Sabtu, 05 Februari 2022

MENULIS 40 BUKU

 

MENULIS 40 BUKU

Oleh: Aam Nurhasanah, S.Pd.

 

Menulis adalah hal yang sangat menyenangkan. Dahulu, saat masih memakai seragam putih abu, aku mempunyai seorang guru Bahasa Indonesia, Ibu Saroh Jarmin namanya. Aku sangat termotivasi dengan beliau. Ia selalu melingkari setiap tulisanku yang salah dengan pulpen berwarna merah. Dari hal tersebut aku bermimpi ingin menjadi guru Bahasa Indonesia. Minat menulis pun aku lanjutkan saat kuliah dan mengambil jurusan DIKSATRASIADA di STKIP SETIA BUDHI Rangkasbitung. Saat itu, kebanyakan menulis makalah, KTI, dan segudang laporan lainnya termasuk skripsi.

Saat pandemi merebak di Indonesia tepatnya bulan Maret 2020, aku tergabung dalam salah satu kelas menulis online yang diberi nama KELAS BELAJAR MENULIS GRATIS. Ajakan kelas menulis ini aku dapatkan dari salah satu teman Kepala Sekolah SDN 1 Bintangsari Cipanas yaitu Ibu Sulistijowati, S.Pd. Kelas belajar menulis gratis ini dibentuk oleh Bapak Wijaya Kusumah yang akrab disapa Omjay.

Aku tergabung dalam kelas Belajar Menulis(BM) Gelombang 8 kala itu. Namun, karena tidak fokus, aku tertinggal materi dan tidak membuat resume. Semangat menulis hampir redup dan cita-cita menerbitkan buku hampir padam.  Akhirnya aku kembali memupuk rasa semangat dan berjuang  kembali mengulang kelas di Belajar Menulis (BM) Gelombang 12. Keberanian menulis resume pun timbul karena dorongan dan motivasi dari teman-teman satu kelas. Bahagianya bisa berlomba-lomba kebaikan melalui tulisan.

Sebelum memulai buku solo atau buku yang ditulis sendiri, aku memulai tulisan dengan buku antologi. Buku antologi adalah buku yang ditulis secara bersama-sama dan prosesnya lebih cepat dibanding menulis sendiri. Di dalam buku antologi, setiap peserta diberikan jatah tulisan kira-kira 3-5 halaman A4 yang kemudian diedit oleh tenaga editor yang profesional. Dari desain cover hingga biaya penerbitan, ditanggung secara gotong royong sehingga penulis tidak perlu pusing memikirkan proses kelahiran bukunya. Buku antologi perdana pun lahir dengan judul SEMANGAT MENULIS BERSAMA BU KANJENG. Inilah sejarah buku pertamaku saat menjadi peserta kelas BM 12 yang bukunya diedit oleh Bapak Roni Bani dari Kupang, NTT.

Hingga pada saatnya, aku tak menyangka bisa menerbitkan buku. Sebelumnya ini hanyalah sebuah mimpi yang telah berubah menjadi nyata. Hal yang dahulu terasa sulit, sekarang terasa mudah. Aku telah menemukan kuncinya. Ternyata menulis itu tidak sulit, yang sulit adalah memulai tulisan. Sempat ragu dan bertanya pada diri sendiri, apakah Aku bisa menerbitkan buku? Tanpa terasa, sudah 40 buku yang lahir baik itu buku solo maupun antologi. Dengan mengikuti kelas ini lahirlah buku solo perdanaku dengan judul MENGUKIR MIMPI JADI PENULIS HEBAT.

Pentingnya motivator dan inspirator orang terdekat dalam memotivasi diri untuk terus menggaungkan dunia literasi, itu semua tak luput dari dukungan Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. atau akrab disapa Bu Kanjeng. Kedekatan dengan beliau membuatku semakin semangat dalam melahirkan beberapa buku selanjutnya. Sempat saat aku beberapa kali bertugas menjadi moderator di kelas Omjay, pengalaman tersebut aku abadikan supaya tidak hilang dalam buku yang berjudul KUNCI SUKSES MENJADI MODERATOR ONLINE. Di dalam buku ini, aku meminta kata sambutan dari Dr. Ngainun Naim yang sangat andil dalam meningkatkan dunia literasiku.

Saat mengikuti lomba blog yang diadakan Om Jay dan PGRI selama 28 hari, momen special tersebut Akuabadikan menjadi buku solo ketiga yang berjudul BLOGGER INSPIRATIF.  Di dalam buku tersebut berisi pengalaman ngeblog di YPTD selama 28 hari. Alhamdulillah, aku mendapatkan juara 1 lomba ngeblog ini dan memenangkan sejumlah uang dan Printer Epson L120.Pengalaman menjadi moderator, kurator, dan editor pun tak luput aku geluti.

Untuk pertama kalinya dengan percaya diri, aku mengubah naskah mentah novel Juminah, yang berjudul “Seindah Takdir Cinta” berubah menjadi novel yang enak untuk dibaca. Tidak terasa, jumlah novelnya mencapai 300 halaman dan isinya sangat menggugah jiwa. Bagaimana tidak, seorang santri yang mengabdikan diri menjadi seorang devisa negara dengan menjadi TKI selama 5 tahun lamanya. Ia harus berjuang sebagai tulang punggung keluarga kaena Juminah adalah anak tertua di keluarganya. Haru biru perjalanan cinta Juminah pun akhirnya menemukan secercah harapan. Juminah pulang kampung dan menikah dengan lelaki yang pernah ia cintai semasa SMP.

Selain menjadi editor buku, aku juga ikut challenge menulis satu minggu bersama Prof. Richardus Eko Indrajit dan tembus ke penerbit mayor PT Andi offset Yogyakarta. Judul bukunya adalah PARENTING 4.0: MENGENAL PRIBADI DAN POTENSI ANAK GENERASI MILENIAL MULTIPLE INTELLIGENCE. Seperti mimpi melihat buku yang aku tulis terpajang di rak toko buku Gramedia yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pengalaman akan hilang jika tidak dituliskan. Kumpulan karyaku selama ini, tercover dalam buku solo ke-4 berjudul RAJIN MENULIS BERBUAH MANIS. Oleh karena itu aku membuat keputusan untuk menuliskan semua kisah yang aku alami sehingga bisa bermanfaat untuk orang lain. Bahagia rasanya jika tulisan yang kita anggap sederhana, namun memberi arti bagi sesama. Jika engkau ingin mengenal dunia maka MEMBACALAH. Jika engkau ingin dikenal dunia maka MENULISLAH. Maka, saat engkau tiada, jejakmu akan terukir dalam sejarah.



       Judul buah karyaku sejak Juli 2020 sampai Januari 2022.

  1. Antologi ”Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng” Juli 2020.
  2. Buku Solo “Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat” Agustus 2020.
  3. Buku kolaborasi Prof. Richardus Eko Indrajit judulnya “Parenting 4.0: Mengenal Pribadi dan Potensi Anak Generasi Milenial Multiple Intelligence” September 2020.
  4. Buku antologi “Kisah Inspiratif Sang Guru” Oktober 2020,
  5. ”Kompilasi Artikel YPTD” November 2020, 
  6. “Jejak Digital Motivator Andal” Desember 2020,
  7. “Patidusa Pujangga Wiyata” Desember 2020,
  8. Buku solo kedua “Kunci Sukses Menjadi Moderator Online” Desember 2020,
  9. “Kompilasi YPTD Lima” Januari 2021, 
  10. “The Power of Silaturahmi in Wriring” Februari 2021, 
  11. Antologi kepala sekolah Wilayah Bina III SMP Kabupaten Lebak  berjudul “Jejak langkah Mengukir Prestasi” Februari 2021,
  12. antologi puisi “Semai Sukma Ksatria” Februari 2021,
  13. Buku Solo ketiga juara 1 lomba blog tingkat nasional berjudul “Blogger Inspiratif” Maret 2021
  14. Buku antologi “Haru Biru Hijrah Meraih Berkah” Maret 2021,
  15. Buku Antologi Puisi “Mak!” Sajak Terindah untuk Ibu, April  2021
  16. Buku antologi Puisi Patidusa "Rinai Rindu Sang Guru" Mei 2021
  17.  Buku antologi pantun "Rona Ramadan" Mei 2021
  18.  Buku antologi "Purwakarya Literasi" Mei 2021
  19.  Buku antologi puisi "Prangko Merah Muda" Juni 2021
  20. Buku antologi "Membongkar Rahasia Menulis ala Guru Blogger" Juni 2021
  21.  Buku antologi "Writing is my passion Jilid 1" Agustus 2021
  22. Buku antologi "Writing is my passion Jilid 2" Agustus 2021
  23. Buku antologi "Merdeka Berpantun" Agustus 2021
  24. Buku antologi Puisi Kemerdekaan Agustus 2021
  25. Buku antologi Tim F1 "Literasi, Solusi Saat Pandemi" terbit September 2021
  26. Buku Biografi "Bait Kata Perjalanan Hidup" terbit September 2021
  27. Buku Antologi Ultah YPTD 1, September 2021
  28. Bangga Jadi Orang Indonesia, Oktober 2021
  29. Geliat Literasi Negeriku, Oktober 2021
  30. Buku Antologi "Jalan Terjal Menulis Buku" Oktober 2021 antologi komunitas Sahabat Pena Kita(SPK) founder Dr. Ngainun Naim.
  31.  Antologi Cerpen "Janji" Komunitas Dailitera Oktober 2021
  32.  Antologi puisi "Luka" Komunitas Dailitera Oktober 2021
  33.  Antologi Faksi "Jejak Pena Pengembara Aksara" November 2021
  34. Antologi pantun "Pantunesia Karakter Bangsa"
  35.  Antologi "Inspirasi Menulis dan Menerbitkan Buku," November 2021
  36.  Antologi "How to be a writer" November 2021
  37.  Antologi puisi Pesona Telelet Desember 2021
  38. Antologi Mengukir Keabadian dalam Kebersamaan Desember 2021
  39. Antologi pantun Senandung Ibu Desember 2021
  40. Buku solo ke-4 "Rajin Menulis Berbuah Manis" Januari 2022

 

 

 

 

 

 

 

 

Bionarasi

 

 

Aam Nurhasanah, S.Pd. Lahir di Cipanas, tanggal 12 Agustus 1988. Menempuh masa pendidikan mulai dari SD Negeri Bintangresmi 02, SMP Negeri 1 Cipanas, SMA Negeri 1 Cipanas, Kuliah S1 di STKIP SETIA BUDHI Rangkasbitung, Prodi DIKSATRASIADA dan lulus tahun 2012. Saat ini, Penulis menjadi kepala sekolah di SMP-SMKS MATHLA’UL HIDAYAH CIPANAS (SMPS Mahida), sampai sekarang di Kp. Hamberang, Desa Luhurjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Sejak bergabung di kelas belajar menulis Omjay dan PGRI, penulis telah melahirkan 40 buku antara lain 4 buku solo dengan judul Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat, Kunci Sukses Menjadi Moderator Online, Blogger Inspiratif, dan Rajin Menulis Berbuah Manis. Pernah Satu buku kolaborasi dengan Prof. Richardus Eko Indrajit berjudul Parenting 4.0: Mengenal Pribadi dan Potensi Anak Generasi Milenial Multiple Intelligence, dan 35 buku antologi fiksi dan nonfiksi. Surel: aamnurhasanah120888@gmail.com  /WA: 085710996088


 DOKUMENTASI COVER BUKU SOLO








DOKUMENTASI COVER BUKU ANTOLOGI & KEGIATAN  LITERASIKU





































 


























































Kamis, 27 Januari 2022

PEMENANG SEJATI

 

Flyer Pelatihan Pertemuan ke-5

Tadi malam adalah pertemuan ke-5 kelas BM Gelombang 23-24. Ada sekitar 25 pertanyaan dan 50 link blog peserta yang wajib saya kunjungi. 

Seperti janji saya tadi malam, saya akan mengirimkan beberapa hadiah buku kepada para peserta. Siapakah yang berhak mendapatkan buku terbaru saya?

Kategori Resume Terbaik

1. Dwi Yanti (BM 23)

https://yantisdnmuncultiga.blogspot.com/2022/01/menulis-membuatku-naik-kelas-dan.html

Alasannya: Tampilan blog sangat baik, ada menu di tampilan blog, bahasa resume dibuat dengan sudut pandang sendiri dengan budaya MALU(Menulis Saja, Lupakan Umur) yang diambil dari Pak D dan dikembangkan dalam resume sendiri. Tandanya Si Penulis mencari bahan dari luar dan dikembangkan dalam tulisan yang baru. Blogger kreatif dan inovatif. 

2. Rismaya(BM 23)

https://yayabisa.blogspot.com/2022/01/menulis-membuatku-berprestasi-judul.html

Alasannya:

Tampilan resume sangat baik, dibuka dengan kalimat yang menarik dan sudut pandang yang berbeda. Biasanya, orang akan jatuh cinta jika kita menuliskan dengan gaya beda namun pesan dari narasmber tetap tersampaikan dengan baik. 

3. Ahmad Amali Kurniawan(BM 24)

https://ahmadamalikurniawan.blogspot.com/2022/01/how-to-be-f1.html

Alasannya: 

Saya terpesona dengan gaya tuturnya yang memiliki ciri khas dan bahasa dikemas dengan menarik. Pasti akan jadi penulis hebat di masa depan. Gali dan kembangkan terus potensi tulisan Bapak ya. Semangat terus. 

Awalnya, saya hanya ingin memberikan 3 buku. Namun melihat kegigihan Pak Frans, saya tambahkan:

Kategori Penanya Terbaik.

P15 :

Frans Fernandez (BM23) dari SMPN 1 Praya Lombok Tengah bertanya:

1. Energi atau motivasi yang membuat ibu berubah dari guru biasa menjadi penulis. 

2. Motivasi yang mengubah dari penulis biasa menjadi penulis produktif dan bermutu.

3. Ide yang muncul untuk menulis itu diperoleh dari mana saja.

4. Bagaimana mengolah ide-ide itu menjadi tulisan berbobot.

5. Selain kepuasan batin bahwa tulisan kita diterbitkan, juga ada kepuasan finansial. Sehingga makin semangat dalam berkarya. Apa rahasianya?

Maaf banyak pertanyaan yang saya tahan ini.

Terimakasih...

Jika ingin main ke blognya Pak Frans, klik

https://fransiscoxfpraya.blogspot.com/2022/01/menulis-membuatku-naik-kelas-dan.html

Melihat semangat Pak Frans menjadi ULAMA(USIA LANJUT MASIH AKTIF), ini adalah bukti bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar. Kegigihan dan ketulusan Pak Frans membuat resume dengan pembuka TIGA TOKO BANGSA dan mengaitkan dengan cerita narasumber, tentu bukan hal yang mudah. 

Selamat untuk para pemenang, silakan japri alamatnya yah. Untuk yang sudah buat resume namun belum dapat hadiah, sesungguhnya kalian adalah pemenang sejati karena sudah berhasil menaklukan rasa malas untuk tidak menunda tugas resume. 

Tulisan semua peserta sangat luar biasa. Saya yakin semua akan berproses dan akan menjadi penulis hebat di masa depan. 

Salam blogger inspiratif.

Aam Nurhasanah, S.Pd. 





Senin, 17 Januari 2022

BANDREK BAJIGUR SUKABUMI

 
Nikmatnya Bandrek campur Bajigur



Minggu lalu, tanggal 13 Januari, ada babang kurir yang datang memberikan satu buah paket. Mataku langsung tertuju pada si Pengirim, Ms. Phia Sukabumi. 

Memang hubungan kami sangat dekat meskipun raga belum pernah bertatap.  Namun, bingkisan ini sebagai perekat supaya silaturahmi tidak putus meskipun kelas menulis gelombang 20 telah usai. 

Yah, tim F1 yang lahir dengan ketua kelas Pak Dail Ma'ruf dengan sekertaris kece Miss Phia, kelas dan kekeluargaan sangat merekat. Apalagi ditambah Bu Helwiah sang pelopor penyemangat tim F1. 

Singkat cerita, 6 bulan pun telah berlalu. Miss Phia sempat menyandang gelar Bilingual Blogger karena kemampuannya yang sangat spesial menulis resume dengan Bahasa Inggris. Tidak hanya itu, Miss Phia juga meraih juara blog ke-2 dan mendapatkan hadiah printer Epson L120 seperti saat aku menjuarai lomba blog Maret, tahun lalu. 

Sambil menikmati satu gelas bandrek campur bajigur malam ini, WA Grup Lagerunal adalah tempat di mana hasrat  naluri menulisku selalu timbul untuk menuliskan kisah baru. Sebuah kisah yang dimulai dari candaan Pak D tentang jeruk masam yang dibiarkan tergeletak dan akhirnya dimakan Nungki, mengundang tawa seisi grup. 

Sambil menyematkan Pantun Bale, semangat menulisku pun terpancing dan mulai menulis betapa nikmatnya memiliki sebuah keluarga baru yang mau berbagi minuman khas Sikabumi. Satu lembar bajigur, ditambah 3 lembar bandrek, sangat cukup untuk dibagikan lagi kepada sodara di rumah. 

Minuman khas Sukabumi, Bajigur Bandrek 

Bandrek adalah sejenis minuman yang mengandung jahe, gula merah, dan gula putih. Sedangkan bajigur, ada rasa kencur saat mencobanya. Tapi, rasanya lebih mantap jika disatukan antara bajigur dan bandreknya. Terasa lebih sedap dan nikmat apalagi di minum saat dini hari seperti sekarang dan kandungan jahe, memiliki manfaat yang naik untuk tubuh loh. 

Jam di dinding berdetak 30 menit lebih cepat dari dugaanku. Tak terasa satu postingan ini berlalu dengan jeda 30 menit. Tak mengapa lah, hal itu tak sedikitpun menyurutkan semangatku untuk menuliskan kisah ini. 

Terima kasih ya Miss Phia, sudah repot-repot mengirimkan bingkisan ini. Semoga kebaikan Miss Phia dibalas Allah SWT. Aminnn..

#Pantun Bale 

#Senin, 17 Januari 2022



Kamis, 13 Januari 2022

SEMANGAT PECAHKAN MISTERI 2 BOX KUE BALOK



Tepat 2 hari sebelum perjalanan Wisata Dieng bersama MKKS SUBRAYON 3 Lebak Banten, tepatnya 5 Januari 2022, sempat dikejutkan dengan isi paket namun tidak ada pengirim aslinya. Hanya ada nama toko kue beserta kalender 2022. 

Saya agak ragu awalnya saat menerima paket ini, apakah salah kirim atau bukan, tapi penerima memang atas nama saya sendiri. Saking penasaran langsung buka isi paket dan ternyata isinya 2 box kue balok lumer yang siap untuk disantap. 

Namun, diri masih tak berani memakan kuenya. Lama saya pandangi, langsung kirim foto ke beberapa teman dimulai dari asal kuenya, BEKASI. Dalam benak saya, saat itu hanya terpikirkan Bu Helwiyah dan Bu Hj. Deswati. 

Awalnya saya mengira antara Bu Helwi dan Bu Haji yang mengirimkan kue tersebut. Tapi, keduanya tidak merasa mengirim dan belum tahu toko kue tersebut. 

Masih berusaha mencari siapa tahu pengirimnya, mulai melacak nomer WA toko kue tersebut dan menjapri untuk memberi tahu bahwa kuenya sudah sampai. Namun tak berani makan jika belum tahu pengirimnya siapa. 

Awalnya si pemilik toko hanya menyebutkan Yhantie Zhehaz. Masih belum terpikir ini siapa, saya inbok lagi Bu Helwi untuk menanyakan peserta bernama Yanti. Alhamdulillah, jawaban Bu Helwi langsung jitu. 

"Itu Bun, Raliyanti. Alumni BM 20 orang Cilandak."

"Wah, iya benar. Makasih Bu Helwi." 

"Sama-sama bun. Rezeki halal. Selamat makan," timpal Bu Ewi. 

Merasa bahagia dikelilingi orang-orang baik. Sebelumnya, saya memang yang mengedit naskah buku solo Bu Raliyanti sehingga buku solonya sudah lahir dengan selamat. Beliau juga sudah memberikan 1 pic bukunya yang menurut saya sangat bagus sekali karena banyak sentuhan motivasi dari para penulis dunia. 

Dengan penuh semangat mengucapkan terima kasih kepada Bu Raliyanti melalui pesan WA. Sudah merepotkan mengirimkan cemilan yang sangat lezat sekali. Semoga Allah yang membalas segala kebaikan Bu Raliyanti. 

Semangat menemukan si pengirim kue rasanya melebihi semangat Wisata Dieng yang penuh kenangan. Tempat yang indah di dataran tinggi Wonosobo, membuat hati masih terpesona akan dahsyatnya panorama alam yang masih asri. 



Candi Arjuna

Semoga suatu saat nanti bisa bertemu dengan Bunda Raliyanti dan teman-teman peserta kelas menulis, yang semangat belajar dan kekeluargaannya sangat dalam sekali. Bangga bisa menjadi saksi lahirnya para penulis yang mengaku pemula tapi karyanya sungguh luar biasa. Jangan pernah padamkan kobar semangat berbagi dan menginspirasi negeri. Berbuat baiklah dan bermanfaat bagi sesama itu yang paling utama.  


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah


Logo Kamis Menulis edisi 13 Januari 2022



Kamis, 06 Januari 2022

Hidup harus Optimis

Logo Kamis Menulis


Kamis Menulis edisi 6 Januari 2022, dimulai dengan kata Optimis. Pada dasarnya, kata optimis merupakan sikap berpikir positif yang ditujukan seseorang saat menghadapi berbagai macam aspek kehidupan. 

Jika kita memiliki sikap optimis, saya yakin semua hal akan berjalan dengan baik. Contoh: 

Saat saya 11 tahun mengajar sebagai guru honor di salah satu sekolah swasta, tak pernah terpikir sedikit pun akan berhasil lulus PPPK Tahap 2. 

Selama ada tes CPNS, pernah dua kali mengikuti dan selalu gagal,  namun tak pernah menyerah mencoba dan mencoba terus. 

Hingga pada saat ini, Allah menjawab indah semua doa dan perjuangan hambanya yang tak pernah mengeluh. Mencoba bersyukur dengan gaji Rp 300.000,- yang dibayar selama 4 bulan sekali dari dana Bantuan Operasional Sekolah(BOS). 

Sikap optimis diperlukan dalam hidup untuk meyakini sesuatu bahwa jika yang kita lakukan ini adalah hal yang baik, maka niscaya akan mendapat kemudahan di kemudian hari. 


Sumber video: Diambil dari kiriman teman di WhatsApp Grup MKKS Subrayon 3 Lebak

Terus berpikir positif dan buang pikiran negatif. Tidak ada perjuangan yang sia-sia selama kita mengabdi dengan tulus dan ikhlas mencerdaskan anak bangsa. 

Optimis mengajarkan kepada saya arti dari sebuah kesabaran, keikhlasan, ketulusan berjuang tanpa pamrih akan berbuah manis.
Terima kasih ya Allah. Telah engkau kabulkan perjuangan menjadi ASN PPPK. Semoga teman-teman yang belum beruntung bisa lolos di tahap 3. Aminnn..

Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd.


Kamis, 09 Desember 2021

Kisah Haru Rumini


Jenazah Rumini(28) dan Neneknya Salamah(71)

Kamis menulis kali ini dimulai dengan tema Bencana. Meski sedang sibuk persiapan PPPK besok, tak menjadi alasan untuk tidak mengikuti tantangan program Kamis Menulis Lagerunal. 

Sudah banyak yang posting link blog di Lagerunal termasuk Omjay. Semangat sekali melihat Omjay mengajak para peserta untuk ikut serta menulis tema bencana. 

Saat ini, erupsi Semeru menorehkan sepenggal kisah yang mengaharu biru. Sabtu, 4 Desember 2021 menjadi saksi bisu dari fenomena erupsi terjadi di kawasan Gunung Semeru. Menurut data yang dirilis BNPB per Selasa sore, tercatat sebanyak 56 orang mengalami luka-luka, 17 orang hilang, serta 34 orang meninggal dunia.

Sementara itu, erupsi yang membawa awan panas serta guguran lava secara langsung mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak. Salah satu rumah tersebut yakni milik keluarga Rumini (28).

Terletak di Desa Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, rumah Rumini tersapu material vulkanik. Salah satu rumah yang terdampak tersebut nampak dipenuhi dengan debu vulkanik yang bercampur dengan air hujan.

Di dalam rumah itulah, Rumini ditemukan dengan posisi mendekap sang nenek di area dapur. Rumini memilih untuk tidak meninggalkan sang nenek yang telah renta dan tak mampu berjalan serta berlari. Rumini dan Salamah lantas tertimpa reruntuhan bangunan dan ditemukan meninggal dunia.

Kisah Rumini menjadi viral di berbagai media sosial. Sempat wanita itu dikabarkan ibunya namun ternyata adalah neneknya. Perjuangan Rumini yang memilih untuk melindungi neneknya hingga akhir hidupnya menuai banyak doa dari warga. Sosok heroiknya akan terkenang meskipun ia telah tiada. 

Bagaimana dengan kita? Apakah kita bisa melakukan hal yang sama? Jika posisi tersebut berlaku pada saya, tentunya saya akan melakukan hal yang sama. Semoga Rumini, neneknya, dan para korban erupsi Semeru mendapat surga terindah. Aminn.. 

Kisah Rumini mengajarkan pada kita, melindungi orang tercinta adalah tugas mulia. Saya yakin, Rumini dan sang nenek sedang tersenyum di surga. Selamat jalan Rumini. Kisahmu akan selalu abadi dalam edisi Kamis Menulis bersama Lagerunal. 

Logo Kamis Menulis



Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah


Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...