Rabu, 18 November 2020

TANTANGAN MENULIS KELAS MAYA



Malam ini adalah pertemuan ke 20 di kelas belajar menulis gelombang 16. Saya masih bertugas sebagai moderator kece (kata bunda Iis), dulu pernah jadi peserta dan sekarang sudah menjadi alumni gelombang 12. 

Narasumber malam ini adalah Ibu Eva Hariyati Israel, S.Kom. Beliau adalah jebolan alumni gelombang menulis gelombang 7, satu angkatan dengan ibu Ditta Widya Utami yang menjadi narasumber minggu lalu. 

Ibu Eva juga alumni Sahabat Rumah Belajar tahun 2019 dan 2020 seperti Hamzah Ramdhani, narasumber tempo lalu yang pernah membahas materi tentang Content Creator, bagaimana membuat video pembelajaran yang menarik di Rumah Belajar. Simak profil berikut.  




Ibu Eva juga jebolan peserta kelas menulis, yang naskahnya tembus ke penerbit mayor, PT Andi Offset. Saat itu, ibu Eva mengikuti tantangan Prof. Ekoji, yaitu menulis buku salam waktu satu minggu. Judul bukunya adalah  Kelas Maya. 





Setelah buku dinyatakan diterima tanpa revisi oleh penerbit mayor(penerbit Andi) mulailah proses editing pertama oleh pihak penerbit.

Proses editing ini berlangsung dengan beberapa tahapan hingga buku terbit

1.Editing Sampul : saat sampul pertama kali dikirim  rasanya sudah sangat senang sekali sepeti melihat buku saya sudah jadi๐Ÿ˜๐Ÿ˜ 

2. Editing naskah oleh penerbit, tata kelola urutan dan tulisan disesuaikan dengan konsep dan gaya bahasa kita

3.Setelah editing penerbit naskah proof dikirim kembali ke penulis beserta surat perjanjian penerimaan naskah dan royalty bagi penulis.Sebagai penulis kita diberi kesempatan melihat kembali susunan dan tata bahasa buku kita sebelum dinaikkan ke proses cetak

4.Setelah editing oleh penulis naskah kembali dikirim ke penerbit untuk selanjutnya ke proses cetak.


Berselang 1 bulan setelah editing naskah prof. dikirim akhirnya tibalah masa yang ditunggu tunggu launching buku pertama yang dirangkai dengan seminar Digital Mainset yang disajikan melalui bincang daring dengan Prof. Eko melalui zoom dengan TV.Andi

Inilah salah satu keuntungan jika buku kita diterbitkan penerbit mayor, marketingnya tidak lagi membebani kita๐Ÿ˜Simak link berikut. 



Banyak ilmu yang saya dapat setelah mengikuti kelas belajar menulis Omjay. 

1. Menambah kepercayaan diri saat menulis.

2. Jadi tahu proses pembuatan buku sampai buku terbit di penerbit mayor dan penerbit indie.

3. Bisa menerbitkan 4 buku antologi dan 1 buku solo hasil resume. 

4. Dapat  hadiah dua buku, karena salah satu tulisan di blog terpilih mendapat kejutan dari PT Andi. 

5. Dapat hadiah buku dari Omjay "Menulislah Setiap hari dan Buktikan Apa yang Terjadi."

6. Lolos seleksi  buku kolaborasi dengan Prof. Ekoji dalam program September Ceria. 

7. Menjadi Tim Omjay yang bertugas sebagai moderator yang bertugas meneruskan materi dari gelombang 1-15.

8. Dapat mengatasi kesulitan saat menulis buku, dan mengatasi kesulitan saat menjadi moderator andal. 

9. Dapat orderan buku sampai 72 eksemplar yang tersebar dari Lebak, ke Rembang, Bekasi, Cianjur, Tangerang, Serang, Solo, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, sampai Nusa Tenggara Timur (NTT). 

10.  Memiliki banyak koneksi teman, sodara, komunitas menulis dan KSGN yang sangat mensuport satu sama lain. 

11. Hadirnya narasumber narasumber yang luar biasa yang terus berbagi, menginspirasi,  dan terus memotivasi. 


Buku bisa lolos ke penerbit mayor jika memenuhi beberapa kriteria diantaranya
1.tema buku jika di cari pada google trends menunjukkan grafik yang bagus
2.Profil penulis ,semakin terkenal dan kredibel akan sangat baik
3.Target pasar yang menguntungkan
4.Ragam tulisan kita sesuai dengan visi misi penerbit


Apa keuntungan yang kita dapat ketika kita berhasil menulis dan buku yg kita tulis itu terbit

1.Kepuasan batin.satu hal yang tidak bisa kita ukur dengan apapun
2.Integritas ,kredibilitas dan percaya diri semakin baik
3.Motivasi bertambah
4.Terbuka peluang peluang baru untuk menjadi narasumber, motivator menulis dan hal-hal positif lainnya
5.Royalty(keuntungan)


SESI TANYA JAWAB

Motivasi bu Eva adalah berbagi dan berkarya. Dengan menulis membagikan ilmu yang bermanfaat dan bisa menghasilkan sebuah karya yang akan tidak akan hilang.


Untuk konsisten setiap hari, belum termasuk dalam kategori ini, tapi ketika menemukan ide dan semangat itu ada langsung lakukan dan jangan ditunda. Pasti lebih mengalir.

Dukungan sekitar tentunya salah satu yang patut kita syukuri saat ini kita berada dalam komunitas menulis yang memiliki visi misi yang sama mengembangkan diri untuk bisa menulis lebih baik dan dukungan terbaik itu harus datang dari diri sendiri, kalau tekat dan niat sudah ada bergerak, ini yang paling menggerakkan kita. 


Rumah belajar adalah portal pembelajaran yang dikelola oleh pustekkom sekarang dikenal dengan pusdatin kemdikbud yang memberikan ruang seluas luasnya untuk siapa saja berbagi, belajar, dan melakukan proses pembelajaran secara gratis dan terus diupdate dan berkesinambungan dalam pemeliharaanya.

Sebagai salah satu pengembangan diri dalam hal keprofesian sebagai guru, mengikuti program PembaTIk dari pusdatin hingga berbagi inovasi pembelajaran dengan rumah belajar menjadi bagian dari diri saya

Fokus dan yakin, lakukan dengan nyaman dan sepenuh hati jangan lupa doa Kita pasti bisa, ketika kita sudah memulai sesuatu yang baik maka kebaikan kebaikan lainnya juga akan mengikut termasuk motifasi dan semangat juga dengan sendirinya hadir. Inilah yang membuat bu Eva berhasil



Penerbit mayor adalah penerbit-penerbit besar yang sudah terkenal dan kredibilitasnya diakui.

Penerbit mayor adalah penerbit yang punya nama beken, perusahaan sendiri dan biasanya paling banyak diminati penulis . Salah satu contohnya penerbit Andi, Gramedia, Mizan, Erlangga dan masih banyak lagi


Buku solo artinya buku yang bapak tulis sendiri sedangkan buku yang ditulis berkolaborasi dengan orang lain itu namanya buku antologi.

Tekad dan niat sudah bulat harus bisa menjawab tantangan dari prof Eko akhirnya motivasi itu lahir dengan sendirinya dan ketika yang tersulit itu adalah mulai menemukan ide.

Kiat ide tulisan itu datang dari hasil refleksi peristiwa yang saya lalui dari situ lahirlah ide dan judul Kelas Maya membangun ekosistem E learning di Rumah belajar. Saat itu mampu menjawab tantangan tema E-Learning yang diberikan prof Eko.

Ternyata pengalaman sebagai sahabat rumah belajar, hasil refleksi peristiwa, perasaan, dan pembelajaran dengan rumah belajar inilah yang dikembangkan menjadi tulisan dikarya pertama bu Eva.๐Ÿ˜๐Ÿ˜


Ada 7 tema yang diberikan saat itu semuanya tentang teknologi dan semua konten youtube yang ada di Ekoji Channel ini nama akun Youtube milik Prof. Eko yang bisa lihat semua konten materinya bisa menjadi tema untuk menulis bersama prof Eko.


Mulai bergerak menuliskannya.Sejatinya kita sudah memiliki bakat menulis hanya belum termotivasi untuk menuliskannya menjadi karya. Semoga satelah sharing ini, peserta bisa menghasilkan karya. 


Jangan dijadikan penghalang buat kita mengembangkan diri. Karena setiap diri memiliki keistimewaan dan potensinya sendiri. Kalau kita  terpengaruh dengan penilaian orang lain kita tidak ada berkembang dengan baik. Ambil yang positif abaikan yang negatif.

Satu kebaikan yang kita bagikan melalui tulisan, yakin akan tumbuh kebaikan kebaikan yang lain. Jangan berhenti hanya karena kritikan. Kritikan yang datang jadikan refleksi diri untuk perbaikan.๐Ÿ˜Š๐Ÿ™

Di menit ke 20.47 WIB, peserta diminta mengikuti tantangan  membuat 3 paragraf singkat dari hasil refleksi pembelajaran malam ini. 

Hasil refleksi peserta dikirimkan ke moderator dan dibuat list untuk pemutaran undian. 


List Challange Peserta
1. Pak Sudomo
https://bianglalakata.wordpress.com/2020/11/18/pahlawan-literasi-harapan-besar-dari-hal-kecil/

2. Mba Uci
https://mamakazka.blogspot.com/2020/11/kisah-sukses-alumni-kelas-menulis.html?m=1#more

3. Bu Ida
https://idaafriharahap.blogspot.com/2020/11/resume-20-malam-ini-suasana-cukup-cerah.html

4. Tini Sumartini, M.Pd (Notes)

5. Asikin 

BINGUNG BERBUAH MANIS

Banyak Prestasi yang diraih. Seorang guru lulusan Sarjana Informatika Komputer. Mengajar disalah satu SMA di Kupang. Bergabung di WAG Menulis gelombang 7. Memiliki keinginan kuat belajar menulis dan punya mimpi menerbitkan buku.
Berawal dari tantangan dari sang profesor. Dengan ketidakberdayaan akan kemampuannya menulis. Hingga dihadapkan pada situasi penuh keragu-raguan. Tetapi dengan semangat dan optimis serta keberanian, tantangan tersebut diikuti.
Dengan motivasi dan arahan dari sang profesor. Maka Tantangan menulis buku dalam 7 hari, dapat diselesaikan walapun dalam prosesnya penuh dinamika. Tetapi tanpa disadari dan arahan sang profesor. Justru, kegiatan sehari-hari mengajar TIK menjadi berkah tersendiri dan menjelma menjadi sebuah buku.
Hingga beliau menukilkan lewat moto hidupnya “ Semakin dibagi semakin tak terbatas”.
Asikin Widi Jatnika



6. Didi Apriyatna
https://jagoanbanten.blogspot.com/2020/11/kisah-penulis-buku-jebolan-pelatihan.html?m=1

7. Suyati (file word)

8. Hari Suprapto 

Assalamu'alaikum... 
Saya Hari Suprapto dari Lebak,Banten
  Alhamdulillah saya sangar bersyukur bisa bergabung di pelatihan belajar menulis ini. Saya bisa mengenal nara sumber yang hebat, yang sudah membagikan pengalaman-pengalaman terbaiknya,ini adalah sesuatu yang bermanfaat bagi saya, bisa mengggerakkan,memotivasi saya untuk mencoba menuangkan apa yang ada di benak saya menjadi secuil tulisan ini.
   Menuangkan ide pertama mnjadi tulisan itu tidak akan terwujud tanpa kita menorehkannya kedalam bentuk tulisan, gagasan itu akan terurai seperti air mengalir kalau sudah mulai digoreskan, ibarat mata air yang keluar dari balik bebatuan ,setelah berhasil keluar maka alirannya akan semakin deras. 
    Keberanian memulai rupanya hal yang sangat menjadi penting utuk modal kita menjadi penulis,itu yang dapat saya tangkap dari pemaparan dua nara sumber hebat yang saya simak dari pertemuan pertama dan yang ke dua malam ini. Berani mencoba maka akan terlihat hasilnya, segala sesuatu yang kita alami,segala rasa yang kita miliki adalah asset untuk kita tuangkan dengan bebas untuk menjadi goresan yang bermakna.
 Terimakasih untuk Bapak TaufikHidayat S.E, S.Si,M.Si
 Terimakasih untuk Ibu Eva Hariyati, S.Kom
Juga ibu Moderator๐Ÿ™๐Ÿป.

5 menit sebelum kelas ditutup, hanya ada 8 peserta yang ikut tantangan menulis 3 paragraf. 

Tibalah saat undian, dan yang terpilih adalah Pak Sudomo. Pemenang mendapatkan satu buah buku "Kelas Maya" dari Bu Eva. 




Sangat menarik, materi dan challange malam ini. Semoga semakin memotivasi peserta untuk tetap menulis dan menyelesaikan tugas resume dengan baik. 

Saya sebagai moderator malam ini sangat senang sekali bisa menghidupkan kelas dan berinteraksi dengan para peserta kelas belajar menulis yang  sangat luar biasa. 


Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd. 

#Day15NovAISEIWritingChallange













Selasa, 17 November 2020

Si Lucu, Kesayanganku



Adelia Zhafira, lahir di Lebak, hari Rabu, 05 Agustus 2015. Buah hati pertama, antara Aam dan Agus. Sengaja saya berikan nama Adel, supaya bisa triple A. Hihihi. Bercanda ya. Nama Adelia pemberian dari nenek, sedangkan Zhafira saya ambil dari nama-nama islami. 


Adelia Zhafira artinya wanita yang selalu beruntung. Beruntung karena sudah menjadi kado terindah untuk mamah dan ayah.  Sekarang Adel sudah genap 5 tahun. Sudah masuk PAUD, dan sudah mulai bisa baca tulis. 


Semoga kelak, Adel jadi anak berprestasi dan membanggakan kedua orang tua. Mamah dan Ayah, sayang kamu. Si Lucu, kesayanganku. 


#Day13NovAISEIWritingChallange

TAUFIK UIEKS & 70 NEGARA

 


Narasumber kemarin malam  adalah Taufik Hidayat, S.E, S.Si, M.Si. Taufik Uieks adalah nama pena sang penulis. Karier di dunia penerbangan mengantarkan Taufik Uieks keliling sampai 70 negara. Beliau adalah seorang dosen dan penulis buku. Beberapa judul buku yang beliau tulis adalah Mengembara ke Masjid-Masjid di Pelosok Dunia, 1001 Masjid di 5 Benua, Jejak Langkah Menuju Baitullah, Tamasya ke Masa Depan, dll. 


Taufik Uieks adalah sosok penulis hebat yang menulis buku dari hasil perjalanan keliling dunia. Di dalam buku, ada foto yang menjelaskan kisah tersendiri. Sama seperti bunda Kanjeng, yang keliling di negara Turki. Sangat menarik sekali. Senangnya jika suatu saat nanti saya bisa keliling dunia seperti Pak Taufik Uieks. Mimpi saja dulu, semoga jadi kenyataan. Aminn.


#Day14NovAISEIWritingChallange

Senin, 16 November 2020

OM JAY VS CORONA


Siang ini, dikejutkan dengan status Omjay. Dr. Silvi mengumumkan hasil Swab Jumat kemarin bahwa Omjay positif Covid-19. Kabar ini beliau tulis juga di blog.

http://belajarmenulisbersamaomjay.blogspot.com/2020/11/saya-positif-covid19.html


Baru saja kemarin, Omjay menjalani rapid test dan Swab. Kabar ini sangat mengagetkan kami semua. Saya jadi membayangkan Omjay harus dirawat dan menjalani segala macam prosedur Covid. Seperti kisah Pak Rusmin yang harus menjalani karantina tempo dulu. Mari kita berdoa sejenak, untuk kesehatan Omjay. Alfatihah...


Omjay adalah sosok yang patut ditiru. Saat sakit pun masih memikirkan kelas peserta belajar menulis. Beliau masih memikirkan narasumber yang akan mengisi kelas minggu ini. Dengan adanya Tim Omjay, kelas bisa berjalan dengan lancar. 

Untaian doa dari semua kerabat dan peserta kelas belajar menulis mengalir deras seraya mendoakan kesehatan Omjay. Semoga Omjay bisa melewati semua cobaan dan kembali sehat seperti biasanya. Aminn..


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd. 


#Day12NovAISEIWritingChallange

 

Minggu, 15 November 2020

JANGAN SAKIT OMJAY (PART II)

 


15 November 2020, Omjay mengirimkan tulisan di blog  dengan judul "ISTRIKU PERAWATKU." Tulisan ini berisi tentang kondisi Omjay yang hampir satu bulan ini sedang tidak sehat. 

Tempo lalu, gula dan tensi darah Omjay naik sehingga pingsan di Laboratorium Labschool. Sekarang, asam lambung mulai menyerang tubuh. Semua makanan dan minuman dimuntahkan kembali. 

Jika ditanya, siapa yang selalu bersama Omjay, saat Omjay sakit. Jawabannya sudah pasti istri tercinta. Tidak ada obat mujarab selain perhatian dari sang kekasih hati yang selalu menemani saat suka dan duka. Sang istri selalu menjadi garda terdepan dan keponakan Omjay, Aldi dengan sigap mengeluarkan mobil dan membawa Omjay ke Rumah Sakit. 


Saat pergi rapid test ke klinik, Omjay diminta ikut test swab. Omjay harus istirahat total dan membatalkan beberapa acara. Sang Istri  terus merawat, menyemangati, dan menghibur Omjay. 


Saat saya menanyakan siapa narasumber kelas menulis minggu besok, Omjay menjawab Pak Taufik Hidayat, Bu Eva NTT, dan Bu Rita Wati. Sungguh mulia hati Omjay. Saat sakit masih memikirkan semua peserta. Saya sangat terharu dengan perjuangan Omjay. 


Ya Allah, semoga Omjay lekas sembuh dan hasil swabnya negatif sehingga kelak bisa membimbing semua peserta di kelas belajar menulis. Amin. 


Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd. 

#Day12NovAISEIWritingChallange

TWO THUMBS UP FOR YOU

 
"Dua Jempol Untukmu", kalimat penutup dari WA Pak Susanto, sangat memotivasi saya. Jujur, mengenal orang hebat satu ini sungguh anugerah dan kebanggaan yang luar biasa. Saya sangat mengagumi beliau. Kelahiran Gombong, 29 Juni 1971 ini salah satu peserta kelas belajar menulis alumni gelombang 15. Beliau sudah menerbitkan buku hasil resume kelas belajar menulis  di penerbit rekanan Bu Kanjeng. 


Beliau selalu jeli dalam melihat ejaan yang kurang sesuai. Buktinya, tulisan saya mendapatkan beberapa tulisan yang telah di blok merah atau telah direvisi. Beliau bercerita kepada saya bahwa penggunaan ejaan dan kalimat Pak Guru dan Bu Guru yang teliti, membuatnya semakin teliti juga saat membuat sebuah tulisan yang enak dan gurih untuk dibaca. Berkat binaan Bu Kanjeng, Pak Susanto semakin jeli dalam mengamati tulisan. 


Tulislah apa yang kamu lihat dan kamu alami bisa, bisa menjadi sebuah kalimat sakti yang memudahkan kita melewati setiap tantangan menulis. Akhirnya ketelitian ejaan dan kalimat Pak Susanto mengantarkan cerita saya ditantangan AISEI hari ini. Semoga teman-teman tetap semangat, tetap menjaga konsistensi dalam menulis setiap hari, dan semoga tulisan sederhana ini dapat menginspirasi. Amin. 


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

#11NovAISEIWritingChallange.

Jumat, 13 November 2020

SAHABAT SEJATI


 

Malam tadi ada dua orang sahabat, yang sedang mempersiapkan kejutan kue ulang tahun. Mereka bersahabat cukup dekat. Mereka ingin memberikan kejutan ulang tahun  kepada sahabatnya. Malam ini, Sahabat mereka, Fitri ulang tahun. Mereka sibuk membuat kejutan dadakan dengan waktu hanya kurang dalam satu hari. Untung ada toko kue di Gajrug, jadi pesan dadakan langsung bisa jadi. 


Wow, romantis sekali kuenya. Untung sekali punya teman yang perhatian. Si Cantik berjilbab cokelat lalu berkata kepada saya "Sahabat sejati adalah sahabat yang selalu ada dalam suka atau duka." Satu kalimat yang menurut saya sangat dalam maknanya. 


Pernahkah kalian punya sahabat sejati? Yang selalu ada saat kita suka atau duka. Kalau buat saya, sahabat terbaik adalah yang seperti itu. Yang ada saat kita senang dan saat kita susah. Kalau ada sahabat yang ingin senangnya saja, itu bukanlah ciri sahabat yang baik. Bahkan jauh dari kata sahabat sejati. 


Sahabat sejati akan selamanya di hati. Tak lekang oleh jarak dan waktu. Tak pupus di makan usia.  Tak hilang ditelan alam. Tak pernah pergi saat diberi cobaan. Pokoknya sahabat sejati itu selalu berbagi. Bahagialah kalian yang telah punya sahabat sejati. Wow, jadi ngelantur gini yah. Lanjut ah..


Intinya, ikut tantangan AISEI telah membukakan mata dan perasaan. Semua yang dilihat dan semua yang dialami bisa saya jadikan bahan tulisan. Asyik sekali rasanya. Tanpa terasa tantangan hari ke 10 bisa lunas malam ini. Semangat terus ya. 


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.


#Day10NovAISEIWritingChallange


Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...