Rabu, 14 April 2021

Bu Kanjeng Inspirasiku

 

Dok. Penulis

Saat menjadi peserta belajar menulis gelombang 12, ada salah satu narasumber yang sangat menampar kedua pipi saya. Beliau adalah Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. 

Narsum yang sering disapa Bu Kanjeng ini memiliki sederet prestasi dalam memajukan geliat literasi negeri. Beberapa gaungan ajakan untuk menjadi penulis, lahir berkat bimbingan beliau. 

Saya masih ingat sekali, saat Bu Kanjeng menjadi narasumber di gelombang 12. Bu Kanjeng menggunakan voice note dan memperkenalkan diri. Suara yang amat berat, lembut, mendayu, menandakan usianya yang tak lagi muda. 

Saat itu adalah pertemuan kami yang ke 3. Saya kembali mengulang kelas karena tertinggal banyak resume. Saat mengikuti kelas bunda Kanjeng, motivasi untuk menulis semakin berapi-api. Bagaiamana tidak, Bu Kanjeng yang usianya lebih dari lima puluh tahun (Lolita), masih produktif menulis. Mengapa saya yang masih muda malah belum bisa berkarya? Rasa penasaran itu mengantarkan saya ke buku antologi pertama bersama bu Kanjeng dengan judul "SEMANGAT MENULIS BERSAMA BUNDA KANJENG". 

 
Nama saya ada di urutan pertama. Karena bu Kanjeng menyusun penulis berdasarkan abjad, maka kodratullah nama saya ada di urutan pertama kala itu. Ada 42 peserta yang tergabung dalam buku. Dengan membayar kroyakan Rp 125.000, kami mendapat dua buku. Satu buah buku antologi dan satu buku karya bu Kanjeng.

Menulis buku antologi adalah lecutan semangat untuk penulis pemula. Rasa haru menyelimuti kalbu saat buku sampai digenggaman. Motivasi semangat menulis jadi bertambah dan bertahan sampai hari ini. Belajar menulis dari bu Kanjeng memberikan kesan tertentu. Saya selalu teringat orang-orang yang selalu menyemangati saya, untuk terus menulis setiap hari. Semangat menulis bu Kanjeng yang konsisten, sangat patut untuk ditiru. Umur bukanlah hambatan. Terus berkarya mengukir sejarah, biarkan tulisan menemui takdirnya, itulah prinsip bu Kanjeng. Keinginan menjadi penulis hebat seperti bu Kanjeng, Omjay, Prof.Eko adalah impian yang saat ini saya kejar.

SESI MATERI
Sesi materi dimulai dengan membedah buku antologi Semangat Menulis Bersama bu Kanjeng. Ada dua versi yang bu Kanjeng bagikan yaitu versi menurut saya dan satu versi peserta lain. Berikut adalah versi menurut saya yang diabadikan dalam buku antologi tersebut.

Tips Menulis
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjadi seorang penulis: 
Banyak membaca.Apa yang kita baca amat menentukan gaya kepenulisan kita.
Mencoba menulis di komputer Anda, buku harian Anda, ataupun di media sosial seperti facebook, dan juga blog. Semakin banyak kita menulis maka kita semakin mengasah kemampuan kita untuk menulis. 
Mengirimkan tulisan ke media cetak atau  ke penerbit buku.
Teruslah menulis Jika naskah Anda ditolak atau sudah pernah diterbitkan, teruslah menulis. Kembangkan terus kemampuan Anda dan perbanyak karya-karya Anda.

Tips Disiplin Menulis
Pernahkah ketika Anda punya ide, kemudian mulai menulis tapi Anda selalu menunda menyelesaikan tulisan tersebut. Berikut adalah tipsnya agar disiplin menulis. Buat kerangka tulisan (outline).
Buat target/dead line
Fokus menyelesaikan tulisan Anda 
Reward & punishment 
Memilih Judul Yang Menarik
Sesuaikan dengan tema tulisan. Sebelum membuat judul yang menarik, buatlah judul tersebut sesuai dengan tema tulisan
Buat judul dengan kata yang mudah diingat. 
Buatlah judul yang membuat orang penasaran untuk membaca isinya.

Tips Mencari Ide
Ide adalah hal penting dalam berkarya. Untuk membuat sebuah tulisan membutuhkan ide. Berikut adalah beberapa tips mencari ide: 
Bacalah sebanyak mungkin buku. 
Refreshing. Pergi ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi untuk menyegarkan otak Anda dari rutinitas.
Tulis apa yang bisa Anda tulis Jika Anda belum mendapatkan ide, cobalah.
Cari referensi dari berbagai media.
Anda juga bisa menggunakan cara ATM (amati, tiru, modifikasi).

Cara Mengirim Naskah Ke Penerbit dan Hal Yang Harus Diperhatikan. 
Diterbitkan oleh penerbit tentu merupakan hal yang paling diinginkan bagi para penulis. Sebelum Anda mengirimkan naskah ke penerbit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan: 
Siapkan naskah yang Rapi 
Pilih Penerbit yang sesuai dengan jenis naskah Anda.
Perhatikan tata cara pengiriman dan ketentuan mengirim naskah ke penerbit yang bersangkutan. Misal, ada penerbit yang hanya menerima naskah dalam bentuk cetak, ada pula penerbit yang menerima naskah dalam bentuk file lewat email. Dalam ketentuan pun biasanya penerbit berbeda-beda. Misalkan untuk penerbit tertentu mensyaratkan naskah 10-15 halaman, kemudian ketentuan margin, dan ketentuan lain sebagainya. 
Kirimkan naskah beserta sinopsis dan biodata penulis. Jika perlu kirim pula proposal untuk meyakinkan penerbit yang bersangkutan.


Versi lain dari peserta gelombang 12 sebagai berikut.

Berikut ini tips menulis dan cara menerbitkan buku dari Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.
1. Tips Menjadi Penulis. Banyak membaca. Penulis membutuhkan ide atau gagasan, dan ide atau gagasan itu banyak kita dapatkan dari membaca. Mencoba menulis. Tuliskan saja apa yang ingin Anda tuliskan, bahkan ketika Anda tidak punya ide sama sekali Anda pun bisa menulis cerita bahwa Anda sedang tidak punya ide. 
2. Tips Disiplin Menulis. Buat kerangka tulisan. Hal ini perlu agar tulisan memiliki arah dan target. Buat target berupa ; Kapan Anda akan menyelesaikan tulisan Anda. Jika perlu buat tabelnya berapa halaman per hari. Fokus pada target yang Anda buat, jangan tergoda oleh godaan-godaan yang membuat Anda menunda menyelesaikan tulisan Anda.
3. Tips Memilih Judul yang Menarik. Sesuaikan dengan tema tulisan. Sebelum membuat judul yang menarik, buatlah judul tersebut sesuai dengan tema tulisan, atau memilik konsep terhadap isi tulisan. Buat judul dengan kata yang mudah diingat. Judul haruslah mudah diingat. Buat orang penasaran. Karena Judul yang mampu membuat orang penasaran untuk membacanya biasanya cukup menarik orang untuk membeli buku tersebut.
4. Tips Mencari Ide. Bacalah sebanyak mungkin buku. Dengan membaca akan membantu menemukan ide. Lakukan juga refreshing dan pergi ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi untuk merefresh otak Anda dari rutinitas. Siapa tau Anda mendapatkan ide Tulis apa yang bisa Anda tulis. Cari referensi dari berbagai media. Anda juga bisa mencari ide dari media, apalagi saat ini teknologi informasi sudah sedemikian pesatnya. Anda bisa mencari di internet.Anda juga bisa menggunakan cara ATM (amati, tiru, modifikasi).
5. Tips Menulis Cepat. Pikirkanlah ide tulisan yang akan Anda buat. Lalu segera tuliskan. Anda juga bisa buat kerangka karangan terlebih dahulu agar lebih terarah. Teruslah mengetik berdasarkan ide yang Anda miliki. Jangan lihat ke belakang apa yang telah Anda ketik. Abaikan jika ada yang salah baik dari segi struktur bahasa maupun ide.
6. Tips Memenangkan Lomba. Pastikan Anda memahami dan melaksanakan aturan dan syarat-syarat lomba. Anda bisa cari beberapa referensi yang berkaitan dengan tema lomba tersebut. Setelah Anda selesai menulis, baca ulang beberapa kali. Perbaiki yang salah atau yang kurang enak dibaca. Anda juga bisa meminta penilaian teman atau saudara. Setelah selesai mengirimkan naskah, berdoalah. Jika Anda gagal, evaluasilah. Dan teruslah mencoba. Karena setiap orang yang berhasil sesungguhnya telah mengalami setumpuk kegagalan.
7. Langkah-langkah Menulis Buku.  Tentukan apa jenis buku yang Anda buat. Apakah berupa novel, esai, ilmu pengetahuan, kumpulan cerpen atau apa. Tentukan Tema misalkan Anda telah menentukan jenis buku yang Anda akan tulis. Misalkan Anda ingin menulis Novel. Setelah itu Anda tentukan Tema novel tersebut apa. Apakah temanya romantik, inspiratif, ilmiah, atau apa? Buat kerangka buku. Jika Anda memilih novel, tentukan kerangka ceritanya seperti apa. Hal ini bisa Anda tulis atau cukup Anda pikirkan.
8. Tips dan Cara Mengirim Tulisan ke Media. Buat tulisan yang menarik. Pilih tulisan yang sesuai temanya dengan waktu aktual dan banyak dibutuhkan. Sesuaikan dengan media masa yang Anda kirimkan. Jangan kirimkan ke banyak media masa sekaligus ya. 
9. Membuat Pembaca Penasaran. Kalau kamu nonton acara news atau talkshow, coba perhatikan saat hendak jeda iklan. Sebelum iklan, pembawa acara biasanya melontarkan pertanyaan terlebih dahulu pada narasumber yang belum sempat dijawab narasumber. Tujuannya apa? Agar penonton penasaran dan tak pindah chanel. Dalam dunia buku, pembaca mungkin juga akan berhenti membaca sebuah buku ketika ia merasa bosan pada bab-bab tertentu.
10. Manfaatkan Mengikuti Even-even. Ini akan mengasah otak untuk mencari ide. Melatih disiplin menulis dan memperbanyak pengalaman menulis. Mengenal penulis-penulis lain dan memungkinkan mendapatkan hadiah. 
11. Cara Mengirim Naskah Ke Penerbit dan Hal Yang Harus Diperhatikan. Siapkan naskah yang sudah rapi. Pilih Penerbit yang Sesuai dengan jenis naskah yang kita miliki. Perhatikan tata cara pengiriman dan ketentuannya. Misal, ada penerbit yang hanya menerima naskah dalam bentuk cetak, ada pula penerbit yang menerima naskah dalam bentuk file lewat email. Kirimkan naskah beserta sinopsis dan biodata penulis. Jangan mengirim naskah ke beberapa Penerbit Sekaligus. 
12. Hal Yang dipertimbangkan Penerbit dalam Menerima Naskah, adanya kesesuaian dengan penerbit. Misalkan, penerbit yang menerbitkan naskah Islami tentu akan menolak naskah yang tidak sesuai. Kualitas naskah tentu menjadi faktor terbesar dalam penilaian.
13. Waktu yang  Tepat untuk Menulis. Biasanya saat senggang atau sedang menunggu. Bisa juga malam hari sebelum tidur. Sebagian ada juga yang pada pagi hari setelah subuh. Anda pun bisa memanfaatkan waktu tenang untuk menulis. Apalagi kondisi masih fresh. Saat ada ide karena ini yang paling penting.  
14. Banyak Cara Menerbitkan Buku dan Jadi Penulis. Banyak orang yang ingin jadi penulis sukses. Penulis besar pun berjuang untuk menerbitkan bukunya. Sebagai contoh misalnya, J.K Rowling dengan karyanya yaitu Harry Potter, ternyata awalnya tak mudah untuk menerbitkan naskah yang ia tulis. Naskah tersebut sempat ditolak 12 penerbit sebelum akhirnya diterbitkan dan sukses menjadi buku paling laris yang membuatnya kaya raya.
15. Di Belakang Buku. Setelah calon pembaca melihat judul dan cover, mereka akan mencari informasi tentang buku yang membuat mereka mulai tertarik. Setelah melihat bagian depan, mereka akan melihat bagian belakang. Biasanya di bagian belakang ada sinopsis tentang buku tersebut untuk menginformasikan calon pembaca tentang isi buku itu. 
16. Yang Perlu dilakukan Penulis Setelah Bukunya Terbit. Ini sangat penting. Penulis harus membantu mempromosikan bukunya karena tidak ada jaminan bahwa buku tersebut laris di pasaran. Perbaiki naskah buku tersebut jika ada kritik dari pembaca. agar di cetakan berikutnya bukunya lebih baik lagi. Terus berkarya walaupun namanya telah melambung dan telah mendapatkan royalti yang melimpah sekalipun. 
17. Jalan untuk Jadi Penulis Sukses. Mungkin ada di antara Anda yang telah menulis selama bertahun-tahun, tapi naskah Anda selalu ditolak penerbit. Jangan buru-buru membuang naskah Anda, karena penulis sukses pun awalnya mengalami penolakan. J.K Rowling pun awalnya naskahnya ditolak 12 kali, begitu pun penulis lainnya. 

Menulis antologi sungguh menarik bukan? Yang ingin menulis buku antologi, bu Kanjeng membuka list untuk menulis antologi bersama gelombang 18. Silakan japri ya..

CLOSSING STATEMENT
  • Jika naskah ditolak penerbit mayor, jangan patah semangat. Bisa cetak di penerbit indie (Self Publishing)
  • Jadikan menulis sebagai kebutuhan, bukan sekedar  tugas atau kewajiban menulis resume. Buang pemikiran menulis resume itu adalah beban. Jalani saja prosesnya. Yang belum buat silakan menyusul.
  • menulis itu adalah suatu keterampilan, bukan bakat. Jadi latihlah, tulislah berbagai ide yang berserak di sekitar kita.
  • Jadikan menulis dan membaca sebagai gaya hidup.
  • Beristiqamahlah dalam menulis. 
  • Biarkan tulisan menemui takdirnya. 
  • Jangan risau, tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri agar naik kelas. 
  • Banyaklah membaca karena akan memperkaya pembendaharaan kosa kata
  • Menulislah apa yang disukai dan dikuasai. 
  • Usia bukan halangan untuk tetap produktif menulis

Kuliah malam tadi berakhir sampai pukul 22.00 WIB. Karena banjir pertanyaan yang masuk, bunda tidak ingin mengecewakan peserta. Saya pun meminta maaf, ada dua kali pertanyaan dobel karena salah memberi kode. Saya juga harus meneruskan materi ke gelombang lain jadi  agak sedikit keteter. Saya acungkan jempol untuk keaktifan peserta gelombang 18 yang semalam mengikuti kelas sampai nambah satu jam dari pukul yang sudah ditentukan. 

Mantap sekali pengalaman yang sudah bu Kanjeng berikan malam tadi. Sangat bangga mengenal beliau meskipun hanya lewat kelas maya tapi terasa dekat di hati. Bu Kanjeng adalah motivator sekaligus inspirator saya dalam menulis. Beliau selalu menyemangati saya untuk terus menulis hingga buku solo saya terbit. Semoga semua  peserta termotivasi dan semakin semangat mengikuti kelas ini sampai akhir dan semangat membuat resume sampai buku solonya terbit. Aminn...

Salam blogger Inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd
SMPS MATHLA' UL HIDAYAH CIPANAS

#Day11AprilChallenge
#Inspirasi Kartini
#Kurikulum Ngumpet






JEJAK LANGKAH MENGUKIR PRESTASI

 

Dok. Penulis

Ada cerita menarik dibalik cover buku ini. Pertama, buku ini ditulis untuk mengabadikan momen spesial para kepala sekolah yang ingin mengabadikan karyanya secara bersama-sama. 

Buku ini ditulis oleh 22 kepala sekolah yang ada di bawah naungan Sub Rayon (Wilayah Bina III) Kabupaten Lebak. Adapun isi bukunya adalah kumpulan Best Practice dan merupakan pengalaman terbaik saat mempimpin sekolahnya masing-masing.

Tiap kepala sekolah, memiliki sudut pandang yang berbeda. Akhirnya buku ini diramu dengan cantik dan menjadi enak saat dibaca.

Usai buku ini sampai ke tangan penulisnya, kabar yang menggemparkan tiba juga. Beberapa kepala sekolah mengalami rotasi dan akhirnya Pak Haryanto, selaku ketua Wilbi 3 ikut mengalami rotasi dan harus pindah ke SMPN 2 Rangkasbitung. Pengganti Kepala SMPN 1 Cipanas adalah Pak Yayat dari SMPN 5 Sobang. 

Kenangan Foto bersama Ex. Ketua Wilbi 03


Ada juga Pak Wawan yang mengalami rotasi dari SMPN 1 Muncang ke SMPN 2 Cipanas dan Pak Totong yang mulanya di SMPN 2 Cipanas pindah ke SMPN 1 Muncang. Ada juga Pak Asikin, Pak Zein, dan Pak Agus yang ikut mengalami perpindahan tugas. 

Jadilah buku antologi Jejak Langkah Mengukir Prestasi, menjadi sebuah buku kenang-kenangan yang kami tulis secara bersama.

Selamat bertugas di tempat baru untuk teman-teman yang mengalami perpindahan tugas. Semoga semakin jaya dan makin sukses dalam mengelola dan tanggung jawab memimpin sekolah.


#Day10AprilLagerunalChallengea

#Huruf J


Ibuku, Pahlawanku

  

Alm. Ibu

Jika kalian tanya, siapa orang yang berjasa dalam hidup saya, jawabannya adalah ibu. Ibu adalah sosok pahlawan dalam hidup saya. Tanpa ibu, saya mungkin tidak akan terlahir ke dunia ini. 

Ibu adalah orang yang melahirkan kita, menyusui kita, merawat kita dari kecil hingga dewasa.  Ibu adalah pelita yang memberikan cahaya sehingga saya bisa mengampu pendidikan S1 dan memperoleh gelar sarjana. 

Ibu berjualan gorengan keliling selama kurang lebih 25 tahun. Tanpa mengenal lelah membiayai saya sampai saya lulus kuliah. Ibu yang meyakinkan saya, bahwa saya memiliki bakat mengajar karena rajin belajar.

Ibu mengasihi setiap anaknya dan ingin anaknya hidup sukses dan bahagia. Ibu yang membuat pesta pernikahan saya secara mewah dan meriah. Ibu jugalah yang amat berjasa hingga saya bisa menulis dan menerbitkan 15 buku. 

Ibuku adalah pahlawanku. Tokoh perempuan hebat yang ulet dan gigih dalam menabung untuk pendidikan anaknya. Tokoh wanita hebat yang memperjuangkan kebahagiaan anak-anaknya. 

Ibu, begitu banyak jasamu yang tak pernah bisa saya balas satu persatu. Ibu telah tiada dan tersenyum di surga. Maafkan saya ibu, tak mampu membalas semua jasamu. Ibu, terima kasih atas semua pengorbanan yang telah engkau beri. 

Maafkan anakmu ini karena belum mampu membahagiakanmu dan belum berbakti sepenuhnya padamu. Penyesalan datang seiring berjalannya waktu. Sayangilah ibumu selagi ia ada di dunia ini. Peluk eratlah dan berbaktilah. Jangan sekalipun sakiti hatinya karena surga ada di telapak kakinya. 

Ibu.. Malam ini, tahun kedua tanpa ibu. Hanya untaian doa di pertengahan malam puasa kedua, semoga ibu dilapangkan kuburnya dan diampuni semua dosa di dunia dan akhirat, amin. 

  

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA'UL HIDAYAH CIPANAS


#Day09AprilLagerunalChallenge

#Huruf I


Ibuku Pahlawanku

 

Alm. Ibu

Jika kalian tanya, siapa orang yang berjasa dalam hidup saya, jawabannya adalah ibu. Ibu adalah sosok pahlawan dalam hidup saya. Tanpa ibu, saya mungkin tidak akan terlahir ke dunia ini. 

Ibu adalah orang yang melahirkan kita, menyusui kita, merawat kita dari kecil hingga dewasa.  Ibu adalah pelita yang memberikan cahaya sehingga saya bisa mengampu pendidikan S1 dan memperoleh gelar sarjana. 

Ibu berjualan gorengan keliling selama kurang lebih 25 tahun. Tanpa mengenal lelah membiayai saya sampai saya lulus kuliah. Ibu yang meyakinkan saya, bahwa saya memiliki bakat mengajar karena rajin belajar.

Ibu mengasihi setiap anaknya dan ingin anaknya hidup sukses dan bahagia. Ibu yang membuat pesta pernikahan saya secara mewah dan meriah. Ibu jugalah yang amat berjasa hingga saya bisa menulis dan menerbitkan 15 buku. 

Ibuku adalah pahlawanku. Tokoh perempuan hebat yang ulet dan gigih dalam menabung untuk pendidikan anaknya. Tokoh wanita hebat yang memperjuangkan kebahagiaan anak-anaknya. 

Ibu, begitu banyak jasamu yang tak pernah bisa saya balas satu persatu. Ibu telah tiada dan tersenyum di surga. Maafkan saya ibu, tak mampu membalas semua jasamu. Ibu, terima kasih atas semua pengorbanan yang telah engkau beri. 

Maafkan anakmu ini karena belum mampu membahagiakanmu dan belum berbakti sepenuhnya padamu. Penyesalan datang seiring berjalannya waktu. Sayangilah ibumu selagi ia ada di dunia ini. Peluk eratlah dan berbaktilah. Jangan sekalipun sakiti hatinya karena surga ada di telapak kakinya. 

Ibu.. Malam ini, tahun kedua tanpa ibu. Hanya untaian doa di pertengahan malam puasa kedua, semoga ibu dilapangkan kuburnya dan diampuni semua dosa di dunia dan akhirat, amin. 

  

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA'UL HIDAYAH CIPANAS


#Day09AprilAISEIChallenge

#Inspirasi Kartini

#Kurikulum Ngumpet


Selasa, 13 April 2021

Sejarah R.A. Kartini

AISEI CHALLENGE

Tanggal 6 April, tepatnya hari Selasa malam Rabu ketika saya diminta mengisi acara APKS PGRI, malam itu bentrok dengan zoom AISEI. Jujur saya tidak mengikuti zoom tersebut dan masih belum bisa mengikuti challenge bulan Februari-Maret.

Dok. Penulis


Bulan April ini, challenge dimulai dengan tanggal ganjil dengan topim Wanita dan Keberhasilannya. Hal yang ditulis adalah inspirasi Kartini pada wanita di masa pandemi. Tentu saja inspirasi itu bisa di dapat dari orang tua, guru, teman, diri sendiri, maupun orang lain. 

Kali ini karena kita memasuki bulan April, tema yang pas diangkat untuk pertama kalinya adalah sejarah dari Raden Adjeng Kartini donks. Mari simak profil Kartini yang saya tuliskan kembali dari Wikipedia. Simak link berikut. http://gg.gg/wiki-kartini

Fotret Kartini


Raden Adjeng Kartini lahir di Jepara, Hindia Belanda, tanggal 21 April 1879. Kartini adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi yang telah berjasa memperjuangkan emansipasi perempuan. 

Ayah Kartini adalah seorang priyayi atau kelas bangsawan Jawa yang memiliki nama lengkap Raden Mas Adipati Ario (R.M.A.A.) Sosroningrat. Seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara segera setelah Kartini lahir. 

Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI. 

Garis keturunan Bupati Sosroningrat bahkan dapat ditilik kembali ke istana Kerajaan Majapahit. Semenjak Pangeran Dangirin menjadi bupati Surabaya pada abad ke-18, nenek moyang Sosroningrat mengisi banyak posisi penting di Pangreh Praja.

Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun dan dikenal pada pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu bupati pertama yang memberi pendidikan Barat kepada anak-anaknya. 

Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.

Surat Kartini - Rosa Abendanon (fragmen) karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. 

Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.

Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. 

Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tetapi juga masalah sosial umum. 

Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.

Oleh orangtuanya, Kartini dijodohkan dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Sekolah Kartini (Kartinischool), 1918. Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, Soesalit Djojoadhiningrat, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.

Meski tidak sempat berbuat banyak untuk kemajuan bangsa dan tanah air, Kartini mengemukakan ide-ide pembaharuan masyarakat yang melampaui zamannya melalui surat-suratnya yang bersejarah.

Cita-citanya yang tinggi dituangkan dalam surat-suratnya kepada kenalan dan sahabatnya orang Belanda di luar negeri, seperti Tuan EC Abendanon, Ny MCE Ovink-Soer, Zeehandelaar, Prof Dr GK Anton dan Ny Tuan HH von Kol, dan Ny HG de Booij-Boissevain. 

Surat-surat Kartini diterbitkan di negeri Belanda pada 1911 oleh Mr JH Abendanon dengan judul Door Duisternis tot Licht. Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh sastrawan pujangga baru Armjn Pane pada 1922 dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Dari perjalanan panjang Kartini, saya banyak belajar banyak hal. Betapa perjuangannya mendirikan sekolah pribumi sangat patut diapresiasi. Akhirnya berkat Kartini, semua wanita zaman sekarang dapat memperoleh pendidikan tinggi bahkan dapat menduduki jabatan dalam pemerintahan misalnya Bupati Lebak adalah seorang perempuan atau saya sendiri menduduki jabatan sebagai Kepala Sekolah, bahkan ada perempuan yang berptofesi sebagai supir bus way. 

Tidak dapat dipungkiri era milenial tersebut berkah dari perjuangan keras Kartini dalam menyetarakan hak-hak perempuan supaya bisa setara dengan laki-laki. Namun dalam hal Kodrat perempuan sebagai seorang istri, tetaplah sang suami yang menjadi pemimpin tertinggi. 

Saya salut dengan jerih payah Kartini yang berbuah manis akhirnya kaum hawa dapat mendirikan bendera kebebasan berekspresi. Hal itu dapat dibuktikan dari kesuksesan para wanita berdaster, yang hanya bermodal hape namun bisa sukses berjualan online.

Untuk itu, saya menuliskan kisah inspirasi Kartini untuk membuka mata dan telinga kita betapa kita patut memberikan apresiasi kepada beliau dengan memperingati hari jadi Kartini yang dilaksanakan setiap tanggal 21 April. Banyak lomba yang diadakan termasuk lomba puisi, pantun, bahkan lomba menulis artikel AISEI Challenge yang dimulai pada bulan April ini. 

Semoga setiap peserta dapat menuliskan tokoh inspirasi wanita yang tentunya banyak berjasa dalam kehidupan kita. Ayo tuliskan kisahmu dan abadikanlah. Semoga apa yang saya tulis dapat bermanfaat untuk semuanya.


Salam blogger inspuratif

Aam Nurhasanah, S.Pd. 

SMPS MATHLA' UL HIDAYAH CIPANAS


#Day7AprilAISEIChallenge

#InspirasiKartini

#KurikulumNgumpet

Jumat, 09 April 2021

SEINDAH TAKDIR CINTA JUMINAH BAGIAN KE 20

 

Cover Novel Juminah

BAGIAN KE-20

PENERBANGAN

 

Terdengar azan subuh, kami pun segera bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi, lalu kemudian mengisi perut dengan nasi uduk yang sudah disiapkan oleh sponsor. Setelahnya, kami langsung menuju mobil yang standby di halaman kantor.

Hari ini, aku, Nur, dan juga Kak Yusi yang berasal dari Cianjur. Keberangkatan kita sama.  Aku dan Nur hanya mengikuti langkah Kak  Yusi, karena dia memang sudah punya pengalaman ke Saudi, sampai pada kami berada di pesawat, yang membawa ke Collombo, translet Srilanka, dari Srilanka menuju Airport Riyadh Saudi Arabia.

 Aku memilih tidur di pesawat, karena aku memang tidak mau melihat ke arah luar jendela, yang hanya akan membuatku merindu segala tempat yang sering kali aku datangi. Sesekali aku terbangun, jika ada seorang pramugari yang memberikan attention, ataupun menawarkan makan dan lain sebagainya. Tapi aku juga tidak bisa tidur, karena aku memikirkan, bagaimana majikan aku, seperti apa pekerjaannya, dll.

Tiba pada attention selanjutnya. Bahwa ternyata pesawat akan segera landing. Setelah kami masuk, diperiksa, dan sebagainya, kami lalu, mencari Babah yang katanya sudah menunggu. Hanya Kak  Yusi yang menjadi penghubung antara Babah yang masih di Indonesia dan Babah yang katanya akan menjemput kami di bandara.

Mencari gate/ pintu keluar yang dimaksud. Setelah kami duduk sebentar dan menunggu. seseorang menghampiri dan menanyakan nama kami masing-masing. Selanjutnya ia memperkenalkan. Saya babah kamu (majikan kamu, ya Jumainah) katanya. Dia tidak bisa memanggilku Juminah. Melainkan Jumainah. Mungkin lisan Orang Saudi beda kali ya? But it’s ok dalam batinku.

Kali ini aku sedikit merasa tenang, karena sudah sampai tujuan dengan selamat, namun tetap saja. Belum lengkap sepertinya jika belum bertemu dengan keluarganya.

Pukul 02.00 pagi kami sudah sampai di rumah Babah Hasan, rumah majikanku. Jarak dari airport ke rumah ternyata dekat hanya 10 menit sampai. Lalu kami diperkenalkan dengan istrinya. Dia menyebutkan namanya Mamah Miznah. Lalu kami langsung disuruh istirahat.

Aku dibawa ke kamar yang di situ sudah ada Orang Philipina, sedangkan Yusi dan Nur ditempatkan di kamar yang lain. Keesokan harinya, aku bangun, Nur dan Yusi sudah tidak ada. Salah satu dari mereka 3 orang philipine itu memberi tauku bahwa Nur dan Yusi sudah diantar ke majikannya masing masing.

Mereka di To’if. Jelasnya dengan bicara bercampur Bahasa Inggis dan Bahasa Arab seraya memperagakan. Oh my god, ternyata teman kerjaku Philipina semua. Bagaimana aku bicara dengan mereka? Langkah pertama, aku harus mau sedikit sedikit belajar Bahasa Inggris karena dari semenjak sekolah dasar sampai lulus SMK pun aku tidak tertarik dengan english language.

Mereka memperkenalkan nama mereka masing masing. “Ana Suraida, Fatimah, and Brenda.” Menyebutkan nama mereka, kemudian menunjukan padaku, ruangan mana saja yang menjadi bagianku setiap pagi karenaa rumah ini sangat besar ada 4 lantai yaitu nomor 0,1,2, dan 3. Kebetulan tugasku, di nomor 0,  yang mana di lantai paling bawah ini terdiri dari ruangan bermain, ruangan penyimpanan barang, atau biasa disebut stock room, Bahasa Arabnya مخزن/makhzan. Selanjutnya ada ruangan jika ada tamu laki- laki.

Ada 3 ruangan sebelahnya, masih di lantai 0, dibersihkan setiap harinya oleh Fatimah. Yang mana, ada stock room juga, office Babah, dan juga ruangan bermain. Aku juga punya tugas di lantai nomor 2 yang mana terdiri dari kamar tidur semua.  Sedangkan lantai nomor 1 dan 3 setiap harinya dibereskan oleh Brenda. Begitu pun dengan Fatimah yang punya tugas sama sepertiku. Ia juga bertanggung jawab di lantai nomor 2, yang aku tidak mengertinya, mengapa  rumah ini seperti terbagi 2. Tapi menyatu. Hanya terhalang pintu-pintu saja.

Ketika jadwal makan tiba, aku sontak kaget. Wow, ternyata keluarga besar. Yang aku pertanyakan wanita dewasa yang baru kali ini aku lihat, siapa? Melihatku seperti bingung. Fatimah menjelaskan tanpa aku bertanya dahulu. Babah have 2 wife and wife nomor 2 have 3 baby dan seterusnya.

Beberapa menit kemudian yang membuatku bertambah bingung adalah saat Mamah Miznah menyuruhku ke Rumah Reem. Siapa Reem?? Batinku. Lalu, Brenda mengajariku bagaimana bekerja di Rumah Reem ini. Sesekali aku disuruh menemani baby juga. Mengajak bermain, memberi makan, dan lain sebagainya.

Lama kemudian, setelah aku bisa berbahasa arab, sedikit sedikit english. Aku jadi lebih banyak bicara. Tidak seperti dulu. Yang lebih memilih diam. Karena tidak paham  apa yang dibicarakan tentunya. Setelah aku pahami bahwa ternyata reem ini adalah menantunya Mamah Mizna, tapi aku lebih sering bekerja di rumahnya.

Kadang aku bertanya pada taqdir, mengapa  kok sepertinya aku bekerja lebih banyak. Ditambah lagi. Aku yang selalu disuruh menjaga anak anak pula. Ketika aku ingin berbagi pada siapakah??? Di sini tidak ada orang Indonesia, hp pun cuma nokia jadul karena memang tidak diperbolehkan hp camera.

Aku hanya bisa menulis segala sesuatunya di novel. Beberapa bulan kemudian, salah satu teman yang dari Dammam akan ke Riyadh. Lalu 2 temanku membeli hp Samsung kecuali Fatimah dan aku tidak karena takut ketahuan dan akhirnya bermasalah.

Tapi pada akhirnya, tidak aku pungkiri. Aku pun sesekali meminjam hpnya untuk membuka facebook karena aku sangat merindu. Setidaknya, aku bisa melihat foto-foto orang yang aku sayangi di album fb aku. Ketika baru aku membuka messenger, ada sms masuk dari Ibnu. Ibnu itu kekasih sahabatku Nur, mereka kenal waktu masih di PT. Tapi Ibnu sudah hampir 2 tahun di Madinah. Dia kerja di caffe. Mereka dikenalkan oleh suaminya Kak  Ai, teman waktu di PT. Aku langsung membaca inbok tersebut.

 “Jum, gimana kabarnya Nur? tanya Ibnu.”

“Emang gak ada kabar ke kamu?”

 “Terakhir dia sms pas mau penerbangan dan sampai sekarang, sudah 4 bulan gak ada kabar ke aku,  timpal Ibnu.”

 “Aku juga tidak tau, karena aku juga baru sekarang bisa buka facebook karena pinjem hp teman. Ini pun kita ngumpet ngumpet. Sepertinya, Nur pun gak pegang hp, semoga sehat aja.”

 “Bagaimana atuh kalau gak ada kabar seperti ini?”

 “Saling mendo’akan saja, kalau jodoh nanti juga ketemu di pelaminan. Heee.”

“Yeeee.....”

 “Anyway, itu siapa yang di fb kamu?”

 “Mengapa , guanteng yaa?”  heee…

 “Mmm.. sepertinya, santri?”

 “Memang, santri teu anggeus (tidak  selesai). Dia teman, Orang Rangkas juga sama seperti Jum, tapi dia beda caffe sama aku.”

“Oh, yaa?”

 “Mengapa  emang Jum?”

“Pengen kenal saja. Siapa namanya?”

 “Mhaetamy, biasa di panggil Tami. Tapi dia sudah punya pacar Jum, tapi gak tau juga, itu kan cerita ia dulu. Sekarang udah lama gak ketemu sama Tami. Nanti aku kenalin. Mana, kirim nomor kamu Jum”

 “(+966..) “

Aku lagi kebetulan saja ini, teman mau pinjemin hp, kamu kalau ada perlu langsung tlpn /sms ke no. Aku saja ok.. see you.. wassalam.

Selanjutnya, aku segera keluar dari fb  dan mengembalikan hp kepda pemiliknya, bahkan akupun belum sempat memeriksa sms selanjutnya. Karena yang punya hp nya memang sudah sangat sangat menunggu dari tadi. Aku hanya sempat bikin status singkat.

    “Aku percaya bahwa rencana Allah tetaplah yang terbaik, dan aku juga percaya bahwa, setelah tetesan air mata akan muncul seulam senyum kebahagiaan. Lalu aku masukan foto yang aku edit bersama Adika Munajat, yang saat ini masih di pesantren.”

Status itu mewakili dari segala perasaan yang aku rasakan saat ini. Rinduku, sedihku, lelahku, kesendirianku, bahkan terkadang aku marah. Ketika aku merasa ini tidak seimbang. Tapi apa mau dikata. inilah takdirku dan aku harus berpegang teguh pada sesuatu yang telah aku yakini kebenarannya.

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...