Selasa, 29 Desember 2020

PREMIS#JAMILAH



Menulis Fiksi
Tema: ide pokok cerita

Premis: Dasar pemikiran yang digunakan sebagai langkah awal dalam mewujudkan ide cerita dalam satu kalimat.

Unsur-unsur premis ada 4
1. Karakter
2. Tujuan
3. Komplikasi(masalah)
4. Resolusi(peleraian masalah)


Tantangan membuat tema dan premis cerpen: 

Tema: Kesucian Cinta Jamilah.



Unsur-unsur premis antara lain:

Karakter: 

Jamilah, kembang desa yang menjadi pujaan di kampungnya.

Arif, kekasih Jamilah yang dahulu adalah seorang play boy.

Rian, teman Jamilah yang menaruh hati dan dendam karena cintanya tak terbalas.

Tujuan: Ingin menunjukkan dahsyatnya kekuatan cinta Jamilah dan Arif

Komplikasi: Saat Rian mencintai Jamilah, sedangkan di hati Jamilah sudah ada Arif. 

Resolusi: Akhirnya Arif dan Jamilah menikah dan hidup bahagia. 


Premis:


Seorang bunga desa yang memperjuangkan kebahagiaan bersama kekasihnya dengan melawan gangguan orang ketiga dalam hubungan.


#Day28DecAISEIWritingChallange

Kamis, 24 Desember 2020

Damai#KamisMenulis



Jamilah terpaku menatap potret biru. Sudah lama hatinya tentram sejak menjalin tali kasih dengan Arif. Semenjak kedatangan Arif tempo lalu, semakin mengukuhkan cinta mereka berdua. 

Tiba-tiba bunyi notifikasi handphone berdetak kencang membuyarkan lamunan Jamilah. Ia langsung mengambil hp untuk membaca pesan WA.

"Mila sedang apa?"

"Sibuk ya?" 

"Doakan Abang yah. Semoga kerjaan nanti sukses, dan bisa segera meminang Mila."

"Titip salam buat Bapak."

Jamilah tersenyum lalu membalas,

"Semoga kerjaan Abang lancar dan selalu dalam lindungan Allah, SWT."

"Titip salam juga buat Ibu dan Bapak."

Jamilah mengakhiri percakapannya. 


Dahulu, Arif selalu memainkan hati wanita. Banyak yang menaruh hati pada Arif, namun Arif hanya memanfaatkan mereka. Ada pula yang sampai nekad bunuh diri, karena tak mau diputuskan Arif. 

Lain dulu, lain sekarang. Jamilah telah merubah kepribadian Arif. Sifatnya sekarang jauh lebih lembut. Mungkin, Arif sudah menemukan kedamaian sejak bertemu dengan Jamilah. 

Arif bahkan mengajak Jamilah, untuk mengantar dan meminta maaf kepada setiap wanita yang pernah tersakiti olehnya. 


Bersambung***

#Day26DecAISEIWritingChallange


Rabu, 23 Desember 2020

KUNCI SUKSES MENJADI MODERATOR ONLINE


Menjadi moderator adalah sebuah keajaiban. Buku ini saya buat berdasarkan pengalaman memandu acara di kelas belajar menulis Omjay dan PGRI. 

Saya belajar secara otodidak. Saya belajar dari moderator sebelumnya yaitu Pak Bambang Purwanto, Bu Fatimah, dan Bu Kanjeng. Karena kekaguman itu, saya bisa menjadi moderator online sampai saat ini. 

Tentu bagi sebagian orang, sangat mudah menjadi seorang moderator online via Zoom, Meet, atau webinar lain. Namun kelas Omjay hanya menggunakan WA berupa teks dan pesan suara. Semua itu memiliki tantangan tersendiri. 

Sejak lulus dan menjadi alumni gelombang 12, saya dimasukkan ke dalam Tim Omjay. Berkat dukungan Omjay, saya bisa bertahan dan mencoba mendampingi narasumber hebat kelas menulis dari pukul 19.00-21.00 WIB. 

Asyiknya dikelilingi orang-orang yang terus menginspirasi dan terus memotivasi, akhirnya jadilah buku solo kedua saya yang berjudul "Kunci Sukses Menjadi Moderator Online."

Minta doanya supaya buku ini bisa lahir dengan selamat. Semoga teman-teman makin semangat untuk menerbitkan buku sendiri. Salam literasi. 


#Day24DecAISEIWritingChallange

AYO NGEBLOG

Sore ini kita akan berbagi dengan narasumber hebat yaitu Bapak Ubaidillah, S.Pd.I. Sapaanya adalah Pak Ubai. Beliau adalah penulis dengan prestasi yang gemilang. Berikut adalah CV narsum #Selasa Berbagi

 
Tema #Selasa Berbagi kali ini adalah tentang *Bagaimana Sebuah Blog Bekerja*

*Menulis di Blog*

Blog tak lain media personal yang kekinian. Pada dasarnya, menulis di blog sama dengan menulis di media massa online lain. Bedanya, tidak ada editor dan blogger sendiri yang melakukan optimasi (masuk ke halaman pencarian maupun share media sosial). Kaidah menulis di blog sama saja. Ejaan yang benar sangat diperlukan, tanda baca juga harus tepat. Gaya bahasa disesuaikan dengan penulis itu sendiri.

 *Mulai Menulis Blog*

Langkah awal adalah menentukan isi dari blog itu sendiri. Coba perhatikan blog besar, mereka punya ciri khas tersendiri. Apakah itu traveling, maupun teknologi. Karena kita bukan seorang traveler, cuma menulis blog suka-suka, maka nggak ada masalah untuk menulis apa saja asalkan rutin.


1. Update Blog Wajib

Persaingan kita adalah media besar yang tiap hari menulis blog, maka kita harus rutin update blog. Apakah seminggu sekali maupun 3 hari satu tulisan saja sudah cukup.

2. Pemilihan Nama Blog

Nama blog dibuat dengan mudah diingat, karena ini akan menjadi personal branding kita di kemudian hari. Nama yang mengandung huruf yang mudah dibaca akan lebih baik. Pembaca nanti akan mengingat nama blog kita dengan mudah.

*Blog Berbayar atau Gratis?*

Personal blog yang diakui saat ini adalah blog berbayar. Contohnya, nama.com atau nama.co.id, bukan gratisan seperti nama.blogspot.com atau nama.wordpress.com. Pengaruh ke Google atau mesin pencari lain sangat besar. Blog berbayar akan mudah masuk ke halaman 1 Google karena dipercaya atau tidak termasuk ke dalam akun ‘boot’.

*Serius di Dunia Blog*

Jika sudah yakin tidak ada salahnya mulai serius dari menulis blog. Ada sebagian orang menganggap blog sebagai sarana main-main. Tetapi, pandangan tersebut salah besar. Seorang penulis best seller, mulai membiasakan menulis dari blog, di antaranya Raditya Dika maupun Mark Manson yang buku ‘blog’nya masuk Internasional Best Seller. 

Blog tak lain latihan menulis itu sendiri. Seberapa yakin kita mau menulis blog dan bagaimana blog mengubah diri kita menjadi seorang penulis berbakat. Serius di dunia blog juga bisa mendatangkan uang dari kerjasama blog, sponsor dari berbagai pihak, menang lomba maupun digaet penerbit mayor untuk menerbitkan buku di penerbit mereka.

*Cara Serius di Dunia Blog*

Harus ada blog dan mau update tiap 3 hari atau seminggu sekali. Dunia blog makin diakui dan bisa dilakukan kapan saja tanpa mengenal waktu. Blog yang dipelihara dengan baik, paling tidak cukup untuk mengisi paket data bulanan, selain bisa dikenal banyak orang dan mendapat sponsor dari berbagai pihak. Tinggal kita mau membawa ke mana dunia blog ini. Apakah mau serius atau cuma melepaskan hobi saja. 

Dari kelas ini, kita ubah menulis blog dari sebatas hobi menjadi dunia digital yang menarik. Kita harus ikut perubahan zaman, cicil tulisan sedikit demi sedikit, punya cita-cita menerbitkan buku. Mulai dari sekarang, dengan langkah yang cita-citakan!

*Sponsor Datang Begitu Saja*

Harus diakui, menulis blog memang sulit bagi yang baru memulai. Tetapi, bayangkan saja jika sebuah apel yang dimakan secuil lama-kelamaan akan ketagihan. Blogger hanya perlu strategi untuk menjadikan blog sebagai sarana berbagi (yang dalam tanda keinginan besar adalah mendapatkan penghasilan). 

Ada banyak cara mendapatkan penghasilan dari dunia blog. Salah satunya, iklan Google Adsense (maupun sejenis) yang bermodal klik dari pengunjung, dan juga untung-untungan pada trafik blog. Untuk cara ini banyak keluhan ditolak Google karena belum tahu celah - kita coba di materi lainnya. 

Cara lain mendapatkan uang dari blog adalah ikut lomba. Sekarang ini banyak sekali lomba yang bisa diikuti dengan hadiah yang menggiurkan. Ada jalan-jalan gratis, laptop, smartphone dan tak jarang uang tunai. Bagaimana mendapatkannya, adalah cari celah dan belajar dari pemenang sebelumnya. 

Sponsor sekarang banyak sekali datang untuk kerjasama dengan blogger. Syarat utama adalah DA maupun PA (kita bahas terpisah), dan juga rangking di Google blog dimaksud. Makin sering menulis, dan makin paham SEO maka blog akan makin terkenal. Dengan demikian, sponsor akan datang begitu saja.

*Di Blog Tidak Asal Menulis Saja*

Ada yang sebut, menulis blog ‘asal’ saja karena hobi. Sudut pandang demikian haruslah diubah karena menulis blog tidak boleh asal-asalan. ‘Uang lelah’ harus masuk perhitungan, maka syarat utama adalah menulis dengan ‘baik’ agar menang lomba, atau menulis sesuai kaidah SEO agar masuk ke halaman pertama, kedua, ketiga dan seterusnya di mesin pencari (Google, Bing dan lain-lain). 

Untuk sampai ke sini, seorang blogger harus paham minimal soal SEO atau kenapa sebuah tulisan bisa masuk dengan mudah di Page 1. Cara ini harus dipelajari oleh Blogger, karena 1000-5000 kata akan sia-sia jika tidak ada yang baca. 

Kaidah ini bukan saja soal bagus menulis semata melainkan apa yang diinginkan pembaca dan bagaimana Google bekerja. Dengan begitu, tulisan kita tidak sia-sia dan akan mendapatkan tempat yang layak di mata Google.

#Day18DecAISEIWritingChallange

Selamat Hari Ibu 22 Desember



Selasa, 22 Desember adalah hari ibu. Beruntung sekali bagi kalian yang masih memiliki ibu. Lain halnya dengan saya. Saya sudah kehilangan ibu selama 10 bulan lamanya. Puisi ini saya buat untuk ibu. 


Rindu Ibu
Oleh: Aam Nurhasanah

Ibu
Aku rindu
Belai kasihmu padaku
Belas kasihmu pada cucumu

Ibu
Izinkan aku
Menatap kagum potretmu
Melukis indah tawa candamu

Ibu
Biarkan aku
Mengirimkan untaian doa
Mendoakanmu bahagia di surga

Lebak, 22 Desember 2020

Ibu adalah sosok wanita hebat yang telah memperjuangkan pendidikanku. Walau ada yang bilang, saya seorang sarjana bala-bala(bakwan/gorengan), saya tak malu dan merasa bangga. Ibu mampu membayar kuliah saya, meskipun hanya dengan jualan gorengan keliling. 

Ma Uung, itulah nama viral di kampung saya. Siapa yang tak kenal Ma Uung, ibu hebat yang berjualan gorengan keliling selama hampir 20 tahun lebih. Jadi tetangga kampung, semua mengenalnya. 

Satu tahun sebelum ibu meninggal, memang ibu sering kontrol dan berobat ke RSUD Adjidharmo Rangkasbitung. Ibu menderita penyakit diabetes. Gula ibu pas di cek dulu sampai 450 dan sempat rawat inap di RS. Oleh karena itu, ibu sering kontrol dan wajib suntik insulin setiap hari. 

Suntikan insulin yang ibu dapatkan saat itu ada 2 jenis. Warna kuning untuk pagi,siang,sore. Warna hijau untuk malam hari. Keduanya disuntikkan sebanyak 8cc. Saya dan kakak, silih berganti mendapatkan jatah untuk menyuntik insulin ibu. 

Tanggal 15 Februari 2020, ibu meninggalkan kami semua. Saya sangat merasa kehilangan. Saya menyesal belum bisa membahagiakan ibu.

Begitu besar jasa ibu untuk mengandung, mendidik, merawat, membesarkan, dan membiayai pendidikanku. Semoga ibu mendapat surga terindah di sana. Alfatihah.. 

#Day22DecAISEIWritingChallange



KISAH SUCIPTO ARDY MENULIS DI BLOG



Selasa 22 Desember adalah program #Selasa Berbagi. Narasumber kali ini adalah Bapak Sucipto Ardi. Beliau adalah founder komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal). 

Pak Cipto mulai ngeblog sejak tahun 2007. Saat itu sedang marak aplikasi frienster. Karena aplikasi ini tidak memuat banyak tulisan akhirnya Pak Cipto beralih ke blog. 

Ada beberapa buku yang memotivasi Pak Cipto untuk semangat menulis, salah satunya Buku Sukarno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, dan Dibawah Bendera Revolusi.

Tema yang dibahas adalah Kisah Menulis di Blog. Ada 11 hal penting yang beliau kemukakan. 

1. Mulai menulis
2. Tulislah apa yang disukai dan dikuasai
3. Tulis tema yang berserak disekitar kita
4. Lompat pagar artinya menulis agak serius misalnya artikel, jurnal, dll.
5. Membaca adalah nutrisi paling baik untuk penulis dan mengaktifkan indra.Dengan membaca, akan menambah pembendaharaan kosa kata kita. Membaca adalah pemantik sebuah tulisan agar terus menyala. 
6. Luangkan waktu tertentu untuk menulis. (Konsistensi menulis)
7. Sediakan notebook/ buku saku untuk menampung ide yang berserak di sekitar kita.
8. Menulislah ketika Anda Siap! 
9.Posting tulisan ke dalam blog agar tersimpan rapi dan jadi arsip tulisan kita.
10. Evaluasi tulisan (Review)
11.Gabung dengan komunitas penulis, sebuah langkah besar untuk menjaga konsistensi menulis kita di blog. 

Meskipun Sore itu saya harus mengikuti pelatihan microsoft 365. Namun tak menghambat kegiatan #Selasa Berbagi. Acara bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan. 

Semoga 11 langkah menulis dari Pak Sucipto akan menambah motivasi Sobat Lage untuk menulis di blog sampai bisa menerbitkan buku. Aminn.. 


#Day20DecAISEIWritingChallange




 

Kamis, 17 Desember 2020

TANTANGAN NARSUM DADAKAN




Rabu, 16 Desember 2020 pukul 19.30 adalah malam yang tak terlupakan. Bagaimana tidak, semalam saya harus menggantikan narasumber yang tidak dapat hadir. Seharusnya malam ini diisi oleh Bapak Agus Sampurno. 



Namun, beliau ada rapat mendadak dan spontan Omjay menunjuk saya untuk menggantikan Pak Agus. 

Awalnya saya merasa ragu, merasa tidak yakin karena merasa ilmu saya masih sedikit. Namun, saya tidak dapat menolak permintaan Omjay dan tidak ingin mengecewakan semua peserta gelombang menulis. 

Sedikit modal pengalaman menjadi moderator, akhirnya saya memberanikan diri untuk menjadi narasumber dadakan untuk pertama kalinya. Tanpa persiapan saya akhirnya mulai menceritakan kisah saya saat menjadi peserta, moderator, sekaligus penulis buku. Cerita pun dimulai. 

Saat itu, saya pertama kali ikut kelas menulis diajak teman kepala sekolah. Beliau adalah Ibu Sulistijowati, S.Pd. Kepsek SDN 1 Bintangsari Cipanas.

Saat di gelombang 8, saya terpaku dengan Pak Bambang Purwanto yang saat itu bertugas sebagai moderator sekaligus ketua kelas yang selalu menyiapkan link daftar hadir.

Namun sayang saat di gelombang 8, saya tidak fokus dan tertinggal banyak materi. Dulu kalau tidak salah, kuliah dimulai sore hari dengan jadwal pertemuan hari Senin sampai Jumat.

Terbayang kan? Saya ditinggalkan Bu Nora, Pak Bambang, Mayor Nani dan teman-teman yang lainnya

Saya kemudian mengulang kelas di gelombang 12. Saat itu moderator yang bertugas adalah ibu Fatimah dari Aceh. Beliau selalu mengingatkan peserta untuk Disiplin, Jujur, Tulus, Ikhlas dan Sabar (DJTIS)

Saya sangat mengagumi Ibu Fatimah. Beliau sangat hebat dalam memandu kuliah ini. Saat itu karena saya ada di dua gelombang, secara sadar saya meneruskan materi di gelombang 12 ke gelombang 8. Tanpa disuruh.Begitulah, awal mulanya saya meneruskan materi hingga sampai saat ini.

Saat saya menjadi peserta gelombang 12, semangat saya makin berapi-api. Saat pertemuan ke 5, narasumber saat itu adalah Dra. Sri Sugiastuti atau lebih akrab disapa Bu Kanjeng. Sebelum sesi materi berakhir, beliau menawarkan semua peserta untuk bergabung membuat buku antologi. Lebih keren disebut buku keroyokan. Karena pesertanya banyak. Hehee

Buku antologi pertama, yang melanjutkan langkah kecil untuk meraih hal besar. Mengapa? Karena seorang penulis hebat, berawal dari penulis pemula.

Sesuatu yang kecil akan menjadi besar, jika kita terus melakoninya dengan ikhlas, dan niat yang lurus.Itulah awal kisah menulis saya di gelombang 12.







Ini adalah antologi pertama saya. Karena disusun berdasarkan alfabetis, qodratullah nama saya ada di urutan pertama. 




Buku ini adalah hasil pelatihan kumpulan resume saat menjadi peserta gelombang 12. Alhamdulillah, sudah 3 kali cetak dan habis 82 eksemplar. 18 lagi genap 100 nih.



Saya ngefans sama Cikgu Tere sampai barter buku dengan beliau🤭🤭🤭.






Ini murid-murid saya. Cantik kan??? Hehehe.





Ini antologi kedua saya, bersama Pak Mukminin(Cak Inin). Buku antologi peserta gelombang 8. Agak lambat, namun jadi juga🤭🤭🤭.




Buku antologi yang ke 3 dan untuk pertama kali saya jadi Kurator. Buku ini di bawah bimbingan Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.

Pengalaman menjadi kurator sungguh sangat berkesan. Kami bisa menjadi dekat satu sama lain. Perlu komunikasi yang baik dengan semua peserta agar naskah buku cepat terkumpul dan siap diterbitkan. 



Buku Parenting 4.0 Mengenal Pribadi dan Potensi Anak Generasi  Multiple Intelligence adalah buku duet saya dengan Prof. Richardus Eko Indrajit yang saat ini tembus ke Penerbit Mayor PT Andi dan saat ini sedang antri cetak.

Saat saya sukses dialumni gelombang 12, saya dimasukkan oleh Omjay ke grup TIM OMJAY. Saya bertugas menjadi moderator yang bertugas memandu acara dan meneruskan materi ke gelombang lain.

Dari gelombang 12-16, saya masih bertahan membantu Omjay menjadi moderator. Sampai suatu malam ibu Hati memberikan apresisasi kepada saya untuk membuat buku tentang moderator tanpa membayar sepeser pun. Ibu Hati dari Penerbit Tata Akbar.


Saya jadi ingat kalimat ini, jika kamu berbuat baik, maka kebaikan akan kembali kepadamu. Seperti tulisan saya di blog.  


Ada yang bertanya kepada saya, bu Aam dibayar berapa jadi moderator? Saya menjawab, saya mencari pengalaman, bukan cari bayaran. Sejak saat itu, tawaran jadi moderator silih berdatangan.

 



Ibu Kanjeng dari Penerbit Oase Pustaka memberikan apresiasi kepada saya, sungguh kesempatan yang luar biasa.





Buku solo kedua saya, yang akan saya terbitkan di Penerbit Oase Pustaka. Cukup sekian pemaparan dari saya. Semoga para peserta semakin termotivasi untuk  terus menulis. 

P1

Selamat malam, Bu Aam memang kerenn banget. Sebagai moderator dan penulis andal. Ini merupakan pengalaman pertama saya ikut kuliah via WA. Saya pernah jd narsum dan moderator via zoom. Menurut saya, tentu tantangan via WA lebih berat daripada zoom karena hanya mengandalkan tulisan atau suara. Bagaimana cara mengatasinya ? Terima kasih. Min Hermina, Cikampek. 

Terima kasih atas pertanyaan Bunda Min Hermina. Beliau salah satu peserta aktif, yang selalu mengirimkan pertanyaan kepada saya. Salutt👏👏👏

Menurut saya, moderator online via WA malah lebih enak bunda. Kita tidak harus selalu stand by di depan laptop. Bisa sambil tiduran dan bisa sambil jualan. Karena satiap malam saya jadi moderator sambil jaga toko. Hehehehe.

Bagaimana cara mengatasinya? Untuk moderator online yang hanya via WA, kita harus ada persiapan terlebih dahulu.




Semoga puas atas jawabannya ya bunda Min😁😁

P2

Sebagai moderator suka kesulitan kalau pesertanya pasif (seperti saya) bagaimana cara mengatasinya? Yuningsih Bekasi.

Nah, ini tantangan dari moderator via WA grup. Biasanya, kalau narasumbernya kurang menarik, pertanyaan yang masuk akan sedikit. Namun, sebagai moderator kita harus bisa mengatasi masalah itu.

Misalnya dengan cara mengajukan pertanyaan kepada narasumber untuk mengulur waktu atau kita bisa minta narasumber untuk membagikan link youtube atau PPT. 

Pokoknya bagaimana kita bisa mengkondisikan kelas supaya tidak boring, merupakan tantangan tersendiri.

Moderator juga harus bekerja sama dengan narasumber untuk menghidupkan kelas. Terima kasih Bunda Yuningsih. Terima kasih sudah order buku saya. 🙏🙏


P3

Sriwati SMP N 1 CIPANAS LEBAK. Terima kasih pemaparannya Omet. Sangat luar biasa motivasinya dan, terimakasi berkat Omet saya udah bikin 3 antologi buku yaitu 2 fiksi(puisi), 1 Nonfiksi bersama Bu Kanjeng. Pertanyaan saya Omet, bagaimana dapat membagi waktu antara kesibukan pekerjaan dan menulis. Terima kasih. Salam literasi.

Terima kasih Ometku. Bu Sri ini teman MGMP Bahasa Indonesia. Sudah dekat sekali sampai-sampai sapaannya Omet. Heheehe.

Trik membagi waktu antara kesibukan pekerjaan dan menulis adalah buat skala prioritas. Mana yang urgent, kita dahulukan. Atau bisa dengan menulis catatan kecil yang disimpan di sandal jepit. Saat kita akan pakai sendal jepit tersebut, kita pasti  akan ingat tugas kita, dan tidak akan lupa jadwal kita. Cara terakhir buat pengingat di hape dan di tembok. Karena saya pelupa, saya tulis agenda saya setiap hari. Karena tidak mudah sebagai kepala sekolah, guru, ibu rumah tangga, penulis, untuk bisa membagi waktu hingga semua tugas  bisa dikerjakan dengan tepat waktu.

Tiga pertanyaan yang luar biasa. Terima kasih ya🙏🙏.

Izinkan saya berbagi tips menulis.
  • Jika Anda penulis pemula, tulislah hal-hal yang ringan dulu. Misalnya dengan menulis 3 alinea, pembuka, isi, dan penutup.Tips ini saya dapat dari Omjay. Tips yang saya pakai hingga saat ini.
  • Amatilah di sekitar Anda. Jika Anda lihat somay, buatlah blog tentang somay. Jika Anda melihat kucing, buatlah blog tentang kucing.
  • Begitu banyak hal yang bisa kita tulis, dan begitu banyak moment yang terlewat begitu saja.
  • Menulis itu mudah. Yang sulit adalah memulai. Jangan jadikan beban saat kita menulis. Banyaklah membaca agar menambah pembendaharaan kosa kata kita.
  • Lapar membaca, akan membuatmu semakin gemuk menulis. 
  • Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, guru mulia karena karya.
  • Tak ada gading, yang tak retak. Sempurna hanya milik Allah.
Semoga dengan menulis antologi, dapat menjadi langkah Anda untuk menjadi penulis hebat di masa depan. Tetaplah rendah hati ya. Jadilah gelas kosong yang mau belajar dengan siapa saja.

Saya sebagai narasumber dan sekaligus moderator, hanya ingin berbagi. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan baik kata maupun bahasa. Tetap semangat ya buat peserta yang sedang membukukan naskahnya. 

Salam blogger inspiratif. 
Aam Nurhasanah, S.Pd. 
SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS.


#Day16DecAISEIWritingChallange








Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...