiriman 1 pertanyaan dulu agar yang lain punya kesempatan bertanya.

Mr.Bams lalu menyapa narasaumber dan mempersilakan narasumber untuk memasuki kelas. 

Pak Brian sangat senang sekali karena bisa sharing dan berbagi pengalaman tentang dunia menulis. Malam ini Pa Brian mengangkat tema yang menarik :

*Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie*

Pak Brian membuka sesi materi dengan berbagai pertanyaan pembuka kepada peserta.

Berdasarkan pengalaman gelombang sebelumnya, banyak  peserta yang sudah menyelasaikan 20 resume, namun belum sempat menerbitkan bukunya. Alasan sebagian peserta adalah kurang PD dengam tulisan sendiri dan masih bingung bagaimana cara menerbitkan bukunya. 

Sangat disayangkan jika resume yang sudah terkumpul dibiarkan begitu saja. Pak Brian memberikan solusi bahwa menerbitkan buku tidaklah sulit dan semakin mudah. Banyak penerbitan buku yang bisa membantu mewujudkan impian kita menjadi penulis.

Sejarah ngeblog dan Menerbitkan Buku

Pak Brian sudah ngeblog sejak 2009. Namun keinginan untuk membuat buku baru muncul pada akhir 2013. Keinginan tersebut masih ada jejak digitalnya. Bisa dilihat di: https://www.liputan6.com/citizen6/read/782602/resolusi-2014-mencipta-buku-setahun-satu

Ketika itu Pak Brian ingin menerbitkan buku pada tahun 2014. Namun karena tidak punya mentor yang membimbing dan tidak tahu harus masuk di komunitas apa,  Pak Brian  hanya tahu satu tempat menerbitkan buku secara mandiri yaitu nulisbuku.com.  Disitu memang gratis, tapi tidak termasuk fasilitas desain cover dan ISBN. Jika mau dua hal itu harus bayar. Biayanya mungkin hampir sejuta. 

Ketika itu masih kuliah dan tidak mungkin mengeluarkan biaya sebanyak itu. Pak Brian tidak tahu tempat lain untuk menerbitkan buku secara self publishing.Semangat naik-turun dan akhirnya vakum. File naskah tersimpan saja di dalam laptop bertahun-tahun.

Namun akhirnya pada 2019 mulai bangkit lagi karena tidak sengaja menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie. Mata mulai terbuka bahwa menerbitkan buku sekarang lebih mudah dan banyak pilihan dengan adanya penerbit indie.Pak Brian makin semangat menyelesaikan naskah hingga akhirnya pada Oktober 2020 mengirim naskah buku pertama ke salah satu penerbit Indie. Perlu waktu 3 bulan untuk menunggu sampai buku terbit. Akhirnya pada akhir Januari 2020, buku pertama terbit.



Setelah buku pertama terbit, barulah bertemu dengan grup pelatihan belajar menulis Omjay. Ketika itu memasuki gelombang 4. Senang sekali berada satu grup dengan guru-guru yang juga suka menulis. Semangat menjadi berkali-kali lipat hingga menerbitkan buku solo pada Mei dan Juni 2020.

Ini buku kedua (Mei 2020)



Ini buku ketiga (Juni 2020)

 


Pak Brian lalu menawarkan kepada peserta rekanan penerbit yang bisa membantu menerbitkan resume semua peserta grup menulis. Saya adalah salah satu peserta yang menerbitkan buku di rekanan penerbit Pak Brian. Alhamdulillah sekarang sudah 82 buku yang terjual. Laris manis nih buku saya. Buku saya banyak diburu sebagai referensi menerbitkan buku dari kumpulan resume.

Pak Brian meminta peserta agar  memahami betul ketentuan tiap penerbit dan memilih penerbit yang cocok sesuai dengan isi kantong. Format naskah buku tidak ditentukan dari pelatihan belajar menulis, tapi menyesuaikan penerbit yang bapak/ibu pilih. Karena bisa saja antar penerbit beda format settingannya

Pak Brian lalu menjelaskan ketentuan menerbitkan naskah buku di Penerbit Gemala. 


Pertama, 20 tulisan resume digabung dalam satu file microsoft word.

Ukuran kertas A5 (14x20cm)

Huruf times new roman, ukuran 12

Spasi 1,5

Margin 2 cm semua

Paragraf rata kiri-kanan (justify)

Kemudian masukkan juga kelengkapan naskah dalam file naskah kumpulan resume

Kelengkapan naskah yaitu:

cover ( judul buku dan nama penulis saja), kata pengantar, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis, sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat)

Urutannya:

Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

Isi naskah

Profil Penulis

Sinopsis

Jadi semuanya dalam satu file. Tidak dipisah-pisah menjadi beberapa file

jika sudah siap, silakan kirim ke Pak Brian. 

Untuk di Penerbit Gemala tidak ada batas minimal jumlah halaman

Hanya 30 halaman A5 saja tetap diterbitkan. Kalau resume bapak/ibu nanti pasti lebih dari 90 halaman A5. Jadi tidak perlu ragu pada resumenya masing-masing.

Untuk menerbitkan di Penerbit Gemala, biayanya 300.000. Jika lebih dari 130 halaman, akan dikenakan biaya cetak tambahan. 

Penulis mendapat fasilitas penerbitan:

Desain cover

ISBN

Layout

Edit ringan

2 Buku bukti terbit dan 

E-Sertifikat

Pak Brian punya keinginan memiliki buku pada 2014. Nyatanya buku pertama baru terbit 2020. Apa Faktornya ? Menurutnya adalah Motivasi dan kepercayaan diri. Jika motivasi dari diri sendiri, ada kemungkinan akan naik-turun. Maka sebaiknya ikutan komunitas, seperti pelatihan belajar menulis ini. Untuk percaya diri, maka banyaklah membandingkan buku-buku dari berbagai penerbit indie. Ternyata isi tulisannya tidak harus yang berat-berat. Tulisan tentang keseharian saja bisa diterbitkan.

Ilmu mengedit bisa dimulai dari 3 hal sederhana:

1. Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat

2. Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan.

3. Edit saja hal-hal kecil seperti typo (salah ketik) dan merapikan susunan paragraf

Untuk  biaya pracetak (Lay out, ISBN, cover, editor) di Penerbit Gemala adalah  300 ribu.

Waktu yg dibutuhkan hingga terbit adalah  kurang lebih 1 bulan. Harga cetak per buku tergantung jumlah halaman. Sebagai gambaran: 100 halaman A5 = 33.000.

Kualitas jilid, dll seperti penerbit pada umumnya. Kertas bookpaper 57 gram, jilid lem panas.  Cover : soft cover bahan art carton 260 gms, binding, laminating glossy. Wrapping plastik.

Nama Penerbit yang bisa dihubungi di grup kelas belajar menulis ada 4 penerbit untuk bisa menerbitkan buku antara lain:

1.      Kamila Press, Cak Inin

2.      YPTD, Pak Haji Thamrin Dahlan

3.      Penerbit Gemala (rekanan Pak Brian),

4.      Oase Pustaka (rekanan Bu Kanjeng)

Tidak ada batas waktu penyusunan membuat naskah buku dari hasil resume. Sebenarnya simpel. 20 resume digabung jadi satu dan dirapikan. Ditambahkan kelengkapan naskah. Baca ulang lagi dan edit. Selesai.

Untuk isi buku selain kumpulan resume boleh ditambah dari sumber lain tetapi msih tentang cara menulis, tentu boleh sekali. Justru itu yang diharapkan. Tapi kalau ada mengambil dari sumber lain, jangan lupa buat daftar pustakanya jika ambil dari sumber buku atau bacaan lain. 

Langkah awal untuk menjadi penulis buku adalah dengan ikut komunitas menulis seperti pelatihan belajar menulis ini. Lalu rajin menulis di blog. Kumpulan tulisan di blog bisa dibukukan. Ini adalah konsep yang diterapkan Om Jay. Maka itulah gunanya blog. Menampung tulisan-tulisan kita. Kalau sudah banyak, kita tinggal pilih-pilih tulisan mana yang mau dibukukan

Kiat menulis pemula adalah apa saja bisa ditulis. Jangan ragu pada tulisan kita. Karena tulisan yang kita anggap biasa, bisa saja dianggap luar biasa bagi orang lain. Tidak perlu memikirkan bahwa menulis itu harus begini, harus begitu. Mulai saja dulu.

Pada dasarnya Pak Brian tidak punya hobi menulis. Namun sejak ngeblog, hobi menulis menjadi muncul. Ia mempelajari tentang menulis secara otodidak lewat internet atau buku. Maka sebenarnya masih perlu banyak belajar tentang menulis. 

Rencana ke depan,  blog Pak Brian  www.praszetyawan.com  akan dibuat jadi 5 buku. Lalu mengajak siswanya untuk menerbitkan buku antologi. Pak Brian memiliki mimpi untuk membentuk komunitas guru penulis Jakarta.

kesimpulan perkuliahan malam ini adalah sekarang ini menerbitkan buku semakin mudah. Tulisan apapun bisa diterbitkan. Ditambah lagi bapak/ibu sudah bergabung dengan grup ini. Jalan yang harus dilewati untuk menerbitkan buku semakin jelas dan terbuka. Maka mari tuntaskan sampai buku terbit. Jangan berhenti di satu buku. Mudah-mudahan berlanjut menerbitkan buku kedua, ketiga, dan seterusnya

Luar biasa sekali materi malam ini. Antusias semua peserta sangat tinggi hingga luber dan banjir pertanyaan. Sisanya akan Pak Brian jawab esok hari melalui postingan blog. Sangat beruntung menimba ilmu di kelas belajar menulis Omjay. Semoga buku duet kolaborasi Prof. Ekoji, yang lolos seleksi penerbit mayor PT Andi, akan segera terbit. Aminn.

Untuk semua peserta tetap semangat membuat resume sampai bukunya terbit juga. Buku antologi adalah salah satu lecutan semangat untuk menambah motivasi menulis. Ayo ikut buku antologi sebagai motivasi penyemangat untuk melanjutkan langkah menuju buku solo. 

Salam Blogger Inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

Rabu, 27 Januari 2021

7 TEKNIK MEMBUAT RESUME JADI BUKU

Sumber: www.pelatihanbelajarmenulis.blogspot.com

Malam ini adalah pertemuan ke 10 di kelas belajar menulis gelombang 17. Untuk pertama kali, secara resmi saya diundang Omjay untuk mengisi kelas sebagai Narasumber. Sempat minder karena merasa ilmu yang dimiliki hanya sebatas seujung kuku, namun mencoba memberanikan diri untuk bisa berbagi. 

Pertama-tama Om Bams menyapa peserta dan mengirimkan link blog berupa isi profil saya. Berikut linknya.

Sebelum saya memulai materi, sedikit flash back bahwa saya mengenal Om Bams saat pertama kali gabung di kelas belajar menulis gelombang 8. Saat itu kami satu kelas. Om Bams menjadi ketua kelas dan bertugas membagikan link daftar hadir, link blog, dan bertugas sebagai moderator. 

Saat di gelombang 8, karena berbagai kesibukan, akhirnya saya tidak fokus dan ditinggalkan Om Bams, Bu Nora, Cak Mukminin, dan temam-teman lainnya.  Saya lalu memutuskan kembali untuk ikut di gelombang 12. Akhirnya saya lulus dan bisa menerbitkan buku resume yang berjudul "Mengukir mimpi jadi penulis hebat." 

Dahulu yang awalnya cuma mimpi, sedikit demi sedikit berbuah manis. Niat dan tekad yang kuat mengantarkan saya menjadi seorang penulis yang lahir di masa pandemi. Sudah ada 8 karya buku setelah mengikuti kelas belajar menulis. 

Saya membagikan PPT untuk peserta dan meminta peserta untuk meluangkan waktu untuk membaca. Isi PPT nya berjudul 7 Teknik Membuat Resume Jadi Buku. 

1. Mengumpulkam resume dalam file word
2. Menentukan tema 
3. Membuat TOC(TABLE OF CONTENT)
4. Mengembangkan TOC
5. Review, revisi, sunting naskah
6. Lengkapi sinopsis buku
7. Kirim ke penerbit. 

Kesalahan dari para penulis pemula dalam membuat resume adalah mengcopy secara utuh materi yang disampaikan narasumber. Dengan adanya pertemuan malam ini, diharapkan peserta bisa meringkas semua materi dengan cara mengambil inti sari materi atau point-point penting yang menjadi garis besar ide tulisan. 

Salah satu cara untuk memodifikasi tulisan yaitu dengan menambahkan sentuhan pengalaman pribadi (true story) pada resume yang dibuat agar tulisan semakin hidup dan semakin menarik saat dibaca. 

Kegiatan malam ini ditutup dengan challange undian resume link blog, yang diundi pukul 08.00 WIB tadi pagi. Ada 16 peserta yang ikut dan Pak Maifil Andrean yang menjadi pemenangnya. 

Sumber: Dokumentasi penulis. 



"Menulislah agar hidupmu bermakna, 
Menulislah agar hidupmu berwarna,
Menulislah hari ini agar kau dikenal esok hari."

Salam blogger inspiratif
Aam  Nurhasanah, S.Pd. 
SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

#Day25JanAISEIWritingChallange












Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...