Kamis, 09 Desember 2021

Kisah Haru Rumini


Jenazah Rumini(28) dan Neneknya Salamah(71)

Kamis menulis kali ini dimulai dengan tema Bencana. Meski sedang sibuk persiapan PPPK besok, tak menjadi alasan untuk tidak mengikuti tantangan program Kamis Menulis Lagerunal. 

Sudah banyak yang posting link blog di Lagerunal termasuk Omjay. Semangat sekali melihat Omjay mengajak para peserta untuk ikut serta menulis tema bencana. 

Saat ini, erupsi Semeru menorehkan sepenggal kisah yang mengaharu biru. Sabtu, 4 Desember 2021 menjadi saksi bisu dari fenomena erupsi terjadi di kawasan Gunung Semeru. Menurut data yang dirilis BNPB per Selasa sore, tercatat sebanyak 56 orang mengalami luka-luka, 17 orang hilang, serta 34 orang meninggal dunia.

Sementara itu, erupsi yang membawa awan panas serta guguran lava secara langsung mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak. Salah satu rumah tersebut yakni milik keluarga Rumini (28).

Terletak di Desa Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, rumah Rumini tersapu material vulkanik. Salah satu rumah yang terdampak tersebut nampak dipenuhi dengan debu vulkanik yang bercampur dengan air hujan.

Di dalam rumah itulah, Rumini ditemukan dengan posisi mendekap sang nenek di area dapur. Rumini memilih untuk tidak meninggalkan sang nenek yang telah renta dan tak mampu berjalan serta berlari. Rumini dan Salamah lantas tertimpa reruntuhan bangunan dan ditemukan meninggal dunia.

Kisah Rumini menjadi viral di berbagai media sosial. Sempat wanita itu dikabarkan ibunya namun ternyata adalah neneknya. Perjuangan Rumini yang memilih untuk melindungi neneknya hingga akhir hidupnya menuai banyak doa dari warga. Sosok heroiknya akan terkenang meskipun ia telah tiada. 

Bagaimana dengan kita? Apakah kita bisa melakukan hal yang sama? Jika posisi tersebut berlaku pada saya, tentunya saya akan melakukan hal yang sama. Semoga Rumini, neneknya, dan para korban erupsi Semeru mendapat surga terindah. Aminn.. 

Kisah Rumini mengajarkan pada kita, melindungi orang tercinta adalah tugas mulia. Saya yakin, Rumini dan sang nenek sedang tersenyum di surga. Selamat jalan Rumini. Kisahmu akan selalu abadi dalam edisi Kamis Menulis bersama Lagerunal. 

Logo Kamis Menulis



Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah


7 komentar:

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...