Senin, 27 Juli 2020

MENULIS DENGAN WRITER PLUS

Narasumber  Sri melni 
Guru TIK SMPN 1 Gunung Talang
Lahir di Nagari Koto Gadang Guguk Solok, 11 Mei 1976. Juga aktif sebagai penggiat liteasi di Sumbar khusnya Kab.Solok
Selain menjadi guru juga aktif di organisasi Bundo Kanduang dan tim 11 RPJM Nagari.

pada malam inu sy akan membawakan materi tentang menulis dengan menggunakan aplikasi writer plus

Sebelum kita mulai silakan terlebih dahulu instal aplikasinya melalui playstore.




bapak ibu hanya tinggal bicara melalui mikrophon tersebut dan tulisan akan lansung tertulis di hp bapak ibu semua


nah aplikasi ini sangat mudah untuk kita menulis tanpa harus didepan laptop

artinya menulis sambil tersenyum dan semudah berbicara

silakan cobakan dulu ya,... saya tunggu , silakan ucapkan agak 1 paragraf
kalau sudah ada ucapan 1 paragraf, bagaimana lagi cara untuk menjadikan ke dalam mik word?

caranya klik garis tiga sudut kanan atas lalu share. Namun sebelum di share jangan lupa terlebih dahulu robah kedalam format text.
Kalau udah dalam bentuk text bapak ibu bisa lansung copykan ke dalam bentuk  mik word di laptop untuk mengedit tulisan.

Aplikasi ini sangat mudah dalam penggunaannya. Jika kita dalam bepergian ingat akan menulis bisa langsung menuangkan ide dalam bentuk tulisan dengan berbicara.

selamat mencoba, semoga bermanfaat
Wassalamualaikum wr.wb.

MOTIVASI BERPRESTASI : "Menang cacak kalah cacak"


RESUME KE 25



PROFIL By Sigit Suryono


Nama lengkap narasumber malam ini adalah Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd
SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia
Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 dari pasangan Bapak Giyono SW dan Ibu Waginem. Masa kecil tinggal di Ngawen, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Pendidikan dimulai di TK Ngawen Trihanggo tahun 1981-1983. Pendidikan dasar dilanjutkan di SD Negeri Jambon II, Trihanggo, Sleman pada tahun 1983-1989. Kemudian melanjutkan di bangku SMP Negeri 5 Yogyakarta pada tahun 1989-1992. Pendidikan Menengah penyelesaian di SMU Negeri 1 Sleman jurusan IPA pada tahun 1992-1995. Pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 di Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika. Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006.
Pada tahun 2006 menikah dengan Dwi Riastuti, M.Pd dan kini telah dikaruniai dua orang anak yaitu:
Muhammad Yunus Baskara dan 
Galuh Ray Rannaa


Aktifitas keseharian sebagai pengajar di SMP Negeri 1 Wonosari Kabupaten Gunungkidul, mengampu mata pelajaran IPA.
Aktifitas lainnya yang telah dilakukan dan sedang dilakukan adalah:
1. Sekretaris Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas 2012 – sekarang
2. Sekretaris MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006-2009
3. Ketua II MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul 2009 – 2012
4. Anggota Litbang MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2012-2015
5. Ketua II MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2015-2017
6. Ketua MGMP SMP Kabupaten Gunungkidul 2017 – sekarang
6. TIM Pengembang TIK Kabupaten Gunungkidul 2009- sekarang
7. TIM Pengembang TIK Propinsi DIY 2009 – sekarang
8. Instuktur, Pelatihan Pembelajaran Multimedia di BTKP Provinsi DIY
9. Instruktur TIK di MGMP IPA  Kabupaten Gunungkidul
Prestasi lomba yang telah diraih:
1. Kompetisi Guru. Finalis Nasional Tingkat Nasional tahun 2009
2. Finalis Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional SMP 2009.
3. Juara 3 situs web SMP Tingkat Provinsi DIY 2010
4. Juara 1 Situs web SMP tingkat Provinsi DIY 2011
5. Finalis Lomba Media Pembelajaran KI Hajar Penghargaan tingkat Nasional Tahun 2012
6. Juara 1 Guru Gambar SMP Tingkat Provinsi DIY Tahun 2013
7. Finalis Guru Gambar SMP Tingkat Nasional Tahun 2013
8. Juara 2 Guru Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2013
9. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat nasional tahun 2014
10. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2015
11. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2015
12. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Provinsi DIY Tahun 2015
13. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015
14. Penerima Gubernur Anugrah DIY tahun 2015 atas prastasi sebagai Juara 1 Gupres TK Nasional.
15. Penerima SatyaLencara Bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 atas prestasi sebagai juara 1 guru berprestasi Tingkat Nasional tahun 2015.
16. Menerima Penghargaan Kursus Singkat dari Australia Award Indonesia tahun 2016 di Melbourn dan Sydney.
17. Sebagai Salah Satu Peserta Literasi Tingkat Nasional 2017.
18. Duta Rumah Belajar Tk Nasional Th 2018 dan Duta Rumah Belajar Terinovatif Th 2018.
19. Penerima Anugrah Gubenur DIY tahun 2018 atas prestasi sebagai Duta Rumah Belajar Terinovatif Thn 2018.
20. Penerima Anugrah Alumni Berprestasi Sarjana Adi Manggala Bidang Pendidikan dari UNY pada dies natalis UNY yang ke-56.
21. Duta Sains P4TKIPA tahun 2020
Alamat:
Jeruksari Rt 01 / RW 20, Wonosari, Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia 55812
Email:
ciget_suryo@yahoo.com
sigit.suryono@gmail.com
Situs web: ciget.info dan inobel.id


PRAKATA
Untuk bisa berprestasi, berawal dari proses perjalanan pendidikan di SD. Saat itu Pak Sigit merupakan juara 1 dari kelas 1 sampai ke 6 di Raport namun keinginan dan cita-citanya tidak terkabul yaitu ingin mengikuti lomba cerdas cermat tingkat kecamatan. Setiap sekolah dipilih 3 orang siswa terbaik yang akan dikirim ke lomba tersebut, saat kelas 4 teman-teman yang terpilih untuk mengikuti lomba adalah siswa kelas 5 dan saat kelas 5 yang dikirim oleh sekolah untuk maju lomba CCA adalah siswa kelas 6 namun saat  kelas 6 yang dikirim oleh sekolah untuk lomba CCA adalah siswa kelas 5 maka pupus sudah harapan untuk ikut lomba yang di idam-idamkan.

Untuk jenjang setelah SD tidak ada yang bisa dibanggakan karena saat di SMP peringkat kelas  di kisaran 41, 39, 35, dan terbaik hanya 24 dari 44 siswa dalam kelas itupun disekolah saya ada 10 kelas sehingga di SMP tidak bisa berbuat banyak dan tenggelam. Demikian juga saat di SMA maupun saat kuliah S1 tidak ada perubahan. 

Di SMA Pak Sigit merupakan salah satu orang yang menarik diri dari pergaulan. Saya masuk S1 pada tahun 1995 dan baru di S1  mulai tumbuh percaya diri untuk ikut organisasi di kampus. Sebagai pengurus HMJ Fisika UNY dan selanjutnya menjadi Pengurus Senat Fakultas FPMIPA UNY untuk seksi bakat dan minat. Karena asyiknya menjadi pengurus senat  hampir DO saat S1 7 tahun saya tempuh untuk menyelesaikan kuliah sampai tidak berani untuk mengikuti pelepasan wisuda di Fakultas, dan hanya mengikuti Wisuda terus pulang ke rumah. Selanjutnya saya melanjutkan S2 di UNY mengambil jurusan Teknologi Pembelajaran dan lulus 2006.


Perjalanan sekolah Pak Sigit itulah sebenarnya yang memunculkan motivasi berprestasi yang beliau miliki sampai saat ini. Untuk menjadi orang yang berprestasi yang dipegang adalah kata-kata mutiara dari orang tua. Ibu adalah pensiunan guru SD demikian juga ayah. Mereka mendidik dengan sangat santun dan sangat baik.Saat  Pak Sigit jatuh mereka ada di dekatnya dan merengkuh dengan sepenuh hati dengan tetes mata dan doa mereka.Saat Berhasil mereka pulalah yang selalu mengingatkan untuk terus berjuang dan belajar karena semua yang kita peroleh saat ini hanya fana dan akan segera berlalu saat even tersebut berakhir.

"Menang cacak kalah cacak"
ini adalah mutiara kata dari ibu yang Pak Sigit pegang sampai  saat ini. Saat kita ada kesempatan untuk mengikuti suatu lomba, atau suatu kegiatan maka lakukanlah dengan maksimal seolah-olah tidak ada lomba lagi setelah itu masalah menang atau kalah, sukses atau gagal itu hal yang biasa dalam perlombaan. Maka dari itu setiap saya mengikuti berbagai event baik itu tingkat kabupaten, propinsi, maupun nasional pasti akan saya lakukan dengan sepenuh hati dan fokus.

Jadi kunci keberhasilan kita adalah kita fokus pada kegiatan yang kita lakukan dengan sepenuh hati. Arti dari fokus ini adalah kita harus bisa memilah dan memilih jenis kegiatan atau prestasi apa yang ingin kita raih. Jangan karena kesempatan semua ingin kita ikuti yang terjadi adalah kita tidak fokus pada lomba atau kegiatan yang kita ikuti tetapi pikiran dan kesempatan kita akan terbagai dengan berbagai event.

Pengalaman mengikuti berbagai ajang lomba di awal yang mengikuti event-event, pernah dalam satu kesempatan mengikuti dua sampai tiga ajang lomba yang pada akhirnya gagal semuanya dan itupun berlulang kali terjadi dari tahun 2008. Ikut pertama lomba tingkat nasional dan baru bisa berhasil pada tahun 2015 itupun akhirnya tau bahwa kita harus mengikuti ajang lomba maupun prestasi yang lain dengan menentukan target dan juga selalu mengevaluasi apa yang kita lakukan.

Bagi Bapak ibu yang ingin berpestasi
1) Belajarlah terus sepanjang hanyat dan selalu mengevaluasi apa yang kita lakukan. 2) Tidak usah khawatir kalah dalam perjuangan, karena kalah adalah prestasi yang tertunda. 
3) Fokus pada kegiatan yang kita lakukan dengan berbuat maksimal insya Allah prestasi bapak ibu tinggal menunggu di depan mata.

Untuk mencapai prestasi yang maksimal maka 
1.pelajarilah seluruh gaya selingkung masing-masing jenis lomba dengan detail dan persiapkan seksama jangan terburu-buru, siapkan dan luangkan waktu untuk kegaitan tersebut. 
2.Buat tampilan dan karya yang semenarik mungkin pasti akan berhasil. 
3. Jangan lupa siapkan  portofolio kita dengan seksama sehingga akan memudahkan kita dalam mengikuti berbagai jenis event lomba. 


Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan jika belum keluar pedomannya dapat menggunakan pedoman pada tahun sebelumnya.
1. Cermati isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.
2. Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi.[ kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll, diligalisir oleh atasan langsung]
untuk tahun 2015 syarat portofolio kita adalah 8 tahun. itu hal yang menantang bagi peserta gupres maka penting untuk mengarsipkan semua kegiatan yang pernah kita lakukan dari tahun ke tahun ( alhamdulillah karena pengalaman tahun 2006 tersebut saya masih memiliki semua arsip yang dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut hampir semuanya lengkap sehingga memudahkan untuk menyusun portofolio tersebut)
3. Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi tingkat nasional.[ karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll] jangan lupa buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.
4. Buat makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [ jika dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu dibuat].

KESIMPULAN

  • Ilmu yang mudah didapat dan berbagai kegiatan sharing ilmu bisa mudah kita peroleh. 
  • Maka mari tuntut ilmu setinggi-tingginya dan amalkan ilmu kita dimanapun, kapanpun, dan dengan siapa saja. Insya Allah keberhasilan ada di depan kita.
  •  Pengalaman utama  adalah "Keberhasilan diperoleh dari beberapa kegagalan sebelumnya", prestasi dapat kita capai bisa dengan cepat namun bisa juga dengan lambat, 
  • Jadikan kegagalan sebagai ilmu,
  • Jadikan kesukaran sebagai penyemangat. 
Terimakash Pak Sigit atas ilmunya yang luar biasa. Terimakasih bu Kanjeng selaku moderator dan Ombams yang sigap memback up bu kanjeng. Terimakasih juga buat Omjay yang tak pernah lelah menyemangati semua peserta kelas menulis. Semoga kegagalan saya di grup menulis gelombang 8 dapat mengantarkan saya menjadi penulis pemula di grup gelombang 13. Semoga naskah buku cepat selesai. Aminnn



Senin, 20 Juli 2020

LANGKAH-LANGKAH MENULIS BUKU (TOJTRP)


Resume ke 22
Narasumber: Dr. Akbar Zainudin
Oleh               : Aam Nurhasanah, S.Pd.
Guru SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS
Grup Menulis Gelombang 12 

Kuliah online malam ini dipandu oleh Omjay melalui  Whatsapp Grup Menulis Gelombang 13 dan gelombang 14. Topik materi malam ini adalah tentang Langkah-langkah Menulis dengan narasumber fenomenal penulis best reseller MAN JADDA WAJADA yaitu Dr. Akbar Zainudin, MM yang akan berbagi pengalaman menulis dan telah menghasilkan karya sebanyak 13 buku. Diskusi ini di moderatori oleh Bu Kanjeng  dan dimulai dari jam 19.00-21.00 WIB.

Mengenal sosok Dr. Akbar Zainudin



Pertama kali narasumber memperkenalkan diri dan mengirim satu buah video https://youtu.be/Pvq2dqyWNcQ dengan durasi 10:47menit. Semua peserta diminta menyimak video tersebut selanjutnya  setelah beberapa menit  Pak Akbar mulai  menjelaskan kembali materi yang ada dalam video tersebut. 


Langkah-langkah menulis buku versi Pak Akbar dengan istilah TOJTRP

1. T: Tema

Tema adalah ide pokok suatu cerita baik itu cerita fiksi atau nonfiksi. Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir.Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya. 

Kalau buku Pak Akbar kebanyakan adalah buku-buku motivasi. Kalau buku Asma Nadia, Novel. Ahmad Fuadi, Novel te”ntang pesantren dan kerja keras. Dan sebagainya. 

Bolehkah satu orang menulis berbagai tema buku? Menurut saya, karena ini terkait dengan “branding”, berusahalah untuk fokus menulis satu tema tertentu, agar kita dikenal ahli dalam tema tersebut. Kalau temanya berubah-ubah, nanti orang bingung, kita ini sebenarnya ahli dalam bidang apa?

2. O: Outline (Daftar Isi) berisi gambaran besar/ benang merah tulisan kita.

          
            Outline berfungsi untuk
  • agar tulisan lebih terarah
  • bisa buat jadwal dan target
  • menghindari ngeblank saat menulis
  • agar bukunya cepat selesai
Cara memfokuskan ide adalah dengan membuat outline. 

HOW: Bagaimana
Cara Mengembangkan Daftar Isi (outline)

UNTUK BUKU NON FIKSI

1. Gunakan prinsip dasar 5W dan 1H. 

WHAT: 
Ini terkait pengertian, definisi, pembagian, jenis-jenis, dan sebagainya. 

WHY:
Ini adalah tentang alasan (mengapa) buku ini ditulis, tujuannya apa dan manaatnya apa. 

HOW
How ini berbicara tentang bagaimana, tips and trick, strategi, langkah-langkah, dan sebagainya. 

Untuk 2 W yang lain, yaitu Where dan When bisa tidak digunakan. 

CONTOH. 

Tema: Santri dan Menulis

WHAT

1. Santri dan keterampilan menulis. 
2. Keterampilan apa saja yang dibutuhkan agar bisa menulis.
3. Para ulama dan karya mereka dari masa lampau.
4. dan seterusnya. 

MENGAPA?
1. Mengapa Santri Harus Menulis?
2. Tujuan Menulis.
3. Tantangan Mengapa Santri Harus Bisa Menulis.
4. dan seterusnya.

HOW?

1. Bagaimana cara menulis?
2. Bagaimana membangun disiplin menulis?
3. Tips and Tricks Menjadi Penulis.
4. dan seterusnya.

BAGAIMANA MEMBUAT OUTLINE UNTUK BUKU FIKSI?

Pertama: WHO? Siapa saja tokoh-tokohnya. 

Tentukan tokoh-tokoh yang akan menjadi bagian dari cerita.

Misalnya, ayah, ibu, teman, guru, dan sebagainya. 

Kedua: Karakter.
Gambarkan profil setiap tokoh dengan sifatnya masing-masing. 

Ketiga: Plot atau Alur Cerita.
Gambarkan alur cerita dari awal hingga akhir. Potongan ceritanya seperti apa. Di mana akan membangun cerita emosionalnya, di mana sedihnya, di mana senangnya. 

Terus ending cerita seperti apa, apakah happy ending, sad ending, dan sebagainya.

Membuat outline ini bisa langsung dituliskan outlinenya atau bisa dengan beberapa alat bantu. Biasanya saya menggunakan mindmap untuk membantu membuat daftar isi. 

Apakah wajib? Tidak harus. Tetapi kalau saya pribadi, ini harus ada. Biar ada rel ke mana tulisan kita, biar selalu ada arah kalau kita menemui jalan buntu, dan ini yang paling penting; bisa membuat jadwal agar buku cepat selesai.

Membuat outline ini bisa langsung dituliskan outlinenya atau bisa dengan beberapa alat bantu. Biasanya saya menggunakan mindmap untuk membantu membuat daftar isi. 

Apakah wajib? Tidak harus. Tetapi kalau saya pribadi, ini harus ada. Biar ada rel ke mana tulisan kita, biar selalu ada arah kalau kita menemui jalan buntu, dan ini yang paling penting; bisa membuat jadwal agar buku cepat selesai.

CONTOH OUTLINE

Saya ingin memberi contoh buku saya: "Man Jadda Wajada".

Buku ini adalah buku dengan tema motivasi umum, motivasi hidup. 

Saya kembali ke konsep dasar 5W dan 1H. 

Biasanya saya mulai dengan WHY. Kalau terkait motivasi, penjabaran tentang WHY bisa digambarkan sebagai berikut: 

1. Mengapa motivasi itu penting dalam hidup.
2. Motivasi apa yang membuat orang tergerak untuk berubah.
3. Apa tujuan hidup seseorang?
4. Mengapa orang harus berubah?
5. Darimana perubahan itu bisa dimulai?
6. Apa saja yang harus diubah?

Setelah WHY, hal kedua yang terpikir adalah WHAT.

Hal-hal yang terpikir dalam kategori WHAT adalah:

1. Apa itu sukses?
2. Langkah-langkah apa saja yang harus dijalani agar kita bisa sukses?
3. Potensi diri, kelebihan dan kekurangan.
4. Memahami bahwa sukses itu bisa kita dapatkan. 

Setelah WHY, hal ketiga yang saya coba jabarkan adalah HOW. Ini tentang bagaimana, strategi, langkah-langkah, tips & Trick, dan juga action. 

Penjabarannya: 

1. Bagaimana bermimpi besar.
2. Bagaimana membuat rencana (action plan).
3. Bagaimana berani memulai.
4. Menjadi kreatif.
5. Membangun momentum berubah.
6. Kapan harus memulai?

Nah, ketiga hal itulah yang akhirnya menjadi dasar outline buku saya "Man Jadda Wajada"
BERIKUT OUTLINE BUKU MAN JADDA WAJADA




MASIH TENTANG OUTLINE

Buku lain yang ingin saya bedah Daftar Isinya adalah buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren". Target buku ini adalah para santri, umur SMP dan SMA. 

Karena itu, buku ini harus sederhana, ringan, bisa dibaca oleh pembaca dalam rentang umur tersebut, dan tetap bobot isinya tinggi. 

Saya mulai dengan cara yang sama; menguraikan WHAT, WHY, dan HOW.

1. Apa itu sukses. 
2. Apakah bisa anak pesantren itu sukses?
3. Kisah-kisah sukses alumni pesantren. 
4. Sukses itu apa menurut pesantren?
5. Bagaimana caranya agar kita sukses?
6. Apa yang harus kita lakukan mulai dari sekarang? 

Dari poin-poin itu saya jabarkan lebih detail lagi menjadi daftar isi yang cukup lengkap. Daftar isi ini lalu saya tuliskan satu per satu, maka jadilah buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren".

Buku ini alhamdulillah sekarang sudah terjual lebih dari 25.000 eksemplar di seluruh Indonesia.
CONTOH OUTLINE BUKU UKTUB
Satu lagi, buku saya yang saya khususkan untuk panduan menulis buku, judulnya "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari".
Buku ini merupakan rangkuman best practices Akbar Zainudin sebagai penulis sekaligus motivator andal yang ingin ditularkan kepada Anda.

Rahasia Akbar Zainudin menjadi penulis sukses terangkum lengkap dalam buku ini. Semua pertanyaan dan keingintahuan tentang dunia penulisan, perbukuan, dan penerbitan dijawab secara lengkap dan jelas di buku ini. Jika Anda serius mempraktikkan isi buku ini, dijamin Anda akan menjadi penulis sukses hanya dalam 180 hari!

"Judul buku ini sangat tepat karena semangat Iqra’! (Bacalah!) sebaiknya diikuti dengan Uktub! (Tulislah!). Bacalah buku senior saya di Gontor ini, untuk belajar kiat-kiat menulis, dari proses menangkap ide sampai menerbitkan buku yang bagus dan laris"

—Ahmad Fuadi, Penulis Novel Best Seller Negeri 5 Menara

"Para penulis adalah orang-orang terpilih yang memiliki visi jauh melampaui zamannya. Jika Anda ingin menjadi orang seperti itu, bacalah buku ini!"

Ahmad Gaus, Dosen Bahasa dan Budaya Swiss German University

"Andai dari dulu buku ini sudah ada, mungkin perjalanan saya menjadi penulis bisa lebih mudah. Uktub! Menulislah sekarang juga!"

Ollie, CMO & Co-Founder NulisBuku.com

"Cukuplah bagi seseorang membaca buku ini untuk mewujudkan keinginannya menjadi penulis buku atau memiliki penerbit buku".

M. Abdul Ghoffar, Pemilik Penerbit Al-Mahira

"Melalui bukunya ini, Akbar Zainudin menunjuk-kan bukti betapa menulis adalah pekerjaan yang mudah dan menyenangkan"

Nashrulloh ZM Zarkasyi, Guru Bahasa Indonesia di Pondok Modern Gontor

Saya bagi buku UKTUB ini dalam beberapa bagian besar:

1. Sikap Mental
2. Motif Menulis
3. Mencari Ide
4. Apa yang Ditulis
5. Bagaimana Menulis
6. Mengenal Pembaca
7. Mengenal Penerbit. 

Dari poin-poin inilah saya kembangkan menjadi daftar isi.

Karena itulah, buku UKTUB ini lengkap sekali. Anda tinggal mengikuti satu demi satu langkah-langkah nya untuk menjadi penulis buku.

Saya sarankan, highly recommended Anda membeli, mempelajari dan mempraktikkan apa yang ada dalam buku ini. Biar lebih serius dalam belajar menulisnya.


3. J: Jadwal

Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai. 

Dengan kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.

CARA MEMBUAT JADWAL.
1. Buatlah tabel dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target Lama Menulis-Tanggal-Keterangan
2. Isi Nomer 
3. Isi Judul Artikel
4. Perkirakan Berapa Lama (Berapa Hari) Artikel akan Ditulis
5. Buat sesuai dengan tanggal yang ada saat ini. 
6. Isi Keterangan dengan apakah sudah selesai ditulis atau belum.
   
Jadwal menulis ini menentukan. Kalau ada jadwal, kita bisa mengacu pada jadwal tersebut dan bisa mendisiplinkan diri sendiri. 

Karena kita tahu di mana akhirnya, kapan draft naskah kita akan selesai. Kalau tidak ada jadwal, kita tidak pernah tahu perkiraan draft naskah kita kapan selesai.

      

4. T:Tulis

         Disiplin menulis sesuai jadwal yang telah dibuat. Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya. Disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak. Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.

5. R: Revisi

         Revisi pertama dilakukan setelah draf tulisan selesai. Revisi yang kedua adalah 
  • data dan informasi
  • tata bahasa
  • gaya tulisan
  • buat judul menarik

6. P: Penerbit

         
Apa yang menjadi pertimbangan penerbit?

Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca.

Apakah pembaca butuh buku kita? 
Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh? 
Buku kita menjawab kebutuhan apa?

Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar. 

Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca. 

Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis. 

Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis? 

Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit. 

Ketiga, pertanyaan penerbit adalah, apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku? 

Harus punya jawabannya. Misalnya iklan di Medsos, Seminar, Pelatihan, Diskusi Buku, Membangun Komunitas, Dan Sebagainya. 
Apakah perlu membayar kepada penerbit? 

Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual. 

Bagaimana cara mengirim naskah?

1. Naskah harus sudah jadi. 
2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk

Berapa lama?

Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.

SESI TANYA JAWAB

 
1.Apakah buku Man Jada Wa Jada ada pengalaman pribadi atau pengamatan? Berapa persen pengalaman hidup menginspirasi sebuah buku. Terima kasih  Ai S Dewi SMPN 1 Cibogo

JAWABAN

Terima kasih ibu Dewi. 

Buku saya adalah buku motivasi. Sajian buku motivasi itu biasanya ada pemikiran atau teorinya, terus ada cerita inspirasinya, dan ada kesimpulan atau kaitannya. 

Nah, cerita inspirasi itu banyak dari pengalaman pribadi dan juga dari pengalaman teman-teman. Kalau ditanya berapa banyak, saya kira cukup banyak. Mungkin sekitar 30-60 persen pengalaman pribadi itu menginspirasi tulisan kita. 

Apalagi kalau novel yang diangkat dari kisah nyata. Bisa jadi hingga 80% kisahnya berdasarkan pengalaman pribadi. 

Pengalaman akan selalu memberi inspirasi dan pelajaran hidup yang luar biasa jika dituliskan. 

2. Bahrudin dari Rembang, mau tanyaf
1. Apakah jadwal penulisan itu harus ada target atau lepas? 
2. Jika sudah dijadwal dan ada target, ternyata endingnya melebihi target, bagaimana menyikapinya? 
terima kasih.

Dr.Akbar Zainudin: Terima kasih Pak Bahruddin. 

1. Jadwal itu tergantung Bapak, apakah bukunya mau cepat selesai atau tidak. Kalau mau cepat selesai, jadwal harus ketat. Sesuaikan dengan kegiatan kita. Jangan terlalu memaksakan. 

Misalnya; kalau 1 buku ada 30 artikel, kira-kira setiap artikel bisa berapa hari selesai. Yang moderat biasanya sekitar 7-10 hari untuk satu artikel. 

Jangan terlalu mepet waktunya, satu artikel dijadwalkan 1-3 hari. Nanti kita tidak menikmati tulisan kita. Kecuali kita memang mau "ngebut". 

Saya pernah juga "ngebut" karena mau mengejar deadline pribadi. 

Jadi, jadwal tergantung Bapak Ibu. Apakah bukunya mau diselesaikan cepat atau terserah saja. 

2. Kalau melebihi target, ya tidak masalah. Kan target itu kita yang bikin. Yang penting adalah membuat bukunya selesai. Kalau misalnya telat beberapa hari, mohon dimaafkan diri sendiri Bapak. 😁😁

Kecuali, Bapak menulis untuk penerbit yang sudah ada perjanjiannya, maka harus benar-benar sesuai target. 

Kalau saya sih, sekali jadwal dibuat, itu adalah komitmen yang harus saya ikuti. Kalau kita tidak mendisiplinkan diri sendiri, kapan mau selesai bukunya? 

Demikian, semoga menjawab. 

Terima kasih Pak Bahrudin.

3.Menarik sekali motivasi dr Bapak, terimakasih atas ilmunya... 

Menentukan tema kadang masih terlalu luas cakupannya, kadang kita tidak bisa fokus pada satu permasalahan, bagaimana kita bisa memusatkan pikiran kita pada satu tema saja?

Dr.Akbar Zainudin: Terima kasih untuk pertanyaan yang tidak ada namanya dari siapa ini. 😁😁

Mengapa kita ragu memilih tema?

1. Takut tema ini sudah ada yang menulis.
2. Takut nanti di tengah jalan menemui "jalan buntu".
3. Takut tidak ada referensinya.
4. Takut tidak menarik. 

Bapak ibu sekalian. Pilihlah tema:

1. Yang kita kuasai,
2. Yang kita senangi. 

Kalaupun tidak kita kuasai sekarang, kalau kita senangi kita akan mau bekerja keras mencari bahan-bahan yang bisa buat kita tulis. Apakah ke perpustakaan, mencari di internet, bertanya dengan para ahli, dan sebagainya. 

Tentukan saja temanya, buat kerangkanya, dan mulailah menulis. Ketakutan-ketakutan itu seringkali hanya ada pada pikiran kita. 

Kalau sudah kita mulai menulis, InsyaAllah ketakutan-ketakutan itu akan hilang. 

Pasti ada jalan keluar. 

Jadi, tidak usah bingung menentukan tema. Tentukan saja, lalu tuliskan. 

Demikian, terima kasih.
Sriatun Purbalingga Jateng 🙏🏻

5.Tanya :
Sebagai penuli pemula gimana caranya menjaga konsistensi supaya tidak kehabisan ide? (Hani-bali)
[20.24, 20/7/2020] Dr.Akbar Zainudin: Terima kasih, pertanyaan baik sekali Ibu Hani.

Agar konsisten dan tidak kehabisan ide.

1. Banyak baca buku.
2. Latihan menulis setiap hari. Jadwalkan setiap hari menulis 15 menit saja. Disiplin. Nanti akan terlatih untuk bisa menuliskan berbagai ide secara baik. 
3. Ikut seminar dan pelatihan. 
4. Upload tulisan di blog dan medsos. 
5. Punya mentor menulis. 

Demikian ibu Hani, silakan dicoba dipraktikkan. Kalau sudah 21 hari berturut-turut bisa praktik, nanti akan terasa hasilnya. Terima kasih.

6.Selamat malam Akbar Z
Perkenalkan saya ibu Aning S dari Pati ...gel 12
Apakah ada manfaatnya bagi penulis pemula di usia yang sudah senja... untuk apa saja manfaat menulis bagi manula? 
Terima kasih

Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd: Mewakili saya juga yang sebentar lagi sixty🙈🤭

Dr.Akbar Zainudin: Selamat malam ibu Aning. 

Saya harus cerita, ada beberapa peserta mentoring saya dalam membuat buku, sebagian ada yang di atas 50 tahun. Dan apa yang terjadi, ternyata mereka jauh lebih bersemangat, dan setiap minggu setor tulisan lebih disiplin dibandingkan dengan yang muda-muda. 

Mengapa mesti menulis?

1. Tidak ada kegiatan yang langsung berkaitan dengan kemampuan mempertahankan otak kita selain membaca dan menulis. 

2. Menulis adalah tentang kebahagiaan. Kalau kita tumpahkan semuanya dalam tulisan, indah sekali hidup ini. 

3. Menulis buku itu warisan terbaik kita. Di situ kita bisa cerita apa saja. Harapan kita, "unek-unek" perasaan kita. Bebas saja menulisnya. 

4. Menulis adalah tentang berbagi kebaikan. Jika kebaikan itu bisa dibagi, terus menerus dibaca orang, kebaikan itu akan terus menjadi pahala, bahkan kalau nanti kita sudah tiada. 

5. Menulis itu membuat kita lebih sehat. Kita setiap hari bangun dengan semangat baru, ada target baru yang harus kita selesaikan. Apalagi yang menyenangkan hidup kita selain bersemangat setiap hari?

Apakah tidak terlambat? Hehehe... Ibu akan terlambat kalau tidak memulai. Kalau sekarang memulai, ibu tidak pernah terlambat. 

Percayalah, Bapak Ibu pasti bisa. Asal mau. Asal tekun. 

Demikian ibu. Buku akan menjadi hadiah terbaik buat anak cucu kita. 
Terima kasih ibu Aning yang baik hatinya. 🙏🙏

7.Assalamulalaikum Pak Akbar. Sangat termotivasi sekali dengan 6langkah menulis TOJTRP. Pertanyaan saya, 
Bagaimana cara merangkum tulisan resume menjadi buku yang menarik? karena resume saya sudah 20 lebih tapi masih ragu untuk memulainya. 
Mohon berikan tipsnya pak. Supaya enak membukukan resume. Makasihh.
AAM NURHASANAH, LEBAK BANTEN

Dr.Akbar Zainudin: Terima kasih ibu Aam Nurhasanah. 

Ibu mohon dilihat lagi urutannya. 

Tentukan temanya, setelah itu dibuat outlinenya. 

Kalau sudah dibuat outline, baru dilihat hasil resumenya, apakah ada yang masuk ke dalam outline buku atau tidak. Kalau ada yang masuk, tinggal dimasukkan ke dalam outline dengan berbagai penyesuaian. 

Kalau tidak masuk, jangan dipaksakan. Nanti buat buku yang lain. 

Ini berlaku juga bagi kita yang sudah punya banyak artikel. Mulainya bukan dari artikel-artikel itu, tetapi dari outline yang kita buat. 

Kalau sudah ada outline, baru kita lihat apakah artikel-artikel itu ada yang bisa dimasukkan ke dalam outline. Kalau ada, kita revisi dan sesuaikan. Kalau tidak ada, kita jadikan cadangan untuk buku yang lain. 

Untuk resume, silakan diteruskan. 

Untuk mulai menulis buku, mulailah dari menentukan tema dan membuat outline. Hayu, segera dituliskan.Demikian, terima kasih Ibu Aam.

8.Assalamualaikum Wr Wb, Siti Nurbaya AZ, SMAN Karimun, Kepri .
Kemunngkinan apa yang membuat tulisan kita melenceng dari outline yang kita buat wsllm.

Dr.Akbar Zainudin: Waalaikum salam ibu Siti Nurbaya. 

Kalau outline sudah kita buat, apakah boleh berubah? Boleh. Sepanjang tidak melenceng dari tema. 

Biasanya dalam proses penulisan, memang ada penambahan atau pengurangan dari outline yang sudah ada. Tidak masalah, outline tidak kaku, fleksibel. Bisa ditambah atau dikurangi. 

Yang paling penting adalah tidak melenceng dari tema. 

Biasanya ada penambahan karena pada saat menulis kita punya ide-ide baru yang belum terpikir sebelumnya. Demikian, terima kasih ibu Siti Nurbaya.

9.Assalamu’alaaikum, Bu Kanjeng  izin bertanya 
Assalamu’alaaikum  Bpk Akbar Zainudin , saya bu sri dari gel.12 mau bertanya : 
Apakah selama menjadi penulis pemula pernah naskah Bapak ditolak penerbit ? Apakah dalam membuat tulisan itu wajar mengutip buku orang terus kita tulis di daftar pustakanya seperti  buat skripsi gitu ? Terima kasih atas penjelasannya



Dr.Akbar Zainudin: Waalaikum salam ibu Kanjeng. 

Apakah pernah naskah buku saya ditolak? Pernah. 

Tidak apa-apa kalau naskahnya ditolak. Jangan sakit hati. Biasa saja. Jadikan evaluasi. 

Revisi, evaluasi, lalu kirim lagi. Bisa ke penerbit awal atau ke penerbit lain. 

Tugas kita itu menulis. Kalau naskah sudah jadi dan dikirim ke penerbit, biarkan saja naskah itu. Kita menulis lagi naskah buku berikutnya. 

Kalau nanti jawaban dari penerbit adalah diterima, alhamdulillah. Kalau ditolak, kita perbaiki, dan kirim lagi. 

Dan, kita juga punya naskah buku yang lain. Begitu seterusnya sehingga menulis itu akan terus menjadi kegiatan kita. 

Untuk masalah kutipan, tidak masalah mengutip dari orang lain. Pengutipannya boleh seperti yang ada di skripsi. 

Namun demikian, kutipan dari orang lain itu jangan banyak-banyak. Kira-kira 10% saja, paling kan hanya kutipan definisi. Selebihnya hasil pemikiran sendiri. 

Kalau kutipan kita di atas 50%, lalu mana hasil pendapat kita? 😁😁Demikian, terima kasih.

10 Bagaimanakah cara menemukan genre tulisan kita? Apakah cukup mengembangkan satu topik tulisan atau boleh nulis apa saja ?gimana sebaiknya?( Hani Bali)

Dr.Akbar Zainudin: Terima kasih ibu Hani. 

Ibu bisa menulis berbagai genre untuk pertama kali. Nanti setelah beberapa tulisan, akan ada pilihan dan ketertarikan kita, tulisan dengan genre apa yang paling nyaman untuk kita tulis. 

Menulis itu tentang kenyamanan dan kenikmatan. Menulis itu mesti kita nikmati agar bisa membahagiakan. 

Kalau sudah ketemu di mana kita nyaman menulisnya, di situlah kita terus mengolah bidang yang kita senangi sehingga akan kita kuasai. 

Ada beberapa orang yang memang menulis apa saja. Tetapi bagi saya, penting untuk menentukan "branding" diri kita di tema apa. Karena hal itu juga menentukan kompetensi kita. 

Kompetensi seseorang akan diakui sesuai keahlian dan bidang yang digeluti. Semakin mendalam seseorang menekuni satu bidang tertentu, akansemakin kompeten. 

Begitu juga dengan tema kita dalam menulis. Pertama kali, boleh di tema dan genre apa saja. Setelah itu tentukan. 

Kan lucu juga kalau JK Rowling menulis buku motivasi. 

Begitu ibu. Semoga menjawab. 

Terima kasih. 🙏🙏

11.Mohon ijin bu, sebelum nya saya disini bukan sebagai orang yang suka menulis tapi dilingkungan saya justru banyak teman saya yang senang sekali dalam dunia menulis saya sedikit demi sedikit mengamati, secara objektif saya melihat bahwa beberapa teman saya menulis dengan menjadikan lingkungannya(kehidupan sekolahnya) sebagai objek dari ceritanya.. pertanyaan saya apa kah ada batasan ide tertentu seorang penulis untuk menuangkannya ke dalam buku?

Oktavianus , Siswa Kelas 10 SMAN 1 Sampit
Sesi tanya jawab 5 menit lagi berakhir  masih ada  7 pertanyaan yang antri

Dr.Akbar Zainudin: Terima kasih Oktavianus. 

Menulislah sebebasmu. Jangan dibatasi. Apa saja. 

Apalagi anak muda sekarang. Menulis dengan kreativitas sendiri yang berbeda dengan para pendahulu. 

Tidak perlu dibatasi apa-apa. Menulislah sesukamu dengan penuh kegembiraan. 

Yang tidak boleh:

1. Menghina orang lain. 
2. SARA
3. Melanggar Aturan dan Undang-Undang.
Demikian.


12.Terima kasih, Pak Akbar, karena telah sudi berbagi. Semua yang Bapak sampaikan tentang prinsip dan kiat menjadi seorang penulis sukses memang jarang saya bisa melaksanakannya. Sebaliknya, banyak kelemahan yang Bapak sampaikan, justru sering saya lakukan😊 Tulisan saya terbengkalai separoh jadi. Saya punya naskah novel, cerpen, puisi, bahkan sebuah naskah yang berkisah kehidupan nyata seorang yatim yang akan saya kemas dalam kisah inspiratif, juga tak kunjung saya selesaikan. Saya sering kehilangan mood untuk menulis? Apa Bapak pernah mengalaminya dan bagaimana mengatasinya? 
(HAMDANI - KEPRI)

Dr.Akbar Zainudin: Bapak Hamdani yang baik hatinya,

Bapak tidak sendiri. Banyak orang melakukan hal yang sama. 

Yang penting sekarang Bapak mulai bisa mengatur ulang, membuat langkah baru, strategi baru, semangat baru, dan komitmen baru. 

Mood itu Bapak Ibu yang atur kok. Bapak bisa buat jadwal menulis setiap hari, 15 menit saja. Bisa pagi, siang, sore atau malam. Lakukan dengan penuh disiplin. 

Kalau kebiasaan baru ini sudah ada, saya yakin akan membantu kita untuk hidup lebih teratur. Kalau sudah teratur, tulisan itu pasti akan jadi. Sedikit demi sedikit, lama-lama akan menjadi banyak. 

Mudah-mudahan kita bisa membangun komitmen baru setelah ini. Komitmen itulah yang akan mengelola mood tetap positif.Demikain Pak. Sukses buat Bapak ya...

13. Mohon ijin bertanya pak amir
Saya Dwi Mulyanti dari SMKN 1 Kademangan Kab. Blitar Jawa Timur
Saya tertarik dengan menulis opini di sebuah surat kabar
Nah,yg saya tanyakan
Trik menulis opini dalam surat kbr itu seperti apa ya pak?supaya argumen atau opini kita tepat sasaran dan diterimaTerimakasih.

Dr.Akbar Zainudin: Terima kasih Ibu Dwi. 

Untuk menulis di surat kabar, faktor utama adalah kekinian. Opini mesti menyangkut hal-hal yang sedang menjadi bahan pembicaraan. 

Selain itu, pemikiran dan tanggapan kita sebagai penulis juga harus menonjol. 

Kan kalau opini itu kita memunculkan masalah. Kita analisis, dan kita berikan solusi atas permasalahan tersebut. 

Mesti ada pemikiran yang jelas dari kita apa untuk menjawab permasalahan yang ada. Kalau tidak ada usulan kita dalam menanggapi masalah tersebut, bukan opini jadinya. 

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat. Di YouTube saya ada 2 video wawancara saya tentang bagaimana menulis di koran. Silakan dilihat di sana.

14. Selamat Malam.Saya .Ni Ketut Suastiwi Guru TK Negeri Desa'Tusan Kecamatan Banjarangkan Klungkung Bali.
Terkait dengan petunjuk BAPAK di awal bahwasanya Menulis sebaiknya hanya 1 TEMA  Terkait dgn BRANDING. Kebetulan saya suka menulis Lagu anak 2 khusus nya dan ada juga Lagu Penyuluhan  ttg Program KB Keluarga Berencana.Tapi  saya fokus ke Lagu PAUD.
Untuk mencoba BRANDING.. berarti..saya harus lebih banyak menulis ttg .5 W ..LAGU PAUD?? Mohon Petunjuk Bapak.Hatur Nuhun

Dr.Akbar Zainudin: Selamat malam Ibu Ketut Suastiwi, 

Bagus sekali pertanyaannya. 

Ibu berarti menulisnya tentang anak-anak. Lagu-lagu, pendidikan anak, parenting, pokoknya tentang anak-anak. 

Tema tentang anak kan luas sekali. Jadi, branding ibu adalah pakar pendidikan anak. 

Sudah, ibu boleh fokus saja di sana. Biar orang-orang juga mengenal ibu sebagai pemerhati dan pelaku pendidikan anak. Demikian, Terima kasih. 🙏🙏

Dr.Akbar Zainudin: Iya, di channel akbarzainudin, di playlist motivasi menulis.

15.Assalamualaikum wr wb... Sblmnya perkenalkan nama saya, Sunaryo, dri Berau, Gelb.11. Mhn ijin bertanya : Kiat2  (motivasi) apa saja yg bs menumbuhkan semangat kita utk ttap menulis, mengingat umur kita yg sdh tdk muda lg. Terimakasih

Dr.Akbar Zainudin: Terima kasih Bapak Sunaryo. 

Agar terus punya motivasi kuat:

1. Bergabung dengan teman-teman penulis. 
2. Ikut seminar dan pelatihan. 
3. Baca buku-buku tentang menulis. 
4. Upload hasil tulisan di Medsos dan Blog.
5. Kalau ada lomba, ikuti. 
6. Punya target menerbitkan buku.
7. Buat Jadwal menulis setiap hari.
8. Punya mentor menulis.

Bapak Ibu silakan mau mulai dari yang mana. InsyaAllah semangat akan terus terjaga. Demikian, terima kasih. 🙏🙏
Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd: Sahabat saya  bu Tiwi guru hebat penggerak PKK juga dan.penulis puisi

16.Bagaimana kiat dan trik bagi kita sebagai penulis pemula supaya tulisan yang tulis nanti bisa menjadi menarik dan enak dibaca bagi orang yang membaca ? Ika Elis Lumajang

Dr.Akbar Zainudin: Ibu Ika, 

Pertama, berhenti terus mengucapkan bahwa kita adalah penulis pemula. Kan sebenarnya tidak pemula juga. Kita sudah melewati banyak tugas menulis saat kuliah, saat mengajar. 

Kedua, yakin bahwa kita bisa. Keyakinan ini memegang peranan sangat penting saat kita menulis. 

Ketiga, hilangkan semua ketakutan dan kekhawatiran. Takut buku ditolak, takut buku tidak dibaca orang, takut dicemooh, takut ditertawakan, dan sebagainya. 

Hilangkan semua ketakutan dan kekhawatiran. Mulai saja. 

Keempat, sebagai sebuah keterampilan, tulisan kita akan semakin berkualitas jika kita disiplin berlatih. Disiplin itu ibunya kualitas. 

Kalau ingin menjadi penulis, tetapi tidak mau berdisiplin, keinginan itu tidak akan pernah terwujud. 

Menulis itu lebih banyak mengenai SIKAP MENTAL dibandingkan dengan KETERAMPILAN. Bukan pinternya, tetapi mau atau tidak. 

Menulis itu lebih banyak tentang KEMAUAN, TEKAD, DISIPLIN, PANTANG MENYERAH, dan TERUS BELAJAR. Tanpa itu semua, kita tidak akan pernah bisa menjadi penulis. 

Demikian, Terima kasih ibu Ika.

17. Assalamu'alaikum.Pak Akbar dan Bu Kanjeng, luar biasa sharing ilmunya. Bagaimana Bp memanagement waktu utk menulis agar bisa memenuhi schedule , mengingat kesibukan Bp sbg trainer juga. Terimakasih (Suprapti - SMP N 1 Ciater Subang- gel 14)
[21.24, 20/7/2020] Dr.Akbar Zainudin: Terima kasih ibu Suprapti. 

Pertanyaan bagus. 

Kapan saya menulis? Biasanya saya menulis sekitar 1-2 jam setiap hari. Sebelum subuh dan sesudah subuh. 

Sekitar jam 06.00 pagi saya sudah selesai menulis dan siap menjalankan aktivitas di kantor. Jadi, menulis itu tidak mengganggu aktivitas kantor. 

Kuncinya, SETIAP HARI. Kalau tidak setiap hari, tidak bisa. 

Bapak ibu bisa mulai dengan 15 menit SETIAP HARI. Bisa sebelum atau setelah subuh, atau sebelum tidur. 

Mungkin bisa dikurangi yang masih suka nonton DRAKOR 😁😁, atau menghabiskan waktu berjam-jam memelototi WA dan Tiktok. Kurangi saja 15 menit, hidup kita akan menjadi lebih produktif. 
Demikian, mudah-mudahan kita bisa mengelola hidup kita menjadi lebih baik. Terima kasih.

Tak terasa waktu bergulir sampai di penghujung acara.Bu Kanjeng ikut berpacu membaca pertanyaan dan jawaban yang memuaskan dari Pak Akbar. Sebagai moderator sekaligus juga penulis yang sudah gaek mendapat food supplement  yang joss dari Pak Akbar. Insyaallah akan membuat diri menjadi istikamah dan bisa naik kelas. Sudah dua jam lebih materi ini berlangsung. Sangat seru sekali mengikuti kelas ini sampai lebih setengah jam dari waktu yang sudah ditentukan. 

Kesimpulan yang saya dapat di akhir pertemuan adalah menulis adalah keterampilan.Semakin sering berlatih, akan semakin enak dibaca orang. Banyak-banyaklah berlatih. Luangkan waktu setiap hari 15 menit SETIAP HARI untuk menulis. Nanti tau-tau tulisan kita sudah bagus dn siap untuk terbit deh! Terima kasih atas ilmunya yang sangat luar biasa. Semoga kelak saya bisa menerbitkan sebuah buku seperti Omjay, Bu Kanjeng, dan Pak Akbar. Aminnn 

KIAT MENEMBUS PENERBIT NASIONAL

Narasumber: Amir Faisal

Minggu, 19 Juli 2020

CAKAP MENULIS ARTIKEL SAMPAI TERBIT BUKU

Resume ke 20
Rabu, 13 Juli 2020
Pukul : 19.00-21.00 WIB
Narasumber: M. Anwar Djaelani
(www.anwardjaelani.com)



Pertemuan kali ini adalah pertemuan ke 20 di kelas belajar menulis bersama Omjay via WAG. Saya baru menyelesaikan tugas resume ke 20 ini karena ada beberapa tugas yang urgent dan harus di selesaikan di sekolah. Khususnya soal pengisian Blanko Ijazah SMPS Mathla ul Hidayah Cipanas di Cipanas, Lebak-Banten. Saya harus membagi wktu agar semua tugas diselesaikan dengan baik dan maksimal. Mungkin beberapa sekolah di daerah lain ada yang sedang sibuk seperti saya, tapi sebisa mungkin saya menyempatkan waktu untuk menyetorkan tugas yang menjadi kewajiban bagi semua peserta yang mengikuti kelas belajar menulis ini.

Sore ini saya mulai mengetik 3 tugas resume yang tertinggal kemarin. Walaupun hujan sore ini sangat lebat tak mengurangi rasa semangat saya untuk melunasi hutang ini. Maaf ya curcol dikit, soalnya kangen sih  belum sempat main ke blog teman-teman. Jadi saya harus mengejar materi supaya tidak tertinggal lagi dan lagi.


Tepat pukul 19.00 WIB, Omjay membuka kelas dan mempersilahkan Bu Kanjeng memimpin diskusi malam ini. Narasumber kita malam ini adalah M.Anwar Djaelani. Kelahiran Pamekasan, 23-04-1962. Beliau lulus S2 di Universitas Airlangga tahun 2003. Selang beberapa menit, ibu moderator kita mempersilahkan narasumber  sumber masuk dan memberikan waktu sepenuhnya kepada narasumber untuk memulai materi.

M. Anwar Djaelani mulai menulis artikel sejak tahun 1996. Beliau juga sudah menerbitkan 6 buah buku. Berikut cover buku karya Pak Anwar.

 


Menulis artikel adalah sebuah keterampilan. Keterampilan kita dapatkan dengan giat berlatih. Perlu adanya motivasi yang kuat dalam diri kita. Salah satu motivasi bagi umat islam misalnya dengan mengamalkan QS Al-Alaq ayat 1-5. Disitu ada  penjelasan tentang agar kita gemar membaca dan gemar menulis. Semakin kita giat berlatih, maka keterampilan pun akan semakin bagus.



Aktif menulis artikel bisa menjadi langkah awal untuk menerbitkan sebuah buku. Hal ini yang ingin Pak Anwar bagikan kepada semua peserta kelas belajar menulis Omjay. Pak Anwar ingin berbagi pengalaman terampil menulis artikel akan bermuara untuk cakap menulis buku. Untuk itu kita harus memperhatikan hal-hal berikut! Simak yaa guys..

 

PERLU PEMBIASAAN

1.      BANYAK MEMBACA

Modal utama bagi seorang penulis maupun calon penulis  adalah dengan banyak membaca. 

Manfaat membaca antara lain: 

  • Dengan sering membaca, kita akan mendapatkan pengetahuan atau wawasan baru. 
  • Terbit ide-ide untuk menulis sebagai pengembangan dari apa  yang sudah kita baca. Sumber ide bisa dari mana saja. Bisa dari artiket, berita, koran, tv, atau media internet
  • Menambah  pembendaharaan kata.  

2.      BERSEMANGATLAH SAAT MENULIS

Tulisan itu sungguh sangat besar pengaruhnya. Hal ini bisa dilihat dri ungkapan salah seorang pendiri PONPES GONTOR yaitu KH. Imam Zarkasy(1910-1985) yang berbunyi “ ANDAI TAK PUNYA MURID, SAYA AKAN MENGAJAR DENGAN PENA”

 

3.      MARI MAJU DENGAN MENULIS

Saat kita mengembangkan tema menjadi sebuah artikel, itu hal yang mudah. Karena tema bisa kita dapatkan dengan melihat peristiwa di sekeliling kita. Tema bisa berasal dari koran, tv, radio, maupun internet. Tulislah apapun yang berserak disekitar kita. Jangan ragu untuk memulai. Tulislah dengan memulai apa yang kamu sukai. Maka hal itu akan terasa ringan dan mengalir. Jangan jadikan menulis sebgai beban tapi buatlah menjadi kesenangan.

 

4.      TENTANG NIAT DAN PEMBIASAAN

Saat kita menulis, tatalah niat kita. Apa motivasi kita untuk menulis? Apakah untuk mendapat keuntungan/ royalti, untuk reputasi atau karir, atau untuk kepuasan sendiri?

Yang jelas, motivasi menulis saya adalah bagaimana tulisan saya bisa dibaca dan bermanfaat untuk orang lain. Itu adalah kebanggan terbesar dalam hidup saya.

 

Untuk menjadi seorang penulis sejati diperlukan pembiasaan untuk menulis setiap hari. Hal itu dapat kita lakukan misalnya dengan menulis di blog. Satu hari kita harus membiasakan diri untuk menyisihkan waktu untuk membuat artikel. Jika satu hari ada satu artikel, maka akan ada 7 artikel  dalam satu minggu. Kali 4 minggu maka satu bulan kurang lebih sudah ada 30 artikel. Jika hal ini kita lakukan terus menerus secara konsisten maka tidak akan menutup kemungkinan suatu saat kumpulan artikel yang sudah kita buat dapat dijadikan sebuah buku.

 

Kisah Omjay, menerbitkan buku Catatan Harian Seorang Guru Blogger, blogger ternama, melejijitkan keterampilan menulis siswa, menulislah setiap hari dan buktikkan apa yang terjadi,  adalah bukti sejarah Omjay bisa dikenal dan diundang sebagai pembicara nasional. Omjay juga dapat keliling Indonesia  dan keliling dunia sampai diundang ke istana negara bertemu dengan Bapak Presiden RI yaitu Presiden Jokowi. Keajaiban menulis yang Omjay lakukan bisa membawanya ke puncak popularitas. Semangat menulisnya sampai sekarang masih terasa. Buktinya adalah dengan membuat kelas belajar menulis ini. Kita bisa ikut belajar menulis tanpa dipungut biaya sepeserpun. Keren sekali bukan?

 

5.       TEMA TULISAN

Agar dapat dimuat di media, syarat utama tema tulisan harus aktual dan menarik perhatian pembaca. Jika syarat utama tadi sudah dipenuhi, syarat selanjutnya adalah mengenai orisinalitas ide, kekuatan argumentasi, dan kecermatan bahasa.

 

LANGKAH-LANGKAH MENULIS

1.       Menentukan tema

Tema akan datang dengan mengalir deras jika kita sudah membiasakan diri untuk menulis. Setiap kita membaca, melihat atau mendengar sesuatu yang menarik dan tak  biasa, muncul ide baru, maka tuliskanlah menjadi  sebuah artikel.

 

2.       Membuat outline  (kerangka tulisan)

Tujuan outine adalah sebagai benang merah untuk pengembangan tulisan supaya tidak keluar rel cerita.

 

3.       Membuat deadline (batas waktu)

Semua tulisan harus dibuat deadline agar tulisan selesai tepat waktu dan siap untuk diterbitkan.

 

 

Alur menulis dibagi menjadi 3 besar yaitu

  •      Bagian  pendahulan  ringkas masalah apa yang akan dibicarakan
  •    Bagian pembahasan berisi uraian dan analisis masalah yang dipaparkan pada bagian pendahuluan
  •    Bagian penutup berisi kesimpulan dan saran berdasarkan uraian dan analisis sebelumnya.

 ARTIKEL KORAN

Panjang artikel koran adalah sekitar 6000 karakter termasuk spasi. Kurang lebih ada sekitar 15 paragraf. Buatlah outline, setiap subbab, berilah perkiraan satu atau dua paragraf. Perhatikan contoh berikut.

Ada 2 aspek yang berperan besar dalam menentukan apakah tulisan kita akan dibaca sampai titik terakhir ataukah tulisn kita kurang menarik perhatian pembaca bahkan orang akan dengan mudah melupakan tulisan kita. Untuk itu kita harus memperhatikan 2 aspek penting tersebut adalah  JUDUL(HEADLINE) dan  PARAGRAF PERTAMA(LEAD).

 

Cara membuat judul pemanggil

                Judul yang baik adalah

  •         Mampu menarik perhatian pembaca
  •     Mencerminkan tema atau arah tulisan sehingga menjadi miniatur isi keseluruhan tulisan
  •       Ringkas dan padat
  •     Judul mengandung rima (pengulangan bunyi)

 

 

LEAD

Adalah pendahuluan berbentuk paparan ringkas dan masalah-masalah yang akan dibahas. Posisi lead menempati paragraf pertama. Fungsi lead adalah penggugah rasa ingin tahu pembaca. Lead mengantar pembaca ke gagasan utama penulis. Lead dibagi menajdi lead penggoda dengan pertanyaan, lead dengan kutipan pemikat, dan led dengan naratif deskriptif.

 

PEMBAHASAN NAN MENAWAN

Di bagian ini isinya berupa analisis atas masalah lain yang dibahas. Pembahasan harus sistematis, argumentatif, tuntas, dan ditulis dengan menggunakan bahasa baku  namun tetap dengan sentuhan populer.

PENUTUP YANG MENGGUGAH

Bagian ini memuat kesimpulan dan saran atas masalah yang ingin kita bahas.

 

 


Jumat, 17 Juli 2020

PROSES KREATIF MENULIS

Resume 19
Senin, 13 Juli 2020
Narasumber: Drs. Jumanto, M.Pd


Senin, 13 Juli 2020 tepat pada pukul 19.00 WIB, Omjay seperti biasa membuka kuliah online via Whtasapp grup di gelombang 13 dan 14. Setelah mempersilahkan moderator Ibunda Kanjeng, Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd untuk memimpin jalannya diskusi, dengan sigap Bu Kanjeng mempersilahkan narasumber untuk memasuki kelas. Narasumber kita malam ini adalah Bapak Drs. Jumanto, M.Pd. Beliau adalah Ketua PGRI Rembang, Jawa Tengah. 

Pak Jumanto menyapa semua peserta dengan mengungkapkan rasa terimakasih dengan menggunakan voice note. Bangga rasanya, nama saya disebutkan dengan lengkap oleh salah satu narasumber hebat di kelas Omjay. Jadi terbayang suatu saat nanti nama saya ada di cover buku solo, pasti akan lebih membanggakan lagi. Hihihi, saya jadi senyum-senyum sendiri dalam hati. Daripada ngaco sana sini, mari kita lanjut ke materi. Berangkattt...


Materi malam ini dibuka dengan perjalanan hidup Pak Jumanto dalam proses kreatif menulis. Beliau mengawali rutininas menulis dari menulis puisi. Menulis itu mudah. Setiap ada ide maka tulislah. Selingan dari menulis puisi, Pak Jumanto juga menulis cerpen. Tahun 2004, ditantang Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, untuk menulis buku ajar. Satu bulan pertama bisa menyelesaikan satu buku ajar kelas VII SMP/ MTs. Lalu dalam waktu 2 minggu menulis buku ajar kelas VIII, IX dan buku ajar SMA.
Buku tersebut dinilaikan ke pusat perbukuan, selanjutnya masuk tahap edit berdasarkan catatan dari tim penerbit.
Pendapatan Beliau saat itu melebihi gaji PNS selama 30 tahun. Keren bukan????

Selain menjual naskah buku, Pak Jumanto juga mendapatkan penghasilan tambahan menjadi seorang editor. Setelah proses penilaian buku selesai dan buku sudah mendapatkan SK Penetapan, maka buku siap diterbitkan. Lalu datang lagi tantangan baru dari Direktur Penerbit SIC yang berkata bahwa Pak Jumanto sangat cocok jadi markerting.  Saat itu pemerintah meluncurkan istilah BSE. Buku-buku ajar yang ditulis oleh penulis indie maupun mayor, yang lulus penilaian dan dibeli oleh pemerintah, buku tersebut diberi HET(Harga Eceran Tertinggi).Pihak ketiga boleh mencetak buku tersebut degan harga yang telah ditentukan oleh Pemerintah. Dimasa buku BSE, Pak Jumanto memberanikan diri meminta izin mencetak buku BSE. 

Pengalaman dari menjadi seorang penulis, editor, marketing, dan manager adalah ke empat aktivitas yang Pak Jumanto lakukan saat ini. Beliau juga menjabat sebagai ketua Badan Penerbitan PGRI Jawa Tengah, yaitu PGRI Jateng Press yang siap menerbitkan buku Bapak dan Ibu peserta penulis pemula. 

Banyak orang yang telah merasakan bahwa menulis itu mudah dan mendapatkan kenikmatan. Kreatifitas menulis seseorang akan dipengaruhi oleh 3 motif dalam filsafat jawa yaitu cari jenang(pendapatan/royalti), cari jeneng(karir/prestasi) atau cari seneng(kesenangan). Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda. Motif Seneng adalah motif paling terakhir dan berada di tingkat yang tertinggi. Jika kita menulis  sesuatu dengan senang hati maka kekayaan dan karir akan mengikuti. 


Menurut Undang-undang no 3 tahun 2017, tentang perbukuan. Dijelaskan buku dibagi dalam 3 hal penting yaitu 

1. Bentuk buku meliputi buku cetak dan  buku elektronik

2. Jenis buku melputi buku pendidikan (buku teks pelajaran dan nonteks pelajaran), dam buku umum yaitu buku di luar buku pendidikan, buku pengayaan, referensi, dan panduan pendidikan.

3. Isi buku yaitu buku yang berisi ilmu pengetahuan, informasi, dan hiburan.

PERJENJANGAN BUKU NONTEKS PELAJARAN


Jenjang
A: Merah usia 0-3 tahun setara Kelompok bermain (Kober)
B: Jingga usia 3-6 tahun (TK/ RA)
C: Kuning usia 7-9 tahun (SD kelas 1-3)
D: Hijau usia 9-12 tahun (SD kelas 4-6)
E: Biru usia 12-14 tahun (SMP kelas VII-IX)
F: Nila usia 15-18 tahun (SMA/MA/SMK)
G: Ungu usia >18 tahun membaca kritis

KESIMPULAN
1. Teruslah menulis
2. Tulis ide-ide yang ada di sekeliling kita
3. Jagalah motivasi supaya semangat terus menulis
4. Tulis setiap Kompetensi Dasar(KD), menjadi satu buku pengayaan
5. Buat outline agar tulisan terarah dan konseptual
6. Saat menulis, hindari mengedit. Karena mengedit saat kita menulis bisa menghambat berkembangnya ide tulisan. 
7. Buku yang sudah ditulis, sesuaikan dengan bahasa calon pembaca. Lihat draft perjenjangan buku yang sudah saya tulis sebelumnya.
8. Pengembangan materi menjadi buku pengayaan
9.  Buang rasa malas saat menulis
10. Untuk menjadi penulis tidak ditentukan dari bakat melainkan niat. Niat dan kemauan untuk terus maju dengan menulis setiap hari, akan meningkatkan keterampilan kita dalam menulis. 


Panjang lebar materi kita malam ini. Terimakasih atas ilmunya Pak Jumanto. 
Sungguh sangat bangga ada di kelas ini bersama narasumber-narasumber hebat dan luar biasa sekali materinya. Semoga saya tetap konsisten dalam menulis sampai buku solo saya nanti bisa terbit. Ayo kita berjuang sama-sama. Semangat buat Bu Fina, bu Atik, bu Dewi, bu Mila, bu Katmie, bu Eni, bu Desi,  dan semua peserta hebat yang ada di kelas menulis Omjay yang tidak dapat saya sebutkan semuanya. Semangattt terus.  Terus menulis sampai buku kita terbit! Aminnn..

Salam blogger persahabatan. Salam Literasi!!!










 









Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...