Selasa, 01 Juni 2021

KOMITMEN MENULIS BERSAMA BEKJUL KESAYANGAN

Keluarga Berencana With Bekjul Honju


HAMBATAN MENULIS


Genap hampir 2 bulan ini, saya belum sempat menulis di blog. Namun, bukan berarti saya tidak menulis. Justru karena ada kerjaan 4 naskah buku, makanya belum sempat menuliskannya. 

Saya merasa tertampar dengan narasumber semalam yaitu Bapak Dedi Dwitagama yang menjadi narasumber ke-20 di kelas belajar menulis  gelombang 18. Beliau mengangkat tema "Komitmen Menulis Di Blog."

Jujur, baru 2 bulan ini saya sedikit tertinggal dengan kawan-kawan yang lainnya. Saya tertinggal mengikuti challenge Lagerunal, challenge AISEI, dan challenge Komunitas Aksara Bermakna(KAB). Belum lagi saya sedikit offline belum sempat menulis di blog di YPTD. Rasa kangen saya karena belum sempat menulis, akan saya curahkan hari ini. 

Narsum ke-20 Kelas Menulis Omjay



Ada satu kutipan yang paling saya ingat dari narsum Bapak Dedi yaitu

 

"Blog bisa jadi warisan yang mengaplikasikan pribahasa HARIMAU MATI MENINGGALKAN BELANG, GAJAH MATI MENINGGALKAN GADING, dan GURU meninggalkan blog yang terus dibaca orang dan pahalanya terus mengalir mengantar pemiliknya ke surga, setelah di dunia mengantar pemiliknya keliling Indonesia dan dunia."

Rasanya memang tidak lengkap jika sehari saja tidak menulis. Namun, kesibukan di sekolah dan 4 buat naskah yang saya garap sangat menyita waktu dan tenaga. Saya mengedit naskah novel murid saya, namanya Juminah selama satu bulan lamanya dan selesai pada bulan April. 

Ada 3 naskah berikutnya yaitu antologi puisi patidusa Rinai Rindu Sang Guru, antologi pantun Rona Ramadan, dan antologi Purwakarya Literasi Kumpulan  Artikel Peserta Gelombang 18. Dua buah buku antologi sudah keluar, tinggal antologi Purwakarya Literasi yang masih dalam proses penerbitan di Rekanan Bu Kanjeng Oase Pustaka. 

Berikut adalah 4 judul buku yang saya garap selama 2 bulan ini. 

Novel Seindah Takdir Cinta karya Juminah. Saya bertugas sebagai editornya.

Cover Novel Juminah
Cover Rinai Rindu Sang Guru

Cover Purwakarya Literasi antologi Gelombang 18

 
NOVEL JUMINAH


Buku Puisi Patidusa dengan judul "Rinai Rindu Sang Guru," Buku antologi Rona Ramadan, dan buku "Purwakarya Literasi" di mana saya bertugas sebagai Kuratornya. 

Foto dengan Sriwati (Omet)
salah satu peserta penulis Buku Rinai Rindu Sang Guru dan Rona Ramadan



Ke-4 judul buku di atas adalah bukti bahwa saya tidak berhenti menulis, hanya belum menuliskannya di blog.  Diperlukan niat untuk melawan rasa malas dan komitmen  untuk menulis di blog saat kita mulai menuliskannya kata demi kata menjadi rangkaian kalimat yang enak saat dibaca. 

Jika sudah sehari saja tak menulis, maka rasa malas akan sering menghampiri. Bagaimana kita menjaga konsistensi menulis di kala kesibukan adalah sebuah tantangan yang  harus kita taklukan dalam dunia pena. 

Bahagianya resume peserta sudah mencapai 20 buah artinya para peserta sudah boleh menggarap naskah bukunya untuk dikemas menjadi buku solo pendidikan tentang ilmu dan dasar-dasar menjadi penulis hebat seperti judul buku resume saya, yang laris manis diburu peserta hingga mencapai 150 exp. 

Cover buku pertama



Saya yakin akan ada penulis pemula yang sukses di kelas menulis gelombang 18 ini. Saya bisa melihat potensi ini dari semangat para peserta yang selalu berlomba mengirimkan tugas resume dari setiap pertemuan yang dihadiri narasumber nasional dan penulis buku best seller. 

Potensi yang saya lihat dari peserta terlihat dari keterampilan bahasa mereka yang memiliki keunikan tersendiri. Saat kita melakukan blog walking(Bw) maka kita akan melihat begitu banyak gaya penulisan yang bisa kita pilih dan diadopsi menjadi gaya kita sendiri. 

Salut dengan Ibu Ketua kita, Bu Maesaroh, ibu Iis Yuliati, Bu Reni, Bu Hasanah, Bu Asnati, Bu Anita, Pak Nasirun, Pak Bagus, dan semangat Pak Syamsul yang selalu menjapri jika ada masalah dengan penampilan blognya. 

Yakinlah, untuk semua peserta yang sedang berjuang belajar di sini, Bermimpilah menjadi orang besar dengan menulis buku, insyaallah jika kita fokus maka impian itu akan menjadi kenyataan. Hal ini telah saya wujudkan dengan lahirnya buku resume perdana saya.  Bermula dari mimpi hingga akhirnya menjadi nyata. 

KOMITMEN


Ngomong-ngomong soal komitmen, tidak hanya soal komitmen menulis saja. Namun komitmen dalam hubungan keluarga, komitmen pekerjaan sekolah, komitmen hidup, juga sangat penting loh. 

Misalnya saja, komitmen berumah tangga ingin satu saja seumur hidup saya, komitmen dalam menjaga motor bebek jadul Honda 70 saya yang masih saya jaga sampai detik ini. Komitmen hidup untuk bisa bermanfaat dan berbuat baik pada orang lain tanpa harap balasan juga merupakan motto hidup yang telah saya tanamkan. 

Saya sudah mengabdi menjadi bagian tim Omjay yang dibayar dengan 3 M (Makasih, makasih, dan makasih). Tak terasa, dari gelombang 12-gelombang 18, saya masih membantu sekuat tenaga untuk menjadi moderator atau bertugas men-share materi ke gelombang lain. Ada kalanya saya diminta bantuan menjadi moderator di kegiatan belajar bicara atau APKS PGRI oleh Omjay. 

Saya tidak pernah meminta bayaran atau dibayar oleh Omjay, karena Omjay adalah guru terbaik yang mengajarkan saya arti dari sebuah keikhlasan dan pengorbanan. Sampai ada satu kalimat yang telah merubah hidup saya yaitu "MENULISLAH SETIAP HARI DAN BUKTIKAN APA YANG TERJADI."

Kalimat ini adalah penopang jiwa yang memberikan kekuatan pada diri sendiri untuk bisa komitmen menulis setiap hari. Kalimat sakti ini juga yang menjadi modal terbesar bagi saya saat mengikuti lomba blog tingkat nasional dan mendapat juara satu. 

Sekarang, orang sudah mulai mengenal saya. Dunia telah menjadi saksi, saya telah melahirkan beberapa buku yang mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi orang lain. Jika kita berbuat baik maka kebaikan akan kembali kepadamu. WHAT GOES AROUN, COMES AROUND. 




#Selamat Hari Lahir Pancasila
#Selasa, 1 Juni 2021
#Salam blogger Inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd.
SMPS MATHLA 'UL HIDAYAH CIPANAS










 












20 komentar:

  1. Waah mantap bu aam..sangat menginspirasi...dengan semua kesibukan nya ..sukses terus bu..😊

    BalasHapus
  2. Keren bu Aam. Di tengah kesibukannya ternyata msh meluangkan waktu buat menulis. Sukses selalu bu Aam..

    BalasHapus
  3. Saya suka foto pembukanya Bu Aam..so sweet...

    Saya juga berusaha konsisten menulis, walau cuma nyebar info doang, semoga blog Jagoan Banten bisa bermanfaat

    BalasHapus
  4. Artikel yang mantap senior. Jadilah penulis hebat yang dicatat oleh sejarah. LanjutkanπŸ‘πŸ‘πŸ˜˜πŸ˜˜

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap.. Semoga menyusul menjadi penulis hebat generasi selanjutnya.. Semangat yaa

      Hapus
  5. Mantap bun. Bener banget kita harus berkomitmen untuk disegala bidang. Paling utama komitmen kehidupan. Karena komitmen adalah bentuk tanggung jawab. Nah jika ada orang yang ga berkomitmen artinya dia ga tanggung jawab. Komitmenku menjaga amanah Illahi hingga ada yg berkomitmen atas dirinya
    Mantabz bun cantik,πŸ’ͺπŸ’ͺπŸ’ͺ

    BalasHapus
  6. Masya Allah mantuul bu Aam, semoga makin sukses berjaya dengan karya-karyanya, ikut tertampar saya oleh pak Dedi

    BalasHapus
  7. Masya Allah mantuul bu Aam, semoga makin sukses berjaya dengan karya-karyanya, ikut tertampar saya oleh pak Dedi

    BalasHapus
  8. Membaca tampilan blognya segar bu, untuk isinya tidak diragukan lagi, sangat mengisnspirasi

    BalasHapus
  9. Luar biasa bu Aam.
    Sangat memotivasi sekali, meskipun sudah sebulan tidak menulis Di blog tapi Komitmen beliau Dalam menulis wah banget. Kebayangkan kanbmenulis buku 4 SEKALIGUS.
    Hadehhh... Satu saja sudah berantakan. Parut dicontoh ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapp Bu Okmi.. Mudah-mudahan mulai hari ini bisa eksis lagi ngeblog. Sebulan fakum, rindu juga ya. Hhehehe

      Hapus
  10. Balasan
    1. Siap bundaku, motivatorku, inspiratorku. Bunda adalah saksi hidup perjuanganku. Ingin sekali berjumpa suatu saat nanti..

      Hapus

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...