Tampilkan postingan dengan label RESUME GEL 16. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RESUME GEL 16. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 Desember 2020

KISAH GURU INSPIRATIF 3T




Narasumber tadi malam adalah Khamdan Muhaimin, S.Pd, Gr. Bertugas di SMPN 5 Sambi Rampas, Kab. Manggarai Timur, Provinsi NTT. Ada sekitar 85 peserta didik dan 13 guru yang mengabdi di sana. Tahun  2013-2014 ikut PPG di Unnes (Universitas Semarang). Pak Khamdan juga seorang founder rumah belajar Garis Inspirasi. Rumah belajar ini dibentuk sejak 2006 sampai sekarang. 



Pak Khamdan lahir di Banjarnegara, Jawa Tengah, 16 Juni 1987, lalu mengikuti Tes PPG dan akhirnya merantau ke daerah 3T. Istrinya pun dibawa ke sana dan basicnya seorang guru SMA. 

Saat bertugas di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) pasti memiliki tantangan tersendiri. Tidak adanya listrik, susahnya air, dan mata pencaharian orangtua siswa adalah berkebun yang panen selama satu tahun sekali.


Sebagai guru daerah terpencil, pasti akan ada tawaran hanya kita harus siap dengan segala tantangannya. Salah satu tantangan guru daerah terpencil adalah sulitnya air. Pak Khamdan lalu berusaha memutar otak dan keringat untuk bisa membuat bak penampungan air bersih. Dengan donasi dari teman-teman di Jawa dan gotongroyong dengan masyarakat, akhirnya 2 bak penampungan air bersih bisa terwujud. Ini hal luar biasa dan bukti nyata bahwa tidak mudah mengabdi di daerah terpencil. 








Tantangan berikutnya yaitu tidak adanya listrik. Untuk mengecas laptop atau barang-barang elektronik harus menggunakan genset yang ada di sekolah. Menggunakan genset sebenarnya tidak begitu baik karena dapat dengan mudah merusak barang-barang elektronik. Sudah dua kali laptop Pak Khamdan jebol karena terlalu tingginya daya genset yang masuk. Saya mendapat info ini karena chat japri dengan beliau. 

Tak hanya itu, saat mengikuti lomba guru inspiratif, Pak Khamdan harus bolak balik ke kota untuk mengetik naskah lomba. Jarak menuju kota, menempuh waktu selama 4 jam perjalanan. Kalau ingin jajan bakso, kata beliau harus ke kota dulu. Kalau di tempat Aam sih, ingin baso ya tinggal nyebrang ke depan rumah. Kalau Pak Khamdan harus susah payah menempuh perjalanan jauh hanya demi sinyal dan semangkuk bakso.



Pak Khamdan bertugas 2012 di Ende selama satu tahun dan sejak 2015 mengabdi di Flores sampai sekarang. Awal menulis yaitu  tahun 2016. Menulis tentang berbagai  tantangan dan solusi menjadi pendidik di daerah 3T.  Pertama kali menulis langsung membawa Pak Khamdan menjadi finalis (10) besar kegiatan Simposium GTK 2016 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Kemdikbud RI.



Pak Khamdan menulis karen ingin Pendidikan di daerah khusus atau daerah terpencil yang masih serba kekurangan dari berbagai akses dapat diperhatikan oleh pemerintah. Ia berharap dengan menulis tentang perjalanan atau tantangan bertugas di daerah 3T dapat memotivasi para guru-guru yang berjuang di garis depan daerah terpencil supaya para pendidik semangat  berinovasi dan  menginspirasi di walaupun di daerah terpencil.


Prestasi terakhir kemarin di nobatkan menjadi Guru SMP Inspiratif Tingkat Nasional 2020 yang diselenggarakkan oleh Dirjen GTK Kemdikbud di Hotel Serpong, Tangsel. 

Sungguh sangat menginspirasi kisah Pak Khamdan yang mengabdi di daerah 3T. Sungguh luar biasa perjuangan beliau. Semoga makin memotivasi dan menginspirasi semua peserta gelombang menulis Omjay untuk tetap semangat mengabdi pada bumi pertiwi. 

Terima kasih atas ilmunya yang luar biasa Pak Khamdan. Semoga dengan berbagi, menjadi ladang pahala untuk bapak, dan bermanfaat bagi pembaca. Terus berbakti membangun negeri. Salam literasi. 


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

 #Day10DecAISEIWritingChallange

Jumat, 04 Desember 2020

MENGUKIR PRESTASI, MENULIS DENGAN HATI


Malam ini berbagi pengalaman dengan Abah Sunarya. Beliau memiliki nama lengkap Dede Sunarya, S.Pd., M.M. 

Abah, begitulah nama panggilan guru berprestasi ini. Sudah mengabdi selama 33 tahun, dimulai sejak tahun 1987. Wah, lama sekali ya? Saya mungkin 1987 masih ada dalam kandungan ibunda. Karena saya kelahiran 1988. Hehehe


Abah, memberikan tema "Menulis dengan Hati, Berujung Prestasi." Pengabdian Abah selama ini mengantarkan beliau menyandang juara guru berprestasi tingkat nasional. 


Abah, sosok teladan dan tak pernah mengenal kata lelah. 33 tahun mengabdikan diri menjadi guru honorer, tak menyurutkan semangatnya untuk mencerdaskan anak bangsa. 


Ternyata, menjadi guru honor memang sebuah perjuangan. Saya mengabdi sejak tahun 2011-2020 ini, namun semangat mengajar saya selalu berapi-api. Bagi saya, Allah akan mencukupi rezeki saya, dengan jalan yang tak disangka-sangka. 


Kelas Omjay telah mengantarkan karier saya menjadi penulis hebat yang naskahnya bisa tembus ke penerbit mayor PT Andi. Rasa bangga, tangis, serta haru, campur lebur jadi satu. 

Terima kasih abah, materinya sangat luar biasa. Makin semangat untuk mengukir prestasi, dengan menulis dengan hati.

Sesuatu yang ditulis dengan hati, maka pesan akan sampai kepada pembaca. Untuk itu marilah berkarya sebelum tutup usia. Semoga para peserta makin semangat dalam menerbitkan bukunya. 


Selamat buat Ambu Tini, Pak Ustad Ahsan, Pak Budi Idris, Besan Pak Sudomo (Ayah Opin), yang sudah berhasil meneruskan naskah ke penerbit. 

Semoga dengan menulis, kita bisa membuktikan pada dunia, bahwa kita ada. Semangat terus untuk yang masih menggarap naskah bukunya. Biarlah tulisanmu menemukan takdirnya. 


#Day04DecAISEIWritingChallange







Rabu, 25 November 2020

LOSE TO BE WINNER


CV SIGIT SURYONO, S.Pd., M.Pd.

Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd mengajar di SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia. Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 dari pasangan Bapak Giyono SW dan Ibu Waginem. Masa kecil tinggal di Ngawen, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Pendidikan dimulai di TK Ngawen Trihanggo tahun 1981-1983. Pendidikan dasar di SD Negeri Jambon II, Trihanggo, Sleman pada tahun 1983-1989. Kemudian melanjutkan di bangku SMP Negeri 5 Yogyakarta pada tahun 1989-1992. Pendidikan Menengah penyelesaian di SMU Negeri 1 Sleman jurusan IPA pada tahun 1992-1995. Pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 di Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika. Lanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006.

Pada tahun 2006 menikah dengan Dwi Riastuti, M.Pd dan kini telah dikaruniai dua orang anak yaitu:
Muhammad Yunus Baskara
Galuh Ray Rannaa

Aktifitas keseharian sebagai pengajar di SMP Negeri 1 Wonosari Kabupaten Gunungkidul, mengampu mata pelajaran IPA.

Aktifitas lainnya yang telah dilakukan dan sedang dilakukan adalah:
1. Sekretaris Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas 2012 – sekarang
2. Sekretaris MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006-2009
3. Ketua II MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul 2009 – 2012
4. Anggota Litbang MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2012-2015
5. Ketua II MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2015-2017
6. TIM Pengembang TIK Kabupaten Gunungkidul 2009  
7. TIM Pengembang TIK Propinsi DIY 2009  
8. Instuktur, Pelatihan Pembelajaran Multimedia di BTKP Provinsi DIY
9. Instruktur TIK di MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul


Aktifitas Saat ini
1. Ketua MGMP IPA SMP Kabupaten Gunungkidul
2. Duta Rumah Belajar Kemdikbud
3. Duta Sains P4TKIPA
4. Penguruas PPII DIY
5. Admin Komunitas Rumah Belajar Kemdikbud


Prestasi lomba yang telah diraih:
1. Kompetisi Guru. Finalis Nasional Tingkat Nasional tahun 2009
2. Finalis Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional SMP 2009.
3. Juara 3 situs web SMP Tingkat Provinsi DIY 2010
4. Juara 1 Situs web SMP tingkat Provinsi DIY 2011
5. Finalis Lomba Media Pembelajaran KI Hajar Penghargaan tingkat Nasional Tahun 2012
6. Juara 1 FIG SMP Tingkat Provinsi DIY Tahun 2013
7. Finalis FIG SMP Tingkat Nasional Tahun 2013
8. Juara 2 Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2013
9. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat nasional tahun 2014
10. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2015
11. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2015
12. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Provinsi DIY Tahun 2015
13. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015
14. Penerima Penghargaan dari Kemdikbud dalam Simposium guru tingkat Nasional tahun 2015 atas prestasi sebagai juara 1 Guru SMP Berprestasi TK Nasional tahun 2015.
15. Penerima Anugrah Gubernur DIY tahun 2015 atas prastasi sebagai Juara 1 Guru SMP Berprestasi TK Nasional.
16. Penerima SatyaLencara Bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 atas prestasi sebagai juara 1 guru berprestasi Tingkat Nasional tahun 2015.
17. Menerima Penghargaan Kursus Singkat dari Australia Award Indonesia tahun 2016 di Melbourn dan Sydney.
18. Sebagai Salah Satu Peserta Literasi Tingkat Nasional 2017.
19. Duta Rumah Belajar Tk Nasional Th 2018 dan Duta Rumah Belajar Terinovatif Th 2018.
20. Penerima Anugrah Gubenur DIY tahun 2018 atas prestasi sebagai Duta Rumah Belajar Terinovatif Thn 2018.
21. Penerima Anugrah Alumni Berprestasi Sarjana Adi Manggala Bidang Pendidikan dari UNY pada dies natalis UNY yang ke-56 Tahun 2020.
22. Duta Sains P4TKIPA tahun 2020


Alamat:
Jeruksari Rt 01 / RW 20, Wonosari, Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia 55812
Email:
ciget_suryo@yahoo.com
sigit.suryono@gmail.com
Situs web: ciget.info dan inobel.id
fb: www.facebook.com/ssuryono
tweter: ciget95
IG: ciget_suryo



Resume ke 23

Malam ini terasa panjang sekali. Berbagai kisah kegagalan yang dialami Pak Sigit akhirnya mengantarkan beliau menuju puncak kesuksesan. 


Begitu dalamnya kegagalan masa silam dari peringkat akhir di kelas, dan menghabiskan waktu S1  selama 7 tahun, membuatnya bangkit dan mengejar ketertinggalan. Akhirnya dengan waktu 34 bulan bisa lulus S2 dan mendapat nilai IPK 3.8. Nilai yang sangat fantastic. Berbanding terbalik saat S1 IPK hanya 1,2. 


Setiap manusia, pasti pernah merasakan kegagalan. Begitupun saya. Saya pernah gagal mengikuti kelas belajar menulis di gelombang 8 dan mengulang kelas  sampai di gelombang 12. Dari kegagalan yang saya alami akhirnya saya menemukan semangat baru dan motivasi baru untuk dapat berbagi. 


Niat berbagi ilmu dan membantu Omjay menjadi moderator hebat, mengantarkan saya mendapat aliran undangan sebagai moderator di komunitas menulis yang lainnya. Sampai ada yang bertanya, jadi moderator dibayar berapa? 

Orang awam pasti berpikir bahwa menjadi moderator mendapatkan bayaran. Saya hanya tersenyum. Tak lama saya pun membalas chat WA dari teman,  saya menjadi moderator untuk mencari pengalaman. Bukan mencari bayaran. Jawabku singkat.


Dari kisah Pak Sigit tadi, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa jadikanlah kegagalan sebagai motivasi diri untuk bangkit dan berbuat lebih baik dari sebelumnya.  Jadikan kegagalan sebagai guru terbaik. Guru yang memberikan pelajaran berharga sehingga catatan kegagalan kita, tercover dengan baik lalu di revisi dan diperbaiki. Kalau ada lomba, tinggal modifikasi sehingga menjadi karya inovatif dikemudian hari.


Terima kasih Pak Sigit atas ilmunya. Semoga teman-teman yang gagal dalam kariernya, bisa memompa semangatnya dan berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya. Semoga sedikit tulisan saya, bisa bermakna untuk Anda. 


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

#Day24NovAISEIWritingChallange

Selasa, 24 November 2020

Autobiography


Narasumber malam tadi adalah Bapak Suparno, S.Pd., M.Pd. Lahir di Magetan,  25 Juli 1966. Menempuh masa pendidikan,  D3 IKIP SURABAYA, tahun 1989. S1 Universitas  Widya Mandala Madiun tahun 1996,  dan S2 di Unipa  Surabaya, tahun 2008. 

Riwayat Pekerjaan :

CPNS guru  tahun 1992 di SMP 2 Kawedanan PNS tahun 1993. Menjabat kepsek  SMP 3 Kawedanan  tahun 2016. Kepsek SMP 1 Takeran Magetan  tahun 2019 -Sekarang. Beliau merupakan alumni  gelombang 3.

Prestasi yang telah diraih narasumber satu ini adalah  Guru prestasi  juara  2 tingkat kabupaten tahun 2012. Beliau juga sering diundang menjadi narasumber  Nasional Guru Pembelajar  tahun 2016-2018.

Tadi malam, ada dua point inti yang dibahas.  Pertama tentang membuat buku autobiografi. Buku autobiografi adalah buku riwayat hidup yang dibuat berdasarkan perjalanan hidup sendiri. 


Topik materi yang ke dua adalah, bagaimana cara memulai membuat buku.  Caranya gampang sekali loh. Kita bisa membuat buku dari apa yang kita lihat, apa yang kita alami, apa yang kita sukai dan apa yang kita kuasai. Contohnya, kita bisa buat buku dari buku autobiografi. 


Hal yang dilakukan Pak Suparno sebelum membuat buku autobiografi adalah dengan membaca buku. Tokohnya adalah Chairul Tanjung Si Anak Singkong. Beliau adalah satu orang guru hebat yang dahulu mengajar di SMP Lab School. Setelah membaca secara tuntas buku autobiografi tersebut, tercetuslah ide membuat buku riwayat hidup sendiri.  Lahirlah buku yang berjudul "PERJUANGAN HIDUPKU."


Tak sampai di situ, beliau juga membuat buku saat mengikuti kelas belajar menulis saat jadi peserta di gelombang 3. Judul bukunya adalah "Catatan Harian Seorang Kepala Sekolah." Buku ini sangat bagus dan diserbu ratusan peserta. 


Di sesi akhir, Pak Suparno membuat challange untuk menuliskan judul outline dan 10 poin pokok bahasan yang kiranya akan dijadikan sebuah buku. Saya mencoba untuk mengikuti tantangan tersebut. Berikut outline yang saya buat. 



Aam Nurhasanah, Lebak. 

Rencana buku autobiografi


Judul: HARU BIRU PERJALANANKU


1. Merah Putih

2. Putih Biru

3. Putih Abu

4. KAMPUS SEBOED

5. Awal mengajar

6. Wakasekur Penus

7.Kepsek Mahida

8. Kelas Menulis

9. September Ceria

10. Terbitlah buku


Ada 13 peserta yang mengirimkan outline kepada saya. Dengan sportif, diundilah ke 13 nama tersebut dan keluarlah 3 pemenang antara lain 

1. Bu Nurin

2. Bu Astuti

3. Pak Budi Idris

Selamat buat 3 pemenang yang beruntung mendapatkan buku dari Pak Suparno. 



Setelah grup yang sebelumnya saya kunci akhirnya dibuka, satu sama lain memberikan ucapan selamat kepada pemenang.


Seperti mendapat durian runtuh, Pak Suparno berkata seperti ini, "karena bu Aam sudah sportif dan dengan lancar memandu jalannya diskusi malam ini, ibu Aam berhak mendapatkan hadiah juga."


Wah, sontak hati ini loncat kegirangan. Baru kali ini dapat hadiah challange dari narasumber hebat. Tak hanya saya, Omjay pun diberikan hadiah buku juga. Jadi ada 5 kejutan buku yang akan dikirimkan oleh Pak Suparno.


Makin semangat nih mengikuti kelas belajar menulis, meskipun pertemuan ini hanya tinggal menghitung jari. Terimakasih Pak Suparno atas pengalaman yang luar biasa. Semoga para peserta semakin termotivasi dan semakin menginpsirasi. 


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd


Cerita ini mengantarkan saya di #Day21NovAISEIWritingChallange












Jumat, 20 November 2020

MENULIS, PD AJA LAGI

 


" Nothing is impossible in this world, what we look open to day tomorrow may be accomplished fact. Tidak ada yang mustahil di dunia ini, apa yang kita lihat hari ini, besok bisa jadi kenyataan." (R.A. Kartini)

Kalimat Penutup yang sangat menginspirasi ini telah mengantarkan saya ke resume ke 21 di kelas belajar menulis Om Jay. Saya masih bertugas sebagai moderator hebat yang selalu menemani narasumber hebat dari Bali. 


Narasumber malam ini adalah Ibu  Rita Wati, S. Kom. Beliau mengajar di SMP Negeri 2 Mendoyo, Jembaran, Bali. Beliau juga pernah menjadi Operator dapodik. Sempat tak percaya bisa menyelesaikan tantangan September Ceria bersama Prof. Ekoji.


Bu Rita Wati juga adalah jebolan alumni belajar menulis Omjay gelombang ke 10. Ibu Rita menceritakan kisah menulisnya di mulai saat kuliah dan menginjakan kaki di Yogyakarta tahun 2001. Teman kos adalah seorang penulis. Melihat teman sangat suka menulis, akhirnya muncul keinginan untuk ikut menulis. 


Tahun 2005 kembali tertarik menulis karena saat kuliah serinh diajak menjaga standar bazar buku. Mulai mencoba menulis cerpen yang berujung novel sampai 80 halaman. Tapi saat itu masih malu dan tidak PD menunjukkan tulisan kepada orang lain hingga semua file di beri pasword. 


Wah, pengalaman ini sempat saya rasakan saat masih jadi anggota baru. Masih bingung dan merasa tidak bisa menulis saat di gelombang 8. Sampai saya tertinggal banyak resume dan harus mengulang kelas. 


Berkat kegagalan, akhirnya saya bisa bangkit dari keterpurukan. Saya kembali mengisi energi dan mengejar ketertinggalan. Ada satu hal yang saya ambil dari kisah Bu Rita Wati. 


Bu Rita sangat konsisten dalam menulis. Sampai sekaramg beliau aktif dalam kegiatan AISEI dan Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional. Beliau juga ditantang menjadi Kurator oleh bu Kanjeng ( Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.).


Di akhir acara, bu Rita memberikan tantangan menulis resume tentang materi malam ini. Bu Suyati yang terpilih dan menjadi pemenangnya. Sangat bahagia bisa menemani narasumber sampai jam 21.00 WIB. 

Semoga kita bisa konsisten untuk menulis setiap hari seperti Omjay dan ibu Rita Wati. Kisah ini mengantarkan saya di tantangan AISEI ke 18. 


 Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd. 


#Day18NovAISEIWritingChallange








Rabu, 18 November 2020

TANTANGAN MENULIS KELAS MAYA



Malam ini adalah pertemuan ke 20 di kelas belajar menulis gelombang 16. Saya masih bertugas sebagai moderator kece (kata bunda Iis), dulu pernah jadi peserta dan sekarang sudah menjadi alumni gelombang 12. 

Narasumber malam ini adalah Ibu Eva Hariyati Israel, S.Kom. Beliau adalah jebolan alumni gelombang menulis gelombang 7, satu angkatan dengan ibu Ditta Widya Utami yang menjadi narasumber minggu lalu. 

Ibu Eva juga alumni Sahabat Rumah Belajar tahun 2019 dan 2020 seperti Hamzah Ramdhani, narasumber tempo lalu yang pernah membahas materi tentang Content Creator, bagaimana membuat video pembelajaran yang menarik di Rumah Belajar. Simak profil berikut.  




Ibu Eva juga jebolan peserta kelas menulis, yang naskahnya tembus ke penerbit mayor, PT Andi Offset. Saat itu, ibu Eva mengikuti tantangan Prof. Ekoji, yaitu menulis buku salam waktu satu minggu. Judul bukunya adalah  Kelas Maya. 





Setelah buku dinyatakan diterima tanpa revisi oleh penerbit mayor(penerbit Andi) mulailah proses editing pertama oleh pihak penerbit.

Proses editing ini berlangsung dengan beberapa tahapan hingga buku terbit

1.Editing Sampul : saat sampul pertama kali dikirim  rasanya sudah sangat senang sekali sepeti melihat buku saya sudah jadi😍😍 

2. Editing naskah oleh penerbit, tata kelola urutan dan tulisan disesuaikan dengan konsep dan gaya bahasa kita

3.Setelah editing penerbit naskah proof dikirim kembali ke penulis beserta surat perjanjian penerimaan naskah dan royalty bagi penulis.Sebagai penulis kita diberi kesempatan melihat kembali susunan dan tata bahasa buku kita sebelum dinaikkan ke proses cetak

4.Setelah editing oleh penulis naskah kembali dikirim ke penerbit untuk selanjutnya ke proses cetak.


Berselang 1 bulan setelah editing naskah prof. dikirim akhirnya tibalah masa yang ditunggu tunggu launching buku pertama yang dirangkai dengan seminar Digital Mainset yang disajikan melalui bincang daring dengan Prof. Eko melalui zoom dengan TV.Andi

Inilah salah satu keuntungan jika buku kita diterbitkan penerbit mayor, marketingnya tidak lagi membebani kita😁Simak link berikut. 



Banyak ilmu yang saya dapat setelah mengikuti kelas belajar menulis Omjay. 

1. Menambah kepercayaan diri saat menulis.

2. Jadi tahu proses pembuatan buku sampai buku terbit di penerbit mayor dan penerbit indie.

3. Bisa menerbitkan 4 buku antologi dan 1 buku solo hasil resume. 

4. Dapat  hadiah dua buku, karena salah satu tulisan di blog terpilih mendapat kejutan dari PT Andi. 

5. Dapat hadiah buku dari Omjay "Menulislah Setiap hari dan Buktikan Apa yang Terjadi."

6. Lolos seleksi  buku kolaborasi dengan Prof. Ekoji dalam program September Ceria. 

7. Menjadi Tim Omjay yang bertugas sebagai moderator yang bertugas meneruskan materi dari gelombang 1-15.

8. Dapat mengatasi kesulitan saat menulis buku, dan mengatasi kesulitan saat menjadi moderator andal. 

9. Dapat orderan buku sampai 72 eksemplar yang tersebar dari Lebak, ke Rembang, Bekasi, Cianjur, Tangerang, Serang, Solo, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, sampai Nusa Tenggara Timur (NTT). 

10.  Memiliki banyak koneksi teman, sodara, komunitas menulis dan KSGN yang sangat mensuport satu sama lain. 

11. Hadirnya narasumber narasumber yang luar biasa yang terus berbagi, menginspirasi,  dan terus memotivasi. 


Buku bisa lolos ke penerbit mayor jika memenuhi beberapa kriteria diantaranya
1.tema buku jika di cari pada google trends menunjukkan grafik yang bagus
2.Profil penulis ,semakin terkenal dan kredibel akan sangat baik
3.Target pasar yang menguntungkan
4.Ragam tulisan kita sesuai dengan visi misi penerbit


Apa keuntungan yang kita dapat ketika kita berhasil menulis dan buku yg kita tulis itu terbit

1.Kepuasan batin.satu hal yang tidak bisa kita ukur dengan apapun
2.Integritas ,kredibilitas dan percaya diri semakin baik
3.Motivasi bertambah
4.Terbuka peluang peluang baru untuk menjadi narasumber, motivator menulis dan hal-hal positif lainnya
5.Royalty(keuntungan)


SESI TANYA JAWAB

Motivasi bu Eva adalah berbagi dan berkarya. Dengan menulis membagikan ilmu yang bermanfaat dan bisa menghasilkan sebuah karya yang akan tidak akan hilang.


Untuk konsisten setiap hari, belum termasuk dalam kategori ini, tapi ketika menemukan ide dan semangat itu ada langsung lakukan dan jangan ditunda. Pasti lebih mengalir.

Dukungan sekitar tentunya salah satu yang patut kita syukuri saat ini kita berada dalam komunitas menulis yang memiliki visi misi yang sama mengembangkan diri untuk bisa menulis lebih baik dan dukungan terbaik itu harus datang dari diri sendiri, kalau tekat dan niat sudah ada bergerak, ini yang paling menggerakkan kita. 


Rumah belajar adalah portal pembelajaran yang dikelola oleh pustekkom sekarang dikenal dengan pusdatin kemdikbud yang memberikan ruang seluas luasnya untuk siapa saja berbagi, belajar, dan melakukan proses pembelajaran secara gratis dan terus diupdate dan berkesinambungan dalam pemeliharaanya.

Sebagai salah satu pengembangan diri dalam hal keprofesian sebagai guru, mengikuti program PembaTIk dari pusdatin hingga berbagi inovasi pembelajaran dengan rumah belajar menjadi bagian dari diri saya

Fokus dan yakin, lakukan dengan nyaman dan sepenuh hati jangan lupa doa Kita pasti bisa, ketika kita sudah memulai sesuatu yang baik maka kebaikan kebaikan lainnya juga akan mengikut termasuk motifasi dan semangat juga dengan sendirinya hadir. Inilah yang membuat bu Eva berhasil



Penerbit mayor adalah penerbit-penerbit besar yang sudah terkenal dan kredibilitasnya diakui.

Penerbit mayor adalah penerbit yang punya nama beken, perusahaan sendiri dan biasanya paling banyak diminati penulis . Salah satu contohnya penerbit Andi, Gramedia, Mizan, Erlangga dan masih banyak lagi


Buku solo artinya buku yang bapak tulis sendiri sedangkan buku yang ditulis berkolaborasi dengan orang lain itu namanya buku antologi.

Tekad dan niat sudah bulat harus bisa menjawab tantangan dari prof Eko akhirnya motivasi itu lahir dengan sendirinya dan ketika yang tersulit itu adalah mulai menemukan ide.

Kiat ide tulisan itu datang dari hasil refleksi peristiwa yang saya lalui dari situ lahirlah ide dan judul Kelas Maya membangun ekosistem E learning di Rumah belajar. Saat itu mampu menjawab tantangan tema E-Learning yang diberikan prof Eko.

Ternyata pengalaman sebagai sahabat rumah belajar, hasil refleksi peristiwa, perasaan, dan pembelajaran dengan rumah belajar inilah yang dikembangkan menjadi tulisan dikarya pertama bu Eva.😁😁


Ada 7 tema yang diberikan saat itu semuanya tentang teknologi dan semua konten youtube yang ada di Ekoji Channel ini nama akun Youtube milik Prof. Eko yang bisa lihat semua konten materinya bisa menjadi tema untuk menulis bersama prof Eko.


Mulai bergerak menuliskannya.Sejatinya kita sudah memiliki bakat menulis hanya belum termotivasi untuk menuliskannya menjadi karya. Semoga satelah sharing ini, peserta bisa menghasilkan karya. 


Jangan dijadikan penghalang buat kita mengembangkan diri. Karena setiap diri memiliki keistimewaan dan potensinya sendiri. Kalau kita  terpengaruh dengan penilaian orang lain kita tidak ada berkembang dengan baik. Ambil yang positif abaikan yang negatif.

Satu kebaikan yang kita bagikan melalui tulisan, yakin akan tumbuh kebaikan kebaikan yang lain. Jangan berhenti hanya karena kritikan. Kritikan yang datang jadikan refleksi diri untuk perbaikan.😊🙏

Di menit ke 20.47 WIB, peserta diminta mengikuti tantangan  membuat 3 paragraf singkat dari hasil refleksi pembelajaran malam ini. 

Hasil refleksi peserta dikirimkan ke moderator dan dibuat list untuk pemutaran undian. 


List Challange Peserta
1. Pak Sudomo
https://bianglalakata.wordpress.com/2020/11/18/pahlawan-literasi-harapan-besar-dari-hal-kecil/

2. Mba Uci
https://mamakazka.blogspot.com/2020/11/kisah-sukses-alumni-kelas-menulis.html?m=1#more

3. Bu Ida
https://idaafriharahap.blogspot.com/2020/11/resume-20-malam-ini-suasana-cukup-cerah.html

4. Tini Sumartini, M.Pd (Notes)

5. Asikin 

BINGUNG BERBUAH MANIS

Banyak Prestasi yang diraih. Seorang guru lulusan Sarjana Informatika Komputer. Mengajar disalah satu SMA di Kupang. Bergabung di WAG Menulis gelombang 7. Memiliki keinginan kuat belajar menulis dan punya mimpi menerbitkan buku.
Berawal dari tantangan dari sang profesor. Dengan ketidakberdayaan akan kemampuannya menulis. Hingga dihadapkan pada situasi penuh keragu-raguan. Tetapi dengan semangat dan optimis serta keberanian, tantangan tersebut diikuti.
Dengan motivasi dan arahan dari sang profesor. Maka Tantangan menulis buku dalam 7 hari, dapat diselesaikan walapun dalam prosesnya penuh dinamika. Tetapi tanpa disadari dan arahan sang profesor. Justru, kegiatan sehari-hari mengajar TIK menjadi berkah tersendiri dan menjelma menjadi sebuah buku.
Hingga beliau menukilkan lewat moto hidupnya “ Semakin dibagi semakin tak terbatas”.
Asikin Widi Jatnika



6. Didi Apriyatna
https://jagoanbanten.blogspot.com/2020/11/kisah-penulis-buku-jebolan-pelatihan.html?m=1

7. Suyati (file word)

8. Hari Suprapto 

Assalamu'alaikum... 
Saya Hari Suprapto dari Lebak,Banten
  Alhamdulillah saya sangar bersyukur bisa bergabung di pelatihan belajar menulis ini. Saya bisa mengenal nara sumber yang hebat, yang sudah membagikan pengalaman-pengalaman terbaiknya,ini adalah sesuatu yang bermanfaat bagi saya, bisa mengggerakkan,memotivasi saya untuk mencoba menuangkan apa yang ada di benak saya menjadi secuil tulisan ini.
   Menuangkan ide pertama mnjadi tulisan itu tidak akan terwujud tanpa kita menorehkannya kedalam bentuk tulisan, gagasan itu akan terurai seperti air mengalir kalau sudah mulai digoreskan, ibarat mata air yang keluar dari balik bebatuan ,setelah berhasil keluar maka alirannya akan semakin deras. 
    Keberanian memulai rupanya hal yang sangat menjadi penting utuk modal kita menjadi penulis,itu yang dapat saya tangkap dari pemaparan dua nara sumber hebat yang saya simak dari pertemuan pertama dan yang ke dua malam ini. Berani mencoba maka akan terlihat hasilnya, segala sesuatu yang kita alami,segala rasa yang kita miliki adalah asset untuk kita tuangkan dengan bebas untuk menjadi goresan yang bermakna.
 Terimakasih untuk Bapak TaufikHidayat S.E, S.Si,M.Si
 Terimakasih untuk Ibu Eva Hariyati, S.Kom
Juga ibu Moderator🙏🏻.

5 menit sebelum kelas ditutup, hanya ada 8 peserta yang ikut tantangan menulis 3 paragraf. 

Tibalah saat undian, dan yang terpilih adalah Pak Sudomo. Pemenang mendapatkan satu buah buku "Kelas Maya" dari Bu Eva. 




Sangat menarik, materi dan challange malam ini. Semoga semakin memotivasi peserta untuk tetap menulis dan menyelesaikan tugas resume dengan baik. 

Saya sebagai moderator malam ini sangat senang sekali bisa menghidupkan kelas dan berinteraksi dengan para peserta kelas belajar menulis yang  sangat luar biasa. 


Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd. 

#Day15NovAISEIWritingChallange













Selasa, 17 November 2020

TAUFIK UIEKS & 70 NEGARA

 


Narasumber kemarin malam  adalah Taufik Hidayat, S.E, S.Si, M.Si. Taufik Uieks adalah nama pena sang penulis. Karier di dunia penerbangan mengantarkan Taufik Uieks keliling sampai 70 negara. Beliau adalah seorang dosen dan penulis buku. Beberapa judul buku yang beliau tulis adalah Mengembara ke Masjid-Masjid di Pelosok Dunia, 1001 Masjid di 5 Benua, Jejak Langkah Menuju Baitullah, Tamasya ke Masa Depan, dll. 


Taufik Uieks adalah sosok penulis hebat yang menulis buku dari hasil perjalanan keliling dunia. Di dalam buku, ada foto yang menjelaskan kisah tersendiri. Sama seperti bunda Kanjeng, yang keliling di negara Turki. Sangat menarik sekali. Senangnya jika suatu saat nanti saya bisa keliling dunia seperti Pak Taufik Uieks. Mimpi saja dulu, semoga jadi kenyataan. Aminn.


#Day14NovAISEIWritingChallange

Jumat, 13 November 2020

EKSPEKTASI VS REALITA


Narasumber satu ini adalah Jamila K. Baderan, M.Pd. Lahir di Sidoardi, 14 Juni 1978. Beliau adalah salah satu guru di SDN No 30, Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo. Nama blognya disambut dengan branding ENCIK MILA. Untuk CV beliau bisa kunjungi  link berikut. 


Encik Mila adalah alumni peserta kelas belajar menulis gelombang ke 5, yang naskah bukunya tembus ke Penerbit Mayor yang berjudul "Design Thinking, Membangun Generasi Emas dengan Konsep Merdeka Belajar." Buku ini adalah kolaborasi dengan Prof. Ekoji (2020). Ada juga buku solonya yang berjudul Ekspektasi Vs Realita (2019). Judul bukunya seirama dengan topik materi yang akan kita bahas.



Malam ini saya tetap bertugas sebagai moderator dan mendampingi narasumber. Materi yang dibahas malam ini tentang "Mengubah Ekspentasi Menjadi Prestasi." Pernahkah kalian mendengar kata ekspentasi? Tentu bagi sebagian orang, kata ekspentasi sudah sangat familiar. Tapi bagi sebagian orang awam, pasti merasa bingung dan belum mengerti benar arti dari kata ekspentasi. 



Ekspektasi adalah harapan yang ingin dicapai oleh seseorang di dalam kehidupannya. Ekspektasi juga diartikan sebagai harapan atau berupa keyakinan yang dapat kita capai di masa depan. Tentunya, ekspektasi semua peserta di kelas belajar menulis adalah mengetahui ilmu menulis sampai bisa menerbitkan buku. Saat ekspektasi itu sudah tercapai, tentu ekspektasi yang lain akan muncul kembali.


Saat kita mengikuti kelas belajar menulis, dan buku solo kita sudah terbit, ekspektasi kita berarti sudah terwujud. Namun, di tengah perjalanan pasti banyak peserta yang tidak fokus karena hanya sekedar ikut dan tidak mengerjakan tugasnya dengan baik. Ekspektasi yang seperti itu kebanyakan karena hanya mengharapkan sertifikat semata. 



Setiap pembukaan kelas belajar menulis Omjay, selalu penuh sampai 257 peserta. Tapi yang aktif di setiap gelombang hanya 30-50 orang saja. Yang lainnya hanya menyimak atau mengintip saja. Sehingga ekspektasi yang di dapat hanya sebatas peserta pasif yang tak kunjung lulus dan menjadi alumni. 


Bagi yang sudah menerbitkan buku, tentu ekspektasinya sudah terwujud. Ahasil, mereka yang lulus dan mampu menerbitkan buku, mendapatkan penghargaan berupa sertifikat senilai 40 jam. Saya adalah saksi hidup yang gagal di gelombang 8 karena tidak fokus dan tertinggal banyak resume. Di gelombang 12 akhirnya mengulang kembali dan akhirnya lolos dan mampu menerbitkan buku solo.



Bagi sebagian peserta yang masih malas atau belum membuat resume, segeralah menulis. Apabila Anda sudah sampau di resume ke 20, segeralah format ke word lalu gabunglah naskah dari resume 1-20 tersebut hingga terangkai menjadi naskah yang bermutu. 


Tak perlu takut mencoba karena merasa masih penulis pemula. Seorang penulis besar tentu berawal dari penulis pemula. Tidak ada yang instan. Semua kerja keras memerlukan proses. Sehingga ekspektasi (harapan) yang dituai nanti akan sesuai dengan realita (kenyataan) yang di dapat. 


Inilah inti dari materi bu Jamila dari sudut pandang saya. Semoga para peserta tetap semangat dalam mewujudkan ekspektasinya untuk jadi penulis hebat dan menginsiprasi semua orang seperti judul buku yang saya tulis "Mengukir  Mimpi Jadi Penulis Hebat." Tetap semangat ya..


Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd. 


#Day09NovAISEIWritingChallange










Senin, 09 November 2020

SEBUTIR PASIR YANG BERMAKNA


 “Teruslah memberi arti pada setiap orang yang kau temui. Dalam setiap hal yang kau lalui, dan untuk setiap waktu yang kau miliki (Neng Ditta).” 

Sebutir pasir yang sangat bermakna dan saya simpan di lubuk hati yang paling dalam. Baru kali ini mencoba membuka paragraf, dengan dimulai kalimat penutup yang sangat berarti. 

Teringat semasa dulu saya ini hanyalah sebutir pasir yang tak bermakna. Dengan mengenal blog melalui kelas belajar menulis, akhirnya butiran pasir ini telah melahirkan sebuah karya. Buku antologi dan buku solo yang laris manis diburu peserta.  Sungguh berkah yang luar biasa. 

Setiap peserta pasti memiliki passion menulis yang berbeda. Itu terlihat dari resume yang dikirimkan ke grup belajar menulis. Saat saya main ke rumah mereka, aura semangat peserta sangat membara. Bagi saya, materi malam ini telah membuka cakrawala dunia, bahwa dengan menulis, dunia akan terasa lebih berwarna. 

Ditta Widya Utami, S.Pd. seorang narasumber muda, cantik, dan berprestasi, kelahiran Subang 23 Mei 1990 ini telah mengukir segudang prestasi. Malam ini  Si Cantik Jelita sudah dinanti-nanti ratusan peserta. Bahkan Bunda Tini  memanggilnya dengan sebutan “neng” artinya gadis muda dalam bahasa sunda karena usianya sebaya dengan putrinya. 

Neng Dita adalah salah satu peserta kelas belajar menulis alumni gelombang ke 7 yang bukunya tembus ke penerbit mayor yang berjudul "Menyongsong Era Baru Pendidikan."

Ada dua hal materi  yang paling  saya ingat dalam pertemuan malam ini yaitu bagaimana memulai tulisan sampai bisa menerbitkan buku. Tentu bagi penulis pemula, hal ini masih terasa sulit karena belum mengetahui alurnya. Namun Neng Dita  menjelaskan dengan rinci, setiap alur yang harus dilalui peserta. 

Untuk memulai sebuah tulisan, kita bisa lalui 5 tahapan berikut. 

1. Ikut kelas menulis misal kelas belajar menulis Omjay

2. Ikut komunitas menulis misal komunitas MGMP, MKKS, KKG, Komunitas Aksara Bermakna(KAB), dll

3. Ikut lomba menulis.

Wah ini pengalaman pertama saya ikutan lomba blog. Tapi belum pernah menang. Bagi saya yang terpenting ikut memeriahkan. Kalau menang, anggap jadi bonus tambahan. 

4. Menulis apa saja yang ada di sekitar/dalam keseharian kita. 

Hal ini bisa kita mulai dengan menulis apa yang kita lihat, kita dengar dan kita alami.  Saat saya mengikuti kelas Munif Chatif, beliau berkata “ ingatlah moment spesial dalam hidup Anda, lalu tuliskanlah kembali. Ternyata, begitu banyak moment spesial yang tidak kita tuliskan dan terlewat begitu saja. Maka, mulailah menulis dari sekarang.” 

5. Menulis apa saja yang kita suka.

Mulailah menulis dari hal kecil dan yang kita sukai. Maka itu akan terasa lebih mudah. Menulis itu tidak sulit. Yang sulit adalah memulai tulisan. Jika kita menulis apa yang kita sukai maka smua akan terasa menjadi mudah.  Tulislah puisi, cerpen, pantun, novel, drama, memoar, artikel atau apa pun yang kalian sukai. 

Tulislah sesuatu yang bisa memberikan manfaat pada orang lain. Tulislah dan postinglah ke dalam blog. Jikan Anda suka memasak atau berkebun dengan menanam tanaman, akan lebih bermanfaat jika ditulis dan di bagikan ilmuna pada khalayak ramai. Jika kita menulis setiap hari, makaakan mengasah keterampilan anda dalam menulis. 

Terkait menerbitkan buku, Anda bisa melakukannya secara antologi (keroyokan) maupun secara individu(Solo). Jika kita menerbitkan buku solo, tema bisa sekehendak kita. Tidak ditentukan tenggat waktu. Semua hal dilakukan secara mandiri. Dimulai dari menyusun cover, membuat kata pengantar, daftar isi, halam buku, profil penulis tidak lupa sinopsis buku yang akan dibuat. Berbeda halnya  Jika kita menerbitkan buku antologi, kita harus mengikuti aturan dari kurator terkait jumlah halaman, dan aturan lainnya. Terkait biaya penerbitan, tentu lebih murah buku antologi karena ditanggung bersama/ patungan. Sedangkan kalau menerbitkan  buku sendiri, biaya produksi buku ditanggung sendiri. 

Menurut saya, sebagai penulis pemula perlu sekali membuat buku antologi. Mengapa? Karena buat saya, kesuksesan saya sebagai seorang penulis akan mengantarkan kita menjadi seorang penulis besar. Menulis antologi akan menjadi lecutan semangat kita untuk terus berkarya sampai menerbitkan buku solo. Buktinya, 3 buku antologi telah saya ikuti dan mengantarkan saya menjadi penulis hebat yang naskahnya sudah terjual 72 eksemplar, dan satu buku solo yang berjudul parenting 4.0. sudah lolos seleksi penerbit mayor. 

Ibarat pepatah mengatakan, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Maka dimulai dari nothing to be something. Dari kecil jadi besar. Dari penulis pemula sampai menjadi penulis best seller. Bismilah, semoga Allah memudahkan langkah kita untuk menjadi penulis ternama seperti penulis buku Blogger Ternama, Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. Lahap membaca akan menjadikan Anda semakin gemuk menulis.  Semangat terus. Salam literasi. 

Salam blogger Inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

#Day05NovAISEIWritingChallange


Jumat, 06 November 2020

BOOK MARKETING STRATEGY


Pertemuan ke 15

Hari/tanggal : Jumat, 06 November 2020

Narasumber : Agustinus Subardana, S.E., M.M. , CDS (Direktur Pemasaran PT Andi)

Email           : Agus. subardana@gmail.com

Blog             : Literasikangagus.blogspot.com

Topik materi : Book Marketing Strategy

Malam ini terasa sangat berbeda sekali. Saat Omjay sakit, dua pertemuan ini saya membuka kelas kuliah online untuk menghandle jalannya diskusi. HP omjay beberapa saat tidak aktif dan tidak dapat dihubungi. Memang beliau memerlukan rehat yang cukup untuk memulihkan tenaga dan mengurangi segala aktivitas. Narasumber malam ini adalah Bapak Agus Subardana, S.E., M.M. , CDS (Direktur Pemasaran PT Andi). Sedangkan moderator yang bertugas adalah Rizki Kurnia Rahman. Asal Jogja tapi tinggal di Sulawesi Tenggara.

Karena merasa kekurangan tenaga di bagian share materi dengan memberanikan diri, saya menghubungi Pak Rizki melalui WA. Saya lalu menanyakan apakah bisa membantu Omjay meneruskan materi ke gelombang lain? Tanpa pikir panjang, Pak Rizki menjawab iya. Tanpa ada rasa ragu dan tanpa banyak alasan.Saya lalu memasukkannya ke 5 grup kelas menulis Omjay yaitu gelombang 10,12,13,14, dan 15. 

Pada mulanya saya test dahulu untuk meneruskan materi ke gelombang lain, hasilnya sukses. Naik satu tahap,  malam ini, saya coba Pak Rizki untuk menjadi moderator. Alhamdulilah, kuliah berjalan lancar sesuai rencana. Saya serasa jadi manager yang sedang melatih anak buah yang masih magang, hehehe. Sempat terkikik-kikik dalam hati saat mengajarkan Pak Rizki meneruskan materi dan menjadi moderator handal. Menjadi tim sukses Omjay adalah pengalaman yang luar biasa. Banyak ilmu yang saya dapat termasuk bisa menjadi moderator yang dapat diacungi 4 jempol.

Dengan adanya Pak Rizki menambah deretan tim sukses yang membantu jalannya diskusi dengan penuh keikhlasan. Kami melakukan semua ini dengan sukarela dan tanpa paksaan. Bagi kami, mengenal Omjay telah mendatangkan berbagai kebaikan. Termasuk kebaikan untuk menjadi seorang penulis hebat dan dapat diperhitungkan di masa depan. Sedikit curhat colongan (CurCol nih, hehehe.) Lanjut ke materi yu!

“Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku”  ungkap Pak Agus membuka materi malam ini. Menurut saya, kalimat pembuka yang cukup menarik. Jadi ingat materi Pak Amir Hamzah dan Pak Ya’ Dedi Suhendi bahwa kalimat pembuka yang menarik akan menentukan sikap pembaca untuk melanjutkan bacaan atau sebaliknya.

Sejak PAUD  hingga remaja, pemerintah sudah menggalakkan budaya membaca dan menulis pada peserta didik bahkan sampai perguruan tinggi. Hal ini menciptakan peluang besar bagi penerbit buku untuk turut andil di dalamnya. Saat buku sudah tercetak dan terjual laris manis, tentu keuntungan/ profit margint akan datang sendiri pada penerbit dan penulis buku. Saat ini terdapat 1 328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak aktif lagi.

Pandemik Virus Corona telah meluluh lantahkan semua sektor perindustrian termasuk industri buku. Bahkan banyak penerbit yang mengalami gulung tikar karena tak mampu lagi menekan biaya produksi buku. Kerugian itu pun menimpa penerbit besar seperti PT Andi antara lain:

1. Jaringan toko buku tutup selama kurang lebih 4 bulan

2. Orang takut datang ke toko buku atau mall

3. Penurunan omset toko buku 70-80%

4.Banyak penerbit memberhentikan distribusi ke toko buku

5. Beberapa penerbit gulung tikar(bangkrut).

 

Untuk tetap eksis dan bertahan dalam industri penerbitan buku, tentu bukan hal yang baru bagi penerbit Andi. Mengapa? Pengalaman 40 tahun dalam menerbitkan buku memberikan berbagai macam pengalaman baru hingga sampai sekarang bisa mencetak sampai lebih dari 15.000 judul buku yang dikelompokkan menjadi 32 kategori. Kunjungi www.andipublisher.com

Strategi pemasaran buku PT Andi  di pengaruhi oleh 2 faktor yang meliputi :

1.         Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2.         Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Selain faktor mikro dan faktor makro, PT Andi juga melakukan strategi digital marketing. Digital marketing dilakukan dengan serangan udara (on line) dan serangan darat (off line).

Alasan mengapa memilih Digital Marketing sebagai serangan udara (on line), sbb:

1.Cara efektif untuk membantu meningkatkan penjualan buku.

2.Tetap berhubungan dengan pelanggan buku di medsos

3.Pastikan buku mudah ditemukan di media online seperti Website yang terhubung dengan akun medsos lain dengan sekali klik

4.Pemasaran lewat komunitas seperi Komunitas Menulis Omjay, atau Komunitas Guru Sejuta Ngeblog dan PGRI serta  mengadakan webinar lewat link  Zoom , Live Youtube TV. ANDI, dengan tema – tema yang menarik.

5.Harus bisa tampil sebagai yang pertama,yang terdepan, dan yang tercepat dalam memasarkan buku

6.Mengadakan promo khusus semacam diskon untuk meningkatkan konsumen

7.Bagaimana menjadikan Branding tanggap situasi, cepat dalam merespon permintaan pengiriman buku, jika ada komplen konsumen cepat dicari jalan solusinya

8.Supaya tetap eksis memakai mobile marketing, email marketing, personal marketing, continues marketing, dan terintegratif pada satu website sehingga memudahkam dalam mempromosikan brand yang mau dijual. 

9.Buat konten yang menarik perhatian pembaca. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat cover buku yang kreatif dan inovatif sehingga  menarik pembaca. Hal ini dilakukan karena kemasan buku rata-rata disegel dan tidak bisa dibuka. Dengan membuat cover buku yang bagus maka itu akan membuat karya kita dilirik pembaca. Bahkan nanti jadi buku best reseller. 

10.Visual marketing lewat akun medsos FB,  IG, WA, Youtube juga harus dilakukan agar menarik perhatian konsumen agar tegerak membeli buku yang kita promosikan.

 Team pemasaran On line penerbit ANDI Offset mempunyai 20 staf tenaga pemasaran khusus menjangkau lewat dunia maya / on line . Kami Penerbit ANDI juga memasarkan buku lewat marketplace yang telah di tunjuk oleh Kemendikbut R.I melalui blanja.con, blibli.com dengan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) guna mendukung pengadaan barang dan jasa (PBJ) di sekolah melalui penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler. "Inovasi dan elektronifikasi sektor PBJ merupakan suatu keniscayaan. Hal ini juga sesuai dengan amanat dan kebijakan pemerintah untuk penguatan tata kelola keuangan pendidikan melalui Perpres PBJ Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018."

Strategi  serangan darat (off line) dilakukan dengan kerjasama dengan toko buku besar seperti Gramedia, melakukan directselling, dan melakukan event-event seperti event Pameran buku, dalam seminar, workshop, tryout, bazar buku, bedah buku, dan sebagainya.

 

SESI TANYA JAWAB

P1

AAM NURHASANAH, SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS LEBAK BANTEN.

Izin bertanya:

Beberapa jebolan  penulis pemula kelas menulis Omjay (Aam dan teman2) di bawah binaan Prof. Ekoji yang sudah lolos ke penerbit Andi, apakah  pemasaran bukunya nanti akan display ke gramedia atau toko2 besar? Aam sudah membayangkan, buku Aam nanti terjejer di toko buku besar. Terimakasih.

Jawab:

Buku Prof. Ekoji sudah kami distribusikan ke gramedia dan kami promo khusus di gramedia. Demikian juga di toko besar lainnya.

 

P2 TINI SUMARTINI , LEBAK BANTEN

Izin bertanya

1. Dewasa ini banyak situs yang membagikan e-book gratis, bgmn pandangan bapak ttg hal ini terkait prospek pemasaran buku?

2. Setiap penerbit memiliki idealisme tersendiri mengenai syarat-syarat buku yang diterima dari penulis, bagaimana idealisme Andi offset?

Jawab:

1.PT ANDI membuat program E-book Pustaka plus (e-pustaka). Biaya sewa selama setahun 11 juta isinya 600 judul buku e-book, 16.500.000 berisi 1.000 judul buku dengan sewa satu tahun. Kalau bentuk fisik buku harga bisa sampai 1 Miliyar. Jumlah e-booknya sesuai jumlah siswa dan jumlah guru. PT Andi bertahan hingga usia 40 tahun bertahan dalam dunia penerbitan.

2. Prosedur Penerbitan Buku PT Andi 


A. Materi yang Harus Dikirim

Penulis harus mengirimkan ke Penerbit naskah final, bukan outline ataupun draft, yang disertai:

. Kata Pengantar

• Daftar Isi

• Daftar Gambar

• Daftar Tabel

• Daftar Lampiran

• Isi

• Daftar Pustaka

• Indeks

• Abstrak (sinopsis)

. Penjelasan perihal: pasar sasaran yang dituju, prospek pasar, manfaat buku ybs.

. Profil penulis, memberi keterangan singkat tentang penulis.




B. Penilaian Naskah

Penerbit menilai naskah dari berbagai aspek:


* Aspek Ideologis

Apakah topik bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila, apakah topiknya akan meresahkan kondisi masyarakat seperti: politik, hankam, sara, sopan santun, harga diri, dll.


* Aspek Keilmuan :

1. Apakah topik yang dibahas merupakan topik baru bagi masyarakat, dan apakah masyarakat sudah siap menerima topik tersebut?

2. Apakah naskah tersebut gagasan asli atau jiplakan?

3. Terkait dengan akurasi data maka diperlukan sumber daftar pustaka yang lengkap.


* Aspek Penyajian:

1. Apakah sistematika kerangka pemikiran baik sehingga alur logika pemaparan mudah dipahami?

2. Bahasa yang digunakan apakah komunikatif sesuai dengan jenis naskah dan sasaran pembaca?

3.  Apakah cara penulisannya sudah benar, yaitu menggunakan tata bahasa dan ejaan yang baku?

4.  Kelengkapan naskah secara fisik seperti kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, batang tubuh, daftar gambar, tabel, lampiran, index, daftar pustaka, sinposis, apakah sudah lengkap?

5.  Pengetikan menggunakan media dan alat apa, apakah tulis tangan, diketik manual, ketik komputer menggunakan software tertentu?

6. Mutu gambar, tabel dan objek lain yang dipasang (capture) apakah layak atau masih harus diperbaiki lagi?

7. Apakah urusan perizinan penggunaan gambar tertentu, izin terjemahan, izin pengutipan dll. sudah diselesaikan?


* Aspek Pemasaran:

1.  Apakah tema naskah mempunyai pangsa pasar jelas dan luas sehingga buku akan dapat dan mudah diterima pasar?

2.  Apakah naskah memiliki selling point atau potensi jual tertentu, seperti judul, keindahan, bahasa, kasus aktual, dsb?

3.  Apakah ada buku sejenis yang beredar dan telah diterbitkan? Apa kelebihan naskah tersebut dibandingkan dengan buku lain?


* Aspek Reputasi Penulis:

1.  Apakah penulis adalah tokoh, praktisi, dosen yang sangat diakui kepakarannya oleh masyarakat luas?

2. Apakah buku-buku yang pernah diterbitkan mempunyai catatan keilmuan dan pemasaran yang baik?

 

C. Format Naskah


Format Naskah Siap Cetak

Format pengaturan naskah dapat menggunakan Template yang disediakan oleh Penerbit Andi. Format ini merupakan Template standar yang dapat disesuaikan dengan naskah yang sedang ditulis. Anda dapat meminta Template tersebut melalui e-mail, atau datang langsung ke Penerbit ANDI.


Format naskah standar siap cetak, adalah sebagai berikut:

Jenis huruf untuk teks isi: Bookman Old Style, New Century School Book atau Times New Roman 10/11 point.

Judul bab (Heading 1): font sama dengan teks isi, ukurannya diatur sedemikian rupa agar tampak menonjol dan serasi dengan ukuran 20 pt.

Judul sub-bab (Heading 2): font sama dengan teks, 18 point, capital, bold.

Judul sub-sub-bab (Heading 3): font sama dengan teks, 10 point, capital underline

Header dan Footer: menggunakan font yang berbeda, dapat divariasikan dalam style huruf bold atau italic.

Footnote : Font sama, 8 point; dapat menggunakan font lain yang serasi.

Alignment : Justified

Spacing : Before – 0, After – 0,6

Line Spacing : Single

Gambar-gambar tangkapan (capture) layar sebaiknya menggunakan format jpg. Gambar sebaiknya dikirimkan dalam file tersendiri yang di kumpulkan dalam sebuah folder gambar dan dilakukan link terhadap naskah.


Catatan: Segala bentuk aturan layout di dalam template adalah layout standar di Penerbit Andi, Anda dapat memodifikasi perwajahan buku Anda dengan terlebih dahulu melakukan konfirmasi dengan Penerbit.


Contoh Penomoran Halaman:

Halaman judul : i

Halaman Copyright : ii

Halaman Persembahan : iii

Kata Pengantar : v

Daftar Isi : vii

Halaman Isi

Pendahuluan (Bab I) : 1

Bab II : 3, 5, 7, 9, dst. (selalu halaman ganjil)

 

E. Ukuran Buku dan Area Cetak

Setelah Anda menentukan sistematika penulisan buku Anda, hal penting berikutnya adalah format buku yang akan Anda tulis. Format buku terdiri dari beberapa ukuran yaitu ukuran besar, standar, kecil, atau buku saku serta format spesial. Penentuan format ini akan berpengaruh terhadap ketebalan buku dan kedalaman materi yang Anda inginkan.


Format buku di Penerbit Andi:

Format Besar : 20 cm x 28 cm, 21,5 cm x 15,5 cm

Format Standar : 16 cm x 23 cm, 11,5 cm x 17,5 cm

Format Kecil : 14 cm x 21 cm, 10 cm x 16 cm

Buku Saku : 10 cm x 18 cm, 13,5 cm x 7,5 cm

Format Khusus


Banyak Penulis tidak memperhatikan format ini sehingga saat dilakukan pengaturan layout dan setting, beberapa bagian buku menjadi tidak sesuai dengan maksud Penulis. Ketidaksesuaian tersebut contohnya: proporsi gambar yang tidak benar, pemotongan kata yang tidak tepat (terutama pada listing program pada buku pemrograman), dan ketebalan buku yang tidak proporsional.




F. Pengiriman Softcopy: Disket atau CD

Softcopy naskah dikirim dapat dengan cara: Lewat pos/paket ditujukan ke:

Penerbit ANDI

Jl. Beo 38-40 Yogyakarta 55281

Telp (0274) 561881; Fax (0274) 588282


Datang langsung ke kantor Penerbit ANDI dan menemui bagian penerbitan ANDI. Atau lewat email (Maksimal 1 Mb per kiriman): andipenerbitan@gmail.com

 

G. Keputusan Naskah

Setelah Penulis menyerahkan naskah, Penerbit memberikan keputusan melalui surat resmi kepada Penulis, apakah buku diterbitkan atau tidak. Untuk naskah yang diterima, Penerbit akan mengirim surat pemberitahuan resmi. Penulis wajib melengkapi kelengkapan naskah - softcopy. Untuk naskah yang ditolak, naskah akan dikembalikan kepada Penulis bersama dengan surat pemberitahuan penolakan penerbitan.

 

H. Keputusan Menerima / Menolak Naskah

Untuk Apa dan Mengapa Penerbit Harus Menilai Naskah? Penerbit adalah suatu badan usaha yang bercita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk tujuan tersebut Penerbit mengusahakan, menyediakan, dan menyebarluaskan bagi khalayak umum, pengetahuan dan pengalaman hasil karya ilmiah para Penulis dalam bentuk sajian yang terpadu, rapi, indah, dan komunikatif, baik isi maupun kemasan fisik, melalui tata cara yang sesuai, dan bertanggung jawab atas segala risiko yang ditimbulkan oleh kegiatannya. Berdasarkan pengertian mengenai penerbitan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerbit tidak bermaksud untuk menghakimi hasil karya Penulis, sehingga tidak ada alasan untuk tidak menghargai karya tersebut karena Penulis adalah “rekan sejawat” bagi Penerbit.

Penilaian naskah bukan untuk menjatuhkan vonis naskah baik atau buruk, layak terbit atau tidak. Langkah tersebut digunakan sebagai sarana untuk memperlancar proses penerbitan secara optimal.

Proses penilaian ini adalah proses standar penerbitan sehingga perlu ada komunikasi yang baik antara Penerbit dan Penulis. Dengan demikian tidak ada salah-pengertian bahwa Penerbit menganggap remeh Penulis atau Penulis merasa naskahnya sudah yang terbaik.

 

I. Bentuk Royalti Penerbit ANDI

Penerbit ANDI memberikan royalti sebagai berikut:

Besar royalti standar adalah 10%, dengan perhitungan: 10% x harga jual x oplah (potong pajak)

Mengingat Penerbit ANDI memiliki bentuk kerja sama yang beragam pada saluran distribusi pemasaran, maka perhitungan royalti adalah berdasarkan buku yang benar-benar telah terbayar lunas, dengan demikian buku yang sifatnya konsinyasi atau kredit belum dianggap sebagai buku laku. Dalam hal ini Penerbit ANDI akan selalu menjaga kejujuran dan kepercayaan bagi semua relasinya, ini semua karena nama baik sangat penting bagi Penerbit ANDI.

 

J. Bentuk Kerja Sama Penerbitan

Bentuk kerja sama penerbitan yang ditawarkan Penerbit ANDI mencakup::

1. Kerja sama Penerbit dengan Penulis; yaitu kerja sama antara Penerbit dengan Penulis secara individu untuk menerbitkan sebuah buku.

2. Kerja Sama Penerbit dengan Kelompok  Penulis; yaitu kerja sama antara Penerbit dengan beberapa Penulis sekaligus untuk menerbitkan sebuah buku. Dalam kerja sama ini, Penulis wajib menunjuk satu orang dengan pemberian surat kuasa, untuk bertanggung jawab terhadap segala urusan administratif maupun non administratif yang berkaitan dengan penerbitan.

3. Kerja sama Penerbit dengan Lembaga; yaitu kerja sama antar Penerbit dengan sekelompok Penulis yang telah dikoordinasi oleh Lembaga/Institusi untuk menerbitkan sebuah buku. Dalam hal ini Penerbit hanya berhubungan dengan Lembaga/Institusi yang telah diberi kepercayaan oleh Penulis.

4. Kerja sama Umum

Kerja sama cetak. Penerbit hanya membantu dalam jasa percetakannya, seperti buku jurnal ilmiah dan ebagainya.

Kerja sama cetak dan penerbitan, Penerbit bekerja sama dengan Perorangan/Lembaga untuk menerbitkan sebuah buku dengan tanggungan biaya penerbitan bersama.

 

Hubungan Antara Penulis dan Penerbit


Penulis dengan Penerbit memiliki kedudukan setara; secara umum Penulis memandang Penerbit bertindak sebagai intermediary karya-karya yang akan disampaikan kepada masyarakat, sedangkan Penerbit memandang Penulis sebagai aset penting perusahaan yang menyebabkan proses penerbitan tetap berlangsung.

Kepentingan apa di balik dorongan untuk menulis? Menulis dapat meningkatkan kredit point (bagi pengajar), meningkatkan kredibilitas, dan pemenuhan finansial. Hal tersebut yang memotivasi penulis untuk menghasilkan suatu karya yang berkualitas.


Apa kelebihan Penerbit ANDI dibanding penerbit lain?

• Buku ANDI telah memiliki Brand Name tersendiri di hati masyarakat.

• Memiliki jaringan distribusi yang luas.

• Memiliki mesin cetak sendiri sehingga hasil, kecepatan, dan kualitas dapat diatur dengan baik.

• Memiliki sistem royalti yang jelas, jujur dan dapat dipertanggungjawabkan.


Dengan sinergi kerja sama antara Penulis dengan Penerbit akan diperoleh hasil berupa penerimaan masyarakat terhadap buku terbitan ANDI.


Catatan: Prosedur penerbitan ini sewaktu-waktu dapat berubah mengikuti perkembangan, situasi dan kondisi, untuk itu diharapkan Penulis dapat mengikuti informasi terbaru di Penerbit Andi.

 

Display buku berbeda dengan pameran/ bazzar. Bazar dilakukan karena event atau EO tertentu dan dilakukan oleh semua penerbit,  dan di promosikan dalam bentuk obral dan di luar toko buku (di pintu masuk/luar space area toko).  Untuk display buku, hal yang dilakukan PT Andi Jika buku tidak laku maka akan diadakan tambahan diskon(rabat)/promo khusus pada konsumen dari 10-20% pada waktu tertentu(masih prospek). jika masih belum laku maka akan melakukan retur dari toko dan baru dilakukan bazar di luar toko.

Buku baru terbit akan lounching dengan cara pendekatan pihak toko, atur jadwal, tanggal dan waktu yang ramai pengunjung misal hari sabtu minggu jam satu siang, dan kewajiban penulis adalah mengundang komunitas-komunitas penulis dan membagi promo dan brosur,  bahwa akan lounching buku, dan pihak toko memberikan target agar buku laku, dan tambahan diskon untuk konsumen.

Saran untuk penulis pemula adalah Menguasai bahan tulisan, sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Pilih jenjang dan kelas yang akan ditulis. Minat menulis buku sesuaikan dengan kemampuan kualifikasi baground pendidikan supaya menulis jadi semakin terasah.buatlah buku pendidikan yang sedang dibutuhkan pendidik sesuai arahan mas menteri  dan sesuai kemdikbud  misal buku AKM. Itu akan menarik jika kita buat buku tersebut.

Cara untuk mendapatkan CSR adalah berikan proposal pada penerbit, maka penerbit akan menunjuk distributor buku terdekat untuk memberikan bantuan buku kepada taman bacaan sesuai dengan proposal yang diajukan. PT Andi juga pernah memberikan CSR bantuan buku ke daerah  Kediri, Mojokerto, dan daerah terpencil lainnya.

Buku yang diobral adalah buku yang tidak laku dan tidak mengurangi nilai dari ilmu tersebut. Buku yang diobral buku notabennya adalah yang sudah lama terbit 2-3 tahun yang lalu maka diekspos kembali untuk dijual. Terkait  buku yang telah dibajak, penerbit akan berkoordinasi kepada penulis dan memberikan somasi kepada pihak yang telah membajak bukunya. Pameran buku PT Andi tidak pernah membuat pameran buku bajakan. PT Andi memiliki legalitas dan sangat meghindari buku bajakan. Buku gendre yang masih bagus adalah genre novel, fiksi, dan masa pandemi ini buku masakan dan buku tanaman sedang naik daun.

Menulis adalah berjuang, Penulis adalah Pahlawan yang akan di kenang selama – lamanya. Lembaran karya adalah medan pertempuran, Pena adalah senjatanya. Buku adalah gudang ilmu, kuncinya adalah membaca. Membaca adalah jendela dunia. Jadi dengan membaca akan membuat kita semakin mudah dalam menulis. Maka bacalah lalu tuliskanlah. Maka coretan kita kan menjadi sejarah yang bermakna dan akan tetap dikenang dan abadi selamanya.

KESIMPULAN

1.Tulislah apapun yang kita sukai.

2.Tulislah apa yang kita lihat, kita dengar, dan kita alami. 

3.Jangan takut tidak dibaca dan tidak diterima penerbit.

4.Tulis, tulis, dan tulislah terus. Suatu saat nanti pasti berguna bagi banyak orang dan penerbit Andi siap membantu dalam memasarkan buku yang kita tulis.

 

Mantap sekali materi malam ini, tak terasa moderator perdana kita sudah memandu dengan asyik sekali. Terimakasih Pak Agus atas ilmunya yang luar biasa dan Pak Rizki lulus 100% jadi moderator. Semoga Omjay lekas sembuh dan bisa berbagi lagi dengan kita semua. Amin.. 

 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S, Pd

#Day3NovAISEIWritingChallange

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...