Rabu, 12 Agustus 2020

INOVASI PEMBELAJARAN PJJ YANG EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

DEFINISI PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ)

PJJ adalah suatu bentuk sistem  pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memperoleh ilmu dengan tidak harus bertatap muka langsung dengan pengajar. Tatap muka akan tetap dilaksanakan sesekali hanya untuk meninjau keadaan peserta didik, apakah peserta didik ada kesulitan dalam mempelajari materi, dan masalah-masalah lainnya. Komunikasi antara pengajar dengan peserta didik dilakukan melalui media PJJ itu sendiri, tergantung pada media apa yang dipilih. Media yang digunakan dalam PJJ hendaknya juga tidak memberatkan peserta didik, sehingga PJJ bisa dijadikan solusi bagi peserta didik yang tidak mempunyai kemungkinan untuk mengikuti pendidikan konvensional.

Pendidikan jarak jauh merupakan suatu system yang sangat cocok diterapkan di Indonesia dikarenakan Indonesia adalah negara yang cukup luas dan terdiri dari beribu-ribu pulau. Keadaan geografis Indonesia ini menjadi salah satu faktor ketidakmerataan pendidikan di Indonesia karena pendidikan sulit didapatkan di tempat-tempat terpencil yang berada di wilayah Indonesia. 

Selain keadaan geografis Indonesia tersebut, faktor ketersediaan pengajar di Indonesia juga masih bisa dibilang kurang untuk memenuhi tuntutan pendidikan yang ada di Indonesia. Masyarakat Indonesia pun tidak semuanya bisa mengikuti pendidikan konvensional, mereka mungkin akan lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan dengan sekadar mengenyam pendidikan. PJJ merupakan solusi dari permasalahan pendidikan di Indonesia tersebut. Dengan PJJ, masyarakat bisa memperoleh pendidikan dengan cara yang mudah dan tidak akan mengganggu pekerjaan mereka.

PJJ harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak memberatkan peserta didik. PJJ hendaknya dikemas semenarik mungkin sehingga peserta didik mempunyai semangat dalam menuntut ilmu, dan juga tidak mengalami kebosanan dengan sistem pembelajaran tersebut. Dikarenakan model pembelajaran PJJ yang tidak bertemu dosen secara intensif, sangat dimungkinkan jika peserta didik akan mengalami kebosanan dalam mempelajari matesi pembelajaran. Media menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan PJJ terhadap pemahaman belajar peserta didik pada suatu materi pembelajaran. PJJ seharusnya tidak hanya diberikan lewat tutorial, tatap muka langsung dengan pengajar juga sangat diperlukan.

Selain beberapa faktor diatas, faktor intern dari peserta didik juga menjadi salah satu penentu keberhasilan PJJ. Faktor intern ini bisa berupa:

a) kemauan belajar peserta didik,

b) kemandirian peserta didik dalam melaksanakan pendidikan jarak jauh,

c) keaktifan peserta didik selama mengikuti pembelajaran, interaksi antara pengajar dengan peserta didik, dan

d) rasa keingintahuan peserta didik terhadap materi pembelajaran yang sedang dipelajari.

Pelaksanaan PJJ bukan tanpa halangan. jika PJJ dilakukan sesuai aturan yang ada peserta didik sangat tidak mungkin belajar sendiri dikarenakan ada pengajar tetap yang sesekali akan memantau peserta didik. Materi yang digunakan pun berasal dari pengajar, sangat jauh berbeda dengan belajar sendiri yang mencari materi sendiri dan tanpa ada pengajar yang memantau perkembangan belajar.

Kemandirian peserta didik akan sangat terlihat pada saat ada tugas yang diberikan. Dikarenakan kemungkinan untuk bertemu pengajar sangat sedikit maka peserta didik harus mempunyai strategi sendiri dalam pembelajaran dengan sistem PJJ ini. Interaksi juga sangat diperlukan peserta didik sangat dianjurkan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan pengajar demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Keefektifan PJJ terhadap pemahaman belajar peserta didik menjadi salah satu faktor pertimbangan penerapan PJJ untuk pendidikan jangka panjang. Memang bukan hanya faktor pengajar dan system pembelajarannya saja yang berpengaruh, tetapi kedua hal tersebut turut mendorong faktor yang lain yaitu tingkat keingintahuan dan juga kemandirian dari peserta didik. 

Penentuan efektif atau tidaknya PJJ untuk digunakan dalam pembelajaran sangat tergantung pada peserta didik. Jika pengajar sudah memberikan yang terbaik untuk proses pembelajaran dan peserta didik tetap saja tidak mempunyai rasa keingintahuan dan juga kemandirian maka semua itu akan sia-sia dan bisa dikatakan bahwa PJJ tidak efektif untuk pembelajaran.

Penilaian keefektifan PJJ tidak bisa dilakukan menyeluruh pada suatu negara, akan tetapi lebih baik dilakukan pada tingkatan daerah karena SDM yang ada di daerah yang satu dengan lainnya mungkin akan berbeda. Pada cakupan sebuah negara yang besar seperti Indonesia, sangat tidak mungkin SDM yang ada akan empunyai kemampuan yang sama.

Jadi, bisa dikatakan keefektifan PJJ terhadap pemahaman belajar peserta didik sangat bergantung pada individu yang menjadi peserta didik.PJJ bisa dikatakan efektif jika kebenyakan peserta didik berhasil dengan model pembelajaran ini. Semuanya dikembalikan lagi kepada pelaksana PJJ, baik pengajar maupun peseta didik.

Efektifitas pendidikan jarak jauh terhadap prestasi peserta didik

Pada era sekarang ini, PJJ sudah bukan hal asing lagi dilakukan untuk pembelajaran di sekolah yang notabene merupakan lembaga pembelajaran konvensional. Media PJJ yang digunakan pun sudah semakin modern seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat.

Keefektifan PJJ terhadap prestasi peserta didik pun kembali dipertanyakan. Apakah peserta didik akan memahami materi yang disampaikan? Sementara selama ini mereka cenderung menerima materi dengan pembelajaran konvensional. 

Pada peserta didik yang menjalani PJJ dan juga menerima materi langsung dari pengajar, biasanya mereka cenderung belum bisa menerima system PJJ ini. Pada kali pertama mereka mengikuti PJJ mereka mungkin akan gagal, tapi tidak menutup kemungkinan ada peserta didik yang langsung bisa mengikuti ritme pembelajaran pada PJJ.

Untuk peserta didik yang sulit menyesuaikan, PJJ mungkin akan sangat membebani, untuk itu peran pengajar sangat diperlukan dalam hal ini. Jangan langsung menerapkan PJJ kepada peserta didik, tetapi diperlukan pengenalan terlebih dahulu. Oleh karena hal itu, PJJ kurang efektif untuk meningkatkan prestasi peserta.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) bukan berarti pembelajaran daring/online. Dikdasmen Kemendikbud  menjelaskan PJJ terdiri dari dua kategori yakni daring dan luring.“PJJ itu tidak sama dengan pembelajaran daring. Jadi mohon ini kadang-kadang orang menyamakan PJJ sama dengan pembelajaran daring.

Pembelajaran daring yaitu kegiatan belajar yang dilakukan oleh guru secara interaktif dengan memanfaatkan aplikasi video conference seperti Zoom, Google Meeting, dan lainnya. Selain itu, guru dan siswa juga bisa memanfaatkan fitur Rumah Belajar yang disediakan Kemendikbud maupun program belajar dari swasta seperti Zenius dan Ruang Belajar serta melalui media sosial seperti YouTube, Facebook, Instagram dan seluruh layanan berbasis digital dapat dioptimalkan untuk pembelajaran daring.Itu memang salah satu opsi yang disarankan agar ada interaksi antara guru dengan murid manakala tidak ada hambatan akses internet, gawai, dan tidak ada hambatan biaya pulsa, silakan itu dilakukan.

Sektor Pendidikan Dibuka Paling Akhir Namun, apabila siswa dan guru kesulitan memperoleh akses internet, gawai ataupun biaya membeli pulsa maka PJJ bisa dilakukan secara luar jaringan (luring). Pembelajaran secara luring ini dapat diaplikasikan dengan memanfaatkan buku pegangan siswa. Kemudian, guru dapat melakukan kunjungan ke rumah para siswa dengan membentuk kelompok belajar.

Kalau dulu buku pegangan siswa hanya boleh dipakai di sekolah, maka sekarang harus dipinjamkan kepada siswa agar bisa dipelajari di rumah. Kemudian guru nanti setiap saat, entah melalui orang tuanya, melalui kunjungan ke rumah atau kunjungan ke kelompok-kelompok kecil, seperti itu nanti anak-anak belajarnya.Jika terdapat akses televisi, siswa dapat menyaksikan program Belajar Dari Rumah yang disiarkan di TVRI dengan tema literasi, numerasi, dan pengembangan karakter. Sejumlah daerah juga menyediakan pembelajaran berbasis radio.  Jadi ini pilihan-pilihan bagi daerah yang memang akses internetnya tidak sebaik beberapa tempat.

MEMBANGUN INDONESIA MELALUI DUNIA PENDIDIKAN DENGAN PEMBELAJARAN DARING YANG EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menegaskan bagi kalangan pendidik yang saat ini masih memberikan PJJ secara daring harus memperhatikan pedoman belajar di rumah (BDR) berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah (BDR) dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.

Surat edaran tersebut berlandaskan Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, yang bertujuan memastikan pemenuhan hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat covid-19, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk covid-19, mencegah penyebaran dan penularan covid-19 di satuan pendidikan serta memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, siswa, dan orang tua/wali. Metode pelaksanaan BDR meliputi pembelajaran jarak jauh atau PJJ dalam jaringan (daring), menggunakan gawai maupun laptop melalui beberapa portal dan aplikasi pembelajaran daring.

Suatu tuntutan sekaligus tantangan baru untuk semua guru di seluruh tanah air, bagaimana mencari cara pembelajaran daring yang efektif dan menyenangkan. Lalu aplikasi online seperti Zoom, Ruang Guru, Google Classroom, Whatsapp grup, adalah beberapa contoh aplikasi yang marak digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran. Guru harus mempersiapkan materi berupa power point atau PPT untuk ditampilkan kepada semua siswa. Guru harus bekerja ekstra untuk membimbing siswa yang belum terbiasa menggunakan aplikasi pembelajaran.

Tantangan belajar daring sangat dirasakan oleh semua guru di tanah air. Yang biasanya harus menulis di papan tulis, digantikan dengan menulis di gawai atau leptop. Pembelajaran yang setiap hari tatap muka, berganti dengan video conference(VC). Teknologi internet telah mendominasi pembelajaran kali ini. Beruntunglah para guru TIK karena sangat dibutuhkan keahliannya untuk  mengawali suksesnya pembelajaran daring ini. Seperti Omjay yang telah sukses membuat kelas menulis gratis sampai bisa menerbitkan buku di masa Virus Corona yang sedang merajalela.

Inovasi pembelajaran sangat diperlukan untuk menarik perhatian siswa. Misalnya sebelum memulai kelas, selingi dulu dengan kuis google form yang menyenangkan. Kuisnya berupa materi yang akan kita ajarkan. Jadi kuis dibagi 2 sesi, seperti preetes dan postes. Dengan begitu anak akan terpancing menjawab pertanyaan dari kuis, lalu mengoreksi jawaban salah di sesi selanjutnya. Kuis semacam ini akan memberikan efek yang bagus untuk melatih keterampilan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan.

Saat kita melakukan VC dengan Siswa, berpakaianlah yang rapi seolah kita mengajar seperti biasanya. Berpenampilan seperti mengajar menunjukkan kita bahwa kita siap unyk mengajar. Kita siap untuk berbagi dan kita siap untuk memenuhi hasrat mereka untuk belajar, meskipun hanya lewat gawai atau laptop. Buatlah pembelajaran yang menyenangkan. Misalnya menuliskan materi yang diterima dan mempostingnya ke media sosial berupa blog. Itu akan terasa menyenangkan. Jadikan blog sebagai alat rekam ajaib yang menemani pembelajaran daring semua siswa. Dengan memposting tulisan di blog, mengajarkan siswa untuk terampil menulis. Lambat laun tulisan akan semakin bagus dan semakin menarik.

Membangun pendidikan di masa Covid adalah suatu era baru yang harus kita taklukan bersama. Tak lepas dari beberapa gangguan teknis dan penghambat belajar seperti gangguan sinyal, tidak punya gawai atau laptop, dan mahalnya kuota, adalah bumbu penyedap dalam kegiatan pembelajaran daring. Namun, peran orang tua sangat penting di sini. Mereka rela membeli kuota supaya anaknya tidak tertinggal kelas. Dengan demikian, kerjasama antara orangtua dan guru dalam mendidik anak menjadi poin penting akan suksesnya Belajar Dari Rumah(BDR).


3 komentar:

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...