Kamis, 04 Februari 2021

TRIK JITU MENAKLUKAN TANTANGAN MENULIS


Sumber: www.wijayalabs.com


Mengikuti tantangan menulis adalah kegiatan yang amat menyenangkan. Bagi seorang penulis yang memiliki berbagai kesibukan sebagai guru, seorang ibu, sekaligus seorang kepala sekolah, hal tersebut memang tidaklah mudah. Perlu waktu dan strategi khusus untuk menyelesaikan semua tantangan dengan waktu yang relatif singkat.

Ada 4 challenge menulis yang saya ikuti untuk mengupgrade keterampilan menulis saya. 

1. Challenge Lomba Blog PGRI 28 hari menulis jadi buku di YPTD. 

2. Challenge AISEI Writing Challenge tema kasih sayang. 

3. Challenge menulis resume belajar menulis PGRI

4. Challange edit alamat di Komunitas Aksara Bermakna (KAB). 

Ada 3 trik jitu saat saya gunakan saat menaklukan 6 tantangan challenge menulis yaitu sebagai berikut.

1. Niat, tekad, dan motivasi diri untuk bisa menyelesaikan challenge. Ada kebanggaan tersendiri saat kita bisa menyelesaikan challenge dengan baik. Beri reward pada diri sendiri bahwa kita bisa menaklukan semua tantangan yang menghadang.

2. Buat skala prioritas, challenge mana yang terlebih dahulu akan ditulis. Prioritaskan yang urgent dan mulailah menuliskannya satu per satu. 

3. Menulislah tanpa beban.  Jangan jadikan menulis sebuah beban yang akan terasa berat ketika kita berpikir, wah, saya tidak bisa, sibuk, banyak kerjaan, dan berbagai alasan lainnya termasuk melawan rasa malas ketika hendak menulis.

Malam ini saya akan mencoba menyelesaikan semua tantangan tersebut dalam satu malam. 

Challenge 1.  Mengikuti lomba blog PGRI

Sumber: www.wijayalabs.com

 

Segala hal yang kita alami sebenarnya bisa menjadi ide saat kita mau menulis. Dari beberapa challenge menulis yang saya ikuti, ternyata hal ini bisa mengantarkan saya mengikuti challenge lomba blog yang ketiga dengan judul Trik Jitu Menaklukkan Tantangan Menulis. Intinya, apa yang kita lihat, kita dengar, kita alami, bisa menjadi senjata ampuh untuk menulis ide-ide baru yang akan mengalir begitu kita telah menuliskannya. 

Challenge 2.  

AISEI Writing Challenge Tema Kasih Sayang.

Sumber: www.aisei.id

 

Saat mendengar tema kata kasih sayang, hal yang saya pikirkan adalah kasih sayang ibu kepada anaknya. Jadilah sedikit tulisan tentang ibu. 

Setiap orang pasti memiliki rasa kasih sayang kepada ibu. Ibu adalah sosok pahlawan yang berjasa dalam hidup saya. Ibu yang telah mengandung, melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membiayai kuliah saya sampai lulus S1 keguruan. Ibu yang selalu memberikan kasih sayang tanpa mengharapkan balasan. 


Hari ini, genap satu tahun ibu telah meninggalkan saya. Ibu telah tiada dan kini sudah di surga. Ibu mempunyai riwayat jantung dan diabetes. Sempat beberapa kali drop dan harus dilarikan ke RS Umum Adjidharmo Rangkasbitung. 


Sedih rasanya saat ibu koma dan butuh golongan darah B, saya tidak dapat membantu ibu. Saya saat itu sedang palang merah, kakak laki-laki saya telanjur minum obat sakit kepala, kakak perempuan saya beda golongan darah O. Untungnya ada tetangga dan kakak ipar saya yang darahnya cocok. Dokter dan suster dengan sigap melakukan transfusi darah. 


Segala cara telah dilakukan untuk kesembuhan ibu. Sayangnya tuhan punya rencana lain. Ibu akhirnya menghadap ilahi dan meninggalkan kami semua. 


Tak terasa waktu telah berlalu. Hari ini rencananya mau ada acara satu tahun ibu. Biasanya kami membuat kotak makanan lengkap dengan isinya, sekaligus kue dan minuman yang nantinya di doakan dan dibagikan lagi ke tetangga. Tradisi di kampung saya ini namanya "haol/ ider tahun." 


Meskipun ibu sudah tak ada di sini namun kasih sayang anak kepada ibu takkan pernah padam. Bagi saya,  ibu bagaikan sang surya, yang selalu menyinari dunia sehingga hidup saya bisa bermakna dan berbagi pada sesama. 


I Love You, MOM


#thepowerofkepepet

#pikir15menit

#nulis15menit

#kasihsayang

#Feb02AISEIWritingChallenge

 

Challenge 3

Menulis resume belajar menulis PGRI

Sumber: www.pelatihanbelajarmenulis.blogspot.com

 

Malam ini hujan turun membasahi bumi. Tak terasa hujan ini menemani saya saat menulis resume pertemuan ke 14. Narasumber hebat malam ini adalah  Bapak Agus Sampurno. Beliau adalah seorang trainer sekaligus motivator di bidang pendidikan yang telah sukses meraih berbagai ajang lomba blog dan telah meraih berbagai prestasi yang gemilang. 

Saat menulis resume, hal yang harus diperhatikan para peserta adalah menangkap inti sari materi yang disampaikan narasumber. Ada 13 poin penting tentang “Ide dalam Menulis.”

1. Ide menulis akan muncul 90% ketika kita mengembangkan materi dengan bahasa sendiri. 

2. Menulis dengan hati, mengedit dengan pikiran. Menulis dengan hati riang dan tanpa beban, pesan yang kita tulis akan sampai ke hati pembaca. Hal itu yang saya lakukan karena setiap tulisan saya ditulis dengan penuh cinta. Saya selalu membumbui setiap tulisan saya dengan pengalaman pribadi. Hal itu sangat ampuh dan sangat memompa semangat dalam diri untuk terus berbagi. 

3. Jangan menghakimi diri sendiri bahwa tulisan kita jelek, tidak bagus, dan tidak berharga. Karena apa yang kita tulis meskipun sederhana mungkin bagi sebagian orang itu bisa menjadi sesuatu yang sangat berharga dan menjadi hal yang luar biasa. Percayalah dengan kekuatan tulisan kita sendiri “the power of writing.”

4. Mengedit tulisan. Saat kita sedang menulis, hindari tahapan edit. Tulislah dahulu semua ide yang berserak. Setelah naskah jadi, barulah kita masuk tahapan edit tulisan untuk menghindari typo (salah ketik) dengan berpedoman pada kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). 

5. Sederhanakan pesan, buatlah tulisan yang menarik dan menyenangkan, sehingga menarik minat pembaca.

6. Menulis dengan baik berarti berpikir dengan baik. Rubah Mainset kita bahwa menulis itu mudah dan tidak sulit. Hal yang harus dilakukan adalah dengan menulis ulang artinya memikirkan ulang ide tulisan Anda (David Perell).

7. Jadikan tulisan awal Anda seperti air kotor yang akan semakin jernih apabila terus disaring dengan terus berlatih menulis setiap hari.

8. Pisahkan kegiatan mencari ide dan menulis. Carilah ide sebanyak-anyaknya. Saat ide sudah didapat,  coba tuliskan ide itu satu persatu. Seperti ide saya membuat tulisan tentang tantangan tulisan. 

9. Sebelum kita memposting tulisan, sebaiknya periksa dahulu. Edit dan sempurnakanlah artikel kita untuk menghindari kesalahan ejaaan, tanda baca, atau merusak makna. 

10. Terus berlatih membuat judul yang menarik.

11. Konsistenlah dalam menulis. Jangan menunggu waktu luang, melainkan luangkanlah waktu untuk menulis. 

12. Lakukan ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Untuk penulis pemula hal ini cukup ampuh untuk mendapatkan style passion gaya tulisan kita sendiri. Nothing new under the sun’s artinya di dunia ini sebenanya tidak ada yang sama sekali baru. 

13. Menjadi pribadi yang unik atau punya branding sendiri. Saya selalu membranding diri dengan sebutan guru inspiratif. Guru inspiratif adalah guru yang bisa menginspirasi orang lain. Semoga sedikit tulisan ini bisa bermanfaan untuk sesama. Khoirunnas anfa'uhum linnas artinya sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.


Challenge 4. Komunitas Aksara Bermakna (KAB). Tema “Menulis alamat dengan benar.”

 

Sumber: Dokumentasi Penulis

Sebelum saya menulis challenge malam ini, saya akan bercerita sejenak. Grup KAB ini dibuat oleh Usrotun Hasanah kelahiran Wonosobo yang biasa disapa Kak Us. Beliau asli Wonosobo dan membuat komunitas ini sejak tanggal 19 Agustus 2020, tetapi mulai aktivitas belajarnya tanggal 1 September 2020.


JADWAL BELAJAR KOMUNITAS AKSARA BERMAKNA

 Senin: Menulis Puisi Akrostik Tema Cinta

Selasa: Menulis Fiksi Mini

Rabu: Materi Kepenulisan/ Edit Naskah

Kamis: Puisi Patidusa Tema Cinta

Jumat:  Menulis Pentigraf

Sabtu: Menulis Estafet

Minggu: Hari bebas/iklan

(Jadwal bisa berubah sesuai permintaan peserta)


Slogan Komunitasn Aksara Bermakna (KAB) adalah "Satu hari satu karya.”


Melihat jadwal KAB malam ini hari Rabu adalah edit naskah, jadi tema yang dibahas adalah menulis alamat dengan benar.  Ada  5 hal penting saat kita menulis alamat surat, yaitu sebagai berikut.

1.  Penggunaan Kepada dan Yang Terhormat

Jadi, kalau menggunakan "Kepada", gunakan "Kepada" saja. Kalau mau menggunakan "Yth.", gunakan "Yth." saja

2. Penulisan Gelar dan Sapaan

Umumnya, surat resmi ditujukan kepada instansi. Apabila mencantumkan gelar akademis atau pangkat jabatan, tidak perlu lagi mencantumkan sapaan. Contoh:

Yth. Sunik Kartirahayu, S.Pd., M.M.Pd.

3. Penggunaan Huruf kapital

Huruf awal setiap unsur nama ditulis menggunakan huruf kapital. Ingat, ya! hanya huruf awal setiap unsur kata, bukan semua huruf ditulis kapital.

4. Penulisan Alamat

Ada dua tempat penulisan alamat, yaitu di luar amplop dan di dalam amplop. Untuk penulisan di luar amplop, tulislah alamat sejelas-jelasnya. Tidak perlu ada singkatan. Sementara, penulisan alamat di dalam amplop cukup tulis "di tempat". Hal ini karena alamat lengkap sudah tertulis di amplop surat, sehingga dalam tubuh surat tak perlu dicantumkan.

5. Tanda Baca

Alamat surat tidak perlu tanda titik. Alamat surat bukanlah kalimat. Tanda koma digunakan untuk memisahkan nama tempat dan wilayah yang ditulis secara berurutan.

Contoh:

Usrotun Hasanah

Jalan Jolontoro Gang Melati No. 16

Campursari, RT 04 RW 08, Kelurahan Jaraksari, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, 56314, Indonesia

Di Komunitas Aksara Bermakna yang digawangi oleh Kak Us ini telah melahirkan beberapa karya buku diantaranya adalah Karya bersama atau biasa disebut antologi. Berikut adalah judul bukunya yaitu 

1. Hujan Aksara di Langit September

2. Merajut Asa dalam Balutan Pena

3. Swastamita

4. Tarian Pena

5. The Victim of Love

6. Semai Sukma Ksatria (dalam proses)

Selain karya bersama atau buku antologi, ada juga beberapa Karya solo anggota KAB di antaranya sebagai berikut. 

1. Sebuah Pesan - Kak Heri Suryani

2. Candramawa - Kak Dian Rikza 

3. Langkah Kecil - Kak Aji Kharismawan

4. Lentera Hati - Kak Farida Margianti bersama murid-muridnya

5. Kak Welas Asih dalam proses edit.

Kak Us berharap, dengan berlatih membuat satu hari satu karya, semua peserta terbiasa menulis satu hari satu karya sekaligus bisa membukukan karya mereka baik buku solo maupun antologi. Selain itu, peserta juga dibekali ilmu mengedit naskah yang bisa membuat peserta secara tidak langsung menjadi seorang editor yang berbakat di masa depan. Senangnya menimba ilmu dan belajar bersama kak Us di Komunitas Aksara Bermakna (KAB). Ayo menulislah setiap hari dan  buktikan apa yang terjadi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...