Minggu, 22 Agustus 2021
LAUNCHING BUKU LAGERUNAL
Sabtu, 21 Agustus 2021
PENGALAMAN SERU MENJADI KURATOR BUKU
PENGALAMAN SERU MENJADI KURATOR BUKU
Definisi Buku Antologi
Definisi antologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa orang pengarang. Jadi, buku antologi adalah buku kumpulan karya tulis yang ditulis sendiri atau ditulis oleh lebih dari satu orang.
Pengalaman menulis buku antologi pertama saya adalah sejak bergabung dengan kelas belajar menulis gratis yang dibentuk oleh Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. atau akrab disapa Om Jay. Saat itu, narasumber Bu Kanjeng yang memiliki nama lengkap Dra. Sri sugiastuti, M.Pd. mengajak para peserta untuk membukukan hasil resume gelombang 12 dengan judul Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng. Saat itu ada 42 penulis yang tergabung di dalamnya. Bahagianya nama saya ada diurutan pertama kala itu.
Buku antologi pertamaku |
Seperti kata pepatah, pengalaman pertama begitu menggoda selanjutnya saya kembali ikut mengikuti buku antologi gelombang 8 yang berjudul Kisah Inspiratif Sang Guru yang ditulis 26 orang. Setelah itu saya kembali mengikuti beberapa buku antologi lainnya seperti buku antologi puisi dan antologi pantun. Ada juga buku antologi selama menjadi narasumber Selasa Berbagi di Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal) yang terdiri dari 8 orang penulis.
Definisi Kurator beserta tugasnya
Menurut KBBI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi kurator adalah ku·ra·tor n 1 pengurus atau pengawas harta benda orang yg pailit dsb; 2 anggota pengawas dr perguruan tinggi; penyantun; 3 pengurus atau pengawas museum (gedung pameran seni lukis, perpustakaan, dsb);
Kata kurator ini merujuk pada profesi spesialis yang mengurus, merawat, menjaga, mencatat, mengatalogkan, mensahihkan dan menafsirkan warisan koleksi (karya seni, karya ilmu pengetahuan dan teknologi, dan benda-benda bersejarah) yang dimiliki oleh suatu museum atau lembaga pengoleksi lain. Obyeknya bisa berupa benda-benda wujud (tangible) ataupun koleksi nirwujud (intangible collection) seperti koleksi data digital.
Pekerjaan seorang kurator berkembang lebih luas di era milenial seperti sekarang ini. Apalagi virus literasi semakin merebak saat YPTD merayakan HUT YPTD yang pertama dan mempasilitasi terbitnya buku para penulis yang mayoritas adalah para guru yang tergabung di kelas Om Jay dengan berbayar seikhlasnya. Lahirlah istilah Kurator Buku.
Tentunya lembaga nonprofit seperti YPTD sangat membantu para guru honorer seperti saya dan para pegiat literasi di Indonesia.Selama menjadi moderator di kelas Om Jay, saya diberikan tantangan oleh Bu Kanjeng untuk menjadi seorangg kurator. Awalnya saya ragu, karena masih penulis pemula. Namun, Bu Kanjeng selalu memotivasi saya untuk mau dan mampu mencoba hal baru termasuk menjadi seorang kurator.
Tugas Kurator
Ada 7 Tugas penting saat menjadi kurator buku antologi antara lain sebagai berikut.
1. Menampung seluruh naskah peserta
2. Koordinasi nama lengkap peserta beserta gelar untuk penulisan e-sertifikat dan cover penulis buku tanpa gelar biasanya disimpan di halaman depan atau belakang cover tergantung keinginan para penulis
3. Membuat panduan ketentuan naskah, form pendaftaran peserta, dan link WA Grup antologi.
4. Mendiskusikan pemilihan judul buku dan warna coverbuku. Biasanya disediakan usulan berupa list pilihan judul dan warna cover dari para peserta kemudian diadakan voting/ pemungutan suara terbanyak.
5. Memastikan semua naskah peserta berikut nama peserta sudah masuk semua sebelum buku naik ke percetakan. Jangan sampai ada penulis yang sampai salah nama dan naskahnya sampai tertinggal. Hal ini butuh pengecekan yang serius, perlihatkan daftar isi ke para penulis di grup, takutnya ada kesalahan ketik nama dan gelar.
6. Menerima transferan administrasi buku, cetak tambah buku, dan ongkos kirim sesuai alamat penulis.
7. Memastikan buku antologi sampai ke pangkuan penulisnya.
Pengalaman Berharga
Pengalaman menjadi seorang kurator adalah pengalaman yang berharga. Bu Kanjeng yang merupakan pegiat literasi andal, telah mampu membangunkan kepercayaan diri dan terus memotivasi saya agar terus berkarya. Maka lahirlah beberapa judul buku antologi dimana saya yang bertugas sebagai kuratornya antara lain: Jejak Digital Motivator Andal (Antologi peserta gelombang 16), The Power of Silaturahmi in Writing(Antologi peserta gelombang 17), Purwakarya Literasi (Antologi peserta gelombang 18), dua buah buku antologi puisi Patidusa Pujangga Wiyata dan Rinai Rindu Sang Guru, dan Buku pantun Rona Ramadan.
Ada 3 naskah buku yang sebentar lagi akan terbit di bulan Agustus 2021 sekarang adalah Writing is My Passion Jilid 1 dan Jilid 2 (Antologi peserta gelombang 19 dan 20). Proses pengumpulan naskah dilaksanakan pada bulan Juli dengan batas waktu pengiriman naskah 12 Agustus 2021.
Proses pengajuan ISBN keluar pada tanggal 19 Agustus 2021. Kata pengantar dari Om Jay baru dikirimkan semalam dan proses pengiriman nasah menunggu konfirmasi dari peserta selama 1 x 24 jam.
Semoga Allah mudahkan dan lancarkan proses penerbitan para peserta kelas menulis gelombang 19 dan 20. Ini adalah karya pertama yang berharga bagi para penulis pemula. Semangat literasi membangun negeri. YPTD selalu di hati.
Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd.
SMPS Mathla’ul Hidayah Cipanas
#KarenaMenulisAkuAda(KMAA)
#Day2KMAAYPTDChallnge
Jumat, 20 Agustus 2021
FIKSI GALAU
Jumat, 20 Agustus 2021
Tanggal 19 Agustus adalah hari ulang tahun YPTD yang pertama. Untuk memperingati HUT yang pertama YPTD, saya kembali mengikuti lomba ngeblog yang diadakan YPTD. Pengumuman pemenang diadakan melalui webinar zoom pukul 19.00 WIB. Setelah usai mendengarkan siapa pemenang lomba blog semalam, tak lama kumatikan laptop dan berdiam diri sejenak. Tiba-tiba tangan suamiku menepuk bahuku dari arah belakang dan saking kagetnya membuatku terperanjat.
“Mengapa melamun?” Suamiku membuyarkan semua lamunanku.
“Oh, begini Yah. Ini lomba blognya ‘kan sudah usai, tapi kali ini mamah kalah,” ucapku lirih.
“Mm…. begitu ya, Mah. Jadi Mamah galau nih ceritanya?”
“Bukan begitu, Ayah. Mamah hanya merasa, tulisan Mamah kemarin kurang maksimal. Hanya ditulis satu hari dan kurang persiapan.”
“Oh begitu toh ceritanya. Mamah jangan putus semangat gitu. Mungkin malam ini bukan rezeki Mamah. Kita harus bisa belajar menerima kekalahan dengan lapang dada. Mungkin lain waktu, Mamah pasti menang lagi deh,” ucap suamiku setengah membujuk.
“Siap ayah. Terima kasih atas saran dan motivasinya yah.”
“Iya, Mah. Sama-sama. Besok kalau ada lomba lagi, Mamah harus semangat dan bisa lebih konsentrasi lag yah.”
Setelah suamiku menenangkan suasana hatiku yang sedang galau, akhirnya malam itu pun berlalu tanpa beban.
BERAWAL DARI MIMPI
Cover Buku Solo Aam |
Awalnya, menulis itu memang terasa sulit. Hal itu bisa disebabkan karena kurangnya rasa percaya diri, takut tulisan jelek, takut salah ketik(typo), takut diejek dan dibuli teman, tidak mengerti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia(PUEBI), bukan ahli bahasa, merasa diri tidak berbakat, bingung mencari ide, dan segudang alasan lainnya yang membuat sebagian orang belum mau dan belum berani menerbitkan buku.
Ya, memang benar. Hal tersebut pasti pernah dialami sebagian penulis pemula termasuk saya sendiri. Namun, bagaimana cara kita menaklukan setiap masalah merupakan sebuah tantangan tersendiri. Banyak jalan menuju Roma, banyak pula cara untuk mengatasi masalahnya.
Sebenarnya kunci menulis itu adalah dengan 2M, yaitu menulis dan membaca. Dengan berlatih menulis di blog akan mengasah keterampilan menulis kita sendiri. Hal itu bisa kita lakukan dengan cara konsisten menulis setiap hari pada jam tertentu.
Dengan menulis setiap hari, keterampilan menulis kita akan semakin terasah, ibarat sebuah pisau yang semakin tajam jika sering diasah. Jangan tunggu waktu luang baru menulis, tapi menulislah dan luangkan waktumu.
Jangan jadikan menulis sebagai beban yang semakin berat saat kita ingin menulis. Hal ini bisa terjadi karena kita bingung mau menulis apa. Bahkan pernah berjam-jam di depan laptop, namun kertas halaman masih kosong karena mengalami kebuntuan menulis (Writer's Block) yang sering disingkat WB.
Kebuntuan menulis bisa kita atasi dengan membaca buku. Dengan membaca maka akan menambah pengetahuan dan menambah pembendaharaan kosa kata. Dengan membaca membuka cakrawala dunia dimana kita bisa terlibat di dalamnya.
Menulis itu sebenarnya mudah. Yang sulit adalah memulai tulisan. Ayo coba menulis dari hal-hal yang sederhana. Misalkan dari apa yang kita lihat, apa yang kita alami, apa yang kita dengar, atau dengan melihat sebuah album foto. Hal itu bisa memantik munculnya ide-ide tulisan yang berserak di sekitar kita.
Berawal dari sebuah mimpi, akhirnya buku solo pertama saya terbit dengan judul Mengukir Mimpi jadi Penulis Hebat. Buku ini lahir pada bulan Agustus 2020. Buku solo ini merupakan kado terindah saat usiaku genap 32 tahun.
Satu tahun telah berlalu, kini di ulang tahunku yang ke-33, YPTD membuat lomba menulis selama 40 hari dengan tema Karena Menulis Aku Ada (KMAA). Challenge menulis ini dilakukan sebagai target YPTD untuk menerbitkan 300 buku dalam satu tahun ke depan. Bagi yang sukses menaklukan tantangan menulis 40 hari di YPTD, tulisannya akan dibukukan.
Menulis dan membaca adalah kegiatan yang tak bisa dipisahkan. Ibarat pepatah, jika kamu ingin mengenal dunia maka membacalah. Namun, jika kamu ingin dikenal dunia maka menulislah.
Ayo kawan ikuti tantangan menulis setiap hari. Jangan takut bermimpi dan wujudkanlah mimpimu terbitkan buku sendiri seperti halnya judul buku Om Jay, Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi.
Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd.
SMPS Mathla'ul Hidayah Cipanas
Senin, 16 Agustus 2021
HUT YPTD KOBARKAN SEMANGAT LITERASI NEGERIKU
MOMENTUM LOUNCHING YPTD
Lounching YPTD |
Di masa pandemi yang melanda bumi pertiwi, tentu citra literasi semakin berkobar menembus cakrawala dan telah mengukir sebuah asa untuk menumbuhkan budaya baca di Indonesia. YPTD hadir memfasilitasi dunia penerbitan para guru dan juga teman-teman yang lainnya, yang merasa kesulitan biaya pada saat menerbitkan buku.
KILAS BALIK
Saya mengenal beliau saat menjadi moderator kelas belajar menulis Omjay dan PGRI, pada tanggal 19 Oktober 2020, dan memasuki pertemuan ke-7 di kelas belajar menulis gelombang 16. Tak terasa sekarang sudah mencapai 20 gelombang kelas menulis yang Omjay dirikan sejak bulan Januari 2020.
Pertemuan ke-7 gelombang 16 |
Saya sangat terpukau, saat mengetahui beliau 10 tahun menulis konsisten menulis 2.756 konten di Kompasiana, menerbitkan buku, dan juga seorang publisher berhati mulia yang menerbitkan buku secara gratis. Usut punya usut, Pak Haji Thamrin memanfaatkan momentum 10 tahun berkarya di Kompasiana yang dimulai sejak 19 Agustus 2010, maka dipilihlah tanggal 19 Agustus 2020 sebagai tonggak sejarah lahirnya YPTD dengan surat keputusan Kemenkumham AHU-0013926 AH 01.12. Tahun 2019, tanggal 29 Juli 2019 dengan alamat Jalan Bumi Pratama VIII Blok A 23 Kel. Dukuh, Jakarta Timur 13550, Telpon 021-87799665 dan email: thamrindahlan@gmail.com. Sejak launching Terbitkan Buku Gratis Ber-ISBN tanggal 19 Agustus 2020 sudah 36 buku diterbitkan YPTD.
PROGRAM MENULIS YPTD
Program A: Penulis telah mempunyai naskah buku segera kirim ke email thamrindahlan@gmail.com
Program B: YPTD menerbitkan Buku dari Para Penulis posting di website terbitkanbukugratis.id setelah terkumpul naskah 150 – 200 halaman.
Program C: Penulis posting di website YPTD terbitkanbukugratis.id sampai 40-50 artikel kemudian buku diterbitkan YPTD.
Buku solo ke-3 Maret 2021 |
Sebenarnya tidak ada seleksi hanya diminta Penulis menyesuaikan standard baku YPTD terkait naskah buku. YPTD menerima Nahkah Buku Penulis via email thamrindahlan@gmail.com lengkap dengan Judul, Daftar Isi, Cover depan belakang Buku dan Kata Pengantar. Simak lebih jelasnya pada link berikut https://drive.google.com/file/d/11GQZSWS0aJGSTRAQcqwlrVhTKSjFXfP-/view?usp=sharing
Ketentuan Standard baku Buku terbitan YPTD
a. Ukuran A5
b. Font 12
c. Margin 1.5/1/1/1
d. Huruf Times News Roman
e. Spasi 1.5
f. Ketebalan 150 – 200 Halaman
YPTD MEMBAWA BERKAH
YPTD lahir membawa keberkahan. Banyak guru yang merasa terbantu dengan adanya penerbitan gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun telah melahirkan ratusan buku ber-ISBN setelah memfasilitasi lomba ngeblog selama 28 hari tanpa jeda dan tulisannya pasti diterbitkan. Maka lahirlah buku ketiga saya yang berjudul Blogger Inspiratif, Kisah 28 hari guru ngeblog di YPTD. Ada juga dua naskah buku antologi saya yang merupakan kumpulan artikel postingan blog. Saat itu Bapak Ropiyandi yang menjadi kuratornya.
Seiring berjalannya waktu, terjadi pergantian branding Terbitkan Buku Gratis Ber ISBN menjadi Terbitkan Buku Bayar Seikhlasnya. Meskipun telah terjadi perputaran kebijakan yang akan berdampak pada penurunan grafik produktivitas percetakan buku, namun hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penerbit YPTD, antara lain sebagai berikut.
1. Acara bedah buku dengan menghadirkan pembahas yang memiliki kualitas untuk memberikan masukan dan saran perbaikan dari buku yang sudah diterbitkan sungguh bagus sekali. Diharapkan dengan adanya bedah buku, dari yang tadinya lupa memasukkan daftar isi, atau menulis profil penulis buku, dan hal penting lainnya, bisa direvisi di cetakan kedua sehingga isi bukunya lebih bagus lagi.
2. Selama ini, YPTD sudah memiliki desainer cover buku yang sudah membuat buku solo ketiga saya jadi nampak memukau. Siapa lagi kalau bukan Bapak Ajinata. Ilmunya dalam bidang desain grafis memang terlihat dari jam terbangnya yang luar biasa.
3. Tak hanya itu, YPTD juga memiliki editor almarhum Bapak Dian Kelana. Namun, setelah kepergian Bapak Dian Kelana, belum ada tim editor tetap yang membantu mengoreksi naskah penulis. Hal ini tentu menjadi hal penting karena naskah bagus kalau tanda baca dan ketikan banyak typo(salah ketik) kan dibacanya kurang enak dan bisa mengurangi makna tulisan.
Selain mengoreksi tulisan, penulisan nomer halaman juga penting. Biasakan di awal naskah pendukung seperti kalimat persembahan, halaman penerbit, kata sambutan, kata pengantar, prakata, dan daftar isi ditulis dengan huruf romawi, sedangkan materi pokok baru menggunakan angka.
Di beberapa buku yang saya baca hasil penerbit YPTD, penulis dan editor adalah orang yang sama. Hal borongan seperti ini membuat kualitas buku sedikit dipertanyakan dan mengurangi rasa dari sebuah buku.
Jadi, ada baiknya editor adalah orang lain dan salah satu spesialis ahli bahasa yang mengerti terkait PUEBI(Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) sehingga buku yang ditulis lebih enak saat dibaca.
4. Perlu adanya tim layout yang mengecek nomer halaman dan membuat tampilan naskah terkesan lebih elegan. Hal itu bisa menambah "rasa" dari sebuah tulisan.
5. Selain itu, perlu adanya ebook atau elektronik book (digital book) karena dunia IT semakin canggih dan orang bisa lebih praktis membaca buku cukup dengan membuka gawai. Tinggal klik saja maka buku bisa dibaca dimana saja dan kapan saja. Tidak harus menunggu lama karena menunggu kurir atau jasa antar yang terlambat karena perbedaan jarak dan waktu. Dunia serasa jadi dekat dengan kecanggihan teknologi.
PAHLAWAN LITERASI
Terlepas dari hal itu, saya cukup bangga dan terharu dengan perjuangan dan konsistensi Pak Haji Thamrin. Target memiliki 40 buku menjadi kado terindah saat usianya memasuki genap 70 tahun. YPTD telah membantu para penulis memiliki mahkotanya yaitu menerbitkan buku ber-ISBN sebanyak 233 buku.
Untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang ke-76, yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2021, sekaligus HUT YPTD yang pertama, YPTD kembali mengadakan lomba blog tentang masukan dan saran untuk meningkatkan kualitas dan kualitas literasi di Indonesia.
Pengumuman pemenang akan di adakan pada Webinar Zoom HUT YPTD yang pertama pada tanggal 19 Agustus 2021. Saya mengikuti lomba blog ini karena termotivasi dengan Pak Haji Thamrin yang terus konsisten menulis setiap hari meskipun sudah memasuki usia senja.
Pak Haji Thamrin telah pantas menjadi pahlawan literasi yang menghabiskan masa purnabakti dengan merintis YPTD yang mulanya biasa saja, bisa menjadi penerbit yang berkualitas dengan menerima masukan dan saran yang membangun, demi terwujudnya dedikasi yang tinggi terhadap dunia literasi.
"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib
Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd.
Kamis, 05 Agustus 2021
My Birthday and my handphone 88
CHALLENGE KAMIS MENULIS
Logo Kamis Menulis |
MY BIRTHDAY
MY HANDPHONE NUMBER
Blog Walking
Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”
Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...
-
Foto Selamat Datang Ciboleger Komunitas Blogger Lebak atau disingkat KBL adalah salah satu Komunitas menulis yang menggunakan media blog seb...
-
BIONARASI Profilku Aam Nurhasanah, S.Pd. Lahir di Cipanas, tanggal 12 Agustus 1988...
-
Rabu, 7 Oktober 2020 Resume ke 2 Narasumber : Mukminin, S.Pd.,M.Pd. Curriculum Vitae : https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-...