Minggu lalu, tanggal 13 Januari, ada babang kurir yang datang memberikan satu buah paket. Mataku langsung tertuju pada si Pengirim, Ms. Phia Sukabumi.
Memang hubungan kami sangat dekat meskipun raga belum pernah bertatap. Namun, bingkisan ini sebagai perekat supaya silaturahmi tidak putus meskipun kelas menulis gelombang 20 telah usai.
Yah, tim F1 yang lahir dengan ketua kelas Pak Dail Ma'ruf dengan sekertaris kece Miss Phia, kelas dan kekeluargaan sangat merekat. Apalagi ditambah Bu Helwiah sang pelopor penyemangat tim F1.
Singkat cerita, 6 bulan pun telah berlalu. Miss Phia sempat menyandang gelar Bilingual Blogger karena kemampuannya yang sangat spesial menulis resume dengan Bahasa Inggris. Tidak hanya itu, Miss Phia juga meraih juara blog ke-2 dan mendapatkan hadiah printer Epson L120 seperti saat aku menjuarai lomba blog Maret, tahun lalu.
Sambil menikmati satu gelas bandrek campur bajigur malam ini, WA Grup Lagerunal adalah tempat di mana hasrat naluri menulisku selalu timbul untuk menuliskan kisah baru. Sebuah kisah yang dimulai dari candaan Pak D tentang jeruk masam yang dibiarkan tergeletak dan akhirnya dimakan Nungki, mengundang tawa seisi grup.
Sambil menyematkan Pantun Bale, semangat menulisku pun terpancing dan mulai menulis betapa nikmatnya memiliki sebuah keluarga baru yang mau berbagi minuman khas Sikabumi. Satu lembar bajigur, ditambah 3 lembar bandrek, sangat cukup untuk dibagikan lagi kepada sodara di rumah.
Minuman khas Sukabumi, Bajigur Bandrek
Bandrek adalah sejenis minuman yang mengandung jahe, gula merah, dan gula putih. Sedangkan bajigur, ada rasa kencur saat mencobanya. Tapi, rasanya lebih mantap jika disatukan antara bajigur dan bandreknya. Terasa lebih sedap dan nikmat apalagi di minum saat dini hari seperti sekarang dan kandungan jahe, memiliki manfaat yang naik untuk tubuh loh.
Jam di dinding berdetak 30 menit lebih cepat dari dugaanku. Tak terasa satu postingan ini berlalu dengan jeda 30 menit. Tak mengapa lah, hal itu tak sedikitpun menyurutkan semangatku untuk menuliskan kisah ini.
Terima kasih ya Miss Phia, sudah repot-repot mengirimkan bingkisan ini. Semoga kebaikan Miss Phia dibalas Allah SWT. Aminnn..
Tepat 2 hari sebelum perjalanan Wisata Dieng bersama MKKS SUBRAYON 3 Lebak Banten, tepatnya 5 Januari 2022, sempat dikejutkan dengan isi paket namun tidak ada pengirim aslinya. Hanya ada nama toko kue beserta kalender 2022.
Saya agak ragu awalnya saat menerima paket ini, apakah salah kirim atau bukan, tapi penerima memang atas nama saya sendiri. Saking penasaran langsung buka isi paket dan ternyata isinya 2 box kue balok lumer yang siap untuk disantap.
Namun, diri masih tak berani memakan kuenya. Lama saya pandangi, langsung kirim foto ke beberapa teman dimulai dari asal kuenya, BEKASI. Dalam benak saya, saat itu hanya terpikirkan Bu Helwiyah dan Bu Hj. Deswati.
Awalnya saya mengira antara Bu Helwi dan Bu Haji yang mengirimkan kue tersebut. Tapi, keduanya tidak merasa mengirim dan belum tahu toko kue tersebut.
Masih berusaha mencari siapa tahu pengirimnya, mulai melacak nomer WA toko kue tersebut dan menjapri untuk memberi tahu bahwa kuenya sudah sampai. Namun tak berani makan jika belum tahu pengirimnya siapa.
Awalnya si pemilik toko hanya menyebutkan Yhantie Zhehaz. Masih belum terpikir ini siapa, saya inbok lagi Bu Helwi untuk menanyakan peserta bernama Yanti. Alhamdulillah, jawaban Bu Helwi langsung jitu.
"Itu Bun, Raliyanti. Alumni BM 20 orang Cilandak."
"Wah, iya benar. Makasih Bu Helwi."
"Sama-sama bun. Rezeki halal. Selamat makan," timpal Bu Ewi.
Merasa bahagia dikelilingi orang-orang baik. Sebelumnya, saya memang yang mengedit naskah buku solo Bu Raliyanti sehingga buku solonya sudah lahir dengan selamat. Beliau juga sudah memberikan 1 pic bukunya yang menurut saya sangat bagus sekali karena banyak sentuhan motivasi dari para penulis dunia.
Dengan penuh semangat mengucapkan terima kasih kepada Bu Raliyanti melalui pesan WA. Sudah merepotkan mengirimkan cemilan yang sangat lezat sekali. Semoga Allah yang membalas segala kebaikan Bu Raliyanti.
Semangat menemukan si pengirim kue rasanya melebihi semangat Wisata Dieng yang penuh kenangan. Tempat yang indah di dataran tinggi Wonosobo, membuat hati masih terpesona akan dahsyatnya panorama alam yang masih asri.
Candi Arjuna
Semoga suatu saat nanti bisa bertemu dengan Bunda Raliyanti dan teman-teman peserta kelas menulis, yang semangat belajar dan kekeluargaannya sangat dalam sekali. Bangga bisa menjadi saksi lahirnya para penulis yang mengaku pemula tapi karyanya sungguh luar biasa. Jangan pernah padamkan kobar semangat berbagi dan menginspirasi negeri. Berbuat baiklah dan bermanfaat bagi sesama itu yang paling utama.
Kamis Menulis edisi 6 Januari 2022, dimulai dengan kata Optimis. Pada dasarnya, kata optimis merupakan sikap berpikir positif yang ditujukan seseorang saat menghadapi berbagai macam aspek kehidupan.
Jika kita memiliki sikap optimis, saya yakin semua hal akan berjalan dengan baik. Contoh:
Saat saya 11 tahun mengajar sebagai guru honor di salah satu sekolah swasta, tak pernah terpikir sedikit pun akan berhasil lulus PPPK Tahap 2.
Selama ada tes CPNS, pernah dua kali mengikuti dan selalu gagal, namun tak pernah menyerah mencoba dan mencoba terus.
Hingga pada saat ini, Allah menjawab indah semua doa dan perjuangan hambanya yang tak pernah mengeluh. Mencoba bersyukur dengan gaji Rp 300.000,- yang dibayar selama 4 bulan sekali dari dana Bantuan Operasional Sekolah(BOS).
Sikap optimis diperlukan dalam hidup untuk meyakini sesuatu bahwa jika yang kita lakukan ini adalah hal yang baik, maka niscaya akan mendapat kemudahan di kemudian hari.
Sumber video: Diambil dari kiriman teman di WhatsApp Grup MKKS Subrayon 3 Lebak
Terus berpikir positif dan buang pikiran negatif. Tidak ada perjuangan yang sia-sia selama kita mengabdi dengan tulus dan ikhlas mencerdaskan anak bangsa.
Optimis mengajarkan kepada saya arti dari sebuah kesabaran, keikhlasan, ketulusan berjuang tanpa pamrih akan berbuah manis.
Terima kasih ya Allah. Telah engkau kabulkan perjuangan menjadi ASN PPPK. Semoga teman-teman yang belum beruntung bisa lolos di tahap 3. Aminnn..
Kamis menulis kali ini dimulai dengan tema Bencana. Meski sedang sibuk persiapan PPPK besok, tak menjadi alasan untuk tidak mengikuti tantangan program Kamis Menulis Lagerunal.
Sudah banyak yang posting link blog di Lagerunal termasuk Omjay. Semangat sekali melihat Omjay mengajak para peserta untuk ikut serta menulis tema bencana.
Saat ini, erupsi Semeru menorehkan sepenggal kisah yang mengaharu biru. Sabtu, 4 Desember 2021 menjadi saksi bisu dari fenomena erupsi terjadi di kawasan Gunung Semeru. Menurut data yang dirilis BNPB per Selasa sore, tercatat sebanyak 56 orang mengalami luka-luka, 17 orang hilang, serta 34 orang meninggal dunia.
Sementara itu, erupsi yang membawa awan panas serta guguran lava secara langsung mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak. Salah satu rumah tersebut yakni milik keluarga Rumini (28).
Terletak di Desa Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, rumah Rumini tersapu material vulkanik. Salah satu rumah yang terdampak tersebut nampak dipenuhi dengan debu vulkanik yang bercampur dengan air hujan.
Di dalam rumah itulah, Rumini ditemukan dengan posisi mendekap sang nenek di area dapur. Rumini memilih untuk tidak meninggalkan sang nenek yang telah renta dan tak mampu berjalan serta berlari. Rumini dan Salamah lantas tertimpa reruntuhan bangunan dan ditemukan meninggal dunia.
Kisah Rumini menjadi viral di berbagai media sosial. Sempat wanita itu dikabarkan ibunya namun ternyata adalah neneknya. Perjuangan Rumini yang memilih untuk melindungi neneknya hingga akhir hidupnya menuai banyak doa dari warga. Sosok heroiknya akan terkenang meskipun ia telah tiada.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita bisa melakukan hal yang sama? Jika posisi tersebut berlaku pada saya, tentunya saya akan melakukan hal yang sama. Semoga Rumini, neneknya, dan para korban erupsi Semeru mendapat surga terindah. Aminn..
Kisah Rumini mengajarkan pada kita, melindungi orang tercinta adalah tugas mulia. Saya yakin, Rumini dan sang nenek sedang tersenyum di surga. Selamat jalan Rumini. Kisahmu akan selalu abadi dalam edisi Kamis Menulis bersama Lagerunal.
Minggu, 21 November 2021 Ulang tahun perdana komunitas Lagerunal (Cakrawala Blogger Guru Nasional). Komunitas ini awalnya digagas oleh Pak Bambang, Pak Sucipto, dan Pak Brian. Setelah komunitas ini dibentuk, Pak Brian terpilih menjadi ketuanya.
Hut Lagerunal 1 tahun
Satu tahun berlalu, seperti masih hari kemarin. Seperti biasa, saya memandu menjadi moderator karena Pak Indra berhalangan otw Puncak. Wih, asyik benar nih sudah masuk liburan bersama bebep tercinta.
Saya kagum dengan Mak Pipit yang saat rapat masih sempat membuat tulisan tentang ultah Lage semalam. Tak lupa ada Ambu Tini juga yang selalu menulis di sela kesibukan. Kami sempat berfoto untuk mengabadikan momen penting ini.
3 Srikandi Kepsek Wilbi 3 Kab.Lebak
Kegiatan ultah virtual tadi malam berjalan dengan khidmat. Semua peserta yang hadir sangat antusias bertegur sapa meskipun hanya lewat aplikasi Zoom. Serasa raga sudah bertata muka meskipun lewat dunia maya.
Kegiatan dimulai dengan menyanyikan back soung lagu Selamat Ulang Tahun dari Jamrud, dilanjutkan sambutan dari Sang Ketua.
Ada acara testimoni Pak Supadilah dan Bu Kamila yang videonya diedit oleh besan Momo. Tidak hanya itu, ada Ambu Tini dengan puisi teleletnya yang khas dan Mak Pipit yang membawakan cerpen Asma Nadia dengan gaya ciamik.
Saya sempat bertanya sama Mak Pipit, masih ada loh, babang pos yang masih menggunakan sepeda ontel untuk mengirim paket di zaman yang sudah modern menggunakan sepeda motor. Serasa memasuki zaman kolonial mendengar bunyi kring-kring sepeda yang mengantarkan bingkisan kepada 3 anak kecil yang bertanya-tanya apa isi paket tersebut.
Saya lalu bersenda gurau dan kepo menanyakan apa isi paketnya? Langsung spontan isi paketnya surat cinta dari Pak D. Semua peserta langsung tertawa. Cair deh suasana saat itu. Serasa bahagia bila peserta tertawa gembira menikmati susunan acaranya.
Ada beberapa program yang dibahas. Simak videonya yuks.
Setelah membahas program dan diskusi kecil terkait saran dan masukan untuk perbaikan program di masa depan, kami Lagerunal mengadakan program antologi Kamis Menulis yang paling berkesan selama satu tahun di Lagerunal sebagai persembahan kado cinta 1 tahun Lagerunal.
Aturannya:
Ditulis dalam Tim New Roman, Ukuran 12, rata kiri kanan dan hanya boleh mengirimkan 2 lembar A4 sudah dengan bionarasi/ profil penulis 100 kata sudah dilengkapi foto penulis.
Di akhir acara, diselingi doorprize sampai 15 putaran. Luar biasa kekeluargaanya sangat terasa. Sponsornya sangat baik hati karena mau berbagi. Sayangnya roda putaran bukan milik saya. Cukup bahagia melihat ekspresi teman-teman yang dapat hadiah. Saya, Pak Brian, Pak Momo, Pak D, sampai lemas tak berdaya. Laksana menanti sang kekasih yang tak kunjung singgah ke hati ini. Hihihi.
Foto bersama
Tak lupa kami berfoto bersama mengabadikan momen Ultah Lage yang pertama. Semoga Lgerunal bisa menjadi ajang silaturahmi dan mengajak teman-teman untuk terus berbagi kebaikan melalui tulisan. Bahagianya sudah menjadi bagian Lagerunal. Tetap berbagi dan menginspirasi negeri.
Tantangan #KamisMenulis edisi 4 November 2021 adalah CERITA SEKOLAHKU. Besan Momo selaku penanggungjawab program sudah melancarkan tema menarik untuk dijadikan bahan tulisan sejak pukul 07.00 WIB. Sepertinya sudah mendarah daging dan sudah menjadi bel untuk besan memberikan challenge yang menantang diri untuk menuntaskan setiap tema yang diberikan. Simak aturan challenge Kamis Menulis pada link berikut. https://lagerunal.blogspot.com/2021/06/ketentuan-mengikuti-kamismenulis.html?m=1
Sebagai admin sekaligus peserta yang dibilang PEMAIN BELAKANG, hal ini seperti sudah menjadi kebiasaan baru. Bukan karena tak mampu menulis challenge diurutan pertama, namun berbagai kesibukan di sekolah terutama menghadapi seleksi SEKOLAH PENGGERAK TAHAP 2, sangat menyita waktu dan tenaga.
Sebagai seorang kepala sekolah baru yang membawa nama SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS, tentu ini merupakan suatu tantangan baru. Bagaimana tidak, di lingkungan Wilayah Bina III (Wilbi III) Lebak atau sekarang diganti Sub Rayon 3, dari 32 sekolah, hanya 3 sekolah yang lolos seleksi Program Sekolah Penggerak (PSP) Tahap 2 antara lain: SMP Negeri 4 Lebakgedong (Kepala Sekolahnya Pak Suganda), SMP Negeri 3 Cipanas (Kepala Sekolahnya Tini Sumartini, Ambu Tini) dan SMPS Mathla'ul Hidayah Cipanas (Kepala Sekolahnya Aam Nurhasanah).
Webinar dilaksanakan kemarin selama dua jam lamanya hingga penjelasan bahwa tahap 2 akan dilakukan SIMULASI MENGAJAR DAN SESI WAWANCARA. Narasumber menjelaskan dengan rinci tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan peserta kepala sekolah saat simulasi mengajar antara lain membuat rpp dengan topik yang telah ditentukan https://docs.google.com/spreadsheets/d/1iRIzDAXQxW8SP4oD_54PEVqnKMxFGk-7oxP9uRl6Zi8/edit#gid=0
Pukul 08.00 WIB tadi, sempat bertemu Ambu Tini dan membahas gambaran simulasi mengajar nanti. Ambu lalu memberikan rekaman video sederhana sebagai contoh saat presentasi mengajar nanti. Dalam 10 menit, ada kegiatan pembuka, inti, dan penutup. Ambu juga memberikan semangat dengan memberikan beberapa topik yang akan dibahas nanti. Tak lupa, kami berfoto sejenak untuk mengabadikan momen spesial tadi pagi.
Ambu Tini, Panutan Sejati
Setelah dirasa cukup tentang penjelasan simulasi mengajar nanti, kami lalu pulang ke sekolah masing-masing untuk melaksanakan tugas yang lainnya. Tak lupa sebelum pulang dari Ponpes Mahida (Mathla'ul Hidayah) tempat di mana aku ditugaskan, saya membawa buku paket Bahasa Indonesia untuk menentukan topik apa yang akan dipraktikkan nanti.
Tiba di rumah disambut babang kurir dengan bingkisan kardus cokelat. Sempat bertanya dalam hati, paket dari siapa yah??? Saat melihat nama pengirimnya ternyata dari Bunda Rosminiyati Pangkalpinang, Bangka Belitung. Isi paketnya berupa oleh-oleh khas Bangka yang menggugah selera dan buku hasil resume BM 19. Sebelumnya, Bunda Derliana juga mengirimkan bingkisan serupa lengkap dengan buku resumenya yang keduanya sama-sama diterbitkan di OASE Pustaka.
Buah tangan dari Bunda Rosminiyati
Setelah asyik membuka bingkisan, saya diberitahu bahwa ibu dari Kakak Ipar saya masuk Puskesmas dan harus di rujuk ke RSUD Adjidharmo Rangkasbitung. Saya lalu bergegas mengajak teman, Teh Delia guru yang mengajariku merajut untuk menengok ibu dari Kakak Ipar.
Tiba di rumah, langsung melanjutakan tugas membuat Logo Lebak, yang nantinya sebagai hiasan masker yang dibuat dibuat sendiri.
Logo Lebak hasil rajutan
Malam berselang, Ambu Tini datang ke rumah untuk memberi tahu jadwal simulasi mengajar sudah ada. Ambu kebagian tanggal 5 besok dan saat saya membuka jadwal, tertulis tanggal 7 November 2021. Saya lalu menyiapkan camilan khas Bangka dan berfoto ria dengan Ambu.
Bersama Ambu, panutan sejati
Saya sangat terharu melihat Ambu Tini jauh-jauh datang ke rumah, hanya mengkhawatirkan saya belum membuka SIM PKB dan melihat jadwal simulasinya. Ambu benar-benar peduli terhadap muridnya yang saat ini sama-sama ikut berjuang di Program Sekolah Penggerak tahap 2.
Ambu Tini sosok teladan yang sangat peduli dengan nasib muridnya ini. Terima kasih Ambu, kalau Ambu tidak ke rumah, pasti saya ketinggalan kereta. Bismillah, luruskan niat, fokus, berjuang, dan semoga kami berdua lulus ya Allah. Amin
Tadi malam adalah pertemuan ke-14 di BM 21 dan 22. Narasumber akan mengisi satu kelas secara bergantian setiap minggunya. Hal ini dilakukan supaya dua kelas tersebut merasakan kehadiran narasumber secara langsung maupun tidak langsung. Jika narasumber berada di BM 21 maka materi akan diteruskan ke BM 22. Begitulah kelas Belajar Menulis(BM) berlangsung sejak pandemi 2020 sampai saat ini.
Ibu Mudafiatun Isriyah adalah narasumber alumni BM gelombang 4. Sepengalaman saya yang saat pertama kali ikut kelas Om Jay di gelombang 8, alumni BM 4 adalah Cikgu Tere, Om Brian, dan Bunda Rifatun yang selalu aktif menjadi moderator public speaking for teacher(kelas belajar bicara yang dilaksanakan setiap hari Selasa dan Kamis malam).
Menjadi penulis terbaik perpusnas dimana dapat hadiah uang sebesar 20 juta dan menembus penerbit mayor PT Andi adalah sebuah prestasi yang luar biasa.
Buku hasil kolaborasi Ekoji Channel
Bunda Muda adalah ANGKATAN PELOPOR yang lebih dulu menebus penerbit mayor. Sedangkan saya sendiri ikut challenge di angkatan kedua dengan program SEPTEMBER CERIA.
Buku Aam kolaborasi Prof.Ekoji
Bangga rasanya bisa menemani narasumber sebagai moderator dan menimba ilmu dari Bunda Muda dengan kesibukannya sebagai dosen, namun masih menyempatkan waktu untuk berbagi dengan para peserta. Semoga menjadi ladang jariyah. Amin.
Setelah sukses menemani narasumber sukses satu ini, saya diberikan tugas untuk mengumumkan 3 penulis terbaik yang dipilih oleh Bunda Muda. Hal ini sebagai bentuk apresiasi narasumber kepada semua peserta yang telah membuat resume dengan gaya sendiri. Ketiganya memiliki ciri unik tersendiri dan pantas mendapatkan hadiah dari narasumber.
Saya membaca beberapa resume lain masih berada di ZONA NYAMAN karena sebagian peserta hanya copy paste materi narasumber secara utuh. Diharapkan setiap peserta membuat resume dengan ciri tersendiri dan mengolah resume dengan bahasa sendiri. Bisa tambahkan hadist, quotes, foto, video, bahkan hal lain yang masih berhubungan dengan materi. Selain itu, menambahkan pengalaman pribadi juga akan membuat resume menjadi hidup dan menarik.
Selamat untuk 3 peserta resume terbaik pilihan narasumber Ibu Muda
Resume Bu Mulyanita ada hal beda di situ. Seperti menggali potret tulisan zaman dulu, artinya megeksplore apa yang disampaikan narasumber. Guru kreatif.
Selamat untuk para pemenang. Silakan japri alamat lengkap ya..