Pak Khamdan lahir di Banjarnegara, Jawa Tengah, 16 Juni 1987, lalu mengikuti Tes PPG dan akhirnya merantau ke daerah 3T. Istrinya pun dibawa ke sana dan basicnya seorang guru SMA.
Saat bertugas di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) pasti memiliki tantangan tersendiri. Tidak adanya listrik, susahnya air, dan mata pencaharian orangtua siswa adalah berkebun yang panen selama satu tahun sekali.
Sebagai guru daerah terpencil, pasti akan ada tawaran hanya kita harus siap dengan segala tantangannya. Salah satu tantangan guru daerah terpencil adalah sulitnya air. Pak Khamdan lalu berusaha memutar otak dan keringat untuk bisa membuat bak penampungan air bersih. Dengan donasi dari teman-teman di Jawa dan gotongroyong dengan masyarakat, akhirnya 2 bak penampungan air bersih bisa terwujud. Ini hal luar biasa dan bukti nyata bahwa tidak mudah mengabdi di daerah terpencil.
Tantangan berikutnya yaitu tidak adanya listrik. Untuk mengecas laptop atau barang-barang elektronik harus menggunakan genset yang ada di sekolah. Menggunakan genset sebenarnya tidak begitu baik karena dapat dengan mudah merusak barang-barang elektronik. Sudah dua kali laptop Pak Khamdan jebol karena terlalu tingginya daya genset yang masuk. Saya mendapat info ini karena chat japri dengan beliau.
Tak hanya itu, saat mengikuti lomba guru inspiratif, Pak Khamdan harus bolak balik ke kota untuk mengetik naskah lomba. Jarak menuju kota, menempuh waktu selama 4 jam perjalanan. Kalau ingin jajan bakso, kata beliau harus ke kota dulu. Kalau di tempat Aam sih, ingin baso ya tinggal nyebrang ke depan rumah. Kalau Pak Khamdan harus susah payah menempuh perjalanan jauh hanya demi sinyal dan semangkuk bakso.
Pak Khamdan bertugas 2012 di Ende selama satu tahun dan sejak 2015 mengabdi di Flores sampai sekarang. Awal menulis yaitu tahun 2016. Menulis tentang berbagai tantangan dan solusi menjadi pendidik di daerah 3T. Pertama kali menulis langsung membawa Pak Khamdan menjadi finalis (10) besar kegiatan Simposium GTK 2016 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Kemdikbud RI.
Pak Khamdan menulis karen ingin Pendidikan di daerah khusus atau daerah terpencil yang masih serba kekurangan dari berbagai akses dapat diperhatikan oleh pemerintah. Ia berharap dengan menulis tentang perjalanan atau tantangan bertugas di daerah 3T dapat memotivasi para guru-guru yang berjuang di garis depan daerah terpencil supaya para pendidik semangat berinovasi dan menginspirasi di walaupun di daerah terpencil.
Prestasi terakhir kemarin di nobatkan menjadi Guru SMP Inspiratif Tingkat Nasional 2020 yang diselenggarakkan oleh Dirjen GTK Kemdikbud di Hotel Serpong, Tangsel.
Sungguh sangat menginspirasi kisah Pak Khamdan yang mengabdi di daerah 3T. Sungguh luar biasa perjuangan beliau. Semoga makin memotivasi dan menginspirasi semua peserta gelombang menulis Omjay untuk tetap semangat mengabdi pada bumi pertiwi.
Terima kasih atas ilmunya yang luar biasa Pak Khamdan. Semoga dengan berbagi, menjadi ladang pahala untuk bapak, dan bermanfaat bagi pembaca. Terus berbakti membangun negeri. Salam literasi.
Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd
SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS
#Day10DecAISEIWritingChallange
Terimakasih resumenya Bu Aam
BalasHapusSaya jadi tahu tentang Pak Ramdhan, sosok yg sering disebutkan namanya oleh Omjay Beberapa hari yg lalu dalam webinar KoGnitik.
Sehat selalu Ibu Aam
Selalu menginspirasi
Siap Pak Indr Juga sangat memotivasi. Selalu kasih oleh-oleh setiap main ke blog tetangga. Salut. 4 jempol buat Pak Indra.👍👍👍👍
HapusTerimakasih bu aam, semoga bermanfaat...🙏
BalasHapusSiap, terima kasih atas ilmunya pak.. Semoga kebaikan bapak di balas Allah SWT. Terima kasih atas kejutannya.
HapusSaya turut bangga dgn perjuangan bapak didaerah 3t, semoga bapak diberi kesehatan dan sukses selalu dalam mwncerdaskan anak-anak bangsa
BalasHapusAmin ya Allah
HapusLuar biasa. Semangat Bu
BalasHapusSiap ometku
Hapus