Jumat, 26 Februari 2021

BERBAGI, BERPRESTASI, DAN MENGINSPIRASI LEWAT TULISAN

Sumber: www.wijayalabs.com


Malam ini pertemuan ke-24 di kelas belajar menulis Om Jay dan PGRI. Sudah ada beberapa guru yang sudah menerbitkan buku hasil resumenya. Narasumber kali ini adalah Umi Rosidah, M.Pd.I. Beliau pernah meraih Juara INOBEL Tingkat Nasional tahun 2017, Juara Apresiasi Guru Inspiratif Kemendikbud tahun 2020, dan meraih sederet prsetasi yang gemilang. Bu Umi memulai materi dengan menampilkan kalimat pembuka yang sangat menginspirasi pembaca.

Dok. Penulis


“Guru adalah teladan bagi generasi masa depan. Teladan pembelajar yang terus belajar. Dengan karya seoran guru maka akan ada jutaan anak Indonesia, yang karakternya terbentuk dengan etos kerja berbasis karya.” (Presiden Joko Widodo)

Menjadi guru adalah takdir yang membawa perubahan besar dalam hidup saya. Saat ditanya, apa karya terbaik kita selama menjadi seorang guru tentu saya akan menjawab, saya telah menerbitkan buku baik buku solo maupun buku antologi. Lalu, bagaimana jawaban Anda?

Pasti setiap guru memiliki jawaban yang berbeda. Namun, bagaimana jika jawabannya adalah Anda belum mempunyai karya maka tidak ada hal yang akan Anda ceritakan pada anak didik nanti. Beruntunglah para peserta yang telah berada dalam Komunitas menulis yang akan melahirkan puluhan bahkan ratusan karya.

Modal untuk menjadi seorang penulis adalah dengan banyak membaca. Dengan membaca akan memperkaya khasanah keilmuan, menambah pembendaharaan kosa kata, bahkan kita bisa mengembangkan tulisan dengan sudut pandang sendiri. Bukan sekadar menduplikasi dan di cap plagiasi.

Profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang sangat dihormati dan dihargai secara social. Bahkan kemampuan menulis dianggap sebagai indicator intelektualitas dan kematangan berpikir. Jika kita sudah terbiasa membaca maka menulis akan terasa mudah. Kembangkan tulisan kita yang awalnya hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan apa yang disukai dan dikuasai, berubah menjadi pengalaman berbasis riset atau penilitian.


Kendala seorang penulis di antarnya sebagai berikut.

1.       Merasa tidak ada bakat (berlatih dan konsistensi menulis setiap hari)

2.       Sulit menemukan ide(perbanyak diskusi, kolaborasi, banyak membaca)

3.       Tidak suka menulis(cari motivator atau penyemangat Anda saat menulis)

4.       Tidak berani menerima kritik(berpikir terbuka dan tidak anti kritikan0

5.       Tidak memiliki waktu (luangkan waktu untuk menulis sesibuk apapun kegiatan Anda)


Tujuan menulis

1.       Orientasi material (mengejar uang, royalty, fee pembicara, dan sebagainya)

2.       Orientasi eksistensial (mengejar popularitas dan penghargaan dari masyarakat)

3.       Orientasi personal (mencurahkan/ mengekspresikan perasaan)

4.       Orientasi social(memengaruhi atau mengubah cara pikir masyarakat)

5.       Orientasi spiritual (untuk beribadah dan memperoleh pahala)


Ada 4 hal yang harus dilakukan sebagai penulis yaitu

1.       Read (membaca)

2.       Discuss (diskusi)

3.       Look and feel ( lihat dan rasakan)

4.       Socialize (sosialisasi)

Saat kita terbiasa menulis tentunya kesulitan itu akan berubah menajdi kemudahan. Dengan menulis, kita bisa menjadi juara di berbagai kegiatan lomba dan menghantarkan Ibu Uni Rosidah meraih berbagai kegiatan lomba di tingkat nasional  sejak tahun 2005. Tidak hanya itu, Ibu Umi juga mendapat kesempatan mengikuti Short Course di Jepang selama 21 hari.

Ibu Umi berangkat ke Jepang dengan 14 orang dari guru yang menjuarai  lomba guru berprestasi, lomba INOBEL, dan Lomba Olimpiade Guru Nasional. Kegiatan ini difasilitasi Kemdikbud sebagai bentuk apresiasi tinggi dari pemerintah dan sebagai bonus  hadiah dari kejuaraan lomba tersebut.

Untuk kegiatan Short Course di Jepang antara lain berkunjung ke duta besar kementrian pendidikan Jepang, kuliah di Universitas Fukuyama dan Chiba, melakukan kunjungan ke sekolah SD dan SMP serta sekolah inklusi. Setelah selesai Short Course, harus membuat laporan kegiatan selama berkunjung di Jepang.

Pada acara sesi tanya jawab saya mengajukan beberapa pertanyaan. Sebutkan satu judul buku yang paling berkesan dan berikan alasannya! Jawaban dari Ibu Umi adalah judul novel Suddendeathlessness. Novel ini ditulis saat Ibu Umi berjuang melawan penyakit langka yang tiba-tiba menyerangnya.  Ibu Umi berangkat ke Jepang dalam keadaan belum sembuh 100%. Namun Ibu Umi bisa mengikuti semua kegiatan dengan baik.

Ada satu kalimat yang sangat menyentuh hati saya. Jika kau ingin mengenal dunia maka bacalah buku dan jika kau ingin dikenal dunia maka tulislah buku. Kalimat ini sangat luar biasa sekali. Makin menumbuhkan rasa semangat saya untuk terus berbagi dan menghasilkan puluhan, ratusan, bahkan ribuan karya. Jadilah GURU MULIA KARENA KARYA.

 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

 

 

 

 

 

Kamis, 25 Februari 2021

Dari Foto Terbitlah Ide

Dok. Menulis


Sebelum menulis challenge kali ini, saya sangat senang sekali. Buku antologi puisi saya sudah terbit. Sangat bahagia sekali nih saat buku kita jadi dan banyak teman hebat yang berada di dalamnya. 

Tinggal 3 hari lagi lomba akan segera ditutup. Saya harus memacu jemari supaya bisa menaklukan tantangan kamis menulis edisi 25 Februari 2020. Saya sempat berpikir, apakah masih ada waktu untuk menaklukkan challenge ini. Namun semangat menulis selalu membersamai diri dan akhirnya jadilah sepenggal tulisan ini. 

Dok. Lagerunal

 


Dok.Penulis

Tantangan kamis menulis hari ini sangat berbeda dari biasanya. Kali ini peserta diminta membuat artikel dari sebuah foto yang telah ditentukan. Fotonya adalah jagung, terong, kacang hijau, dan dua butir telur yang terletak di atas talenan berwarna putih. 

Setelah saya menyelesaikan naskah lomba blog hari ke-25, saya memacu semangat untuk bisa menaklukkan challenge yang dibuat tim admin. Saya sedikit memutar otak menentukan apa yang akan saya tulis dengan jeda waktu yang tinggal hitungan menit. 

Ide menulis akhirnya datang saat kita menjemputnya dengan menuliskannya. Jadilah sebuah masakan sayur asem, lengkap dengan jagung, terong, dan kacang panjang

Sedangkan telur adalah menu wajib Adel yang selalu saya masak setiap hari. Sehari, Adel bisa menghabiskan sampai 3 butir telur ayam yang didadar dan menambahkan kecap di atasnya. 

Terkadang, saya membuat perkedel jagung, balado terong, dan kacang panjang sebagai lalaban yang ditemani dengan sambil terasi. Wah, klo yang satu ini kesukaan suamiku loh. 

Ternyata dari sebuah foto, kita akan melahirkan berbagai macam cerita. Jadi, ayo buka galeri fotomu, lalu pilihlah dan ceritakanlah. Pasti ada banyak cerita yang tersimpan di dalamnya. Baik itu hal yang menyenangkan atau hal yang menyedihkan. 

Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd. 
SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS




TIPS MENJADI PEMBICARA HEBAT

 

Sumber: www.wijayalabs.com


Malam ini di Cipanas, Kabupaten Lebak, hujan turun deras sekali. Saya baru saja selesai memandu jalannya diskusi program belajar bicara  atau Public Speaking yang diadakan oleh Om Jay. Malam ini sudah memasuki pertemuan ke-16. Acaranya sangat meriah dan selesai hampir menunjukkan pukul 22.00 WIB.

Narasumber malam ini adalah Bapak Akbar Zainudin.  Beliau adalah penulis buku best seller yang sudah keliling Indonesia. Dengan memakai sweater hitam yang bertuliskan MAN JADDA WAJADA, sesuai dengan salah satu judul bukunya, Pak Akbar menyapa semua peserta dengan senyuman.



Beliau seorang trainer sekaligus motivator andal, yang sudah terbukti dengan jam terbang yang tinggi. Itu terlihat dari cara peyampaian beliau yang sangat menyentuh ke dalam hati. Peserta zoom mencapai 115 peserta dan makin lama semakin banyak yang mengikuti acara malam ini.

Kalau Om Jay mempunyai buku “Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi”, begitupun dengan Pak Akbar Zainudin. Beliau terkenal karena branding bukunya yang berjudul Man Jadda Wajada.

Kata Man Jadda Wajada sendiri berarti “siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil” adalah kata mutiara Arab yang dihapalkan diberbagai pesantren dan lembaga agama di Indonesia. 

Kata “Jadda” arti harfiahnya adalah bersungguh-sungguh, sedangkan kata “wajada” artinya mendapatkan. Jadi, jangan sampai salah menulis, karena masih ada beberapa yang menulis “man jadda wajadda”, atau “man jadda wa jada”, ataupun “man jadda wa jadda”, karena artinya menjadi beda. Apalagi kata “man jadda wajada”, artinya nanti “siapa yang bersungguh-sungguh, akan bersungguh-sungguh”. Lha, kapan berhasilnya?

Akbar Zainudin lahir di Banyumas 7 Februari 1973. Masa kecilnya dihabiskan di Wangon, sebuah desa kecil di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pendidikan dimulai di TK Aisyiah Wangon, diteruskan di MI Muhammadiyah Wangon. Selepas SD, nyantri di Pondok Modern Gontor hingga 6 tahun seperti Mas Ahmad Fuadi. Setelah itu, meneruskan studi di IAIN Jakarta (Sekarang menjadi UIN Jakarta) Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin.

Semua berawal dari mantra sakti “Man Jadda Wajada” yang diajarkan pertama kali saat masuk Pondok Modern Gontor. Pepatah Arab (Mahfudzat) yang berarti “Siapa bersungguh-sungguh ia akan berhasil” itu benar-benar mengubah hidupnya. Perjalanan setelah keluar dari Gontor sekitar 20 tahun menyadarkan beliau betapa kata-kata itu mempunyai pengaruh sangat hebat jika dimanfaatkan dengan baik.

www.wijayalabs.com


Kegiatan Public Speaking dilaksanakan setiap hari Selasa dan Kamis malam setiap pukul 19.00 WIB. Ada beberapa point penting yang saya dapatkan saat memandu menjadi moderator malam ini. Narasumber memancing peserta untuk memberikan sebuah buku dengan syarat menjawab kepanjangan dari UKTUB. Saya menjawab, kata Uktub berasal dari bahasa Arab yang artinya Tulislah. Sayang jawabannya ternyata salah. Jawaban sebenarnya adalah Uktub tidak ada kepanjangannya. Karena buku itu berisi cara menulis selama 180 hari. 

5 tips penting untuk menjadi pembicara hebat yaitu

1.      Mencintai pekerjaan Anda

2.      Perkuat kelabihan kita

3.      Bangun rasa percaya diri

4.      Banyak berlatih

5.      Punya mentor

Ada 4 hal keterampilan Public Speaking yaitu

1.      The voice (intonasi suara)

Aturlah tempo dan kecepatan suara Anda. Gunakan variasi intonasi, terkadang tinggi, kadang rendah. Beri jeda sejenak agar pendengar punya kesempatan mencerna materi yang telah dijelaskan. Cara menjaga intonasi suara adalah dengan menghindari minum es dan hindari makan gorengan.

2.      The body (bahasa tubuh)

Ada beberapa bahasa tubuh yang harus kita perhatikan yaitu mimic muka, kontak mata, mendengarkan dan memperhatikan audiens, gerakan tangan rileks dan santai, gerak tubuh berdiri tegap, tunjukkan antusiasme dan semangat bergerak ke berbagai tempat, rileks dan santai, usahakan jangan tegang dan selalu komunikasi waktu. Kadang pembicara tidak sadar dengan waktu saat memaparkan materi dan tugas saya adalah mengingatkan narasumber bahwa materi hanya disampaikan satu jam, selanjutnya adalah sesi tanya jawab.

3.      The media (media pembelajaran)

Maksimalkan multimedia yang ada misalnya dengan menggunakan power point, video, music, gambar, animasi dan sesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan.

4.      The delivery (cara menjelaskan)

Cara kita menjelaskan dan menyampaikan materi berperan  saat membuka dan menutup presentasi, berinteraksi dengan siswa, dan menggerakan ruangan. Misalnya, sapalah murid kita sebelum kita memasuki sesi materi, bisa dengan absen atau menanyakan kabar hari ini. itu akan membuat anak merasa rileks dan tidak tegang saat memasuki kegiatan inti pelajaran. 

Dok.Penulis


Menurut Pak Akbar, 15 menit membuka kelas, 15 menit memberikan tugas, 15 menit evaluasi, dan 15 menit lagi penutup pembelajaran. Itulah cara singkat dan trik menghemat volume suara. Guru jangan bicara terus menerus. Harus mengatur waktu dan strategi agar anak bisa menyerap apa yang kita sampaikan di dalam kelas.

Ada satu kalimat yang paling saya ingat dalam pertemuan malam ini adalah “Ketulusan terungkap melalui senyuman.” Belajarlah tersenyum agar orang melihat betapa kita sesungguhnya adalah orang yang rendah hati. Karena senyuman adalah sebuah jembatan yang bisa mengakrabkan diri dengan siswa.

Cara untuk banyak tersenyum adalah dengan banyak berlatih. Berlatihlah seyum di depan kaca atau membuat video sendiri. Dengan berlatih senyum maka wajah kita akan terlihat lebih muda dan terlihat sangat semangat.

Begitulah yang telah saya coba praktikkan saat mengajar di kelas. Hindari memarahi siswa jika siswa tertidur atau tidak memperhatikan kita. Buatlah sebuah kalimat teguran halus misalnya, kamu sudah belum ngobrolnya? Ibu tidak akan memulai kelas sebelum kalian berhenti mengobrol. Hal kecil seperti ini dampaknya akan terasa besar. Siswa yang tadinya tidak memperhatikan kita akhirnya berubah menjadi memperhatikan kita.

Waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB. Kesempatan menulis lomba blog hari ke-25  hanya  tinggal satu jam lagi. Saya berusaha mengejar ketinggalan dengan menuliskan apa yang saya alami hari ini.

Dari pertemuan malam ini saya telah belajar banyak hal. Banyak hikmah yang saya dapatkan di antaranya yaitu lebih lancar saat bertugas menjadi moderator online, mengatasi rasa grogi dengan menyapa ratusan peserta, bisa akrab dengan para peserta misalnya Bu Min Hermina Cikampek, Bu Syamsiah dari Aceh, Bu Rosinah, Pak Usman, Pak Fazar, dan semua peserta yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Selain itu, menjadi moderator juga sangat menambah ilmu bagaimana menjadi pendengar yang baik. Jika kita seorang pendengar yang baik maka kita dapat menuliskannya dengan baik pula. Semoga pertemuan kali ini membuka mata kita semua bahwa ternyata ada begitu banyak hal yang bisa kita tuliskan. Tulislah sesuatu yang berarti sehingga memberi makna yang luar biasa dalam hidupmu kelak. Semangat berbagi dan selalu menginspirasi.



Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

 

 

 

 

 

 

 

Rabu, 24 Februari 2021

HIJRAH MEMBAWA BERKAH

www.wijayalabs.com


Menulis  buku antologi adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Buku antologi adalah buku yang ditulis secara bersama-sama. Buku antologi sering juga disebut buku keroyokan. Mengapa dikatakan buku keroyokan, karena dana penerbitan buku ditanggung bersama secara patungan. Jadi biaya penerbitan akan terasa ringan karena ditanggung semua penulis yang terlibat di dalamnya. Saya amat menyukai jenis buku antologi. Ini adalah buku antologi ke-9 yang pernah saya ikuti.  

Menulis buku antologi merupakan lecutan semangat bagi seorang penulis pemula. Salah satu motivator yang menginspirasi saya untuk menulis buku antologi adalah Ibu Emi Sudarwati. Menurut beliau, salah satu cara tercepat untuk menulis buku adalah dengan menulis buku secara antologi. Buku Ibu Emi sudah mencapai 513 buku dan hanya ada 7 buah buku yang ditulis secara pribadi (Buku Solo).

Tidak hanya Ibu Emi yang sudah melecutkan semangat menulis saya. Ada juga motivator sekaligus inspirator saya saat menulis. Beliau adalah Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. atau akrab disapa Bu Kanjeng. Kiprah beliau dalam menggiatkan literasi telah merasuk sukma dan menorehkan berbagai karya bersama.

Bu Kanjeng adalah salah satu orang yang berperan dalam kelahiran buku solo kedua saya yang berjudul “kunci Sukses Menjadi Moderator Online.” Di bantu sahabat saya Pak D susanto yang bertugas sebagai editor, yang membuat naskah saya menjadi enak dibaca.

Buku antologi hijrah ini seakan menemui takdirnya. Saya telah sukses hijrah ke jalan yang benar. Suatu kegiatan baru, aktivitas baru, dan rutinitas sebagai seorang penulis kini melekat dalam hati. Hidup saya semakin berarti saat bisa menulis buku. Senangnya jika apa yang kita tulis dapat bermanfaat bagi orang lain. Hal itu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.

Hijrah menjadi istilah yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan berbagai kalangan. Secara harfiah, 'hijrah' berarti 'pindah atau bergerak dari satu lokasi ke lokasi lainnya'. Dalam sejarah Islam, hijrah merujuk pada tradisi dan praktik Rasulullah SAW yang melakukan perpindahan dari Mekkah ke Madinah. Perpindahan Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah itu dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mendapatkan tempat dakwah yang baru serta situasi yang lebih menjanjikan daripada sebelumnya.

Bagaimana makna hijrah dalam tradisi Rasulullah SAW dikontekstualisasikan dalam kehidupan modern saat ini? Beberapa kalangan, terutama anak muda yang memiliki kesadaran baru tentang Islam, mencoba mempromosikan gerakan hijrah. Hijrah sebagai sebuah gerakan secara fisik sangat berkaitan dengan gerakan yang bersifat spiritual. Artinya, keberhasilan berhijrah tidak semata-mata ditentukan oleh perpindahan fisik, tapi juga ditentukan oleh niat dari seseorang untuk melakukan perpindahan.

Buku antologi hijrah ini sangat bagus sekali. Hal ini bisa menumbuhkan rasa semangat saya saat menulis buku. Saat belum terjun dalam dunia pena saya sangat merasa kesulitan. Rasanya, menulis tiga paragraph saja susahnya bukan main. Bisa berhari-hari, sampai berminggu-minggu.

Bagi seorang penulis pemula, menulis buku pasti terasa sulit? Mengapa? Karena mereka sudah berpikir jelek dengan menanamkan pola pikir bahwa menulis itu sulit. Hal itu pun saya alami saat saya belum merasakan dahsyatnya kekuatan menulis setiap hari.

Motto hidup “Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi" adalah kunci untuk menjadi seorang penulis hebat. Ternyata benar sekali yang dikatakan Om Jay, jika kita menulis setiap hari akan membuat dampak besar dalam kehidupan. Keterampilan menulis kita akan terasah layaknya sebuah pisau. Jika diasah terus menerus maka pisau akan semakin tajam. Kita akan terbiasa menulis dan tak merasa kebingungan lagi saat mau menulis buku.

Tulislah apa yang  kita sukai dan tulis yang kita kuasai. Menulislah dengan hati maka pesan akan sampai ke hati pembaca. Jangan jadikan menulis sebagai sebuah beban namun jadikanlah sebuah kebutuhan. menulis itu sebuah ekspresi penyampaian jiwa si penulis. Konsistensilah dalam menulis. Luangkan waktu untuk menulis misalkan 30 menit dalam sehari.

Jika sehari kita menulis satu halaman maka sebulan sudah ada 30 halaman. Jika satu hari 10 halaman maka dalam satu bulan sudah mencapai 300 halaman. Seperti yang saya lakukan selama mengikuti challenge menulis selama 28 hari lomba blog PGRI di bulan Februari ini maka naskah buku pun sudah tersusun dengan rapi. Tinggal eksekusi maka jadilah buku solo ketiga saya.

Perlu waktu khusus dan focus untuk sampai ke titik ini. Menulis buku membutuhkan konsentrasi dan saya yakin bisa melewati semua tantangan itu dengan baik. Saya tidak memikirkan menang dalam lomba menulis blog PGRI kali ini. Tujuan utama saya mengikuti challenge ini adalah mencoba membukukan satu naskah buku dalam waktu 28 hari. Ternyata, alhamdulillah saya bisa melewati itu semua.

Dalam konteks modern saat ini, hijrah dipahami sebagai upaya untuk mengubah perilaku dan mental dengan semangat ke-Islam-an yang baru. Sudah barang tentu, dalam kehidupan sehari-hari kita juga melakukan hijrah. Bekerja adalah hijrah, mencari nafkah adalah hijrah. Keduanya adalah upaya kita untuk melakukan perubahan atas nasib kita di hari ini untuk menjadi lebih baik di hari lain.

Hijrah adalah hal yang dilakukan oleh semua orang yang memiliki itikad baik dalam memandang kehidupan. Karena pada dasarnya, hijrah adalah upaya kita untuk meraih pencapaian dan prestasi, baik spiritual maupun material yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan singkat saya katakan bahwa hijrah adalah bagaimana kita mengubah diri kita saat ini menjadi diri kita yang lebih baik di masa mendatang.

 

Sumber: bimbinganislam.com

 

Soal menang atau kalah itu hal yang biasa dalam sebuah perlombaan. Namun bagi saya, saya sudah merasa MENANG. MENANG mengalahkan musuh terbesar saya yaitu RASA MALAS. Kemenangan ini adalah sebuah perjuangan besar yang pantas untuk diabadikan menjadi moment terbaik. Saya dapat menaklukkan challenge 28 hari menulis merupakan sebuah pencapaian terbesar dan anugerah yang luar biasa.

Hal ini akan membuktikan kepada dunia bahwa semua orang dapat menulis buku dengan trik menulis setiap hari.  Konsistensilah dan luangkan waktu selama 30 menit dalam sehari. Itu akan membuatmu semakin produktif dalam menulis.

Seseorang pernah berkata, tulislah kisahmu sendiri sebelum ditulis oleh orang lain. Dengan begitu kamu akan menjadi lebih bermakna dan hidup lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan bermanfaat bagi orang lain. 

"Menulislah agar hidupmu bermakna, menulislah agar hidupmu berwarna, menulislah hari ini agar kau dikenal esok hari."

 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

 

 

Selasa, 23 Februari 2021

JUARA INOBEL VS WARTAWAN BANGKOTAN

 

Sumber: www.wijayalabs.com

Sore tadi saya mengikuti kegiatan public speaking dan bertugas sebagai moderatornya.  Sebenarnya kegiatan ini  diadakan setiap hari Selasa dan kamis malam. Karena kegiatan bentrok dengan kegiatan Virtual Bedah Buku YPTD, oleh karena itu Om Jay memajukan acara public speaking malam ini. Kebetulan malam nanti, Om Jay menjadi pembahas buku. Jadi, kami akan dalam satu webinar yang sama.



Pukul 15.00 WIB, 23 Februari 2021 dimulailah acara public speaking PGRI. Narasumber kita kali ini mempunyai kisah yang begitu panjang. Ibu Emi Sudarwati, S.Pd. Guru  Bahasa Jawa SMPN 1 Baureno Bojonegoro, Jawa Timur.  Pegiat Literasi Guru dan Siswa Indonesia.  Lebih dari 500 buku ber-ISBN yang ada nama Beliau di dalamnya. Ibu Emi adalah seorang peraih Juara 1 Inobel sekaligus penulis buku.

Menjadi moderator menemani Bunda Emi saat sesi tanya jawab


Saya mengenal beliau saat dahulu beliau menjadi narasumber di gelombang 12. Usut punya usut, Bu Emi adalah murid Cak Mukminin yang memiliki percetakan Kamila Press yang bekerja sama dengan pustaka ilalang.  Saya pernah sekelas dengan Cak Inin saat menjadi peserta di gelombang 8. Saya juga sempat cetak ulang 20 buku di tempat Cak Inin.

Singkat cerita, tahun 2013 Bu Emi memulai dunia pena saat masuk ke dalam kelompok menulis PSJB (Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro).  Banyak belajar dari penulis-penulis hebat maka pada tahun 2014 ini terbitlah Kumpulan Cerkak karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno dengan judul buku LUNG. Buku tersebut sangat laris manis. Semua ingin membaca dan belajar menulis, serta menerbitkan buku. Tahun 2015 ikut mengirimkan karya Inobel dan terpanggil menjadi finalis Inobelnas dengan 102 guru di sekuruh Indonesia.

Bu Emi diundang ke Jakarta untuk presentasi  dan ternyata ada ujian tulis juga.  Seusai lomba, seluruh finalis diajak berwisata di Dufan.  Meskipun belum mendapat juara, namun penulis sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air. Dari pengalaman ini tahun 2016 mengikuti seleksi guru berprestasi dan mengirimkan kembali naskah Inobel. Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).

Seusai lomba, Bu Emi mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda.  Berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen. Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia.Sepulang dari Belanda, masih juga mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Kota Bali.

Di samping belajar juga bisa berwisata keliling kota terindah di negeri ini.  Kali ini, semua peserta mendapat materi merubah naskah inobel menjadi jurnal.  Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional. Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA. Untuk penerbitan buku Bu Emi kerja sama dengan Majas Grup (Penerbit Majas, Dwi Putra Jawa, dan Praktek Mandiri).

PT Majas membuka program menulis SaGuSaBu (Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku). Biaya penerbitan tergantung jumlah halaman.50-56 halaman kena 480.000.Ongkir bisa bayar di tempat.Dapat 10 buku, piagam penulis dan beberapa buku terbitan Majas Grup.

 

Salah Satu Buku Bu Emi Sudarwati

Kalimat penutup dari Bunda Emi, menulislah sebelum kita ditulis. Jangan menunggu orang lain menulis tentang kita, tapi tulislah diri sendiri agar dikenang orang lain esok hari melalui tulisan-tulisan kita. Kegiatan ini selesai pukul 17.00 WIB. 

Saat pukul 19.00 WIB, malam ini saya menjadi host di acara Virtual Bedah Buku YPTD Batch#9. Acaranya disiarkan langsung di youtube. Ini kali kedua saya diundang menjadi host di acara Bedah Buku YPTD. Tema menarik malam ini adalah "WARTAWAN TAK KENAL PENSIUN."

 


Narasumber malam ini adalah Anak Bugis-Makassar yang dilahirkan 10 Agustus 1960 ini nama lengkapnya adalah Bapak Nur Aliem Halvaima, SH, MH. 

Bedah Buku Batch#9


Lahir di Nama pena dan media sosial adalah Nur Terbit. Anak ke-3 dari 7 bersaudara pasangan Haji Muhammad Bakri Puang Boko - Hajjah Sitti Maryam Puang Mene.

Berikut merupakan sejarah singkat pengalaman kuliah, riwayat kerja, sampai akhirnya menerbitkan dua buah buku. Simak yu..

Tahun 2015 dia menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Jakarta, program S2 ilmu hukum dengan tesis "Pola Pemberian Upah Untuk Kesejahteraan Wartawan Media Cetak di Provinsi DKI Jakarta". Sedang S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syari'ah dan Hukum. Sementara Sarjana Muda di IAIN Alauddin Makassar.

Bapak Nur Terbit menjalani profesi wartawan daerah di Makassar sejak masih kuliah, berlanjut jadi koresponden Harian Terbit (Pos Kota Grup) di Sulawesi Selatan. Tahun 1984 hijerah ke Jakarta bergabung jadi reporter kemdian redaktur. Tahun 2014 saat koran tempatnya bekerja "dijual", Nur pensiun dini tapi tetap menulis dan jadi redaktur media online www.possore.com sampai saat ini.

Pengalaman jurnalis Nur sebagai pemegang kartu Wartawan Utama dari Dewan Pers - PWI Pusat ini, antara lain : Wartawan/Editor Surat Kabar Harian Terbit (Pos Kota Grup) 1980-2014. Pemred Vonis Tipikor versi  majalah dan online 2014-2017. Pemred Corong versi majalah dan online 2019-2020. Pemred Telescope versi majalah dan online 2020. Redaktur Eksekutif Possore.com 2015 s/d Sekarang. Redaktur/Admin tamu sejumlah media online, majalah, tabloid 2014 s/d sekarang.

Prestasi menulis antara lain pernah dua kali berturut-turut Juara Lomba Menulis Artikel Bertema Pramuka antar wartawan dan Umum Tingkat Nasional 2011 dan 2013, yang digelar Kwarnas Pramuka. Juara Lomba Menulis Pengalaman Mudik Asyik Republika Online. Juara di beberapa lomba menulis blog antara lain: Online Shop Kudo, Lomba Menulis Puisi Spontan Pedas, Lomba Blog Teacher Writing Camp IGI Bekasi, Smartphone Oppo, Dompet Duafa, Asuransi Raksa Online, Online Shop Shofie Martin, Restauran Bebek Kaleyo, BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir), Tokoh Populer, Suara Konsumen.

Di tengah kesibukannya itu, Nur sebagai blogger masih sempat menulis di blog pribadi www.nurterbit.com, Kompasiana, Kumparan, Viva, Blogdetik (alm), PepNews, Tokoh Populer, Suara Konsumen, Risalah Misteri, Terbitkan Buku Gratis, bahkan aktif membuat konten video di channelnya YouTube.com/nurterbit. Tahun 2019 Nur meraih Juara Utama Lomba Video YouTube Asuransi Mobil Raksa Online.

Berbekal pendidikan formal dan pengalamannya meliput berita hukum selama jadi wartawan, Nur juga sesekali bersidang mendampingi kliennya di pengadilan sebagai lawyer (pengacara). Buku "Wartawan Bangkotan" adalah karya kedua Nur mengenai dunia pers. Sebelumnya kumpulan tulisannya "Lika-Liku Kisah Wartawan" diterbitkan PWI Pusat memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2020.

Setelah sesi pengenalan diri selesai, Om Jay membahas isi buku Pak Nur Terbit yang memiliki kisah yang menarik selama menjadi seorang wartawan. Kisah Pak Nur Terbit kemudian dibukukan agar menjadi abadi dan bisa dibaca anak cucu nanti.

Om Jay merekomendasikan bahwa buku Bang Nur Terbit sangat bagus sekali untuk dibeli. Tidak kekurangan hal apapun kecuali pembeli bukunya masih sedikit. Oleh karena itu, Om Jay memberanikan diri menawarkan buku yang layak dibaca tersebut untuk dibeli oleh para peserta webinar.

Setelah kegiatan pembahas buku selesai, dilanjutkan ke sesi Tanya jawab secara virtual. Banyak sekali yang bertanya sampai tak terasa 3 jam sudah berlalu. Sampai ada satu penanya dari Jeddah Arab Saudi yang semangat sekali mengucapkan rasa bersyukur dengan gelar doctor lulusan Kairo yang menempuh pendidikan sampai S3 dan mendirikan sekolah khusus pejuang devisa.

Di akhir sesi Bang Nur Terbit mengumumkan 2 penanya terbaik yang berhak mendapatkan hadiah buku yaitu Bapak Usman dan Ibu Agustiani. 

Selamat buat para pemenang. Selain dapat ilmu baru dapat hadiah buku lagi. Semoga makin banyak guru yang akan menerbitkan buku di YPTD. Karena buku ini gratis dan tanpa dikenakan biaya sepeserpun. 

Senang sekali bisa menemani dua acara di hari hari yang sama. Semoga sedikit yang saya lakukan bisa bermanfaat untuk orang lain. Tetap berbagi dan terus menginspirasi. Amin.. 


Kelas VII


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

 

 

 

 

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...