Senin, 08 Maret 2021

ANGKA 4 LEJITKAN LITERASI AMBU GURU

Dok. Penulis


"Never too old to learn and better late than never "

You’re never too old to learn, yang artinya “Kamu tidak pernah terlalu tua untuk belajar”  dan better late than never yang artinya “Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.”

Dua quotes tersebut adalah kalimat penutup yang Ambu Tini tuliskan di grup.  Dua kalimat yang  memotivasi hingga mengupgrade diri untuk naik kelas. 

Meskipun Ambu Tini berusia lebih dari 50 tahun, namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk terus belajar menulis buku. Tini Sumartini, M.Pd. adalah nama lengkap narasumber malam ini.

Ambu Tini sebutan para blogger karena Ambu menerbitkan buku solo yang berjudul Catatan Ambu Guru Ngeblog. Ambu adalah sebutan seorang ibu sedangkan Tini adalah nama pendeknya. Jadilah Ambu Tini sebagai branding agar beliau dikenal dalam dunia blogger.

Buku Solo hasil resume Ambu Tini


Belajar dari Ambu Tini bahwa setiap pengalaman dijadikan bahan blog yang akhirnya dikemas menjadi buku yang menarik. Jadilah 4 buku solo dan 4 buku antologi yang sudah menghiasi lemari buku Ambu. Berawal dari 4 buah buku solo,  Berikut buah karya buku Ambu Tini.

1. Buku :Catatan Ambu Guru Ngeblog ( solo) :Desember 2020

2. Cara Sukse Belajar Bahasa Inggris dengan Pendekatan CTL ( solo): Januari 2021

3. Melejitkan Kompetensi Menulis Teks Recount (solo): Maret 2021 Proses terbit

4. Haru-Biru Perjalannku (solo) Maret 2021 proses terbit.

5. Jejak Digital Motivator ( antologi) Oktober 2020

6. Patidusa Pujangga Wiyata (Antologi) Januari 2021

7. Prahara di tengah Corona ( Antologi) Januari 2021

8. Jejak Langkah Mengukir Prestasi (Antologi) Februari 2021

Simak cv berikut. https://ambuguru.blogspot.com/2021/01/biodataku.html  

Ambu Tini adalah salah satu alumni gelombang 16 yang telah sukses berkarya dan menggiatkan Virus Literasi (VL).  Saya mengajak Ambu Tini karena beliau memiliki dedikasi tinggi sebagai kepala sekolah yang tergabung dalam MKKS Wilbi III Lebak, banyak berperan dalam MGMP Wilbi III Lebak, tertarik dalam menggaungkan virus literasi, dan semangat belajarnya yang tak kenal lelah sangat patut diacungi jempol.

Ambu Tini adalah guru dari semua guru. Masih ingat waktu dulu, saya diajari Bu Tini bagaimana mengucapkann vocabulary yang benar dengan lafal yang menurut saya sangat susah sekali. Sampai nilai Bahasa Inggris saya selalu pas-pasan, hehehe.

Saat beberapa teman kuliah mengambil jurusan Bahasa Inggris, saya malah mengambil jurusan Bahasa Indonesia. Mungkin hal ini karena saya sangat menyukai guru bahasa Indonesia saat saya masuk SMA. Beliau sangat jeli dalam mengoreksi tulisan. Jika ada  penggunaan huruf atau ejaan yang salah, beliau selalu melingkari dengan pulpen warna merah. Lanjut materi Ambu.

Saat saya mengikuti kelas Om Jay dan berhasil menerbitkan buku, Ambu Tini dan Pak Asikinlah yang meyakinkan Pak Ketua Wilbi agar mensuport kegiatan literasi yang saya geluti. Akhirnya saat Ambu Tini berhasil menerbitkan buku panduan bahasa inggris, kami pun mensuport beliau dengan membeli buku Ambu Tini.

Cover buku Ambu Tini


Virus Literasi sudah benar-benar melekat dalam jiwa Ambu Tini. Kisah pengalaman mengajar di daerah terpencil dan Satap berhasil juga dibukukan dengan cantik dan menarik sedangkan 2 buku lainnya ditulis dari hasil tesis dan PTS yang kemudian dirubah menjadi buku.

Ambu Tini mempunyai semangat belajar yang tinggi dan disiplin untuk menulis setiap hari. Langkah-langkahnya adalah

Tips Disiplin Menulis ala Ibu Tini:

1. Bergabung di WAG blogger. Misalnya Komunitas belajar menulis, Komunitas Cakrawala Guru Blogger Nasional (Lagerunal), Komunitas YPTD, dan komunitas menulis lainnya.  

2. Luangkan waktu untuk menulis. Jangan menunggu waktu luang baru menulis, namun luangkanlah waktu untuk menulis. Bisa satu jam sebelum tidur, atau satu jam sesudah salat Subuh.

3. Tetapkan Target. Jika kita membuat target tulisan dengan membuat skala prioritas maka tulisan yang awalnya kita posting di blog, akhirnya dengan menargetkan 28 hari menulis, jadilah sebuah buku perjalanan haru biru kepala sekolah Ambu Tini yang sangat panjang dan berliku.

4. Banyak Membaca. Senjata utama seorang penulis adalah banyak membaca. Seorang pembaca yang baik akan menulis dengan baik pula. Hal itu sudah dibuktikan Ambu Tini. Dengan kembali membaca tesis dan mengambil sumber referensi yang lain, tesis tersebut menjelma menjadi buku yang siap diburu.

Manfaat dari membaca antara lain:

  • Menambah referensi
  • Menambah Kosa kata 
  • Memunculkan ide untuk menulis. Jika mengalami writer block (kebuntuan ide dalam menulis) triknya adalah dengan banyak membaca. Dengan membaca akan membuka jendela dunia dan menambah pengetahuan kita.

5. Blog walking (BW)

Blog Walking mempunyai beberapa manfaat. Selain menambah koneksi, kita akan serasa mempunyai banyak saudara dengan bersilaturahmi main ke blog teman. Namun ada hal yang sering dilupakan para blogger pemula adalah melakukan blog walking namun tidak  pernah memberikan komentar.

Namun beda halnya dengan Ambu Tini. Saat beliau main ke blog teman, beliau selalu memberikan oleh-oleh yang sangat manis. Kebanyakan komentar isinya memberikan semangat kepada sesame blogger supaya termotivasi untuk terus menulis.

Seorang pemula harus rajin BW agar melihat passion menulis teman. Setiap orang memiliki passion dalam menulis dan menyampaikan resumenya. Ada yang mengambil kata penutup blog baru memulai resume. Ada juga yang menulis runut sesuai dengan apa yang disampaikan narasumber. Anda termasuk tipe yang mana hayo?

Inti dari kelas belajar menulis gelombang 17 ini yang sudah menginjak  pertemuan ke-28, dengan tema Mendisiplinkan Diri dalam Menulis  telah memberikan kita beberapa pelajaran penting.

1.       Tidak ada batasan usia dalam belajar

2.   Tidak ada kata terlambat untuk terus belajar

3.   Jika kita disiplin menulis, mencapai target tulisan, hal itu dapat dibuktikan dengan lahirnya 4 buku solo dan 4 buku antologi Ambu Tini.

4.     Jika sering BW kita akan memiliki banyak teman yang akan selalu memberikan semangat dan semakin menginspirasi kita untuk terus disiplin menulis dengan menaklukan rasa malas. Untuk apa kita bergabung di grup menulis kalau kita tidak mau menulis.

5.    Jadilah pembelajar sepanjang hayat agar dirimu dikenal melalui tulisan yang telah dibukukan. Jadikan buku sebagai saksi perjalanan hidup yang abadi yang akan kita wariskan kepada peserta didik dan anak cucu kita kelak. Jadilah guru mulia karena karya.

Om Bams yang selalu sigap menjadi moderator andal masih tetap saya kagumi sampai saat ini. Betapa hebatnya teman-teman yang selalu menginspirasi dan memotivasi diri untuk semangat berbagi literasi dan menginspirasi negeri.

 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

10 komentar:

  1. Tulisannya sperr sekali. Terima kasih, motivatorku..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap Ambu. Makin kagum ih sama semangatnya. Bisa lahir 8 buku dalam waktu singkat. Luar biasaa.

      Hapus
  2. Rajin banget nulis resumenya, bun
    Harus dicontoh, mantap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih, next, aku tulis tentang Bu Pipit deh. Klo bukunya udah lahiran foto bayeng yah. Hehe

      Hapus
  3. Semakin enak dibaca tulisannya Omet. Mantap

    BalasHapus
  4. Mantap, Besan. Saya yang tipe komentar di mana ada Ambu, di situ ada saya. Ha ha ha.

    BalasHapus
  5. Mantap. Semangat tidak punah dan pudar, bahkan tetap berkobar

    BalasHapus
  6. Mantap, Good Job. Lanjutkan untuk terus berkrya dan berbagi! Tks

    BalasHapus

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...