Sabtu, 09 Januari 2021

THE POWER OF WRITING


Malam ini pertemuan ketiga di kelas belajar menulis PGRI. Saya masih bertugas sebagai moderator online di kelas Omjay untuk mendampingi narasumber hebat Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. atau lebih akrab disapa Bu Kanjeng. 
 

The power of writing

“ Menulis dengan Kekuatan Silaturahmi”

Bu Kanjeng membuka kelas dengan menggunakan voicenote. Suara beliau sangat adem, mendayu, dan berkharisma. Sangat meneduhkan jiwa yang terlena dalam dunia pena. Kalimat pembuka, tak kenal maka tak sayang, Bu Kanjeng meminta peserta untuk Blog Walking ke link blog beliau di

http://www.srisugiastutipln.com

Ada satu tulisan yang menyorot pada salah satu link blog Bu Kanjeng, yaitu tentang Gurdasus http://www.srisugiastutipln.com/2020/11/gurdasus.html isi artikelnya adalah kisah seorang guru daerah khusus (Gurdasus) namanya Ibu Waitir. Tulisannya yang ada di buku “Secercah Harapan dalam Keterbatasan.”. Kisah Ibu Waitir jadi ide menulis Bu Kanjeng. Jadi sudah dua minggu lalu Bu Kanjeng mengirim buku tersebut, tetapi belum ada konfirmasi kalau buku itu sudah diterima. Sampai akhirnya Bu Kanjeng menerima  telpon dari kantor pos yang mengabarkan nomer hape si penerima paket tidak aktif.

Langkah Bu Kanjeng meneruskan berita itu ke Kurator. Ternyata Ibu Waitir terjebak di sekolah sudah seminggu tidak bisa pulang ke rumah,karena ada badai dan jalan menuju pulang tidak bisa dilalui. Hari berikutnya sang Kurator mengirimi foto  Bu Waitir dan kondisi jalan yang dilalui bila menuju sekolahnya. Bu Kanjeng terharu dan menangis saat melihat foto yang dikirim. Perjuangan Gurdasus sangat berat namun beliau tidak takut untuk mencoba menuliskannya dengan berbagi pengalaman luar biasa kepada kita semua. Saya sangat terenyuh membaca kisah Gurdasus Bu Waitir ini.

Bu Kanjeng memotivasi peserta, dengan kisah ibu Waitir ini, peserta membuka mata dan telinga dengan  merubah mindset bahwa menulis itu tidak sulit dan mengatakan bahwa Ya,  Saya Pasti Bisa! Rubahlah pemikiran dan niat yang salah. Jangan ikut menulis karena hanya ingin berburu sertifikat. Karena yang terpenting adalah ilmu yang akan didapat nanti dari narasumber hebat yang hadir setiap minggunya. Dengan ikut kelas menulis Omjay, peserta diharapkan bisa membuat bukti fisik dengan melahirkan buku solo maupun buku keroyokan (Antologi).

Menit ke 31 Bu Kanjeng mengirimkan 4 flyer foto buku yang akan diulas secara tuntas. Beliau meminta saya untuk memilih judul buku pertanma yang akan dibahas secara langsung dengan masih menggunakan voicenote. Mengapa hal ini dilakukan Bu Kanjeng? Hal ini dilakukan untuk meminimalisir copy paste tulisan narasumber yang dijadikan tugas resume oleh para peserta. Dengan begitu, peserta harus mendengar pesan suara dan mengambil intisari yang disampaikan narasumber.

Buku pertama yang saya pilih untuk diulas adalah buku Catatan Motivasi dan Literasi Bu Kanjeng. Sub judulnya adalah Menggugah semangat jiwa untuk bertaqwa. Lalu Bu Kanjeng bertanya pada saya, apakah saya tertarik dengan covernya, judulnya, atau penulisnya? Jujur saya pilih ketiganya. Karena judul bukunya mengandung rima yang menarik untuk dibaca.

Buku “Si Pinky”  begitulah Bu Kanjeng menyebut buku ini karena cover bukunya berwarna pink menggoda. Buku ini berisi motivasi yang ditulis Bu Kanjeng yang ditulis dari 3 blog bu Kanjeng yaitu blogspot, wordpress, dan kompasiana. Bu Kanjeng berpesan bahwa ketika menulis judul buku harus sesuai dengan daftar isinya. Agar tidak membohongi pembaca. Buku ini sudah dibedah buku di YPTD pada minggu lalu. Saat itu saya yang menjadi moderatornya karena menggantikan Ibu Noralia Purwa yang berhalangan hadir.

Si pinky diberi kata pengantar oleh Bapak doktor Marjuki M.Pd. yang merupakan instruktur Widya Iswara hebat di Indonesia yang memberikan pelatihan di Jawa Timur. Bu Kanjeng mengenalnya berkat tali silaturahmi. Tanpa adanya silaturahmi dan komunikasi, Bu kanjeng tidak dapat mengenal beliau. Sehingga dengan mudahnya ketika draf buku si pinky disodorkan kepada doctor Marjuki, hanya dengan 3 jam saja, kata pengantar sudah dikirimkan kepada Bu Kanjeng.  Tentu saja Bu Kanjeng berterima kasih karena doktor Marjuki telah membuat kata pengantar untuk buku Si Pinky.

Sinopsis (cover belakang buku) buku Si Pinky sangat menarik karena mengutip kalimat Ki Hajar Dewantara. Bunyi kalimat bijak tersebut adalah “apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia pada umumnya. Kalimat ini membingkai hati penulis agar istiqomah sebagai hamba Allah yang berusaha menjadi manusia yang  bermanfaat dan dibutuhkan keberadaannya. Tujuannya demi mengabadikan tulisan, pengetahuan, buah pikiran juga harapan penulis dalam menghadapi kehidupan di dunia yang hanya sementara ini dengan membukukan  semangat penulis yang menggelora di usia senja.

Buku kedua yang saya pilih dan dibahas Bu Kanjeng  adalah buku The Stories of Wonder Women. Buku ini berisi berbagi kisah perempuan tangguh dalam perjalannya. Buku ini juga dibuat dengan 21 kisah untuk mengaharap ridho Allah.  Kekuatan silaturahmi dilakukan dengan langkah duduk manis di sebuah taqlim, membaca hadis, Al Qur’an, referensi buku La Tahzan, hadis Al Buqhari, dan kitab Riyadus Sholihin.

Buku ini berisi kisah para ibu, para istri, dan perempuan hebat yang berjuang memperoleh paket kehidupan dari Allah SWT. Bagaimana mereka menerima ujian hidup dan menyelesaikan setiap masalah kehidupannya. Mereka sadar Allah menguji manusia karena kasih sayangnya dan menguji mereka dengan tingkat kesanggupan mereka masing-masing.

Berharap buku ini menjadi obat dan hiburan bagi para pembaca yang mungkin kerap mendapat ujian baik berupa harta,penyakit, atau kekisruhan dalam perkawinan. Bahkan mungkin menjaga amanah Allah yang kadang sangat menjengkelkan. Buku ini terjual sekitar 1.500 buku. Sedangkan edisi revisi ini ditekankan pada judul-judul fenomenal seperti Ibu Koruptor. Bagaimana ibu koruptor yang suaminya harus menginap di hotel plodeo(penjara) selama 6 bulan lamanya.

Ada juga kisah seorang akan ustajah yang harus berhadapan dengan problema anaknya yang anaknya terpaksa harus berhubungan dengan hukum karena dilarikan oleh seseorang, ada pengadilan, dan tamparan hebat ketika anaknya yang diharapkan bisa sekolah akhirnya setres karena mengalami trauma yang amat sangat. Dengan berbagai upaya akhirnya anaknya sembuh dan bisa menggantikan ibunya menjadi ustajah.

Buku ke tiga yang dibahas berjudul Wow English is so Easy  Kids. Buku ini diterbitkan di media guru dan termasuk buku pengayaan. Tiga kali ikut diklat, kelas belajar menulis 2 hari di hotel   Mega Land Solo, kelas editor di hotel Arini Solo, 3 Came trining writer dalam waktu 2 hari harus buat judul buku dan cover muncul. Prosesnya 1 bulan. Ada 3 buku yang diterbitkan di media guru. Termasuk the stories of wonder women dan buku  The prayers of Mothers.

Buku Wow English is so Easy Kids ini terdiri dari 70 unit dengan situasi yang berbeda. Tiap unit terdiri dari 4 bagian penting yaitu kosa kata, contoh percakapan, latihan dan catatan yang harus diingat. Ada juga evaluasi yang dijadikan tolak ukur untuk menguasai materi sebelumnya. Buku ini dilengkapi dengan kunci jawaban, e regular verb dan glosarium. Buku ini juga telah dikirim ke penerbit mayor yaitu PT Andi, dan diterima dalam bentuk ebook dengan jumlah 418 halaman.

 Buku ke 4 yang dibahas adalah Catatan Corona Bu Kanjeng. Pandemi, kreativitas, dan Pandemi. Kata pengantarnya diberikan oleh tokoh literasi Jawa Timur. Beliau adalah doktor Ngainun Naim. Dosen IAIN Tulung Agung pegiat literasi. Tahun 2018 tergabung dalam komunita sahabat pena kita. Di dalamnya tergabung  Para dosen dan para professor. Bu Kanjeng beruntung bisa bergabung dengan mereka. Ada sekitar 34 tulisan yang dialami Bu Kanjeng di masa pandemi yang ditulis dalam buku tersebut.

Sesi Tanya Jawab

Antologi adalah kumpulan dari beberapa tulisan yang disatukan.  Bisa dari satu tema yang sama atau satu tema yang berbeda. Bisa ditulis oleh hanya satu orang atau beberapa penulis. Bisa berupa jilid 1 dan 2. Biasanya kurator membuat satu panduan yang harus diikuti oleh peserta yang akan ikut antologi. Misalnya mengisi form terlebih dahulu, ikut dalam whatsapp grup kelas antologi, dan aturan yang lainnya.

Cara meresume yang baik adalah ringkasan yang dibuat dengan pemahaman pribadi penulis. Tidak hanya sekedar copy paste. Mengambil materi yang bisa mencerahkan oleh orang lain. Cukup buat 7 paragraf dari narasumber dan menjadi paham saat dibaca orang lain. Ambil poin-poin pentingnya saja.

Cara menggabungkan tulisan agar menjadi buku adalah memilih satu tema. Tema sastra bisa berupa puisi, cerpen, dll. Buku non sastra contohnya buku Omjay.

Bagaimana menulis judul yang menarik, sebelumnya buat kerangka tulisan. Ketika tema sudah terbentuk, buat judul yang berkaitan dengan daftar isinya agar sincron. Hal ini juga memerlukan perhatian dari pemberi kata pengantar yang harus memberikan pengantar dengan judul dan daftar isi yang harus berkaitan supaya tidak membohongi pembaca. Peran editor juga sangat penting untuk memberikan penilaian buku si penulis. Jika hal itu sudah dilakukan, maka buku yang ditulis akan sesuai dan menarik untuk dibaca.

Untuk penulis pemula ukuran kertas A5, ukuran kertas 14x21 minimal 75 halaman untuk buku ber ISBN. Buku yang menarik ditulis kita cari berdasarkan google trand atau buku ever green atau buku yang bisa dibuat kapan saja. Misalnya buku motivasi, parenting, atau novel yang sesuai zaman. Bagaimana tulisan kita bisa menjadi menarik dilakukan dengan rajin membaca dan rajin menulis. Semakin banyak membaca akan semakin mudah membuat judul dan tulisan yang menarik.

Menulis blog saat kuliah S2 dan mulai menulis. Ringkasan dari buku-buku yang telah dibaca. Misalnya Fatimah Azzahra. Menulis di blog kompasiana di 2009 dan mengenal Omjay. Dari kompasianer akhirnya  muncul nama Bu Kanjeng. Sebenarnya itu sosok Pa Kanjeng. Seorang borjuis yang keningratan yang memberikan komentar atau opini kehidupan di masyarakat. Bisa muncul kacamata 5 dimensi yang bisa membaca berbagai situasi sehingga tidak pernah memiliki konflik dengan siapa pun. Sehingga menulis sebagai terapi dilakukan oleh Bu Kanjeng. Beliau menulis dengan hati. Oleh karena itu buku Bu kanjeng selalu menarik untuk dibaca dan banyak hikmah yang terkandung di dalamnya. Jika kita kehabisan ide saat menulis, tulis sub judul yang lainnya dulu. Bisa juga beli buku, baca buku, atau google cari referensi lainnya.

Syarat kenaikan naik pangkat ada di buku 4A. Biar aman halaman buku berjumlah 75 halaman. Misalnya buku kumpulan puisi yang termasuk karya inovatif sebagai unsur utama. 1 tahun membuat 2 buku ditambah unsur yang lain. Misalnya membuat RPP, sebagai walikelas, pembantu kepala sekolah, kepala program. Unsur penunjang dapat dilakukan dengan menulis buku, diklat, sertifikat, Buku best practice, dan  tesis juga bisa dibuat menjadi buku.

Menulis antologi suatu proses latihan menulis sekaligus prses membaca karya tulis teman di dalam satu buku dengan satu tema dan gaya tulisan yang berbeda. Setelah mengikuti beberapa buku antologi, penulis makin semangat untuk  bisa membuat buku tunggal atau buku solo. Kekuatan silaturahmi bisa memperpanjang umur dan meluaskan rezeki.

Kegiatan kelas menulis malam ini ditutup dengan ajakan Bu kanjeng untuk tergabung ke dalam buku antologi gelombang 17. Semoga Peserta gelombang 17 bisa bergabung menulis antologi sebagai lecutan semangat untuk berkarya di masa pandemi. Bu Kanjeng memberikan bonus PPT untuk para peserta untuk semangat terus saat menulis resume hingga akhirnya bisa menjadi buku.

Terima kasih Bu Kanjeng atas materinya yang luar biasa. Semoga para peserta tetap semangat dan semakin termotivasi untuk menulis setiap hari sampai buku solonya terbit nanti.

Salam bloger inspiratif.

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS


 #Day9JanAISEIWritingChallange

 

 

 

 

 

 

.

 

 

 


Kamis, 07 Januari 2021

8#Kamis Menulis


Malam ini Jamilah teringat sahabat karibnya, Desi. Ia lahir tanggal 8 Desember 88. Mereka berteman sejak masuk SD. Walaupun jarak mereka beda 6 tahun, tapi sudah seperti kakak adik sendiri.

Sayang, Desi sahabat karibnya telah dipanggil tuhan. Ia meninggal saat melahirkan anak ke dua. Mungkin usia anaknya sekarang sudah satu tahun. Sejak Desi meninggal, anaknya di asuh oleh suaminya. 

Dahulu, jika ada masalah, Jamilah selalu bercerita kepada Desi. Kini, sahabatnya yang paling dekat, sudah tiada. Air mata menetes di pipi, saat melihat album kenangan yang telah usang di makan usia. 

Sekarang, Arif adalah tempat Jamilah bersandar. Saat Mila sedih atau bahagia, Arif tak pernah meninggalkannya. Arif berusaha menjadi sosok lelaki yang lebih dewasa dan selalu memperhatikan kekasihnya. 

Mila sadar, jodoh, maut, rezeki, sudah diatur oleh Allah SWT. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Semua akan kembali kepada-Nya. Namun, Jamilah berdoa. Semoga cinta mereka selalu abadi seperti sountrack film Habibi dan Ainun. Amin. 


Trik Jitu Menulis Bu Rita


Rabu, 06 Januari 2021 adalah pertemuan kedua di kelas  belajar menulis PGRI.  Moderator yang bertugas adalah Bapak Sucipto Ardi, S.Pd. seorang founder Komunitas Cakrawala Blogger Nasional. Pak Cipto mengawali kelas dengan membaca ayat basmalah lalu melanjutkan menjelaskan susunan acara disuksi yaitu berupa pembukaan, sesi materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup. Setelah menjelaskan susunan acara kuliah online kelas menulis, Pak Cipto mempersilakan narasumber untuk memasuki kelas. 

Kuliah malam ini seperti biasanya dimulai pukul 19.00 WIB. Narasumber kali ini adalah ibu Rita Wati, S.Kom. beliau adalah alumni kelas belajar menulis gelombang 10. 

Pada menit ke 20, Bu Rita membuka materi dengan menampilkan 4 blog yang dikelolanya secara rutin. Berikut linknya. 

https://www.kompasiana.com/ritapinang/5f0c682bd541df1b9c07a456/4-cara-mendapatkan-reward 

https://www.kompasiana.com/ritapinang/5f4b29f3d541df030a41e7d4/cara-memilih-judul-dan-tema-agar-tulisan-kita-layak-terbit 

https://catatangurumilenial.wordpress.com/2020/09/09/uang-jajan-tiara/ 

Link blog yang terakhir ini adalah blog utama yang menjadi andalan di antara 3 blog yang lainnya. 

https://teruslahmenulis.blogspot.com/

Menit ke 21, Bu Rita mulai sharing tentang pengalaman beliau menjadi penulis, kurator, sampai sekarang diundang sebagai narasumber di berbagai acara. 

Kisah Awal Menulis

Bu Rita mulai tertarik dengan dunia kepenulisan sejak tahun 2001 saat menjadi mahasiswa. Saat itu beliau berteman dengan seorang penulis yang telah menerbitkan buku. Namun karena tidak tahu cara menerbitkan buku, akhirnya keinginan itu sempat terpendam dalam hati dan tak sempat dieksekusi. 

Empat tahun berlalu tepatnya tahun 2005, keinginan menulis mulai menggebu lagi saat mengikuti kelas menulis dan pada puncaknya berhasil menulis novel dengan tebal 150 halaman A5. Tapi masalah muncul kembali. Karena kurangnya rasa percaya diri, tidak berani tulisan dibaca orang lain, novelnya hanya bisa di hidden folder.  

Bu Rita sempat menstempel diri sendiri dengan tulisan "KAMU TIDAK BAKAT MENJADI PENULIS." Akhirnya semua berlalu dan keinginan jadi penulis dipendam kembali. 

Pandemi telah merubah kehidupan Bu Rita. Sebenarnya, Bu Rita sudah mengetahui kelas menulis Omjay sejak lama, namun lucunya beliau belum tertarik. 

Hingga Bu Rita mulai bergabung dengan istilah "coba-coba", beliau ikutan dan bergabung di gelombang 10 grup belajar menulis. Saat pertemuan 1-5, Bu Rita hanya sekadar membuat resume hanya sebagai saja. Namun saat pertemuan selanjutnya, Bu Rita mulai mencari cara untuk membuat resume yang menarik dan tidak hanya sekadar copy paste materi narasumber secara utuh. 

Betapa bahagianya saat itu Bu Rita bisa menulis dengan bahasa sendiri dan hasil tulisan Bu Rita di share Omjay dan menjadi populer. Berikut linknya. 

https://teruslahmenulis.blogspot.com/2020/05/teknik-menulis-dan-menerbitkan-buku_23.html

https://teruslahmenulis.blogspot.com/2020/05/membuat-siaran-televisi-pendidikan.html

Sejak saat itu semangat Bu Rita makin menggebu dan berhasil menerbitkan 3 buku solo, 1 buku duet dengan Prof. Richardus Eko Indrajit, dan 7 buku antologi yang 3 di antaranya beliau adalah kuratornya. 




Selain aktif menulis di blog, Bu Rita juga aktif di youtube. Kebanyakan videonya berisi tentang pengetahuan tertentu dan tentunya semakin menambah pengetahuan kita. Saya semakin terinspirasi mendengar kisah Bu Rita. 

Trik Jitu Menulis Untuk Pemula

Buku ini merupakan buku hasil resume Bu Rita yang sudah tersebar ke 60 kota di Indonesia. Sama seperti buku Aam, sudah habis 82 eksemplar, yang bukunya sudah keliling indonesia dibanding penulisnya. Hehehe. 

Di dalam buku ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat kita menulis antara lain sebagai berikut. 

1. Tentukan motivasi menulis Anda
2. Tulis hal apa yang disukai dan dikuasai
3. Tuangkan ide tulisan yang berserak, tunda untuk edit. 
4. Latihan menulis dimulai dari 100 kata, meningkat 150kata, hingga naik jadi pentigraf (Cerpen Tiga Paragraf). Sampai bisa 1000 kata perhari. 
5. Lakukan setiap hari
6. Buat Peta Konsep atau TOC ( Table of Content)
7. Mulai gabung menulis buku antologi

Kesalahan-kesalahan dasar penulis pemula.

1. Penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat.
2. Paragraf panjang-panjang.
3. Penggunaan tanda baca seperti (titik, koma, titik dua, setrip-tanda petik dsb).
4. Kata baku.
5. Penggunaan kata yang tidak efektif.
6. Penggunaan istilah asing yang sering keliru 
7. Penggunaan kata depan di yang sering keliru dipisah atau disambung.

Sesi Tanya Jawab

Contoh teknik membuat peta konsep ketika ingin menerbitkan buku yang ditulis Bu Rita.


JUDUL BUKU
MANAGEMENT KNOWLEDGE:
(Managemen Kelas Online )
Prof Ekoji & Rita Wati

Bab 1. Pendahuluan / Prolog
Bab 2. Pengertian 
a. Apa itu managemen
b. Apa itu Knowledge
c. Apa itu Kelas Online
Bab 2.  Penelitian
a. Pentingnya Managemen Knowledge
b. Strategi managemen knowledge
c. Menanamkan Knowledge yang Baik
d. Digital Knowledge
e. Managemen Kelas Online

Bab 3. Technology
a. Social Network
b. Groupware
c. Content management 
d. E-learning
e. Telepresence
f. Semantic technology
Bab 4 Teleconference Kelas Online
a. Whatsapp Group
b. Zoom
c. Webex
d. Google meet
e. skype

Bab 5. Tools Kelas Online
a. Google Class Room
b. Sway
c. Blog
d. Facebook
e. Google slide
Bab 6. Quiz Online
a. Teaming
b. Edpuzzle
c. Whiteboardfi
d. Menti
e. Wheelofnames
Bab. 6. Integrating Digital Tools in Lesson Plan
Bab  7. Penutup/ Epilog
Daftar Pustaka

Peta konsep  itu hampir sama dengan mind mapping jadi ketika kita ingin menulis kita membuat peta konsep misalka mau menulis Novel siapa tokoh-tokoh yang ingin di tampilkan, siapa pemeran utamanya, siapa antagonisnya terus pada bab berapa tokoh tersebut jatuh cinta. Seperti itu kira-kira.

Kiat agar tidak kehabisan ide yaitu dengan menambahkan tokoh lain yang kuat karakternya sehingga kita bisa mengembangkan cerita fiksi kita.

Cara meminimalisir kalimat tidak efektif yaitu dengan cara dibaca berulang-ulang, jika bisa dengan suara keras, pasti akan terasa itu kalimat tidak efektifnya.

Cara meningkatkan mood 
1. Refreshing
2. Blog Walking
3. Tetap berada di komunitas karena banyak teman-teman yang baik yang bersedia membantu kesulitan kita terutama berkaitan dengan IT/Blog

Menulis antologi biasanya peserta diajak menulis bersama dengan tema tertentu

Terimakasih Pak Suganda dari Lebak-Banten saya pernah di Serang tahun 2006. Motivasi saya menulis karena awalnya pengen seperti teman kos yang jadi penulis, sekarang Alhamdulillah menjadi hobi.

Terimakasih Pak Mulyadi Sugiansar.
Kp. Citorek, Kab. Lebak, Banten. 

Itu yang terjadi dengan saya pada 2 dekade lalu Pak, akan tetapi motivasi dan semangat itu tumbuh ketika mengikuti kelas Belajar Menulis. Saran Bu Rita agar Pak Ganda tetap berada di kelas ini, ikuti saja tugas-tugas resume Insya Allah nanti akan menemukan semangat baru. Itulah yang Bu Rita rasakan saat ini.

Jika kehabisan ide caranya adalah membaca status, berita, membaca sosial media dan blog walking biasanya yang kehabisan ide tiba-tiba muncul tu.

Cara memulai tulisan berbeda-beda. Jika un untuk resume, membaca dulu konsep dari narsum kemudian buat kata pembuka yang disesuaikan dengan tema dari narsum, tapi untuk cerpen berbeda-beda ada yang menceritakan latar dulu, ada yang dimulai dengan dialog sesuai tema yang ingin disampaikan.

Dadang Huzazi dari Lebak Banten.
Karakter kuat itu, tokoh yang ingin kita ceritakan itu memiliki cerita yang menarik untuk diangkat. Misalkan tokoh yang kita tambahkan tokoh antagonis kita bisa menceritakan bagaimana tokoh tersebut memiliki watak yang sangat jelek yang membuat pembaca menjadi gemes dengan tokoh tersebut.

Terimakasih Pak Ihin. Meningkatkan percaya diri dalam menulis itu hanya 1 kita harus yakin jika tulisan kita itu layak dikonsumsi oleh publik. Caranya minta pendapat teman yang benar-benar senang dengan literasi. Nah dari pendapat teman, kita akan tahu apakah tulisan kita ini layak atau tidak

Terimakasih Bu Sri 
1. Kembali ke ibu, jika ibu pemula dan setiap hari idenya berbeda-beda tidak masalah, jika ibu punya niat ingin dijadikan buku tulisan yg berbeda-beda itu juga bisa dijadikan buku antologi kumpulan artikel. 
2. Untuk pendapat ahli sebagai daftar pustaka jika tulisan yang ibu buat seperti karya ilmiah, jurnal, buku tentang pendidikan. Jika tulisan ibu berupa artikel tentang keseharian tidak perlu daftar pustaka.

Trik Membuat Judul Untuk Materi dari Narsum. 

Memang salah satu tantangan menulis itu adalah bagaimana cara membuat judul yang menarik sehingga tulisan kita itu menarik untuk di baca.

Bu Rita teringat salah satu narsum Pak Agus Sampurno tulisan yang banyak dicari, dibaca oleh orang itu tentang tips, trik, manfaat, cara, dan angka. Dari situ selalu nempel dipikiran ketika ingin membuat judul itu salah satu jadi pedoman.

Cara menumbuhkan PD sering-sering aja nulis pak, dan di sharing ke group nanti scra perlhan-lahan percaya diri kita bangkit apalgi banyak yang mengomntari tulisan kita.

Jika mengikuti aturan isi kalimat dalam paragraf itu mulai dari 1 hingga 10 kalimat. Usahakan tidak melebihi 7 baris.

Bu Rita berpesan Jika Bpk/ibu ingin menjadi penulis dan bisa menerbitkan buku. Bapak Ibu ikuti saja tips dan trik dari narasumber seperti contoh  Omjay “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa Yang Terjadi.  Bu Rita, saya, dan alumni kelas menulis sudah membuktikannya dengan melahirkan beberapa buku. 

"Nothing Is Imposible In This World artinya tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini."

Kata motivasi favorit dari Bu Rita, menutup kuliah kedua kelas  belajar menulis PGRI. 

Semoga para peserta makin termotivasi untuk istiqomah mengikuti kuliah ini sampai 20 pertemuan ke depan. Amin. 

Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd.
SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS


#Day7JanAISEIWritingChallange






Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...