Jumat, 13 November 2020

EKSPEKTASI VS REALITA


Narasumber satu ini adalah Jamila K. Baderan, M.Pd. Lahir di Sidoardi, 14 Juni 1978. Beliau adalah salah satu guru di SDN No 30, Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo. Nama blognya disambut dengan branding ENCIK MILA. Untuk CV beliau bisa kunjungi  link berikut. 


Encik Mila adalah alumni peserta kelas belajar menulis gelombang ke 5, yang naskah bukunya tembus ke Penerbit Mayor yang berjudul "Design Thinking, Membangun Generasi Emas dengan Konsep Merdeka Belajar." Buku ini adalah kolaborasi dengan Prof. Ekoji (2020). Ada juga buku solonya yang berjudul Ekspektasi Vs Realita (2019). Judul bukunya seirama dengan topik materi yang akan kita bahas.



Malam ini saya tetap bertugas sebagai moderator dan mendampingi narasumber. Materi yang dibahas malam ini tentang "Mengubah Ekspentasi Menjadi Prestasi." Pernahkah kalian mendengar kata ekspentasi? Tentu bagi sebagian orang, kata ekspentasi sudah sangat familiar. Tapi bagi sebagian orang awam, pasti merasa bingung dan belum mengerti benar arti dari kata ekspentasi. 



Ekspektasi adalah harapan yang ingin dicapai oleh seseorang di dalam kehidupannya. Ekspektasi juga diartikan sebagai harapan atau berupa keyakinan yang dapat kita capai di masa depan. Tentunya, ekspektasi semua peserta di kelas belajar menulis adalah mengetahui ilmu menulis sampai bisa menerbitkan buku. Saat ekspektasi itu sudah tercapai, tentu ekspektasi yang lain akan muncul kembali.


Saat kita mengikuti kelas belajar menulis, dan buku solo kita sudah terbit, ekspektasi kita berarti sudah terwujud. Namun, di tengah perjalanan pasti banyak peserta yang tidak fokus karena hanya sekedar ikut dan tidak mengerjakan tugasnya dengan baik. Ekspektasi yang seperti itu kebanyakan karena hanya mengharapkan sertifikat semata. 



Setiap pembukaan kelas belajar menulis Omjay, selalu penuh sampai 257 peserta. Tapi yang aktif di setiap gelombang hanya 30-50 orang saja. Yang lainnya hanya menyimak atau mengintip saja. Sehingga ekspektasi yang di dapat hanya sebatas peserta pasif yang tak kunjung lulus dan menjadi alumni. 


Bagi yang sudah menerbitkan buku, tentu ekspektasinya sudah terwujud. Ahasil, mereka yang lulus dan mampu menerbitkan buku, mendapatkan penghargaan berupa sertifikat senilai 40 jam. Saya adalah saksi hidup yang gagal di gelombang 8 karena tidak fokus dan tertinggal banyak resume. Di gelombang 12 akhirnya mengulang kembali dan akhirnya lolos dan mampu menerbitkan buku solo.



Bagi sebagian peserta yang masih malas atau belum membuat resume, segeralah menulis. Apabila Anda sudah sampau di resume ke 20, segeralah format ke word lalu gabunglah naskah dari resume 1-20 tersebut hingga terangkai menjadi naskah yang bermutu. 


Tak perlu takut mencoba karena merasa masih penulis pemula. Seorang penulis besar tentu berawal dari penulis pemula. Tidak ada yang instan. Semua kerja keras memerlukan proses. Sehingga ekspektasi (harapan) yang dituai nanti akan sesuai dengan realita (kenyataan) yang di dapat. 


Inilah inti dari materi bu Jamila dari sudut pandang saya. Semoga para peserta tetap semangat dalam mewujudkan ekspektasinya untuk jadi penulis hebat dan menginsiprasi semua orang seperti judul buku yang saya tulis "Mengukir  Mimpi Jadi Penulis Hebat." Tetap semangat ya..


Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd. 


#Day09NovAISEIWritingChallange










17 komentar:

  1. Terima kaih informai pada resume Bu Aam, menjadi bersyukur sekali bisa aktif di kelam menulis bersama Om Jay

    BalasHapus
  2. wah, jadi baper nih, krn yg saya hsdapi realitanya tdk sesuai ekspektasi, tp tetap semangat ingin mengubah ekspektasi menjadi prestasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul pak, tetap semangat ya.. Dulu saya juga peserta yang gagal, sampai ulang kelas. skrg bisa sukses. Hehehe

      Hapus
  3. Siap insya Allah mulai menggapai ekspektasi..

    BalasHapus
  4. Dik Aam cantik dan hebat. Salut deh

    BalasHapus
  5. Mksih bu aam.. Mnjdi smngat.. Ini u buku solonya..
    Aq satu grup sm bubaam d glmbng 8..nmung buku dolo blm kelar jg.. 😥

    BalasHapus

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...