Rabu, 13 Januari 2021

Ayo Nyabu(Nyarap Bubur)!


Pagi tadi Omjay membuat challange dengan tema Bubur Ayam. Sebuah judul menarik langsung melintas saat jemari mulai mengetik. Ayo nyabu(Nyarap Bubur).

Bubur ayam adalah menu sarapan kesukaan Adel. Kalau sudah nyarap bubur, hati seorang ibu jadi agak tenang. Takut jajan es nanti bisa sakit perut kalau belum sarapan.

 

Sarapan bubur menjadi suatu rutinitas bagi saya dan Adel. Mungkin juga jadi rutininas semua orang. Sebelum melakukan aktivitas yang padat merayap, ada baiknya kita harus mengisi perut agar siap untuk bekerja. 

Menu dalam semangkuk bubur sangat lengkap. Ada ayam suwir, kaldu, kacang, daun bawang, sledri, kecap, dan kerupuk. Ada juga menu tambahan seperti sate telur puyuh, sate hati ampela, dan sate usus.



Bubur Mang Abo adalah tempat langganan Adel untuk menyantap semangkuk bubur yang masih panas. Kita harus meniupnya terlebih dahulu supaya tidak terlalu panas saat dimakan. 

Sayang Adel tidak suka dengan daun sledri, daun bawang, dan juga kacang. Jadi, hanya memakai kaldu dan ayam suwir saja. Lahap sekali setiap Adel menyantap sabu kesukaannya. 


Alhamdulillah, Adel sudah bisa menyantap sabu sendiri.  Usia 5 tahun dan baru masuk PAUD. Kemandirian sudah terlihat. Hanya antar jemput saja, tidak ditemani seperti beberapa teman Adel yang lainnya. 

Sabu yang satu ini bukan narkoba atau narkotika. Sabu ini menjadikan tubuh kita sehat dan kuat. Menyehatkan jiwa dan raga. Seperti kata pepatah, 

"Di dalam tubuh yang kuat, terdapat jiwa yang sehat."

Tak ada gading yang tak retak, kesempurnaan hanya milik Allah. Semoga kita semua bisa konsisten untuk menulis setiap hari. 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd. 

SMPS Mathla'ul Hidayah Cipanas



Senin, 11 Januari 2021

KATA SAMBUTAN BUKU JURUS MENULIS PENA DIGITAL




KATA SAMBUTAN

Aam Nurhasanah, S.Pd.

Pegiat literasi dan penulis buku


Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi saya, ketika dipercaya menulis kata sambutan untuk buku perdana Bapak Asikin Widi Jatnika, yang termotivasi dan diadopsi dari resume ketika mengikuti kelas belajar menulis PGRI  yang diadakan Oleh Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. atau akrab disapa Om Jay. 


Saya mengenal Bapak Asikin karena beliau teman satu profesi. Saya dan Pak Asikin adalah seorang kepala sekolah yang berada di bawah naungan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Wilayah Binaan (WILBI) III Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Saya menyebarkan virus literasi kepada Pak Asikin dan Bu Tini Sumartini, yang tergabung di grup belajar menulis gelombang 16. 


Saya ingat sekali pertama kali Bapak Asikin bergabung di kelas menulis, semangatnya sungguh luar biasa. Meskipun beliau punya vertigo, beliau selalu mengirimkan tugas dengan baik. Saat saya membaca tulisan pertamanya, progres menulisnya sangat berbeda jauh dengan tulisan yang sekarang. Sangat bahagia melihat perkembangan tulisan Bapak Asikin. 


Tak hanya itu, kiprah om Jay untuk mengajak para guru untuk menulis setiap hari kini berbuah manis. Banyak alumni dari gelombang 1-16 yang telah berhasil menerbitkan buku, termasuk Bapak Asikin.


Suatu kebanggaan, penuh haru yang terselimut di dalam kalbu, melihat Pak Asikin berhasil membuat resume sebanyak 20 kali pertemuan dan dikemas menjadi sebuah buku yang menarik untuk dibaca. 


Apabila para peserta sudah berhasil membuat resume sebanyak 20 kali pertemuan dan berhasil  menerbitkan buku setelah mengikuti kelas online Om Jay, maka peserta berhak mendapatkan bonus sertifikat bernilai 40 jam.


Buku ini berisi tentang kumpulan narasumber hebat yang berbagi ilmu tentang  kiat-kiat menulis buku sampai bisa menerbitkan buku sendiri. 


Buku ini menjadi saksi bahwa konsistensi menulis akan melahirkan sebuah karya yang bermakna. Sebagai seorang kepala sekolah, hal ini dapat dijadikan contoh untuk memotivasi para guru untu menjadikan literasi sebagai gaya hidup. 


Saya ucapkan selamat datang pada penulis hebat. Semoga banyak ilmu yang didapat setelah membaca buku yang penuh manfaat. 


Salam Blogger Inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS


#Day15JanAISEIWritingChallange

Lebak, 10 Januari 2020

Minggu, 10 Januari 2021

MENJADI GURU INSPIRATIF, GURU PEMBELAJAR SEPANJANG HAYAT

 

Sumber: www.aisei.id 


MENJADI GURU INSPIRATIF, GURU PEMBELAJAR SEPANJANG HAYAT

Guru inspiratif adalah guru yang bisa menginspirasi semua orang misalnya peserta didik, orangtua siswa, teman sejawat, dan masyarakat. Guru inspiratif adalah guru yang bisa memberikan teladan, yang mampu memberikan motivasi, inspirasi, meningkatkan semangat belajar peserta didik, mengelola kelas dengan baik, serta memiliki motto menjadi guru pembelajar sepanjang hayat.  Setelah hal itu sudah kita lalui maka kita lanjut menjadi guru yang senang berbagi ilmu dan pengalaman.

Saya mencantumkan label “Guru Inspiratif” pada diri saya sendiri, agar saya dapat memberikan contoh dan motivasi yang baik kepada peserta didik, agar mereka bisa menulis buku dan mau mengabadikan tulisan mereka di masa depan. Sudah ada 7 karya buku yang saya tulis secara solo dan antologi sebagai bekal warisan untuk anak didik nanti.

Guru inspiratif  merupakan tonggak penggerak untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Hal itu bisa kita lakukan dengan menumbuhkan minat baca pada peserta didik. Dengan membaca kita akan membuka jendela dunia. Begitu banyak ilmu dan pelajaran yang dapat kita ambil dengan hanya membaca  sebuah buku.

Kekuatan sebuah tulisan mampu mengubah pribadi seseorang. Saya berharap, sedikit tulisan yang saya tulis ini, akan merubah kebiasaan para peserta didik, dari yang awalnya tidak suka membaca, menjadi suka membaca. Dari yang awalnya mereka tidak tahu pentingnya membaca, sekarang mereka paham dan mengerti bahwa membaca adalah sebuah jembatan agar seseorang pandai merangkai kata hingga berubah menjadi kalimat dan tulisan yang mengandung makna. 

Saya belajar dari Ki Hajar Dewantara. Bunyi kalimat bijaknya adalah “apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia pada umumnya.” Kalimat ini sangat menampar kedua pipi saya.

Saya belajar dari Om Jay, bagaimana membuat PJJ Agar Tak Membosankan. Saya banyak belajar dari Bu Kanjeng, bagaimana cara memotivasi diri sendiri untuk semangat berkarya meskipun sudah masuk usia senja. Saya belajar dari Pak Namin AB Ibnu Solihin, bagaimana caranya mengajar  peserta didik, dengan kekuatan public speaking. 

Saya belajar dari Pak Munif Chatif, bahwa saat kita menyusun rencana pembelajaran, kita harus melakukan apersepsi dan motivasi. Hal itu meliputi zona alfa, warmer, pre-teach, dan scene setting. Zona alfa adalah saat di mana guru mengajak siswa untuk melakukan gerakan-gerakan sakelar otak, melakukan kegiatan yang fun, bercerita, bernyanyi, tebak kata, tebak gambar, atau ice breaking.  Warmer atau pemanasan  adalah kegiatan mengulang materi yang sebelumnya telah dipelajari. Pre-teach adalah guru menyampaikan terkait kegiatan yang akan dipelajari. Terakhir, scene setting adalah konsep awal pembelajaran yang berupa bercerita, simulasi, visualisasi, pantomim, atau strategi pembelajaran yang akan digunakan di dalam kelas.

Setelah kita menjadi guru inspiratif, kita  harus ingat untuk menerapkan 4 sifat Nabi Muhammad yaitu sebagai berikut. 

1. Siddiq adalah berkata benar dan jujur.

2. Amanah adalah bagaimana kita dapat dipercaya orang lain. 

3. Tabligh adalah cara kita berkomunikasi dan menyampaikan sesuatu.

4.  Fatanah adalah Cerdas dalam berpikir, bertindak, dan bertingkah laku. 

Semoga seluruh guru yang ada di Indonesia, bisa menjadi guru inspiratif yang selalu mendidik, menginspirasi, dan meneladani.

 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah,S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS 

#AISEI#LombaBlogAISEI#KomunitasPendidikIndonesia

 

 

Profil Penulis


 

 

AAM  NURHASANAH,S.Pd. Lahir di Cipanas, tanggal 12 Agustus 1988. Menempuh masa pendidikan mulai dari  SD  Negeri Bintangresmi 02, SMP Negeri 1 Cipanas, SMA Negeri 1 Cipanas, Kuliah S1 di STKIP SETIA BUDHI Rangkasbitung, Prodi DIKSATRASIADA dan lulus tahun 2012. Pada tahun 2011 sudah mengabdikan diri di Ponpes Modern  SMP-SMKS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS(MAHIDA), Lebak-Banten. Aktif di MKKS Wilbi III, MGMP Bahasa Indonesia Wilbi III dan sampai sekarang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Saat ini, saya menjadi kepala sekolah di SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS (SMPS MAHIDA), sampai sekarang di Kp. Hamberang, Desa Luhurjaya, Kecamatan Cipanas, Kab. Lebak, Provinsi Banten.

 Email: aamnurhasanah120888@gmail.com 

Akun Facebook: Aam Nurhasanah  

Akun Instagram:  aamnurhasanah88

 

 

 

Sabtu, 09 Januari 2021

AWAS VIRUS CORONA MENGINTAI ANDA


Sore ini cuaca sangat mendung. Hujan gerimis dari pagi sampai sore ini. Namun, semangat menulis saya, tak pernah mendung. Selalu cerah dan semangat berapi karena ditemani buku Omjay yang sangat menginspirasi. 

Buku  ini baru sampai sore tadi dan langsung saya baca dengan seksama. Buku ini dikirim oleh Omjay langsung dari Cak Mukminin Penerbit Kamila Press Lamongan. 

Omjay adalah guru inspiratif yang telah mengisnpirasi dan merubah hidup saya. Omjay telah membangunkan saya dari mimpi panjang yang sia-sia. Hidup saya sangat bermakna, karena saya terus berkarya. 


Jurus jitu menulis setiap hari telah membuahkan beberapa karya buku saya baik berupa buku tunggal maupun buku keroyokan (antologi). 

Hal yang paling saya ingat dari dari Omjay adalah tulislah setiap hari minimal 1 artikel. Tulisan itu ditulis dari hal yang kita alami, dan apa yang kita kuasai. 



Buku Virus Corona Mengintai Anda adalah buku  kedua yang Omjay berikan kepada saya karena sudah membuat artikel dengan menarik. Hadiah pertama buku Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Bukunya sangat menarik dan renyah dibaca.
Buku blogger ternama adalah buku pertama yang saya beli saat menjadi peserta kelas menulis PGRI. Jadi, sudah ada 3 buku karya Omjay yang berjejer di rak buku. 

Pengalaman Omjay saat terkena Virus Corona, adalah musibah yang sekaligus membawa berkah. Mengapa saya berkata demikian? Tentu Anda telah melihat buah kesuksesan Omjay yang telah mengabadikan pengalaman Omjay saat terpapar penyakit Corona yang menimpa Omjay dan sekeluarga. 





Buku ini berisi kisah Omjay dan sekeluarga yang terkena paparan Virus Corona. Omjay berpesan bahwa virus corona itu nyata dan terus mengintai kita semua. 

Jangan lengah dan terus ikuti prosedur Covid 19 dengan tetap menjaga kesehatan dengan rajin mencuci tangan, pakai masker dan tetap jaga jarak. Lawan Virus Corona dengan iman, imun, dan aman. 



Jangan lupa makan makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup untuk meningkatkan imun kita dan meminimalisir masuknya Virus Corona ke dalam tubuh Anda. 

Segeralah miliki buku ini. Buku ini sangat bagus untuk dibaca. Dengan membaca buku Omjay, kita bisa belajar mengabadikan tulisan kita dengan menulis semua pengalaman hebat, pengalaman menarik, pengalaman yang tidak terlupakan, yang dikemas menjadi buku yang menarik untuk dibaca. 

Ayo semangat menulis setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi. 

Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd. 
SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS


#Day13JanAISEIWritingChallange



 

MENULIS ITU MUDAH


Sore itu, Selasa tepatnya tanggal 05 Januari 2021,  untuk pertama kalinya saya diundang sebagai narasumber di komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal). Komunitas ini mengadakan program #Selasa Berbagi. 

Pertemuan ini saya ditemani Pak Sucipto Ardy yang bertugas sebagai moderatornya. Untuk sore ini, saya minta grup untuk tidak dikunci. Mengapa saya lakukan hal ini? Saya ingin dari awal hingga akhir ada timbal balik dengan semua peserta. 

Saya tidak ingin, kelas menjadi sepi. Saya tidak mau, narsum terus yang fokus ke materi dan tidak memberikan kesempatan peserta untuk bertanya. Akhirnya saya mulai kelas itu dengan 3 pertanyaan penting. 

1. Mengapa saya mengambil tema, menulis itu mudah

Nah, ada 10 orang yang sudah membantu untuk menjawab tema kita sore ini. 

1. Supaya tidak takut untuk menulis (Bu Uswatun)
2. Agar awet muda (Pak Indrakeren)
3. Supaya PD dengan tulisan sendiri(Bu Suyati)
4. Biar lebih keren (Nufristi)
5. Supaya orang tertarik untuk menulis(Kholisoh)
6. agar menulis bukan menjadi momo...(Pak Sucipto)
7.Biar gak alergi nulis (M.Bajuri)
8. biar semangat nulis (Sri Wigati)
9. Karena setiap orang  memang bisa menulis (Bu  Rita)
10. Dengan menulis, mngukir sejarah, mengabadikan jejak(Rina)

2. Adakah hal yang disukai atau dikuasai?
Ada 11 peserta yang menjawab. 

1. Menulis cerita (M.Bajuri)
2. Memasak kue (Ghurrotus Tsaniyah)
3. Menanam dan merawat bunga (Cici Jang)
4. Sejarah (Pak Sucipto)
5. Menyukai alam, jalan-jalan (Suyati)
6. Bincang-bincang (Kholisoh)
7. Momong Anak(Pak Indrakeren)
8. Momong Anak Sambil Rawat Bunga (Cici Jang)
9. Jalan-jalan dan jajan(Sri Wigati)
10. Saya paling suka dengan siswa yang sering curhat jadi aku tempat curhatnya, merawat bunga kadang suka ngomong sendiri sama bunga😁( Bu Ai Setiawati)
11. Suka jajan jajanan anak sekolahan misalnya cilok☺️ (Dwi Yulianti)

Nah, begitu banyak hal yang kita sukai dan hal yang kita kuasai. Kenapa tidak kita tuliskan? Mengapa masih berkata menulis itu sulit?

Menulis itu mudah, yang sulit itu adalah memulai tulisan. Masalah salah satu peserta yaitu Bu Ai adalah suka tidak PD dengan tulisan sendiri. Betul. Tapi orang gagal mencari alasan, orang sukses mencari jalan keluar.Setelah sekarang tergabung digrup ini. Kuatkan niat dalam hati untuk selalu menulis

Jadi, yang ingin saya sampaikan adalah, tulislah apa yang Anda sukai dan Anda kuasai. Mulailah dari hal kecil itu secara terus menerus.

Jangan takut mencoba dan jangan takut salah. Tidak ada hal yang instan. Semua butuh proses. Jadi, tanamkan mindset di benak kita, tidak ada hal yang sulit selama kita mau belajar. BISA!! *PASTI BISA*


Kita bisa mulai dengan 3 Alinea dulu. Alinea pertama yaitu pembuka, alinea kedua isi cerita, alinea ketiga yaitu penutup cerita.

Untuk para pemula, 3 alinea ini akan manjur dan sukses jika dilakukan setiap hari.

Saat kita hendak menulis, tulislah dulu semua ide yang berserak dalam benak kita. Jangan dulu mengedit atau menyunting tulisan karena itu akan menghilangkan ide dan yang akan ditulis akan lupa.

Menulis itu butuh keterampilan. Keterampilan akan terasah jika kita melakukannya setiap hari. Jangan menunggu waktu luang, tapi luangkanlah waktu untuk menulis.

Pertanyaan ke tiga, saya memberikan sebuah foto dan meminta peserta menjawab gambar apakah itu?



Jawaban peserta:


1. Bunga melati (M. Bajuri)
2. jenis-jenis bunga melati dan manfaatnya (Ai Setiawati)
3. Melati putih yg indah dan mewangi🤭(Suyati)
4. Bunga melati berwarna putih bersih. Memiliki wangi yang khas. Dapat meningkatkan nilai jual dengan diekspor serta dimanfaatkan untuk bahan penyedap (Dwi Yulianti)


Begitu banyak hal yang bisa kita lihat dari sebuah gambar bunga melati. Misalnya bentuknya, baunya, jenisnya, manfaat, bahkan nilai jualnya yang tentunya bisa beragam. Kalau yang nikahan, pasti bunga melati laris deh. 🤭🤭🤭

Adakah yang bisa buat tulisan melati memakai 3 alinea pembuka, isi, dan penutup? 

Saya lalu meminta peserta untuk menulis tantangan bunga melati. Hasilnya sebagai berikut. 

1. Bu Ai Setiawati

Melati merupakan tanaman yang menghasilkan bunga dengan bau harum. Di tempat saya, tanaman ini cukup mudah ditemui. Saya menanamnya untuk menghiasi halaman rumah supaya cantik.

Jenis yang sering ditemui adalah bunga melati putih.  Bunga ini biasanya dikonsumsi dalam bentuk olahan teh.

Terlepas dari itu, bunga melati juga dimanfaatkan sejak lama untuk kesehatan dan kecantikan. Beragam khasiatnya menawarkan banyak manfaat untuk perawatan kecantikan alami, seperti kulit dan rambut.

2. Pak Indrakeren

Melati

Terlihat indah sekali, menarik menawan hati, terlihat segar di pagi hari. Haiii Kamu yang cantik, ingin sekali ku menyapa. Ingin sekali bercengkrama, banyak tanya ingin kusampaikan. Heeii Kau yang selalu menarik di pagi hari, terkena kilauan sinar mentari, menolehlah sedikit untuk melihat sang pemerhati.

Hati gundah bersedih, bahwa si cantik tidak hadir di pagi ini. Entah kemana ia pergi sampai-sampai harumnya tidak tercium lagi. Mungkin si cantik sedang bersolek diri, memberikan kejutan bagi mentari, Namun itu baru sebuah opini belum menjadi fakta yang menyenangkan hati.

Tersiar kabar di telinga ini, bahwa si cantik tidak ada lagi. Entah siapa yang menyiarkan kabar tidak bermutu seperti ini. Hati semakin gundah sekali, si Cantik benar-benar menghilang sudah beberapa hari. Ditambah kabar yang tidak mengenakkan hati. Membuat Aku mempercayai!! Heeiii Cantik... Heii Melati.... Semogaku bisa bisa lebih berani, jika bertemu denganmu lagi

-indrakeren-


3. Sri Yamini

Dalam suatu pernikahan biasa ruangan bau bunga melati. Begitu juga sepasang pengantin memakai kalung dari bunga melati. 

Untuk yang masih jomblo. Terutama gadis-gadis suka mencuri bunga melati. Pernah kualami kata orang tua dulu. Supaya cepat dapat jodoh. 

Harus mencuri bunga melati yang dipakai oleh suaminya. Sedangkan yang jomblo laki-laki. Mencuri kalung melati yang dipakai istrinya. 

Ternyata mitos tentang bunga melati. Sampai saat ini masih dipercaya. Selain bunga melati sangat wangi baunya. Bunga melati melambangkan cinta suci yang abdi. Supaya rumah tangganya samawa, Aamiin... 🙏🏽🤭😃

4. Suyati

Melati
Semerbak harumnya khas. Menambah aroma semakin nikmat ketika ditambahkan pada teh panas. Teh menjadi hangat, nikmat dan wangi.

Tanaman yang dipakai setiap acara-acara suci semacam pernikahan. Barangkali warnanya yang putih menyiratkan lambang kesucian. Itulah sebabnya banyak muncul di berbagai upacara, sehingga harganya semakin meroket di bulan-bulan banyak pernikahan.

Tanaman ini tidak sulit untuk ditanam dan  dipelihara. Selain untuk memperindah lingkungan rumah, bisa menjadi prospek usaha. Terlebih di masa pandemi ini. Bagi penyuka bunga, bunga melati pasti bisa menjadi satu alternatif bunga yang dipilih untuk dikembangkan.

5  Dwi Yulianti

Seputih Melati


Warnanya putih bersih, harum semerbak wanginya. Kuntum bunga yang berkelompok membuat semakin indah dipandang mata. Tak salah melati dijadikan Puspa bangsa.

Melati dapat sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam suka dan duka melati selalu menemani. Mulai dari pernikahan hingga tempat pemakaman.

🙏🏻

Maaf ibu belum bisa membuat kalimat penutup🙏🏻


6. Cici Jang

Bunga melati yang berwarna putih, adalah bunga yang menarik dan digemari oleh banyak orang. Wangi bunga melati menambah pesona bunga yang satu ini. Meskipun bunga memiliki masa trendnya sendiri, posisi bunga melati seolah tak lekang dimakan waktu.

Bunga cantik yang satu ini, digemari dari masa ke masa. Bahkan merupakan salah satu bunga yang memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan sebagai hiasan pengantin, pengharum ruangan, rileksasi, begitu juga Industri farmasi, perusahaan farfum dll mengambil manfaat darinya. Artinya bunga melatih memiliki nilai jual  bukan hanya di negara kita ini tapi sampai ke negara lain.

Pokoknya bunga melati keren.... eng eng blank...

7. Pak D Susanto

*Bau Melati*

Melati itu bunga yang baunya menakutkan. Setiap kali aku berjalan di malam gelap dan mencium bau melati, pasti hatiku berdebar. Aku merasa ada seseorang yang tidak kasat mata mengawasi. 

Seperti malam ini. Aku terpaksa berjalan kaki ke rumah *Neng Aam*. Seperti biasa, sebagai pemuda saya ikut bersama anggota Karang Taruna membantu rekan yang hajatan. Neng Aam, sahabat dan tetanggaku akan menikah. Kami bergotong royong merias panggung dan pelaminan. Berbagai bentuk hiasan janur dipasang. Tidak lupa bunga-bunga segar dan buah-buahan. Bunga melati perlambang kesucian tidak ketinggalan. Baunya harum, kata teman-teman perempuan.

Tanpa kuketahui, Yusni mengambil segenggam. Ia memasukkan ke kantong baju batikku yang berlengan panjang. Ya, aku pemuda lajang yang berpenampilan dewasa. Suka berkemeja batik seperti *Pak Indra*. Guru SD yang dua tahun lagi pensiun. 

"Manto tu, paling takut bau melati, loh!" kata *Yusni* tiba-tiba.

Aku terkejut. Andai ada cermin untuk berkaca,  barangkalai wajahku merah merona. Menahan malu.

"Ah, siapa bilang? Melati itu 'kan bunga suci," timpalku beralasan. 

Padahal dalam hati mulai merayap rasa takut. Degup jatungku pun mulai tidak beraturan. 

"Hmm.... Neng, kayaknya hari udah agak larut. Saya pulang dulu, yah!" kata saya kepada calon pengantin perempuan. 

"O, iya. Makasih ya, Tok. Yus, kamu nggak nemenin Manto pulang, tuh?" goda Aam. 

"Huh, bisa diculik nggak diantar pulang ntar. Hati-hati ya, Tok. Lewat bawah randu di ujung jalan suka ada bau yang aneh-aneh," kata Yusni setengah meledek dan menakuti.

"Huh. Aku lelaki, Yus. Enak, aja!" kataku memberanikan diri.

Aku pun melangkah pulang. Rumah-rumah para tetangga sudah banyak yang tutup pintunya. Kulhat jam di tangan.

"Pantas, sudah jam sebelas,"gumamku dalam hati. 

Melewati rumah *Pak Haji Cipto*, langkah kupercepat. Tidak ada lagi rumah menuju pertigaan jalan. Apalagi sesudahnya ada pekarangan. Di sana berdiri tegak pohon kapuk randu tua seperti dikatakan Yusni tadi.

Benar saja, mendekati pohon randu, bau melati mulai tercium. Lama-lama semakin menyengat. Lampu jalan di depan rumah Haji Cipto sudah tidak mampu lagi menerangi jalan di pekarangan ini. 

"Dug...dug...dug...," jantungku berirama cepat berdegub.

Hidungku kembang kepis. Dadaku naik turun. Pikiran pun membayangkan yang aneh-aneh. Bau bunga melati pun semakin tajam. Ingin rasanya berlari. Tetapi rasa malu sebagai lelaki yang dua tahun lagi kepengin berbini menahan keinginan itu. Apalgi jalan bebatuan pasti akan menimbulkan bunyi kemeratak. Jika didengar Yusni, bisa habis kejantananku di mata gadis tomboy itu.

"Ya, Allah. Kuatkan hamba. Jauhkan aku dari hantu," doaku lirih. 

Bau melati semakin kuat ketika badanku tepat di bawah pohon kapuk randu tua itu. Badanku gemetar. Perasaan takut menjadi-jadi. Persetan dengan kejantanan. Aku harus lari hingga ke pertigaan jalan. 

"Ada apa, Jang?" tanya Mang Ujang penjual siomay ketika kami berpapasan. 

"Oh, Mang Ujang. Gak papa, Mang!" sambil menghentikan langkahku malu-malu kujawab pertanyaan Mang Ujang. Napasku yang masih ngos-ngosan kutahan.

Dua ratus meter lagi aku sampai rumah. Yang mengherankan, bau melati semain semerbak. Tetapi anehnya, perasaan takut mulai surut. 

Sampai di rumah, aku berganti baju. Ketika baju batik itu kulepas, tiba-tiba berhamburan bunga melati dari kantong sebelah kanan.

Ingatanku ku pun kembali ke atas panggung.  

"Kampret, ini pasti kelakuan, Yusni. Awas, ya!" kataku geram.

Sambil memakai kaos *Lagerunal*, aku nyengir kuda.

"Huh, ternyata hanya bau. Tidak ada hubungannya dengan hantu." 

_Cerpen dadakan_

Pak D Sus

8. E. Hasanah

Nyoba ya bun🙏
Melati adalah sahabatku yang memiliki wajah cantik, putih, anggun, dan banyak disukai.  Terutama disukai oleh anak ABG yang baru mulai baligh. Melati baru duduk di kelas 8 SMP, masih belia dan imut-imut.
Suatu hari Melati masuk ke kelas kesiangan. Ibu guru memperbolehkan dia masuk kelas asal duduknya di depan dekat meja bu guru. Melati menuruti saja karena tidak mau ketinggalan materi hari itu. Dia mengambil kursi dan duduk dekat bu guru. Kata bu guru, 'kamu duduk di situ dan catat ya temanmu yang aktif dalam diskusinya'. Eh rupanya bu guru tidak bisa memperhatikan diskusi siswanya karena ada tamu. Jadilah Melati berperan sebagai guru dadakan untuk mengganti keterlambatannya.
Hari itu Melati benar-benar belajar terasa mengesankan karena berperan sebagai guru yang disukai teman2nya.


Dari ketiga pertanyaan yang saya lontarkan intinya adalah setiap orang memiliki keterampilan menulis yang sebenarnya bisa di dapatkan dengan terus berlatih membuat artikel sederhana, dengan menggunakan patokan 3 alinea yaitu alinea pembuka, isi, dan penutup. 

Dengan berlatih menulis setiap hati, budaya menulis akan terpatri dan akan bermanfaat di kemudian hari. 

Semoga sedikit dari saya, akan menambah semangat menulis Sobat Lage di mana pun Anda berada. 

Tetap semangat dalam menulis, berbagi, dan bisa bermanfaat untuk orang lain. 

Salam blogger inspiratif. 
Aam Nurhasanah, S.Pd.
SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

#Day11JanAISEIWritingChallange







THE POWER OF WRITING


Malam ini pertemuan ketiga di kelas belajar menulis PGRI. Saya masih bertugas sebagai moderator online di kelas Omjay untuk mendampingi narasumber hebat Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. atau lebih akrab disapa Bu Kanjeng. 
 

The power of writing

“ Menulis dengan Kekuatan Silaturahmi”

Bu Kanjeng membuka kelas dengan menggunakan voicenote. Suara beliau sangat adem, mendayu, dan berkharisma. Sangat meneduhkan jiwa yang terlena dalam dunia pena. Kalimat pembuka, tak kenal maka tak sayang, Bu Kanjeng meminta peserta untuk Blog Walking ke link blog beliau di

http://www.srisugiastutipln.com

Ada satu tulisan yang menyorot pada salah satu link blog Bu Kanjeng, yaitu tentang Gurdasus http://www.srisugiastutipln.com/2020/11/gurdasus.html isi artikelnya adalah kisah seorang guru daerah khusus (Gurdasus) namanya Ibu Waitir. Tulisannya yang ada di buku “Secercah Harapan dalam Keterbatasan.”. Kisah Ibu Waitir jadi ide menulis Bu Kanjeng. Jadi sudah dua minggu lalu Bu Kanjeng mengirim buku tersebut, tetapi belum ada konfirmasi kalau buku itu sudah diterima. Sampai akhirnya Bu Kanjeng menerima  telpon dari kantor pos yang mengabarkan nomer hape si penerima paket tidak aktif.

Langkah Bu Kanjeng meneruskan berita itu ke Kurator. Ternyata Ibu Waitir terjebak di sekolah sudah seminggu tidak bisa pulang ke rumah,karena ada badai dan jalan menuju pulang tidak bisa dilalui. Hari berikutnya sang Kurator mengirimi foto  Bu Waitir dan kondisi jalan yang dilalui bila menuju sekolahnya. Bu Kanjeng terharu dan menangis saat melihat foto yang dikirim. Perjuangan Gurdasus sangat berat namun beliau tidak takut untuk mencoba menuliskannya dengan berbagi pengalaman luar biasa kepada kita semua. Saya sangat terenyuh membaca kisah Gurdasus Bu Waitir ini.

Bu Kanjeng memotivasi peserta, dengan kisah ibu Waitir ini, peserta membuka mata dan telinga dengan  merubah mindset bahwa menulis itu tidak sulit dan mengatakan bahwa Ya,  Saya Pasti Bisa! Rubahlah pemikiran dan niat yang salah. Jangan ikut menulis karena hanya ingin berburu sertifikat. Karena yang terpenting adalah ilmu yang akan didapat nanti dari narasumber hebat yang hadir setiap minggunya. Dengan ikut kelas menulis Omjay, peserta diharapkan bisa membuat bukti fisik dengan melahirkan buku solo maupun buku keroyokan (Antologi).

Menit ke 31 Bu Kanjeng mengirimkan 4 flyer foto buku yang akan diulas secara tuntas. Beliau meminta saya untuk memilih judul buku pertanma yang akan dibahas secara langsung dengan masih menggunakan voicenote. Mengapa hal ini dilakukan Bu Kanjeng? Hal ini dilakukan untuk meminimalisir copy paste tulisan narasumber yang dijadikan tugas resume oleh para peserta. Dengan begitu, peserta harus mendengar pesan suara dan mengambil intisari yang disampaikan narasumber.

Buku pertama yang saya pilih untuk diulas adalah buku Catatan Motivasi dan Literasi Bu Kanjeng. Sub judulnya adalah Menggugah semangat jiwa untuk bertaqwa. Lalu Bu Kanjeng bertanya pada saya, apakah saya tertarik dengan covernya, judulnya, atau penulisnya? Jujur saya pilih ketiganya. Karena judul bukunya mengandung rima yang menarik untuk dibaca.

Buku “Si Pinky”  begitulah Bu Kanjeng menyebut buku ini karena cover bukunya berwarna pink menggoda. Buku ini berisi motivasi yang ditulis Bu Kanjeng yang ditulis dari 3 blog bu Kanjeng yaitu blogspot, wordpress, dan kompasiana. Bu Kanjeng berpesan bahwa ketika menulis judul buku harus sesuai dengan daftar isinya. Agar tidak membohongi pembaca. Buku ini sudah dibedah buku di YPTD pada minggu lalu. Saat itu saya yang menjadi moderatornya karena menggantikan Ibu Noralia Purwa yang berhalangan hadir.

Si pinky diberi kata pengantar oleh Bapak doktor Marjuki M.Pd. yang merupakan instruktur Widya Iswara hebat di Indonesia yang memberikan pelatihan di Jawa Timur. Bu Kanjeng mengenalnya berkat tali silaturahmi. Tanpa adanya silaturahmi dan komunikasi, Bu kanjeng tidak dapat mengenal beliau. Sehingga dengan mudahnya ketika draf buku si pinky disodorkan kepada doctor Marjuki, hanya dengan 3 jam saja, kata pengantar sudah dikirimkan kepada Bu Kanjeng.  Tentu saja Bu Kanjeng berterima kasih karena doktor Marjuki telah membuat kata pengantar untuk buku Si Pinky.

Sinopsis (cover belakang buku) buku Si Pinky sangat menarik karena mengutip kalimat Ki Hajar Dewantara. Bunyi kalimat bijak tersebut adalah “apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia pada umumnya. Kalimat ini membingkai hati penulis agar istiqomah sebagai hamba Allah yang berusaha menjadi manusia yang  bermanfaat dan dibutuhkan keberadaannya. Tujuannya demi mengabadikan tulisan, pengetahuan, buah pikiran juga harapan penulis dalam menghadapi kehidupan di dunia yang hanya sementara ini dengan membukukan  semangat penulis yang menggelora di usia senja.

Buku kedua yang saya pilih dan dibahas Bu Kanjeng  adalah buku The Stories of Wonder Women. Buku ini berisi berbagi kisah perempuan tangguh dalam perjalannya. Buku ini juga dibuat dengan 21 kisah untuk mengaharap ridho Allah.  Kekuatan silaturahmi dilakukan dengan langkah duduk manis di sebuah taqlim, membaca hadis, Al Qur’an, referensi buku La Tahzan, hadis Al Buqhari, dan kitab Riyadus Sholihin.

Buku ini berisi kisah para ibu, para istri, dan perempuan hebat yang berjuang memperoleh paket kehidupan dari Allah SWT. Bagaimana mereka menerima ujian hidup dan menyelesaikan setiap masalah kehidupannya. Mereka sadar Allah menguji manusia karena kasih sayangnya dan menguji mereka dengan tingkat kesanggupan mereka masing-masing.

Berharap buku ini menjadi obat dan hiburan bagi para pembaca yang mungkin kerap mendapat ujian baik berupa harta,penyakit, atau kekisruhan dalam perkawinan. Bahkan mungkin menjaga amanah Allah yang kadang sangat menjengkelkan. Buku ini terjual sekitar 1.500 buku. Sedangkan edisi revisi ini ditekankan pada judul-judul fenomenal seperti Ibu Koruptor. Bagaimana ibu koruptor yang suaminya harus menginap di hotel plodeo(penjara) selama 6 bulan lamanya.

Ada juga kisah seorang akan ustajah yang harus berhadapan dengan problema anaknya yang anaknya terpaksa harus berhubungan dengan hukum karena dilarikan oleh seseorang, ada pengadilan, dan tamparan hebat ketika anaknya yang diharapkan bisa sekolah akhirnya setres karena mengalami trauma yang amat sangat. Dengan berbagai upaya akhirnya anaknya sembuh dan bisa menggantikan ibunya menjadi ustajah.

Buku ke tiga yang dibahas berjudul Wow English is so Easy  Kids. Buku ini diterbitkan di media guru dan termasuk buku pengayaan. Tiga kali ikut diklat, kelas belajar menulis 2 hari di hotel   Mega Land Solo, kelas editor di hotel Arini Solo, 3 Came trining writer dalam waktu 2 hari harus buat judul buku dan cover muncul. Prosesnya 1 bulan. Ada 3 buku yang diterbitkan di media guru. Termasuk the stories of wonder women dan buku  The prayers of Mothers.

Buku Wow English is so Easy Kids ini terdiri dari 70 unit dengan situasi yang berbeda. Tiap unit terdiri dari 4 bagian penting yaitu kosa kata, contoh percakapan, latihan dan catatan yang harus diingat. Ada juga evaluasi yang dijadikan tolak ukur untuk menguasai materi sebelumnya. Buku ini dilengkapi dengan kunci jawaban, e regular verb dan glosarium. Buku ini juga telah dikirim ke penerbit mayor yaitu PT Andi, dan diterima dalam bentuk ebook dengan jumlah 418 halaman.

 Buku ke 4 yang dibahas adalah Catatan Corona Bu Kanjeng. Pandemi, kreativitas, dan Pandemi. Kata pengantarnya diberikan oleh tokoh literasi Jawa Timur. Beliau adalah doktor Ngainun Naim. Dosen IAIN Tulung Agung pegiat literasi. Tahun 2018 tergabung dalam komunita sahabat pena kita. Di dalamnya tergabung  Para dosen dan para professor. Bu Kanjeng beruntung bisa bergabung dengan mereka. Ada sekitar 34 tulisan yang dialami Bu Kanjeng di masa pandemi yang ditulis dalam buku tersebut.

Sesi Tanya Jawab

Antologi adalah kumpulan dari beberapa tulisan yang disatukan.  Bisa dari satu tema yang sama atau satu tema yang berbeda. Bisa ditulis oleh hanya satu orang atau beberapa penulis. Bisa berupa jilid 1 dan 2. Biasanya kurator membuat satu panduan yang harus diikuti oleh peserta yang akan ikut antologi. Misalnya mengisi form terlebih dahulu, ikut dalam whatsapp grup kelas antologi, dan aturan yang lainnya.

Cara meresume yang baik adalah ringkasan yang dibuat dengan pemahaman pribadi penulis. Tidak hanya sekedar copy paste. Mengambil materi yang bisa mencerahkan oleh orang lain. Cukup buat 7 paragraf dari narasumber dan menjadi paham saat dibaca orang lain. Ambil poin-poin pentingnya saja.

Cara menggabungkan tulisan agar menjadi buku adalah memilih satu tema. Tema sastra bisa berupa puisi, cerpen, dll. Buku non sastra contohnya buku Omjay.

Bagaimana menulis judul yang menarik, sebelumnya buat kerangka tulisan. Ketika tema sudah terbentuk, buat judul yang berkaitan dengan daftar isinya agar sincron. Hal ini juga memerlukan perhatian dari pemberi kata pengantar yang harus memberikan pengantar dengan judul dan daftar isi yang harus berkaitan supaya tidak membohongi pembaca. Peran editor juga sangat penting untuk memberikan penilaian buku si penulis. Jika hal itu sudah dilakukan, maka buku yang ditulis akan sesuai dan menarik untuk dibaca.

Untuk penulis pemula ukuran kertas A5, ukuran kertas 14x21 minimal 75 halaman untuk buku ber ISBN. Buku yang menarik ditulis kita cari berdasarkan google trand atau buku ever green atau buku yang bisa dibuat kapan saja. Misalnya buku motivasi, parenting, atau novel yang sesuai zaman. Bagaimana tulisan kita bisa menjadi menarik dilakukan dengan rajin membaca dan rajin menulis. Semakin banyak membaca akan semakin mudah membuat judul dan tulisan yang menarik.

Menulis blog saat kuliah S2 dan mulai menulis. Ringkasan dari buku-buku yang telah dibaca. Misalnya Fatimah Azzahra. Menulis di blog kompasiana di 2009 dan mengenal Omjay. Dari kompasianer akhirnya  muncul nama Bu Kanjeng. Sebenarnya itu sosok Pa Kanjeng. Seorang borjuis yang keningratan yang memberikan komentar atau opini kehidupan di masyarakat. Bisa muncul kacamata 5 dimensi yang bisa membaca berbagai situasi sehingga tidak pernah memiliki konflik dengan siapa pun. Sehingga menulis sebagai terapi dilakukan oleh Bu Kanjeng. Beliau menulis dengan hati. Oleh karena itu buku Bu kanjeng selalu menarik untuk dibaca dan banyak hikmah yang terkandung di dalamnya. Jika kita kehabisan ide saat menulis, tulis sub judul yang lainnya dulu. Bisa juga beli buku, baca buku, atau google cari referensi lainnya.

Syarat kenaikan naik pangkat ada di buku 4A. Biar aman halaman buku berjumlah 75 halaman. Misalnya buku kumpulan puisi yang termasuk karya inovatif sebagai unsur utama. 1 tahun membuat 2 buku ditambah unsur yang lain. Misalnya membuat RPP, sebagai walikelas, pembantu kepala sekolah, kepala program. Unsur penunjang dapat dilakukan dengan menulis buku, diklat, sertifikat, Buku best practice, dan  tesis juga bisa dibuat menjadi buku.

Menulis antologi suatu proses latihan menulis sekaligus prses membaca karya tulis teman di dalam satu buku dengan satu tema dan gaya tulisan yang berbeda. Setelah mengikuti beberapa buku antologi, penulis makin semangat untuk  bisa membuat buku tunggal atau buku solo. Kekuatan silaturahmi bisa memperpanjang umur dan meluaskan rezeki.

Kegiatan kelas menulis malam ini ditutup dengan ajakan Bu kanjeng untuk tergabung ke dalam buku antologi gelombang 17. Semoga Peserta gelombang 17 bisa bergabung menulis antologi sebagai lecutan semangat untuk berkarya di masa pandemi. Bu Kanjeng memberikan bonus PPT untuk para peserta untuk semangat terus saat menulis resume hingga akhirnya bisa menjadi buku.

Terima kasih Bu Kanjeng atas materinya yang luar biasa. Semoga para peserta tetap semangat dan semakin termotivasi untuk menulis setiap hari sampai buku solonya terbit nanti.

Salam bloger inspiratif.

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS


 #Day9JanAISEIWritingChallange

 

 

 

 

 

 

.

 

 

 


Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...