Kamis, 29 Oktober 2020

BUDAYAKAN TRADISI NGATIR





Pagi tadi tepatnya 12 Mulud(hari kelahiran Nabi Muhammad) diadakan tradisi ngatir (bertukar makanan). Tradisi ini masih dipertahankan di daerah Lebak, tepatnya Kp.Gajrug dan sekitar Cipanas Lebak. Tradisi ini dilakukan untuk memeriahkan maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Kegiatan ngatir dilakukan sebagai ucapan rasa syukur terutama untuk saling berbagi rezeki dan untuk mempererat tali silaturahmi tetap  terjaga antar sesama. 


Ciri yang khas dalam tradisi ngatir yaitu ada ayam bakakak dan berbagai makanan yang menemani isi bakul. Bisa telur ayam, kentang, timun, sarimi, minyak, minuman, yang biasanya isinya 7 macam. Isi bakulnya semampu kita. Tidak di taktor dan tidak ditentukan. Yang penting niat berbagi itu point yang paling penting dalam tradisi ini.


Tradisi ngatir ini biasanya dilakukan dua kali selama satu tahun yaitu pada tanggal 12 Mulud dan 15 Ruwah. Pokoknya seru sekali. Semua warga membawa nasi dalam bakul yang isinya banyak sekali. Kerap kali anak-anak disekitar ikut merayakan dengan berbondong-bondong membawa nasi baku ke mesjid besar yang dijadikan tempat berkumpulnya bakul nasi. Setelah bakul nasi terkumpul di masjid, para warga berdoa bersama, setelah itu bakulnya dibagikan lagi dengan cara ditukar dengan bakul yang lain. 


Isi bakul ngatir biasanya dibagikan setengahnya. Sebagian lagi diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan seperti anak yatim piatu, janda, dan orang lain yang lebih membutuhkan. Tradisi ini asyik sekali. Mengajarkan kepada sesama untuk saling berbagi. Semoga kita semua diberikan rezeki dan bisa berbagi lagi di tahun depan. Semangat ngatir. 



Salam Blogger Inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

#Day23AISEIWritingChallange


15 komentar:

  1. Iya..di kampung nenek sy jg sama ada tradisi kyk gitu klo muludan..

    BalasHapus
  2. Wah keduluan nih hahhaa... ibu juga lg nulis tp blm selesai bnyk gangguan hahha..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyh terkadang bgitu tp bukankah bisa ajh tema sama/mirif tp content beda,...

      Hapus
  3. Semoga tetap dipertahankan. Budaya tradisional.

    BalasHapus
  4. Satiap wadah model boboko gede, baskom, kudu ditulisan, bisi pahili....

    BalasHapus
  5. Kalau di kamoung saya namanya nyorog

    BalasHapus
  6. kalau di gunungkidul namnaya " Nuk " waah terasa makan enak sekali

    BalasHapus

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...