Selasa, 01 Desember 2020

ASAL USUL BRANDING PAK D SUSANTO





Pak D memiliki nama lengkap Susanto, S.Pd. Lahir di kota Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah pada tanggal 29 Juni 1971. 



Menempuh Pendidikan di SDN Srampadan Gombong (1983), SMPN 2 Gombong (1986), SPG Negeri Kebumen (1989), D.2 PGSD FKIP UNS  (1992),  STKIP PGRI Lubuklinggau  (2006), dan S1 PGSD UT Masukan Berbagai Ilmu (2017). 


Pak D, saya mengenal beliau saat gabung di AISEI dan grup belajar menulis Omjay gelombang 15. Saat ada tantangan menjadi kurator buku antologi, JEJAK DIGITAL MOTIVATOR ANDAL,  Pak D ikut andil di dalamnya. 

Saya mengagumi beliau karena Pak D sangat jeli dalam soal penulisan dan tanda baca. Tak hanya itu, saya juga diajari cara menulis kutipan dalam adegan fiksi saat mengikuti tantangan kamis menulis di komunitas Lagerunal. 


Usut punya usut, saya jadi penasaran asal usul sebutan Pak D.  Saya japri WA dan beliau berkenan menjelaskannya secara singkat. 


Pak D adalah anak tertua. Pergi Sumatera karena SK. Berombongan 22 orang, tamatan D2 PGSD FKIP UNS 1993. Menikah relatif dulu sekali, sehingga anak-anak Pak D memanggil teman Pak D dengan sebutan *Om dan Bulik (Tante)*. Akhirnya anak-anak  teman memanggil Pak D juga Pakde artinya Uwak/Paman. 


Tahun 2006 pindah agak ke kota di desa D. Tegalrejo, sebuah perkampungan eks transmigrasi. Kampung di sna dimulai dari A - Z. Misalnya Desa A. Widodo, B. Srikaton, C. nawangsasi, D. Tegalrejo, dst.


Pak D punya teman *senamo* senama, namanya sama dan tinggal di B. Sriakton. Jadi kalau ada undangan alamatnya Susanto D      (Susanto yg tinggal di D). Ya sudah kepalangan digabung saja menjadi Pak D Susanto. Nama Pak D (Pakdhe) sebagai merek juga panggilan bagi anak teman-teman dan ponakan.


D =nama desa.
Pakdhe = Uwak Laki-laki, panggilan anak-anak adik Pak D. 
Jadilah branding Pak D Susanto. pemilik blogsusanto.com


Sangat menarik bukan??? Begitulah asal usul sebutan PAK D SUSANTO. Tulisan ini mengantarkan saya ke tantangan #Day25NovAISEIWritingChallange










 

Kamis, 26 November 2020

KELAS KEPENULISAN#1




*"Kita tidak harus menunggu datangnya inspirasi itu, kita sendirilah yang menciptakannya". - Stephen King*

*Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri". - J.K. Rowling*

*Syarat untuk menjadi penulis ada tiga, yaitu: menulis, menulis, menulis". – Kuntowijoyo*

*Tidak perlu ragu untuk menulis apa pun yang kamu mau, sebab setiap tulisan memiliki penikmatnya sendiri-sendiri".*

4 Kalimat motivasi yang luar biasa, saya dapat dari kuliah perdana bersama komunitas Lagerunal (Cakrawala Blogger Guru Nasional). 


Kalimat motivasi ini disampaikan narasumber hebat, ibu Rita Wati, S.Kom. Sore itu kegiatan berlangsung dari pukul 15.00-17.00 WIB. 


Sangat antusias sekali para peserta hingga beberapa mengirimkan challange  menulis 100 kata dari hal yang pernah dialami. Challange ini dibuat oleh bunda Rita dan peserta diberi waktu 10 menit.  Tentu saja saya pun mengirimkan tantangannya. 


Semua peserta yang mengirimkan tantangan adalah pemenang karena hebat sudah mau menulis apa yang dialami pada saat itu. Bagus semua tulisannya. Saya bangga bisa ikut berperan di dalamnya. 


Dengan mengikuti challange 100 kata, maka terlihat jelas sekali. Siapa yang sering menulis maka 100 kata itu sangatlah mudah. Berbanding dengan yang jarang menulis, 100 kata mungkin akan terasa sangat berat. Tulisan ini mengantarkan saya ke tantangan #Day23NovAISEIWritingChallange


Jamilah#Kamis Menulis

 


Di sebuah desa, hiduplah seorang dara cantik bernama Jamilah. Dia adalah sosok wanita idaman yang menjadi bunga desa di kampungnya. Wajahnya ayu, putih, dan bersih sekali. Terlihat pandai mengurus diri. Senyum Jamilah bisa membuat jantung setiap pria berdegup tak berirama. Tutur sapanya yang lembut dan sikapnya yang ramah, membuat ia jadi primadona. Kebaikan hatinya pun seakan tak pernah habis dimakan usia. Setiap orang yang kesusahan bisa dibantu secara materi atau kadang dengan pemikiran atau tenaga. Tidak heran, banyak mata lelaki yang menaruh hati kepada Jamilah. 

Jamilah memiliki kekasih hati yang berada jauh di seberang sana. Memang Jamilah ini tipe setia. Setiap pria yang datang kepadanya, dan ingin jadi kekasihnya, selalu ditolaknya secara halus. Termasuk Rian yang sebulan ini sangat memperhatikannya. Rian ingin tahu perasaan jamilah kepadanya. Saat ada kesempatan untuk berdua, Rian memberanikan diri untuk mengatakan perasaannya kepada Jamilah. 

"Jamilah, aku sangat menyayangimu. Maukah kau jadi kekasihku?" kata Rian pada suatu ketika.

"Maaf, Rian. Aku sangat menghargai perasaanmu. Tapi, hatiku sudah dimiliki oleh orang lain," jawab Jamilah.

"Siapa itu? Mengapa kau tak pernah berkata tentang kekasihmu kepadaku?" cecar Rian seakan tidak percaya.

"Apa kau pernah bertanya kepadaku? Belum pernah bukan?" timpal Jamilah.

"Mengapa kau sangat kejam kepadaku Jamilah? Aku pikir, kamu punya perasaan yang sama terhadapku," tukas Rian dengan nada menghiba.

"Rian, selama ini aku memperlakukanmu sama dengan yang lainnya. Aku tak pernah mempermainkan perasaan orang lain. Maafkan aku karena tidak tahu tentang perasaanmu. Maafkan aku juga, tanpa sengaja sudah menyakiti perasaanmu," ucap Jamilah dengan sedih karena Rian telah salah menafsirkan persahabatan mereka.

Tanpa berkat-kata, Rian lalu meninggalkan Jamilah yang duduk tertegun. Ia menahan amarah yang amat membara. Rian sangat menyayangi Jamilah. Ia pun berharap perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan. Tapi apa hendak dikata, perasaannya hancur mendengar Jamilah berkata jujur. Jamilah lebih memilih Arif, kekasihnya yang jauh. 

Rasa cintanya berubah jadi rasa benci membuta. Hatinya terbakar api. Api cemburu yang berkobar. Mendidih, menaikkan darahnya ke ubun-ubun. 

"Tunggu, Jamilah. Kau pasti akan jatuh ke pelukanku suatu saat," kata Rian dalam hati sambil mengepalkan tangan.

Bersambung***

#Kamismenulis1


Rabu, 25 November 2020

LOSE TO BE WINNER


CV SIGIT SURYONO, S.Pd., M.Pd.

Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd mengajar di SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia. Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 dari pasangan Bapak Giyono SW dan Ibu Waginem. Masa kecil tinggal di Ngawen, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Pendidikan dimulai di TK Ngawen Trihanggo tahun 1981-1983. Pendidikan dasar di SD Negeri Jambon II, Trihanggo, Sleman pada tahun 1983-1989. Kemudian melanjutkan di bangku SMP Negeri 5 Yogyakarta pada tahun 1989-1992. Pendidikan Menengah penyelesaian di SMU Negeri 1 Sleman jurusan IPA pada tahun 1992-1995. Pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 di Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika. Lanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006.

Pada tahun 2006 menikah dengan Dwi Riastuti, M.Pd dan kini telah dikaruniai dua orang anak yaitu:
Muhammad Yunus Baskara
Galuh Ray Rannaa

Aktifitas keseharian sebagai pengajar di SMP Negeri 1 Wonosari Kabupaten Gunungkidul, mengampu mata pelajaran IPA.

Aktifitas lainnya yang telah dilakukan dan sedang dilakukan adalah:
1. Sekretaris Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas 2012 – sekarang
2. Sekretaris MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006-2009
3. Ketua II MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul 2009 – 2012
4. Anggota Litbang MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2012-2015
5. Ketua II MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2015-2017
6. TIM Pengembang TIK Kabupaten Gunungkidul 2009  
7. TIM Pengembang TIK Propinsi DIY 2009  
8. Instuktur, Pelatihan Pembelajaran Multimedia di BTKP Provinsi DIY
9. Instruktur TIK di MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul


Aktifitas Saat ini
1. Ketua MGMP IPA SMP Kabupaten Gunungkidul
2. Duta Rumah Belajar Kemdikbud
3. Duta Sains P4TKIPA
4. Penguruas PPII DIY
5. Admin Komunitas Rumah Belajar Kemdikbud


Prestasi lomba yang telah diraih:
1. Kompetisi Guru. Finalis Nasional Tingkat Nasional tahun 2009
2. Finalis Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional SMP 2009.
3. Juara 3 situs web SMP Tingkat Provinsi DIY 2010
4. Juara 1 Situs web SMP tingkat Provinsi DIY 2011
5. Finalis Lomba Media Pembelajaran KI Hajar Penghargaan tingkat Nasional Tahun 2012
6. Juara 1 FIG SMP Tingkat Provinsi DIY Tahun 2013
7. Finalis FIG SMP Tingkat Nasional Tahun 2013
8. Juara 2 Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2013
9. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat nasional tahun 2014
10. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun 2015
11. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2015
12. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Provinsi DIY Tahun 2015
13. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015
14. Penerima Penghargaan dari Kemdikbud dalam Simposium guru tingkat Nasional tahun 2015 atas prestasi sebagai juara 1 Guru SMP Berprestasi TK Nasional tahun 2015.
15. Penerima Anugrah Gubernur DIY tahun 2015 atas prastasi sebagai Juara 1 Guru SMP Berprestasi TK Nasional.
16. Penerima SatyaLencara Bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 atas prestasi sebagai juara 1 guru berprestasi Tingkat Nasional tahun 2015.
17. Menerima Penghargaan Kursus Singkat dari Australia Award Indonesia tahun 2016 di Melbourn dan Sydney.
18. Sebagai Salah Satu Peserta Literasi Tingkat Nasional 2017.
19. Duta Rumah Belajar Tk Nasional Th 2018 dan Duta Rumah Belajar Terinovatif Th 2018.
20. Penerima Anugrah Gubenur DIY tahun 2018 atas prestasi sebagai Duta Rumah Belajar Terinovatif Thn 2018.
21. Penerima Anugrah Alumni Berprestasi Sarjana Adi Manggala Bidang Pendidikan dari UNY pada dies natalis UNY yang ke-56 Tahun 2020.
22. Duta Sains P4TKIPA tahun 2020


Alamat:
Jeruksari Rt 01 / RW 20, Wonosari, Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia 55812
Email:
ciget_suryo@yahoo.com
sigit.suryono@gmail.com
Situs web: ciget.info dan inobel.id
fb: www.facebook.com/ssuryono
tweter: ciget95
IG: ciget_suryo



Resume ke 23

Malam ini terasa panjang sekali. Berbagai kisah kegagalan yang dialami Pak Sigit akhirnya mengantarkan beliau menuju puncak kesuksesan. 


Begitu dalamnya kegagalan masa silam dari peringkat akhir di kelas, dan menghabiskan waktu S1  selama 7 tahun, membuatnya bangkit dan mengejar ketertinggalan. Akhirnya dengan waktu 34 bulan bisa lulus S2 dan mendapat nilai IPK 3.8. Nilai yang sangat fantastic. Berbanding terbalik saat S1 IPK hanya 1,2. 


Setiap manusia, pasti pernah merasakan kegagalan. Begitupun saya. Saya pernah gagal mengikuti kelas belajar menulis di gelombang 8 dan mengulang kelas  sampai di gelombang 12. Dari kegagalan yang saya alami akhirnya saya menemukan semangat baru dan motivasi baru untuk dapat berbagi. 


Niat berbagi ilmu dan membantu Omjay menjadi moderator hebat, mengantarkan saya mendapat aliran undangan sebagai moderator di komunitas menulis yang lainnya. Sampai ada yang bertanya, jadi moderator dibayar berapa? 

Orang awam pasti berpikir bahwa menjadi moderator mendapatkan bayaran. Saya hanya tersenyum. Tak lama saya pun membalas chat WA dari teman,  saya menjadi moderator untuk mencari pengalaman. Bukan mencari bayaran. Jawabku singkat.


Dari kisah Pak Sigit tadi, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa jadikanlah kegagalan sebagai motivasi diri untuk bangkit dan berbuat lebih baik dari sebelumnya.  Jadikan kegagalan sebagai guru terbaik. Guru yang memberikan pelajaran berharga sehingga catatan kegagalan kita, tercover dengan baik lalu di revisi dan diperbaiki. Kalau ada lomba, tinggal modifikasi sehingga menjadi karya inovatif dikemudian hari.


Terima kasih Pak Sigit atas ilmunya. Semoga teman-teman yang gagal dalam kariernya, bisa memompa semangatnya dan berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya. Semoga sedikit tulisan saya, bisa bermakna untuk Anda. 


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

#Day24NovAISEIWritingChallange

Selasa, 24 November 2020

Autobiography


Narasumber malam tadi adalah Bapak Suparno, S.Pd., M.Pd. Lahir di Magetan,  25 Juli 1966. Menempuh masa pendidikan,  D3 IKIP SURABAYA, tahun 1989. S1 Universitas  Widya Mandala Madiun tahun 1996,  dan S2 di Unipa  Surabaya, tahun 2008. 

Riwayat Pekerjaan :

CPNS guru  tahun 1992 di SMP 2 Kawedanan PNS tahun 1993. Menjabat kepsek  SMP 3 Kawedanan  tahun 2016. Kepsek SMP 1 Takeran Magetan  tahun 2019 -Sekarang. Beliau merupakan alumni  gelombang 3.

Prestasi yang telah diraih narasumber satu ini adalah  Guru prestasi  juara  2 tingkat kabupaten tahun 2012. Beliau juga sering diundang menjadi narasumber  Nasional Guru Pembelajar  tahun 2016-2018.

Tadi malam, ada dua point inti yang dibahas.  Pertama tentang membuat buku autobiografi. Buku autobiografi adalah buku riwayat hidup yang dibuat berdasarkan perjalanan hidup sendiri. 


Topik materi yang ke dua adalah, bagaimana cara memulai membuat buku.  Caranya gampang sekali loh. Kita bisa membuat buku dari apa yang kita lihat, apa yang kita alami, apa yang kita sukai dan apa yang kita kuasai. Contohnya, kita bisa buat buku dari buku autobiografi. 


Hal yang dilakukan Pak Suparno sebelum membuat buku autobiografi adalah dengan membaca buku. Tokohnya adalah Chairul Tanjung Si Anak Singkong. Beliau adalah satu orang guru hebat yang dahulu mengajar di SMP Lab School. Setelah membaca secara tuntas buku autobiografi tersebut, tercetuslah ide membuat buku riwayat hidup sendiri.  Lahirlah buku yang berjudul "PERJUANGAN HIDUPKU."


Tak sampai di situ, beliau juga membuat buku saat mengikuti kelas belajar menulis saat jadi peserta di gelombang 3. Judul bukunya adalah "Catatan Harian Seorang Kepala Sekolah." Buku ini sangat bagus dan diserbu ratusan peserta. 


Di sesi akhir, Pak Suparno membuat challange untuk menuliskan judul outline dan 10 poin pokok bahasan yang kiranya akan dijadikan sebuah buku. Saya mencoba untuk mengikuti tantangan tersebut. Berikut outline yang saya buat. 



Aam Nurhasanah, Lebak. 

Rencana buku autobiografi


Judul: HARU BIRU PERJALANANKU


1. Merah Putih

2. Putih Biru

3. Putih Abu

4. KAMPUS SEBOED

5. Awal mengajar

6. Wakasekur Penus

7.Kepsek Mahida

8. Kelas Menulis

9. September Ceria

10. Terbitlah buku


Ada 13 peserta yang mengirimkan outline kepada saya. Dengan sportif, diundilah ke 13 nama tersebut dan keluarlah 3 pemenang antara lain 

1. Bu Nurin

2. Bu Astuti

3. Pak Budi Idris

Selamat buat 3 pemenang yang beruntung mendapatkan buku dari Pak Suparno. 



Setelah grup yang sebelumnya saya kunci akhirnya dibuka, satu sama lain memberikan ucapan selamat kepada pemenang.


Seperti mendapat durian runtuh, Pak Suparno berkata seperti ini, "karena bu Aam sudah sportif dan dengan lancar memandu jalannya diskusi malam ini, ibu Aam berhak mendapatkan hadiah juga."


Wah, sontak hati ini loncat kegirangan. Baru kali ini dapat hadiah challange dari narasumber hebat. Tak hanya saya, Omjay pun diberikan hadiah buku juga. Jadi ada 5 kejutan buku yang akan dikirimkan oleh Pak Suparno.


Makin semangat nih mengikuti kelas belajar menulis, meskipun pertemuan ini hanya tinggal menghitung jari. Terimakasih Pak Suparno atas pengalaman yang luar biasa. Semoga para peserta semakin termotivasi dan semakin menginpsirasi. 


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd


Cerita ini mengantarkan saya di #Day21NovAISEIWritingChallange












Minggu, 22 November 2020

JEPRIS BERANAK


Jepris beranak, begitulah saya menyebutnya. Jepris adalah istilah keren pemantik api di kampung Saya, tepatnya di Kampung Gajrug.  Jepris ini milik seorang tetangga, Dobleng namanya. Seperti biasa, dia selalu mengisi pulsa ke toko saya. Sedikit lucu kisah si jepris ini. Saya pun mulai kepo dan mencari tahu asal usulnya.



Alkisah, Dobleng adalah seorang perokok. Usut punya usut, setiap dia membeli jepris, selalu hilang atau ketinggalan. Dia akhirnya mencari cara untuk menempelkan jepris yang dibelinya dengan di lem besi (power glue). Ada 7 buah jepris yang dia tempel dan ke tujuhnya ada isinya dan menyala  jika pemantiknya di tekan. 


Si Dobleng bercerita, sejak jeprisnya ditempel begini, akhirnya jeprisnya awet dan tak pernah hilang apalagi raib diambil teman. Cara ini katanya efektif bisa kuat berbulan-bulan. Jika isi jeprisnya sudah habis, si Dableng kembali menempel jeprisnya, sampai keluarlah istilah jepris beranak. 


Dari Cerita jepris ini, hal positif yang dapat saya ambil adalah kreativitas si Dobleng patut diacungi jempol. Dia telah menemukan solusi akan jeprisnya yang selalu hilang diambil orang. 


Nah, begitu pun sama halnya dengan menulis. Pada dasarnya, semua orang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam hal menulis. Namun karena kurangnya kemauan dan berbagai kesibukan, selalu dijadikan hambatan.


Jangan jadikan tulisanmu adalah sebuah beban. Tapi, jadikan tulisan sebagai kebutuhan. Tulislah apa yang kamu sukai dan yang kamu kuasai. Percayalah, kamu akan menemukan solusi dan gaya passion tulisanmu sendiri. Semoga bermanfaat ya. 


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd. 

#Day20NovAISEIWritingChallange






LAUNCHING LAGERUNAL

 

 


Tadi siang, Sabtu 21 November 2020 merupakan Lounching Komunitas blog baru yaitu LAGERUNAL (Cakrawala Blogger Guru Nasional). Komunitas ini di buat oleh Pak Brian dan Pak Ardi Sucipto. 


Moderator yang membuka acara adalah ibu Rita Wati, S. Kom. Seorang narasumber hebat di kelas belajar menulis alumni gelombang 10. 


Simbol komunitas LAGERUNAL ini adalah sebuah lingkaran yang bercorak bendera merah putih dengan sedikit lingkaran kuning yang melambangkan blogger pemula dan sedikit lingkaran biru yang 
melambangkan blogger senior.Adapun warna merah melambangkan keberanian dan putih melambangkan kebersihan hati. 


Narasumber yang hadir ada 3 yaitu Pak Bambang, Pak Brian dan Pak Ardi Sucipto. Acara ini dihadiri oleh mayoritas guru di seluruh tanah air dan kadatangan tamu agung, seorang blogger nasional, tidak lain adalah Omjay. Beliau menceritakan bahwa senang sekali ada komunitas baru yang akan meramaikan dunia blog. Omjay berpesan, dibutuhkan kerja sama tim yang hebat untuk menjalankan sebuah komunitas baru.


Sangat bangga bisa bergabung di komunitas ini.  Banyak ilmu yang di dapat dan nambah saudara baru.  Meskipun mayoritas yang bergabung di kelas ini adalah seorang guru, namun grup ini sangat terbuka untuk umum. Semoga komunitas ini akan memicu dan memacu semangat para peserta blog agar tetap menjaga konsistensi menulis setiap hari. Aminn


#Day19NovAISEIWritingChallange

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...