Rabu, 30 September 2020

HEBATNYA MENERBITKAN BUKU BERSAMA JUARA 1 INOBEL


Malam ini tepat pukul 19.00 WIB, kelas belajar menulis via Whatsapp Grup bersama Omjay dimulai kembali. Saat Tim Omjay bertanya siapa yang akan menjadi moderator? Saya memberanikan diri untuk memimpin jalannya diskusi. 

Menjadi moderator merupakan tantangan baru buat saya. Kesulitan terbesar saat menjadi moderator, saat para peserta belum ada yang bertanya, tetapi waktu sudah menunjukkan sesi pertanyaan. Kadang saya gelisah, takut kuliah ini jadi berantakkan. Akhirnya seiring berjalannya waktu, saya bisa mengatasi kesulitan saat menjadi moderator. Maaf ya nih jadi curcol dulu. Hehehe. Saya hanya ingin berbagi sedikit pengalaman saat menjadi moderator. Lanjut yaa...

Narasumber malam ini  adalah ibu Emi Sudarwati. Yuks simak biografi berikut ini.


CURICULUM VITAE EMI SUDARWATI

EMI SUDARWATI.  Alumni Jurusan Bahasa Daerah IKIP Negeri Surabaya tahun 1993 dan lulus tahun 1998.  Mengajar di SMPN 1 Baureno ini sejak tahun 2005.  Disamping aktif mengajar, juga telah menulis dan menerbitkan beberapa karya sastra Jawa dan Sastra Indonesia.  Editor lebih dari 300 buku karya siswa dan guru Indonesia.

Sebagai PJ Budaya Lingkungan dan Pembiasaan Sekolah (tahun 2013-2016), aktf sebagai pembina majalah siswa Bhakti  (tahun 2009-2018), Penggagas perpustakaan mini di kelas, dan mengupayakan pengembangan diri Teater Bhakti.  Pengurus MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Bojonegoro (tahun 2014-2019) ini juga sebagai salah Guru Ahli di Pusat Belajar Guru Kabupaten Bojonegoro.

Penulis novel berjudul Ngilon (2014), Novel Kinanthi (2017), Rona Hidup (2018),  Petualangan Siswa Indigo (2019), Novel Sujud Sangisore Talang Mas, dan Kumpulan Esai Menulis dan Menerbitkan Buku untuk Keliling Nusantara dan Dunia (2019).  Bergabung dengan Persatuan Masyarakan Budaya Nasional Indonesia (PERMADANI).  Pengelola TBM Kinathi ini juga pimpinan Grup Patungan Buku Inspiratif, yang sudah menerbitkan lebih dari 500 buku ber isbn.  Pada Tanggal 28 Oktober 2015, mendapat penghargaan dari Balai Bahasa Jawa Timur sebagai Guru Bahasa Jawa Kreatif.  Pada tahun yang sama, juga mendapat penghargaan sebagai finalis Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional.  

Pada tahun 2016, sebagai juara III Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Bojonegoro. Pada tahun yang sama, juga sebagai juara I Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional, kategoro SORAK (Seni, Olah raga, Agama dan Muatan lokal, dan Bimbingan Konseling).  Prestasi ini yang mengantarnya berkunjung ke negeri Kincir Angin Belanda.  Mempelajari sistem pendidikan yang ada di Universitas Windesheim dan Iclon Universitas Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik di Hollan dan Nederlands.


Setelah menyimak biografi, saya mengingatkan kembali para peserta untuk mempersiapkan alat tulisnya yaitu blog. Setiap mengikuti kelas ini, peserta wajib menuliskan kembali materi ke blog dan mempostingnya ke grup. Ini adalah bukti bahwa peserta telah mengikuti kuliah kelas belajar menulis. Kuliah ini dibagi dua sesi. Sesi pertama sesi materi. Sesi kedua sesi tanya jawab. 


Ibu Emi lalu memasuki kelas dan memberitahukan semua peserta tentang bagaimana sejarah awal bu Emi menulis sampai bisa menerbitkan buku. 

AWAL KISAH

Sejak SMA, sekitar tahun 1990an, sudah mulai suka menulis cerita.  Hal itu berlanjut sampai menjadi mahasiswa.  Apalagi saat cerpen perdana dimuat dalam majalah, rasanya tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.  Sejak saat itu semakin rajin menulis dan mengirim ke media.  Lumayan, honornya bisa untuk beli buku dan kebutuhan lain.  Saat kuliah juga sudah suka berjualan baju, celana dan jam tangan. Karena sejak SMP kelas 1 bapak sudah dipanggil Tuhan. 

Sejak menjadi PNS, berhenti menulis. Karena semua kebutuhan sudah terpenuhi. Beruntung, tahun 2013 berjumpa dengan penulis-penulis hebat di Bojonegoro. Akhirnya semangat menulis tumbuh kembali.  Tapi tujuan menulis bukan lagi karena uang.  Melainkan ingin sukses bersama siswa.  Tahun 2014 adalah pertama kali  menerbitkan buku bersama siswa.

Pada tahun 2015, ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional.  Awalnya ada rasa tidak percaya diri.  Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak henti memberikan semangat dan motivasi.  Akhirnya mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah hati.

Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis inobelnas.  Bersama 102 guru dari seluruh Indonesia, diundang ke Jakarta untuk presentasi.  Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga.  Seusai lomba, seluruh finalis diajak berwisata di Dufan.  Meskipun belum mendapat juara, namun sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.

Di samping itu,  di tahun yang sama juga mengikuti sayembara di BBJT.   BBJT kepanjangan dari Balai Bahasa Jawa Timur.  Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa berdedikasi.

Puji sukur, penulis mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi.  Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra siswa.  Semua itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih berinovasi lagi.  Dengan status baru ini, merasa memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus literasi di manapun juga.  Bukan hanya untuk siswa, namun juga untuk sesama guru.  Bukan hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.

Pada tahun 2016, ditugaskan mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro.  Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua kalinya.  Karena banyak guru menolak mengikuti seleksi tersebut, akhirnya ditugaskan lagi.  Ternyata tidak sia-sia.  Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga puluhan peserta.

Pada tahun yang sama,  kembali mengirimkan karya inobel.  Kali ini bukan atas inisiatif  bapak kepala sekolah, tetapi keinginan sendiri.  Karena pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi.  Kali ini bukan karya baru.  Namun karya lama yang saya edit, dengan tambahan sesuai  saran dari dewan juri.  Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).

Tidak lama seusai lomba,  mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda.  Belajar sistem pendidikan di negri kaum penjajah yang super maju itu.  Berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan lain-lain.  Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia.

Sepulang dari Belanda, masih juga mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Kota Bali. Lagi-lagi, di samping belajar juga bisa berwisata keliling kota terindah di negeri ini.  Kali ini, semua peserta mendapat materi merubah naskah inobel menjadi jurnal.  Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional.Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.

TAHUN 2017

Tidak berhenti sampai di situ.  Beberapa bulan berikutnya diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam.  Tidak ingin melewatka kesempatan, bersama beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura.  Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.

Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik.  Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut.Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

Paska menyandang predikat juara I inobelnas, belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama.  Tentu dalam waktu yang belum bisa diprediksi.  Oleh karena tidak ingin kesepian.  Lalu mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku dan menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.

Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah.  Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif,  berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.

Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan.  Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).


TAHUN 2018

Ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif.  Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah.  Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI).  Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan.  Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain.  

Akhirnya berinisiatif hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.

Sedang di Bojonegoro sendiri, aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG).  Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan.  Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru.  Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan.

Selain di PBG, juga aktif di PGRI.  Yaitu sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan Menulis buku.  Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis.  

Menghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media.  Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat.  Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah.  Lama kelamaan pasti dimuat juga.

Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman Menulis itu sangat diperlukan.  Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula.  Dari proses tersebut kita belajar.  Belajar meminimalisir kekesalahan.

TAHUN 2019

Mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.  Karya ini ditulis  berdua dengan suami.  Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan kami semakin bahagia.  Aamiin.

Selanjutnya, di tahun yang sama menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan.  Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah.  Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah adalah kumpulan esai Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia.  Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.

Adapun untuk patungan, seperti biasa saja.  Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Penerbit Buku  Inspiratif.  Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang, dan lain-lain.  Tapi yang paling banyak ya di Penerbit Majas Grup.  Majas memiliki 3 penerbitan. Yaitu Majas sendiri, Praktek Mandiri dan Dwi Putra Jaya.

TAHUN 2020

Lebih konsentrasi untuk mengelola Perpustakaan Pribadi menjadi TBM.  Namanya TBM Kinanthi.

Kegiatan rutinnya adalah mengadakan pelatihan dan lomba menulis.  Lomba di TBM Kinanthi tentu berbeda dengan lomba-lomba di tempat lain.  Karena bertujuan memotivasi, maka semua peserta lomba pasti juara.  Yaitu juara 1, 2, 3 dan yang lainnya juara harapan.

Sampai saat ini di TBM Kinanthi sudah mengadakan 5 kali pelatihan menulis.  4 kali pelatihan langsung dan yang sekali webinar. Juga sudah melahirkan 3 buku hasil lomba dan 1 buku masih Proses di percetakan.

Dalam menyambut Bulan Bahasa Oktober nanti, TBM Kinanthi mengadakan Lomba membaca geguritan untuk siswa SD/MI.  Hal ini bertujuan untuk menanam kecintaan siswa sejak dini terhadap sastra Jawa. Khususnya geguritan (Puisi Jawa Modern).  Masih bayak lagi agenda kegiatan yang kami gagas di tahun 2021 nanti.  Dalam berkegiatan didukung oleh: Dinas pendidikan kabupaten Bojonegoro, penerbit majas, KBM Bojonegoro, Pramuka Jaya Vlog, Sanggar Baca SUMILAK dan lain-lain.

Ternyata menulis dan menerbitkan buku itu mudah dan sangat murah. Buku adalah bukti sejarah.  Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini. Ayo kita tulis sejarah sendiri.  Jangan tunggu orang lain menulis tentang kita.

SESI TANYA JAWAB

Adakah kiat khusus untuk memperkaya kosa kata dan memperluas topik menulis? Karena kadang bagi penulis pemula, banyak yang beranggapan bahwa menulis itu masih terasa sulit. Mohon berikan tipsnya.. Terimakasih...

Jawabnya hanya 3. Yaitu: baca, baca dan baca.

Perbanyaklah membaca.

Jika ingin lancar menulis cerpen, banyak-banyaklah membaca cerpen.  Jika ingin lancar menulis puisi, maka banyak-banyaklah membaca puisi, demikian juga yang lain.

Terimakasih dan salam kenal Bu Tini.  Pertanyaan yang sangat bagus.

1. Judul inobel saya adalah: Peningkatan hasil belajar menulis cerkak (cerpen, dalam Bahasa Indonesia) dengan SMSHP (Selfie, Media Sosial dan Hubungan Pertemanan).


2. Judul buku yang pernah saya terbitkan bersama siswa:

- Siswa Wasis

- Lilani Aku dadi Srengenge

- KAI (Kelas Anak Istimewa)

- KAH (Kelas Anak Hebat)

- dll


3. Pasti pernah lah. Bahkan sangat sering.  Ketika saya mengalami kebuntuan dalam menulis, segera jalan-jalan mencari bahan bacaan baru.

Waalaikumsalam wr wb. Terimakasih Pak Widi. Pertanyaan yang luar biasa.

Ini masalah perasaan ya. Untuk menulis semacam itu, yang saya lakukan adalah mengkomunikasikan dengan pihak lain.  Atau disamarkan namanya.  

Sebelum menjadi buku, coba baca di hadapan teman lain. Minta pendapatnya.

Wao... Salam kenal Bu Endartiningtyas.  Pak Ajun dan Pak Slamet Widodo itu sudah seperti adik saya sendiri.  

Sepertinya pertanyaan sama dengan yang pertama dan kedua tadi ya.

Jawabnyak juga sama, baca, baca, baca.  

Oh iya, ada tambahan.  Bergaulah dengan penulis. Maka adrenalin untuk menulis akan meningkat drastis.  Termasuk masuk  grup-grup pelatihan menulis semacam ini.

Waalaikumsalam Pak Mardiyanto. Salam kenal.

Saya biasa membawa buku bacaan/cerita ke dalam kelas.  Lalu meminta salah seorang siswa membaca di depan kelas.  Sedangkan siswa yang lain mendengarkan.   Lalu semua siswa menulis ringkasan ceritanya.  Salah satu siswa saya tunjuk secara acak membaca rinhkasan ceritanya.  Jadi semua harus siap jika ditunjuk.  Sedang yang lain cukup di tanda tangani.  

Jika itu dilakukan 15 menit sebelum pelajaran dimulai.  Lama kelamaan siswa terbiasa menulis.

Lalu saya buatkan pancingan pertanyaan.

Misalkan:

Tema: Kisah Lucu

Pertanyaan:

1.  Apakah kamu pernah mengalami kisah yang sangat lucu.

2.  Kapan dan di mana kamu mengalami kisah lucu tersebut.

3. Dll


Bisa sampai 10 pertanyaan atau lebih.  


Jawabannya harus berupa paragraf.  Bukan jawaban pendek.


Lalu jawaban-jawaban tadi disusun menjadi cerita.

Bagaimana strategi bu emi bisa jadi pemenang inobel kemdikbud?

Kalau ini, saya tidak menyangka banget.  Karena semua karya finalis itu bagus-bagus.  Bahkan menurut saya, inobel saya itu paling sederhana dan biasa-biasa saja.  

Karena tujuan ikut lomba bukan untuk juara, tapi ingin belajar pada guru-guru hebat seluruh Indonesia.  Kalau pada akhirnya menjadi juara, itu bonus.  

Triknya sih klise saja;

Berusaha dan berdoa

TIPS PRODUKTIF MENULIS

setiap hari menulis.  Hanya butuh waktu 10 - 20 menit saja kok.  Kita kan punya 24 jam sehari semalam.  Jadi  paksakan diri untuk menulis, minimal 10 menit dalam sehari.  Kalau bisa setelah tahajud.  Kalau tidak bisa ya jam berapa saja. idak semua tulisan diterbitkan.  Biarkan saja yang lain menjadi tabungan di laptop atau blog.

KESIMPULAN

Buku adalah bukti sejarah.  Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini. Oleh karena itu, saya ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku.  Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri.  Semoga kisah sederhana ini mengispirasi banyak orang. 


Terimakasih Bu Emi, atas ilmunya malam ini.. Saya sangat berdecak kagum dengan Prestasi dan karya ratusan buku bu Emi. Semoga kelak, saya bisa mengikuti jejak bu Emi dan Omjay menjadi seorang penulis handal dan terkenal. Aminn


Salam blogger Inspriratif

AAM NURHASANAH, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS


Selasa, 29 September 2020

Menerbitkan PTK jadi BUKU



CV LUKMAN HAKIM silahkan klik pada link berikut.

https://drive.google.com/file/d/1l_6jFRJAqgdJgVyzR_ZpcBQwcsdjvlHz/view?usp=drivesdk 


Narasumber tadi malam adalah Lukman Hakim, akrab disapa "Cak Lukman". Beliau adalah  ketua Pusat Pengembangan Profesi Guru (P3G) Jawa Timur, sebuah lembaga yang bergerak di bidang pengembangan guru khususnya Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif dalam bentuk buku.


Cak Lukman pengelola blog pribadi: http://kelaskuonline.id/ yang berisi tentang tulisan-tulisan cepat dan singkat. Bila berkenan mampir. Cak Lukman juga pengelola Penerbit Delta Pustaka yang saya dedikasikan untuk pendidik, peserta didik, dan literasi sekolah. Beliau  juga mengadakan pelatihan-pelatihan pengembangan diri guru yang berhubungan dengan publikasi ilmiah dan karya inovatif dalam bentuk buku, salah satunya adalah membuat buku dari laporan penelitian tindakan kelas. Ia mengkhususkan diri pada bidang publikasi ilmiah dan penerbitan buku. 


Sembari perkenalan, teman-teman bisa menyimak materi yang  di channel https://www.youtube.com/channel/UCRSNsd3kVms_bneVKetRW7g

Materi malam ini adalah mengubah PTK menjadi buku. PTK adalah singkatan dari Penilaian Tindakan Kelas untuk meningkatkan mutu pendidikan. Jika ingin menaikkan angka kredit, maka guru harus membuat PTK. 

Kalau Anda kepala sekolah, maka untuk menaikan angka kredit istilahnya berubah jadi PTS.

Sebenarnya, banyak cara sebenarnya untuk menerbitkan buku, dan cara paling mudah aadalah dengan memodifikasi PTK menjadi buku pendidikan/referensi. Dalam konteks angka kredit ada keuntungn: 

Pertama, PTK lama dapat dimodofikasi menjadi buku pendidikan yang diterbitkan dan berISBN yang bernilai 3.

Kedua, PTK baru dimodofikasi menjadi Buku hasil penelitian yang bernilai 4 seperti laporan PTK yang diseminarkan. Agar lebih jelasnya, Cak Lukman memperlihatkan 2 buku berikut. Satu buku PTK dan Satu buku Tesis. Berikut linknya

https://drive.google.com/file/d/1lXUtgo-PhncMxlPx9-LvxXK7pn0M4dil/view?usp=drivesdk

https://drive.google.com/file/d/1lVGPebnTR141HULManGeqQsyJMC9KIdX/view?usp=drivesdk


KESIMPULAN

Menulis buku itu mudah. Salah satunya adalah menulis buku dari laporan penelitian tindakan kelas. Caranya bisa disimak di kelaskuonline youtube channel. Peneberit Delta Pustaka dengan senang hati memerbitkan buku teman2 semua. Bila berminat: 085850000784


Cak Luman memberikan link penyemangat buat para peserta.

 *MATERI Quick Writing Series (QWS):*

------------------------------------------


#1 Sebuah Pengantar (An Introduction) | Quick Writing Series: https://youtu.be/v5Zmcm26j_E


#2 Makna Menulis Cepat (The Meaning of Quick Writing) | Quick Writing Series: https://youtu.be/s-KeVNZtAX8


#3 Ide (Idea) | Quick Writing Series: https://youtu.be/NO0yTsYr-sM


#4 Kerangka (Framework) | Quick Writing Series: https://youtu.be/lx1UOb3SZ5E


#5 Tata Letak (Layout) | Quick Writing Series: https://youtu.be/3Gi2u4Gtc2w


#6 Templat Naskah (Script Template) | Quick Writing Series: https://youtu.be/cRnGdrQehLg

Perkuliahan malam ini ditutup dengan link  sebagai penyembangat teman-teman... Menulis ngawur ala QWS

*MATERI Membuat MODUL Pembelajaran:*

-----------------------------------------------

Pertemuan-1 Penjelasan Umum Pelatihan Menulis Modul Terintegrasi Youtube: https://youtu.be/Uh6dlq_tB28


Pertemuan-2 Kupas Tuntas Buku 4 PKB Tentang Modul: https://youtu.be/zp5i4u35YOE


Pertemuan-3 Kupas Tuntas Tentang Modul: https://youtu.be/ycyp700dyiE


Pertemuan-4 Sistematika Modul (Template): https://youtu.be/IX9exJUQ-Xk


Pertemuan-5 Analisis KI, KD, IPK, TP dalam Modul: https://youtu.be/D-6YkjOpK2w


Pertemuan-6 Pengembangan Materi Pelajaran: https://youtu.be/0TcG4eaG6l0


Pertemuan-7 Pengembangan LKS Dalam Modul: https://youtu.be/tR8UHL2YVHI


Pertemuan-8 Penyusunan Tes Evaluasi/Hasil Belajar: https://youtu.be/gGhiSI9tm-E


Pertemuan-9 Menyusun Petunjuk Siswa, Guru, dan Tugas Akhir: https://youtu.be/-WUhMQR-1Qs


Terimakasih Cak Lukman atas ilmunya yang luar biasa.. Sangat bermanfaat sekali dan menambah pengetahuan baru untuk semua peserta. Bagi peserta yang belum selesai membuat resume, jangan patah semangat. Lebih baik terlambat daripada tak buat. Alah bisa karena biasa. Saya yakin semua peserta memiliki tulisan yang menarik dan luar biasa.. Nikmati prosesnya kelak tulisan kita akan indah pada waktunya.. 


MENULISLAH SETIAP HARI DAN BUKTIKAN APA YANG TERJADI... 


Salam Blogger Inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

Instansi: SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

Senin, 28 September 2020

DIKLAT ONLINE



Membuat Blog Pembelajaran Itu Mudah
Begitulah ucap Omjay sebagai Narasumber Nasional Diklat Online APKS PGRI Provinsi Jawa Timur. Seorang guru blogger yang memiliki nama asli Wijaya Kusumah, M.Pd.




Diklat ini dilaksanakan selama 3 hari. Dari tanggal 28-30 September 2020. Banyak sekali antusias para peserta dari seluruh tanah air. Maklum, narasumbernya juga sudah mendunia. Beliau seorang Blogger Indonesia yang selalu memotivasi semua orang untuk terus menulis. Saya adalah salah satu orang yang sudah merasakan hebatnya menulis blog setiap hari... 



Sebagai blogger pemula, kesulitan saya saat menulis di blog adalah kurangnya konsistensi menulis setiap hari. Sudah beberapa minggu ini saya absen menulis di blog. Beberapa kesibukan, kerjaan, dan aktivitas di sekolah, ditambah proses menulis di klub September Ceria bersama Prof.Richardus Eko Indrajit membuat saya belum membuat tulisan di blog. Berbeda halnya dengan Omjay. Saat usia yang tidak lagi muda, tapi semangat menulis setiap hari selalu membara dan menjadi  agenda utama. Saat melihat diklat ini, saya mulai termotivasi kembali untuk menulis. 


Ucapan syukur yang tak terhingga karena dipertemukan oleh orang-orang hebat dalam kelas menulis belajar gratis. Berkat Omjay, saya bisa menulis buku antologi, dan sekarang buku solo saya di september ceria, sedang diajukan ke Penerbit Andi. Minta doanya dari Omjay dan teman-teman supaya buku saya lolos seleksi. 



Banyak sekali penulis-penulis pemula yang sudah sukses menerbitkan buku karena dimulai dari kuliah gratis ini. Semua peserta diwajibkan menulis 20resume yang dirangkum menjadi buku. Pesan Omjay, jalani prosesnya. Jangan hanya mengincar sertifikat. Tapi ikatlah ilmunya melalui tulisan. Sertifikat anggap sebagai  bonus tambahan.

TERIMA KASIH OMJAY... 

Semoga saya bisa mengikuti jejak Omjay untuk tetap semangat menulis dan menularkan virus ngeblog ke semua guru di Indonesia. Semoga Omjay tetap sehat dan selalu eksis menebarkan kebaikan dalam mengukir sejarah kelas gratis Whatsapp Grup yang telah sukses menciptakan penulis pemula hebat melalui media blog. 

Salam Guru Blogger Inspiratif,
Aam Nurhasanah, S.Pd.
Instansi: SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS


Minggu, 30 Agustus 2020

KELAS MENULIS SEPTEMBER CERIA WITH PROF EKOJI


TOC WITH PROF. EKOJI

JUDUL: PARENTING 4.0

MENGENALI PRIBADI DAN  POTENSI ANAK GENERASI MILENIAL MULTIPLE INTELLIGENCE


BAB 1 POTENSI, GENERASI MILENIAL, dan MULTIPLE INTELIGENCE

1.1 Definisi Potensi

1.2. Apakah Generasi Milenial 4.0?

1.3 Multiple inteligence


BAB II PENTINGNYA POTENSI ANAK GENERASI MILENIAL MULTIPLE INTELIGENCE


2.1 Jenis-jenis Generasi Milenial

2.2 Komponen Multiple inteligence


BAB III BAGAIMANA MENGENALI POTENSI SI KECIL?

3.1 Mengeksplorasi  potensi si kecil

3. 2 Stimulus multiple Inteligence


BAB IV Peran Orangtua

4.1 Tumbuh kembang anak

4.2 Tauladan yang baik


Bab V.  Human Touch (Sentuhan Manusia)

5.1.Thinking Skill (Keterampilan Berpikir)

5.2. Personal Skill (Keterampilan Diri)

5.3. Digital Skill (Keterampilan Digital)


Baru lihat TOC nya aja, bahagianya luarrr biasaa.. Semoga kita semua yg ada di kelas September Ceria Ekoji, bukunya bisa tembus ke Penerbit Andi. Aminnn.. 


Semangattt!!!!

Kamis, 13 Agustus 2020

CIKGU TERE

 

[7/8 18.18] Om Jay: Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD

PROFILE



CONTACT

PHONE:

085222201100


FB:

Theresia Srie


BLOG:

https://www.cikgutere.com


CHANEL YOUTUBE:

Theresia Sri Rahayu


EMAIL:

cikgutere@gmail.com

MOTTO

Belajar, belajar, dan belajar

TEMPAT/ TGL. LAHIR : KUNINGAN, 13 SEPTEMBER 1984

INSTANSI ; SDN WAIHIBUR – KAB. SUMBA TENGAH NTT

BEST ACHIEVEMENT : 

1. Juara 1 Guru Berprestasi tingkat Kecamatan Padalarang – Kab. Bandung Barat (2014) 

2. Juara 2 Lomba Guru Berprestasi tingkat Kab. Bandung Barat (2014)

3. Juara 3 Lomba Guru MIPA tingkat Kec. Padalarang (2014)

4. Juara 1 Olimpiade Guru Nasional tingkat Provinsi NTT (2018)

5. Finalis Lomba Olimpiade Guru Nasional tingkat nasional (2018)

6. Finalis Lomba Alat Peraga Matematika Sederhana tingkat nasional (2018)

7. Peserta Short Course ke Luar Negeri dalam Program 1000 Guru ke Luar Negeri (2019)

8. 40 besar penerima dana hibah penelitian pada program Teaching Challenge (2019)

9. Finalis Course on Developing Lesson Study for Primary Mathematics Teacher tingkat internasional (2019)

10. Guru Inti Terbaik dalam Pembekalan Guru Inti Program PKP tingkat Provinsi NTT (2019)

11. Peserta Terbaik dalam Bimtek UKS Regional Bali

12. Sahabat Rumah Belajar Provinsi NTT (2019) 

13. Finalis Lomba Mathematics Teaching Learning Model (MTLM) tingkat internasional (2019)

14. Kader Inti Gerakan Ajarmat / Ayo Belajar Matematika (2019)

15. Resume terbaik dari KSGN dan Pelatihan Belajar Menulis Bersama Om Jay (2020)

16. Blogger inspiratif dari Ikatan Guru TIK PGRI dengan Penerbit Andi Yogyakarta pada bulan (2020)

17. 35 selected participants of Advance Online Course SEAMEO Qitep in Mathematics (2020)

[7/8 19.06] pak Bambang: Ijin saya menjelaskan teknis kuliah malam ini

[7/8 19.06] pak Bambang: Pemaparan materi oleh Mbak Tere sampai pukul 20.00 WIB.


Pertanyaan dikirim mulai pukul 19.45 ke saya 088809405468.

[7/8 19.06] pak Bambang: Selanjutnya saya persilahkan kepada Mbak Tere untuk memaparkan materinya. Saya pun siap menyimak. 🙏😊

[7/8 19.09] pak Bambang: Sebelum kita mulai, perkenankan sy mengucapkan trm ksh yg sebesar - besarnya kpd Om Jay, Prof. Eko, dan Penerbit Andi yg telah mewujudkan salah satu mimpi terbesar dalam hidup saya. 


Bpk/Ibu, saya yakin bhw setiap orang pasti mempunyai mimpi besar dlm hidupnya. Namun, tidak semua orang dapat mewujudkannya. Saya sendiri bersyukur krn di tahun 2020 ini, sy berhasil mewujudkan salah satu mimpi saya yaitu menerbitkan buku di Penerbit Mayor.

[7/8 19.10] pak Bambang: Hari Rabu yg lalu, Om Jay menghubungi saya utk berbagi dgn Bpk/Ibu mengenai "Pengalaman Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor"

[7/8 19.11] pak Bambang: Saya pun bersedia, krn bagi saya, Om Jay adl sosok yg sangat luar biasa. Yg sdh menularkan virus menulis dan memberikan kesempatan kpd saya utk mendapatkan keajaiban menulis setiap hari.

[7/8 19.13] pak Bambang: Dan malam hari ini, selama kurang lebih 2 jam, saya juga ingin membagikan pengalaman luar biasa ini pada Bpk/Ibu guru para blogger hebat ini.

[7/8 19.13] pak Bambang: O, ya, Om Bams dan Bpk/Ibu semua, malam ini saya juga menyediakan SURPRISE yg menarik di akhir kegiatan. Jd jangan sampai kelewatan ya, 😁😁😁

[7/8 19.15] pak Bambang: Bpk/Ibu, saya juga adalah salah satu peserta kegiatan Belajar Menulis melalui WA Grup yg digagas oleh Om Jay dan tim narsumnya. Saat itu saya tergabung di Grup Pelatihan Menulis Gel. 4. Dalam salah satu materi, kami diberikan tantangan oleh narasumber yg bernama Prof. Richardus Eko Indrajit.

[7/8 19.17] pak Bambang: Materinya sangat menarik dan saya pun sangat antusias untuk mengikuti tantangan yg beliau berikan yaitu menulis buku dalam waktu seminggu. Beliau melelang topik bukunya dan meminta kami memilih salah satu topik tersebut dengan langsung menuliskan nama kami. 


Saat itu, ada banyak topik yang diberikan. Topik - topik ini terdapat dalam chanel youtube beliau yaitu ekoji chanel. Ternyata, beliau setiap hari melakukan slive seminar di youtube dengan berbagai topik yang sangat menarik dan tentunya bermanfaat.

[7/8 19.17] pak Bambang: https://www.youtube.com/channel/UCa3LCo2Zjy_h_NaWz1V2jOw

[7/8 19.18] pak Bambang: Ini adalah channel youtube beliau.

[7/8 19.20] pak Bambang: Silakan like, subscribe dan bunyikan loncengnya dulu ya, Bpk/Ibu. Krn saya yakin channel beliau sangat bermanfaat bagi kita.

[7/8 19.22] pak Bambang: Saat itu, saya merasa penasaran dgn salah satu topik yaitu Ubiquitous Learning. Saya merasa penasaran lalu saya membuka channel youtube beliau dan menyimak materi terkait topik tsb. Setelah itu, tidak menunggu lama. Besoknya langsung saya daftarkan nama saya untuk menjadi penulis buku. 


Waahh, luar biasa sekali rasanya saat itu. Saya pun segera menyusun outline dan japri beliau. (seumur - umur baru berinteraksi dgn Profesor secara langsung / japri) lalu di luar espektasi saya, beliau langsung membaca dan melihat pengajuan judul serta outline yg saya serahkan. Saat itu judul buku saya adalah Belajar Semudah Klik, Membangun Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar. 

Beliau pun menambahkan satu kata yaitu Ekosistem. Sehingga judul bukunya menjadi Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar. Outline yg saya berikan saat itu hanya 3 bab dan beliau hanya mengatakan, "Wah, keren. Saya jadi penulis kedua, ya." Katanya. 


*Bpk/Ibu bisa bayangkan perasaan saya saat itu ???*

[7/8 19.29] pak Bambang: Yang lebih membuat saya terharu, keesokan harinya, beliau langsung membuat cover buku saya. Katanya untuk memotivasi guru - guru yang lain. Ini adalah covernya :

[7/8 19.29] pak Bambang: Setelah itu, kami digabungkan dalam satu grup WA yaitu Menulis Bersama Prof. Ekoji. Dalam grup ini, kami saling memotivasi agar dapat menyelesaikan tantangan menulis dalam seminggu. Saat ini grup tersebut beranggotakan 20 orang termasuk Prof. Eko.

[7/8 19.31] pak Bambang: Saya merasa sangat bersyukur krn dipertemukan dgn rekan - rekan penulis dr berbagai daerah dan mrka adl guru serta dosen yg menyatakan kesanggupannya menulis buku dalam waktu satu minggu. Jujur, saya sendiri merasa takut ketika Prof. Eko mengatakan bhw tgl 25 April kami akan melakukan presentasi karya.

[7/8 19.31] pak Bambang: Ini artinya draft buku kami harus segera selesai.

[7/8 19.32] pak Bambang: *mampu atau tidak ya ???*

[7/8 19.34] pak Bambang: Bpk/Ibu hebat, saat itu kita semua ada dlm masa   pandemi. Bahkan sampai saat ini. Di daerah saya, tidak memungkinkan pembelajaran online, maka kami menyusun LKS dan melakukan kunjungan ke rumah siswa.

[7/8 19.35] pak Bambang: Jadi bisa dibayangkan kesibukan yg saya hadapi di samping juga kewajiban utama sbgai ibu rumah tangga.

[7/8 19.35] pak Bambang: Panik, stress, pusing, krn tidak bisa membagi waktu dgn sekian banyak kesibukan.

[7/8 19.38] pak Bambang: Akhirnya, tgl 25 April, kami pun bertemu scra virtual. Dan satu per satu, kami bergantian mempresentasikan karya kami.

[7/8 19.39] pak Bambang: Di akhir kegiatan, Prof. Eko menyampaikan bhw ada sedikit perubahan yg harus kami lakukan. Di antaranya : jenis huruf menggunakan verdana, ukuran 10, spasi tunggal. Ukuran kertas A5, lalu lengkapi dengan index dan daftar pustaka dibuat otomatis.

[7/8 19.39] pak Bambang: Kemudian minimum 100 halaman dan jumlah bab paling sedikit 5 bab.

[7/8 19.41] pak Bambang: Dan ..... Tahukah Bpk/Ibu, setelah saya layout dgn ketentuan di atas, jumlah halaman saya hanya mencapai 60 halaman. Jadi PR saya sangat banyak di samping sy juga harus belajar bgmn caranya membuat index dan daftar pustaka serta daftar isi otomatis.

[7/8 19.45] pak Bambang: Namun, orang bilang sdh terlanjur basah, ya sudah mandi sekalian. 😁😁😁

[7/8 19.45] pak Bambang: Saya pun bergegas mencari tambahan 2 bab dan menulis lagi sampai di atas 100 halaman.

[7/8 19.46] pak Bambang: Pasti Bpk/Ibu jg penasaran, bgmm cara saya membagi waktu, saat itu saya mengatakan pd suami saya utk membantu saya menyelesaikan penulisan buku.

[7/8 19.48] pak Bambang: Jadi, suami sy bertugas menjaga anak kami yg masih berusia 3,5 tahun dan membawanya bermain di luar saat saya mau menulis. Krn saya butuh suasana tenang.

[7/8 19.48] pak Bambang: Malam hari, ketika mrka sdh tdr, saya turun kembali dr tempat tdr dan melanjutkan menulis lagi. Krn malam hari juga waktu tenang. Lalu, bangun pagi juga begitu. Sblm beraktivitas di dapur, saya sempatkan menulis lagi.

[7/8 19.50] pak Bambang: Akhirnya, Prof. Eko menyampaikan pd kami, bhw tgl 4 April, kami akan berhadapan dgn Penerbit Andi scr virtual.

[7/8 19.50] pak Bambang: Jadi, naskah kami harus masuk ke Prof. Eko sblm tanggal 4 April

[7/8 19.51] pak Bambang: Bpk/Ibu, setelah naskah saya selesai, saya serahkan pada Prof. Eko, saya gelisah sampai tidak nyenyak tidur.

[7/8 19.51] pak Bambang: Krn inilah penentuan takdir dr tulisan kami.

[7/8 19.55] pak Bambang: Kemudian, sy dihubungi oleh Ibu Dwinita dr Penerbit Andi dan pada tanggal 20 Juni, beliau mengatakan bhw tgl Proof buku saya selesai akan dikirimkan ke saya

[7/8 19.55] pak Bambang: Proof itu berupa naskah buku yg sdh dilayout namun masih berupa lembaran / blm dijilid.

[7/8 19.56] pak Bambang: Dikirimkan pada saya agar saya bisa mengoreksinya bila masih ada kesalahan.

[7/8 19.56] pak Bambang: Dan, pada tanggal 3 Juli, penantian panjang saya berbuah hasil yg manis.

[7/8 19.58] pak Bambang: Saya menerima Proof naskah buku saya berikut lampiran Surat Perjanjian Penerbitan dr Penerbit Andi

[7/8 20.01] pak Bambang: Setelah itu saya menerima desain pre ordernya seperti ini.

[7/8 20.02] pak Bambang: Dan buku bersejarah ini pun, siap untuk menjadi bukti bahwa peserta belajar menulis BISA MENULIS MENERBITKAN BUKU DI PENERBIT MAYOR.

[7/8 20.04] pak Bambang: Nama : Nurhidayati 

Kota : Tegal . Jawa Tengah


Pertanyaan :

1. Apa yg di persiapkan mb Tere  saat tertarik dan akan memulai menulis buku dg judul yg spektakuler tersebut karena itu mungkin pengalaman perdana dalam menulis buku sampai di terbitkan 


2. Menulis buku dlm waktu seminggu itu luar biasa karena sy pernah menulis buku 25 hari saja harus punya schedule yg ketat agar hasilnya maksimal. Tips dan trik  apa yg mb Tere punya dan bs di share di grup ini  ttg persiapan menulis buku dlm waktu seminggu 


Sebelumnya *salut* dan angkat topi utk prestasi mb Tere

[7/8 20.13] pak Bambang: Trm ksh, Bu Nurhidayati. Sy coba jawab ya. 

1. Pertama, saya menonton video Ubiquitous Learning dr channel Ekoji, lalu mencari referensi di google terkait Ubiquitous.  Sebetulnya ini buku ke tiga saya. Namun buku yg sebelumnya diterbitkan indie. Ada juga bbrpa buku antologi saat ikut lomba menulis. 


2. Betul, Bu. Buku pertama dan kedua saya ditulis dalam waktu masing - masing 1 bulan. Namun, krn situasi mendukung bisa diselesaikan. Tips dan trik nya yg sy terapkan : buat time schedule (sehari brp bagian / hlmn, kumpulkan referensi sebanyak mungkin, jauhkan HP (kecuali benar - benar dibutuhkan) krn cenderung mengecek notifikasi, nulis dulu edit kemudian, kerja sama dgn orang rumah)

[7/8 20.13] pak Bambang: Assalamualaikum Mr bams saya mau izin tanya , langkah langkah apa saja untuk menyusun naskah, masalah nya saya pemula, nama Imas Masruroh dari Rangkas Bitung Lebak Banten

[7/8 20.21] pak Bambang: Baik, Bu Imas. Smg jawaban sy bs membantu. Langkah - langkah untuk menyusun naskah dimulai dr memilih tema / topik. Sebenarnya oleh narsum sebelumnya, mungkin Bpk/Ibu sdh diberikan materi mengenai cara tsb. Salah satunya dgn menggunakan google trend. Di sana kita bisa melihat kecenderungan minat masyarakat sbgai pasar buku kita. Hal ini penting dilakukan mengingat kita bukan penulis terkenal. Jadi tips spy buku kita laku diawali dgn memilih topik yg baik dulu. Setelah itu, coba buat mind map terkait topik, sampai menemukan judul yg menarik. Kemudian kembangkan judul menjadi outline naskah. Dlm pemaparan saya, minimal 5 bab krn mewakili 5 W + 1 H dr hal2 yg ingin diketahui orang thdp buku kita. Selanjutnya kembangkan naskah kita sesuai outline yg sdh dibuat. Salah satu keuntungan dr outline adl kita bisa loncat dlm menulis. Jika di bab 1 mandek, maka bisa menulis di bab selanjutnya. Tapi hal ini bisa berbeda ketika Bpk/Ibu diminta memberikan naskah per bab / progressnya.

KIAT MENJADI ENTERPRENEUR

 [12/8 19.13] Om Jay: Assalamualaikum ,salam sejahtera Bapak  ibu guru hebat dari Aceh hingga Papua. Malam ini kita belajar  dan berbagi dengan seorang narasumber  hebat salah satu teamnya Omjay yang super duper beliau adalah Ibu Dra Betti R, M.M.

[12/8 19.13] Om Jay: Bapak Ibu hebat tema malam ini keren loh, yuk segera kita simak perkenalan  dan paparannya .

[12/8 19.13] Om Jay: Langsung  saja silakan Bu Betti sepenuhnya  1 jam bersama Bu Betti dan 1 jam lagi untuk  sesi tanya jawabm

[12/8 19.20] Om Jay: Assalamualaikum wr wb bapak ibu. Saya berbagi cerita saja.

[12/8 19.20] Om Jay: Sebenar jiwa enterpreuner saya itu sudah ada dari kecil tapi ya kadang kadang saya pribadi tidak mau disebut tukang dagang . Apa karena tukang dagang itu kurang sekeren guru sepertinya.

[12/8 19.25] Om Jay: Kebetulan dari kecil ibu saya suka buat buat kue. tapi saya yang suka memasukan atau menawarkan ke toko toko untuk dititipkan. Dulu saya keci di cempaka putih jakarta. Jadi kue ibu saya saya titipkan di toko toko pasar cempaka putih. Berlanjut waktu pindah ke bekasi, kue ibu saya, saya titipkan di toko toko di bekasi. Termasuk di koperasi sekolah saya. di SMA 1 bekasi.

[12/8 19.25] Om Jay: Karena jaga gengsi juga, karena saya aktif disekolah, makanya saya datang sebelum teman saya datang. Jadi ga ada yang tau bahwa kue di koperasi itu kue saya. Jaga image .

[12/8 19.25] Om Jay: Berlanjut sampai kuliah, ibu saya punya catering, dan beberapa kantor dan pabrik langganan kita.

[12/8 19.38] Om Jay: Singkat cerita saya suka lah. Tapi setelah saya menikah, usaha catering keluarga saya ditutup. Karena kata ibu saya cukuplah berusaha di catering karena capek. Jadi lah saya tidak pernah menengok lagi ke usaha makanan tersebut..Setelah saya lulus kuliah, saya mulailah dengan mengajar di sekolah punya orang lain. Jadi saya hanya sebagai guru.

[12/8 19.38] Om Jay: Kemudian pada tahun 1996, saya mulai buat kursus. Ya disinilah saya mulai lagi menjadi seorang enterpreneur. Menjadi seorang pengelola pusat kursus. Kebetulan saya mempunyai 24 pusat kursus di bekasi.

[12/8 19.38] Om Jay: Masyaallah 24 menjamur dan full manfaat pastinya

[12/8 19.38] Om Jay: Mengelola manajemen bgm Bu?

[12/8 19.38] Om Jay: alhamdulillah

[12/8 19.38] Om Jay: Lanjut tahun 2003 saya mulai merintis mengelola sekolah TK dan SD Insan Kamil. Kebetulan punya sendiri dan berada di Bantar Gebang Bekasi. Selagi mengelola sekolah itu, saya masih aktif bekerja sama dengan Mal  di bekasi. Metropolitan Mall. Saya dari tahun 1996 sd 2007 mengadakan lomba di mal. Free saya pakai mal bahwa untuk hadiah suka dibantu oleh tenan tenan mal.

[12/8 19.38] Om Jay: Saya bekerja sama dengan orang yg mau membuat pusat kursus. Saya melatih guru gurunya, kemudian mereka wajib memakai buku saya..

[12/8 19.38] Om Jay: Terobosan yg hebat.

[12/8 19.38] Om Jay: Jadi dari kegiatan pusat kursus dan lomba itu timbul bisnis baru yaitu jualan piala.

[12/8 19.38] Om Jay: Bisa lanjut awal mula merambah dan mengelola TK dan SD Insan Kamil bgm Bu?

[12/8 19.38] Om Jay: Karena lomba di mal itu lebih ke entertaint ya. Membuat anak anak senang. Orang tua juga senang. Jadi dana dana untuk piala dan makan sudah kita masukan ke pendaftaran. Saya kerjasama lagi dengan makanan siap saji. Disitu dapat keuntungan lagi.

[12/8 19.38] Om Jay: sebenarnya cerita ini sudah pernah saya ceritakan di group om jay ini juga. tp gpp saya ceritakan sedikit.

[12/8 19.38] Om Jay: Di group ini belum Bu, 🤭

[12/8 19.38] Om Jay: Dulu dari salah satu cabang yg 24 itu, ada yg ingin sekali buat TK. tapi cuma ingin. Kebetulan saya sudah punya yayasan nya tapi belum berani buat TK. Karena saya berpikir masih takut, ga punya modal dll.

[12/8 19.42] Om Jay: Akhirnya saya bekerja sama dengan salah satu pengelola pusat kursus itu. Kita mulai dengan mengontrak sebuah rumah. Saya yg buat buku materi buat TK tersebut. Dari mengenal tarik garis, mengenal angka, mengenal huruf dsb..Dan tidak terlupakan, Aritmatika adalah unggulannya selain hafalan surat pendek.

[12/8 19.43] Om Jay: Tapi mengelola sekolah itu tidak seperti jualan batik, seperti usaha teman saya itu sebelumnya. Banyak ruginya katanya. Ya memang kalau berhitung untung rugi ya harus mikir mikir buat sekolah.

[12/8 19.43] Om Jay: Ini benar2 best practice Bu. Bisa dilanjut Bu ilmunya bisa dibagikan di group ini spy semakin berkah ya

[12/8 19.43] Om Jay: Jadi teman saya itu hanya bertahan 3 bulan..

[12/8 19.45] Om Jay: Ini bener bener best practise saya bu waktu saya lomba kepala sekolah berprestasi, yang membuat saya jadi juara 1 di kota bekasi dan hanya urutan harapan di provinsi jawa barat

[12/8 19.46] Om Jay: Jadi saya jual buku di pusat pusat kursus untuk membantu operasional sekolah . Alhamdulillah tahun 2009 saya sudah dapat bos, jadi untuk SD sudah sangat terbantu untuk operasionalnya.

[12/8 19.46] Om Jay: Ibu bisa ceritakan juga pengalaman ibu mengikuti lomba tersebut.  Supaya peserta belajar  malam ini terinspirasi dan termotivasi

[12/8 19.50] Om Jay: Kalau cerita tentang mengikuti lomba , saya mulai dari lomba kecamatan..Jadi setiap sekolah diwajibkan ikut lomba. Dari lomba kecamatan itu saya juara 1. Kemudian dilanjut tingkat kota, dan alhamdulillah dari 12 kecamatan itu, saya juara 1 juga.

[12/8 19.50] Om Jay: Jadi di lomba tersebut ada test nya..seperti test tertulis, psikotest, tes bahasa inggris, presentasi dari best practice kita masing masing.

[12/8 19.50] Om Jay: Selain itu kita juga mengumpulkan seperti borang gitulah..Biodata, sertifikat, kegiatan dan hasil karya.

[12/8 19.51] Om Jay: kebetulan waktu tahun itu saya sudah menulis buku tentang aritmatika itu..buku A, B, C , 1 , 2 sd 27. buku itu saja sudah 30 buku.

[12/8 19.56] Om Jay: Masih ada waktu 10 menit untuk menyampaikan apa yang ingin Bu Betti sampaikan kepada peserta malam ini.

[12/8 19.56] Om Jay: yah lumayan lah buat penilaian..Buku itu nilainya tinggi..Kalau saya dulu menulis buku karena butuh duitnya..

[12/8 19.56] Om Jay: Nah sekarang sekolah sudah berjalan baik. Jadi saya sudah tidak perlu mandorin lagi. Semua sudah berjalan. Sekarang saya mulai tertarik lagi dengan kuliner

[12/8 19.56] Om Jay: Yang ingin bertanya silakan pertanyaan ditransfer ke WA saya  089692593804 yang nantinya saya sampaikan ke group 15

[12/8 19.56] Om Jay: Saya juga mulai mematenkan merk lewat HaKI, mulai meng " halal " kan produk dan mulai meng " pirt " kan produk.

[12/8 19.56] Om Jay: Saya ikutlah pelatihan pelatihan yang berkaitan dengan itu. Sekarang selain saya punya sertifikasi pendidik, saya juga sudah punya sertifikat sertifikasi wirausaha.

[12/8 19.59] Om Jay: Dan sekarang saya juga menjadi UMKM binaan Dinas Koperasi Bekasi

[12/8 19.59] Om Jay: Bisa dibagi ilmunya langkah untuk mendapat hak paten juga mendaftarkan. Sebagai.produk halal?

[12/8 19.59] Om Jay: oh ya hari ini Ultah ke 5 UMKM lho. Kalau besok baru ultahnya saya. wk wkw

[12/8 20.02] Om Jay: Untuk paten kan merk itu, kita lewat Dinas Koperasi..Kebetulan memang kita harus punya dulu ijin domisili usaha. itu bisa diurus ke RT, RW, kelurahan.

[12/8 20.02] Om Jay: Sepertinya sekarang dipermudah ya

[12/8 20.02] Om Jay: Barakallah fii umrik Bu.Betti Agustus  ya

[12/8 20.02] Om Jay: Taraaa waktunya tanya jawab.

[12/8 20.02] Om Jay: ya bu besok. Karena besok saya ada acara " halal " jadi murid saya dah merayakannya kemarin dan tadi.


Rabu, 12 Agustus 2020

INOVASI PEMBELAJARAN PJJ YANG EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

DEFINISI PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ)

PJJ adalah suatu bentuk sistem  pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memperoleh ilmu dengan tidak harus bertatap muka langsung dengan pengajar. Tatap muka akan tetap dilaksanakan sesekali hanya untuk meninjau keadaan peserta didik, apakah peserta didik ada kesulitan dalam mempelajari materi, dan masalah-masalah lainnya. Komunikasi antara pengajar dengan peserta didik dilakukan melalui media PJJ itu sendiri, tergantung pada media apa yang dipilih. Media yang digunakan dalam PJJ hendaknya juga tidak memberatkan peserta didik, sehingga PJJ bisa dijadikan solusi bagi peserta didik yang tidak mempunyai kemungkinan untuk mengikuti pendidikan konvensional.

Pendidikan jarak jauh merupakan suatu system yang sangat cocok diterapkan di Indonesia dikarenakan Indonesia adalah negara yang cukup luas dan terdiri dari beribu-ribu pulau. Keadaan geografis Indonesia ini menjadi salah satu faktor ketidakmerataan pendidikan di Indonesia karena pendidikan sulit didapatkan di tempat-tempat terpencil yang berada di wilayah Indonesia. 

Selain keadaan geografis Indonesia tersebut, faktor ketersediaan pengajar di Indonesia juga masih bisa dibilang kurang untuk memenuhi tuntutan pendidikan yang ada di Indonesia. Masyarakat Indonesia pun tidak semuanya bisa mengikuti pendidikan konvensional, mereka mungkin akan lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan dengan sekadar mengenyam pendidikan. PJJ merupakan solusi dari permasalahan pendidikan di Indonesia tersebut. Dengan PJJ, masyarakat bisa memperoleh pendidikan dengan cara yang mudah dan tidak akan mengganggu pekerjaan mereka.

PJJ harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak memberatkan peserta didik. PJJ hendaknya dikemas semenarik mungkin sehingga peserta didik mempunyai semangat dalam menuntut ilmu, dan juga tidak mengalami kebosanan dengan sistem pembelajaran tersebut. Dikarenakan model pembelajaran PJJ yang tidak bertemu dosen secara intensif, sangat dimungkinkan jika peserta didik akan mengalami kebosanan dalam mempelajari matesi pembelajaran. Media menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan PJJ terhadap pemahaman belajar peserta didik pada suatu materi pembelajaran. PJJ seharusnya tidak hanya diberikan lewat tutorial, tatap muka langsung dengan pengajar juga sangat diperlukan.

Selain beberapa faktor diatas, faktor intern dari peserta didik juga menjadi salah satu penentu keberhasilan PJJ. Faktor intern ini bisa berupa:

a) kemauan belajar peserta didik,

b) kemandirian peserta didik dalam melaksanakan pendidikan jarak jauh,

c) keaktifan peserta didik selama mengikuti pembelajaran, interaksi antara pengajar dengan peserta didik, dan

d) rasa keingintahuan peserta didik terhadap materi pembelajaran yang sedang dipelajari.

Pelaksanaan PJJ bukan tanpa halangan. jika PJJ dilakukan sesuai aturan yang ada peserta didik sangat tidak mungkin belajar sendiri dikarenakan ada pengajar tetap yang sesekali akan memantau peserta didik. Materi yang digunakan pun berasal dari pengajar, sangat jauh berbeda dengan belajar sendiri yang mencari materi sendiri dan tanpa ada pengajar yang memantau perkembangan belajar.

Kemandirian peserta didik akan sangat terlihat pada saat ada tugas yang diberikan. Dikarenakan kemungkinan untuk bertemu pengajar sangat sedikit maka peserta didik harus mempunyai strategi sendiri dalam pembelajaran dengan sistem PJJ ini. Interaksi juga sangat diperlukan peserta didik sangat dianjurkan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan pengajar demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Keefektifan PJJ terhadap pemahaman belajar peserta didik menjadi salah satu faktor pertimbangan penerapan PJJ untuk pendidikan jangka panjang. Memang bukan hanya faktor pengajar dan system pembelajarannya saja yang berpengaruh, tetapi kedua hal tersebut turut mendorong faktor yang lain yaitu tingkat keingintahuan dan juga kemandirian dari peserta didik. 

Penentuan efektif atau tidaknya PJJ untuk digunakan dalam pembelajaran sangat tergantung pada peserta didik. Jika pengajar sudah memberikan yang terbaik untuk proses pembelajaran dan peserta didik tetap saja tidak mempunyai rasa keingintahuan dan juga kemandirian maka semua itu akan sia-sia dan bisa dikatakan bahwa PJJ tidak efektif untuk pembelajaran.

Penilaian keefektifan PJJ tidak bisa dilakukan menyeluruh pada suatu negara, akan tetapi lebih baik dilakukan pada tingkatan daerah karena SDM yang ada di daerah yang satu dengan lainnya mungkin akan berbeda. Pada cakupan sebuah negara yang besar seperti Indonesia, sangat tidak mungkin SDM yang ada akan empunyai kemampuan yang sama.

Jadi, bisa dikatakan keefektifan PJJ terhadap pemahaman belajar peserta didik sangat bergantung pada individu yang menjadi peserta didik.PJJ bisa dikatakan efektif jika kebenyakan peserta didik berhasil dengan model pembelajaran ini. Semuanya dikembalikan lagi kepada pelaksana PJJ, baik pengajar maupun peseta didik.

Efektifitas pendidikan jarak jauh terhadap prestasi peserta didik

Pada era sekarang ini, PJJ sudah bukan hal asing lagi dilakukan untuk pembelajaran di sekolah yang notabene merupakan lembaga pembelajaran konvensional. Media PJJ yang digunakan pun sudah semakin modern seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat.

Keefektifan PJJ terhadap prestasi peserta didik pun kembali dipertanyakan. Apakah peserta didik akan memahami materi yang disampaikan? Sementara selama ini mereka cenderung menerima materi dengan pembelajaran konvensional. 

Pada peserta didik yang menjalani PJJ dan juga menerima materi langsung dari pengajar, biasanya mereka cenderung belum bisa menerima system PJJ ini. Pada kali pertama mereka mengikuti PJJ mereka mungkin akan gagal, tapi tidak menutup kemungkinan ada peserta didik yang langsung bisa mengikuti ritme pembelajaran pada PJJ.

Untuk peserta didik yang sulit menyesuaikan, PJJ mungkin akan sangat membebani, untuk itu peran pengajar sangat diperlukan dalam hal ini. Jangan langsung menerapkan PJJ kepada peserta didik, tetapi diperlukan pengenalan terlebih dahulu. Oleh karena hal itu, PJJ kurang efektif untuk meningkatkan prestasi peserta.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) bukan berarti pembelajaran daring/online. Dikdasmen Kemendikbud  menjelaskan PJJ terdiri dari dua kategori yakni daring dan luring.“PJJ itu tidak sama dengan pembelajaran daring. Jadi mohon ini kadang-kadang orang menyamakan PJJ sama dengan pembelajaran daring.

Pembelajaran daring yaitu kegiatan belajar yang dilakukan oleh guru secara interaktif dengan memanfaatkan aplikasi video conference seperti Zoom, Google Meeting, dan lainnya. Selain itu, guru dan siswa juga bisa memanfaatkan fitur Rumah Belajar yang disediakan Kemendikbud maupun program belajar dari swasta seperti Zenius dan Ruang Belajar serta melalui media sosial seperti YouTube, Facebook, Instagram dan seluruh layanan berbasis digital dapat dioptimalkan untuk pembelajaran daring.Itu memang salah satu opsi yang disarankan agar ada interaksi antara guru dengan murid manakala tidak ada hambatan akses internet, gawai, dan tidak ada hambatan biaya pulsa, silakan itu dilakukan.

Sektor Pendidikan Dibuka Paling Akhir Namun, apabila siswa dan guru kesulitan memperoleh akses internet, gawai ataupun biaya membeli pulsa maka PJJ bisa dilakukan secara luar jaringan (luring). Pembelajaran secara luring ini dapat diaplikasikan dengan memanfaatkan buku pegangan siswa. Kemudian, guru dapat melakukan kunjungan ke rumah para siswa dengan membentuk kelompok belajar.

Kalau dulu buku pegangan siswa hanya boleh dipakai di sekolah, maka sekarang harus dipinjamkan kepada siswa agar bisa dipelajari di rumah. Kemudian guru nanti setiap saat, entah melalui orang tuanya, melalui kunjungan ke rumah atau kunjungan ke kelompok-kelompok kecil, seperti itu nanti anak-anak belajarnya.Jika terdapat akses televisi, siswa dapat menyaksikan program Belajar Dari Rumah yang disiarkan di TVRI dengan tema literasi, numerasi, dan pengembangan karakter. Sejumlah daerah juga menyediakan pembelajaran berbasis radio.  Jadi ini pilihan-pilihan bagi daerah yang memang akses internetnya tidak sebaik beberapa tempat.

MEMBANGUN INDONESIA MELALUI DUNIA PENDIDIKAN DENGAN PEMBELAJARAN DARING YANG EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menegaskan bagi kalangan pendidik yang saat ini masih memberikan PJJ secara daring harus memperhatikan pedoman belajar di rumah (BDR) berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah (BDR) dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.

Surat edaran tersebut berlandaskan Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, yang bertujuan memastikan pemenuhan hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat covid-19, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk covid-19, mencegah penyebaran dan penularan covid-19 di satuan pendidikan serta memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, siswa, dan orang tua/wali. Metode pelaksanaan BDR meliputi pembelajaran jarak jauh atau PJJ dalam jaringan (daring), menggunakan gawai maupun laptop melalui beberapa portal dan aplikasi pembelajaran daring.

Suatu tuntutan sekaligus tantangan baru untuk semua guru di seluruh tanah air, bagaimana mencari cara pembelajaran daring yang efektif dan menyenangkan. Lalu aplikasi online seperti Zoom, Ruang Guru, Google Classroom, Whatsapp grup, adalah beberapa contoh aplikasi yang marak digunakan oleh guru sebagai media pembelajaran. Guru harus mempersiapkan materi berupa power point atau PPT untuk ditampilkan kepada semua siswa. Guru harus bekerja ekstra untuk membimbing siswa yang belum terbiasa menggunakan aplikasi pembelajaran.

Tantangan belajar daring sangat dirasakan oleh semua guru di tanah air. Yang biasanya harus menulis di papan tulis, digantikan dengan menulis di gawai atau leptop. Pembelajaran yang setiap hari tatap muka, berganti dengan video conference(VC). Teknologi internet telah mendominasi pembelajaran kali ini. Beruntunglah para guru TIK karena sangat dibutuhkan keahliannya untuk  mengawali suksesnya pembelajaran daring ini. Seperti Omjay yang telah sukses membuat kelas menulis gratis sampai bisa menerbitkan buku di masa Virus Corona yang sedang merajalela.

Inovasi pembelajaran sangat diperlukan untuk menarik perhatian siswa. Misalnya sebelum memulai kelas, selingi dulu dengan kuis google form yang menyenangkan. Kuisnya berupa materi yang akan kita ajarkan. Jadi kuis dibagi 2 sesi, seperti preetes dan postes. Dengan begitu anak akan terpancing menjawab pertanyaan dari kuis, lalu mengoreksi jawaban salah di sesi selanjutnya. Kuis semacam ini akan memberikan efek yang bagus untuk melatih keterampilan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan.

Saat kita melakukan VC dengan Siswa, berpakaianlah yang rapi seolah kita mengajar seperti biasanya. Berpenampilan seperti mengajar menunjukkan kita bahwa kita siap unyk mengajar. Kita siap untuk berbagi dan kita siap untuk memenuhi hasrat mereka untuk belajar, meskipun hanya lewat gawai atau laptop. Buatlah pembelajaran yang menyenangkan. Misalnya menuliskan materi yang diterima dan mempostingnya ke media sosial berupa blog. Itu akan terasa menyenangkan. Jadikan blog sebagai alat rekam ajaib yang menemani pembelajaran daring semua siswa. Dengan memposting tulisan di blog, mengajarkan siswa untuk terampil menulis. Lambat laun tulisan akan semakin bagus dan semakin menarik.

Membangun pendidikan di masa Covid adalah suatu era baru yang harus kita taklukan bersama. Tak lepas dari beberapa gangguan teknis dan penghambat belajar seperti gangguan sinyal, tidak punya gawai atau laptop, dan mahalnya kuota, adalah bumbu penyedap dalam kegiatan pembelajaran daring. Namun, peran orang tua sangat penting di sini. Mereka rela membeli kuota supaya anaknya tidak tertinggal kelas. Dengan demikian, kerjasama antara orangtua dan guru dalam mendidik anak menjadi poin penting akan suksesnya Belajar Dari Rumah(BDR).


Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...