FLYER AISEI EDISI 2 JUNI 2021 |
MENIMBA ILMU YUUU...
Malam ini adalah pertemuan perdana di bulan Juni di kegiatan AISEI Writing Club. Narasumber malam ini adalah St.Kartono. Beliau adalah seorang guru SMA Kolese De Britto Yogyakarta sejak tahun 1991.
CV NARSUM |
Dilihat dari cv yang beliau tampilkan di share screen, Beliau lulusan S2 Universitas Negeri Yogyakarta dan lulus tahun 2010. Beliau adalah seorang penulis hebat yang telah melahirkan lebih dari 550 artikel yang telah dimuat di berbagai surat kabar seperti Harian Jogja, Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat, Majalah BASIS, dan lain-lain. Bisa dilihat dari cv beliau, judul buku yang pernah ditulis antara lain:
- Sekolah Impian Anak-anak Kita(2019)
- Menulis Bersama Murid(2015)
- Menjadi Guru untuk Muridku(2011)
- Menulis Tanpa Rasa Takut(2009)
- Sekolah Bukanlah PASAR(2009)
- Reformasi Pendidikan(2003)
- Menembus Pendidikan yang Tergadai(2002)
APA ITU OPINI/ESAI?
Pak Kartono membuka materi dengan mengajak peserta untuk memahami apa sebenarnya Opini/Esai?
Menurut Pak Kartono, opini/esai merupakan sebuah tanggapan persoalan aktual-pro/kontra (sikap terhadap masalah), memberi tahu atau meyakinkan pembaca dengan bahasa yang mudah dimengerti untuk khalayak umum.
Cara memulainya yaitu dengan menemukan ide. Sebenarnya ide itu tidaklah sulit. Kita bisa mendapatkan ide dari hal-hal yang berserak di sekitar kita. Contohnya saja awal ide dapat di mulai dari penanggalan, pemberitaan, dan pengamatan.
Contoh nyata dari penanggalan adalah buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang bercerita tentang RA Kartini mengirimkan suratnya ke surat kabar Belanda dan akhirnya diterjemahkan oleh sahabatnya kemudian di bukukan.
Bisa juga hasil pemberitaan dari media massa dapat menjadi satu opini yang dikupas dan dibahas solusinya. Misalnya di kolom surat pembaca.
Selain itu, pengamatan juga diperlukan dalam menulis opini. Pengamatan dapat dilakukan dengan membaca atau melihat langsung peristiwa yang sedang kita amati. Contohnya, jika kita melihat sampah yang berserakan di tepi jalan, sebenarnya itu ulah siapa? Siapakah yang salah? Hal itu bisa diangkat dan dikembangkan menjadi satu opini yang menarik untuk dituliskan.
2 Modal penting untuk menjadi penulis
MODAL MENULIS |
Jika kita menjadi penulis, kita harus memiliki 2 modal penting yaitu hardskill dan softskill. Hardskill adalah keterampilan yang dapat diperoleh dari kosa kata dan teknik menulis. Sedangkan softskill dapat berupa ketekunan dan "mati raga."
Benar sekali yang dikatakan Pak Kartono, kosa kata sangat dibutuhkan bagi seorang penulis. Darimana kita memperoleh kosa kata yang banyak? Hal itu dapat dilakukan dengan membaca setiap hari.
Dengan membaca, kosa kata kita akan bertambah. Pembendaharaan kata kita akan menyimpan sebuah long memory yang akan keluar ketika kita ingin menuliskannya.
Teknik menulis dapat diperolah dengan memahami tulisan orang lain. Pernah saat kita blog walking, banyak sekali teknik penulisan yang dapat kita jadikan sebagai acuan dan passion menulis kita.
Teknik menulis dapat dikuasai jika kita melatihnya setiap hari. Sama halnya seperti belajar, ala bisa karena biasa. Tidak ada hal yang sulit selama kita mau mencobanya.
Perlu ketekunan untuk membaca dan melatih teknik menulis kita sendiri. Itu karena tidak ada hal yang instan dan semua butuh proses. Jika kita mampu melewati proses belajar, maka hasil dan keterampilan menulis kita akan berkembang dengan sendirinya.
Contoh nyata hal yang telah saya lakukan selama pandemi adalah dengan menulis 3 buah buku solo, satu buku kolaborasi Prof. Ekoji, dan 14 buku antologi artikel, pantun, dan puisi. Hal ini saya dapatkan hasil dari sebuah KETEKUNAN.
Tips mengurai ide
Ada 3 tips untuk mengurai ide antara lain:
1. Buat outline
2. Mulai dari hal konkret(nyata)
3. Mulai dari masalah(tolakan ide), evaluasi(perbandingan, kasus serupa, data lain, konkret), dan solusi(berpihak, inspirasi, penegasan).
Ketiga hal di atas dapat kita lakukan dengan teknik membaca konektif. Teknik membaca ini dilakukan dengan cara menghubungkan cerita, pengalaman, atau peristiwa yang dialami lalu dituliskan kembali dengan berbagai sudut pandang.
Untuk penulis pemula, biasakan memparafrase tulisan dengan kalimat sendiri saat kita mengambil sumber dari buku atau referensi lain untuk menghindari kejahatan plagiarisme atau pelanggaran hak cipta. Jika kita mengkopi tulisan tanpa merubah redaksi kalimatnya, kita siap-siap menyandang gelar plagiat. Malu kan???
Di akhir pertemuan, Mba Dea mengundi quotes kalimat mutiara tentang bahagia yang dimenangkan oleh Bu Rita dan quotes mentari yang dimenangkan oleh Bu Lulu.
Juni 2021 Challenge dimulai dengan membuat tulisan atau quotes yang dikumpulkan setiap Sabtu/Minggu.
JUNI CHALLENGE |
Topik 1: Memaknai Sila Pertama Pancasila
Topik 2: Memaknai Sila Kedua Pancasila
Topik 3: Memaknai Sila Ketiga Pancasila
FOTO BERSAMA |
Mantap bun. Keren sekali. Yup Opini merupakan tanggapan, tapi kadang2 ia kuga bisa didefinisikan pendapat. Dan Essay adalah uraisn dari opini itu sendiri. Ini opini saya bun ππππππ
BalasHapusSiapp.. Terima kasih sudah memberikan komentarnya bunda. Luar biasa semangat menulisnya sangat membara.
HapusMantab Bu Aam.... Namun, ada sedikit yang harus diperbaiki dalam tulisan Bu Aam. Pada paragraf pertama Ibu menyebutkan bulan Juli, sedangkan ini baru Juni. Kemudian pada paragraf-paragfar tertentu ada kesalahan penulisan kata depan "di".
BalasHapusIbu menulis di kumpulkan> dikumpulkan. Di share >dishare.
Kemudian pada penulisan judul buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Ibu tidak menggunakan huruf kapital pada awal kalimat.
Maaf sebelumnya Bu guru.
Tegur. Saya jika saya salah.
Mantap komentarnya. Siap revisiπͺ
HapusPertama kali baca tulisan bu Aam Keren banget. Terimakasih sudah membuatkan summary acara semalam. Sudah lengkap semua ada di sini. Mantap.
BalasHapusSemoga bermanfaat. Aminn
Hapus