Kamis, 04 Februari 2021

REVIEW BLOG LAGERUNAL

Tantangan Kamis Menulis hari ini memang cukup berat. Bagi saya yang masih tergolong newbie dalam dunia blog, saya masih bingung tentang bagian-bagian blog atau fitur dalam blog. 

Yang dapat saya tuliskan saat membuka link blog Lagerunal adalah identitas blog cukup jelas tertulis CAKRAWALA BLOGGER GURU NASIONAL disertai logo yang cukup menarik.  Tagline sepertinya tidak dibuat. Nama pembuat blog adalah Pak Brian. Tapi tidak ditulis di profilnya. 

Blog ini dibuat pada bulan November 2020 dan memiliki 8 pengikut. Mungkin masih ada yang belum mengerti menu ini. Padahal menu ini seperti instagram loh. Jadi kita mengikuti blog teman. Follow bahasa IG nya. 

Ada 5 menu ditampilan atau lebel yaitu kamis menulis, kelas kepenulisan, lagerunal, profil anggota, dan sabtu blogging. Total tayangan halaman 2.182 terlihat banyak sekali yang singgah dan melihat blog ini.  

Arsip blog terlihat bulan November 36 postingan, bulan Desember 21 Postingan, dan bulan Januari hanya satu postingan. Sekadar usul nih, kan grup ini banyak sekali hasil tulisannya. Ada bagusnya setiap tulisan peserta di posting juga ke blog ini supaya beranda blog Lagerunal jadi banyak pengunjung berhubung antusias peserta untuk menulis cukup tinggi. 

Tambahkan lagi menu selasa berbagi untuk melecutkan semangat teman-teman yang mau menulis materi dari narasumber yang hebat dan luar biasa bermanfaat ilmunya.


 

Sebaiknya blog sering di upgrade agar nampak hidup. Karena di bulan Januari postingan hanya satu saja. Seperti tidak terjamah dan tidak diurus. Hal itu berbeda sekali dengan keaktifan peserta yang berhasil mengikuti setiap challenge yang diberikan oleh admin. 

Terkait dari kekurangan, blog lagerunal dan komunitasnya sangat patut diapresiasi karena programnya sangat bagus dan narasumber yang didatangkan juga mempunyai profesionalitas di bidangnya masing-masing yang mampu melejitkan kemampuan menulis para guru yang tergabung dalam kelas. 

Selama menjadi anggota Lagerunal, saya memberikan 4 jempol atas antusiasme para peserta dalam mengikuti semua program yang dijalankan. Setelah ini harus ada evaluasi terkait beranda blog agar terlihat lebih hidup. 

Tak ada gading yang tak retak, kesempurnaan hanya milik Allah. 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd. 

#Challenge Kamis Menulis




 

Rabu, 03 Februari 2021

KASIH SAYANG

 

Sumber: Dokumentasi Penulis

Malam tadi hujan turun deras sekali. Saya terlempar dari zoom dan hanya menangkap sedikit pemaparan dari narasumber hebat David Moeljadi, Ph. D. 

Beliau membahas tentang bahasa ibu yang bisa dibagi berdasarkan pohon vaktor berdasarkan subjek, predikat, objek, bahkan keterangan. Seperti pelajaran matematika saja. 

Saat sedang asyik menyimak materi, sayangnya saya tidak bisa ikut full karena terlempar dari zoom.  Saya lalu mengecek grup AISEI dan benar saja ada sebuah tantangan baru di bulan Februari ini. 

Tiap peserta diminta membuat tulisan dengan tema kasih sayang dan hastag yang sudah ditentukan. Boleh menggunakan foto atau tidak, panitia membebaskannya. 

Setiap orang pasti memiliki rasa kasih sayang kepada ibu. Ibu adalah sosok pahlawan yang berjasa dalam hidup saya. 

Ibu yang telah mengandung, melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membiayai kuliah saya sampai lulus S1 keguruan. Ibu yang selalu memberikan kasih sayang tanpa mengharapkan balasan. 

Hari ini, genap satu tahun ibu telah meninggalkan saya. Ibu telah tiada dan kini sudah di surga. Ibu mempunyai riwayat jantung dan diabetes. Sempat beberapa kali drop dan harus dilarikan ke RS Umum Adjidharmo Rangkasbitung. 

Sedih rasanya saat ibu koma dan butuh golongan darah B, saya tidak dapat membantu ibu. Saya saat itu sedang palang merah, kakak laki-laki saya telanjur minum obat sakit kepala, kakak perempuan saya beda golongan darah O. Untungnya ada tetangga dan kakak ipar saya yang darahnya cocok. Dokter dan suster dengan sigap melakukan transfusi darah. 

Segala cara telah dilakukan untuk kesembuhan ibu. Sayangnya tuhan punya rencana lain. Ibu akhirnya menghadap ilahi dan meninggalkan kami semua. 

Tak terasa waktu telah berlalu. Hari ini rencananya mau ada acara satu tahun ibu. Biasanya kami membuat kotak makanan lengkap dengan isinya, sekaligus kue dan minuman yang nantinya di doakan dan dibagikan lagi ke tetangga. Tradisi di kampung saya ini namanya "haol/ ider tahun." 

Meskipun ibu sudah tak ada di sini namun kasih sayang anak kepada ibu takkan pernah padam. Bagiku ibu bagaikan sang surya, yang selalu menyinari dunia. 

I Love You, Mom..


#thepowerofkepepet
#pikir15menit
#nulis15menit
#kasihsayang
#FebAISEIWritingChallenge
 

Sabtu, 30 Januari 2021

INDAHNYA BERBAGI LITERASI


Sumber: www.pelatihanbelajarmenulis.com

Malam ini adalah pertemuan ke 12 yang sangat menggoda. Di samping harus melakukan berbagai kesibukan sebagai kepala sekolah, saya juga harus menyempatkan waktu untuk menjadi moderator online di kelas belajar menulis gratis bersama Om Jay dan PGRI. 

Pagi tadi bersibaku dengan tagihan proposal yang harus diserahkan ke Dinas Pendidikan di Kabupaten Lebak. Berangkat pukul 10 pagi dan tiba di rumah pukul 2 siang. Namun lelah itu berubah jadi senyuman saat mendapat paket hadiah dari AISEI sesi lomba undian blog mingguan yang diundi setiap seminggu sekali. 

Setelah 3 bulan mengikuti challange, akhirnya dewi fortuna berpihak kepada saya hingga mendapat juara blog HUT AISEI mendapat juara artikel favorit 10 besar dan mendapat undian challange dalam waktu yang sangat berdekatan. 

Sumber: Dokumentasi Penulis

Rasa lelah karena perjalanan, berubah menjadi rasa bangga dan senyuman indah. Sampai tak terasa, kuliah malam ini sudah memasuki pertemuan ke 12 dengan narasumber hebat yang tentunya sudah tidak asing lagi di mata saya. 

Roma Yulius Patandean, S.Pd. adalah seorang guru Bahasa Inggris yang mengajar di SMAN 5 Tana Toraja. Pria kelahiran 6 Juli 1984 ini dulu adalah peserta kelas Om Jay gelombang 8. Saya memanggilnya Bung Roma teringat film Rhoma Irama. Kami dulu pernah satu kelas meskipun saya tak naik kelas dan harus mengulang kelas. 

Jadi dulu saya pernah satu kelas dengan Mr.Bams, Bunda Noralia Purwa, Mayor Nani, Cak Mukminin, dan begitu juga dengan Bung Roma. Saya harus menahan tangis dan mengusap dada saat ditinggalkan oleh Bung Roma dan teman-teman. Saya lalu mengumpulkan kekuatan dan semangat baru hingga saya bisa lulus di gelombang 12. 

Begitulah kisah saya saat mengenal Bung Roma yang 2 buah naskah bukunya kolaborasi dengan Prof. Ekoji tembus ke Penerbit Mayor, PT Andi Offset Yogyakarta. 

Penerbit Mayor adalah penerbit besar yang mencetak buku dalam jumlah besar, misalnya 1000 buku. Saat kita menandatangani SOP dengan penerbit mayor, kita akan mendapat royalti selama 6 bulan sekali. Biaya penerbitan ditanggung penerbit dan kita akan mendapatkan komisi 10 persen dari hasil penjualan buku. 




Beda halnya dengan penerbit indie adalah penerbit yang menerbitkan buku dalam jumlah kecil, misal 2 buku, 10 buku, dan harus mengeluarkan biaya sendiri. Ketentuan, harga, fasilitas yang ditawarkan juga berbeda-beda. 

Untuk penerbit indie di kelas belajar menulis ini, peserta dikenalkan dengan Penerbit Gemala (Pak Brian), Oase Pusaka (Bu Kanjeng), Kamila Press (Cak Mukminin), dan Pak Haji Thamran Dahlan(YPTD). 

Buku Guru Menulis, Guru Berkarya adalah buku hasil resume kelas belajar menulis gelombang 8. Di saat yang sama ikut challange menulis seminggu bersama Prof. Ekoji lahirlah buku Digital Transformation. Tidak hanya itu naskah program September Ceria yang berjudul Flipped Classroom juga tembus ke Penerbit Mayor untuk yang kedua kalinya. 

Buku Tetesan Di Ujung Pena adalah buku kumpulan puisi yang ditulis di bulan September-Desember 2020. Buku ini dan buku kumpulan resume diterbitkan di Penerbit Indie. 

Menurut Bung Roma, salah satu cara praktis melatih produktifitas penulis pemula adalah dengan menulis resume. Jadikan resume sebagai menu wajib dan pengingat alarm kita untuk terus menulis. Cara ini adalah cara terbaik untuk menjaga konsistensi menulis kita. Saya masih menulis resume ini untuk melancar buah pemikiran  dan ilmu yang saya dapat dari berbagai narasumber hebat di setiap minggunya. 

Salah satu tips CLBK yang selalu terngiang di telinga saya adala menCoba, Lakukan, Budayakan dan Konsisten menulis adalah cara untuk melatih produktifitas menulis peserta. 

Bagaimana peserta dapat konsisten menulis setiap pertemuan resume sebanyak 5 halaman A5 jika dikumpulkan sebanyak 20 pertemuan maka naskah peserta sudah berjumalh 100 halaman. Pas sekali dengan jumlah halaman buku "Mengukir mimpi Jadi Penulis Hebat" yang laris dijadikan sample contoh panduan menulis buku resume. 

Selain aktif membagikan tulisan di blog ke grup WA sekolah dan medsos, Bung Roma juga aktif menulis artikel di laman guru berbagi.kemdikbud.go.id 

Bung Roma juga aktif mengajak dan memotivasi guru bahkan siswa untuk membuat karya buku bersama (antologi). Buku 71 puisi yang berjudul Merajut Asa di Badai Korona mendapat kata pengantar dari Prof. Eko. 

Cuaca yang kurang mendukung karena sedang hujan lebat di Tana Toraja berakibat sinyal "lari-lari" dan akhirnya mengakhiri pertemuan malam ini. Ada sekitar 15 pertanyaan yang masuk, 7 terjawab dengan lancar dan sisanya dijawab pada pukul 22.06 WIB. 

Bung Roma memberikan clossing statement,
"Menulislah seperti air mengalir, setiap ada kendala selalu ada jalan keluarnya. Seperti air yang senantiasa mencari celah baginya untuk mengalir. Tantangan terbesar menulis adalah diri kita. Jadi, mari kalahkan diri sendiri agar kita konsisten menulis di tengah keterbatasan yang melingkupi kita."

 

Membaca pesan ini sangat bermakna sekali. Memang musuh terbesar adalah diri sendiri. Melawan rasa malas ketika hendak menulis adalah sebuah  tantangan tersendiri. 

Seorang pemenang adalah seseorang yang bisa menaklukan setiap tantangam dan rintangan. Walaupun Dede Adel, bocah 5 tahun yang sering "action drama" dan "caper" saat ibunya sedang bertugas sebagai moderator, merengek dan minta disuapi nasi. 

Anak adalah yang utama. Meski sedikit keteter antara menyuapi makan anak dan tetap memandu acara, akhirnya kelas bisa berjalan dengan lancar. Dede Adel pun makan dengan lahapnya. Kali ini minta dibelikan "pala ayam" di pecel lele langganan di Pasar Gajrug. 

Terakhir, saya ingin mengajak para peserta untuk semangat dalam membuat resumenya dan jangan sampai materi untuk tugas resume didiamkan dan tidak dituliskan. Tulislah sekarang agar ide itu tidak hilang. Jemputlah ide dengan menuliskannya (Budiman Hakim). 

Semoga semua peserta bisa bertahan sampai 20 pertemuan dan berhasil menerbitan buku sendiri dan ber-ISBN. Semangat terus. Jangan keluar grup, taklukkan tantangan resume, dan terbitkan buku Anda. 

Jangan jadikan resume sebagai beban namun jadikanlah sebagai kebutuhan. Terus semangat berkarya, menulis, berbagi, dan berliterasi. Jadilah pendidik yang mendidik, meneladani, dan menginspirasi. 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS


 









Kamis, 28 Januari 2021

MENERBITKAN BUKU DI PENERBIT INDIE


#Kamis Menulis
#Tema Bebas

Tantangan tema kamis menulis pagi ini adalah BEBAS. Bebas mau menulis tentang apa, atau bebas mengekspresikan diri melalui tulisan. Ini adalah gaya freewriting, artinya menulis apapun tanpa ada batasan. 

Saat peserta diminta menulis secara bebas, karena semalam kelas belajar menulis narasumbernya adalah 4L, Lo Lagi Lo Lagi. Jadilah artikel pagi ini memuat materi tentang "Menerbitkan buku di penerbit Indie."

Kilas balik

Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd atau biasa disapa dengan sebutan Pak Brian sebenarnya  kelahiran Jakarta, 30 Juni 1992. Guru muda satu ini sangat pandai mengelola blog. Jika ada peserta belajar menulis yang kesulitan membuat blog atau kesulitan berkaitan dengan blog, Pak Brian selalu siap membantu tanpa pamrih. 

Awal kisah saya mengenal Pak Brian adalah ketika saya menjadi peserta belajar menulis di gelombang ke 8. Pak Brian adalah alumni grup belajar menulis gelombang ke 4 satu angkatan dengan Cikgu Tere. Cikgu Tere adalah salah satu alumni gelombang 4 yang bukunya lolos seleksi di Penerbit Mayor PT Andi Offset. Sangat bangga sekali kenal dengan  orang-orang hebat yang sering berbagi ilmu menulis gratis.  

Malam ini moderator yang bertugas adalah Mr. Bams. Tugasnya mendampingi Pak Brian untuk memandu jalannya perkuliahan kelas belajar menulis gratis. Saat ini sudah pertemuan ke 11 dan mungkin ada peserta yang resumenya sudah lebih dari 10 seperti Bunda Sriwati, M.Pd. atau akrab dengan sebutan "Omet." 

Seperti biasa, kuliah masih menggunakan Whatsapp Grup dan saat ini sedang berlanjut di gelombang 17. Namun kegiatan share materi tetap berlanjut ke gelombang lain. 

*Tim Share*

1-5 Bu Rita

6-10 Om Cip

11-15 Bu Fatimah

16 Mr. Bams

Sebelum masuk ke sesi materi, moderator mengingatkan beberapa hal penting. 

1.Peserta boleh bertanya setelah 19.30

2.Kirimkan ke 088809405468, sebutkan nama dan asal

3.Kiriman 1 pertanyaan dulu agar yang lain punya kesempatan bertanya.

Mr.Bams lalu menyapa narasaumber dan mempersilakan narasumber untuk memasuki kelas. 

Pak Brian sangat senang sekali karena bisa sharing dan berbagi pengalaman tentang dunia menulis. Malam ini Pa Brian mengangkat tema yang menarik :

*Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie*

Pak Brian membuka sesi materi dengan berbagai pertanyaan pembuka kepada peserta.

Berdasarkan pengalaman gelombang sebelumnya, banyak  peserta yang sudah menyelasaikan 20 resume, namun belum sempat menerbitkan bukunya. Alasan sebagian peserta adalah kurang PD dengam tulisan sendiri dan masih bingung bagaimana cara menerbitkan bukunya. 

Sangat disayangkan jika resume yang sudah terkumpul dibiarkan begitu saja. Pak Brian memberikan solusi bahwa menerbitkan buku tidaklah sulit dan semakin mudah. Banyak penerbitan buku yang bisa membantu mewujudkan impian kita menjadi penulis.

Sejarah ngeblog dan Menerbitkan Buku

Pak Brian sudah ngeblog sejak 2009. Namun keinginan untuk membuat buku baru muncul pada akhir 2013. Keinginan tersebut masih ada jejak digitalnya. Bisa dilihat di: https://www.liputan6.com/citizen6/read/782602/resolusi-2014-mencipta-buku-setahun-satu

Ketika itu Pak Brian ingin menerbitkan buku pada tahun 2014. Namun karena tidak punya mentor yang membimbing dan tidak tahu harus masuk di komunitas apa,  Pak Brian  hanya tahu satu tempat menerbitkan buku secara mandiri yaitu nulisbuku.com.  Disitu memang gratis, tapi tidak termasuk fasilitas desain cover dan ISBN. Jika mau dua hal itu harus bayar. Biayanya mungkin hampir sejuta. 

Ketika itu masih kuliah dan tidak mungkin mengeluarkan biaya sebanyak itu. Pak Brian tidak tahu tempat lain untuk menerbitkan buku secara self publishing.Semangat naik-turun dan akhirnya vakum. File naskah tersimpan saja di dalam laptop bertahun-tahun.

Namun akhirnya pada 2019 mulai bangkit lagi karena tidak sengaja menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie. Mata mulai terbuka bahwa menerbitkan buku sekarang lebih mudah dan banyak pilihan dengan adanya penerbit indie.Pak Brian makin semangat menyelesaikan naskah hingga akhirnya pada Oktober 2020 mengirim naskah buku pertama ke salah satu penerbit Indie. Perlu waktu 3 bulan untuk menunggu sampai buku terbit. Akhirnya pada akhir Januari 2020, buku pertama terbit.



Setelah buku pertama terbit, barulah bertemu dengan grup pelatihan belajar menulis Omjay. Ketika itu memasuki gelombang 4. Senang sekali berada satu grup dengan guru-guru yang juga suka menulis. Semangat menjadi berkali-kali lipat hingga menerbitkan buku solo pada Mei dan Juni 2020.

Ini buku kedua (Mei 2020)



Ini buku ketiga (Juni 2020)

 


Pak Brian lalu menawarkan kepada peserta rekanan penerbit yang bisa membantu menerbitkan resume semua peserta grup menulis. Saya adalah salah satu peserta yang menerbitkan buku di rekanan penerbit Pak Brian. Alhamdulillah sekarang sudah 82 buku yang terjual. Laris manis nih buku saya. Buku saya banyak diburu sebagai referensi menerbitkan buku dari kumpulan resume.

Pak Brian meminta peserta agar  memahami betul ketentuan tiap penerbit dan memilih penerbit yang cocok sesuai dengan isi kantong. Format naskah buku tidak ditentukan dari pelatihan belajar menulis, tapi menyesuaikan penerbit yang bapak/ibu pilih. Karena bisa saja antar penerbit beda format settingannya

Pak Brian lalu menjelaskan ketentuan menerbitkan naskah buku di Penerbit Gemala. 


Pertama, 20 tulisan resume digabung dalam satu file microsoft word.

Ukuran kertas A5 (14x20cm)

Huruf times new roman, ukuran 12

Spasi 1,5

Margin 2 cm semua

Paragraf rata kiri-kanan (justify)

Kemudian masukkan juga kelengkapan naskah dalam file naskah kumpulan resume

Kelengkapan naskah yaitu:

cover ( judul buku dan nama penulis saja), kata pengantar, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis, sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat)

Urutannya:

Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

Isi naskah

Profil Penulis

Sinopsis

Jadi semuanya dalam satu file. Tidak dipisah-pisah menjadi beberapa file

jika sudah siap, silakan kirim ke Pak Brian. 

Untuk di Penerbit Gemala tidak ada batas minimal jumlah halaman

Hanya 30 halaman A5 saja tetap diterbitkan. Kalau resume bapak/ibu nanti pasti lebih dari 90 halaman A5. Jadi tidak perlu ragu pada resumenya masing-masing.

Untuk menerbitkan di Penerbit Gemala, biayanya 300.000. Jika lebih dari 130 halaman, akan dikenakan biaya cetak tambahan. 

Penulis mendapat fasilitas penerbitan:

Desain cover

ISBN

Layout

Edit ringan

2 Buku bukti terbit dan 

E-Sertifikat

Pak Brian punya keinginan memiliki buku pada 2014. Nyatanya buku pertama baru terbit 2020. Apa Faktornya ? Menurutnya adalah Motivasi dan kepercayaan diri. Jika motivasi dari diri sendiri, ada kemungkinan akan naik-turun. Maka sebaiknya ikutan komunitas, seperti pelatihan belajar menulis ini. Untuk percaya diri, maka banyaklah membandingkan buku-buku dari berbagai penerbit indie. Ternyata isi tulisannya tidak harus yang berat-berat. Tulisan tentang keseharian saja bisa diterbitkan.

Ilmu mengedit bisa dimulai dari 3 hal sederhana:

1. Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat

2. Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan.

3. Edit saja hal-hal kecil seperti typo (salah ketik) dan merapikan susunan paragraf

Untuk  biaya pracetak (Lay out, ISBN, cover, editor) di Penerbit Gemala adalah  300 ribu.

Waktu yg dibutuhkan hingga terbit adalah  kurang lebih 1 bulan. Harga cetak per buku tergantung jumlah halaman. Sebagai gambaran: 100 halaman A5 = 33.000.

Kualitas jilid, dll seperti penerbit pada umumnya. Kertas bookpaper 57 gram, jilid lem panas.  Cover : soft cover bahan art carton 260 gms, binding, laminating glossy. Wrapping plastik.

Nama Penerbit yang bisa dihubungi di grup kelas belajar menulis ada 4 penerbit untuk bisa menerbitkan buku antara lain:

1.      Kamila Press, Cak Inin

2.      YPTD, Pak Haji Thamrin Dahlan

3.      Penerbit Gemala (rekanan Pak Brian),

4.      Oase Pustaka (rekanan Bu Kanjeng)

Tidak ada batas waktu penyusunan membuat naskah buku dari hasil resume. Sebenarnya simpel. 20 resume digabung jadi satu dan dirapikan. Ditambahkan kelengkapan naskah. Baca ulang lagi dan edit. Selesai.

Untuk isi buku selain kumpulan resume boleh ditambah dari sumber lain tetapi msih tentang cara menulis, tentu boleh sekali. Justru itu yang diharapkan. Tapi kalau ada mengambil dari sumber lain, jangan lupa buat daftar pustakanya jika ambil dari sumber buku atau bacaan lain. 

Langkah awal untuk menjadi penulis buku adalah dengan ikut komunitas menulis seperti pelatihan belajar menulis ini. Lalu rajin menulis di blog. Kumpulan tulisan di blog bisa dibukukan. Ini adalah konsep yang diterapkan Om Jay. Maka itulah gunanya blog. Menampung tulisan-tulisan kita. Kalau sudah banyak, kita tinggal pilih-pilih tulisan mana yang mau dibukukan

Kiat menulis pemula adalah apa saja bisa ditulis. Jangan ragu pada tulisan kita. Karena tulisan yang kita anggap biasa, bisa saja dianggap luar biasa bagi orang lain. Tidak perlu memikirkan bahwa menulis itu harus begini, harus begitu. Mulai saja dulu.

Pada dasarnya Pak Brian tidak punya hobi menulis. Namun sejak ngeblog, hobi menulis menjadi muncul. Ia mempelajari tentang menulis secara otodidak lewat internet atau buku. Maka sebenarnya masih perlu banyak belajar tentang menulis. 

Rencana ke depan,  blog Pak Brian  www.praszetyawan.com  akan dibuat jadi 5 buku. Lalu mengajak siswanya untuk menerbitkan buku antologi. Pak Brian memiliki mimpi untuk membentuk komunitas guru penulis Jakarta.

kesimpulan perkuliahan malam ini adalah sekarang ini menerbitkan buku semakin mudah. Tulisan apapun bisa diterbitkan. Ditambah lagi bapak/ibu sudah bergabung dengan grup ini. Jalan yang harus dilewati untuk menerbitkan buku semakin jelas dan terbuka. Maka mari tuntaskan sampai buku terbit. Jangan berhenti di satu buku. Mudah-mudahan berlanjut menerbitkan buku kedua, ketiga, dan seterusnya

Luar biasa sekali materi malam ini. Antusias semua peserta sangat tinggi hingga luber dan banjir pertanyaan. Sisanya akan Pak Brian jawab esok hari melalui postingan blog. Sangat beruntung menimba ilmu di kelas belajar menulis Omjay. Semoga buku duet kolaborasi Prof. Ekoji, yang lolos seleksi penerbit mayor PT Andi, akan segera terbit. Aminn.

Untuk semua peserta tetap semangat membuat resume sampai bukunya terbit juga. Buku antologi adalah salah satu lecutan semangat untuk menambah motivasi menulis. Ayo ikut buku antologi sebagai motivasi penyemangat untuk melanjutkan langkah menuju buku solo. 

Salam Blogger Inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

Rabu, 27 Januari 2021

SERTIFIKAT JUARA FAVORIT LOMBA BLOG HUT AISEI

 

Sumber: Dokumentasi Penulis

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, saya mendapat kesempatan luar biasa dapat menjadi salah satu peserta lomba blog HUT AISEI yang Ke-2. Tema yang diangkat adalah "Pendidik yang Menginspirasi."

Semangat saya dalam menulis akhirnya terdokumentasikan melalui blog. Lomba blog ini menjadi sebuah lecutan semangat untuk dapat menjaga konsistensi ngeblog selama 6 bulan terakhir. Ada 8 buah karya yang tercipta karena api semangat penulis yang kian membara. 

Hal itu tidak lain dan tidak bukan karena mengikuti kegiatan komunitas AISEI yang menumbuhkan lecutan indpirasi untuk tetap menulis dimulai dari 100-150 kata per artikel. Dalam satu artikel di selipkan satu buah foto lalu peserta diminta menceritakan isi foto tersebut. 

Ketentuan panjang artikel lomba blog yang dimuat adalah sebanyak 500 kata. Peserta yang menulis lebih dari 500kata otomatis akan gugur dan di diskualifikasi. Sangat ketat sekali tentunya. 

Setelah mengikuti lomba blog nasional ini, tibalah saat pengumuman. Dr.Capri menunjukan flyer 3 juara utama dan 10 juara artikel favorite. Beruntung, nama saya ada di urutan ke 3 dari fyer tersebut. 

Syukur Alhamdulillah, saya mendapatkan hadiah berupa webcam logitech 720 mega pixels. Saat berlangsung kegiatan zoom, webcam tersebut berfungsi dengan sangat baik. Efek video gambarnya sangat cerah dan jernih sekali. Muka jadi serasa nambah glowing. 


Terima kasih AISEI. Semoga ke depan, AISEI semakin maju, sukses, dan banyak program lain yang semakin menginspirasi semua guru di Indonesia untuk terus aktif menulis dan berliterasi. 


Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd.
SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

#Day27JanAISEIWritingChallange

7 TEKNIK MEMBUAT RESUME JADI BUKU

Sumber: www.pelatihanbelajarmenulis.blogspot.com

Malam ini adalah pertemuan ke 10 di kelas belajar menulis gelombang 17. Untuk pertama kali, secara resmi saya diundang Omjay untuk mengisi kelas sebagai Narasumber. Sempat minder karena merasa ilmu yang dimiliki hanya sebatas seujung kuku, namun mencoba memberanikan diri untuk bisa berbagi. 

Pertama-tama Om Bams menyapa peserta dan mengirimkan link blog berupa isi profil saya. Berikut linknya.

Sebelum saya memulai materi, sedikit flash back bahwa saya mengenal Om Bams saat pertama kali gabung di kelas belajar menulis gelombang 8. Saat itu kami satu kelas. Om Bams menjadi ketua kelas dan bertugas membagikan link daftar hadir, link blog, dan bertugas sebagai moderator. 

Saat di gelombang 8, karena berbagai kesibukan, akhirnya saya tidak fokus dan ditinggalkan Om Bams, Bu Nora, Cak Mukminin, dan temam-teman lainnya.  Saya lalu memutuskan kembali untuk ikut di gelombang 12. Akhirnya saya lulus dan bisa menerbitkan buku resume yang berjudul "Mengukir mimpi jadi penulis hebat." 

Dahulu yang awalnya cuma mimpi, sedikit demi sedikit berbuah manis. Niat dan tekad yang kuat mengantarkan saya menjadi seorang penulis yang lahir di masa pandemi. Sudah ada 8 karya buku setelah mengikuti kelas belajar menulis. 

Saya membagikan PPT untuk peserta dan meminta peserta untuk meluangkan waktu untuk membaca. Isi PPT nya berjudul 7 Teknik Membuat Resume Jadi Buku. 

1. Mengumpulkam resume dalam file word
2. Menentukan tema 
3. Membuat TOC(TABLE OF CONTENT)
4. Mengembangkan TOC
5. Review, revisi, sunting naskah
6. Lengkapi sinopsis buku
7. Kirim ke penerbit. 

Kesalahan dari para penulis pemula dalam membuat resume adalah mengcopy secara utuh materi yang disampaikan narasumber. Dengan adanya pertemuan malam ini, diharapkan peserta bisa meringkas semua materi dengan cara mengambil inti sari materi atau point-point penting yang menjadi garis besar ide tulisan. 

Salah satu cara untuk memodifikasi tulisan yaitu dengan menambahkan sentuhan pengalaman pribadi (true story) pada resume yang dibuat agar tulisan semakin hidup dan semakin menarik saat dibaca. 

Kegiatan malam ini ditutup dengan challange undian resume link blog, yang diundi pukul 08.00 WIB tadi pagi. Ada 16 peserta yang ikut dan Pak Maifil Andrean yang menjadi pemenangnya. 

Sumber: Dokumentasi penulis. 



"Menulislah agar hidupmu bermakna, 
Menulislah agar hidupmu berwarna,
Menulislah hari ini agar kau dikenal esok hari."

Salam blogger inspiratif
Aam  Nurhasanah, S.Pd. 
SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

#Day25JanAISEIWritingChallange












Jumat, 22 Januari 2021

Kupas Mental Jadi Penulis Andal

 


Narasumber pertemuan 9 malam ini adalah Bu Ditta Widya Utami. Didampingi moderator hebat Pak Cipto yang semakin hebat dalam memimpin jalannya diskusi. 

Tidak mudah untuk membagi pemikiran antara harus jadi moderator dan share materi. Kita harus fokus mendampingi narasumber dan fokus membagikan materi ke gelombang 1-16. 

Tema yang diangkat malam ini adalah Mental Seorang Penulis. Bu Dita membagikan main map dan menjelaskannya satu persatu secara runut. 


Mental Seorang Penulis dibagi 5.

1. Siap konsisten

Hal yang saya lakukan saat menjadi peserta kelas belajar menulis adalah menulis resume saat materi berlangsung di kelas. 

Rasa malas kadang makin menghampiri saat kita membuat pemikiran, besok ajah lah nulisnya. Gak wajib ini? Resume bisa nyusul. Nah, ini namanya godaan. 

Resep untuk melunasi setiap tugas resume saat materi berlangsung merupakan tantangan tersendiri. Bagaimana kita melawan rasa malas, hingga tulisan resume kita selesai di hari yang sama. 

Saat saya sedang bertugas membagikan materi ke grup lain, drakor bocil minta dibuatkan cilok bumbu kacang. Kalau tak dituruti, pasti bocil action pura-pura nangis. 

Sumber: Dokumentasi Penulis

Sambil meneruskan materi ke grup lain, saya masih berjuang "ngulek" bumbu kacang. Dalam hitungan menit jadilah Cilok Bumbu kacang yang menggugah selera untuk disantap selagi masih hangat. 

Tugas seorang ibu tentunya lebih utama. Bagaimana seorang ibu harus berperan dan mengutamakan keluarga, di samping tugas yang lain yaitu sebagai guru sekaligus kepala sekolah. 

Namun, inilah cara menjaga konsistensi menulis. Semua hal bisa jadi cerita. Kita harus bisa membagi waktu antara anak, suami, dan pekerjaan sekolah. 



2. Siap dikritik

Jika kita membagikan link blog melalui medsos, atau melalui WA, tulisan kita artinya sudah di publish dan dibaca orang. Kritikan pedas atau pujian pasti akan mewarnai rumah kita. Begitupun menjadi seorang penulis. Yang menentukan bagus atau tidaknya sebuah tulisan adalah para pembaca. 

Untuk meningkatkan jumlah pengunjung, rajinlah memberi komentar positif dan komentar menyemangati. Hal itu lebih bagus daripada kita mencela karya orang lain. 

Namun, ada baiknya juga kalau ada yang memberi masukan atau kritikan. Kita dapat mengetahui kekurangan yang ada pada tulisan kita. Kemudian kita revisi dan kita perbaiki letak kesalahan penulisan kita. Jangan marah yah kalau dapat keripik pedas dari teman-teman. Hehehe. 

Untuk mengurangi jumlah kesalahan ejaan, saya memberi saran, cek KBBI online dan pastikan ejaannya sesuai PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). 

3. Siap belajar

Siap belajar, saat kita belum bisa. Siap belajar saat kita sudah bisa. Siap belajar mencoba dan mengaplikasikannya. Dengan apa? Dengan membaca, kosa kata kita akan bertambah. Dengan membaca akan membuka jendela dunia. Lapar membaca akan membuat kita semakin gemuk menulis. 

4  Siap ditolak

Siap ditolak saat mengajukan naskah ke penerbit. Siap ditolak saat tes CPNS tak memenuhi syarat. Siap ditolak, ketika nembak seseorang, karena orang itu sudah punya kekasih hati. Perasaan ditolak seperti itu adalah hal yang biasa. 

Hal yang harus kita lakukan adalah terus mencoba dan terus berusaha. Ketika keinginan dan niat itu kuat, tidak ada hal yang terasa sulit. Semuanya pasti mudah asal kita mau berusaha dengan sungguh-sungguh. 

Saya tidak akan jadi penulis, ketika saya belum menulis buku. Buah dari kesungguhan, telah melahirkan 2 buku solo, 5 buah antologi, dan satu buku kolaborasi Prof.Ekoji yang tembus ke Penerbit Mayor.

Saat naskah kita ditolak Penerbit Mayor, kita bisa menerbitkan di Penerbit Indie. Novel Laskar Pelangi saja menjadi best seller karena ditolak Penerbit Mayor. Hal itu menjadi viral hanya dari mulut ke mulut. Ketika Allah sudah berkehendak, maka terjadilah. 

Penolakan demi penolakan pun sering terjadi saat saya menawarkan buku kepada peserta. Mungkin ada yang berpikir harga buku mahal atau mungkin masih ada kebutuhan lain yang harus di dahulukan. Hal itu tidak membuat hati saya kecewa. 

Berkaca dari penolakan buku tersebut semakin memantapkan diri untuk mengasah keterampilan menulis. Allah selalu memudahkan jalan saya. Saat ada penolakan, saat itu juga ada juga peserta yang malah langsung japri minta dikirim buku. Bahkan sampai saat ini ada yang belum bayar karena belum ada uang. 

Saya percaya bahwa Allah sudah mengatur rezeki setiap orang. Mungkin sekarang, peserta belum ada uang. Mungkin minggu depan atau bulan depan, siapa tahu ada rezeki dan langsung bayar bukunya. Siapa tahu besok ada yang bisa beli buku saya. 

Yang paling utama bagi saya, buku saya sudah dibaca dan bisa bermanfaat untuk orang lain adalah kebahagiaan terbesar yang tak bisa dibayar dengan uang. 

Intinya, jadikanlah penolakan itu sebuah pondasi yang akan mengukuhkan karya kita suatu saat nanti. Biarkan tulisanmu menemui takdirnya. Seperti buku saya "Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat dan Kunci Sukses Menjadi Moderator Online" yang sudah menemukan pembacanya. 


5. Siap menjadi "unik"

Jadilah pribadi yang "unik" saat kita menulis sesuatu.  Buatlah personal branding yang akan membuat orang tahu tentang jenis tulisan apa yang akan kita tulis. 

Saya selalu membranding diri menjadi guru inspiratif. Bagaimana seorang guru bisa menginspirasi guru lain untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Dengan niat berbagi juga memberikan informasi yang pastinya bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan bermanfaat bagi orang lain. 

Hal itu yang ada disetiap cerita yang saya tulis ini. Semoga bisa menularkan rasa semamgat untuk terus menulis sampai bukunya terbit. 

Hidup itu bagaikan menaiki sepeda. Jika kita tidak mengayuhnya, maka sepeda itu akan berhenti. 

Teruslah berkarya dan menulis buku. Jika kamu berhenti dan merasa bosan, maka karyamu akan berakhir hanya dalam hitungan detik. Namun jika kamu terus mengikuti resume dengan baik, 20 resume tersebut bisa menjadi bahan yang bagus untuk dikemas menjadi sebuah buku. 

Jangan takut, jangan malu, apalagi ragu. Orang yang gagal adalah orang yang tidak mau belajar dan tidak mau mencoba hal baru. Maka menulislah agar hidupmu lebih bermakna. Menulislah agar hidupmu lebih berwarna. Menulislah hari ini agar kau dikenang esok hari. 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd. 

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS


#Day23JanAISEIWritingChallange

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...