Jumat, 26 Februari 2021

BERBAGI, BERPRESTASI, DAN MENGINSPIRASI LEWAT TULISAN

Sumber: www.wijayalabs.com


Malam ini pertemuan ke-24 di kelas belajar menulis Om Jay dan PGRI. Sudah ada beberapa guru yang sudah menerbitkan buku hasil resumenya. Narasumber kali ini adalah Umi Rosidah, M.Pd.I. Beliau pernah meraih Juara INOBEL Tingkat Nasional tahun 2017, Juara Apresiasi Guru Inspiratif Kemendikbud tahun 2020, dan meraih sederet prsetasi yang gemilang. Bu Umi memulai materi dengan menampilkan kalimat pembuka yang sangat menginspirasi pembaca.

Dok. Penulis


“Guru adalah teladan bagi generasi masa depan. Teladan pembelajar yang terus belajar. Dengan karya seoran guru maka akan ada jutaan anak Indonesia, yang karakternya terbentuk dengan etos kerja berbasis karya.” (Presiden Joko Widodo)

Menjadi guru adalah takdir yang membawa perubahan besar dalam hidup saya. Saat ditanya, apa karya terbaik kita selama menjadi seorang guru tentu saya akan menjawab, saya telah menerbitkan buku baik buku solo maupun buku antologi. Lalu, bagaimana jawaban Anda?

Pasti setiap guru memiliki jawaban yang berbeda. Namun, bagaimana jika jawabannya adalah Anda belum mempunyai karya maka tidak ada hal yang akan Anda ceritakan pada anak didik nanti. Beruntunglah para peserta yang telah berada dalam Komunitas menulis yang akan melahirkan puluhan bahkan ratusan karya.

Modal untuk menjadi seorang penulis adalah dengan banyak membaca. Dengan membaca akan memperkaya khasanah keilmuan, menambah pembendaharaan kosa kata, bahkan kita bisa mengembangkan tulisan dengan sudut pandang sendiri. Bukan sekadar menduplikasi dan di cap plagiasi.

Profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara social. Bahkan kemampuan menulis dianggap sebagai indicator intelektualitas dan kematangan berpikir. Jika kita sudah terbiasa membaca maka menulis akan terasa mudah. Kembangkan tulisan kita yang awalnya hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan apa yang disukai dan dikuasai, berubah menjadi pengalaman berbasis riset atau penilitian.


Kendala seorang penulis di antarnya sebagai berikut.

1.       Merasa tidak ada bakat (berlatih dan konsistensi menulis setiap hari)

2.       Sulit menemukan ide(perbanyak diskusi, kolaborasi, banyak membaca)

3.       Tidak suka menulis(cari motivator atau penyemangat Anda saat menulis)

4.       Tidak berani menerima kritik(berpikir terbuka dan tidak anti kritikan0

5.       Tidak memiliki waktu (luangkan waktu untuk menulis sesibuk apapun kegiatan Anda)


Tujuan menulis

1.       Orientasi material (mengejar uang, royalty, fee pembicara, dan sebagainya)

2.       Orientasi eksistensial (mengejar popularitas dan penghargaan dari masyarakat)

3.       Orientasi personal (mencurahkan/ mengekspresikan perasaan)

4.       Orientasi social(memengaruhi atau mengubah cara pikir masyarakat)

5.       Orientasi spiritual (untuk beribadah dan memperoleh pahala)


Ada 4 hal yang harus dilakukan sebagai penulis yaitu

1.       Read (membaca)

2.       Discuss (diskusi)

3.       Look and feel ( lihat dan rasakan)

4.       Socialize (sosialisasi)

Saat kita terbiasa menulis tentunya kesulitan itu akan berubah menajdi kemudahan. Dengan menulis, kita bisa menjadi juara di berbagai kegiatan lomba dan menghantarkan Ibu Uni Rosidah meraih berbagai kegiatan lomba di tingkat nasional  sejak tahun 2005. Tidak hanya itu, Ibu Umi juga mendapat kesempatan mengikuti Short Course di Jepang selama 21 hari.

Ibu Umi berangkat ke Jepang dengan 14 orang dari guru yang menjuarai  lomba guru berprestasi, lomba INOBEL, dan Lomba Olimpiade Guru Nasional. Kegiatan ini difasilitasi Kemdikbud sebagai bentuk apresiasi tinggi dari pemerintah dan sebagai bonus  hadiah dari kejuaraan lomba tersebut.

Untuk kegiatan Short Course di Jepang antara lain berkunjung ke duta besar kementrian pendidikan Jepang, kuliah di Universitas Fukuyama dan Chiba, melakukan kunjungan ke sekolah SD dan SMP serta sekolah inklusi. Setelah selesai Short Course, harus membuat laporan kegiatan selama berkunjung di Jepang.

Pada acara sesi tanya jawab saya mengajukan beberapa pertanyaan. Sebutkan satu judul buku yang paling berkesan dan berikan alasannya! Jawaban dari Ibu Umi adalah judul novel Suddendeathlessness. Novel ini ditulis saat Ibu Umi berjuang melawan penyakit langka yang tiba-tiba menyerangnya.  Ibu Umi berangkat ke Jepang dalam keadaan belum sembuh 100%. Namun Ibu Umi bisa mengikuti semua kegiatan dengan baik.

Ada satu kalimat yang sangat menyentuh hati saya. Jika kau ingin mengenal dunia maka bacalah buku dan jika kau ingin dikenal dunia maka tulislah buku. Kalimat ini sangat luar biasa sekali. Makin menumbuhkan rasa semangat saya untuk terus berbagi dan menghasilkan puluhan, ratusan, bahkan ribuan karya. Jadilah GURU MULIA KARENA KARYA.

 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

 

 

 

 

 

11 komentar:

  1. Teh geulis, tulisannya meni geulis pisan euy. Lengkap, sistematis, mudah dipahami, dan menarik. Trimksh sudah berbagi kisah inspiratif.

    BalasHapus
  2. Paragraf trerakhir sangat memotivasi. Salam kenal, Bu AAm. selamat berakhir pekan.

    BalasHapus
  3. Menulislah , maka dunia akan mengenalmu. Mantap Teh Aam. konsisten menulis setiap hari.

    BalasHapus
  4. Selalu ada yang luar biasa. Lengkap, sempurna dan menginspirasi. Semoga tetap semangat dalam berkarya dan berbagi. Very good. Lanjutkan!

    BalasHapus
  5. Mantap teh, ini sudah tulisan juara

    BalasHapus

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...