Senin, 08 Februari 2021

ANTARA KURATOR, MODERATOR, DAN TEKNIK PEMASARAN BUKU

Sumber: www.wijayalabs.com

 

Malam ini adalah hari ke-8 mengikuti tantangan menulis 28 hari ngeblog di Yayasan  Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Pagi tadi sangat disibukkan dengan aktifitas mengantar anak-anak SMK Kelas XI untuk Praktik Kerja Industri (PKL) di beberapa tempat seperti KUA Cipanas, KUA Lebakgedong, Kecamatan Lebakgedong, dan Kecamatan Sajira.

Dokumentasi Kelas XI SMK MAHIDA


Siangnya menyelesaikan garapan antologi gelombang 17 yang berjudul “The Power of Silaturahmi in Writing.” Membuat TOC (Table of Content/ Daftar isi) dan merapikan usulan revisi cover yang Alhamdulillah sudah fix dan siap untuk pengajuan ISBN. 

Sumber: Dokumetasi penulis


Menjadi kurator yang bertugas terhadap karya buku antologi atau buku keroyokan ini memang sangat menyita waktu. Perlu keuletan dan koordinasi kepada setiap peserta dari awal pengumpulan naskah, biaya transfer dan ongkir, sampai tahapan revisi naskah. Perlu waktu setidaknya 2 bulan sampai buku tersebut rampung dan sampai ke tangan para penulis.

Sumber: Dokumentasi Penulis


Pengalaman menjadi kurator saya lakoni sejak dipercaya Bu Kanjeng untuk menumbuhkan minat peserta untuk mengawali karir penulis dari sebuah buku antologi.  Tak terasa sudah 4 judul buku antologi yang telah terbit dan saya menjadi kuratornya. Sebuah tantangan baru yang pastinya sangat menambah ilmu dan pengalaman dalam dunia penerbitan buku.

Saat membuka grup “TIM OMJAY” ternyata sudah ada flyer kelas belajar menulis pertemuan ke 16. Saya masih bertugas sebagai moderator kelas belajar menulis Om Jay sejak menjadi alumni di gelombang 12. Alhamdulillah masih bisa konsisten sampai di gelombang 17. Tinggal 4 pertemuan lagi peserta dapat mewujudkan mimpi menerbitkan buku solo. Semangat ya...

Narasumber malam ini adalah Bapak Agustinus Subardana, S.E., M.M., CDS. Beliau selaku Direktur Pemasaran Penerbit Mayor PT Andi. Pemilik akun blog Literasikangagus.blogspot.com mengawali kelas dengan kilas balik tentang dunia pemasaran buku saat pandemi di tahun 2020.  

Sumber: www.pelatihanbelajarmenulis.blogspot.com

Pandemi Virus Corona telah meluluh lantahkan semua sektor perindustrian termasuk industri buku. Bahkan banyak penerbit yang mengalami gulung tikar karena tak mampu lagi menekan biaya produksi buku. Akan tetapi PT Andi tetap berkembang sampai memuka cabang baru yang terletak di 120 titik di kota dan kabupaten di Indonesia.

Untuk tetap eksis dan bertahan dalam industri penerbitan buku, tentu bukan hal yang baru bagi penerbit Andi. Mengapa? Pengalaman 40 tahun dalam menerbitkan buku memberikan berbagai macam pengalaman baru hingga sampai sekarang bisa mencetak sampai lebih dari 15.000 judul buku yang dikelompokkan menjadi 32 kategori. Kunjungi www.andipublisher.com

Strategi pemasaran buku PT Andi  di pengaruhi oleh 2 faktor yang meliputi :

1.Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2.Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Selain faktor mikro dan faktor makro, PT Andi juga melakukan strategi digital marketing. Digital marketing dilakukan dengan serangan udara (on line) dan serangan darat (off line).

Alasan mengapa memilih Digital Marketing sebagai serangan udara (on line), sbb:

1.Cara efektif untuk membantu meningkatkan penjualan buku.

2.Tetap berhubungan dengan pelanggan buku di medsos

3.Pastikan buku mudah ditemukan di media online seperti Website yang terhubung dengan akun medsos lain dengan sekali klik

4.Pemasaran lewat komunitas seperi Komunitas Menulis Omjay, atau Komunitas Guru Sejuta Ngeblog dan PGRI serta  mengadakan webinar lewat link  Zoom , Live Youtube TV. ANDI, dengan tema – tema yang menarik.

5.Harus bisa tampil sebagai yang pertama,yang terdepan, dan yang tercepat dalam memasarkan buku

6.Mengadakan promo khusus semacam diskon untuk meningkatkan konsumen

7.Bagaimana menjadikan Branding tanggap situasi, cepat dalam merespon permintaan pengiriman buku, jika ada komplen konsumen cepat dicari jalan solusinya

8.Supaya tetap eksis memakai mobile marketing, email marketing, personal marketing, continues marketing, dan terintegratif pada satu website sehingga memudahkam dalam mempromosikan brand yang mau dijual. 

9.Buat konten yang menarik perhatian pembaca. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat cover buku yang kreatif dan inovatif sehingga  menarik pembaca. Hal ini dilakukan karena kemasan buku rata-rata disegel dan tidak bisa dibuka. Dengan membuat cover buku yang bagus maka itu akan membuat karya kita dilirik pembaca. Bahkan nanti jadi buku best reseller. 

10.Visual marketing lewat akun medsos FB,  IG, WA, Youtube juga harus dilakukan agar menarik perhatian konsumen agar tegerak membeli buku yang kita promosikan. Kita juga bisa menulis di blog untuk memperkenalkan buku yang sudah kita terbitkan ke khalayak umum.

Team pemasaran On line penerbit ANDI Offset mempunyai 20 staf tenaga pemasaran khusus menjangkau lewat dunia maya / on line . Kami Penerbit ANDI juga memasarkan buku lewat marketplace yang telah di tunjuk oleh Kemendikbut R.I melalui blanja.com, blibli.com dengan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) guna mendukung pengadaan barang dan jasa (PBJ) di sekolah melalui penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler. "Inovasi dan elektronifikasi sektor PBJ merupakan suatu keniscayaan. Hal ini juga sesuai dengan amanat dan kebijakan pemerintah untuk penguatan tata kelola keuangan pendidikan melalui Perpres PBJ Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018."

Strategi  serangan darat (off line) dilakukan dengan kerjasama dengan toko buku besar seperti Gramedia, melakukan directselling, dan melakukan event-event seperti event Pameran buku, dalam seminar, workshop, tryout, bazar buku, bedah buku, dan sebagainya.

Untuk mengetahui buku yang sedang diminati masyarakat, kita bisa mengetik “google trends” untuk mengetahui permintaan pasar apakah masih bagus atau tidak. Jika buku yang kita tulis grafiknya menurun, sebaiknya kita bisa pilih judul lain yang sekiranya peminat buku akan stabil di masa depan. Kita harus mengetahui tranding topic yang sedang naik daun sehingga saat kita menulis buku, buku tersebut akan diburu oleh ribuan pembaca.

Tema judul buku yang menarik saat ini lebih kepada tata hias tanaman, tata boga, akuarium, dan masih banyak tema lain yang bisa Anda temukan dengan mengetik di  “google trends.”

Di akhir penutup materi, Pak Agus memberikan kalimat mutiara 


“Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru."

Jadi, teruslah menulis setiap hari untuk menemukan passion dan gaya tulisanmu sendiri. Semua hal akan menjadi mudah saat kita sudah terbiasa untuk belajar dan berusaha menunjukan ciri unik tulisan kita masing-masing. 

Dokumentasi Penulis


Semoga buku kolaborasi Prof. Richardus Eko Indrajit yang lulus seleksi Penerbit Mayor PT Andi pada bulan September 2020 yang berjudul  “Parenting 4.0: Mengenal Pribadi dan Potensi Anak Generasi Milenial Multiple Intelligence” bisa lahiran dengan selamat. Amin.

 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS



 

 

 

 

 

Minggu, 07 Februari 2021

"What goes around, comes around"




sumber: www.wijayalabs.com


Di tantangan menulis hari ke 7 ini, saya mempunyai artikel yang sangat menarik. Sayang sekali kalau tulisan ini tidak diabadikan. Kisah ini pun dimulai. 


Saat saya membuka WA Grup Belajar Menulis Omjay, saya mendapatkan sebuah video storry talling yang cukup menggugah hati. Video ini berdurasi 07.32 detik. 

https://youtu.be/TDdURoiEpC0


Isi videonya bercerita tentang seorang pria tunawisma yang meminta uang dengan menggunakan bekas cup minuman sebagai wadah untuk menyimpan uang. Ia menuliskan "Please Help" di kardus dengan tinta hitam.

Pria tunawisma ini tidak punya rumah dan tempat tinggal. Ia menjadi pengemis untuk menyambung hidupnya. Ia tak memiliki keterampilan dan jalan terbaik untuknya adalah mengemis. Menurutnya mungkin dengan mengemis adalah jalan singkat untuk mendapatkan uang untuk makan. 

Berapa kali ia sodorkan cup gelas untuk meminta uang receh dari orang-orang yang melintasnya. Tapi orang-orang serba sibuk dengan kegiatannya masing-masing. 

Pria tua ini tetap berusaha untuk meminta uang, tapi tetap ditolak dengan kepisan tangan orang yang lalu lalang. Kerap ia bersedih karena orang-orang hanya sibuk dan tak memedulikannya. Namun, terkadang ia tersenyum saat orang-orang memberikan uang recehan yang menurutnya berharga karena bisa membeli makan secukupnya. 

Tiba-tiba datanglah seorang wanita menghampiri Pria tunawisma ini. Ia lalu memberikan uang 20 dollar AS kepadanya. Kalau di Indonesia, 20 dollar AS setara dengan 283.129 rupiah. Cukuplah makan untuk satu minggu. 
Sumber: www.google.com


Begitu takjub si pengemis lalu bertanyalah kepada wanita itu. 

"Mengapa kau memberikanku uang sebanyak ini? tanya si pengemis. 
Sebelum saya menjawab, saya ingin bertanya, "siapa namamu dan mengapa Anda mengemis?"

Si Tunawisma tersebut lalu berkata,
"Nama saya adalah Billy. Saya mengemis untuk mencari makan. Saya tidak punya rumah. Saya ingin mempunyai rumah tinggal dan makan yang enak. Namun saya tidak punya pilihan lain. Hanya mengemislah yang bisa saya lakukan," timpalnya.  

"What goes around, comes around artinya suatu konsekuensi yang akan kita terima akibat dari perbuatan kita sendiri," timpal wanita itu.

Sebelum wanita itu hendak pergi, pria tunawisma ini memanggilnya sebentar. "Tunggu, siapa namamu?" Dimana kau bekerja? 
"Nama saya adalah Sarah. Saya bekerja tidak jauh dari sini."
"Terima kasih, Sarah." Ucap Billy kepadanya.
 
Setelah Sarah pergi, Billy segera mengambil uang yang Sarah berikan. Tak sengaja, Billy menemukan sebuah cincin yang terjatuh di Cup tempat meminta uang. 

Ia lalu teringat wajah Sarah, yang terakhir memberikan uang sebanyak 20 dollar. Namun, rasa penasaran menghampirinya. Ia lalu membawa cincin tersebut ke toko perhiasan. Ia bertanya berapakah harga dari cincin tersebut. 

Pemilik toko lalu mengecek keaslian permata dari cincin itu. Takjub sekali ternyata cincinnya memiliki harga jual yang tinggi. Si pemilik toko menghargai sebesar 4.000 dollar AS atau sekitar 50.265.800 rupiah. 

Bagaimana, apa kau mau menjualnya? Tiba-tiba Billy lalu teringat ucapan Sarah "What goes around, comes around." Sebuah kalimat yang menyadarkan Billy untuk tidak berbuat jahat. "Mohon maaf, cincin ini bukan milik saya. Saya tidak akan menjualnya," ucap Billy. 

Billy segera keluar dari toko perhiasan dan segera mencari Sarah. Sudah beberapa kantor di sisi jalan yang ia hampiri, namun tidak ada Sarah di dalamnya. Billy tidak menyerah. Billy ingin memberikan cincin itu kepada Sarah, karena mungkin cincin itu sangat berharga bagi Sarah. 

Tibalah Billy di sebuah kantor yang paling ujung. Bertanyalah ia kepada seorang wanita cantik, apakah ada pekerja bernama sarah. Lalu ia berkata, ya. Tentu saja ada. Sarah, ada yang memanggilmu. Sarah pun muncul di balik meja kantor. 

"Billy, ada apa kau ke tempat kerjaku?" Billy lalu mengeluarkan cincin dari sakunya. "Saya  mau mengantarkan cincin ini. Saya rasa, ini adalah cincinmu yang terjatuh saat kau memberikan uang kepadaku," timpal Billy. 

Wajah Sarah, sangat terkejut dan sangat kegirangan. Ia sudah mencari kemana-mana namun ia tak menemukannya. Cincin itu adalah cincin pernikahan Sarah yang sangat berharga. Betul sekali pemikiran Billy bahwa Sarah pasti mencari cincin tersebut.

"Mengapa kau mengembalikannya kepadaku? Cincin ini sangat mahal, mengapa kau tak menjualnya? Malah kau mengembalikannya padaku?" tanya Sarah penasaran. 

"Seorang wanita pernah bilang kepadaku bahwa "What goes around, comes around." Billy lalu pamit dan beranjak meninggalkan kantor Sarah. 

Sarah sangat terharu dengan tindakan Billy. Ternyata Billy orang yang sangat jujur. Betapa kejujuran itu, sangat sulit didapatkan di era milenial seperti sekarang. 

Sarah, menulis kisah Billy dan mempostingnya di medsos. Ternyata kisah Billy dimonetisasi dan banyak yang mendownload artikelnya. Masuklah uang ke rekening Sarah, dengan jumlah yang fantastik. 

Tak lama setelah uang yang di dapatkan cukup banyak, datanglah ia menemui Billy dengan membawa tas yang berisi uang puluhan juta. 

"Billy, ini ada kejutan untukmu." Sarah memberikan sebuah tas yang isinya adalah uang hasil monetisasi. 

"Uang siapa ini?" tanya Billy dengan rasa heran. 

"Saya menuliskan kisahmu, dan ternyata banyak yang mendownloadnya. Uang ini adalah milikmu. Dengan uang ini, kamu bisa membeli rumah sebagai tempat tinggal, dan kamu bisa makan dengan layak," ucap Sarah. 
"Terima kasih banyak," timpal Billy kepada Sarah. 

Kisah ini sangat menginspirasi. Saat Sarah yang membantu Billy, dengan memberi uang 20 dollar. Saat Billy mengembalikan cincin Sarah. Saat Sarah menuliskan kisah Billy yang akhirnya menghasilkan uang jutaan rupiah dan Sarah memberikan uang hasil dari kisah Billy. 

Begitu kuatnya sebuah kalimat "What goes around, comes around" telah merubah keajaiban besar dalam hidup Billy dan Sarah yang mendapatkan uang dari kisah Billy. Begitu kuatnya rasa tolong menolong antar sesama manusia. 

Terkadang kita lupa, saat orang membutuhkan pertolongan kita, kita malah tidak membantunya. Kita malah menertawainya. 

Kisah ini telah mengajarkan kepada kita, bahwa begitu pentingnya menolong satu sama lain. Jika kita berbuat baik, maka kebaikan itu akan kembali kepada kita. 

Saya jadi ingat kelas menulis Omjay. Saya adalah salah satu relawan yang berada di Tim Omjay untuk memandu kelas belajar menulis. Saya bertugas sebagai moderator. Pak Brian bertugas membuat flyer, dan link pengumpulan resume Omjay. Ada juga bu Fatimah, bu Kanjeng dan Ombams yang siap membantu Omjay. Begitulah kami berada di samping Omjay untuk mensukseskan setiap acara yang berlangsung.

Saya yang berada di Tim Omjay ini, tidak ada yang dibayar sama sekali. Kami melakukan tugas dengan niat ikhlas untuk saling berbagi dan tidak mengharap materi. Saat ini saya hanya bisa menyumbang tenaga. Beda halnya dengan Omjay yang telah membuat kelas menulis dari gelombang 1-17 dengan gratis dan tanpa bayaran sama sekali. Oleh karena itu, jika Omjay membuat buku, pasti bukunya selalu diburu. 

Saya jadi mengerti kalimat inspirasi satu ini "What goes around, comes around." Apa yang kita tanam, itulah yang akan kita tuai. Semoga kita semua akan menjadi manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Amin. 

Salam blogger inspiratif.
Aam Nurhasanah, S.Pd. 
SMPS MATHLA'UL HIDAYAH CIPANAS






 


TEKNIK MEMBUAT RESUME JADI BUKU

 

Sumber: www.wijayalabs.com

Menjadi narasumber kelas belajar menulis Om Jay dan PGRI adalah pengalaman yang sangat berharga dan tidak pernah terlupakan. Saat lulus menjadi salah satu alumni jebolan kelas belajar menulis Om Jay gelombang 12 dan berhasil menerbitkan buku solo perdana yang berjudul "Mengukir Mimpi Jadi Penulis Henbat," saya mengabdikan diri untuk ikut menjadi salah satu anggota Tim Om Jay yang bertugas sebagai moderator.

Sumber: Dokumentasi Penulis
 
Saat saya mendengar ayat “Qoyyidul ilma bil kitaabi artinya ikatlah ilmu dengan tulisan,” semangat menulis saya semakin berapi-api. Saya akhirnya berhasil mengabadikan pengalaman tersebut menjadi sebuah buku yang menarik dengan judul “Kunci Sukses Menjadi Moderator Online.” Buku ini adalah buku solo kedua saya yang saya terbitkan sejak bergabung di kelas menulis Om Jay.

Waktu dulu saat menjadi peserta kelas menulis gelombang 8, saya masih bingung tentang bagaimana menulis resume yang baik. Dengan mengumpulkan kekuatan dan semangat yang baru, saya putuskan untuk kembali mengulang kelas di gelombang 12. Gelombang 12 inilah yang mengantarkan saya menjadi salah satu penulis pendatang baru, yang selalu berburu ilmu.

Setiap guru pada dasarnya telah memiliki empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Untuk meningkatkan salah satu keterampilan menulis dapat dilakukan dengan menulis setiap hari. Upaya yang saya lakukan adalah dengan mengikuti kelas belajar menulis yang Om Jay yang diadakan sejak bulan Januari 2020. Sudah ada 17 gelombang saat ini, tapi tidak menutup kemungkinan kelas ini akan berlanjut ke gelombang selanjutnya.

Tujuan dari kelas belajar menulis ini adalah setelah peserta berhasil mengikuti 20 pertemuan, diharapkan setiap peserta bisa menerbitkan buku sendiri. Salah satu cara tercepat untuk menerbitkan buku yaitu dengan membukukan hasil resume.

Resume menurut KBBI adalah rangkuman atau ringkasan. Saat menulis resume, peserta diminta untuk tidak mengcopy secara utuh tulisan para narasumber. Namun peserta diminta lebih mengembangkan materi dengan bahasa sendiri.

Buku kumpulan resume ini kita persepsikan sebagai buku true story. Jadi yang diutamakan adalah cerita pengalaman mengikuti setiap pertemuan. Kalau cerita pengalaman kan berarti ada kesan-kesan, pendapat pribadi terhadap materi narasumber yang dihubungkan dengan pengalaman kita sendiri.

Ada satu bab khusus yang membahas awal suka menulis dan pandangan terhadap menulis. Contoh pandangan terhadap menulis sebelumnya mengira menulis sulit karena mentok tidak ada ide. Setelah ikut pelatihan tercerahkan bahwa jangan nunggu ide, tapi ciptakan ide (Budiman Hakim).

Jika kita menulis resume berarti ambil poin-poin yang penting saja. Resume di blog boleh panjang karena ada peserta yang menganggap hampir seluruh isi materi itu penting. Tapi ketika akan dijadikan naskah buku, harus dibuat lebih ringkas lagi dengan lebih memilih poin-poin penting.

Apa saja yang diringkas?
1. Biodata narasumber tidak usah ditulis panjang-panjang. Misalnya prestasinya banyak, ambil satu prestasi aja yang paling menonjol.
2. Sesi tanya jawab diambil beberapa saja.
3. Daftar pustaka dibuat jika memang ada mengutip dari buku. Kalau isinya full hanya dari narasumber saja, daftar pustaka tidak usah ditulis.

Sumber: Dokumentasi Penulis


Ada 7 teknik membuat resume jadi buku yaitu sebagai berikut.
1. Mengumpulkan resume dalam file word. Hal ini dilakukan untuk memudahkan saat menyusun naskah.
2. Menentukan tema. Pilihlah naskah dengan mengelompokkan tema yang sejenis atau mirip agar memudahkan proses penjabaran setiap bab.
3. Membuat TOC (TABLE OF CONTENT)/ Daftar isi. Daftar isi dibuat agar tulisan tidak keluar jalur dan tetap berada dalam rel yang sudah ditentukan. Dengan adanya TOC maka tulisan tidak akan liar dan tidak ke luar jalur pembahasan materi. Hal ini akan menjadi benang merah untuk mengikat setiap tulisan kita.
Berikut adalah TOC Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat

  •  KATA SAMBUTAN
  • KATA PENGANTAR
  • PRAKATA
  • DAFTAR ISI
     BAB 1 (KELAS BELAJAR MENULIS)
     BAB II (NARASUMBER-NARASUMBER HEBAT)
     BAB III (MENERBITKAN BUKU BERSAMA PENERBIT MAYOR)
  •  PROFIL PENULIS

4. Mulai mengembangkan TOC

BAB I KELAS BELAJAR MENULIS
1.1 MOTIVASI MENULIS
1.2 MENGAPA HARUS MENULIS?
1.3 SULITKAH MENULIS?
1.4 MENGATASI KESULITAN MENULIS

BAB II NARASUMBER-NARASUMBER HEBAT
2.1 WIJAYA KUSUMAH, M.Pd.
2.2 HATI NURAHAYU, S.Pd.
2.3 Dra. SRI SUGIASTUTI, M.Pd. dan seterusnya sampai narasumber ke 20.

BAB III (MENERBITKAN BUKU BERSAMA PENERBIT MAYOR)
3.1 DUNIA PENERBITAN
3.2 PROSES MENERBITKAN BUKU
3.3 WRITING PRENEURSHIP
3.4 EKOSISTEM INDUSTRI BUKU
3.5 PROSES PENGIRIMAN NASKAH BUKU KE PENERBIT
3.6 GAYA SELINGKUNG (Gaya Pengutipan)
3.7 STRATEGI PEMASARAN BUKU

5. Review, revisi, dan edit naskah. Saat kita sedang menulis naskah, tulislah saja semua hal yang ada di benak kita. Tulis sampai ide itu habis. Jika semua yang kita curahkan sudah tertuliskan, barulah naskah kita baca kembali dan kita revisi apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ejaan maupun tanda baca dengan berpedoman pada kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
6. Lengkapi Sinopsis buku. Jika naskah buku sudah lengkap, buatlah sinopsis buku. Buatlah sinopsis buku yang menarik perhatian pembaca agar melirik buku kita.
7. Kirim ke Penerbit. Apabila naskah sudah lengkap berikut sinopsisnya, cobalah kirimkan ke penerbit baik itu penerbit mayor maupun penerbit indie.

Hanya memberi, tak harap kembali. Bagai sang surya menyinari dunia.

Jadi, untuk para guru yang belum percaya diri dengan tulisan sendiri, cobalah bangun kepercayaan diri Anda. Jangan takut, jangan malu, dan jangan ragu.

Jika Anda menulis setiap hari maka keterampilan menulis Anda akan semakin meningkat dan juga semakin terasah layaknya pisau yang tajam jika  diasah setiap hari. Oleh karena itu biasakanlah menulis setiap hari minimal 1 halaman. Jika sudah 30 hari, sudah terkumpul 30 halaman. Jika setahun maka tulisan kita akan mencapai 365 halaman.

Dengan mengikuti tantangan menulis lomba blog PGRI dan YPTD, semoga kumpulan artikel ini bisa terangkum menjadi sebuah buku yang menarik untuk dibaca.

Menulislah agar hidupmu bermakna, menulislah agar hidupmu berwarna, menulislah hari ini agar kau dikenal esok hari.

Semoga sedikit ilmu dari saya bisa bermanfaat bagi orang lain. Dengan berbagi maka hidup terasa lebih indah dan bermakna. Salam literasi.

 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

 

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...