Jumat, 06 November 2020

BOOK MARKETING STRATEGY


Pertemuan ke 15

Hari/tanggal : Jumat, 06 November 2020

Narasumber : Agustinus Subardana, S.E., M.M. , CDS (Direktur Pemasaran PT Andi)

Email           : Agus. subardana@gmail.com

Blog             : Literasikangagus.blogspot.com

Topik materi : Book Marketing Strategy

Malam ini terasa sangat berbeda sekali. Saat Omjay sakit, dua pertemuan ini saya membuka kelas kuliah online untuk menghandle jalannya diskusi. HP omjay beberapa saat tidak aktif dan tidak dapat dihubungi. Memang beliau memerlukan rehat yang cukup untuk memulihkan tenaga dan mengurangi segala aktivitas. Narasumber malam ini adalah Bapak Agus Subardana, S.E., M.M. , CDS (Direktur Pemasaran PT Andi). Sedangkan moderator yang bertugas adalah Rizki Kurnia Rahman. Asal Jogja tapi tinggal di Sulawesi Tenggara.

Karena merasa kekurangan tenaga di bagian share materi dengan memberanikan diri, saya menghubungi Pak Rizki melalui WA. Saya lalu menanyakan apakah bisa membantu Omjay meneruskan materi ke gelombang lain? Tanpa pikir panjang, Pak Rizki menjawab iya. Tanpa ada rasa ragu dan tanpa banyak alasan.Saya lalu memasukkannya ke 5 grup kelas menulis Omjay yaitu gelombang 10,12,13,14, dan 15. 

Pada mulanya saya test dahulu untuk meneruskan materi ke gelombang lain, hasilnya sukses. Naik satu tahap,  malam ini, saya coba Pak Rizki untuk menjadi moderator. Alhamdulilah, kuliah berjalan lancar sesuai rencana. Saya serasa jadi manager yang sedang melatih anak buah yang masih magang, hehehe. Sempat terkikik-kikik dalam hati saat mengajarkan Pak Rizki meneruskan materi dan menjadi moderator handal. Menjadi tim sukses Omjay adalah pengalaman yang luar biasa. Banyak ilmu yang saya dapat termasuk bisa menjadi moderator yang dapat diacungi 4 jempol.

Dengan adanya Pak Rizki menambah deretan tim sukses yang membantu jalannya diskusi dengan penuh keikhlasan. Kami melakukan semua ini dengan sukarela dan tanpa paksaan. Bagi kami, mengenal Omjay telah mendatangkan berbagai kebaikan. Termasuk kebaikan untuk menjadi seorang penulis hebat dan dapat diperhitungkan di masa depan. Sedikit curhat colongan (CurCol nih, hehehe.) Lanjut ke materi yu!

“Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku”  ungkap Pak Agus membuka materi malam ini. Menurut saya, kalimat pembuka yang cukup menarik. Jadi ingat materi Pak Amir Hamzah dan Pak Ya’ Dedi Suhendi bahwa kalimat pembuka yang menarik akan menentukan sikap pembaca untuk melanjutkan bacaan atau sebaliknya.

Sejak PAUD  hingga remaja, pemerintah sudah menggalakkan budaya membaca dan menulis pada peserta didik bahkan sampai perguruan tinggi. Hal ini menciptakan peluang besar bagi penerbit buku untuk turut andil di dalamnya. Saat buku sudah tercetak dan terjual laris manis, tentu keuntungan/ profit margint akan datang sendiri pada penerbit dan penulis buku. Saat ini terdapat 1 328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak aktif lagi.

Pandemik Virus Corona telah meluluh lantahkan semua sektor perindustrian termasuk industri buku. Bahkan banyak penerbit yang mengalami gulung tikar karena tak mampu lagi menekan biaya produksi buku. Kerugian itu pun menimpa penerbit besar seperti PT Andi antara lain:

1. Jaringan toko buku tutup selama kurang lebih 4 bulan

2. Orang takut datang ke toko buku atau mall

3. Penurunan omset toko buku 70-80%

4.Banyak penerbit memberhentikan distribusi ke toko buku

5. Beberapa penerbit gulung tikar(bangkrut).

 

Untuk tetap eksis dan bertahan dalam industri penerbitan buku, tentu bukan hal yang baru bagi penerbit Andi. Mengapa? Pengalaman 40 tahun dalam menerbitkan buku memberikan berbagai macam pengalaman baru hingga sampai sekarang bisa mencetak sampai lebih dari 15.000 judul buku yang dikelompokkan menjadi 32 kategori. Kunjungi www.andipublisher.com

Strategi pemasaran buku PT Andi  di pengaruhi oleh 2 faktor yang meliputi :

1.         Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2.         Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Selain faktor mikro dan faktor makro, PT Andi juga melakukan strategi digital marketing. Digital marketing dilakukan dengan serangan udara (on line) dan serangan darat (off line).

Alasan mengapa memilih Digital Marketing sebagai serangan udara (on line), sbb:

1.Cara efektif untuk membantu meningkatkan penjualan buku.

2.Tetap berhubungan dengan pelanggan buku di medsos

3.Pastikan buku mudah ditemukan di media online seperti Website yang terhubung dengan akun medsos lain dengan sekali klik

4.Pemasaran lewat komunitas seperi Komunitas Menulis Omjay, atau Komunitas Guru Sejuta Ngeblog dan PGRI serta  mengadakan webinar lewat link  Zoom , Live Youtube TV. ANDI, dengan tema – tema yang menarik.

5.Harus bisa tampil sebagai yang pertama,yang terdepan, dan yang tercepat dalam memasarkan buku

6.Mengadakan promo khusus semacam diskon untuk meningkatkan konsumen

7.Bagaimana menjadikan Branding tanggap situasi, cepat dalam merespon permintaan pengiriman buku, jika ada komplen konsumen cepat dicari jalan solusinya

8.Supaya tetap eksis memakai mobile marketing, email marketing, personal marketing, continues marketing, dan terintegratif pada satu website sehingga memudahkam dalam mempromosikan brand yang mau dijual. 

9.Buat konten yang menarik perhatian pembaca. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat cover buku yang kreatif dan inovatif sehingga  menarik pembaca. Hal ini dilakukan karena kemasan buku rata-rata disegel dan tidak bisa dibuka. Dengan membuat cover buku yang bagus maka itu akan membuat karya kita dilirik pembaca. Bahkan nanti jadi buku best reseller. 

10.Visual marketing lewat akun medsos FB,  IG, WA, Youtube juga harus dilakukan agar menarik perhatian konsumen agar tegerak membeli buku yang kita promosikan.

 Team pemasaran On line penerbit ANDI Offset mempunyai 20 staf tenaga pemasaran khusus menjangkau lewat dunia maya / on line . Kami Penerbit ANDI juga memasarkan buku lewat marketplace yang telah di tunjuk oleh Kemendikbut R.I melalui blanja.con, blibli.com dengan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) guna mendukung pengadaan barang dan jasa (PBJ) di sekolah melalui penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler. "Inovasi dan elektronifikasi sektor PBJ merupakan suatu keniscayaan. Hal ini juga sesuai dengan amanat dan kebijakan pemerintah untuk penguatan tata kelola keuangan pendidikan melalui Perpres PBJ Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018."

Strategi  serangan darat (off line) dilakukan dengan kerjasama dengan toko buku besar seperti Gramedia, melakukan directselling, dan melakukan event-event seperti event Pameran buku, dalam seminar, workshop, tryout, bazar buku, bedah buku, dan sebagainya.

 

SESI TANYA JAWAB

P1

AAM NURHASANAH, SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS LEBAK BANTEN.

Izin bertanya:

Beberapa jebolan  penulis pemula kelas menulis Omjay (Aam dan teman2) di bawah binaan Prof. Ekoji yang sudah lolos ke penerbit Andi, apakah  pemasaran bukunya nanti akan display ke gramedia atau toko2 besar? Aam sudah membayangkan, buku Aam nanti terjejer di toko buku besar. Terimakasih.

Jawab:

Buku Prof. Ekoji sudah kami distribusikan ke gramedia dan kami promo khusus di gramedia. Demikian juga di toko besar lainnya.

 

P2 TINI SUMARTINI , LEBAK BANTEN

Izin bertanya

1. Dewasa ini banyak situs yang membagikan e-book gratis, bgmn pandangan bapak ttg hal ini terkait prospek pemasaran buku?

2. Setiap penerbit memiliki idealisme tersendiri mengenai syarat-syarat buku yang diterima dari penulis, bagaimana idealisme Andi offset?

Jawab:

1.PT ANDI membuat program E-book Pustaka plus (e-pustaka). Biaya sewa selama setahun 11 juta isinya 600 judul buku e-book, 16.500.000 berisi 1.000 judul buku dengan sewa satu tahun. Kalau bentuk fisik buku harga bisa sampai 1 Miliyar. Jumlah e-booknya sesuai jumlah siswa dan jumlah guru. PT Andi bertahan hingga usia 40 tahun bertahan dalam dunia penerbitan.

2. Prosedur Penerbitan Buku PT Andi 


A. Materi yang Harus Dikirim

Penulis harus mengirimkan ke Penerbit naskah final, bukan outline ataupun draft, yang disertai:

. Kata Pengantar

• Daftar Isi

• Daftar Gambar

• Daftar Tabel

• Daftar Lampiran

• Isi

• Daftar Pustaka

• Indeks

• Abstrak (sinopsis)

. Penjelasan perihal: pasar sasaran yang dituju, prospek pasar, manfaat buku ybs.

. Profil penulis, memberi keterangan singkat tentang penulis.




B. Penilaian Naskah

Penerbit menilai naskah dari berbagai aspek:


* Aspek Ideologis

Apakah topik bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila, apakah topiknya akan meresahkan kondisi masyarakat seperti: politik, hankam, sara, sopan santun, harga diri, dll.


* Aspek Keilmuan :

1. Apakah topik yang dibahas merupakan topik baru bagi masyarakat, dan apakah masyarakat sudah siap menerima topik tersebut?

2. Apakah naskah tersebut gagasan asli atau jiplakan?

3. Terkait dengan akurasi data maka diperlukan sumber daftar pustaka yang lengkap.


* Aspek Penyajian:

1. Apakah sistematika kerangka pemikiran baik sehingga alur logika pemaparan mudah dipahami?

2. Bahasa yang digunakan apakah komunikatif sesuai dengan jenis naskah dan sasaran pembaca?

3.  Apakah cara penulisannya sudah benar, yaitu menggunakan tata bahasa dan ejaan yang baku?

4.  Kelengkapan naskah secara fisik seperti kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, batang tubuh, daftar gambar, tabel, lampiran, index, daftar pustaka, sinposis, apakah sudah lengkap?

5.  Pengetikan menggunakan media dan alat apa, apakah tulis tangan, diketik manual, ketik komputer menggunakan software tertentu?

6. Mutu gambar, tabel dan objek lain yang dipasang (capture) apakah layak atau masih harus diperbaiki lagi?

7. Apakah urusan perizinan penggunaan gambar tertentu, izin terjemahan, izin pengutipan dll. sudah diselesaikan?


* Aspek Pemasaran:

1.  Apakah tema naskah mempunyai pangsa pasar jelas dan luas sehingga buku akan dapat dan mudah diterima pasar?

2.  Apakah naskah memiliki selling point atau potensi jual tertentu, seperti judul, keindahan, bahasa, kasus aktual, dsb?

3.  Apakah ada buku sejenis yang beredar dan telah diterbitkan? Apa kelebihan naskah tersebut dibandingkan dengan buku lain?


* Aspek Reputasi Penulis:

1.  Apakah penulis adalah tokoh, praktisi, dosen yang sangat diakui kepakarannya oleh masyarakat luas?

2. Apakah buku-buku yang pernah diterbitkan mempunyai catatan keilmuan dan pemasaran yang baik?

 

C. Format Naskah


Format Naskah Siap Cetak

Format pengaturan naskah dapat menggunakan Template yang disediakan oleh Penerbit Andi. Format ini merupakan Template standar yang dapat disesuaikan dengan naskah yang sedang ditulis. Anda dapat meminta Template tersebut melalui e-mail, atau datang langsung ke Penerbit ANDI.


Format naskah standar siap cetak, adalah sebagai berikut:

Jenis huruf untuk teks isi: Bookman Old Style, New Century School Book atau Times New Roman 10/11 point.

Judul bab (Heading 1): font sama dengan teks isi, ukurannya diatur sedemikian rupa agar tampak menonjol dan serasi dengan ukuran 20 pt.

Judul sub-bab (Heading 2): font sama dengan teks, 18 point, capital, bold.

Judul sub-sub-bab (Heading 3): font sama dengan teks, 10 point, capital underline

Header dan Footer: menggunakan font yang berbeda, dapat divariasikan dalam style huruf bold atau italic.

Footnote : Font sama, 8 point; dapat menggunakan font lain yang serasi.

Alignment : Justified

Spacing : Before – 0, After – 0,6

Line Spacing : Single

Gambar-gambar tangkapan (capture) layar sebaiknya menggunakan format jpg. Gambar sebaiknya dikirimkan dalam file tersendiri yang di kumpulkan dalam sebuah folder gambar dan dilakukan link terhadap naskah.


Catatan: Segala bentuk aturan layout di dalam template adalah layout standar di Penerbit Andi, Anda dapat memodifikasi perwajahan buku Anda dengan terlebih dahulu melakukan konfirmasi dengan Penerbit.


Contoh Penomoran Halaman:

Halaman judul : i

Halaman Copyright : ii

Halaman Persembahan : iii

Kata Pengantar : v

Daftar Isi : vii

Halaman Isi

Pendahuluan (Bab I) : 1

Bab II : 3, 5, 7, 9, dst. (selalu halaman ganjil)

 

E. Ukuran Buku dan Area Cetak

Setelah Anda menentukan sistematika penulisan buku Anda, hal penting berikutnya adalah format buku yang akan Anda tulis. Format buku terdiri dari beberapa ukuran yaitu ukuran besar, standar, kecil, atau buku saku serta format spesial. Penentuan format ini akan berpengaruh terhadap ketebalan buku dan kedalaman materi yang Anda inginkan.


Format buku di Penerbit Andi:

Format Besar : 20 cm x 28 cm, 21,5 cm x 15,5 cm

Format Standar : 16 cm x 23 cm, 11,5 cm x 17,5 cm

Format Kecil : 14 cm x 21 cm, 10 cm x 16 cm

Buku Saku : 10 cm x 18 cm, 13,5 cm x 7,5 cm

Format Khusus


Banyak Penulis tidak memperhatikan format ini sehingga saat dilakukan pengaturan layout dan setting, beberapa bagian buku menjadi tidak sesuai dengan maksud Penulis. Ketidaksesuaian tersebut contohnya: proporsi gambar yang tidak benar, pemotongan kata yang tidak tepat (terutama pada listing program pada buku pemrograman), dan ketebalan buku yang tidak proporsional.




F. Pengiriman Softcopy: Disket atau CD

Softcopy naskah dikirim dapat dengan cara: Lewat pos/paket ditujukan ke:

Penerbit ANDI

Jl. Beo 38-40 Yogyakarta 55281

Telp (0274) 561881; Fax (0274) 588282


Datang langsung ke kantor Penerbit ANDI dan menemui bagian penerbitan ANDI. Atau lewat email (Maksimal 1 Mb per kiriman): andipenerbitan@gmail.com

 

G. Keputusan Naskah

Setelah Penulis menyerahkan naskah, Penerbit memberikan keputusan melalui surat resmi kepada Penulis, apakah buku diterbitkan atau tidak. Untuk naskah yang diterima, Penerbit akan mengirim surat pemberitahuan resmi. Penulis wajib melengkapi kelengkapan naskah - softcopy. Untuk naskah yang ditolak, naskah akan dikembalikan kepada Penulis bersama dengan surat pemberitahuan penolakan penerbitan.

 

H. Keputusan Menerima / Menolak Naskah

Untuk Apa dan Mengapa Penerbit Harus Menilai Naskah? Penerbit adalah suatu badan usaha yang bercita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk tujuan tersebut Penerbit mengusahakan, menyediakan, dan menyebarluaskan bagi khalayak umum, pengetahuan dan pengalaman hasil karya ilmiah para Penulis dalam bentuk sajian yang terpadu, rapi, indah, dan komunikatif, baik isi maupun kemasan fisik, melalui tata cara yang sesuai, dan bertanggung jawab atas segala risiko yang ditimbulkan oleh kegiatannya. Berdasarkan pengertian mengenai penerbitan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerbit tidak bermaksud untuk menghakimi hasil karya Penulis, sehingga tidak ada alasan untuk tidak menghargai karya tersebut karena Penulis adalah “rekan sejawat” bagi Penerbit.

Penilaian naskah bukan untuk menjatuhkan vonis naskah baik atau buruk, layak terbit atau tidak. Langkah tersebut digunakan sebagai sarana untuk memperlancar proses penerbitan secara optimal.

Proses penilaian ini adalah proses standar penerbitan sehingga perlu ada komunikasi yang baik antara Penerbit dan Penulis. Dengan demikian tidak ada salah-pengertian bahwa Penerbit menganggap remeh Penulis atau Penulis merasa naskahnya sudah yang terbaik.

 

I. Bentuk Royalti Penerbit ANDI

Penerbit ANDI memberikan royalti sebagai berikut:

Besar royalti standar adalah 10%, dengan perhitungan: 10% x harga jual x oplah (potong pajak)

Mengingat Penerbit ANDI memiliki bentuk kerja sama yang beragam pada saluran distribusi pemasaran, maka perhitungan royalti adalah berdasarkan buku yang benar-benar telah terbayar lunas, dengan demikian buku yang sifatnya konsinyasi atau kredit belum dianggap sebagai buku laku. Dalam hal ini Penerbit ANDI akan selalu menjaga kejujuran dan kepercayaan bagi semua relasinya, ini semua karena nama baik sangat penting bagi Penerbit ANDI.

 

J. Bentuk Kerja Sama Penerbitan

Bentuk kerja sama penerbitan yang ditawarkan Penerbit ANDI mencakup::

1. Kerja sama Penerbit dengan Penulis; yaitu kerja sama antara Penerbit dengan Penulis secara individu untuk menerbitkan sebuah buku.

2. Kerja Sama Penerbit dengan Kelompok  Penulis; yaitu kerja sama antara Penerbit dengan beberapa Penulis sekaligus untuk menerbitkan sebuah buku. Dalam kerja sama ini, Penulis wajib menunjuk satu orang dengan pemberian surat kuasa, untuk bertanggung jawab terhadap segala urusan administratif maupun non administratif yang berkaitan dengan penerbitan.

3. Kerja sama Penerbit dengan Lembaga; yaitu kerja sama antar Penerbit dengan sekelompok Penulis yang telah dikoordinasi oleh Lembaga/Institusi untuk menerbitkan sebuah buku. Dalam hal ini Penerbit hanya berhubungan dengan Lembaga/Institusi yang telah diberi kepercayaan oleh Penulis.

4. Kerja sama Umum

Kerja sama cetak. Penerbit hanya membantu dalam jasa percetakannya, seperti buku jurnal ilmiah dan ebagainya.

Kerja sama cetak dan penerbitan, Penerbit bekerja sama dengan Perorangan/Lembaga untuk menerbitkan sebuah buku dengan tanggungan biaya penerbitan bersama.

 

Hubungan Antara Penulis dan Penerbit


Penulis dengan Penerbit memiliki kedudukan setara; secara umum Penulis memandang Penerbit bertindak sebagai intermediary karya-karya yang akan disampaikan kepada masyarakat, sedangkan Penerbit memandang Penulis sebagai aset penting perusahaan yang menyebabkan proses penerbitan tetap berlangsung.

Kepentingan apa di balik dorongan untuk menulis? Menulis dapat meningkatkan kredit point (bagi pengajar), meningkatkan kredibilitas, dan pemenuhan finansial. Hal tersebut yang memotivasi penulis untuk menghasilkan suatu karya yang berkualitas.


Apa kelebihan Penerbit ANDI dibanding penerbit lain?

• Buku ANDI telah memiliki Brand Name tersendiri di hati masyarakat.

• Memiliki jaringan distribusi yang luas.

• Memiliki mesin cetak sendiri sehingga hasil, kecepatan, dan kualitas dapat diatur dengan baik.

• Memiliki sistem royalti yang jelas, jujur dan dapat dipertanggungjawabkan.


Dengan sinergi kerja sama antara Penulis dengan Penerbit akan diperoleh hasil berupa penerimaan masyarakat terhadap buku terbitan ANDI.


Catatan: Prosedur penerbitan ini sewaktu-waktu dapat berubah mengikuti perkembangan, situasi dan kondisi, untuk itu diharapkan Penulis dapat mengikuti informasi terbaru di Penerbit Andi.

 

Display buku berbeda dengan pameran/ bazzar. Bazar dilakukan karena event atau EO tertentu dan dilakukan oleh semua penerbit,  dan di promosikan dalam bentuk obral dan di luar toko buku (di pintu masuk/luar space area toko).  Untuk display buku, hal yang dilakukan PT Andi Jika buku tidak laku maka akan diadakan tambahan diskon(rabat)/promo khusus pada konsumen dari 10-20% pada waktu tertentu(masih prospek). jika masih belum laku maka akan melakukan retur dari toko dan baru dilakukan bazar di luar toko.

Buku baru terbit akan lounching dengan cara pendekatan pihak toko, atur jadwal, tanggal dan waktu yang ramai pengunjung misal hari sabtu minggu jam satu siang, dan kewajiban penulis adalah mengundang komunitas-komunitas penulis dan membagi promo dan brosur,  bahwa akan lounching buku, dan pihak toko memberikan target agar buku laku, dan tambahan diskon untuk konsumen.

Saran untuk penulis pemula adalah Menguasai bahan tulisan, sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Pilih jenjang dan kelas yang akan ditulis. Minat menulis buku sesuaikan dengan kemampuan kualifikasi baground pendidikan supaya menulis jadi semakin terasah.buatlah buku pendidikan yang sedang dibutuhkan pendidik sesuai arahan mas menteri  dan sesuai kemdikbud  misal buku AKM. Itu akan menarik jika kita buat buku tersebut.

Cara untuk mendapatkan CSR adalah berikan proposal pada penerbit, maka penerbit akan menunjuk distributor buku terdekat untuk memberikan bantuan buku kepada taman bacaan sesuai dengan proposal yang diajukan. PT Andi juga pernah memberikan CSR bantuan buku ke daerah  Kediri, Mojokerto, dan daerah terpencil lainnya.

Buku yang diobral adalah buku yang tidak laku dan tidak mengurangi nilai dari ilmu tersebut. Buku yang diobral buku notabennya adalah yang sudah lama terbit 2-3 tahun yang lalu maka diekspos kembali untuk dijual. Terkait  buku yang telah dibajak, penerbit akan berkoordinasi kepada penulis dan memberikan somasi kepada pihak yang telah membajak bukunya. Pameran buku PT Andi tidak pernah membuat pameran buku bajakan. PT Andi memiliki legalitas dan sangat meghindari buku bajakan. Buku gendre yang masih bagus adalah genre novel, fiksi, dan masa pandemi ini buku masakan dan buku tanaman sedang naik daun.

Menulis adalah berjuang, Penulis adalah Pahlawan yang akan di kenang selama – lamanya. Lembaran karya adalah medan pertempuran, Pena adalah senjatanya. Buku adalah gudang ilmu, kuncinya adalah membaca. Membaca adalah jendela dunia. Jadi dengan membaca akan membuat kita semakin mudah dalam menulis. Maka bacalah lalu tuliskanlah. Maka coretan kita kan menjadi sejarah yang bermakna dan akan tetap dikenang dan abadi selamanya.

KESIMPULAN

1.Tulislah apapun yang kita sukai.

2.Tulislah apa yang kita lihat, kita dengar, dan kita alami. 

3.Jangan takut tidak dibaca dan tidak diterima penerbit.

4.Tulis, tulis, dan tulislah terus. Suatu saat nanti pasti berguna bagi banyak orang dan penerbit Andi siap membantu dalam memasarkan buku yang kita tulis.

 

Mantap sekali materi malam ini, tak terasa moderator perdana kita sudah memandu dengan asyik sekali. Terimakasih Pak Agus atas ilmunya yang luar biasa dan Pak Rizki lulus 100% jadi moderator. Semoga Omjay lekas sembuh dan bisa berbagi lagi dengan kita semua. Amin.. 

 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S, Pd

#Day3NovAISEIWritingChallange

Kamis, 05 November 2020

WRITING PRENEURSHIP (Menulis buku yang diterima penerbit)


Malam ini, pengalama  kedua saya menjadi moderator dengan narasumber Bapak Joko Irawan Mumpuni. Kuliah ini masih dilaksanakan setiap pukul 19.00 WIB. Narasumber menggunakan voice note untuk meminimalisir peserta untuk copy paste seluruh materi secara utuh. Peserta diminta untuk belajar menulis secara mandiri.


Wah, kreatif sekali ide dari Pak  Joko ini. Jadi teringat masa lalu saat pertama membuat resume, saya menyalin tulisan narasumber secara utuh. Karena masih baru dan belum mengerti benar resume itu apa. 

Lama kelamaan saya memahami bahwa bukan hal tersebut yang diinginkan oleh Omjay. Tetapi, bagaimana kita bisa mengembangkan materi yang disampaikan oleh narasumber tersebut dengan pemahaman kita sendiri. Jadi malu nih pernah jadi plagiat. Itu dulu yah teman-teman, sekarang kita harus merubah kebiasaan buruk tersebut. Lanjut ke materi yu..

Malam ini adalah resume ke 13 di grup belajar menulis Omjay  gelombang ke 16. Jumlah peserta masih sama dengan gelombang sebelumnya yaitu 257 peserta. Pada malam ini saya ikut di kelas belajar menulis, bukan sebagai peserta lagi melainkan tampil sebagai moderator yang  mendampingi narasumber. 

Saya sudah lulus dan menjadi alumni kelas belajar menulis karena berhasil mengikuti kelas belajar menulis gratis ini sebanyak 20 pertemuan lebih. Jika para peserta sudah memiliki resume sebanyak 20 kali pertemuan, peserta boleh mengajukan diri untuk menerbitkan naskah buku. Setelah naskah buku terbit, maka secara otomatis peserta akan mendapatkan bonus sertifikat berilai 40 jam pertemuan. Mantap bukan?

Dua hari ini sangat disibukkan dengan monev bos yang akan dilaksanakan pada hari Jumat, membuat saya harus berlari menyusul dua resume yang telah tertinggal. Malam ini saya fokuskan untuk melunasi hutang tersebut. Sebenarnya saya bukan peserta lagi tapi melatih membuat resume dengan baik adalah slah satu cara terbesar untuk melatih jemari saya saat mengetik keyboard. Semangat sekali membuat resume sampai-sampai ada yang bilang begini “Bu Aam  mau buat buku resume lagi? “ tanya seorang peserta kepada saya. Jujur ya, bisa dikatakan menulis resume sangat membuka pola pikir kita. Ditambah ilmu dari narasumber yang sangat luar biasa, maka sayang sekali kalau moment spesial itu terlewat begitu saja.

Jika kita menjadikan menulis sebagai kebutuhan, maka satu hari tak menulis maka terasa ada yang kurang. Ibarat kata sayur asam kurang garam. Begitulah saya menyikapinya. Terkait mau diterbitkan lagi atau tidak, tergantung takdir tulisannya. Suatu tulisan akan menemukan takdirnya sendiri dengan jalan yang tak disangka. Sama halnya seperti gaji guru honor kecil, namun selalu Allah lebihkan dari jalan yang lain. Misalnya dari jualan pulsa, make up, kuliner, dan lain-lain. Wah, kok jadi ngelantur gini ya kita lanjut lagi.



Pak Joko menjelaskan produk buku yang laku di pasar. Gambar di atas adalah Skema sirip ikan. Dijelaskan bahwa dua Kelompok besar yaitu

1. Buku teks adalah buku yang digunakan untuk proses KBM (BUPEL: Buku Pelajaran) dan buku PERTI (Perguruan Tinggi) misalnya buku eksak dan non eksak.

2.  Buku non teks adalah buku yang tidak selalu digunakan dalam pembelajaran KBM. Buku ini dibagi menjadi buku fiksi (novel, cerpen, puisi, dll) dan buku non fiksi (hobi, Komputer, umum populer, agama, anak, dll).

 

Dalam menulis buku, seorang penulis bisa memilih menulis sendiri atau menulis dengan keroyokan (antologi). Jika kita menulis buku solo maka keuntungan akan menjadi milik sendiri.  Akan tetapi jika kita menulis keroyokan maka honornya tentu akan dibagi jumlah orang yang terlibat dalam buku tersebut. Perlu kerja keras, ketekunan, dan terus berlatih untuk mengusulkan naskah dan lolos seleksi ke penerbit mayor. Salah satunya impian tadi sudah nampak di depan mata. Duet maut dengan Prof. Richardus Eko Indrajit, akhirnya mengantarkan saya tembus ke penerbit mayor.

 

Untuk penulis pemula seperti saya yang baru pertama kali menerbitkan buku di penerbit indie, hal itu menjadi pengalaman yang berharga. Buku solo yang berjudul Parenting 4.0 akan menemani rak-rak toko buku  besar seperti Gramedia, dan sebagainya.

 

Selain buku yang diterbitkan oleh seorang penulis dan beberapa penulis, di PT Andi juga terdapat buku yang diterbitkan dengan menggandeng beberapa lembaga sekaligus. Mengapa? Itu akan memudahkan pasar karena anggota lembaga pasti akan membeli buku tersebut. Sama halnya kerjasama PT Andi dengan grup menulis PGRI. Komunitas grup belajar menulis yang mencpai ribuan bahkan jutaan guru di seluruh Indonesa merupakan lahan terbesar untuk menerbitkan buku yang pastinya akan diburu oleh komunitas guru peserta belajar menulis.

 

Virus Corona telah berdampak pada semua sektor termasuk sektor penerbitan buku. Dengan masuk dan menjadi bagian suporter grup belajar menulis adalah salah satu cara terbaik untuk tetap eksis dalam dunia penerbitan. Banyak penerbit yang mengalami gulung tikar karena tak mampu lagi beroprasi karena kurangnya strategi pemasaran.

 

Kerjasama Penerbit Andi dengan kelas belajar  menulis PGRI telah melahirkan penulis-penulis pemula yang bukan sekedar hisapan jempol semata. Angkatan pertama di Program Ekoji Menulis buku satu minggu, telah melahirkan 9 orang penulis baru. Sedangkann di Program Ekoji September Ceria, telah melahirkan17 penulis baru dan salah satunya adalah saya sendiri.

 

PT Andi juga menerbitkan buku dengan kerjasama dengan beberapa kampus. Jika Anda Dosen maka boleh sekali bekerjasama untuk menerbitkan buku dengan penerbit Andi. Maka logo kampus dan penerbit PT Andi akan bersanding di cover bagian depan. Terbayang sekali nanti di cover buku saya ada lambang PGRI dan Penerbit Andi. Seru sekali.

 

PT Andi juga bekerjasama dengan dewan guru besar UGM yang ditulis 20 orang. Setiap penulis diberikan kewajiban menulis sebanyak satu bab. Sehingga disatukan menjadi satu buku. Ada seorang editor konten yang membagi tugas si penulis. Hal ini akan menarik. Karena akan memacu penulis untuk menyelesaikan naskah dengan target yang telah ditentukan. Naskah akan selesai lebih cepat apabila dilaksanakan secara bersama-sama.

 

Jika mengingat hal ini, mengingatkan saya pada proses penulisan buku antologi. Semua pesera diminta menuliskan 5halaman dengan tenggat waktu yang telah ditentukan. Kendala pengumpulan naskah pasti selalu terjadi. Karena peserta mayoritas adalah penulis pemula. Jadi butuh kesabaran yang ekstra, untuk menunggu naskah buku antologi. Kali ini saya berperan sebagai kurator yang menjadi penanggungjawab atas naskah buku antologi bersama Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. atau lebih akrab disapa bu Kanjeng.

WRITING PRENEURSHIP (Menulis buku yang diterima penerbit)

Saat jadi seorang penulis, tujuan utamanya adalah bagaimana buku itu bisa diterbitkan. Sekarang kita mulai dari awal, publikasi bagi akademisi itu untuk apa?

1.     1.Orientasi pada provit/ royalti

2.     2.Nirlaba (tidak mencari untung)

3.     3.Branding/ promosi diri

4.     4.Memenuhi regulasi/ akreditasi

 

Mari kita renungkan kalimat berikut ini!

 

·        SAYA TIDAK INGIN MENULIS

·        SAYA TIDAK DAPAT MENULIS

·        SAYA INGIN MENULIS

·        BAGAIMANA CARA MENULIS?

·        SAYA AKAN MENCOBA

·        SAYA DAPAT MENULIS

·        YES, SAYA SUDAH MENERBITKAN BUKU

 

Coba jawablah, Anda ada di tangga kalimat yang mana?

 

Tentunya, kita sudah ada di kelas yang tepat. Grup menulis Omjay ini akan mengantarkan kita menjadi seorang penulis handal yang dapat diperhitungkan. Setiap hari kita sudah melakukan tugas dan kewajiban membuat resume sampai pertemuan ke 14. Dengan 6 pertemuan dan 10 narasumber tambahan maka kelas akan berakhir. 

Hasil akhir dari perjuangan selaa ini, peserta harus bisa menghasilkan buku solo yang produktif. Buku itu bisa berupa kumpulan resume pertemuan 1-20 di kelas Omjay, atau boleh mengirimkan naskah buku yang lain. Tidak hanya itu, peserta juga diminta membuat buku antologi atau buku keroyokan. 

 

EKOSISTEM INDUSTRI BUKU

Setiap penerbit buku manapun pasti akan melirik buku yang memiliki nilai jual untuk bertahan hidup dan untuk menafkahi seluruh karyawan yang ada di dalamnya. Jika buku itu menarik dan memiliki nilai jual pasti penerbit akan melirik buku kita. Jadi kita harus tau buku yang sedang ramai di pasaran dan yang menjadi trending topik dilihat dari google trends atau google cendekia.  

 

Berikut 4 steak holder penerbitan buku yaitu

1.     1.Penerbit

2.     2.Penyalur

3.     3.Pembaca

4.     4.Penulis

 

Faktor penghambat industri penerbitan

1.  Minat baca di Indonesia masih jauh tertinggal dari pada negara lain. Budaya baca, kurangnya minat baca, dan kualitas baca kita harus ditingkatkan.

2.     Minat tulis berhubungan dengan budaya tulis, tidak tahu prosedur menulis yang baik.

3.     Apresiasi hak cipta berhubungan dengan maraknya pembajakan berupa fotokopi dan ebook ilegal yang merugikan penulis.

 

PROSES PENGIRIMAN NASKAH BUKU KE PENERBIT

Jika ingin buku kita terbit, hal  yang dilakukan penulis adalah dengan  mengirimkan naskah ke penerbit untuk di nilai aPak ah buku tersebut layak jual atau tidak. Buku itu akan laku di pasaran atau tidak. Keputusan sepenuhnya dimiliki oleh penerbit. Kalau buku kita lolos seleksi maka penerbit biasanya meminta soft copy secara lengkap dan kemudian membuat perjanjian(MOU). Selanjutnya naskah akan masuk proses editing, setting, masuk percetakan lalu buku siap untuk dijual. Judul naskah penulis biasanya dimodifikasi oleh editor dan sebelum dicetak masiv, penerbit mengirimkan  soft copy untuk diperiksa oleh penulis. Takut ada kekeliruan penulisan. Setelah dikoreksi oleh penulis maka langkah selanjutnya diproduksi sesuai jumlah pemasaran. Penulis akan mendapat 6 eksemplar dengan royalti 10% setiap 6 bulan sekali atau selama satu semester.

 

Apa yang penulis peroleh saat bukunya sudah terbit?

1.     1.Kepuasan/ kebanggan tersendiri

2.    2.  Reputasi

3.    3.  Karir

4.    4.  Uang/ royalti

 

Ciri-ciri penerbit yang baik adalah penerbit yang jujur dalam menyampaikan jumlah produksi dan jumlah royalti yang harus diterima oleh penulis. Carilah penerbit yang bisa dipercaya seperti Penerbit Andi yang keren yang sudah mensuport kegiatan belajar menulis Omjay ini.

 

Sistem penilaian di penerbitan

1.   1.  Editorial bobot 10%

2.   2.  Peluang Potensi bobot  pasar 50%

3.   3. Keilmuan  bobot 30%

4.   4. Reputasi bobot 10%

 

Buatlah buku dengan tema populer, dan penulis yang populer. Untuk penulis pemula buatlah tema populer meskipun penulis tidak populer. Buatlah buku yang tidak usang dimakan waktu seperti buku-buku pelajaran seperti TIK, Matematika, Fisika, atau yang lainnya. Jumlah cetakan (OPLAH) untuk buku tersebut akan dicetak lebih banyak. Karena sangat dibutuhkan oleh setiap sekolah sebagai media pembelajaran (market sempit dan lifecycle panjang). Jika penulis sudah meninggal maka royalti buku akan diwariskan ke anak cucu kita. Wah, mantap sekali bukan?

 

GAYA SELINGKUNG

Gaya selingkung adalah gaya pengutipan dan penulisan daftar pustaka yang harus diterapkan secara konsisten untuk setiap terbitan. Penerbit mengharapkan seorang penulis yang idealis (penulis yang tidak butuh uang) dan penulis industrialis (penulis yang berloyalti besar tapi tidak mengabaikan mutu dan tetap menjadi produktif). Buku yang  tidak digunakan secara pasti disebut buku populer. Sedangkan buku yang digunakan secara pasti disebut buku teks atau buku ajar. Buku elektronik atau ebook akan menggantikan buku fisik. Bahkan nanti akan ada animasi, video, bahkan buku 3 dimensi.

 

Di akhir materi Pak  Joko memberilkan sebuah kutipan dari Imam Ghazali“ BILA KAU BUKAN ANAK RAJA DAN JUGA BUKAN ANAK ULAMA MAKA MENULISLAH SUPAYA HIDUP LEBIH MULIA UNTUK SESAMA”.


Lanjut kalimat di gambar kedua, “KATAKAN PADA DILAN, YANG BERAT ITU BUKAN RASA RINDU, TAPI MENULIS BUKU. BIARLAH AKU SAJA YANG MENANGGUNGNYA”.

 

KESIMPULAN

  • Buatlah buku yang memiliki nilai jual
  • Coba kirimkan naskah buku ke penerbit
  • Level materi dan lebar pasar harus diperhatikan
  • Penulis harus mengikuti aturan penerbit dengan gaya selingkung
  • Jadilah penulis idealis dan industrialis
  • Teruslah menulis jangan menyerah sampai buku kita terbit

 Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.


#Day2NovAISEIWritingChallange

Rabu, 04 November 2020

THE MAGIC OF THINKING BIG

 


The Magic of Thinking Big (Berpikir dan Berjiwa Besar) adalah buah karya seorang penulis terkenal dan best seller di Amerika yang bernama David Joseph Schwartz, Ph.D. yang bukunya sudah terjual hampir 6juta exsemplar. Hebat bukan? Wah jadi mimpi nih jika karya kita bisa terjual begitu banyaknya. Tapi untuk penulis pemula sperti saya, jual 62 exemplar sudah bangga luar biasa. Hehehe.

Awal kisah saya menemukan penulis motivasi hebat ini sebenarnya dari Pak Budi Idris.  Beliau adalah seorang anggota grup buku antologi menulis bersama bu Kanjeng. Naskahnya sangat bagus dan sangat memotivasi. Saya jadi semakin semangat setelah dipercaya menjadi kurator teman-teman grup menulis Omjay untuk mendokumentasikan tulisan peserta bersama bu Kanjeng. 


Setelah membaca naskah Pak Budi Idris, saya langsung membuka gawai dan mencari informasi terkait penulis buku fenomenal satu ini. Ternyata riset membuktikan bahwa David J. Schwartz ini adalah seorang profesor di Georgia State University dan dianggap sebagai otoritas Amerika terkemuka di bidang motivasi. Di dalam buku ini berisi tentang langkah-langkah bagaimana mencapai apa yang diinginkan dengan mengubah pola pikir yang negatif dan membuat keputusan yang lebih baik untuk masa depan. 


Meskipun penulis kelahiran 6  Desember 1927 ini telah meninggal pada usia 60 tahun, karyanya tetap dicetak ulang dan masih dapat dinikmati sampai sekarang. Begitulah asyiknya menulis buku. Mungkin saat kita tiada, anak cucu akan mewarisi tulisan kita. Bahkan sampai kita sudah di surga, anak cicit kita akan mendapatkan royaltinya. Sungguh investasi yang sangat berharga untuk kita semua.


Bahagia sekali bila menemukan hal-hal baru kemudian saya tulis dalam blog. Misalnya saat saya membaca tulisan Pak Budi, saya tuangkan lagi dalam blog. Sore tadi juga ada kabar bahwa buku saya yang berjudul Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat, sudah mendarat dengan selamat ke rumah Omjay, dan Kang Mul Jozz. Semoga buku-buku saya yang  masih antri di jalan, akan mendarat pula dengan selamat. 

Ayo kita tulis ide yang berserak di sekitar kita dengan menuliskannya ke dalam blog. Itu akan mengasah keterampilan kita untuk produktif menulis.  Jadi, tetap semangat menulis ya.  Menulislah, maka engkau ada. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Biarkan tulisanmu menemukan takdirnya. Salam literasi.


Blogger Inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

#Day1NovAISEIWritingChallange

Minggu, 01 November 2020

MABOK ARKAS


 

Malam ini kepala serasa ngebul. Ibarat mobil yang mogok dan berasap karena tenaga  dan pikiran yang terlalu di porsir. ARKAS sedang error, data hilang semua. Alhasil berkali kali menelpon operator dinas untuk membantu memecahkan masalahku.



Sudah satu minggu ini menunggu kabar dari Pak Yatna. Dengan sabar Pak Yatna membantu masalahku dari membackup data sampai instal ulang Aplikasi ARKAS. Aplikasi  ini sangat buming akhir-akhir ini. Semua sekolah sedang sibuk menyiapkan monev BOS yang tinggal menghitung hari.


Aplikasi Arkas adalah Aplikasi Rencana  Kegiatan dan Anggaran Sekolah yang menginput program dan kegiatan sekolah dan bersumber dari dana BOS. Aplikasi  ini dibuat sebagai acuan kegiatan sekolah selama satu tahun ke depan. Semoga monev besok berjalan lancar ya Allah. Aminn


#Day26AISEIWritingChallange

Sabtu, 31 Oktober 2020

SBGB UNJ


Tadi siang saya mengikuti webinar via Zoom Persembahan UNJ untuk negeri, seri SABTU BERSAMA GURU BESAR(SBGB). Topik yang diangkat adalah Linguistik Mutakhir dan Penerapannya bagi Pembelajaran Bahasa. Bagi saya yang haus akan ilmu, mengikuti webinar gratis sangat menyenangkan. Mengapa? Karena kita bisa menimba ilmu yah. Bukan untuk berburu sertifikat digital. 

Saya ingat sekali pesan Omjay, di masa pandemi ini, mari luangkan waktu untuk belajar. Jangan niat mencari sertifikat. Tapi ikatlah ilmu yang di dapat dengan menuliskannya. Saya sangat mengerti pesan Omjay. Apalah arti sebuah sertifikat yang hanya sebatas selembaran kertas. Ilmu yang di dapat adalah yang paling penting karena bisa bermanfaat dan menambah  ilmu pengetahuan. 


Zoom tadi diadakan oleh Universitas UNJ dan disiarkan pula di siaran youtube. Di sesi kegiatan awal, kami para peserta sangat terganggi sekali dengan suara admin yang lupa di unmute sehingga pas materi tidan bisa menyimak dengan jelas. Alhamdulillah, satu jam ke depan akhirnya panitia menyadarinya dan kelas  Pun berjalan dengan lancar. 


Ada dua narasumber hebat yang mengisi kegiatan tadi siang. Pertama adalah Prof. Bambang dan yang kedua adalah Prof. Zajnal. Prof.Bambang lebih menekankan ke pemakaian bahasa tulis/tuturan yang digunakan dalam semantik(arti) dan pragmatik(maksud).



Prof. Zainal  memberikan 10 jenis macrostrategis. 

Berikut link siaran youtubenya. 


htps://youtu.be/3DiuQGv38f8 


Terimakasih untuk panitia, moderator, dan narasumber yang tadi siang sudah mau berbagi ilmu yang luar biasa. Sangat berharga sekali ilmu yang di dapat. Membuka wawasan baru tentang semantik, pragmatik, dan macrostrategis. Semoga peserta lain bisa mengikat ilmunya dan tidak sekadar berburu sertifikat gratis. 



Salam Blogger Inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd

# Day25AISEIWritingChallange



Jumat, 30 Oktober 2020

BUKAN GURU BIASA



Malam ini adalah resume ke 12 di gelombang 16 kelas belajar menulis gratis via whatsapp grup yang dibentuk oleh Omjay. Narasumbernya adalah Theresia Sri Rahayu S.Pd SD atau lebih akrab disapa Cikgu Tere. Simak link Cikgu Tere. 

https://www.cikgutere.com


Cikgu Tere adalah penulis sukses alumni gelombang ke 4 satu angkatan dengan Pak Brian. Saya mengenalnya saat jadi peserta di grup gelombang 8. Saat itu resume Cikgu Tere adalah resume terbaik yang dijadikan panduan semua peserta kelas belajar menulis. Sejak saat itu saya sering main ke blog Cikgu Tere sampai saya meminta pertemanan lewat FB karena kepo dan penasaran sosok blogger hebat satu ini. 

https://drive.google.com/file/d/1MBeKG3Txg_tzOh0pT3yqv0eLWhj2y1tD/view?usp=drivesdk

Seperti mendapat durian runtuh, saya menerima notifikasi bahwa saya dan Cikgu Tere sudah berteman di beranda FB. Sontak hati saya merasa kegirangan dan langsung menginbok Cikgu Tere. Saat itu saya kagum sekali dengan Cikgu Tere. Kalau anak ABG sekarang bilangnya ngefans gitu ya. Hihihi. Saya lalu menceritakan bahwa saya mengetahui Cikgu Tere dari kelas belajar menulis Omjay. Saya lalu meminta no WA Cikgu dan alhamdulillah Cikgu memberikannya. Percakapan langsung lanjut ke WA.


Begitulah saya mengenal Cikgu Tere sampai saat ini kami masih saling bertukar kabar. Sampai tadi malam, Cikgu menjadi narasumber ke 12 di grup belajar menulis Omjay gelombang 16. Sudah beberapa kali Cikgu Tere diundang jadi narasumber karena prestasi Cikgu Tere yang selalu memukau.  

Cikgu Tere berhasil menerbitkan buku solo ke penerbit mayor PT Andi dengan judul BELAJAR SEMUDAH KLIK. 



Buku solo yang terbaru saat ini adalah BUKAN GURU BIASA. 



Tidak hanya itu, Cikgu Tere juga menyandang gelar blogger Inspiratif dan beberapa kali menang lomba menulis. Segudang prestasi telah diraih dan patut diteladani. 


Malam ini Cikgu Tere mengangkat topik materi "BUKAN GURU BIASA". Predikat Bukan Guru Biasa diberikan kepada semua peserta kelas belajar menulis, yang rela menyisihkan waktunya untuk belajar menulis bersama Omjay selama 2 jam ke depan. Semua peserta aktif mengikuti kelas online setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat malam dengan melaksanakan tugas membuat resume setiap seminggu 3 kali. Itu sungguh luar biasa sekali. Mengapa? Karena kita harus mengikuti kelas bahkan dengan diikuti beberapa kegiatan yang lain yang tentunya menyita waktu dan pemikiran. Namun semua peserta di sini hebat sekali. Selalu tepat mengumpulkan resume meskipun aktifitas di sekolah padat merayap. Meskipun ada beberapa resume yang menyusul karena ada beberapa kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. 


Sejak bergabung ke dalam kelas Omjay, Cikgu Tere berhasil menguasai keterampilan dunia menulis hingga bisa berprestasi di tengah pandemi. Dari awal menulis resume sebagai rangkuman hasil belajar, sampai artikel untuk lomba, menulis sebagai media pembelajaran, dan menulis buku untuk berbagai kepentingan diperlukan jam  terbang,  konsistensi dan kesadaran diri terutama untuk mencegah WRITER BLOCKS. Bagi penulis pemula, hal ini pasti sering terjadi. Apalagi saat menulis hanya mengandalkan mood atau suasana hati. Jika mood bagus, semangat berapi-api. Jika mood kurang bagus, malah malas dan tidak menulis. Menulis dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan bagaimana cara kerjanya? Nah, hal ini akan meningkatkan jam terbang Anda. Mari tulis apa yang kita lihat dan kita alami. Itu akan lebih mudah dan lebih berenergi. 


Cikgu Tere berbagi kiat khusus menulis buku yang disingkat IDOLA. 

I = Identifikasi topik menarik 

D = Daftar semua judul luar biasa

O = Outline terperinci akan membantu 

L = Lanjut menulis isi bab

A = Atur layout sesuai permintaan penerbit



Selain itu Cikgu Tere bercerita alasan Cikgu Tere tertarik mengikuti kegiatan belajar menulis.  

Berikut ini adalah beberapa alasannya : 

1. Melakukan hobi ( hobi Cikgu Tere adalah menulis. Sejak kelas 3 SD, sudah menulis cerita dan bahkan buku sederhana yang dikliping / tidak diterbitkan) 

2. Mengupgrade skill menulis (bergabung dengan penulis lain, membuat terus termotivasi untuk belajar jurus - jurus baru dalam menulis)

3. Mengekspresikan diri (Menulis adalah sarana menuangkan ide atau pemikiran yang sangat produktif. Kita bebas menjadi siapa saja dan menggali imajinasi kita seluas - luasnya) 

4. Jembatan meraih prestasi. (Menulis mendatangkan banyak manfaat, di antaranya berbagai apresiasi sebagai bonus dari menulis. Contoh apresiasi yang diterima adalah : blogger inspiratif, penulis cerita mini terbaik, kreator artikel terbaik, penulis beberapa judul buku (indie dan mayor), Tim Reviewer dan Uji Keterbacaan Modul Literasi dan Numerasi, Tim pengembang konten artikel di Komunitas Belajar Guru Penggerak Kemdikbud.


Berkat menulis di blog, keterampilan menulis  Cikgu Tere terus menerus terasah dan akhirnya tanggal 1 Oktober 2020, mendapat apresiasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Sekolah Dasar Kemdikbud sebagai Kreator Konten Artikel Terbaik dalam Lomba Pancasila Bakti 2020 hanya 3-4 halaman dan hadiahnya sangat besar yaitu 10 juta rupiah, dalam bentuk media pembelajaran. 

Luar biasa sekali, bukan ?

Om Jay sering mengatakan bahwa kita harus menulis setiap hari karena akan mendatangkan keajaiban. Cikgu Tere sudah merasakan KEAJAIBAN MENULIS SETIAP HARI.  Banyak sekali manfaatnya jika kita menulis dengan konsisten. 

Beberapa kali Cikgu Tere lolos seleksi lomba tingkat nasional, salah satunya karena ada jejak digit melalui tulisan di media sosial dan blog. Ketika panitia lomba ingin mengetahui profil Cikgu Tere, mereka cukup mengetik nama Cikgu Tere di browser. Lalu, mereka akan mendapat semua informasi yang diinginkan.Inilah pentingnya personal branding.

https://www.cikgutere.com/2020/03/kiat-membangun-branding-melalui-blog.html

Dan tak kalah pentingnya, bersikaplah terbuka dan positif terhadap saran serta kritik dari para pembaca. Berlakulah sebagai pembaca tulisan Bpk/Ibu sendiri ketika sudah selesai menulis, agar Bpk/Ibu berlatih objektif. Sehingga tulisan akan tetap terjaga kualitasnya.

Untuk dapat memantaskan diri menjadi bagian dari "Bukan Guru Biasa", hendaknya kita selalu melakukan 3 B yaitu: Belajar, Berkarya, Berbagi. Cari ilmunya, tuangkan lewat karya nyata, dan bagikan karya tersebut hingga dapat menginspirasi orang lain.


Kesimpulan

Menjadi penulis, adalah sebuah jalan yang mulia dan harus kita tapaki penuh keyakinan. Karena menulis itu bukan hanya ajang pembuktian diri namun sebagai jalan untuk berbagi inspirasi dan motivasi bagi orang lain.


Luar biasa sekali materi malam ini. Semoga materi Cikgu Tere dapat memotivasi dam menginspirasi para peserta untuk semakin semangat membuat resume sampai nanti  dikemas menjadi buku solo yang menarik untuk dibaca. Semangat terus ya. Salam Literasi. 


"LAPAR MEMBACA, AKAN MEMBUAT ANDA GEMUK MENULIS"


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

#Day24AISEIWriterChallange





Kamis, 29 Oktober 2020

BUDAYAKAN TRADISI NGATIR





Pagi tadi tepatnya 12 Mulud(hari kelahiran Nabi Muhammad) diadakan tradisi ngatir (bertukar makanan). Tradisi ini masih dipertahankan di daerah Lebak, tepatnya Kp.Gajrug dan sekitar Cipanas Lebak. Tradisi ini dilakukan untuk memeriahkan maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Kegiatan ngatir dilakukan sebagai ucapan rasa syukur terutama untuk saling berbagi rezeki dan untuk mempererat tali silaturahmi tetap  terjaga antar sesama. 


Ciri yang khas dalam tradisi ngatir yaitu ada ayam bakakak dan berbagai makanan yang menemani isi bakul. Bisa telur ayam, kentang, timun, sarimi, minyak, minuman, yang biasanya isinya 7 macam. Isi bakulnya semampu kita. Tidak di taktor dan tidak ditentukan. Yang penting niat berbagi itu point yang paling penting dalam tradisi ini.


Tradisi ngatir ini biasanya dilakukan dua kali selama satu tahun yaitu pada tanggal 12 Mulud dan 15 Ruwah. Pokoknya seru sekali. Semua warga membawa nasi dalam bakul yang isinya banyak sekali. Kerap kali anak-anak disekitar ikut merayakan dengan berbondong-bondong membawa nasi baku ke mesjid besar yang dijadikan tempat berkumpulnya bakul nasi. Setelah bakul nasi terkumpul di masjid, para warga berdoa bersama, setelah itu bakulnya dibagikan lagi dengan cara ditukar dengan bakul yang lain. 


Isi bakul ngatir biasanya dibagikan setengahnya. Sebagian lagi diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan seperti anak yatim piatu, janda, dan orang lain yang lebih membutuhkan. Tradisi ini asyik sekali. Mengajarkan kepada sesama untuk saling berbagi. Semoga kita semua diberikan rezeki dan bisa berbagi lagi di tahun depan. Semangat ngatir. 



Salam Blogger Inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

#Day23AISEIWritingChallange


Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...