Malam ini tepat pukul 19.00 WIB, kelas belajar menulis via Whatsapp Grup bersama Omjay dimulai kembali. Saat Tim Omjay bertanya siapa yang akan menjadi moderator? Saya memberanikan diri untuk memimpin jalannya diskusi.
Menjadi moderator merupakan tantangan baru buat saya. Kesulitan terbesar saat menjadi moderator, saat para peserta belum ada yang bertanya, tetapi waktu sudah menunjukkan sesi pertanyaan. Kadang saya gelisah, takut kuliah ini jadi berantakkan. Akhirnya seiring berjalannya waktu, saya bisa mengatasi kesulitan saat menjadi moderator. Maaf ya nih jadi curcol dulu. Hehehe. Saya hanya ingin berbagi sedikit pengalaman saat menjadi moderator. Lanjut yaa...
Narasumber malam ini adalah ibu Emi Sudarwati. Yuks simak biografi berikut ini.
CURICULUM VITAE EMI SUDARWATI
EMI SUDARWATI. Alumni Jurusan Bahasa Daerah IKIP Negeri Surabaya tahun 1993 dan lulus tahun 1998. Mengajar di SMPN 1 Baureno ini sejak tahun 2005. Disamping aktif mengajar, juga telah menulis dan menerbitkan beberapa karya sastra Jawa dan Sastra Indonesia. Editor lebih dari 300 buku karya siswa dan guru Indonesia.
Sebagai PJ Budaya Lingkungan dan Pembiasaan Sekolah (tahun 2013-2016), aktf sebagai pembina majalah siswa Bhakti (tahun 2009-2018), Penggagas perpustakaan mini di kelas, dan mengupayakan pengembangan diri Teater Bhakti. Pengurus MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Bojonegoro (tahun 2014-2019) ini juga sebagai salah Guru Ahli di Pusat Belajar Guru Kabupaten Bojonegoro.
Penulis novel berjudul Ngilon (2014), Novel Kinanthi (2017), Rona Hidup (2018), Petualangan Siswa Indigo (2019), Novel Sujud Sangisore Talang Mas, dan Kumpulan Esai Menulis dan Menerbitkan Buku untuk Keliling Nusantara dan Dunia (2019). Bergabung dengan Persatuan Masyarakan Budaya Nasional Indonesia (PERMADANI). Pengelola TBM Kinathi ini juga pimpinan Grup Patungan Buku Inspiratif, yang sudah menerbitkan lebih dari 500 buku ber isbn. Pada Tanggal 28 Oktober 2015, mendapat penghargaan dari Balai Bahasa Jawa Timur sebagai Guru Bahasa Jawa Kreatif. Pada tahun yang sama, juga mendapat penghargaan sebagai finalis Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional.
Pada tahun 2016, sebagai juara III Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Bojonegoro. Pada tahun yang sama, juga sebagai juara I Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional, kategoro SORAK (Seni, Olah raga, Agama dan Muatan lokal, dan Bimbingan Konseling). Prestasi ini yang mengantarnya berkunjung ke negeri Kincir Angin Belanda. Mempelajari sistem pendidikan yang ada di Universitas Windesheim dan Iclon Universitas Leiden. Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik di Hollan dan Nederlands.
Setelah menyimak biografi, saya mengingatkan kembali para peserta untuk mempersiapkan alat tulisnya yaitu blog. Setiap mengikuti kelas ini, peserta wajib menuliskan kembali materi ke blog dan mempostingnya ke grup. Ini adalah bukti bahwa peserta telah mengikuti kuliah kelas belajar menulis. Kuliah ini dibagi dua sesi. Sesi pertama sesi materi. Sesi kedua sesi tanya jawab.
Ibu Emi lalu memasuki kelas dan memberitahukan semua peserta tentang bagaimana sejarah awal bu Emi menulis sampai bisa menerbitkan buku.
AWAL KISAH
Sejak SMA, sekitar tahun 1990an, sudah mulai suka menulis cerita. Hal itu berlanjut sampai menjadi mahasiswa. Apalagi saat cerpen perdana dimuat dalam majalah, rasanya tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Sejak saat itu semakin rajin menulis dan mengirim ke media. Lumayan, honornya bisa untuk beli buku dan kebutuhan lain. Saat kuliah juga sudah suka berjualan baju, celana dan jam tangan. Karena sejak SMP kelas 1 bapak sudah dipanggil Tuhan.
Sejak menjadi PNS, berhenti menulis. Karena semua kebutuhan sudah terpenuhi. Beruntung, tahun 2013 berjumpa dengan penulis-penulis hebat di Bojonegoro. Akhirnya semangat menulis tumbuh kembali. Tapi tujuan menulis bukan lagi karena uang. Melainkan ingin sukses bersama siswa. Tahun 2014 adalah pertama kali menerbitkan buku bersama siswa.
Pada tahun 2015, ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional. Awalnya ada rasa tidak percaya diri. Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak henti memberikan semangat dan motivasi. Akhirnya mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah hati.
Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis inobelnas. Bersama 102 guru dari seluruh Indonesia, diundang ke Jakarta untuk presentasi. Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga. Seusai lomba, seluruh finalis diajak berwisata di Dufan. Meskipun belum mendapat juara, namun sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.
Di samping itu, di tahun yang sama juga mengikuti sayembara di BBJT. BBJT kepanjangan dari Balai Bahasa Jawa Timur. Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa berdedikasi.
Puji sukur, penulis mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi. Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra siswa. Semua itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih berinovasi lagi. Dengan status baru ini, merasa memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus literasi di manapun juga. Bukan hanya untuk siswa, namun juga untuk sesama guru. Bukan hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.
Pada tahun 2016, ditugaskan mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro. Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua kalinya. Karena banyak guru menolak mengikuti seleksi tersebut, akhirnya ditugaskan lagi. Ternyata tidak sia-sia. Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga puluhan peserta.
Pada tahun yang sama, kembali mengirimkan karya inobel. Kali ini bukan atas inisiatif bapak kepala sekolah, tetapi keinginan sendiri. Karena pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi. Kali ini bukan karya baru. Namun karya lama yang saya edit, dengan tambahan sesuai saran dari dewan juri. Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).
Tidak lama seusai lomba, mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda. Belajar sistem pendidikan di negri kaum penjajah yang super maju itu. Berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden. Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan lain-lain. Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia.
Sepulang dari Belanda, masih juga mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Kota Bali. Lagi-lagi, di samping belajar juga bisa berwisata keliling kota terindah di negeri ini. Kali ini, semua peserta mendapat materi merubah naskah inobel menjadi jurnal. Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional.Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.
TAHUN 2017
Tidak berhenti sampai di situ. Beberapa bulan berikutnya diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam. Tidak ingin melewatka kesempatan, bersama beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura. Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.
Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik. Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut.Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Paska menyandang predikat juara I inobelnas, belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama. Tentu dalam waktu yang belum bisa diprediksi. Oleh karena tidak ingin kesepian. Lalu mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku dan menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.
Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah. Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif, berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan. Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).
TAHUN 2018
Ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif. Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah. Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI). Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan. Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain.
Akhirnya berinisiatif hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.
Sedang di Bojonegoro sendiri, aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG). Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan. Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru. Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan.
Selain di PBG, juga aktif di PGRI. Yaitu sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan Menulis buku. Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis.
Menghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media. Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat. Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah. Lama kelamaan pasti dimuat juga.
Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman Menulis itu sangat diperlukan. Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula. Dari proses tersebut kita belajar. Belajar meminimalisir kekesalahan.
TAHUN 2019
Mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku. Karya ini ditulis berdua dengan suami. Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan kami semakin bahagia. Aamiin.
Selanjutnya, di tahun yang sama menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan. Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah. Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah adalah kumpulan esai Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia. Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.
Adapun untuk patungan, seperti biasa saja. Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Penerbit Buku Inspiratif. Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang, dan lain-lain. Tapi yang paling banyak ya di Penerbit Majas Grup. Majas memiliki 3 penerbitan. Yaitu Majas sendiri, Praktek Mandiri dan Dwi Putra Jaya.
TAHUN 2020
Lebih konsentrasi untuk mengelola Perpustakaan Pribadi menjadi TBM. Namanya TBM Kinanthi.
Kegiatan rutinnya adalah mengadakan pelatihan dan lomba menulis. Lomba di TBM Kinanthi tentu berbeda dengan lomba-lomba di tempat lain. Karena bertujuan memotivasi, maka semua peserta lomba pasti juara. Yaitu juara 1, 2, 3 dan yang lainnya juara harapan.
Sampai saat ini di TBM Kinanthi sudah mengadakan 5 kali pelatihan menulis. 4 kali pelatihan langsung dan yang sekali webinar. Juga sudah melahirkan 3 buku hasil lomba dan 1 buku masih Proses di percetakan.
Dalam menyambut Bulan Bahasa Oktober nanti, TBM Kinanthi mengadakan Lomba membaca geguritan untuk siswa SD/MI. Hal ini bertujuan untuk menanam kecintaan siswa sejak dini terhadap sastra Jawa. Khususnya geguritan (Puisi Jawa Modern). Masih bayak lagi agenda kegiatan yang kami gagas di tahun 2021 nanti. Dalam berkegiatan didukung oleh: Dinas pendidikan kabupaten Bojonegoro, penerbit majas, KBM Bojonegoro, Pramuka Jaya Vlog, Sanggar Baca SUMILAK dan lain-lain.
Ternyata menulis dan menerbitkan buku itu mudah dan sangat murah. Buku adalah bukti sejarah. Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini. Ayo kita tulis sejarah sendiri. Jangan tunggu orang lain menulis tentang kita.
SESI TANYA JAWAB
Adakah kiat khusus untuk memperkaya kosa kata dan memperluas topik menulis? Karena kadang bagi penulis pemula, banyak yang beranggapan bahwa menulis itu masih terasa sulit. Mohon berikan tipsnya.. Terimakasih...
Jawabnya hanya 3. Yaitu: baca, baca dan baca.
Perbanyaklah membaca.
Jika ingin lancar menulis cerpen, banyak-banyaklah membaca cerpen. Jika ingin lancar menulis puisi, maka banyak-banyaklah membaca puisi, demikian juga yang lain.
Terimakasih dan salam kenal Bu Tini. Pertanyaan yang sangat bagus.
1. Judul inobel saya adalah: Peningkatan hasil belajar menulis cerkak (cerpen, dalam Bahasa Indonesia) dengan SMSHP (Selfie, Media Sosial dan Hubungan Pertemanan).
2. Judul buku yang pernah saya terbitkan bersama siswa:
- Siswa Wasis
- Lilani Aku dadi Srengenge
- KAI (Kelas Anak Istimewa)
- KAH (Kelas Anak Hebat)
- dll
3. Pasti pernah lah. Bahkan sangat sering. Ketika saya mengalami kebuntuan dalam menulis, segera jalan-jalan mencari bahan bacaan baru.
Waalaikumsalam wr wb. Terimakasih Pak Widi. Pertanyaan yang luar biasa.
Ini masalah perasaan ya. Untuk menulis semacam itu, yang saya lakukan adalah mengkomunikasikan dengan pihak lain. Atau disamarkan namanya.
Sebelum menjadi buku, coba baca di hadapan teman lain. Minta pendapatnya.
Wao... Salam kenal Bu Endartiningtyas. Pak Ajun dan Pak Slamet Widodo itu sudah seperti adik saya sendiri.
Sepertinya pertanyaan sama dengan yang pertama dan kedua tadi ya.
Jawabnyak juga sama, baca, baca, baca.
Oh iya, ada tambahan. Bergaulah dengan penulis. Maka adrenalin untuk menulis akan meningkat drastis. Termasuk masuk grup-grup pelatihan menulis semacam ini.
Waalaikumsalam Pak Mardiyanto. Salam kenal.
Saya biasa membawa buku bacaan/cerita ke dalam kelas. Lalu meminta salah seorang siswa membaca di depan kelas. Sedangkan siswa yang lain mendengarkan. Lalu semua siswa menulis ringkasan ceritanya. Salah satu siswa saya tunjuk secara acak membaca rinhkasan ceritanya. Jadi semua harus siap jika ditunjuk. Sedang yang lain cukup di tanda tangani.
Jika itu dilakukan 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Lama kelamaan siswa terbiasa menulis.
Lalu saya buatkan pancingan pertanyaan.
Misalkan:
Tema: Kisah Lucu
Pertanyaan:
1. Apakah kamu pernah mengalami kisah yang sangat lucu.
2. Kapan dan di mana kamu mengalami kisah lucu tersebut.
3. Dll
Bisa sampai 10 pertanyaan atau lebih.
Jawabannya harus berupa paragraf. Bukan jawaban pendek.
Lalu jawaban-jawaban tadi disusun menjadi cerita.
Bagaimana strategi bu emi bisa jadi pemenang inobel kemdikbud?
Kalau ini, saya tidak menyangka banget. Karena semua karya finalis itu bagus-bagus. Bahkan menurut saya, inobel saya itu paling sederhana dan biasa-biasa saja.
Karena tujuan ikut lomba bukan untuk juara, tapi ingin belajar pada guru-guru hebat seluruh Indonesia. Kalau pada akhirnya menjadi juara, itu bonus.
Triknya sih klise saja;
Berusaha dan berdoa
TIPS PRODUKTIF MENULIS
setiap hari menulis. Hanya butuh waktu 10 - 20 menit saja kok. Kita kan punya 24 jam sehari semalam. Jadi paksakan diri untuk menulis, minimal 10 menit dalam sehari. Kalau bisa setelah tahajud. Kalau tidak bisa ya jam berapa saja. idak semua tulisan diterbitkan. Biarkan saja yang lain menjadi tabungan di laptop atau blog.
KESIMPULAN
Buku adalah bukti sejarah. Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini. Oleh karena itu, saya ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku. Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri. Semoga kisah sederhana ini mengispirasi banyak orang.
Terimakasih Bu Emi, atas ilmunya malam ini.. Saya sangat berdecak kagum dengan Prestasi dan karya ratusan buku bu Emi. Semoga kelak, saya bisa mengikuti jejak bu Emi dan Omjay menjadi seorang penulis handal dan terkenal. Aminn
Salam blogger Inspriratif
AAM NURHASANAH, S.Pd.
SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS
mantap dan inspiratif
BalasHapusSiap pak den.. Ayo menulis
HapusWow kilat banget dah bust resume, luar biasa semangatnya
BalasHapusIya bunda.. Semangat!!!! Ayo mana resume bunda biar bisa main & koment. Heehehe..
Hapusterima kasih bu aam yg sdh memberikan pencerahan menjadi moderator dan terim kasih bu emi yg sdh berbagi ilmunya kepada kami
BalasHapusSiap Omjay.. Bahagia bisa membantu dan menjadi bagian keluarga TIM OMJAY... Ini tidak sebanding dengan ilmu yang aam dapat dari kelas Omjay. Semoga makin banyak peserta yang sukses dalam menerbitkan bukunya baik solo maupun antologi. Aminn
HapusKeren Bu Aam plg semangat
BalasHapusSiap Cak... Selalu.. Semangat!! Ayo menulis
HapusHebat Ibu Aam
BalasHapusModerator hebat
Resume cepat
Cihuyyy
Terimakasih... Ayo semangat!!!
HapusSemangat terus dalam menulis bu aam.moderator yg mantab.. Lanjutkan..
BalasHapusMksh bu atik.. SEmangat..AYO MENULIS..
HapusMantap Bu Aam. Terima kasih banyak. Luar biasa resumenya.
BalasHapusMakasih bu Emi..Sangat bahagia kenal penulis hebat seperti bu Emi. Semoga kelak saya bisa mengikuti jejak ibu dan Omjay agar menjadi penulis handal. Aminn
Hapus