Kamis, 11 Juni 2020

YUKS MENERBITKAN BUKU




Tring.. Bunyi notifikasi masuk dari Om Jay. Sekali lagi Om Jay mengirimkan video dengan judul "Yuk Menerbitkan Buku". Om Jay mengajak semua peserta untuk mengikuti program kelas menulis ini sampai titik akhir. Grup menulis ini dimulai sejak bulan Januari 2020. Sudah ada 12 gelombang sampai sekarang. Saat itu Pandemi Covid 19(Virus Corona) sedang merebak di seluruh penjuru tanah air. Imbasnya,Semua sekolah ditutup dan diganti  dengan pembelajaran kelas daring di rumah. Saat itulah aku mendaftar kelas online Om Jay yang sebenarnya mempunyai nama asli Wijaya Kusumah. Beliau lebih suka disebut Om Jay. Katanya lebih keren dan lebih akrab satu sama lain. Om Jay seorang yang baik hati. Memakai kopeah putih dan seperti Pak Haji. Suaranya yg lembut dan sudah surau, tapi tetap semangat membuat kelas menulis ini. Begitulah Om Jay. Sangat low profil. Rendah hati. Selalu memotivasi dan menginspirasi semua orang termasuk aku yang masih blogger pemula ini. 

Di dalam video yang berdurasi hampir 4 menit itu, Om Jay menjelaskan agar setiap peserta tidak menyalin secara utuh materi yang disampaikan oleh narasumber. Penulis harus bisa mengembangkan topik, berkreasi, berimajinasi, dalam mengirimkan naskah resume. Hal ini mempermudah kita  saat nanti menerbitkan buku. Kemungkinan untuk lolos seleksi ke Penerbit Mayor seperti PT Andi Yogyakarta, akan semakin besar. 


Di akhir penutup video, Om Jay meminta peserta untuk sabar mengikuti kelas dan bertahan sampai akhir. Teruslah menulis untuk menggapai impian kita semua untuk menerbitkan buku. Dengan berlatih menulis terus menerus, keterampilan kita akan semakin bagus. Dengan banyak membaca kita akan semakin kaya dan membuka jendela dunia. Jadi, buat seluruh peserta, yuks sama-sama kita terus semangat untuk menggapai impian kita menjadi seorang Penulis buku. Amin


LUCUNYA CAK ININ jadi CAKININ


Cak Inin, begitulah nama blognya. Aku mengenal beliau saat satu grup di kelas menulis online gelombang 8. Cak Inin memiliki nama lengkap Mukminin. Tapi nama blognya lebih terkenal dari pada nama aslinya. 
Grup gelmbang 8 diberikan tantangan menulis antologi kisah inspiratif yang akan dibukukan. Beruntung bisa satu kelas dengan orang hebat seperti Cak Inin. Yuks kita simak profilnya berikut ini. 


Masih ingatkah narasumber Bu Emi tempo lalu? Ternyata Bu Emi adalah murid dari Cak Inin. Hebat bukan? Cak Inin telah melahirkan seorang penulis hebat yang menerbitkan hampir 400 buku. Cak Inin sampai berguru ke Bu Emi agar bisa sukses menjadi penulis handal. Beberapa karya buku dan antologi puisi. Cak Inin juga sudah terbit. Sering sekali Cak Inin mengirimkan puisinya di grup.
ini adalah judul antologi puisi yang sebentar lagi terbit. Judulnya Goresan Pena. 

Aku  sedikit penasaran, cak itu apa sih pak? Lalu Cak Inin bercerita kepadaku, Cak itu panggilan di jombang, Surabaya, Mojokerto, untuk memanggil Mas ( cak) makanya org Jombang terkenal EMHA AINUN NAJIB panggilannya (Cak Nun) ketua PKB NAAIONAL namanya MUHAIMIN YAHYA panggilannya  (Cak Imin). 
Kalau turunan Kiayai panggilannya Gus. Gus Dur, Gus Sholeh dsb. Tapi juga untuk panggilan saudara tua suami mbak yu (dipanggil Gus juga). Wah, dapat ilmu baru nih. Pantesan Bu Norita memberi tahu bahwa penulisan Cak harus di pisah. Ditulis Cak Inin, bukan Cakinin. 

Sangat beruntung bisa satu kelas dengan orang-orang hebat termasuk Cak Inin. Beliau selalu menyemangati kami semua untuk terus menulis. Semoga suatu saat nanti, aku bisa menerbitkan buku seperti beliau. Amin.




Rabu, 10 Juni 2020

MASTER TEACHER AGUNG PARDINI



Malam ini adalah jadwal kuliah online pertemuan ke 5 grup menulis gelombang ke 12. Tepat pukul 18.00 Omjay memberikan foto dan CV singkat Guru Agung Pardani. Selang beberapa menit, Omjay mengirimkan video pendek dengan durasi 01.36 detik.
Guru Agung adalah pembicara nasional Indonesia lulusan pendidikan sejarah Universitas Negeri Jakarta dan S2 Magister Mangement Pendidikan Islam di UIN syarif Hidayatullah. Jabatan sekarang adalah Jendral Manager Sekolah Kepemimpinan Bangsa. Omjay  bertemu beliau ketika mengisi kelas di Sekolah Guru Indonesia. Moderator malam ini masih ibu Fatimah. Tapi karena narasumber ada di kelas grup gelombang 8, dengan inisiatif sendiri saya mencoba meneruskan materi ke grup gelombang 12. Tepat pukul 19.00 WIB, Omjay mempersilahkan Bu Fatimah untuk mempersilahkan narasumber memasuki kelas. 

Assalamu'alaikum wrwb, Bapak Ibu Guru  semua. Salam kenal saya Agung Pardini, biasa disapa Guru Agung.Terima kasih Om Guru Jay dan Ibu Guru Fatimah atas undangannya.

Sebagaimana tercantum dalam CV, saat ini saya bekerja di Dompet Dhuafa. Salah satu program Dompet Dhuafa yang sejak 2009 kami kerjakan adalah SGI (Sekolah Guru Indonesia).

 Berikut ini adalah web-nya : www.sekolahguruindonesia.net

 http://www.sekolahguruindonesia.net/era-kepemimpinan-guru/ 

Ini adalah tulisan saya terakhir

Izinkan pada malam hari ini saya sedikit memberi perspektif berbeda dalam urusan penulisan dan penerbitan buku di bidang pendidikan dan keguruan.Berdasarkan pengalaman saya bekerja di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa. Kita terbiasa untuk mengajak para guru-guru yang mengabdi di daerah-daerah pelosok untuk menulis dan berkarya.

 Di tengah keterbatasan kondisi geografis dan budaya, aktivitas menulis dan berkarya ini memiliki tantangan sendiri buat para guru-guru di sana.

Terdapat beberapa kendala:

 1. Gaya bahasa, ada beberapa istilah Bahasa Indonesia yang dimaknai secara berbeda di daerah.

 2. Penggunaan komputer, banyak yang belum mengenal MS Office

 3. Listrik, di beberapa wilayah hanya menyala di malam hari.

 4. Ejaan yang (belum) disempurnakan

 Nah bagaimana cara kita mengatasi kendala ini?

 Salah satunya adalah dengan model pendampingan intensif.

Secara sabar para konsultan dan guru-guru relawan akan melakukan pendampingan dan bimbingan selama kurang lebih setahun.Tentu ini bukan tugas yang mudah. Butuh kesabaran dari para relawan.Dompet Dhuafa sendiri dibangun oleh para jurnalis senior Republika di era-era awal. Sehingga setiap program yang kami kerjakan buat pemberdayaan guru di daerah harus memiliki produk buku atau tulisan.

 Ada beberapa ragam jenis kegiatan menulis dan berkarya yang biasa kita berikan kepada guru-guru di pelosok.Outputnya tidak harus buku, ada yang berbentuk PTK, jurnal, media pembelajaran, puisi, dan lain sebagainya. Berikut contoh-contohnya :

 


Nah buku ini adalah kumpulan tulisan dari para guru terkait dengan inovasi pembelajaran yang telah mereka hasilkan, baik dalam bentuk inovasi metode ataupun media. Ini murni diangkat dari  pengalaman-pengalaman mereka.

 


Kalau ini kurang lebih mirip dengan buku yang di atas.

 

Terkait dengan percetakan, alhamdulillah semua dibiayai oleh donasi zakat yang dikelola oleh Dompet Dhuafa.Buku-buku ini tidak diperjual belikan. Namun akan dibagikan secara gratis buat guru-guru di daerah lain yang membutuhkan.Ahamdulillah buku-buku ini dapat memberi manfaat dan masukan bagi inovasi pembelajaran di daerah lain.Kami punya genre buku-buku yang lain. Sifatnya adalah kisah-kisah inspiratif dari para pejuang muda pendidikan yang mengabdi sebagai guru-guru di daerah pelosok.

 Berikut contohnya:

 

Dua buku bercerita banyak tentang pengalaman para guru-guru muda yang mengajar hingga ke pelosok negeri. Ada yang di kepulauan, Ada yang di hutan dan pegunungan, dan ada yang di pelosok kampung.Pernah ada guru muda kami yang meninggal dalam tugas di penempatan.


Dan saat sebelum meninggal, beliau sempat menulis pada buku di atas (warna coklat). Akhirnya nama beliau kami abadikan menjadi nama sebuah penghargaan bagi guru-guru terbaik SGI.  Jamilah Sampara Award.Hampir semua buku-buku yang kami terbitkan adalah antologi, nulis bareng-bareng.

Nah bagaimana cara mengajarkan guru-guru kami menulis?

Kami punya cara yang unik. Yakni dengan menulis "Jurnal Perjalanan Guru" . Jurnal ini wajib dikerjakan oleh setiap guru yang sedang mengikuti proses pembinaan di kampus SGI.

 

Setiap malam mereka harus menulis pengalaman mereka selama si siang hari. Modelnya bisa macam-macam. Ada yang curhat, sampai ada yang membahas suatu teori kependidikan dan kepemimpinan. Setelah pagi tiba, sebelum beraktivitas dalam pembinaan, semua jurnal tasi dikumpulkan untuk diapresiasi dan ditanggapi. Jadi ini bisa jadi semacam refleksi dan evaluasi.Ini mirip sekali dengan kebiasaan menulisnya Om Guru Wijaya Kusuma, yang senang menulis cerita harian di group ini.

 Melalui jurnal ini, kita pun para pengelola dan dosen jadi tahu ttg perasaan dan pikiran yang tengah bergejolak di hati mereka. Jika ada perasaan hati yang negatif, kita bisa langsung coaching atau konseling. Ada yang rindu keluarga, ada yang sakit hati... macam-macam ceritanya.

 Kebiasaan menulis jurnal harian ini, Guru jadi terlatih buat menulis. Namun ini tentu tidaklah cukup, harus ada upaya lain, yakni banyak-banyak membaca. Kalau gak banyak baca, ya gak bakal banyak menulis. Ini melatih kepekaan literasi mereka. Makanya kita adal bedah buku rutin. Ada yang harian, ada yang pekanan. Dalam proses pembinaan guru di SGI, setiap pagi kita ada apel. 

 Nah, Yang bertugas sebagai pembina apel (bergantian), dialah yang akan memberi kajian bedah buku. Gak harus yang berat-berat, novel pun bisa. Selain bedah buku, untuk memantau kemajuan bacaan para guru, setelah apel biasanya ada aktivitas "Semangat Pagi". Yakni memberi motivasi secara bergantian, dengan menggunakan kata-kata yang dinukil dari para tokoh. Ini efektif juga buat meningkatkan kepekaan literasi buat para guru.

 

Kami sangat percaya bahwa menulis buat para guru adalah lompatan dan percepatan peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa percaya diri. Saya akan tambahkan tentang beberapa contoh buku lain yang pernah diterbitkan.

 


 

Nah ini adalah buku yang ditulis saya bersama Tim Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa. Buku ini merupakan kumpulan tulisan tentang cara-cara pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien. Kebetulan saya juga konsultan sekolah di Dompet Dhuafa. Rencana awalnya ini mau kita susun menjadi semacam kamus atau ensiklopedi pengelolaan sekolah. 

 

Nah ini ada buku yang saya pun juga ikut nimbrung. Isinya tentang tips praktis pengelolaan sekolah berwawasan lingkungan atau adiwiyata. Kebetulan Dompet Dhuafa pernah memiliki proyek sosial untuk membuat sekolah adiwiyata. 

SESI TANYA JAWAB

  • Jeferson Siahaan Bandung Jawa Barat gel.12.Apakah boleh tau mengenai company profile SGI?

 Nah ini ada di web kami yang sdh dishare di awal. Kita punya beberapa program, salah satunya adalah School of Master Teachers atau SMT. Saat ini tengah diselenggarakan di NTB, Sulsel, Sulbar, dan Sulteng. Lama programnya adalah 3 hingga 4 bulan. Tugas akhirnya adalah membuat PTK.

  •  BP Agung luar biasa ilmu dan pengalamannya. Yang ingin saya tanyakan, ketika banyak baca banyak menulis. Bagaimana untuk penyediaan buku-buku referensi guru-guru yang bertugas  di daerah terpencil kan listrik belum ada, internet kemungkinan sulit. Langkah-langkah apa yang bapak lakukan (dompet dhuafa) supaya guru tetap berkarya / menulis dengan ketersediaan buku-buku tsb? Mukminin Lamongan. 

Alhamdulillah setiap tahun kita mendapatkan donasi buku. Walau jumlahnya terbatas, ini coba kami salurkan ke beberapa daerah pelosok. Kalau boleh jujur, sebetulnya dari zaman dahulu pemerintah kita sdh sangat peduli untuk pengiriman buku-buku ke sekolah-sekolah marjinal. Namun sayang, masih banyak guru yang belum termotivasi untuk membacanya. Salah satu kebiasaan saya kalau datang ke sekolah di pelosok adalah membongkar-bongkar lemari sekolah. Banyak buku masih terplastik rapi di dalam dus-dus. 

 Assalamualaikum, Saya siti Nurbaya Az, SE. Karimun, Kepri. Pak, daerah 3 T di Karimun bisa tidak dapat bantuan dompet dhuafa. Gelombang 12. Wassalam.

Semoga kita bisa ke sana. Untuk Kepri, program kita baru sampai Pangkal Pinang. Ini masih Kota ya. Pernah juga ada program lain di Riau, tepatnya di kepulauan Meranti. Membuat sekolah buat anak-anak Suku Akit.

Assalamualaikum bapak,,saya Noralia gelombang 8. Ingin menanyakan,,untuk mendapatkan buku2 koleksi dompet dhuafa, caranya bagaimana ya? Terimakasih.

Saat ini buku-buku kita sudah tersedia online. Jadi lebih mudah diakses. Berikut linknya.

EduAction e-Book Dompet Dhuafa Pendidikan 2020⁣.

Halo Sahabat Pendidikan, yuk tambah pengetahuan dengan mengunduh materi-materi terbaru dari para pegiat pendidikan Indonesia. Ada pembahasan menarik tentang kepemimpinan, parenting, sampai bagaimana langkah kita menghadapi Covid-19 yang ditulis oleh Ust. Harry Santosa, Sri Nurhidayah, Ivan Ahda, Asep Sapa'at, dan Guru Agung Pardini. Selain itu, Sahabat Pendidikan juga akan mendapatkan bonus Guide Book Ramadan Sekolah Guru Indonesia.

 Silakan unduh dan donasi di : http://etahfizh.org/ebook

Kami juga mengajak Sahabat Pendidikan berbagi kebahagiaan dengan siswa yatim dan marjinal dengan berdonasi baju lebaran untuk mereka melalui tautan http://etahfizh.org/campaigns/baju-lebaran/⁣⁣

 EduAction #AkuKamuAksi Bersama Membangun Pendidikan Indonesia.  

#eBook#ebooks #Eduaction #Pendidikan #DDPendidikan #P10DDPR.

Ini contoh buku-buku yang kita release waktu akhir Ramadhan kemarin.

Lilis Erna Yulianti, SMPN 1 Kertajati Majalengka, gelombang 12 : Selamat malam pak Guru... Saya merasa senang mendengar penjelasan ttg SGI. Seandainya saya msh muda pengen rasanya bergabung hehe... Saya ingin bertanya bgmn cara koordinasi dgn setiap guru yg bertugas di tempat yg berbeda apalagi tadi ada beberapa kendala spt internet dan listrik yg hanya menyala mlm hari? Kemudian acara bedah buku apakah di sklh SGI atau dimana? Kalo saya pengen punya buku2 karya guru2 hebat tsb bgmn cara mendapatkannya? Jurnal yg ditulis tentunya sangat kaya pengalaman dan wawasan shg saya sangat tertarik. Terima kasih.

https://publikasi.dompetdhuafa.org/downloads/pendidikan/ 

 

Alhamdulillah, hari ini satu persatu daerah-daerah yang kami sambangi sudah ada jaringan internet dan listrik, jadi semakin mudah buat kami buat koordinasi. Beberapa kajian bedah buku kami sejak pandemi akhirnya kita luaskan ke channel Youtube dan FB. Tapi setiap cabang SGI di daerah juga punya agenda bedah buku sendiri. Sayangnya buku-buku kami sudah banyak yang habis versi cetaknya. Makanya kami ubah ke versi pdf atau e-book. Saya pribadi tidak banyak menulis buku, tapi lebih senang menulis artikel atau naskah akademik buat pengembangan program pendidikan di Dompet Dhuafa. Sekarang ini saya tengah membuat gerakan Transformasi Kelas Ajar dan juga mengembangkan Sepuluh Kepemimpinan Guru. Tulisan-tulisan saya bisa dibaca di web SGI: 

www.sekolahguruindonesia.net.

 


Nah ini contohnya

 

Bapak Agung. Sudikah kiranya bapak diundang untuk datang ke Pamekasan Madura untuk menyemangati dan membimbing kami untuk menulis? Dari Sri Martini, Pamekasan Madura.

Alhamdulillah terima kasih atas undangannya Bu. Akhir tahun lalu saya baru saja diundang ke Kantor Bupati Sampang. Ada acara kepemudaan dan kunjungan sekolah. Hanya sayangnya, oleh kantor saya tidak boleh kelur daerah sampai dengan Bulan Desember. Covid.

Assalamualaikum Wr. Wb. Senang sekali bertemu dan berkenalan dengan Guru Agung Pardini. Pertanyaan saya. 

Bagaimana awal mula kisah bapak bergabung dengan dompet dhuafa sampai bisa menerbitkan buku yg begitu banyak. AAM NURHASANAH, LEBAK-BANTEN.

Wa'alaikumsalam. Kebetulan saya melamar langsung saat ada lowongan untuk menjadi trainer dan konsultan pendidikan di Dompet Dhuafa. Kebetulan tahun 2008, Dompet Dhuafa sedang butuh SDM dari kalangan guru/praktisi pendidikan. Seperti biasa, ada tes seleksi.

Assalamu'alaikum bpk. Maaf saya sumarjiyati,GK. Mau bertannya bagaiman kita bisa bergabung. Di dompet duafa.apakah ada syarat2 tertentu untuk sekolah kmi menjadi sd binaan dari dompet duafa.terimakasih.

Wa'alaikumsalam Ibu Sumarjati, Kebetulan tahun ini karena sedang Covid, kami sedang hentikan beberapa program di banyak daerah, salah satunya adalah program pendampingan sekolah. Semoga tahun depan kita bisa buka lagi. Nanti ibu silahkan hubungi no. WA saya ini. Cukup japri saja. Kebetulan fokus pendampingan sekolahnya adalah ke bidang literasi. Namanya programnya Sekolah Literasi Indonesia.

Assalamualaikum pak guru Agung saya Candra dari MTsN 1 Langkat Sumatera Utara, izin bertanya Pak..apakah menurut bapak guru yang baik itu harus memiliki kemampuan menulis?

Wa'alaikumsalam Pak Candra. Jawabannya adalah wajib bisa Pak. Tapi tidak harus dalam bentuk buku ya. Bisa PTK, Bisa Jurnal Penelitian, Bisa Cerpen atau Puisi, Bisa juga modul, LKS, atau mungkin Kumpulan Bank Soal. Guru wajib literat, bahkan multiliterat, apapun bentuk tulisannya.Kalau saya senengannya corat-coret di kertas Pak. Nanti saya kumpulin pelan-pelan, baru nanti kita bikin artikelnya. Kalau menulis buku, saya beraninya masih bareng-bareng. Takut kalau sendirian. sepi.

Terimakasih pak guru Agung atas materinya yang luar biasa. Perkenalkan saya dhevi dari jogja, saya tertarik dengan antologi buku yang dihasilkan. Izin bertanya pak, apakah dompet dhuafa selain menerima donasi uang juga menerima donasi buku? Maksud saya, buku baru masih segel, untuk dijual dan hasilnya di donasikan. Kawan kami dan teman2nya menerbitkan juga buku antologi cerita pengalaman mengajar di daerah 3T tepatnya di Gayo Lues, akan tetapi kawan2 ini kesulitan menjual bukunya. Tujuan awal penerbitan buku ini memang untuk donasi. Terimakasih.

Sepanjang pengalaman kami, berbisnis jualan buku inspirasi guru ini masih minim peminat. Kecuali dalam bentuk semifiksi alias novel.Saran saya, untuk para guru yang senang menulia buku seperti ini, sebaiknya model marketingnya adalah lewat jaringan komunitas. Ini lebih mudah dijual.Sebagai misal, kalau di SGI, kita memfasilitasi penjualan buku-buku para member untuk ditawarkan kepada sesama member. Ditawarkan pake pre-order dulu, bukan ready stock. Jadi pencetakan disesuaikan dengan pesanan.Kalau buku-buku yang diterbitkan oleh Dompet Dhuafa sendiri biasanya  dibagikan (gratis) buat para guru-guru lain. Jadi gampang laku, karena gratis.

Kesimpulan

1. Saya pribadi merasa bahwa merangkai kata dalam bentuk tulisan ini bukan pekerjaan mudah. Kita mesti bersabar. Kalau mau lancar harus banyak membaca dulu.

 2. Cobalah menulis dengan apa yang sering kita pikirkan, kita lakukan, dan yang sering kita katakan. Buat mencari ide, butuh teman diskusi, butuh temen nongkrong setia, butuh komunitas.

3. Menulis ini melatih ketajaman pikiran dan memperhalus budi pekerti. Maka menulislah, maka engkau "ada".

Keren sekali materi grup menulis malam ini. Setiap pertanyaan yang masuk dijawab tanpa ragu. Semua cover buku dikemas dengan cantik dan menarik dan menggoda pembaca untuk meliriknya.

Terimakasih atas ilmu yang diberikan malam ini, Omjay kembali mengirmkan  video penutup  durasi pendek. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat untuk semua orang. karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Salam Literasi. 

 


Senampan berdua



Adakah yang pernah merasakan makan nasi di nampan??? Bukannya tak punya piring tapi inilah cara aku dan suamiku supaya makan terasa lebih nikmat. Makan berdua dalam satu nampan. Ditemani ikan asin, tempe, lalap daun singkong dan kacang panjang adalah menu makan kami sore ini. Tak lupa pula segelas air putih hangat supaya melancarkan peredaran darah. 

Bukan hal yang aneh makan nasi di nampan untuk yang pernah mondok di pesantren. Inilah kebiasaan suamiku yang pernah menimba ilmu di Ponpes Raudhotul Mutaalimin, pimpinan almarhum Akang KH. Muhamad Ansori, Desa Muncanglebak Jasinga.Kebiasaan ini menjadi rutinitas kami. Makan terasa lebih nikmat sampai tak terasa nambah berkali-kali. Bagiku, makan dengan isan asin, lalap, dan sambal, adalah menu yang paling nikmat. Sambal dan lalapan adalah menu wajib suamiku. Terkadang, kami juga makan nasi liwet masih di nampang yang sama ini. 

Bagi yang tak punya selera makan, cobalah resep makan di nampan. Makan lebih seru ditemani pujaan hati atau dengan orang yang tersayang. Makan bersama-sama seperti ini dapat mengikat keharmonisan rumah tangga. Mungkin hal sepele akan menjadi indah jika dirasakan dengan hati. Sama seperti halnya saat menulis di blog ini. Bagaimana tulisan  bisa sampai ke pembaca adalah hal yang paling berkesan. Semoga  jurus jitu  3 alinea Omjay ini dapat meningkatkan rasa selera makan Anda semuanya. Aminn..

HADIAH 2 BUKU dari PT ANDI YOGYAKARTA



Kring... Kring, bunyi suara telpon. Terdengar di kejauhan suara laki-laki. "Assalamulaikum Wr.Wb. Apa benar ini dengan Ibu Aam Nurhasanah?"

"Ya, betul." Jawabku singkat. Ini dengan siapa? tanyaku padanya. 

"Oh iya bu, perkenalkan saya perwakilan dari PT Andi Cabang Serang, yang akan memberikan hadiah buku kepada ibu. Besok, kami akan kirimkan bukunya." Begitulah Pak Agus secara singkat. 

"Oh iya pak, ucapku dengan penuh syukur."

"Terima kasih banyak konfirmasinya bu." Pa Agus lalu menutup telponnya (Panggilan telpon kemarin, hari Selasa, tanggal 9 Juni 2020 pukul 10.45 WIB).
 
Tibalah waktu yang dijanjikan. Kembali terdengar suara notifikasi Whatsapp. 

"Assalamualaikum bu Aam. Saya Hisyam dari PT Andi Offset, Insyaallah ba'da dzuhur mau ke rumah Ibu". 

"Oh iya pak. Saya ada di rumah." Balasku singkat. 

Jam satu siang, Pak Hisyam tiba di depan rumah.  Menanyakan alamat rumah bu Aam kepada kakakku yang ada di depan konter tempatku menjual pulsa. Konter yang menghidupi keluarga kecil kami sebagai mata pencaharian tetap. Karena gaji guru honor turun setiap cair dana bos. Bisa 3 bulan atau bahkan 4 bulan. Kuanggap sebagai tabungan saja gaji mengajar di sekolah. Wah, kok jadi curhat gini ya? Maaf ya curcol(curhat colongan). hihihi..  

Aku mempersilahkan Pak Hisyam masuk. Lalu bertanya. 

"Pak, mau kopi atau teh?"

"Teh saja bu," jawab Pak Hisyam. 

Aku langsung ke dapur dan membuatkan segelas teh manis beserta buah kumili. Sayang kumilinya tinggal sedikit jadi gak bisa ngasih buat oleh-oleh. Wah lupa nih teh manisnya tak ikutan foto. Hehehe.

Pak Hisyam lalu memberikan 2 buku sekaligus dan meminta potret sebagai simbol penyerahan buku tersebut. Kuambil satu buah potret mode selfie sebagai tanda mata. 

Pak Hisyam bercerita tentang tokoh-tokoh hebat yang sedang viral. Lalu kutelusuri namanya via mbah google. Tempat di mana semua orang bisa mencari tahu segalanya. Aku klik satu persatu nama-nama tokoh hebat yang Pak Hisyam ceritakan. 
Lima tokoh yang di ceritakan oleh Pak Hisyam adalah Mba Tri Widayanti(Tiwi), Dewa Eka Prayoga, Saptuari Sugiharto, Bossman Mardigu dan Arli kurnia. Aku menyimak serunya Pak Hasyim menceritakan tokoh-tokoh hebat yang sukses di dunia karir.  Menurut Pak Hisyam ke-5 tokoh tersebut bisa menjadi sumber inspirasi. Siap jawabku. Sejam sudah berlalu dan Pak Hisyam pun pamit undur diri. 

Kubuka sampul pelastik yang masih melekat di buku tersebut. Buku ini berjudul METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN. Buah karya Zainal Aqib dan Mohamad Hasan Rasidi. Buku ini menceritakan tentang metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian pendidikan contohnya Penelitian Tindakan Kelas(PTK). Buku ini dilengkapi pengertian karya tulis ilmiah, jenis, unsur-unsur, strategi, contoh PTK, beserta lampiran silabus, teknik KTI dan Skirpsi. Buku ini wajid dimiliki Mahasiswa, dosen, atau guru yang ingin naik angka kredit dengan membuat PTK. 

Buku yang satu lagi berjudul Kitab PUEBI(PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA) buah karya Eko Sugiarto. Buku ini mengungkap secara gamblang kaidah PUEBI baik yang masih dipertahankan dari EYD maupun materi yang memang baru muncul dalam PUEBI. Kaidah tersebut meliputi:
  • Pedoman pemakaian huruf,
  • Pedoman penulisan kata, imbuhan,tanda baca, 
  • Pedoman Transliterasi Arab-Latin,
  • Pedoman penulisan daftar pustaka, 
  • Daftar antonim, sinonim,kata baku, serta daftar singkatan dan Akronim.



Kedua buku tersebut sangat sesuai dengan latarbelakang saya yang saat ini masih mengajar mapel Bahasa Indonesia. Terimakasih untuk PT Andi Yogyakarta yang secara khusus mengantarkan kejutan sampai ke depan rumah. 

Tak lupa pula kepada Kang Agus Selaku direktur utama PT Andi Yogyakarta. Juga Omjay yang selalu memotivasi  dan menginspirasi setiap tulisanku yang terpangpang nyata di dalam  Mampir di Blog Aam ya 

Setelah menerima hadiah buku, makin semangat belajar menulisku. Semoga kelak, aku bisa menerbitkan ratusan buku. Amin.

SALAM LITERASI



UNGKAP RESEP MENULIS JITU OMJAY


Tring..tring... Bunyi notifikasi inbok WA grup menulis. Omjay lagi-lagi mengirimkan tulisan melalui blog pukul 22.20 WIB. Isinya adalah trik bagaimana mengatasi masalah saat menulis. Omjay bercerita tentang curhatan guru yang kesulitan untuk menulis. Ini mengingatkanku pada masa lalu saat di grup gelombang ke 8. Saat itu aku sangat kesulitan menemukan kata-kata. Berkali-kali mencoba malah semakin sukit dan akhirnya aku kalah dan hampir jatuh. Begitulah kelas menulis yang aku ikuti saat bulan ramadhan kemarin. Saat itu bu Fatimah menawarkan kepada grup gelombang 8, jika ada yang mau menyusul materi, silahkan gabung ke bus 12. Secepatnya aku inbok bu Fatimah untuk segera memasukkanku ke bus 12. Sampai tiba saatnya, aku bangkit  dan mulai menulis dari nol. Omjay lalu mengirimkan video youtube Akbar Zainudin, isi kontennya "MENULIS PD AJA". Setelah menonton video tersebut, kepercayaan diriku semakin bertambah. Aku tak lagi ragu dalam menulis. Semakin mantap dan semakin menggebu-gebu.


Inilah Omjay. Guru blogger Indonesia, motivator sekaligus penulis handal. Beliau Sosok yang rendah hati dan berilmu. Omjay selalu memotivasi setiap orang. Selalu mengingatkan setiap peserta untuk meluangkan waktu menulis di blog. Jika masih merasa kesulitan, menurut Omjay lihatlah apa yang nampak di depan mata lalu tuliskan ke dalam 3 alinea. Jurus inilah yang aku pakai saat ini. Menulis setiap hari dengan 3 alinea (pembuka,isi,penutup). Sangat manjur sekali loh. Aku sudah membuktikan jurus Omjay dengan membuat tulisan di blog tentang  buah kumili, cilok, sabu(sarapan bubur), yang terakhir yaitu Cikgu Tere(bahagia sekali loh ada 30 komentar, sangat banyak bagiku yang masih  pemula)

Jadi, mulai sekarang ayo mulai menulis. Rubah mindset kita bahwa menulis itu sulit. Tanamkan dalam hati bahwa menulis itu mudah. Tulislah sebebas mungkin jangan khawatir  takut salah. Jika sudah jadi tulisan barulah kita review dan revisi tulisan kita.  Gunakan blog sebagai alat rekam ajaib. Satu artikel dalam seminggu akan ada 50 artikel dalam setahun. Wah siapa tau kelak kita bisa menerbitkan buku dari catatan harian blogger dan menjadi blogger ternama seperti Omjay. Aminn.



 





Selasa, 09 Juni 2020

CIKGU TERE


Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD adalah salah satu peserta kelas menulis Om Jay gelombang 4. Cikgu Tere, begituh nama blognya. Resume Cikgu Tere selalu dijadikan panduan contoh menulis resume yang baik. Saat aku masih ada di grup gelombang 8, resume Cikgu Tere yang dijadikan pedoman. Begitupun saat aku masuk kelas lagi ke gelombang 12. Sungguh sangat terharu seandainya tulisanku bisa sebagus dan seindah Cikgu Tere. 

Dengan penuh perasaan kuselusuri setiap bacaan di blog Cikgu Tere. Sampai aku cari akun facebooknya dan akhirnya ketemu juga. Langsung aku klik tombol pertemanan. Selang beberapa jam, ada notifikasi masuk, bahwa kami sudah berteman. Ada rasa haru yang membara, saat facebook aku dikonfirmasi. Segera aku chat melalui inbok messenger. Aku cerita panjang lebar soal tulisan Cikgu Tere yang sangat menginspirasi. Cikgu Tere sudah menyelesaikan buku dengan tantangan menulis satu buku satu minggu oleh Prof. Eko Indrajit. Ada sekitar 116 halaman  buku yg ditulis Cekgu Tere.  Keren sekali bukan. Bukunya sedang proses cetak di Penerbit Mayor(PT Andi). 

Cikgu Tere adalah salah satu bukti orang yang sukses di kelas menulis Om Jay dan membuktikan bahwa dengan berlatih  keterampilan menulis, bisa menerbitkan buku tanpa uang. Cikgu Tere sangat menginspirasi tulisanku. Di akhir percakapan facebook messenger, aku meminta nomor WA. Tak lama Cikgu Tere pun memberikan nomornya. Terimakasih Cikgu Tere. Walaunpun kami tak saling berjabat tangan, tak saling bertatap muka, blog mempertemukan kami. Om Jay mempertemukanku dengan orang-orang hebat yang selalu menginspirasi setiap tulisanku.  Benar-benar beruntung bisa masuk ke grup menulis ini. Semuanya gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun. Semoga kelak aku bisa mengukir sejarah untuk bisa menerbitkan buku seperti Cikgu Tere. Amin.

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...