Jumat, 16 Oktober 2020

ASYIKNYA TEKNOLOGI BULLSEYE FRAMEWORK DALAM PEMBELAJARAN DARING DAN LURING



ASYIKNYA TEKNOLOGI BULLSEYE FRAMEWORK DALAM PEMBELAJARAN DARING DAN LURING 

Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) di saat merebaknya Virus Corona adalah salah satu alternatif terbaik dalam dunia pendidikan. Saat itu guru dituntut lebih kreatif dalam membuat konten pembelajran yang menarik baik dalam pembelajaran daring maupun pembelajaran luring. Daring merupakan singkatan dalam jaringan, sedangkan luring singkatan dari luar jaringan. Pembelajaran daring dilakukan secara online atau virtual yang terhubung dengan jaringan internet. Metode yang digunakan pastinya berbasis internet dan Learning Management System atau dikenal dengan LMS misalnya aplikasi  Zoom, Microsoft Teams, Google Meet, Whatsapp, Quizizz, Blog, dan sebagainya. 


Pembelajaran luring dilakukan secara offline dan tidak memerlukan tatap muka. Cara ini bisa menggunakan modul seperti yang disiapkan Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, dengan memberikan soft file kepada setiap sekolah kemudian sekolah memperbanyak modul tersebut dan diberikan kepada peserta didik  untuk Belajar Dari Rumah (BDR). Tindakan nyata yang sudah dilakukan Dinas Pendidikan Lebak dan kami sangat mengapresiasinya. Setidaknya ini bisa jadi acuan pertama saat kegiatan sekolah di ganti dengan Work From Home (WFH). Kami mengikuti anjuran dari dinas pendidikan sambil mencari cara baru untuk menyusun strategi pembelajaran yang menarik baik itu pembelajaran daring mupun luring.

Saya mencari tahu, aplikasi daring yang sekiranya bisa dimengerti peserta didik dan mudah diakses dengan menggunakan strategi BULLSEYE FRAMEWORK. Apakah kalian pernah mendengar istilah ini? Mungkin sebagian orang sudah pernah mendengarnya. Saya pun mendengar istilah bullseye framework saat melihat video di youtube tentang cara meningkatkan penjualan dengan menggunakan strategi marketing. Saya lalu berpikir, kalau strategi ini bisa digunakan dalam dunia pendidikan. Meskipun saya kurang ahli dalam dunia intelektual, namun prinsip saya adalah belajar,belajar, dan belajar. Semua hal bisa dipelajari. Asal kita mau menjalani setiap  proses dan alurnya. Tidak ada hal yang tidak bisa keculi kita mau belajar.

Bullseye framework adalah salah satu teknik target panah yang melingkupi kerangka kerja untuk mencapai suatu target tertentu. Ada 5 hal yang menjadi tahapannya yaitu:

1. Brainstorming adalah memikirkan ide-ide atau aplikasi mana yang paling tepat untuk dijadikan bahan daring

2. Ranking adalah bagaimana kita mengorganisasikan aplikasi yang akan digunakan, dan berilah peringkat dengan menggunakan interprestasi  outer ring (lingkaran luar), middle ring (lingkran tengah) dan inner ring (lingkaran dalam)

3. Prioritize(Prioritas) adalah menentukan tiga pilihan aplikasi yang akan digunakan.  

4. Test adalah uji coba terhdap channel aplikasi yang paling efektif dan paling berhasil.

5. Focus adalah menentukan satu channel yang paling berhasil untuk menentukan konten pembelajaran. 


Penerapan strategi bullseye framework dalam dunia marketing, ternyata bisa digunakan dalam dunia pendidikan. Saya lalu mencari tahu dengan bertanya  kepada guru-guru yang mengajar daring, platform apa saja yang mereka gunakan dalam pembelajran daring? Jawabannya berbeda-beda. Ada yang menggunakan Google Classroom, ada yang menggunakan Microsoft 365, ada yang menggunakan Ruang Guru, Zoom, Youtube, Quizizz, Blog  dan Whatsapp. 


Sebagai Guru Abad 21, kita ditantang untuk pandai menggunakan gadget dalam membuat konten pembelajaran jarak jauh. Sedikit keluhan dari guru-guru yang masih gagap teknologi (gaptek) merasa kesulitan  dalam mempersipkan konten pembelajaran yang menarik. Namun ada juga guru-guru yang merasa tertantang untuk mencoba hal baru seperti membuat konten pembelajaran yang diunggah ke youtube, lalu peserta didik melihat materi dan mengerjakan tugas yang diberikan dalam video tersebut. Guru juga bisa mengdakan selingan kuis menarik, dengan menggunakan apliksi quizizz supaya kelas maya tidak selalu membosankan. Guru dituntut harus lebih kreatif, inovatif, dan menyenangkan saat mengajar daring dan mengembangkan konten materi yang akan disampaikan kepada peserta didik.   

 

Sedangkan pembelajaran luring bisa menggunakan modul atau buku paket. Misalnya saja saat anak saya masuk sekolah  ke PAUD. Usia Adel baru 5 tahun. Awalnya Adel tidak bisa membaca maupun menulis. Tapi setelah 5 bulan mengikuti kegiatan sekolah, meskipun hanya BDR, Adel sudah lancar membaca jilid 1, sudah bisa mengaji iqro 1, berhitung, dan juga mewarnai. Orangtua setiap hari Senin menjemput tugas anak, kemudian dikumpulkan pada hari Jumat. Begitulah 5 bulan ini saya merasakan nikmatnya mengajar anak sendiri secara BDR. Simak video berikut.

https://youtu.be/uLLM5UOXhkQ



Ada dua hal penting yang saya pelajari dari dampaknya Virus Corona di Indonesia  dalam dunia pendidikan adalah guru harus melek internet atau tidak boleh tertinggal dunia teknologi internet, Peran guru dan orangtua sangat penting dalam mendampingi anak Belajar Dari Rumah (BDR) baik itu pembelajaran daring maupun luring. Semoga setelah memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa, Corona akan segera pergi dari bumi pertiwi. Amin..


Salam blogger Inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

#PGRI

#KOGTIK

#EPSON

#KSGN


Profil Penulis



AAM  NURHASANAH,S.Pd. Lahir

di Cipanas, tanggal 12 Agustus 1988. Menempuh masa pendidikan di SD  Negeri Bintangresmi 02, SMP Negeri 1 Cipanas, SMA Negeri 1 Cipanas, Kuliah S1 di STKIP SETIA BUDHI Rangkasbitung, Prodi DIKSATRASIADA dan lulus tahun 2013.

Pada tahun 2011 sudah mengabdikan diri di Ponpes Modern  SMP-SMKS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS(MAHIDA), Lebak-Banten. Aktif di MKKS Wilbi III, MGMP Bahasa Indonesia Wilbi III dan sampai sekarang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Pada tanggal 04 Maret 2019, saya diberi kepercayaan oleh Mudir-Mudiroh Pimpinan Yayasan Ponpes MAHIDA yaitu K.H. Acep Amarullah dan Ibu Enung Nurhayati untuk menjadi kepala sekolah di SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS (SMPS MAHIDA), sampai sekarang di Kp. Hamberang, Desa Luhurjaya, Kecamatan Cipanas, Kab. Lebak, Provinsi Banten.

 

Hobi saya adalah menulis. Berkat grup menulis ini saya sangat suka sekali menulis di   blog. Grup ini dibuat oleh Om jay dan telah sukses menularkan virus ngeblog sampai melahirkan buku antologi berjudul ”SEMANGAT MENULIS BERSAMA BU KANJENG” Juli 2020, buku solo saya yang  berjudul “MENGUKIR MIMPI JADI PENULIS HEBAT”   terbit bersamaan dengan buku antologi “KISAH INSPIRATIF SANG GURU” Oktober 2020.

Kalimat penyemangat dari Omjay sehingga saya bisa menerbitkan buku adalah “Gajah mati meninggalkan gading, Blogger mati meninggalkan posting”, “Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”.

Alamat email: aamnurhasanah120888@gmail.com. No WhatsApp 085710996088. Akun Facebook: Aam Nurhasanah. Akun Instagram aamnurhasanah88. Alamat rumah saya di Kp. Gajrug, RT 005/002, Desa Bintangresmi, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Kode pos 42372.

46 komentar:

  1. Terima kasih sdh mengerjakan tugasnya dengan baik

    BalasHapus
  2. Terimakasih like dan jempolnya. Semangat!!!

    BalasHapus
  3. Makasih ibu atas sharingnga....sukses selalu buat ibu Aam..

    BalasHapus
  4. Mantaaap neng, sikat lombanya... sukses!

    BalasHapus
  5. Salam sukses Bu...luar biasa tulisannya. motivasi buat saya🙏

    BalasHapus
  6. Tulisannya memberi Inspirasi, semangat terus bu Aam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Bu Erike yang cantik. Selalu memotivasi..

      Hapus
  7. mantap bun, Aku blognya masih belajar, he he he

    BalasHapus
  8. Pengalamannya boleh dicoba nih. Menambah ilmu

    BalasHapus
  9. Keren mb Aam ...renyah bak rengginang bahasanya ..

    .maju terus dan semangat berliterasi

    BalasHapus
  10. Keren mb Aam ...renyah bak rengginang bahasanya ..

    .maju terus dan semangat berliterasi

    BalasHapus
  11. Keren mb Aam ...renyah bak rengginang bahasanya ..

    .maju terus dan semangat berliterasi

    BalasHapus
  12. Bullseye? Waow... Istilah yang keren.

    Memang, pembelajaran itu harus kreatif. Dimulai dari pandangan mata, lalu turun ke hati. Eh...

    Maksudnya, belajar daring dimulai dulu dari mata, lalu ke hati yang cinta kepada gurunya, terutama guru yang kreatif dan inovatif. 😁

    BalasHapus
  13. Balasan
    1. Terimakaaih ibu Kartini sudah mampir dan meninggalkan oleh-oleh.. Makin semangat nih

      Hapus
  14. Waw.keren bu aam.. Sukses bljr daring.. N sujses jg dampingi putrinya slm BDR..

    BalasHapus
  15. Mantap Bu. Keren ... Sukses untuk ibu

    BalasHapus
  16. Dapat ilmu baru Pagi ini dari Ibu Aam
    Terimakasih
    Terus memotivasi

    BalasHapus
  17. Strategi pembelajaran yang bisa juga dicoba nih, tambah bagus diikutkan inobel nasional

    http://www.ayomendidik.com/2020/10/etematik-sebagai-alternatif-inovasi.html?m=1

    BalasHapus
  18. Masyaallah mantap bu guru. Banyak ilmu yang saya dapat di laman ini. salam kenal saya Muhsin dari Solo. semoga selalu menginspirasi. mohon krisannya bu untuk tulisan saya https://ahsinmuslim.wordpress.com/2020/10/22/mensinergikan-peran-guru-dan-teknologi-dalam-menyongsong-pendidikan-di-era-digital/

    terima kasih

    BalasHapus

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...