Kamis, 15 Juli 2021

4 Kesalahan dalam Satu Malam

4 Kesalahan dalam satu malam

Tere Liye

Challenge Kamis Menulis kali ini, adalah 4. Challenge ini diadakan oleh komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal) yang dibentuk oleh Pak Brian.  Tim admin yang menjadi penanggungjawab program ini adalah sahabat saya, Sudomo, S.Pt. yang akrab disapa Besan. 

Setiap Kamis, Besan selalu mengirimkan satu tema, yang wajib ditulis di blog oleh peserta. Sempat bingung mau nulis apa? Akhirnya, ide tulisan itu datang karena peristiwa semalam. 

Definisi Kesalahan

Di dalam hidup, siapa yang tak pernah melakukan kesalahan? Kesalahan berasal dari kata salah. Salah menurut KBBI: sa·lah a 1 tidak benar; tidak betul: ia membetulkan hitungannya yang --; 2 keliru; khilaf: ia -- menafsirkan ayat itu; 3 menyimpang dari yang seharusnya: mereka -- jalan; 4 luput; tidak mengenai sasaran; gagal: dua kali tembakannya -- dan baru yang ketigalah ia berhasil; 5 cela; cacat: meskipun sudah tua, tidak ada -- nya jika engkau mau belajar lagi; 6 kekeliruan: bukan -- ku jika ia tidak menepati janjinya;

Manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Kodrat saya sebagai manusia biasa, saya juga pernah melakukan kesalahan. Apalagi kesalahan semalam. Saya sampai tak bisa tidur untuk intropeksi diri dan belajar lebih dewasa. 

Ada 4 kesalahan yang saya lakukan tadi malam saat kelas belajar menulis pertemuan ke-2 dengan narasumber sahabat saya  Ibu Maesaroh, M.Pd. 

1. Saat blog walking, saya mengomentari blog peserta dan memberi komentar kritikan typo(salah ketik). Karena saya tidak bisa komentar di blognya, akhirnya saya komentar di grup. Peserta merasa sakit hati dan semangatnya menurun karena merasa mulut saya tidak bisa dijaga. 

Untuk kasus pertama, jujur saya tidak bermaksud membuat sakit hati atau pun membuat semangat ibu turun. Resume ibu sangat bagus hanya ada beberapa yang salah ketik. 

Saya baru menyadari namanya, saat melihat foto dan ada deskripsi namanya. Saya memohon maaf dengan tulus dan tidak bermaksud menyinggung karya tulisan ibu. 

2. Saya mengirimkan foto Adel sedang makan, saat saya selesai melakukan blog walking ke gelombang 19. Ternyata ada satu peserta yang merasa risih dan menanyakan salkir? (Salah kirim)? Saya menjawab, tidak. Hanya Adel minta makan jam segini. Saat itu sekitar jam 11 malam, Adel baru minta makan. 

Peserta tersebut memberi komentar lagi, nah. Apa hubungannya dengan kelas menulis? Ini ada 213 peserta loh? Semalam saya menjawab, dari foto sederhana maka akan jadi ide sebuah tulisan. Kalau tak berkenan, abaikan saja. 

Mungkin karena emosi, saya balik tanya. Apakah Anda sudah membuat resume malam ini? Namun, setelahnya langsung saya hapus kembali kalimatnya. 

Mengirim foto dan kalimat di atas adalah kesalahan kedua dan ketiga saya. Hal ini mulai saya sadari, saat seorang teman mengingatkan bahwa yang saya lakukan itu memang salah. 

Akui saja, memang foto Adel memang tidak ada hubungannya dengan kelas menulis. Namun, kalimat Anda sudah membuat resume seakan memberi arti, "Ngapain lo komen, resume aja gak bikin?"

Dari kasus kedua dan ketiga tadi, saya akhirnya mengakui kesalahan saya dan berusaha menghapus dan intropeksi diri. Para peserta angkatan sekarang, sangat kritis dan sangat semangat. Saya akui itu dari kejadian semalam. 

Kesalahan ke-4 yang saya lakukan adalah link absensi yang tidak bisa diakses. Jujur, kemarin-kemarin link absen bisa dibuka. Namun entah mengapa, link absen bermasalah dan tak bisa diakses. 

Saya biasanya menggubanakan link absen yang pendek hasil dari pemendek link gg.gg. Semalam, saya harus cari link aslinya yang panjang sehingga link absensi akhitnya bisa dibuka. 

Memang link absen saat itu, saya yang buat. Karena saya adalah tim yang membantu Omjay, saya selalu membantu Om Jay untuk menjadi moderator, membuat link absensi, atau menjadi narasumber dan mengisi kelas. 

Sudah satu tahun saya mengabdikan diri dan membantu kelas Om Jay. Jadi, saya merasa dekat dengan peserta apalagi dengan tim Om Jay. 

Belajar dari 4 kesalahan tadi malam, membuat saya menulis 4 catatan penting:

1. Saat blog walking tidak boleh mengkritik, lebih ke memberi semangat saja supaya peserta lebih antusias dalam membuat resume. 

2. Belajar menyaring perkataan agar tidak menyakiti hati orang lain. Seperti pepatah, "Mulutmu Harimaumu"

3. Berusaha menahan diri tidak mengirim foto yang tidak ada kaitannya dengan kelas menulis. Untuk satu ini, saya selalu kirim foto-foto ke grup belajar menulis. Mungkin karena kebiasaan dari dulu. 

Dulu, sewaktu saya menjadi moderator kelas menulis, saya membuat cilok dan menggerus bumbu kacang, dan saya share fotonya ke kelas. Saya juga pernah share foto waktu kehujanan bersama Adel.  

Baru kali ini saya dapat teguran dari peserta, setelah saya mengabdi menjadi moderator sejak lulus dan menjadi alumni gelombang 12. Cukup lama saya ada di kelas menulis ini membuat saya akrab dan dikenal peserta. 

Saya baru tahu, kirim foto semalam tidak relevan dan tidak ada hubungannya dengan kelas. Saya hanya berpikir, setiap hal yang kita lakukan, bisa diabadikan dalam sebuah foto, dan bisa muncul ide tulisan dari sebuah foto. 

Dulu, saat saya jadi peserta, Omjay sering kirim foto-foto. Peserta diminta membuat tulisan dari foto tersebut.  Berawal dari situ, saya kerap mengirim foto-foto Adel atau kegiatan yang saya lakukan untuk kemudian dijadikan bahan cerita. 

Saya berusaha legowo dan harus bisa menahan diri share foto untuk angkatan kelas menulis sekarang. Hehehe. 

4. Meminta maaf

Belajar dari kesalahan tadi malam, sebuah kesalahan kerap dilakukan oleh umat manusia. Namun dari kesalahan itu, kita jadi belajar dan bertindak lebih baik lagi dari sebelumnya. Kata maaf sangat penting diucapkan saat kita melakukan sebuah kesalahan. 

Kata maaf adalah cara ampuh menyelesaikan setiap kekeliruan. Memaafkan adalah hal yang bijaksana.  

Jadi, untuk semua peserta, mohon maafkan diri ini yang masih fakir ilmu. Semoga saya tidak melakukan kesalahan lagi dan bisa memperbaiki diri. Saya bahagia punya sahabat yang slalu mengingatkan dan menegur saya di saat salah. 

Semoga tulisan ini bermanfaat dan kita bisa belajar dari kesalahan dan berusaha menerima kritikan pedas dari orang lain. Kritikan yang membangun bagus sekali untuk memperbaiki diri  agar naik kelas. 


SAHABAT...

TEGUR AKU SAAT SALAH,

INGATKAN AKU DISAAT LUPA. 

Logo Kamis Menulis


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd. 


#KamisMenulis

#4

Rabu, 14 Juli 2021

RESUME TERCEPAT MEMBAWA NIKMAT

  

Pertemuan ke-2

Malam ini pertemuan kedua yang begitu menggoda.  Salah satu sahabat terbaik naik kelas dari peserta, ketua kelas gelombang 18, moderator, sekarang jadi narasumber kece yang memiliki nama lengkap Maesaroh, M.Pd. yang akrab disapa Bu May. 

Foto bareng Bu May


Malam ini moderator yang menemani Bu May adalah ibu Rita Wati, S.Kom. Salah satu alumni juga yang bertugas sebagai moderator sekaligus narasumber Jumat ini.

Bu May adalah alumni gelombang 18 yang berasal dari Lebak Banten. Kebetulan kami satu daerah, Kecamatan Cipanas, bahkan jadi sering main ke rumah May, pernah diberi oleh-oleh buah Pete sampe kirim ke Omjay lagi. Hehehe. 

Kali ini tidak menyangka, berkat resume tercepat, didaulat jadi narasumber di gelombang 19&20. Luar biasa. Dua jempol deh buat sahabatku satu ini dalam 6 bulan ini sudah menerbitkan 6 tesis, 4 antologi, 1 buku duo, dan satu buku solo.

Buku solo perdana Bu May

 

Yuks simak CV Bu May di sini.

Setelah mengirimkan cv dalam bentuk link blog https://maydearly.blogspot.com/2021/07/biodata.html, Bu May membuka materi dengan bercerita terlebih dahulu. Siapa tahu ada yang termotivasi dengan kisah Bu May. 

Beliau bercerita, ia gabung kelas Omjay pada bulan Maret. Ia juga bercerita pengalaman menulis tesis hingga menyandang gelar Magister Pendidikan pada 2020 lalu. Ala bisa karena biasa, Bu May menjadi moderator setelah lulus menjadi alumni di pertemuan ke 22 dan menyelesaikan buku solo perdana dalam waktu 2 hari. 

Berkat konsistensi menulis resume tercepat dan selalu jadi diurutan pertama, maka di pertemuan ke-20 resume sudah kumpul semua. Tinggal menyatukan resume pertemuan 1-20, dalam 2 hari jadi deh. Bu May juga memberikan PPT klik di sini

Beberapa poin penting yang disampaikan:

  • Resume pertama dan tercepat akan mengundang lebih banyak pengunjung(viewers)
  • Agar cepat menulis resume, gunakan 2 gawai. Satu simak materi, satu lagi mengetik resume. 
  • Berikan karakter/ ciri khas pada resume kita
  • Tambahkan referensi lain misalnya kutipan motivasi
  • Hindari plagiarisme/ copy paste tulisan teman. 
Saat menulis blog, kita harus memiliki rasa percaya diri, siap dengan segala kritikan, jadilah penulis blog yang informatif dan edukatif, serta bangun tulisan diberbagai blog. 

Selain beberapa tips di atas, untuk menjadi penulis yang baik, kita harus jadi pembaca yang baik pula. Rajinlah blog walking/ BW(berkunjung ke blog teman) untuk mengetahui gaya/ passion tulisan mereka. 

Terkadang, para peserta melupakan satu hal penting yaitu sering BW tapi tak memberikan komentar. Padahal, mengomentari tulisan teman, bisa melatih keterampilan menulis kita. Maka, rajinlah blog walking dan memberikan komentar, itu akan membangun kreativitas tulisan kita. 

Berkat konsisten menulis resume tercepat, Bu May mendapat reward sebanyak 7 buku. Dari ke-7 buku tersebut, ada 5 penulis buku yang saya kenal yaitu Catatan Motivasi dan Literasi karya Bu Kanjeng, Lelaki di Ladang Tebu karya Bu Ditta, Bagimu Anak Negeri karya Sudomo, Menulis Itu Mudah karya Dr. Ngainun Naim, Memberi Inspirasi pada Negeri karya Bu Lilis Sutikno. 

Bu May berpesan,

 

"Tak peduli berkawin dengan seribu kesibukan, ketika konsistensi adalah sebuah target, maka tulisan akan mengalir seperti air. Jadilah manusia cerdas yang siap menerima perubahan."

Saya terpukau dengan pemaparan sobatku Bu May dan terpukau dengan sesi tanya jawab yang dibabat sampai tuntas. Semoga para peserta bisa belajar menulis resume dengan baik dan berlomba menjadi penulis resume tercepat untuk mengasah diri untuk naik kelas. 


Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd.





MARI TANAMKAN PASSION MENULIS

 

Pertemuan ke-1

Malam ini pertemuan perdana di kelas belajar menulis yang dibentuk Bapak Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd. atau akrab di sapa Om Jay. Kali ini kelas diadakan serentak di 2 gelombang, yaitu gelombang 19 dan gelombang 20. Antusias peserta sangat tinggi terbukti dari dua gelombang dalam waktu yang sama. 

Malam ini saya masih bertugas sebagai moderator, untuk memandu kelas online yang diadakan via Whatsapp Grup (WAG). Narasumber yang bertugas malam ini adalah Dra. Sri Sugiastuti atau akrab di sapa Bu Kanjeng. 

Sejak jadi peserta gelombang 8, saya baru mengenal Bu Kanjeng, saat beliau masuk jadi narasumber di gelombang 12. Saat itu, saya ikut antologi pertama dan membakar api semangat saya untuk menerbitkan buku pertama. 

Kelas menulis, masih dibagi 3 sesi yaitu sesi pembuka, sesi materi, dan sesi tanya jawab sekaligus penutup. Saya lalu menjelaskan beberapa ketentuan peserta bahwa setelah narsum menyampaikan materi, peserta wajib mempostingnya ke blog dan wajib mengumpulkan link resumenya  di sini

Setelah saya menjelaskan aturannya, saya mempersilakan Bu Kanjeng untuk mengisi kelas. Silakan simak video 



dan PPTMateri Bu Kanjeng.

Bu Kanjeng dengan suara yang menggugah jiwa menyapa peserta dengan menggunakan voicenote. Menurut beliau, hingga saat ini profesi penulis adalah salah satu pekerjaan yang dihormati dan dihargai. Kemampuan menulis juga dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir.

Sesungguhnya banyak yang ingin menjadi penulis namun hanya SEDIKIT orang yang MAMPU MEWUJUDKANNYA. Mereka sering memili kendala saat ingin menulis yang berasal dari faktor internal(diri sendiri) seperti:
  • Merasa tidak berbakat
  • Tidak memiliki ide
  • Tidak suka menulis
  • Tidak berani menerima kritikan
  • Tidak memiliki waktu
  • Tidak percaya diri
Dari sekian banyaknya kendala tersebut, mungkin kendala satu orang dengan yang lain akan berbeda. Lain oran lain kepala, lain lagi kendalanya. Heheehe. 

Untuk mengatasi kendala tersebut kita bisa mencari seseorang yang bisa memotivasi diri kita untuk bangkit dari rasa takut akan menulis. Saya menjadikan Bu Kanjeng sebagai motivator, yang akan selalu membimbing dan mengingatkan diri untuk terus naik kelas dan mengikuti jejak beliau terkait masalah penerbitan buku. 

Selain motivasi, etos kerja yang kuat akan menghasilkan sebuah karya tulis yang bermakna. Misalnya ketekunan saya menjadi moderator, akhirnya berbuah manis dan dikemas menjadi sebuah buku yang berjudul "Kunci Sukses Menjadi Moderator Online."

Saat kita mau menulis, kita bisa memulai dengan pertanyaan Why(mengapa) kita harus menulis? dan How(Bagaimana) cara menulis? 

Tujuan menulis:
  1. Orientasi Material (uang, royalti)
  2. Orientasi Eksistensial(popularitas)
  3. Orientasi Personal(ekspresi diri)
  4. Orientasi Sosial(mengubah mindset masyarakat serta membangun peradaban)
  5. Orientasi Spiritual(ibadah)
Syarat menjadi penulis:
  1. Read(membaca)
  2. Discuss(diskusi)
  3. Look&feel(lihat&rasakan)
  4. Socialize(pergaulan)
Persiapan sebelum menulis:
  1. Gali dan temukan ide
  2. Tentukan tujuan, genre, dan sasaran pembaca
  3. Menentukan topik
  4. Membuat outline(daftar isi)
  5. Mengumpulkan bahan materi/buku
Bagaimana cara kita menulis? Jawabannya: JUST DO IT! Lakukan dan tulislah dari hal sederhana misal apa yang dilihat, didengar, dan dialami, maka tulislah. Penulis pemula harus fokus pada ketekunan(presistence) dalam proses menulis. 

Menulis buku menurut beliau juga sebagai amal shaleh yang tidak putus dan mendatangkan manfaat hingga kehidupan akhirat. 

Dalam proses menulis perlu time target, disiplin, comportability, facilities, mood booster. Saat naskah buku sudah selesai, lakukan tahap editing(penyuntingan), revising(memperbaiki) dan publishing(menerbitkan). 

Pertemuan perdana kali ini, sangat lumer dan banjir pertanyaan sampai 27 pertanyaan yang masuk dijawab dengan sabarnya. Suara yang merdu, menyejukkan kalbu. Usianya yang saat ini mencapai 60 tahun tak menyurutkan semangatnya untuk terus berbagi ilmu. 

Di akhir acara, Bu Kanjeng mengajak peserta untuk ikut dalam program menulis buku antologi ber-ISBN yang selalu diadakan di setiap angkatan kelas belajar menulis Omjay. Saya ikut program antologi gelombang 8, 12, 16, 17, dan 18. Kali ini saya kembali memandu antologi gelombang 19&20 di bawah naungan Bu Kanjeng. 

Sejak bekerja sama dengan Bu Kanjeng, saya ditawari menjadi Kurator yang bertugas dari mengumpulkan naskah peserta, membuat link grup WA, membuat daftar link biodata untuk pengiriman buku nanti, serta mengelola biaya pendaftaran. Kurator bertugas dan bertanggungjawab hingga buku sampai ke tangan penulis. Perlu koordinasi yang baik antara kurator dengan para peserta agar semuanya berjalan lancar. 

Adapun dengan biaya yang dikeluarkan, kembali lagi kepada peserta dalam bentuk buku antologi, buku kurator, dan buku Bu Kanjeng. Jadi, peserta nanti berhak mendapatkan 3 buku. Peserta juga berhak mendapatkan e-sertifikat dari penerbit sebagai apresiasi sudah berani menulis buku ber-ISBN. 

Menulis buku antologi adalah sebuah jembatan mewujudkan mimpimu sebagai seorang penulis. Jadi, jangan takut untuk bermimpi, menulislah hari ini agar hidupmu bermakna dan bermanfaat bagi orang lain. 

Menjadikan Bu Kanjeng sebagai motivator telah merubah hidup saya. Selain diminta sebagai kurator, Bu Kanjeng juga mengajari saya untuk menjadi editor. Ada beberapa naskah resume peserta yang diedit oleh saya. Ada juga novel Juminah, salah satu alumni murid saya, yang mengabadikan kisahnya selama menjadi TKW di Arab Saudi.  Saya salut dengan semangatnya yang menulis naskah, hanya melalui hp. Ini menandakan bahwa, tak ada laptop, hp pun bisa jadi alat untuk menulis naskah novel atau pun naskah buku. Keren bukan?Semoga semua peserta makin semangat menerbitkan bukunya ya. 


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.











Selasa, 13 Juli 2021

Penutupan Kelas Penulis Surabaya

Flyer Grup Penulis Surabaya



Senin, 12 Juli 2021 tepatnya pukul 19.00 WIB telah diadakan penutupan Kelas Penulis Surabaya, yang dibentuk oleh Ibu Lilis Sutikno. Kelas ini diikuti mayoritas anak-anak yang ingin belajar yang sebagian orang tuanya adalah dosen dan juga anak-anak SD yang memiliki minat belajar menerbitkan buku. 

Terima kasih Bunda Lilis, telah mengajak saya untuk berbagi sedikit ilmu yang saya miliki. Walaupun saya hanya meminta peserta untuk menulis 3 alinea tentang melati, hal itu dapat terlihat dari beberapa tulisan peserta berikut ini. 

Nasywa Mumtaz
Bunga Melati
Bunga melati sangat indah. Bunga melati biasanya untuk menghiasi taman dll. Bunga melati biasanya berukuran 2cm dan berwarna putih. Mahkota bunganya berbentuk lembaran mengerut.

Kalian tau tidak kalau bunga melati bisa dibuat untuk teh? yaitu teh melati. Teh melati memiliki wangi yang khas dan memiliki banyak manfaat, seperti melindungi kekebalan tubuh, meredakan stress dll. Menurutku teh melati enak diminum saat hangat hehe..

Di Indonesia, melati dipilih menjadi "puspa bangsa" atau bunga simbol nasional yaitu melati putih, karena bunga ini melambangkan kesucian dan kemurnian, melati juga dikaitkan dengan berbagai tradisi dari banyak suku di negara ini.


Thalitha
Bunga Melati
Pucuk yang tidak terlalu tajam dan bentuk yang sangat indah. Tak hanya indah dibagian luar saja tetapi juga dibagian dalam. Bunga melati yang memiliki banyak manfaat untuk sekitarnya, tidak hanya bagi manusia tetapi bagi hewan juga. 

Indah dan menawan warna bunga melati. Putih bersih dan suci yang menyejukkan hati. Sejuk rasanya jika melihat bunga melati yang habis disiram oleh air

Dirumah ku terdapat bunga melati yang bentuk nya kecil-kecil, namun tetap indah. Kami sekeluarga sangat suka mempotret dan menyimpan didokumen. Singkat cerita tentang pengalamanku dan bunga melati. Terimakasih.

Chiara
Bunga Melati
Bunga melati sangatlah indah, warnanya yang putih dan bau semerbaknya membuat orang - orang yang melewati rumahku menjadi terpana 

Bunga melati selalu ada di sekitaran rumahku,, bunga melati sudah aku anggap sebagai temanku sendiri. mengkoleksi bunga melati adalah hobi dari eyangku.. 

Eyangku sangat suka sekali bercerita tentang bagaimana caranya menghasilkan dan merawat bunga melati yang sangat indah.. 
Itu dia sebuah cerita singkat dari saya tentang bunga melati.. Terima kasih. 

Rayya
Bunga melati

Bunga Melati adalah salah satu bunga cantik dan favorit yang banyak tumbuh di Indonesia. Mereka biasanya memiliki 4 sampai 9 kelopak, berwarna putih, mempunyai bau yang sangat harum, serta memiliki banyak spesies. Spesiesnya bermacam-macam, sebagian besar melati berwarna putih, kuning, dan bahkan merah muda.

Di Indonesia, Melati sering digunakan untuk berbagai macam hal. Mereka sangat baik untuk tubuh karena memiliki kandungan anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan menjaganya agar tetap sehat. Dalam berbagai suku di Indonesia, Melati juga dijadikan sebagai aksesoris saat upacara adat. Ini dikarenakan Melati dimaknai sebagai ketulusan hati setiap perkataan maupun perbuatan.

Melati memiliki berbagai macam kandungan, sangat bermanfaat, dan memiliki makna yang begitu indah, jadi mari kita jaga satu bunga indah ini agar di Indonesia selalu bisa kita temukan tumbuh subur dan mekar. Kita bisa melakukannya dengan rajin menyiraminya dan memastikan bahwa bunga tersebut tumbuh dengan sehat di tempat yang tepat. Sekian cerita pendek saya tentang Bunga Melati. Terima kasih.

Ke-4 peserta Penulis Surabaya membuat bulir putih menetes di kedua pipi. Sangat bahagia rasanya, melihat mereka mampu menuliskan 3 paragraf tentang Bunga Melati. Ini adalah calon penulis hebat di masa depan. Berani dan mampu menulis dengan waktu yang relatif singkat. 

Selain saya sendiri, ada juga narasber lain yang memberikan materi. Seperti halnya Bunda Lilis dengan tema Menulis semudah Memasak Ceplok Telur, Kak Nova tentang Pembuatan Blog, Mr. Yons tentang The Power of Pada Suatu Hari, dan Bu Ditta tentang Mental Seorang Penulis. 

Acara penutupan ini juga diisi dengan perkenalan narasumber Bunda Lilis, Kak Nova, saya, Mr. Yons, dan Bu Ditta. Acara dilanjutkan perkenalan peserta Penulis Surabaya kepada Bapak Ardi selaku ketua Agupena Pusat Indonesia yang telah dilantik dan diresmikan periode 2021-2026. Saya juga diberikan kesempatan untuk menyapa Bapak Agupena Pusat dan memperkenalkan diri sebagai narasumber setelah Mr. Yons. 

Kutipan Pak Ardi
Teruslah semangat dan Berkarya terus Lewat Tulisan yg di Share lewat Blog para Calon Penulis Hebat Anandaku.
Semua Tulisan ananda adalah Manifestasi aset Bangsa Indonesia.
Dan para Narasumber Kiranya bisa juga Bergabung Bersama Kami di Agupena Pusat dan Mengkaderisasi Generasi muda Kita lewat FPM simpul pena.

Terima kasih bunda Lilis sutikno tetap menjadi mentor Sejati bersama kawan2 Tim kelas Menulis surabaya.

"Tuhan Mencipta Akal dan Qalbu serta Menggerakkan Tangan Mungil kita untuk Menghasilkan Karya Abadi"
Kota Makassar 12 Juli 2021 Pukul 21.53 Wita.

Wassalam
Ketua Umum Agupena Pusat Periode 2021-2026
Muh Ardy Ali (Guru ASN Mapel SosiologiAntropologi di Kota Makassar)

Bpk Pamit yach dari group WA.👏👏👏🤝😊👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻

Pak Ardi siap memberikan tanda tangan kepada peserta yang antusias mengikuti kelas Penulis Surabaya dan tanda tangan kepada para narasumber yang telah mengisi kelas. 

Bahagia rasanya bisa menjadi saksi hidup bahwa anak SD dan penulis cilik generasi milenial juga bisa menulis di blog sampai bisa menerbitkan buku ber-ISBN. 

Semoga adik-adik bisa menjadi penulis andal di masa depan sehingga membuat bangga orang tua, guru, keluarga, dan juga teman-teman.  

Salam blogger inspiratif
Aam Nurhadanah, S.Pd. 







Minggu, 11 Juli 2021

OPENING CEREMONIAL KELAS MENULIS OMJAY

www.pelatihanbelajarmenulis.com


Malam tadi tepatnya hari Sabtu, 10 Juli 2021 telah dibuka peresmian kelas belajar menulis gelombang 19&20 yang digagas Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. atau akrab disapa Om Jay. Kelas ini diadakan sejak pandemi melanda negeri yaitu Januari 2020. 

Saya adalah salah satu alumni kelas Om Jay gelombang 12 loh. Sebelumnya saya masuk gelombang 8, karena tidak fokus, saya akhirnya kembali mengulang di gelombang 12 dan mengabdikan diri sebagai tim Om Jay yang bertugas sebagai moderator. Simak siaran ulangnya di link YouTube di sini




Kelas belajar menulis ini dibuka via Zoom supaya peserta kenal dengan tim pengurus, ketentuan mengikuti kelas Omjay, serta hak dan kewajiban peserta selama mengikuti kegiatan kelas menulis Omjay.

Acara dimulai pukul 19.00 WIB dipandu moderator Ibu Rita Wati, S.Kom. Pak Brian bertugas untuk memberitahu aturan kelas, sedangkan saya bertugas memperkenalkan semua anggota yang bertugas sebagai narasumber, moderator, dan tim share. 

Di antara banyaknya peserta yang mengikuti opening ceremonial ini, tentunya ada beberapa peserta lama yang saya lihat. Misalnya Bu Min Hermina Cikampek, yang saat ini buku resumenya belum terbit karena banyaknya agenda dan berbagai kesibukan di sekolah.

Antusias para peserta sangat besar terlihat dari banyaknya pertanyaan dari peserta terkait teknis blog dan beberapa ketentuan peserta lain selama mengikuti kelas ini adalah semua peserta wajib menuliskan kembali materi yang disampaikan narasumber ke dalam blog Oleh karena itu peserta diwajibkan memiliki blog sebagai media rekam ajaib selama mengikuti kelas menulis.

Kegiatan kuliah online yang akan diadakan hanya melalui WA akan dimulai setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat sejak pukul 19.00-21.00 WIB. Para peserta wajib menulis 20 resume dari 20 narasumber yang berbeda di setiap minggunya. 

Tujuan akhir dari kelas ini adalah para peserta dapat menerbitkan buku solo yang bisa digunakan untuk naik pangkat bagi guru PNS dan untuk menjadi pengalaman berharga bagi para guru untuk bisa menerbitkan buku ber-ISBN. 

Dari gelombang 1-18, sudah lebih dari 100 orang peserta yang mampu menerbitkan buku solo ber-ISBN. Walau hanya via Whatsapp grup, kelas ini bisa berjalan dengan menuai hasil yang maksimal. Kelas ini melahirkan ratusan penulis andal dan di antaranya langsung diundang sebagai narasumber tingkat nasional. 

Kelas menulis ini sangat bermanfaat dan mampu menggaungkan literasi negeri sehingga lahir kandidat penulis hebat yang patut diacungi 2 jempol loh.Kelas Om Jay juga telah membawa diri lebih aktif dan kreatif, dimulai dari menjadi moderator, kurator, dan beberapa kali menjadi editor yang membantu lahirnya naskah-naskah baru yang menjelma menjadi buku ber-ISBN. 

Pengalaman akan hilang jika tidak ditliskan. Akhirnya saya ucapkan selamat kepada semua peserta yang akan belajar selama 2 bulan ke depan. Semoga impian para peserta untuk bisa menerbitkan buku ber-ISBN bisa berjalan dengan lancar. Aminnn... 


Salam Blogger Inspiratiif

Aam Nurhasanah, S.Pd. 

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

Jumat, 09 Juli 2021

BUAH LITERASIKU

 

IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA

Menerbitkan buku adalah sebuah mimpi yang kini berubah menjadi nyata. Hal yang dahulu terasa sulit, sekarang saya telah menemukan kuncinya. Ternyata menulis itu tidak sulit, yang sulit adalah memulai tulisan. Sempat ragu dan bertanya pada diri sendiri, apakah saya bisa menerbitkan buku? Tanpa terasa, sudah 19 buku lahir baik itu buku solo maupun antologi.

Sebelum memulai buku solo atau buku yang ditulis sendiri, saya memulai tulisan dengan buku antologi. Buku antologi adalah buku yang ditulis secara bersama-sama dan prosesnya lebih cepat disbanding menulis sendiri.

Di dalam  buku antologi, setiap peserta diberikan jatah tulisan kira-kira 3-5 halaman A4 yang kemudian diedit oleh tenaga editor yang professional. Dari desain cover hingga biaya penerbitan, ditanggung secara gotong royong sehingga penulis tidak perlu pusing memikirkan proses kelahiran bukunya.

Ikut dalam beberapa Komunitas menulis juga sangat penting untuk menjaga konsistensi lahirnya sebuah buku. Naskah ini saya tulis sebagai naskah antologi ke-15 yang saya ikuti ketika memutuskan untuk gabung di Komunitas Sahabat Pena Kita(SPK) yang didirikan oleh doktor Ngainun Naim. Seorang dosesn IAIN Tulunggagung dan dikenal sebagai Bapak Literasi Tulunggagung, Jawa Timur.

Dalam menerbitkan buku perlu koordinasi yang baik dengan pihak penerbit. Perlu koordinasi juga dengan kurator atau penanggungjawab buku antologi sehingga komunikasi antara hak dan kewajiban si penulis bisa diterima dengan adil dan bijaksana.

Hal ini saya geluti karena saya pernah menjadi seorang kurator yang bertanggungjawab atas lahirnya beberapa buku antologi yang mayoritas pesertanya adalah kelas belajar menulis Om Jay atau dikenal dengan Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. Dengan mengikuti kelas ini lahirlah buku solo perdana saya dengan judul “Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat.”

Pentingnya motivator dan inspirator orang terdekat dalam memotivasi diri untuk terus menggaungkan dunia literasi, itu semua tak luput dari dukungan Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. atau akrab disapa Bu Kanjeng.

Kedekatan dengan beliau membuat saya semakin semngat dalam melahirkan beberapa buku selanjutnya. Sempat saat saya beberapa kali bertugas menjadi moderator di kelas Omjay, pengalaman tersebut saya abadikan supaya tidak hilang dalam buku yang berjudul “Kunci sukses menjadi moderator online.” Di dalam  buku ini saya meminta kata sambutan dari Dr. Ngainun Naim yang sangat andil dalam meningkatkan dunia literasi saya.

Saat mengikiuti lomba blog yang diadakan Om Jay dan PGRI selama 28 hari, momen special tersebut saya abadikan menjadi  buku solo ketiga yang berjudul “Blogger Inspiratif.” Di dalam buku tersebut berisi pengalaman ngeblog di YPTD selama 28 hari. Alhamdulillah, saya mendapatkan juara 1 lomba ngeblog ini dan memenangkan sejumlah uang dan Printer Epson L120.

Pengalaman menjadi moderator, kurator, dan editor pun tak luput saya geluti. Untuk pertama kalinya dengan percaya diri, saya mengubah naskah mentah novel Juminah, yang  berjudul “Seindah Takdir Cinta” berubah menjadi novel yang enak untuk dibaca. Tidak terasa, jumlah novelnya mencapai 300 halaman dan isinya sangat menggugah jiwa.

Bagaimana tidak, seorang santri yang mengabdikan diri menjadi seorang devisa Negara dengan menjadi TKI selama 5 tahun lamanya. Ia harus berjuang sebagai tulang punggung keluarga kaena Juminah adalah anak tertua di keluarganya. Haru biru perjalanan cinta Juminah pun akhirnya menemukan secercah harapan. Juminah pulang kampung dan menikah dengan lelaki yang pernah ia cintai semasa SMP.

Pengalaman akan hilang jika tidak dituliskan. Oleh karena itu saya membuat keputusan untuk menuliskan semua kisah yang saya alami sehingga bisa bermanfaat untuk orang lain. Bahagia rasanya jika tulisan yang kita anggap sederhana, namun memberi arti bagi sesama. Bahagia jika apa yang kita tulis, bisa memberikan kebaikan untuk orang lain. Bahagianya bisa bermanfaat dan menginspirasi orang lain.

Tulisan ini adalah bukti bahwa literasiku tidak akan berhenti sampai di sini. Mungkin saat ini, buku yang saya tulis adalah buku yang kedua puluh. Namun, seiring berjalan waktu, saya yakin akan ada karya-karya berikutnya yang lahir suatu saat nanti.

Jika kau ingin dikenal dunia maka menulislah. Ikatlahlah ilmu dengan menuliskannya, biarlah tulisanmu menemui takdirnya. Menulislah agar hidupmu berwarna, menulislah agar hidupmu bermakna, menulislah hari ini agar engkau dikenang esok hari.  

 

BIONARASI

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbAZKlDpXAtVE6dkjxHP__tvFgpHzea1-FJ1CTHVxYuRQTE10O9Kntwq1d2iLmxgUCd8XrvgHplY7hoJa5H-3LUy8bYv28ev2qe5C8N8UnGMxHQTK-wSMvDJgobPFumVg1A462-_UBuko/s0/aam+merah.jpg


 



Aam  Nurhasanah, S.Pd. Lahir di Cipanas, tanggal 12 Agustus 1988. Menempuh masa pendidikan mulai dari  SD  Negeri Bintangresmi 02, SMP Negeri 1 Cipanas, SMA Negeri 1 Cipanas, Kuliah S1 di STKIP SETIA BUDHI Rangkasbitung, Prodi DIKSATRASIADA dan lulus tahun 2012. Saat ini, saya menjadi kepala sekolah di SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS (SMPS MAHIDA), sampai sekarang di Kp. Hamberang, Desa Luhurjaya, Kecamatan Cipanas, Kab. Lebak, Provinsi Banten.

Penulis telah melahirkan 19 buku antara lain:

1. Buku antologi ”Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng” Juli 2020. 

2. Buku Solo “Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat” Agustus 2020. 

3. Buku kolaborasi Prof. Richardus Eko Indrajit judulnya “Parenting 4.0: Mengenal Pribadi dan Potensi Anak Generasi Milenial Multiple Intelligence” September 2020. 

4. Buku antologi “Kisah Inspiratif Sang Guru” Oktober 2020,

5. ”Kompilasi Artikel YPTD” November 2020, 

6. Buku antologi “Jejak Digital Motivator Andal” Desember 2020, 

7. Buku antologi puisi “Patidusa Pujangga Wiyata” Desember 2020, 

8. Buku solo kedua “Kunci Sukses Menjadi Moderator Online” Desember 2020, 

9. “Kompilasi YPTD Lima” Januari 2021,  

10. Buku antologi “The Power of Silaturahmi in Wriring” Februari 2021,  

11. Antologi Best Practice Kepala Sekolah Wilayah Bina III SMP Kabupaten Lebak  berjudul “Jejak langkah Mengukir Prestasi” Februari 2021, 

12. Buku antologi puisi “Semai Sukma Ksatria” Februari 2021, 

13. Buku Solo ketiga juara 1 lomba blog tingkat nasional berjudul “Blogger Inspiratif” Maret 2021

14. Buku antologi “Haru Biru Hijrah Meraih Berkah” Maret 2021,

15. Buku antologi puisi "Makk!!!" April 2021

16. Buku antologi Puisi Patidusa "Rinai Rindu Sang Guru" April 2021

17. Buku antologi pantun "Rona Ramadan" April 2021

18. Buku antologi "Purwakarya Literasi" Mei 2021

19. Buku antologi “Membongkar Rahasia Menulis ala Guru Blogger’  Juni 2021

 

 

 

Penulis dapat di hubungi melalui

Alamat email: aamnurhasanah120888@gmail.com 

Akun Facebook: Aam Nurhasanah  

Akun Instagram:  aamnurhasanah88

 

 

 

 

 

Jumat, 02 Juli 2021

Sakit Perut

Foto diambil sebelum sakit


Dua hari ini perut sakit sekali. Mules, melilit, enek, mual, muntah pun tak ada apa pun hanya air.  Bila malam tiba, badan jadi menggigil, panas dingin. Baju yang dipakai basah oleh keringat. Sempat berpikir ini gejala biasa perempuan dikala sedang datang bulan. 

Malamnya berobat ke Dokter Dadang, lalu kuceritakan kisah sakit perutku. Diberilah aku obat. Namun, obat ya obat. Sakit perutku malah tambah jadi. 

Kakak Perempuan, Teh Nur namanya, jadi khawatir. Segera meminta air doa kepada paman. Air doa pun segera aku minum satu gelas besar. Teh Nur, lalu bertanya ke tetangga tentang obat sakit perut, ada yang memberitahu menggunakan daun saga. Aku terpaksa minum satu gelas, namun baru 5 detik sampai tenggorokan, daun saganya kemuntahkan lagi. Pait sekali rasanya. 

Karena sakit, terpaksa membatalkan acara zoom dengan Madam Heddy yang harusnya dilaksanakan besok malam. Mau gimana lagi, perut sedang tak bersahabat. 

Ya Allah, mohon segera angkat penyakitku. Tak betah rasanya lama-lama di tempat tidur. Ingin segera berbagi dengan banyak orang. Banyak tugas yang sudah menanti di depan mata. 

Semoga jika aku sehat nanti, aku bisa menjaga pola makanku dan lebih menjaga kesehatan. Aminn.



 

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...