|
Buah Literasiku
|
Setiap orang pasti
memiliki gairah menulis dan tujuan menulis yang berbeda. Ada yang menulis untuk
mencurahkan perasaan dan peristiwa yang dialami, untuk mengabadikan kisah perjalanan
hidup senidiri (autobiografi), atau bahkan sekadar syarat kenaikan pangkat bagi
Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Gairah menulisku
dimulai saat pertama kali gabung membuat buku antologi. Sejatinya buku antologi
adalah buku yang ditulis secara bersama-sama dengan biaya gotong royong. Tak
terasa, sudah 25 buku antologi yang diterbitkan secara antologi.
Hal pertama yang saya lakukan sebelum membuat buku solo adalah
dengan ikut gabung membuat buku antologi. Buku antologi ini bisa dijadikan sebagai
langkah awal memupuk keberanian dan mengasah keterampilan menulis buku solo
Dengan menulis buku
antologi, gairah menulis mulai berkobar dan merasa ketagihan. Ada rasa kepuasan
tersendiri melihat nama kita tersimpan dalam cover sebuah buku, bangga sekali
rasanya. Bulir putih sempat menetes saat buku pertama lahir dan sampai ke pangkuan.
Di sinilah saya menemukan passion
dan jati diri. Sebagai penulis baru, ingin rasanya menorehkan sejuta cerita
yang terbingkai manis dalam sebuah buku. Bahagianya bisa mengukir sejarah lewat
sebuah tulisan sederhana, namun bisa menjadi luar biasa di mata orang lain.
Ketika menulis sudah menjadi
sebuah gairah dan tidak menjadikan sebuah beban, maka tulisan akan mengalir
deras seperti derasnya air terjun. Menulis akan terasa asyik dan menyenangkan
dan bukanlah suatu beban.
Untuk penulis pemula,
sering kali merasa takut ketika mau menulis. Takut salah ketik atau typo,
takut tidak sesuai PUEBI (Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia), merasa takut
tulisan jelek dan akhirnya di-bully
teman-teman. Saya pun merasakan hal yang sama sebelum saya mengetahui rahasia arti
menulis yang sesungguhnya.
Ada beberapa ketentuan
saat kita ingin bergabung dalam buku antologi. Setiap peserta diberikan jatah
tulisan kira-kira 3-5 halaman A4 beserta profil penulis dengan panjang 100 kata
lengkap dengan foto profil penulisnya. Naskah yang masuk nanti akan diedit oleh
tenaga editor yang professional yang akan membuat naskah peserta menjadi enak
saat dibaca. Dari desain cover hingga biaya penerbitan, ditanggung secara
gotong royong sehingga penulis tidak perlu pusing memikirkan proses kelahiran
bukunya.
Ikut dalam beberapa
Komunitas menulis dan WA Grup yang suka menulis buku juga sangat penting untuk
menjaga konsistensi lahirnya sebuah buku. Naskah ini saya tulis sebagai naskah
antologi ke-20. Jadi, buku antologi adalah salah satu cara tercepat untuk
melesatkan keterampilan menulis Anda.
Beberapa Komunitas yang
saya ikuti membumikan literasi adalah komunitas belajar menulis dan
belajar bicara Om Jay, Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal,
Founder Pak Raimundus Brian Prasetyawan), Komunitas AISEI (Founder Dr. Capri),
Komunitas Aksara Bermakna (KAB Wonosobo, Founder Usrotun Hasanah),
Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD, Founder H. Thamrin Dahlan, SKM., M.Si.),
dan Komunitas Sahabat Pena Kita (SPK, Founder Dr. Ngainun Naim).
Selain itu, dalam
menerbitkan buku perlu koordinasi yang baik dengan pihak penerbit. Perlu
koordinasi juga dengan kurator atau penanggungjawab buku antologi sehingga
komunikasi antara hak dan kewajiban si penulis bisa diterima dengan adil dan
bijaksana.
Hal ini saya alami
karena saya pernah menjadi seorang kurator yang bertanggungjawab atas lahirnya
beberapa buku antologi yang mayoritas pesertanya adalah kelas belajar menulis
Om Jay atau dikenal dengan Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. Dengan mengikuti kelas
ini lahirlah buku solo perdana saya dengan judul Mengukir Mimpi Jadi
Penulis Hebat.
Pentingnya motivator
dan inspirator orang terdekat dalam memotivasi diri untuk terus menggaungkan
dunia literasi, itu semua tak luput dari dukungan Ibu Dra. Sri Sugiastuti,
M.Pd. atau akrab disapa Bu Kanjeng. Kedekatan dengan beliau membuat saya
semakin semangat dalam melahirkan beberapa buku selanjutnya.
Saat saya beberapa kali
bertugas menjadi moderator di kelas Om Jay, pengalaman tersebut saya abadikan
supaya tidak hilang dalam buku yang berjudul Kunci sukses menjadi
moderator online. Di dalam buku ini saya meminta kata sambutan
dari Dr. Ngainun Naim yang sangat andil dalam meningkatkan dunia literasi saya.
Buku solo ke-3 lahir
dengan judul Blogger Inspiratif, kisah 28 hari guru lomba ngeblog yang sponsori
PGRI dan wajib di posting di web Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Alhamdulillah,
saya mendapatkan juara 1 Lomba Blog PGRI yang diumumkan tanggal 11 Maret 2021. Rasa
tak percaya, bangga, dan penuh haru tak menyangka bisa menangkan lomba.
Buku solo ke-4
merupakan buku yang dibuat dari awal memiliki semangat untuk menulis sampai
menerbitkan buku baik solo maupun antologi. Maka, judul buku yang dipilih
adalah Rajin Menulis Berbuah Manis. Berharap apa yang telah kita tanam, akan
menghasilkan buah yang manis yang dapat dinikmati oleh semua orang karena
rasanya manisnya yang menggugah selera.
Pengalaman mengikuti
buku antologi mengantarkan saya menjadi seorang kurator. Menurut KBBI Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi kurator adalah ku·ra·tor n 1
pengurus atau pengawas harta benda orang yg pailit dsb; 2 anggota pengawas dr
perguruan tinggi; penyantun; 3 pengurus atau pengawas museum (gedung pameran
seni lukis, perpustakaan, dan sebagainya).
Kata kurator ini merujuk pada
profesi spesialis yang mengurus, merawat, menjaga, mencatat, mengatalogkan,
mensahihkan dan menafsirkan warisan koleksi (karya seni, karya ilmu pengetahuan
dan teknologi, dan benda-benda bersejarah) yang dimiliki oleh suatu museum atau
lembaga pengoleksi lain. Obyeknya bisa berupa benda-benda wujud (tangible)
ataupun koleksi nirwujud (intangible collection) seperti koleksi data digital.
Pekerjaan seorang kurator
berkembang lebih luas di era milenial seperti sekarang ini. Apalagi virus
literasi semakin merebak saat YPTD merayakan HUT YPTD yang pertama dan
mempasilitasi terbitnya buku para penulis yang mayoritas adalah para guru yang
tergabung di kelas Om Jay dengan berbayar seikhlasnya. Lahirlah istilah Kurator
Buku.
Selama menjadi moderator di
kelas Om Jay, saya diberikan tantangan oleh Bu Kanjeng untuk menjadi seorang
kurator. Awalnya saya ragu, karena masih penulis pemula. Namun, Bu Kanjeng
selalu memotivasi saya untuk mau dan mampu mencoba hal baru termasuk menjadi
seorang kurator buku.
Pengalaman menjadi seorang
kurator adalah pengalaman yang berharga. Bu Kanjeng yang merupakan pegiat
literasi andal, telah mampu membangunkan kepercayaan diri dan terus memotivasi
saya agar terus berkarya.
Pengalaman menjadi kurator
sekaligus editor lapis satu, membuat diri terbiasa untuk membaca keseluruhan
naskah teman-teman. Beberapa kaidah kebahasaan yang harus diperhatikan antara
lain sebagai berikut.
1.
Huruf
kapital dipakai untuk awal kalimat, awal paragraf, nama orang, nama tempat,
letak geografis, nama hari, bulan, tahun, dan lain-lain.
2.
Sebuah
kalimat dapat dikatakan sebuah kalimat jika diakhiri tanda titik. Setelah
menggunakan tanda koma, biasakan memakai spasi. Setelah diakhiri titik, jika
memulai kalimat baru maka sebelumnya memakai spasi.
3.
Penulisan
judul buku, bahasa asing atau bahasa daerah, harus dicetak miring.
4.
Hindari
tulisan tidak disingkat misalnya yg
ditulis yang, tdk ditulis tidak, dan
lain-lain.
5.
Penulisan
-nya, tidak dipisah melainkan disambung, misal bukunya, rindunya, cintanya, dan
lain-lain.
Masih banyak ketentuan
lain yang harus kita perhatikan saat mau menulis buku. Rumusnya adalah terus
berlatih dan gunakan kitab PUEBI dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring
terkait panduan penulisan yang baik dan benar.
Berikut adalah daftar
judul buku di mana saya yang menjadi editornya.
1.
Seindah Takdir Cinta
karya Juminah
2.
Jejak Langkah
Mengukir Prestasi (Antologi Best Practice SMP MKKS Wilayah Bina III kabupaten
Lebak)
3.
Haru Biru Hijrah
Meraih Berkah (Suparno Muhammad, dkk)
4.
Merdeka Berpantun
(Miftahul Hadi, dkk.)
5.
Literasi, Solusi
saat Pandemi (Dwi Pratiwi, dkk)
6.
Ada Rindu di
Sekolahku (Khoirul Anwar, S.Pd.)
7.
Menggapai Asa
Menerbitkan Buku (Endah Hamidah, S.Pd.)
8.
Produktif Menulis Lejitkan
Literasiku (Lisna Nasaru, S.Kom.)
9.
Tips Menulis dan
Terbitkan Buku (Endang Rahayu, M.Pd.0
10.
Jurus Jitu Menjadi Penulis
Bermutu (Dail Ma’ruf, M.Pd.)
11.
Menjadi Penulis
Sejati (Hj. Deswati, S.Kom.)
12.
Suka Duka Terbitkan
Buku (Rifatun, M.Pd.)
13. Bangga jadi Orang Indonesia (Mangatur
Panjaitan, dkk)
Perjalanan menulis yang
dimulai dari buku solo akhirnya membuat gairah menulis yang berapi-api. Sudah
30 judul buku yang telah terbit antara lain sebagai berikut.
1. Buku antologi ”Semangat
Menulis Bersama Bu Kanjeng” Juli 2020.
2. Buku Solo “Mengukir
Mimpi Jadi Penulis Hebat” Agustus 2020.
3. Buku kolaborasi Prof.
Richardus Eko Indrajit judulnya “Parenting 4.0: Mengenal Pribadi dan Potensi
Anak Generasi Milenial Multiple Intelligence” September 2020.
4. Buku antologi “Kisah
Inspiratif Sang Guru” Oktober 2020,
5. ”Kompilasi Artikel
YPTD”
November 2020,
6. “Jejak Digital
Motivator Andal” Desember 2020,
7. “Patidusa Pujangga
Wiyata”
Desember 2020,
8. Buku solo kedua “Kunci
Sukses Menjadi Moderator Online” Desember 2020,
9. “Kompilasi YPTD Lima” Januari 2021,
10. “The Power of
Silaturahmi in Wriring” Februari 2021,
11. Antologi kepala
sekolah Wilayah Bina III SMP Kabupaten Lebak berjudul “Jejak langkah
Mengukir Prestasi” Februari 2021,
12. Antologi puisi “Semai
Sukma Ksatria” Februari 2021,
13. Buku Solo ketiga juara
1 lomba blog tingkat nasional berjudul “Blogger Inspiratif” Maret 2021
14. Buku antologi “Haru
Biru Hijrah Meraih Berkah” Maret 2021,
15. Buku antologi puisi "Makk!!! Sajak terindah untuk Ibu"
April 2021
16. Buku antologi Puisi
Patidusa "Rinai Rindu Sang
Guru" Mei 2021
17. Buku antologi pantun "Rona Ramadan" Mei 2021
18. Buku antologi "Purwakarya Literasi" Mei 2021
19. Buku antologi puisi "Prangko Merah Muda" Juni 2021
20. Buku antologi "Membongkar Rahasia Menulis ala Guru
Blogger" Juni 2021
21. Buku antologi "Writing Is My Passion Jilid 1" Agustus
2021
22. Buku antologi "Writing Is My Passion Jilid 2"
Agustus 2021
23. Buku antologi "Merdeka Berpantun" Agustus
2021
24. Buku antologi “Puisi Kemerdekaan” Agustus 2021
25. Buku solo ke-4
"Rajin Menulis Berbuah Manis"
26. Buku antologi Tim F1 "Literasi, Solusi Saat Pandemi"
terbit September 2021
27. Buku Biografi "Bait Kata Perjalanan Hidup"
terbit September 2021
28. Buku Antologi “Ultah YPTD 1”, September 2021
29. Buku antologi “Bangga Jadi Orang Indonesia”, Oktober
2021
30. Buku Antologi “Geliat Literasi Negeriku”, Oktober 2021
Saya yakin semua
tulisan akan berproses dan akan menemui takdirnya. Jadi, semuanya pasti
memiliki potensi yang harus kita gali. Kuncinya kita harus sabar, fokus, dan
mau belajar. Hasil tidak akan
mengkhianati proses, butuh ketekunan dan kesungguhan saat kita mau
belajar menulis sampai menerbitkan buku.
Jika perlu, hubungi
teman terdekat untuk membaca tulisan kita dan meminta masukan terkait tulisan
yang telah kita buat. Rajin menulis setiap hari dan postinglah ke dalam blog
maka tulisan kita akan tersimpan dengan rapi.
Pengalaman akan hilang jika tidak
dituliskan. Oleh karena itu saya membuat keputusan untuk menuliskan semua kisah
perjalanan liteasi yang saya alami sehingga bisa berbuah manis dan bermanfaat
untuk orang lain. Bahagia rasanya jika tulisan yang kita anggap sederhana,
namun memberi arti bagi sesama. Bahagia jika apa yang kita tulis, bisa
memberikan kebaikan untuk orang lain. Bahagianya bisa bermanfaat dan
menginspirasi orang lain.
Dekat dengan Bu Kanjeng
menjadikan gairah dan semangat menulis ini tak pernah mati. Bu Kanjeng menarik
saya dan membentuk kelas bimbingan menulis gratis. Bangga bisa menjadi pelopor
pegiat literasi nusantara dengan branding Writing Is My Passion (WIMP) dan Perusahaan Milik Allah (PMA) milik Bu Kanjeng.
Kegiatan ini hanya 10 kali pertemuan dan menghasilkan produk buku antologi
maupun buku solo.
Tulisan ini menjadi saksi bahwa literasi
tidak akan berhenti sampai di sini. Mungkin saat ini, buku yang saya tulis
adalah buku yang ke-30. Namun, seiring berjalan waktu, saya yakin akan ada
karya-karya berikutnya yang lahir suatu saat nanti.
Jika engkau ingin
dikenal dunia maka menulislah. Ikatlahlah ilmu dengan menuliskannya, biarlah
tulisanmu menemui takdirnya. Tetap semangat berbagi dan menginspirasi. Mari kobarkan
literasi di masa pandemi.
Rajinlah menulis sehingga
karyamu berbuah manis. Mari berbagi inspirasi dan menginspirasi negeri.
Teruslah semangat dalam menulis dan menggiatkan literasi negeriku.
Salam blogger
inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd.
Jumat, 8 Oktober 2021