Sabtu, 26 Juni 2021

NGEBLOG BARENG MR. BRIAN

NGEBLOG BARENG MR. BRIAN 

Flyer Sagusapop 26 Juni 2021


Ngeblog malam ini masih ditemani Sang Guru Blogger Millenial, Mr. Raimundus Brian Prasetyawan. Beliau  kelahiran 92 yang memiliki segudang prestasi. Jika saya ada kesulitan, pasti orang pertama yang saya hubungi adalah Mr. Brian yang hebat.

Bagi pendatang baru yang belum buat blog, Simak link berikut.

http://www.praszetyawan.com/2020/04/cara-membuat-blog-di-bloggercom-terbaru.html

SESI MATERI

Ada beberapa poin penting yang saya simak dalam pertemuan sagusapop malam ini, antara lain: 

1. Ganti Template supaya lebih menarik.

Caranya:

  • Masuk ke akun blogger.comK
  • Ketik halaman postinganK
  • Klik Tema, tinggal pilih template yang sesuai selera. 
  • Klik terapkan deh. 

Ini ada di menit ke-20

2. Masukkan link YouTube pada blog. 

Simak tutorialnya di menit ke-29. 



3. Mengkategorikan tulisan pada blog dengan memisahkan tema dengan membuat baris menu. 

Caranya dengan menambahkan label di setiap postingan blog.

Klik tata letak, tambahkan gadget, cari label, klik, setting label, klik daftar/ claud,  klik simpan. 

Dengan penuh kesabaran, Mr. Brian memandu bapak ibu yang baru mengenal dunia blog, sampai diulang beberapa kali tapi tak menyurutkan semangat Mr. Brian untuk terus berbagi ilmu.

Untuk memotivasi peserta, saya memberikan tantangan menulis di blog dengan ketentuan

1. Memasukkan link youtub sagusapop materi malam ini

2. Memasukkan link absen (link yang menyala, ketika di klik langsung tertuju ke alamat pengisian absensi sagusapop)

https://bit.ly/AbsenZoomSagusapop_26Juni2021

3. Menuliskan kembali beberapa materi yang dibahas oleh Mr. Brian.  "Ikatlah ilmu dengan menuliskannya."

Semoga para peserta yang mengikuti tantangan, bisa menuliskan kembali ilmu yang di dapat dari Mr. Brian supaya apa yang disampaikan, bisa dipraktikkan dengan sungguh-sungguh. 

Kegiatan malam ini diakhiri dengan kegiatan foto bersama dan ucapan terima kasih peserta atas sharing ilmu yang luar biasa. 


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah



BAHAGIA ITU SEDERHANA

 

Pak Eko Adi, S., M.Kom.


Malam ini ramai sekali. Bahagia sekali melihat para peserta yang ingin belajar. Kegiatan Bedah Soal PPPK sangat diminati para peserta. Terbukti jumlah partisipan mencapai 1.000 orang. Yuks simak video youtubnya di https://youtu.be/1x8RHKcTliM


Minggu yang lalu, acara bedah soal PPPK juga sampai membludak. Saat itu narasumbernya Bunda Salamah. Simak juga siaran ulangnya yuks. 


Hari ini bahagia sekali banyak menimba ilmu. Apalagi lihat cover buku terbaru yang sebentar lagi akan terbit. 

Buku antologi ke-15, buku ke-19

Kebahagiaan menimba ilmu salah satunya ketika mendapat inbok bahwa kita mendapatkan hadiah buku. Satu penghargaan bagi saya, mendapatkan hadiah buku dari Bunda Lilis Sutikno. 

Masih ingat kan? Salah satu narsum kelas menulis dengan tema "Menulis Semudah Ceplok Telor." Beliau berpesan, menulislah dari hal-hal yang kecil dan sederhana. Mungkin buat kita itu biasa, tapi buat orang lain bisa jadi luar biasa. 

Tak hanya itu, kebahagiaan lain untuk saya adalah ketika kita bergabung dalam komunitas menulis, dan kita disambut dengan baik oleh peserta lain. Sangat bahagia punya keluarga baru. 

Komunitas Sahabat Pena Kita (SPK)

BAHAGIA ITU SEDERHANA. Mari kita berusaha menjadi pembelajar sepanjang hayat. Teruslah belajar dan jadilah gelas kosong. Sehingga saat kita menimba ilmu baru, hati akan bahagia dalam menerima materi baru.  


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd. 





Akhirnya, zonk lagi!

Foto sebagai pemanis saja. 



Sudah 3 hari ini, badan sedang tidak sehat. Kepala pusing, demam, batuk, dan filek yang tak kunjung reda. Belum lagi rasa mual dan muntah terasa enek di perut. 

Sempatku berpikir, apakah ini kondisi "ngidam" seperti yang kualami saat mengandung Dede Adel. Mungkin sudah waktunya Dede Adel punya adik karena usianya akan memasuki 6 tahun bulan Agustus nanti.

Di perjalanan ke rumah Neneknya Adel yang letaknya 30 menit antara Gajrug dan Jasinga, akhirnya memutuskan mampir sejenak ke apotek untuk membeli tes kehamilan.

Sesampainya di rumah suami di Jasinga, sempat ikut rapat bersama tim pengurus kelas belajar menulis bersama Omjay, dkk. Ada beberapa narasumber yang mengganti tema supaya aura kelas sedikit berbeda. 

Ada satu kabar gembira di gelombang 19 yaitu mantan alumni gelombang 18, tepatnya Bu Ketua yakni Bu Maesaroh, M.Pd. dari Lebak Banten naik kelas menjadi narasumber berikutnya. 

Kebahagiaan yang tiada tara melihat teman satu kampung  bisa menerbitkan buku dan mengikuti jejak digitalku menjadi moderator kelas WA, Zoom, sekarang naik kelas lagi menjadi narasumber. Tak terasa satu jam berlalu, zoom pun berakhir. 

Subuh tadi, rasa penasaranku berakhir dengan sedikit rasa kecewa. Tes kehamilan hanya menunjukkan satu trip yang artinya negatif. Adel tak jadi punya adik. Mungkin, ini belum waktunya. 

Dikira sakit yang kualami reaksi "ngidam", ternyata bukan. Suami, Neneknya Adel, dan adik ipar, semuanya tertawa. Seraya berkata, "Sabar yaa... Akhirnya, zonk lagi!"

Sabtu, 19 Juni 2021

PENTINGNYA MEMAKNAI SILA KETIGA PANCASILA

 

Sumber: www.google.com

Memaknai sila ketiga pancasila


Lambang dari sila ketiga pancasila adalah pohon beringin yang mengandung makna sebagai tempat yang kokoh dan teduh untuk berlindung. 

Saat kita melihat pohon beringin, nampak akar-akar yang menggantung yang memiliki arti keragaman latar belakang agama, suku bangsa, budaya, yang ada di Indonesia. 

Pohon beringin memiliki akar tunggang yang kuat dan besar sebagai bentuk kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. 

Penerapan sila ketiga dalam kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan cara:
  1. Bangga akan Karya Bangsa atau produk lokal. Misalnya, jika ada pakaian, makanan, atau produk hasil kesenian kerajinan tangan, baiknya kita cintai buatan Indonesia. Jangan malah membanggakan produk negara lain. 
  2. Menghargai perbedaan agama, suku bangsa, dan bahasa. Indonesia memiliki aneka ragam agama, suku, dan bahasa. Namun perbedaan itu tak menjadi hambatan untuk membentuk kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI) karena tenggang rasa ditanamkan sejak dini dan dilindungi oleh pemerintah. Seperti semboyan kita "Bhinneka Tunggal Ika", meski berbeda tetap satu, Indonesia. 
  3. Menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu Bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi bahasa ibu yang mempersatukan  bahasa lain. Jika ada yang tidak mengerti dengan bahasa daerah, maka bahasa Indonesialah yang digunakan dan dapat dipahami oleh orang lain serta menjadi bahasa pemersatu bangsa.  Oleh karena itu, kita sebagai rakyatnya harus menjunjung tinggi Bahasa Indonesia dengan menjaga dan melestarikannya. 
Semoga  kita dapat mengamalkan sila ketiga dengan baik dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Aminnn
aisei.id


Salam Blogger Inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA' UL HIDAYAH CIPANAS


#HariKesaktianPancasila

#AISEIWritingChallenge

#19Juni2021Challenge

#SilaKetigaPancasila



Senin, 14 Juni 2021

PENTINGNYA MEMAKNAI SILA KEDUA PANCASILA

Sumber: Google.com


MEMAKNAI SILA KEDUA PANCASILA

Masih ingat tidak dengan tantangan Challenge Menulis AISEI bulan ini? Pastinya, bagi yang ikut challenge menulis sebelumnya peserta telah menulis topik Memaknai Sila Pertama Pancasila, sedangkan di tantangan minggu kedua penulis harus menulis dengan dengan topik Memaknai Sila Kedua Pancasila. 

Menurut saya, challenge kali ini sangat menarik. Secara tidak langsung, peserta diajak memaknai butir dan sila pancasila yang menjadi dasar Negara Bangsa Indonesia yang dituangkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.
 
Jika kita melihat lambing sila kedua pancasila, maka akan terlihat gambar rantai emas pada bagian sebelah kiri bawah perisai Garuda.  Bentuk mata rantai adalah bulat dan persegi yang saling berkaitan satu sama lain. Bentuk mata rantai bulat menggambarkan bagian perempuan dan mata rantai persegi menggambarkan bagian laki-laki. Sehingga, jumlah mata rantai adalah 17 mata. Hal ini mempunyai arti bahwa ke-17 mata rantai saling menyambung dan tidak terputus sesuai dengan sifat manusia yang saling terikat secara turun temurun hingga membentuk rantai kemanusiaan yang kuat serta kokoh. 

Jika kita melihat warna emas pada lambing rantai sila kedua memiliki arti kejayaan, kebsaran bangsa dan keluhuran bangsa Indonesia. Latar belakang rantai berwarna merah menandakan keberanian menegakkan kemanusiaan yang adil dan beradab untuk membangun persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

Adil menurut KBBI adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak pada yang benar dan tidak sewenang-wenang. Artinya saat kita melakukan sesuatau, kita tak boleh melihat latar belakang seseorang dari jenis kulitnya, agama, maupun strata sosialnya. Adil juga berlaku di mata hukum. Tidak ada perbedaan perlakuan, semua masyarakat dipandang sama dan setara. 
 
Adab menurut KBBI adalah kehalusan dan kebaikan budi pekerti, kesopanan, maupun akhlak seseorang. Kata adil dan adab berhubungan dengan bunyi pancasila sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. 
 
Hal ini mengingatkan saya akan sebuah cerita. Saya mempunyai teman maya dan saat ini sedang dipenjara dan diberi hukuman kurang lebih 10 tahun. Kesalahannya di masa lalu membuat hidupnya lebih baik saat ini. Keadilan sudah ia peroleh dengan menjalani masa hukuman. Selama dipenjara, kehidupannya berubah. Dia lebih mendekatkan diri kepada Allah dan memohon maaf atas segala kesalahan yang telah ia lakukan di masa lalu. 
 
Bahagia lihat penampilannya saat ini, sudah nampak seperti ustad. Menggunakan baju koko panjang untuk menutupi semua tato yang ada ditubuhnya. Ketika malam lebaran Idulfitri, lantunan takbir menggema sehingga menyentuh hati setiap orang yang mendengarnya. Begitu fasih dan merdunya. Pergaulan dan komunitas rohani yang membuat dia mampu berubah menjadi orang yang lebih baik dan mampu menjadi manusia yang lebih beradab.

Dari cerita ini kita bisa mengambil hikmah makna sila kedua pancasila ini berarti kita sebagai bangsa Indonesia harus saling menghargai satu sama lain. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki derajat paling tinggi. Karena itu, kita harus mewujudkannya melalui sikap yang adil dan beradab. Seperti, menghormati hak orang lain, bertindak adil dalam menyelesaikan suatu masalah dengan melihat pada kebenaran, selalu bersikap  sopan santun, dan saling menghargai pendapat.
 
aisei.id

Salam Blogger Inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA' UL HIDAYAH CIPANAS


#HariKesaktianPancasila

#AISEIWritingChallenge

#13Juni2021Challenge

#SilaKeduaPancasila

Sabtu, 12 Juni 2021

RILIS BUKU "GURU BLOGGER IS BACK"

Sukses ya Bu Pipit


Rilis Buku "Guru Blogger Is Back"


Bincang-bincang Rahasia Penulis

Bersama:

1. Pipit Piharsi(Blogger, Penulis, Kepala Sekolah SMPS Nurul Madaany)

2. Rama (Blogger, Humas Al Heriya TV, Penulis, Jurnalis)

3. Hilal Ahmad(Penulis, editor, wartawan Radar Banten selama 14 tahun)

4. Zetizen Radar Banten


Acara rilis buku di mulai pukul 09.30 WIB dan dilaksanakan di GOR Alsintan (Alat Mesin dan Pertanian) Ponpes Nurul Madaany.  Kegiatan ini di mulai satu hari sebelum Milad ke-24 Ponpes Nurany dan dimanfaatkan dengan baik oleh Bu Pipit.

Pembukaan disuguhi dengan irama  music hadroh. Musik Islami, ciri khas dari ponpes modern. Setelah itu acara diserahkan kepada moderator Kak Lilo yang sudah andal di dunia presenter. 

Moderator mengawali acara dengan memperkenalkan 3  narasumber utama yang akan membahas tentang dunia kepenulisan, dan ada 2 bintang tamu tambahan dari Zetizen Icon (Reziq) dan Zetizen Tiktokers(Juna). 

Bu Pipit, Kak Rama, dan Kak Hilal


Pipit Piharsi, S.Pd. adalah sahabat terbaik yang sangat asyik diajak berliterasi. Saya mengenalnya karena sama-sama menjabat sebagai kepala sekolah swasta. Bu Pipit kepala sekolah di Ponpes Nurul Madaany, sedangkan saya di Ponpes Mathla'ul Hidayah Cipanas. Kami tergabung di komunitas Musyawarah Kerja Kepala Sekolah(MKKS) Sub Rayon III SMP Kabupaten Lebak Banten. 

Bu Pipit lebih dulu mengenal dunia literasi dan telah lebih dulu  menerbitkan beberapa buku antologi. Hal ini terlihat dari karya buku "Menembus Batas Mimpi" Karya Kakak Beradik Bu Pipit dan Kakanda H. Agus Sutisna selaku pemimpin yayasan yang dikenal  Pandawa Lima. Keempat anggota lainnya adalah Abdullah Al Hadad (Mudir/ Pimpinan Pondok Nurany), H.Johari Asta(Almarhum), Iyus Al Idrus, dan H. Nurhaedi Sahlan. Lima Pandawa tersebut alumni Ponpes Nurul Hidayah Sadeng, Bogor. Buku "Menembus Batas Mimpi" dibuat sebagai memoar perjalanan dua dekade pesantren Nurul Madaany(Nurany) pada milad ke-20. Saat ini usia pondok sudah 24 tahun tetap kokoh berdiri di Kp. Babakan Pedes, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak-Banten. 

Buku Karya Bu Pipit

Selain itu Bu Pipit membuat 3 buku antologi yang berjudul Emak, Me Time, Rehat Sejenak, dan Jejak Langkah Mengukir Prestasi yang pastinya ada saya di dalam antologi best practice kepsek Wilayah Bina III Kabupaten Lebak.

Masih banyak antologi lainnya yang saya lupa judulnya karena saking banyaknya gengs. Hehehe..

Lanjut ke Peluncuran Buku Solo perdana Bu Pipit, alasan besar mengapa covernya identik warna kuning dan dipasangi foto Bu Pipit yang mendominasi cover ternyata memiliki filosofi tersendiri. 

Menurut Bu Pipit, kuning melambangkan keceriaan, dan foto menggambarkan dirinya yang mewakili buku solo perdana yang dibuatnya yang berasal dari kumpulan blog yang ditulis selama 28 hari. Judul buku "Guru Blogger is Back" mewakili rasa rindunya yang kembali ngeblog, sejak hiatus(vakum ngeblog) sejak 2012 silam. 

Jujur, saya yang kembali menyemangati Bu Pipit sehingga tertarik ke dalam kelas belajar menulis PGRI gelombang ke-17.  Bahagia rasanya melihat Bu Pipit sukses menerbitkan 2 buku solo sekaligus, yaitu buku resume "Rahasia Penulis" dan satu buku lomba blog "Guru Blogger is Back" yang diterbitkan  di Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan(YPTD). 

Kak Lilo sebagai moderator mulai memperkenalkan narasumber yang kedua yaitu Kak Rama. Beliau adalah seorang penulis sekaligus pernah membuat skenario film. Beliau juga bertugas sebagai Humas di Cilegon dan membuat Al Heriya TV. Beliau juga pernah mendapatkan kursus belajar ke Singapura karena memenangkan Lomba dan dikirim oleh Kemendikbud. 

Narasumber yang ketiga adalah Kak Hilal Fauzi. Beliau adalah penulis, editor, sekaligus jurnalistik Radar Banten selama 14 tahun. Caranya berinteraksi dengan para santri membuat susasana yang tadinya ngantuk jadi ceria sekali. Rasa panas yang menyelimuti karena ada di ruangan GOR menjadi adem karena pandai mengatur susana menjadi asyik dan ceria. Sedangkan dedek Adel seperti biasa, uring-uringan karena kepanasan. 

Tiba saatnya di narasumber yang terakhir yaitu personil Zetizen yang dibawa oleh Kak Hilal. Zetizen ini adalah kegiatan yang diadakan  Radar Banten yang bertujuan untuk meningkatkan minat Literasi Remaja.

Kak Riziq dan Kak Juna


"Zetizen Radar Banten,  menyediakan 4 program untuk meningkatkan minat literasi remaja, diantaranya, Zetizen Icon Radar Banten, Alpha Zetizen Radar Banten, Zetizen Short Story Competition dan Pesantren Jurnalistik Radar Banten. 

Kegiatan Zetizen Icon Radar Banten merupakan ajang pemilihan duta literasi dan aksi positif Banten. Alpha Zetizen merupakan program yang diadakan oleh Zetizen Nasional, kegiatan ini merupakan pemilihan duta aksi positif dan sosial projek generasi Z. Kegiatan Pesantren Jurnalistik Zetizen Radar Banten, merupakan lokakarya mengenai kepenulisan dan jurnalistik. Kegiatan Zetizen Short Story Competion, merupakan kompetisi mengarang cerita pendek untuk remaja Banten. Zetizen Radar Banten memliki berbagai kegiatan dengan pola dan pendekatan yang berbeda-beda. Meski demikian, pada akhirnya kegiatan-kegiatan tersebut mengantarkan remaja untuk kembali menggiati literasi", ungkap Kak Reziq dan Kak Juna saat memaparkan Zetizen Radar Banten. 

Alasan menulis antara lain:

1. Supaya para santri termotivasi untuk bisa menulis buku misalnya santri yang bernama Syam kelas XII SMA gemar sekali menulis sampai bisa menerbitkan buku. 

2. Menulis seperti bernafas, artinya menulis seperti kebutuhan dan bukan kewajiban. Jika kita menulis setiap hari, niscaya kita akan dikenal orang jika kita sudah tiada. 

3. Menulis ibarat mengukir sejarah. Jika kau ingin dikenal oleh dunia, maka menulislah. 

4. Menulis ibarat senjata orang-orang beriman. Maka ikatlah ilmu dengan menuliskannya. 

Setelah itu, acara diselingi tanya jawab. Setiap yang bertanya diberikan cindera mata berupa buku dan aksesoris lainnya. Hingga saya pun memberikan pertanyaan kepada sahabat saya ini. 

Saya bertanya bagaimana cara mengatur waktu untuk menulis, karena Bu Pipit memiliki 3 anak yang masih kecil?  

Bu Pipit menjawab, waktu terbaik saat menulis disaat waktu luang atau anak sedang tidur. Misalnya lagi mengajar, saat anak mengerkakan tugas, sempatkan menulis di blog. Dibuat draft tulisan dulu. Bisa juga saat anak tidur, kita bisa fokus dan memposting tulisan di draft tadi. Dengan begitu, kerjaan, anak, tetap terlaksana dengan baik. Intinya kita harus bisa membagi waktu antara tugas mengajar dan kewajiban sebagai seorang ibu atu istri. Kerenn deh, salut sekali dengan sobatku ini. 

Cara membuat cerita yang menarik adalah dengan membuat cerita sederhana, dengan karakter yang unik, dan melihat target/ sasaran pembacanya. 

Semua orang terutama santri pasti bisa menulis. Ikutlah satu komunitas yang sama, jika ingin menumbuhkah giat literasi menulis. Yakinlah bahwa kita bisa dan mampu menulis dan mengukir karya. 

Lounching buku ditutup dengan closing statements bahwa setiap orang apalagi santri, pasti bisa menulis buku. Kuncinya harus berlatih setiap hari menulis di buku diary, sosmed, atau media lainnya. 

Jangan mengharapkan buku kita disukai semua orang, tapi berusahalah untuk membuat tulisan yang bermanfaat buat banyak orang. Insyaallah, jika kita mulai menulis hari ini, bisa jadi tabungan tulisan kita di masa depan. Kak Juna meramaikan acara dengan gerakan tiktok yang memviralkan dirinya menjadi duta Zetizen Tiktokers.

Pesan Bu Pipit, jika kelak sudah mampu menulis dan menerbitkan buku, tetap rendah hati, dan jangan sombong. Pesan yang selama ini beliau pegang sebagai sahabat yang selalu ramah dan selalu menguatkan diri ketika semangat menulis sudah hampir goyah. 


Salam Blogger Inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd. 

SMPS MATHLA' UL HIDAYAH




Minggu, 06 Juni 2021

PENTINGNYA MEMAKNAI SILA PERTAMA PANCASILA

June 2021 Challenge

JUNE 2021 CHALLENGE

Minggu ini adalah minggu pertama bulan Juni. AISEI kembali mengadakan  challenge menulis untuk memperingati hari lahirnya pancasila sekaligus untuk menggiatkan literasi para peserta dengan menuliskannya ke dalam blog. 

Sudah hampir 4 bulan seperti "mati raga" istilah yang saya ambil saat mengikuti materi Pak Kartono dan tidak mengikuti challenge AISEI sejak bulan Februari 2021. Kesibukan kadang menjadi sebuah alasan klasik  yang memaksa diri harus bangkit dan melawan rasa malas dalam diri. 

Bukan berarti saya melupakan kegiatan menulis di blog, namun 5 naskah yang saya geluti sejak bulan Februari, sampai akhir Mei ini sangat menguras pikiran, waktu, dan tenaga. 

Kelima naskah tersebut antara lain:
1.Buku Blogger Inspiratif(Buku Solo ketiga).
2.Novel Seindah Takdir Cinta karya Juminah(Editor)
3.Buku antologi puisi patidusa Rinai Rindu Sang Guru(Kurator)
4.Buku antologi pantun Rona Ramadan(Kurator)
5.Purwakarya Literasi(Kurator)

Hingga akhirnya satu persatu naskah pun terbit dan akhirnya saya bisa mengobati rasa kangen menulis di blog dan mengikuti challenge AISEI. 

KILAS BALIK LANDASAN NEGARA RI 

Setiap negara pasti memiliki sebuah dasar atau landasan ideologi. Dasar negara bangsa Indonesia yaitu pancasila. Hal ini berarti setiap nilai-nilai yang tercantum dalam pancasila, wajib dijadikan landasan hidup bernegara. 

Pancasila dirumuskan oleh tiga tokoh nasional yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno. Kemudian pancasila dicetuskan Soekarno dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 1 Juni 1945. Sejak itulah setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya pancasila. 

Pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu "panca"  artinya lima dan "sila" artinya dasar. Pancasila disebut lima dasar negara yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 bagian alinea terakhir yang memuat lima dasar negara. Simak gambar berikut. 


Foto diambil dari www.google.com

Berhubungan dengan challenge AISEI dibulan Juni, para peserta boleh menuangkan ide dalam bentuk opini atau bentuk kalimat mutiara (quotes).  Karena saya kurang pandai menguntai kalimat mutiara, akhirnya saya pilih gaya opini. 

Challenge minggu pertama bulan Juni adalah memaknai sila pertama pancasila. Yuks kita kupas lebih lanjut. 

MEMAKNAI SILA PERTAMA PANCASILA

Sumber: belajarbhakti.blogspot.com

Bunyi sila pertama pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Lambangnya adalah bintang emas yang memiliki makna sebuah cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang dijadikan sebagai pedoman hidup dalam beragama. 

Ada baground hitam mengeliingi bintang emas yang menggambarkan warna alam, berkah dari Tuhan, yang memberikan sumber kehidupan. 

Nilai ketuhanan dijadikan sila pertama menunjukkan bahwa Tuhan menjadi pedoman paling penting dan paling utama bagi setiap manusia untuk menjalankan kehidupan.  
aisei.id


Memaknai sila pertama, sila Ketuhanan Yang Maha Esa, antara lain:
1. Pengakuan, kepercayaan, dan keyakinan. Kita sebagai bangsa Indonesia harus mengakui adanya Tuhan yang telah menciptakan dunia beserta isinya.  
2. Taat dalam beragama. Saat kita memilih satu agama, kita harus mentaati aturan agama tersebut. Antara lain menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Misalnya agama islam yang menjadikan Al Quran sebagai kitab suci dan salat 5 waktu sebagai tiang agama dan menjauhi larangan-Nya seperti judi,  NAFZA, sex bebas, dan lain-lain. 
3.Kebebasan dalam beragama. Di Indonesia ada 6 agama yang diakui antara lain yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Kita bebas memilih salah satu agama tersebut.
4. Tak ada paksaan dalam beragama. Di Indonesia, setiap orang berhak memilih agama sesuai keyakinannya masing-masing dan dilindungi UUD. 
5.Saling menghormati dan menghargai atau toleransi beragama dilakukan untuk menghindari konflik agama. Meskipun di Indonesia terdiri dari berbagai agama, namun tingkat toleransi beragama sangat tinggi karena agama satu sama lain saling berdampingan. Seperti keanggotaan AISEI yang tidak melihat peserta dari status agama yang dianutnya. Sama halnya dengan semboyan bhinneka tunggal ika, meskipun berbeda-beda namun tetap satu, Indonesia. 

Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah
SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

#HariKesaktianPancasila
#AISEIWritingChallenge
#06Juni2021Challenge



Kamis, 03 Juni 2021

MENULIS OPINI/ESAI UNTUK MEDIA MASSA

 



FLYER AISEI EDISI 2 JUNI 2021


MENIMBA ILMU YUUU...

Malam ini adalah pertemuan perdana di bulan Juni di kegiatan AISEI Writing Club. Narasumber malam ini adalah St.Kartono. Beliau adalah seorang guru SMA Kolese De Britto Yogyakarta sejak tahun 1991. 


CV NARSUM

Dilihat dari cv yang beliau tampilkan di share screen, Beliau lulusan S2 Universitas Negeri Yogyakarta dan lulus tahun 2010. Beliau adalah seorang penulis hebat yang telah melahirkan lebih dari 550 artikel yang telah dimuat di berbagai surat kabar seperti Harian Jogja, Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat, Majalah BASIS, dan lain-lain. Bisa dilihat dari cv beliau, judul buku yang pernah ditulis antara lain:

 

  • Sekolah Impian Anak-anak Kita(2019)
  • Menulis Bersama Murid(2015)
  • Menjadi Guru untuk Muridku(2011)
  • Menulis Tanpa Rasa Takut(2009)
  • Sekolah Bukanlah PASAR(2009)
  • Reformasi Pendidikan(2003)
  • Menembus Pendidikan yang Tergadai(2002)

 

APA ITU OPINI/ESAI?

Pak Kartono membuka materi dengan mengajak peserta untuk memahami apa sebenarnya Opini/Esai?

Menurut Pak Kartono, opini/esai merupakan sebuah tanggapan persoalan aktual-pro/kontra (sikap terhadap masalah), memberi tahu atau meyakinkan pembaca dengan bahasa yang mudah dimengerti untuk khalayak umum. 

Cara memulainya yaitu dengan menemukan ide. Sebenarnya ide itu tidaklah sulit. Kita bisa mendapatkan ide dari hal-hal yang berserak di sekitar kita. Contohnya saja awal ide dapat di mulai dari penanggalan, pemberitaan, dan pengamatan. 

Contoh nyata dari penanggalan adalah buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang bercerita tentang RA Kartini mengirimkan suratnya ke surat kabar Belanda dan akhirnya diterjemahkan oleh sahabatnya kemudian di bukukan. 

Bisa juga hasil pemberitaan dari media massa dapat menjadi satu opini yang dikupas dan dibahas solusinya. Misalnya di kolom surat pembaca.

Selain itu, pengamatan juga diperlukan dalam menulis opini. Pengamatan dapat dilakukan dengan membaca atau melihat langsung peristiwa yang sedang kita amati. Contohnya, jika kita melihat sampah yang berserakan di tepi jalan, sebenarnya itu ulah siapa? Siapakah yang salah? Hal itu bisa diangkat dan dikembangkan menjadi satu opini yang menarik untuk dituliskan.

 

2 Modal penting untuk menjadi penulis


MODAL MENULIS

Jika kita menjadi penulis, kita harus memiliki 2 modal penting yaitu hardskill dan softskill. Hardskill adalah keterampilan yang dapat diperoleh dari kosa kata dan teknik menulis. Sedangkan softskill dapat berupa ketekunan dan "mati raga."

Benar sekali yang dikatakan Pak Kartono, kosa kata sangat dibutuhkan bagi seorang penulis. Darimana kita memperoleh kosa kata yang banyak? Hal itu dapat dilakukan dengan membaca setiap hari. 

Dengan membaca, kosa kata kita akan bertambah. Pembendaharaan kata kita akan menyimpan sebuah long memory yang akan keluar ketika kita ingin menuliskannya. 

Teknik menulis dapat diperolah dengan memahami tulisan orang lain. Pernah saat kita blog walking, banyak sekali teknik penulisan yang dapat kita jadikan sebagai acuan dan passion menulis kita. 

Teknik menulis dapat dikuasai jika kita melatihnya setiap hari. Sama halnya seperti belajar, ala bisa karena biasa. Tidak ada hal yang sulit selama kita mau mencobanya. 

Perlu ketekunan untuk membaca dan melatih teknik menulis kita sendiri. Itu karena tidak ada hal yang instan dan semua butuh proses. Jika kita mampu melewati proses belajar, maka hasil dan keterampilan menulis kita akan berkembang dengan sendirinya. 

Contoh nyata hal yang telah saya lakukan selama pandemi adalah dengan menulis 3 buah buku solo, satu buku kolaborasi Prof. Ekoji, dan 14 buku antologi artikel, pantun, dan puisi. Hal ini saya dapatkan hasil dari sebuah KETEKUNAN.


Tips mengurai ide

Ada 3 tips untuk mengurai ide antara lain:

1. Buat outline

2. Mulai dari hal konkret(nyata)

3. Mulai dari masalah(tolakan ide), evaluasi(perbandingan, kasus serupa, data lain, konkret), dan solusi(berpihak, inspirasi, penegasan).

 

 


Ketiga hal di atas dapat kita lakukan dengan teknik membaca konektif. Teknik membaca ini dilakukan dengan cara menghubungkan cerita, pengalaman, atau peristiwa yang dialami lalu dituliskan kembali dengan berbagai sudut pandang.

Untuk penulis pemula, biasakan memparafrase tulisan dengan kalimat sendiri saat kita mengambil sumber dari buku atau referensi lain untuk menghindari kejahatan plagiarisme atau pelanggaran hak cipta. Jika kita mengkopi tulisan tanpa merubah redaksi kalimatnya, kita siap-siap menyandang gelar plagiat. Malu kan???

Di akhir pertemuan, Mba Dea mengundi quotes kalimat mutiara tentang bahagia yang dimenangkan oleh Bu Rita dan quotes mentari yang dimenangkan oleh Bu Lulu. 

Juni 2021 Challenge dimulai dengan membuat tulisan atau quotes yang dikumpulkan setiap Sabtu/Minggu. 

JUNI CHALLENGE


Topik 1: Memaknai Sila Pertama Pancasila

Topik 2: Memaknai Sila Kedua  Pancasila

Topik 3: Memaknai Sila Ketiga Pancasila

Topik 4: Memaknai Sila Keempat Pancasila

Topik 5: Memaknai Sila Kelima Pancasila

Jangan lupa insert image pancasila dan logo AISEI, Tulisan/Quote pilihan akan masuk IG AISEI. 
 
FOTO BERSAMA


Hastag yang digunakan kali ini adalah
#HariKesaktianPancasila
#AISEIWritingChallenge
#Juni2021Challenge




Selasa, 01 Juni 2021

ASYIKNYA BELAJAR DESAIN FLYER DAN INFOGRAFIS BERSAMA PAK FAJAR

 

Flyer Pak Fajar Tri Laksono



Malam ini menimba ilmu dengan Pak Fajar Tri Laksono. Malam ini pertemuan perdana setelah libur puasa. Kita bisa lihat segudang prestasi terlihat dari penampilan cv dalam ppt yang di share screen. 


Malam ini saya diminta Omjay untuk menemani Pak Fajar untuk menjadi moderator. Ini kali ke-4 Pak Fajar memberikan materi di kelas belajar bicara atau APKS PGRI yang biasa diadakan setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu  dimulai pukul 19.00-21.00 WIB. Kadang suka nambah jika pemirsa masih antusias. 

Mari simak video berikut. 

Tema yang diangkat malam ini adalah Membuat Desain Flyer dan Infografis Pembelajaran Yang Menarik. 

Ada beberapa hal penting yang diajarkan Pak Fajar tentang pembuatan flyer: 

1. Desain warna
Warna dominan yaitu merah dan kuning.  Namun itu bukanlah sesuatu yang pakem. Kita bisa bermain beberapa warna supaya mata tidak terlalu lelah. 
2. Resolusi foto narasumber harus tinggi supaya gambar tidak pecah saat di perbesar. 
3. Nama narasumber biasanya diletakkan di bawah foto.
4. Aplikasi flyer bisa lewat photoshop, canva, atau corel. Warna flyer bisa disesuaikan dengan foto narsum. 
5.Remove Image Background untuk menghilangkan latar belakang foto https://pixlr.com/remove-background/ (Resolusi kecil) aplikasi Free. 

https://clipping.focodesign.com/ (Resolusi HD tinggi) aplikasi free

6. Tanyakan logo apakah ada izin pakem untuk di letakkan di atas, atau bawah flyer. Tanyakan terlebih dahulu agar mengurangi revisi flyer. Misal logo PGRI&KOGTIK disimpan di atas flyer. 

Saya juga pernah dibuatkan flyer oleh Pak Fajar saat menjadi narasumber di kelas public speaking. 

Flyer saat jadi narasumber


Infografis adalah info yang tersusun dari sebuah grafis. Infografis dapat dilakukan melalui power point. 

Setelah Pak Fajar memberi materi, Pak Fajar mengajari peserta untuk membuat flyer melalui Canva for Edu (Canva untuk Pendidikan).  Kita harus menggunakan akun belajar.id yang diberikan oleh kemdikbud.

Terkait sumber gambar sebaiknya kita ambil web.preefik premium yang berbayar dan memiliki lisesnsi. Jadi ketika kita menggunakan lisensi tersebut, kita aman membuat flyer dengan tenang dan tidak terkena sanksi dan terjerat hukum. 

Penting sekali bagi seorang desainer grafis untuk memperoleh lisensi atau izin penggunaan gambar tersebut. Itu untuk meminimalisir jeratan hukum dan gugatan hak cipta. 

Luar biasa materinya berbobot sekali. Terima kasih Pak, atas ilmunya yang luar biasa. Semoga saya bisa mengikuti jejak bapak menjadi juara inobel nasional dan bisa kuliah singkat 3 minggu ke negara kincir angin (Belanda), seperti Omjay yang belajar ke negeri panda yang lucu(Cina). 

Bismillah, semoga suatu saat nanti bisa keliling kota ketika diundang menjadi narasumber nasional. Aminn.. Ingin suatu saat nanti buat status sperti Pak Fajar, Masyaallah, ini bukan walpaper. 

PPT Pak Fajar


Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd.
SMPS MATHLA' UL HIDAYAH CIPANAS













KOMITMEN MENULIS BERSAMA BEKJUL KESAYANGAN

Keluarga Berencana With Bekjul Honju


HAMBATAN MENULIS


Genap hampir 2 bulan ini, saya belum sempat menulis di blog. Namun, bukan berarti saya tidak menulis. Justru karena ada kerjaan 4 naskah buku, makanya belum sempat menuliskannya. 

Saya merasa tertampar dengan narasumber semalam yaitu Bapak Dedi Dwitagama yang menjadi narasumber ke-20 di kelas belajar menulis  gelombang 18. Beliau mengangkat tema "Komitmen Menulis Di Blog."

Jujur, baru 2 bulan ini saya sedikit tertinggal dengan kawan-kawan yang lainnya. Saya tertinggal mengikuti challenge Lagerunal, challenge AISEI, dan challenge Komunitas Aksara Bermakna(KAB). Belum lagi saya sedikit offline belum sempat menulis di blog di YPTD. Rasa kangen saya karena belum sempat menulis, akan saya curahkan hari ini. 

Narsum ke-20 Kelas Menulis Omjay



Ada satu kutipan yang paling saya ingat dari narsum Bapak Dedi yaitu

 

"Blog bisa jadi warisan yang mengaplikasikan pribahasa HARIMAU MATI MENINGGALKAN BELANG, GAJAH MATI MENINGGALKAN GADING, dan GURU meninggalkan blog yang terus dibaca orang dan pahalanya terus mengalir mengantar pemiliknya ke surga, setelah di dunia mengantar pemiliknya keliling Indonesia dan dunia."

Rasanya memang tidak lengkap jika sehari saja tidak menulis. Namun, kesibukan di sekolah dan 4 buat naskah yang saya garap sangat menyita waktu dan tenaga. Saya mengedit naskah novel murid saya, namanya Juminah selama satu bulan lamanya dan selesai pada bulan April. 

Ada 3 naskah berikutnya yaitu antologi puisi patidusa Rinai Rindu Sang Guru, antologi pantun Rona Ramadan, dan antologi Purwakarya Literasi Kumpulan  Artikel Peserta Gelombang 18. Dua buah buku antologi sudah keluar, tinggal antologi Purwakarya Literasi yang masih dalam proses penerbitan di Rekanan Bu Kanjeng Oase Pustaka. 

Berikut adalah 4 judul buku yang saya garap selama 2 bulan ini. 

Novel Seindah Takdir Cinta karya Juminah. Saya bertugas sebagai editornya.

Cover Novel Juminah
Cover Rinai Rindu Sang Guru

Cover Purwakarya Literasi antologi Gelombang 18

 
NOVEL JUMINAH


Buku Puisi Patidusa dengan judul "Rinai Rindu Sang Guru," Buku antologi Rona Ramadan, dan buku "Purwakarya Literasi" di mana saya bertugas sebagai Kuratornya. 

Foto dengan Sriwati (Omet)
salah satu peserta penulis Buku Rinai Rindu Sang Guru dan Rona Ramadan



Ke-4 judul buku di atas adalah bukti bahwa saya tidak berhenti menulis, hanya belum menuliskannya di blog.  Diperlukan niat untuk melawan rasa malas dan komitmen  untuk menulis di blog saat kita mulai menuliskannya kata demi kata menjadi rangkaian kalimat yang enak saat dibaca. 

Jika sudah sehari saja tak menulis, maka rasa malas akan sering menghampiri. Bagaimana kita menjaga konsistensi menulis di kala kesibukan adalah sebuah tantangan yang  harus kita taklukan dalam dunia pena. 

Bahagianya resume peserta sudah mencapai 20 buah artinya para peserta sudah boleh menggarap naskah bukunya untuk dikemas menjadi buku solo pendidikan tentang ilmu dan dasar-dasar menjadi penulis hebat seperti judul buku resume saya, yang laris manis diburu peserta hingga mencapai 150 exp. 

Cover buku pertama



Saya yakin akan ada penulis pemula yang sukses di kelas menulis gelombang 18 ini. Saya bisa melihat potensi ini dari semangat para peserta yang selalu berlomba mengirimkan tugas resume dari setiap pertemuan yang dihadiri narasumber nasional dan penulis buku best seller. 

Potensi yang saya lihat dari peserta terlihat dari keterampilan bahasa mereka yang memiliki keunikan tersendiri. Saat kita melakukan blog walking(Bw) maka kita akan melihat begitu banyak gaya penulisan yang bisa kita pilih dan diadopsi menjadi gaya kita sendiri. 

Salut dengan Ibu Ketua kita, Bu Maesaroh, ibu Iis Yuliati, Bu Reni, Bu Hasanah, Bu Asnati, Bu Anita, Pak Nasirun, Pak Bagus, dan semangat Pak Syamsul yang selalu menjapri jika ada masalah dengan penampilan blognya. 

Yakinlah, untuk semua peserta yang sedang berjuang belajar di sini, Bermimpilah menjadi orang besar dengan menulis buku, insyaallah jika kita fokus maka impian itu akan menjadi kenyataan. Hal ini telah saya wujudkan dengan lahirnya buku resume perdana saya.  Bermula dari mimpi hingga akhirnya menjadi nyata. 

KOMITMEN


Ngomong-ngomong soal komitmen, tidak hanya soal komitmen menulis saja. Namun komitmen dalam hubungan keluarga, komitmen pekerjaan sekolah, komitmen hidup, juga sangat penting loh. 

Misalnya saja, komitmen berumah tangga ingin satu saja seumur hidup saya, komitmen dalam menjaga motor bebek jadul Honda 70 saya yang masih saya jaga sampai detik ini. Komitmen hidup untuk bisa bermanfaat dan berbuat baik pada orang lain tanpa harap balasan juga merupakan motto hidup yang telah saya tanamkan. 

Saya sudah mengabdi menjadi bagian tim Omjay yang dibayar dengan 3 M (Makasih, makasih, dan makasih). Tak terasa, dari gelombang 12-gelombang 18, saya masih membantu sekuat tenaga untuk menjadi moderator atau bertugas men-share materi ke gelombang lain. Ada kalanya saya diminta bantuan menjadi moderator di kegiatan belajar bicara atau APKS PGRI oleh Omjay. 

Saya tidak pernah meminta bayaran atau dibayar oleh Omjay, karena Omjay adalah guru terbaik yang mengajarkan saya arti dari sebuah keikhlasan dan pengorbanan. Sampai ada satu kalimat yang telah merubah hidup saya yaitu "MENULISLAH SETIAP HARI DAN BUKTIKAN APA YANG TERJADI."

Kalimat ini adalah penopang jiwa yang memberikan kekuatan pada diri sendiri untuk bisa komitmen menulis setiap hari. Kalimat sakti ini juga yang menjadi modal terbesar bagi saya saat mengikuti lomba blog tingkat nasional dan mendapat juara satu. 

Sekarang, orang sudah mulai mengenal saya. Dunia telah menjadi saksi, saya telah melahirkan beberapa buku yang mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi orang lain. Jika kita berbuat baik maka kebaikan akan kembali kepadamu. WHAT GOES AROUN, COMES AROUND. 




#Selamat Hari Lahir Pancasila
#Selasa, 1 Juni 2021
#Salam blogger Inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd.
SMPS MATHLA 'UL HIDAYAH CIPANAS










 












Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...