Rabu, 28 Oktober 2020

MENJADI GURU ENTREPRENEUR

Resume ke 11

Narasumber: Dra. Betti Risnalenni MM


Materi malam ini sangat asyik sekali. Malam ini kita akan belajar dengan Dra.Betti Risnalenni. Seorang entrepreneur, pendiri sekaligus Kepala Sekolah Berprestasi TK dan SD Insan Kamil Bekasi, dan mencoba eksis membuka toko kue KEDAI KREATIF, karena suka sekali dengan dunia tata boga. 

Di awal materi, bunda Betti berpendapat bahwa "menjadi guru sebenarnya memiliki peluang usaha". Karena memiliki koneksi bagus dengan murid, orangtua murid, teman satu profesi dan komunitas tentunya. Peluang ini dimanfaatkan oleh bunda Betti untuk menjajaki bisnis dalam dunia Wirausaha. Beliau mengikuti pelatihan UMKM dan mencoba membuka toko KEDAI KREATIF di Kota Bekasi. Sebuah toko yang menyediakan kopi, roti, bronis dengan harga yang cukup terjangkau dan tak menguras kantong. Berikut link videonya. 

https://youtu.be/_txR-OhkTpA

Tahun 1996, Bunda Betti pernah membuat kursus Aritmatika, lalu membuat buku Atitmatika dan menjualnya sendiri dengan mengadakan pelatihan tahun 1998, akhirnya punya 24 cabang di daerah Bekasi dan luar daerah.

Tahun 2003 mulai mendirikan sekolah TK dan TPQ. Pada tahun 2004 mulai dengan SD. Saat mendirikan sekolah, tentu Bunda Betti tidak berniat untuk mencari keuntungan semata, tapi profit itu datang sendiri, karena sekolah yang dikelola menjadi sekolah unggulan dan menjadi sekolah yang berkualitas. Tidak heran kalau Mas Menteri Nadiem Anwar Makarim pernah diajar oleh Bunda Betti saat kelas 4 SD.  Sekolah yang berkualitas akan menciptakan generasi emas yang karirnya gemilang di masa depan. 



Bunda Betti baru-baru ini mengadakan acara perpisahan SD Insan Kamil yang sempat tertunda karena wabah Corona. Ada 3 anak yang tidak mengikuti perpisahan dikarenakan  1 anak sudah di jawa tengah, 1 anak tidak dapat ijin dari pesantren dan 1 anak tidak datang karena saudaranya  ada yang meninggal.



Pemerintah kota Bekasi mengadakan pelatihan UMKM gratis dan diikuti oleh Bunda Betti. Minatnya terhadap tata boga sangat besar hingga produknya pun sudah mendapatkan ijin PIRT dan sertifikat halal. 



Bunda Betti merasa minder karena belum produktif menulis seperti peserta kelas belajar menulis gratis. Bunda Betti memang ada rencana mengabadikan kisahnya melalui buku, tapi karena berbagai kesibukan, naskahnya belum rampung sampai saat ini. Namun, kiprahnya dalam dunia literasi perlu diacungi 2 jempol. Bunda Betti aktif di 2 TBM ( Taman Bacaan Masyarakat ) . TBM Insan Kamil dan TBM Kartini Kreatif dan  ikutan di gareulis, kebetulan pengurus juga. 





Menurut Bunda Betti, Kita boleh dan bisa saja mengerjakan pekerjaan beberapa sekaligus asal kita bisa mengaturnya dan enjoy melaksanakannya. Saya setuju pendapat bunda Betti, karena saya juga aktif jualan di sosmed. Kalau mengajar kan dapat pahala, tapi kalau jualan bisa tambah-tambah penghasilan. Karena gaji honor yang mengandalkan cairnya dana bos, itu sangat lama sekali. Jadi sambil menyelam minum air, asal bisa fokus dan bisa membagi waktu. 


Terimakasih atas pengalaman yang bunda berikan, sangat memotivasi dan sangat menginspirasi. Saya makin semangat menulis nih. Jadi seorang enterpreuner harus serba bisa. Semuanya perlu belajar agar bisa sukses. Semoga para peserta tetap fokus dan semakin semangat dalam membuat resume sampai bukunya terbit. 


"LAPAR MEMBACA AKAN MENJADIKAN ANDA GEMUK MENULIS"


Salam Blogger Inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.








SEMNAS MEMBUAT PJJ TAK LAGI MEMBOSANKAN

 


dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi




Hari ini diadakan seminar guru blogger Se-Indonesia dengan tema  MEMBUAT PJJ TAK LAGI MEMBOSANKAN.  Narasumbernya ada 5 yaitu Pak Dedi Dwitagama, Bu Sri Sugiastuti (Bu Kanjeng), Pa Namin AB Solihin, Pa Agus Sampurno, dan Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay). Semnas dimoderatori oleh Mas Edi dari Penerbit Andi(TV Andi).Semnas berlangsung selama 4jam dari jam 1 siang sampai jam 4 sore. Sangat seru sekali.




Ke lima narasumber Semnas tadi adalah orang-orang hebat dan mau berbagi ilmu tanpa dibayar. Inti materi yang disampaikan ke 5 narasumber adalah






1. Dedi Dwitagama


Berpendapat bahwa saat kita mengajar harus dengan niat yang lurus. Tanamkan di hati saat mengajar dengan ikhlas mendidik. Dengan ikhlas mendidik, kita akan mendapatkan pahala kebaikan. Cari media aplikasi yang kita kuasai dan peserta didik dapat mengaksesnya. Bisa lewat WA, FB, google meet, google classroom, zoom, youtube, blog, dll.





2. Bu Kanjeng


Berpendapat bahwa keterampilan menulis perlu dilatih dan diasah setiap hari sehingga kelamaan akan membuahkan hasil seperti buku. Media blog menjembatani bu Kanjeng berkreasi dengan teman-teman penulis pemula khususnya peserta belajar menulis Omjay, mengais rezeki  berkolaborasi dengan kurator atau peserta belajar menulis Omjay dan membuat buku antologi dengan biaya keroyokan.




3. Pak Agus Sampurno


Berinteraksi dengan peserta semnas dengan menggunakan mentimeter.com kode 1040059 dan bertanya apa saja ciri orang kreatif salah satu jawaban terbesar adalah MAU BELAJAR. 

Pada pertemuan yang lalu, peserta kelas belajar menulis dijajaki dengan quizizz. Sekarang dengan Mentimeter. Sungguh hal yang baru buat saya. Benar-benar narasumber kreatif dan inovatif.



4. Pak Namin AB Solihin



Pak Namin adalah founder motivator hebat dan seringkali diundang Omjay jadi narasumber kelas menulis. Pak Namin telah sukses membesarkan 4 orang anak TANPA GEDGET.

Pak Namin berpendapat bahwa mengajar daring harus tetap kreatif dan berenergi. Salah satunya selipkan ICE BREAKING di sela kegiatan daring. 


5. Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay)



Berpendapat bahwa 4 Kekuatan manusia berasal dari pikiran, perkataan,perasaan dan perbuatan.


Dari pikiran maka lahirlah ide-ide kreatif seperti membuat buku hanya dari WA. Ini terjadi di kelas belajar menuls dan saya bangga menjadi salah satu peserta yang lolos maju ke penerbit mayor.


Dari perkataan, jika kita pandai melatih kata maka suatu saat kita akan jadi narasumber. Contoh Omjay diundang ke Istana negara lau berjumpa Presiden Jokowi dan foto bersama dengan Pak Jusup Kalla .


Dari Perasaan lalu muncul teman-teman baru yang selalu mensuport kita, menyemangati, berbagi ilmu, dan menginspirasi agar terus menulis setiap hari.


Dari pikiran, perkataan, perasaan, semua akan bermuara pada perbuatan. Apa yang kita lakukan akan dikenang sepanjang zaman, Contoh Omjay. Sudah menularkan virus blog kepada saya dan akhirnya memberikan kata pengantar di buku saya dan sudah tersebar ke Pelosok Banten, Jawa, Bali, Sampai NTT. Omjay berpesan di Semnas tersebut bahwa Semua peserta janganlah niat berburu sertifikat, sertifikat hanyalah selembar kertas. Berburulah ilmunya. Omjay berpesan, ikatlah ilmu dengan menuliskannya maka itu akan jauh lebih bermakna. 



Kilas balik Sehari sebelumnya, seperti biasa Omjay mengirimkan poster dan undangan kepada seluruh anggota blogger untuk menghadiri acara tersebut. Peci putih tetap melekat dan menemani Omjay yang tampak sehat wal afiat. Hasrat menulis saya semakin meningkat kalau lihat foto Omjay dan tulisan Omjay. Maka menulis sudah jadi budaya dan membaca sudah jadi kebutuhan hidup. 






Selasa, 27 Oktober adalah hari Blogger Nasional, sedangkan hari ini, Rabu, 28 Oktober 2020 adalah hari Sumpah Pemuda dan hari ulang tahun Omjay yang ke 50 tahun. Sudah mencapai setengah abad usianya, namun Omjay tetap semangat dalam menumbuhkan virus ngeblog dan virus literasi kepada semua guru termasuk saya sendiri.








Saya mengenal Omjay hanya dalam dunia maya. Namun kreativitas Omjay, sangat hebat dan tak terbatas. Dengan mengadakan kelas belajar menulis gratis, Omjay telah melahirkan puluhan penulis pemula bahkan tiap hari semakin berjumlah angkanya. Saya sendiri adalah salah satu peserta yang jejak digitalnya terekam dalam sebuah blog.



Kisah penulis pemula ini sangat bersemangat sekali. Saya terinspirasi dengan semangat Omjay yang selalu menebarkan aroma baru dan menyadarkan saya dari tidur lelap yang sangat panjang. Menulis terasa mudah saat kita sudah menguasainya. Menulislah dengan hati maka akan terasa indah.



"Lapar Membaca akan membuat Anda makin Gemuk Menulis". Sebuah kalimat motivasi yang saya dapatkan dari Buku Omjay " Menulislah Setiap Hari dan buktikan Apa Yang Terjadi", membuat saya semakin semangat menguatkan tekad untuk menjadi penulis hebat.



Kini bukan lagi mimpi. Kini sudah menjadi nyata. Satu buku solo sudah terbit dan buku solo lain sedang antri di Penerbit Mayor. Kelas belajar menulis Omjay kini berbuah manis. Banyak ilmu yang saya dapat secara gratis.




Selamat milad Omjay yang ke 50. Hanya doa moga Omjay sehat selalu dan makin berkobar dalam dunia literasi dan teknologi. Peran Guru TIK telah membuktikan bahwa pentingnya Mapel TIK dalam Pembelajaran. Banyak guru TIK yang akhirnya jadi rebutan karena para guru yang kesulitan dalam dunia IT. Moga dikembalikannya mapel TIK dapat mengukir sejarah karena adanya virus corona.


Hanya seuntai doa yang tulus dalam dada, semoga keinginan Omjay semuanya dapat terkabul dan nama Omjay akan abadi sepanjang zaman karena nama Omjay sudah terukir dalam kata pengantar buku resume peserta kelas belajar menulis dan sudah tersebar di seluruh Indonesia.


(Artikel ini saya buat bersamaan dengan menghadiri zoom seminar blogger nasional)



Salam blogger Inspiratif


Aam Nurhasanah, S.Pd.


#Day22AISEIWritingChallange


Selasa, 27 Oktober 2020

MENDUNG, SEGERALAH PERGI




Hari ini cuacanya mendung sekali. Aku lalu merenung dalam hati. Ada rasa gundah yang bergejolak di dada. Mewakili perasaanku yang saat ini entah di mana. 


Ada apa dengan hati? Ada apa dengan diri? Lamunan kian meninggi saat lihat kabar di grup dan sebentar lagi ada Monev BOS yang tinggal menghitung hari.



Hak dan kewajiban harus ditaati, tak boleh pantang menyerah melampirkan  laporan dan bukti. Semua tanggungjawab harus dilakoni, agar para guru tersenyum saat menerima gaji.



Inilah sedikit ungkapan di hati, yang terangkai indah dalam tulisan ini. Semoga nanti semua terlewati dan bibirku bisa tersenyum kembali. Wahai awan hitam, segeralah pergi. Bawalah Corona hingga bumi ini tentram kembali. 


Selamat Hari Blogger Nasional untuk yang ada di bumi pertiwi.


Salam Blogger Inspiratif

AAM NURHASANAH, S.Pd

#Day21AISEIWritingChallange


Senin, 26 Oktober 2020

BLOGGER MUDA SEGUDANG PRESTASI

 

Belajar Menulis Gelombang 16

Pertemuan  ke 10

: Senin, 26 Oktober 2020

Waktu

: Pukul 19.00 – 21.00 WIB

Pemateri

: RAIMUNDUS BRIAN PRASETYAWAN, S.Pd.

Topik

: BLOGGER MUDA MENGUKIR PRESTASI

Oleh

: AAM NURHASANAH,  S.Pd.

 

Selayang Pandang Profil Pak Brian

Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd lahir di Jakarta, 30 Juni 1992. Kini tinggal di Bekasi dan berprofesi sebagai guru SD di Jakarta. Memulai aktivitas menulis ketika blog pertamanya (www.praszetyawan.com) dibuat pada 2009. Profilnya pernah dimuat dalam buku berjudul "Majors For The Future".


Riwayat Pendidikan


SD Strada Kampung Sawah (1998-2004)


SMP Strada Kampung Sawah (2004-2007)


SMA Pangudi Luhur II Servasius (2007-2010)


PGSD Unika Atma Jaya Jakarta (2010-2014)


Riwayat Pekerjaan


Guru SD Santo Mikael, Jakarta (2014-2015)


Guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta (2015-sekarang) 


Puluhan tulisannya sudah dimuat di berbagai media cetak seperti Harian Kompas, Kedaulatan Rakyat, Warta Kota, Media Indonesia, Tabloid Bola, Harian Bola, Tabloid Soccer, dan Majalah Hidup. 


Blog:


Blog personal (Blog Utama): www.praszetyawan.com


Blog Buku: www.bukubrian.blogspot,com


Blog Tutorial Blogspot: www.tamanbelajarblog.blogspot.com


Blog Pembelajaran SD: www.bahastematiksd.blogspot.com


Kompasiana: www.kompasiana.com/brianprasetyawan


Gurusiana: brianprasetyawan.gurusiana.id   


Guraru: guraru.org/guru-berbagi/author/brianprasetyawan/ 


Buku Solo:


Blog Untuk Guru Era 4.0 (Januari 2020)


Aksi Literasi Guru Masa Kini (Mei 2020)


Menerjang Tantangan Menulis Setiap Hari (Juni 2020)


 


Buku Antologi:


Senandung Rasa - Antologi Puisi (April 2020)

 Bersajak di Kala Pandemi - Antologi Puisi (Mei 2020)

Rona Rasa #dirumahaja - Antologi True Story (Juni 2020)

Ramadhan Tahun Ini - Antologi Puisi (Juni 2020)

Semangatmu Inspirasiku - Antologi True Story (Juni 2020)

Inisialmu dalam Buku Ini - Antologi Puisi (Juli 2020)

Jejak Keberhasilan -  Antologi True Story (Agustus 2020)

Kembara Bakti -  Antologi True Story (September 2020) 

 


Penangggung Jawab Pembuatan Buku Antologi:


Ini Cerita Seru Hobiku 


Pena Digital Guru Milenial (Juli 2020)


Ukir Prestasi Tebar Inspirasi (September 2020)  


 


Komunitas yang Diikuti:


Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN)


Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB)


Gurusiana


PGRI Kecamatan Kemayoran


Blogger Jabodetabek


Blogger Energy 


Warung Blogger


Bloggercrony


Akun Medsos:

Email: brian_cisc@yahoo.co.id

Facebook: https://www.facebook.com/brianpraszetyawan

Instagram: https://www.instagram.com/brianprasetyawan/

Twitter: https://twitter.com/praszetyawan

Youtube: Brian Prasetyawan (https://www.youtube.com/channel/UCO6UJPCGBYAmzObwvNQ2_3Q/)

.

Kilas balik

Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd atau biasa disapa dengan sebutan Pak Brian sebenarnya  kelahiran Jakarta, 30 Juni 1992. Guru muda satu ini sangat pandai mengelola blog. Jika ada peserta belajar menulis yang kesulitan membuat blog atau kesulitan berkaitan dengan blog, Pak Brian selalu siap membantu tanpa pamrih. Awal kisah saya mengenal Pak Brian adalah ketika saya menjadi peserta belajar menulis di gelombang ke 8. Pak Brian adalah alumni grup belajar menulis gelombang ke 4 satu angkatan dengan Cikgu Tere. Cikgu Tere adalah salah satu alumni gelombang 4 yang bukunya lolos seleksi di Penerbit Mayor PT Andi Offset. Sangat bangga sekali kenal dengan  orang-orang hebat yang sering berbagi ilmu menulis gratis.  

 

Malam ini saya diberi tugas untuk menjadi moderator dan mendampingi Pak Brian untuk memandu jalannya perkuliahan kelas belajar menulis gratis. Saat ini sudah pertemuan ke 10 dan mungkin ada peserta yang resumenya sudah lebih dari 10 seperti Bunda Tini Sumartini, M.Pd. Seperti biasa, kuliah masih menggunakan Whatsapp Grup dan saat ini sedang berlanjut di gelombang 16. Karena Omjay sedang rapat, saya memulai kuliah online sekitar pukul 19.13 WIB. Saya kemudian membuka kelas dan mengingatkan kembali peserta bahwa peraturan masih sama, kuliah dibagi dua sesi, sesi pertama adalah sesi materi dan sesi kedua adalah sesi tanya jawab.

Pada menit 19.19 WIB, Pak Brian lalu memulai sesi materi. Pak Brian sangat senang sekali karena bisa sharing dan berbagi pengalaman tentang dunia menulis. Malam ini Pa Brian akan membahas Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyiapkan kumpulan resume untuk menjadi naskah buku

Pak Brian membuka sesi materi dengan berbagai pertanyaan pembuka kepada peserta.

Bagaimana kelanjutan proses penerbitan buku jika sudah menyelesaikan 20 resume.

Apakah harus melalui penerbit yang ditentukan pelatihan belajar menulis?

Bagaimana menyusun kumpulan resume dalam bentuk format buku ?

3 pertanyaan di atas kemungkinan besar mewakili pertanyaan teratas sebagian besar peserta kelas belajar menulis.

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, Pak Brian sedikit berbagi pengalaman awal sejarah beliau saat pertama kali menulis dan menerbitkan buku.

 

Sejarah ngeblog dan Menerbitkan Buku

Pak Brian sudah ngeblog sejak 2009. Namun keinginan untuk membuat buku baru muncul pada akhir 2013. Keinginan tersebut masih ada jejak digitalnya. Bisa dilihat di: https://www.liputan6.com/citizen6/read/782602/resolusi-2014-mencipta-buku-setahun-satu

Ketika itu Pak Brian ingin menerbitkan buku pada tahun 2014. Namun karena tidak punya mentor yang membimbing dan tidak tahu harus masuk di komunitas apa,  Pak Brian  hanya tahu satu tempat menerbitkan buku secara mandiri yaitu nulisbuku.com.  Disitu memang gratis, tapi tidak termasuk fasilitas desain cover dan ISBN. Jika mau dua hal itu harus bayar. Biayanya mungkin hampir sejuta. Ketika itu masih kuliah dan tidak mungkin mengeluarkan biaya sebanyak itu. Pak Brian tidak tahu tempat lain untuk menerbitkan buku secara self publishing.Semangat naik-turun dan akhirnya vakum. File naskah tersimpan saja di dalam laptop bertahun-tahun.

Namun akhirnya pada 2019 mulai bangkit lagi karena tidak sengaja menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie. Mata mulai terbuka bahwa menerbitkan buku sekarang lebih mudah dan banyak pilihan dengan adanya penerbit indie.Pak Brian makin semangat menyelesaikan naskah hingga akhirnya pada Oktober 2020  mengirim naskah buku pertama ke salah satu penerbit Indie. Perlu waktu 3 bulan untuk menunggu sampai buku terbit. Akhirnya pada akhir Januari 2020, buku pertama terbit.



Setelah buku pertama terbit, barulah bertemu dengan grup pelatihan belajar menulis Omjay. Ketika itu memasuki gelombang 4. Senang sekali berada satu grup dengan guru-guru yang juga suka menulis. Semangat menjadi berkali-kali lipat hingga menerbitkan buku solo pada Mei dan Juni 2020.

Ini buku kedua (Mei 2020)



Ini buku ketiga (Juni 2020)

 


Pertemuan sebelumnya sudah ada Cak Inin dari Kamila Press dan Pak Thamrin Dahlan dari YPTD

Pak Brian lalu menawarkan kepada peserta rekanan penerbit yang bisa membantu menerbitkan resume semua peserta grup menulis. Saya adalah salah satu peserta yang menerbitkan buku di rekanan penerbit Pak Brian. Alhamdulillah sekarang sudah 62 buku yang terjual. Laris manis nih buku saya. Buku saya banyak diburu sebagai referensi menerbitkan buku dari kumpulan resume.

Pak Brian meminta peserta agar  memahami betul ketentuan tiap penerbit dan memilih penerbit yang cocok sesuai dengan isi kantong. Format naskah buku tidak ditentukan dari pelatihan belajar menulis, tapi menyesuaikan penerbit yang bapak/ibu pilih. Karena bisa saja antar penerbit beda format settingannya

Pak Brian lalu menjelaskan alur membuat naskah buku di Penerbit Gemala.

Pertama, 20 tulisan resume digabung dalam satu file microsoft word.

Ukuran kertas A5 (14x20cm)

Huruf times new roman, ukuran 12

Spasi 1,5

Margin 2 cm semua

Paragraf rata kiri-kanan (justify)

Kemudian masukkan juga kelengkapan naskah dalam file naskah kumpulan resume

Kelengkapan naskah yaitu:

cover ( judul buku dan nama penulis saja), kata pengantar, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis, sinopsis (3 paragraf. Masing-masing paragraf 3 kalimat)

Urutannya:

Cover

Kata Pengantar

Daftar Isi

Isi naskah

Profil Penulis

Sinopsis

Jadi semuanya dalam satu file. Tidak dipisah-pisah menjadi beberpa file

jika sudah siap, silakan kirim ke Pak Brian. 

Untuk di Penerbit Gemala tidak ada batas minimal jumlah halaman

Hanya 30 halaman A5 saja tetap diterbitkan

Kalau resume bapak/ibu nanti pasti lebih dari 90 halaman A5

Jadi tidak perlu ragu pada resumenya masing-masing

Untuk menerbitkan di Penerbit Gemala, biayanya 300.000

Penulis mendapat fasilitas penerbitan:

Desain cover

ISBN

Layout

Edit ringan

2 Buku bukti terbit dan 

E-Sertifikat


Sesi tanya jawab

Pak Brian punya keinginan memiliki buku pada 2014. Nyatanya buku pertama baru terbit 2020. Apa Faktornya ? Menurutnya adalah Motivasi dan kepercayaan diri. Jika motivasi dari diri sendiri, ada kemungkinan akan naik-turun. Maka sebaiknya ikutan komunitas, seperti pelatihan belajar menulis ini. Untuk percaya diri, maka banyaklah membandingkan buku-buku dari berbagai penerbit indie. Ternyata isi tulisannya tidak harus yang berat-berat. Tulisan tentang keseharian saja bisa diterbitkan.

Ilmu mengedit bisa dimulai dari dua hal sederhana:

1. Paragraf jangan berisi terlalu banyak kalimat

2. Mulailah membiasakan membuat kalimat yang pendek-pendek. Kalimat panjang cenderung akan membingungkan.

3. Edit saja hal-hal kecil seperti typo (salah ketik) dan merapikan susunan paragraf

 

Untuk  biaya pracetak (Lay out, ISBN, cover, editor) di Penerbit Gemala adalah  300 ribu.

Waktu yg dibutuhkan hingga terbit adalah  kurang lebih 1 bulan. Harga cetak per buku tergantung jumlah halaman. Sebagai gambaran: 100 halaman A5 = 33.250

Kualitas jilid, dll seperti penerbit pada umumnya. Kertas bookpaper 57 gram, jilid lem panas.  Cover : soft cover bahan art carton 260 gms, binding, laminating glossy. Wrapping plastik.

Nama Penerbit yang bisa dihubungi di grup kelas belajar menulis ada 4 penerbit untuk bisa menerbitkan buku antara lain:

1.      Kamila Press, Cak Inin

2.      YPTD, Pak Haji Thamrin Dahlan

3.      Penerbit Gemala (rekanan Pak Brian),

4.      Oase Pustaka (rekanan Bu Kanjeng)

 

 

Tidak ada batas waktu penyusunan membuat naskah buku dari hasil resume. Sebenarnya simpel. 20 resume digabung jadi satu dan dirapikan. Ditambahkan kelengkapan naskah. Baca ulang lagi dan edit. Selesai.

Untuk isi buku selain kumpulan resume boleh ditambah dari sumber lain tetapi msih tentang cara menulis, tentu boleh sekali. Justru itu yang diharapkan. Tapi kalau ada mengambil dari sumber lain, jangan lupa buat daftar pustakanya.

Antologi puisi bisa diterbitkan, tentu saja bisa kalau untuk syarat pelatihan, harus ditulis 1 orang yaitu bapak sendiri.

Langkah awal untuk menjadi penulis buku adalah dengan ikut komunitas menulis seperti pelatihan belajar menulis ini. Lalu rajin menulis di blog. Kumpulan tulisan di blog bisa dibukukan. Ini adalah konsep yang diterapkan Om Jay. Maka itulah gunanya blog. Menampung tulisan-tulisan kita. Kalau sudah banyak, kita tinggal pilih-pilih tulisan mana yang mau dibukukan

Kiat menulis pemula adalah apa saja bisa ditulis. Jangan ragu pada tulisan kita. Karena tulisan yang kita anggap biasa, bisa saja dianggap luar biasa bagi orang lain. Tidak perlu memikirkan bahwa menulis itu harus begini, harus begitu. Mulai saja dulu.

Pada dasarnya Pak Brian tidak punya hobi menulis. Namun sejak ngeblog, hobi menulis menjadi muncul. Ia mempelajari tentang menulis secara otodidak lewat internet atau buku. Maka sebenarnya masih perlu banyak belajar tentang menulis. Untuk di grup 16 ini ada Pak Opin dan Pak Rizky.

Rencana ke depan,  blog Pak Brian  www.praszetyawan.com  akan dibuat jadi 5 buku. Lalu mengajak siswa kelas saya menerbitkan buku antologi. Saya ada mimpi untuk membentuk komunitas guru penulis Jakarta.

kesimpulan perkuliahan malam ini adalah sekarang ini menerbitkan buku semakin mudah. Tulisan apapun bisa diterbitkan. Ditambah lagi bapak/ibu sudah bergabung dengan grup ini. Jalan yang harus dilewati untuk menerbitkan buku semakin jelas dan terbuka. Maka mari tuntaskan sampai buku terbit. Jangan berhenti di satu buku. Mudah-mudahan berlanjut menerbitkan buku kedua, ketiga, dan seterusnya

Luar biasa sekali materi malam ini. Antusias semua peserta sangat tinggi hingga luber dan banjir pertanyaan sampai mencapai 23 soal yang antri. Baru 14 yang terjawab dan sisanya akan Pak Brian jawab esok hari melalui postingan blog. Sangat beruntung menimba ilmu di kelas belajar menulis Omjay.Semoga buku solo kedua saya, yang lolos seleksi penerbit mayor PT Andi, akan segera terbit. Aminn.

Untuk semua peserta tetap semangat membuat resume sampai bukunya terbit juga. Buku antologi adalah salah satu lecutan semangat untuk menambah motivasi menulis. Ayo kita sukses bersama dan buku kita laris manis seperti moderator kelas menulis. Saya izin pamit, mohon maaf apabila ada kurang tata atau bahasa.


Salam Blogger Inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

#Day20AISEIWritingChallange



Minggu, 25 Oktober 2020

SERTIFIKAT PENULIS

 



Alhamdulillah, puji syukur yang tak terhingga akhirnya buku saya bisa terbit. Banyak kisah yang saya alami saat harus membukukan naskah resume kelas belajar menulis.  Kisah kegagalan saya yang mengulang 4 gelombang, dari gelombang 8 sampai sukses di gelombang 12. 



Ternyata kuncinya hanya satu yaitu FOKUS. Benar sekali kata Omjay, kunci Fokus adalah jalan memudahkan membuat naskah buku. Walaupun banyak kesibukan lain di sekolah, harus fokus membuat resume setiap Senin, Rabu, dan Jumat malam. Kalau Anda absen membuat resume, segeralah menebus kealfaan di esok hari. Jika Anda tidak memulainya, maka rasa malas akan semakin menghantui Anda. Hal itu sudah saya alami sejak di gelombang 8-11.  Karena tidak fokus, saya terus tertinggal materi.



Saat saya kembali mengumpulkan tenaga dan berhasil bangkit dari rasa malas, salah satu tipsnya adalah membangkitkan motivasi dalam diri untuk terus menulis. Saya jadikan Omjay dan Bunda Kanjeng sebagai sumber inspirator saat menulis.  Beliau sudah menginjak usia setengah abad namun masih produktif menulis. Masa semangatnya kalah sama yang lebih tua. Saya langsung membenahi diri dan makin semangat dalam menulis. 



Rasa bangga dan bahagia saat tulisanku akhirnya berubah jadi sebuah buku. Banyak teman yang termotivasi dan ikut aktif menulis di grup belajar menulis. Bahkan ada beberapa teman yang merekomendasikan buku saya sebagai bahan referensi pembuatan resume jadi buku, sampai buku bisa diterbitkan. Sudah ada 52 eksemplar buku yang tersebar ke berbagai kota seperti Lebak, Depok, Tanggerang, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali sampai ke Nusa Tenggara Timur. Sekarang open PO lagi cetak 10 naskah tambahan yang ketiga, karena banyaknya permintaan dari teman-teman yang lain. Buku saya dicetak di Penerbit Gemala dibantu Pak Brian, jika berminat hubungi Pak Brian. 



Terimakasih Omjay telah diizinkan gabung di grup belajar menulis. Selain bekal ilmu yang di dapat, nambah teman baru, saudara, dan keluarga baru. Semoga kebaikan Omjay menjadi amal jariyah Omjay  kelak dan semoga buku saya bisa bermanfaat untuk orang lain. Aminn..


#Day18AISEIWritingChallange

Sabtu, 24 Oktober 2020

Parenting 4.0

 


Pagi ini, Sabtu, 24 Oktober 2020 tepat pukul 10.00 WIB adalah hari bersejarah dalam hidup saya. Hari ini adalah pengumuman lolos tidaknya penulis yang tergabung dalam program Ekoji September Ceria. Program menulis di bawah naungan Prof. Eko ini diikuti 48 peserta dari berbagai daerah. Hanya 17 naskah yang berhasil rampung dan diajukan ke Penerbit Mayor, PT Andi Offset. 


Dengan berdebaran hati, menunggu pengumuman ini sampai tak nyenyak tidur. Semalaman mata terjaga dan akhirnya begadang juga. Sempat menangis kepada bu Lilis karena merasa pesimis naskahnya ditolak. Namun bu Lilis selalu memberi semangat supaya tetap optimis dan jangan berpikir yang negatif. 


Tibalah saatnya, Bu Dwinita mengumumkan hasil review dari Penerbit Andi. Ada Prof.Eko dan Pak Joko yang menjadi saksi lahirnya penulis pemula yang dapat dihitung jari. Tak terasa air mata terurai di atas pipi saat melihat nama saya ada di urutan ke 6 dengan judul Parenting 4.0 dengan keterangan NASKAH DITERIMA TANPA REVISI. 


Syukur alhamdulillah, penantian ini akhirnya berbuah manis. Pak Yulius memberi ucapan lewat inbok zoom. Ada juga bu Ismi yang menelpon via WA untuk sekadar memberikan ucapan selamat. Ada haru campur biru mengiringi tangis bahagiaku. Serasa mimpi, inikah langkah awal yang akan membawa saya jadi Penulis Hebat yang dapat diperhitungkan di masa depan. Inilah kegigihan dan perjuanganku saat ikut kelas belajar menulis bersama Omjay.  Mimpi yang kini menjadi nyata  bisa bersanding dengan Prof.Eko saat menulis buku PARENTING 4.0.


Terimakasih yang tak terhingga pada Omjay yang telah mempertemukan saya dengan kelas September Ceria Prof.Ekoji. Terimakasih, Pak Yulius dan bu Lilis yang selalu menyemangati saya untuk terus menulis. Terakhir saya mengucapkan terimakasih banyak atas dukungan keluarga, teman, sahabat, yang selalu mensuport dan mendoakan saya untuk terus berkarya dalam dunia pena. 


#Day18AISEIWritingChallange





Jumat, 23 Oktober 2020

TEKNIK MENULIS ARTIKEL H.ENCON RAHMAN

 


RESUME KE 9

NARASUMBER: H. ENCON RAHMAN

TEMA: TEKNIK  TULISAN DAPAT DIMUAT DI KORAN DAN MAJALAH


Malam ini adalah resume ke 9 dari kelas belajar menulis via Whatsapp grup gelombang 16. Seperti biasa tepat pukul 19.00 WIB Omjay membuka kelas dan mempersilahkan moderator untuk memimpin jalannya diskusi. Moderator yang bertugas adalah ibu Fatimah dari Aceh.  Bu Fatimah adalah teman sekelas  saya saat saya masih jadi peserta di gelombang ke 8. Bu Fatimah, Bu Nora, Pak Bambang(Mr.Bams) adalah orang-orang sukses dari alumni gelombang 8. Berbeda halnya dengan saya yang harus mengulang kelas karena tertinggal banyak resume. Hehehehe. Tapi itulah hal yang menjadi kenangan manis. Mungkin, karenaharus mengulang kelas makanya semangat saya makin berapi-api sampai sekarang dan akhirnya buku saya pun bisa terbit dan banyak diburu teman-teman. (ngarep.com)   

 

Kronologis tertarik menulis 500 artikel lebih, menjadi JUARA 1  TINGKAT NASIONAL GURU BERPRESTASI, tahun 2017 guru penerima penghargaan Internasional di Thailand. Awalnya suka membaca koran dan mudah mengingatnya. Saat SMP suka menulis di majalah dinding. Perkembangan Teknik menulis terus meningkat saat masuk sekolah pendidikan guru (SPG)  tahun 1991 kini diganti pendidikan SMA/SMK. Mulai berkembang teknik menulis saat menulis koran dan majalah. Terus menulis majalah dinding, sajak, cerpen, dan mulai ada apresiasi dari teman.

 

Awalnya Pa Haji Encon ragu saat itu tapi berkat dorongan Pa Haji Entis yang terus memberikan saran untuk mengirim artikel ke tabloid mitra desa Bandung,  maka mulai memberanikan diri untuk mulai mengirimkan hal kecil berisi humor dan kartun.  Setelah mengirimkan kartun, jumlah kartun sampai  150 kartun.  Mulai dimuat dan memiliki honor dan dikirim via wesel. Dari hal kecil mencoba mengirimkan sajak dan cerpen masih melalui tabloid mitra desa dan dimuat pula sampai dibilang wartawan. Ada kebanggan tersendiri saat mendapat honor. Ada kesenangan tersendiri saat menyenangi dunia tulis menulis.

 

Mulai merambah dan mengirim tulisan di harian pikiran rakyat berupa cerpen, sajak, feature, dan atas izin Allah ternyata dimuat. Mulailah menulis dari hal-hal yang ringan saja atau mulai dari koran lokal dulu. Meskipun tidak dibayar, yang penting tulisan kita bisa dimuat dulu. Setelah dikenal orang-orang, maka boleh melanjutkan ke koran tingkat nasional. Mengapa? Karena kalau kita mulai ke koran yang besar, saat tulisan tidak dimuat maka kita akan patah semangat. Ini akan mengecilkan semangat kita saat menulis.

 

Kuliah di Unpas jurusan Bahasa Indonesia di Bandung agar lebih mantap dan memiliki gelar sarjana pendidikan. Unpas 900rb setahun sedangkan IKIP(UPI) 600rb satu tahun. Honor tulisan yang dimuat di koran dan surat kabar bisa menutupi biaya kuliah saat di Unpas. Perkembangan menulis di Bandung bergabung di komunitas balai jurnalistik ICMI  (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) di Bandung. 

Ketika kita memiliki hobbi menulis, gabunglah di komunitas menulis. Maka motivasi semangat menulis kita akan tinggi dan kita akan semangat berkarya dan produktif menulis. 

Kembali mengirimkan cerita anak/ forcil/ tabloid kecil di harian umum pikiran rakyat dan mendapat honor tulisan UMR 100rb  selama satu minggu. Saat itu  harga emas masih  25rb. Jadi dapat emas 4 gram dengan nominal 100rb seminggu. Untuk bisa menghasilkan finansial, mulailah dari menulis di koran dan surat kabar. Dahulu surat kabar harian pikiran rakyat honorarium  350rb, di  harian umum bandung pos 150rb. Setiap minggunya dikumpul-kumpul bisa melebihi UMR.

Untuk terus berkarya maka kita harus mencari sumber motivasi, inspirasi, agar terus aktif  produktif menulis. Kita juga harus tahan banting ketika tulisan belum dimuat dan kita jangan  patah arang. Kita harus mengetahui beberapa hal ketika tulisan kita tidak dimuat klarena beberapa alasan. Misalnya mungkin judul tidak sesuai redaksi, tema yang kita usung tidak sesuai harapan pembaca atau ide kita telah di dahului penulis lain. Kita harus mencari tema yang tranding topic dan hangat dibicarakan publik. Jangan dulu kirim tulisan ke koran tingkat nasional. Kirimlah ke koran lokal dulu. Konsistenlah dalam mengirim tulisan dan cobalah terus kirim meskipun dimuat atau tidak dimuat. Seringkali penulis pemula hanya mengirimkan satu tulisan dan menunggu hasil dimuat di koran. Fokuslah dan tulislah terus sampai tulisan kita dilirik oleh redaksi.

 

Buatlah kliping koran dari momen-momen spesial yang ditulis oleh orang lain. Misalnya tema aktual seperti tanggal 05 Oktober hari ABRI dengan berbagai asumsi redaksi lain dan buatlah tulisan yang baru hasil darikliping koran tersebut. Amatilah apa dan seperti apa tulisan di koran. Hal itu akan mendapat pengetahuan baru dab tips untuk bagaimana tulisan kita nanti bisa dimuat di koran. Saat PNS memuat di koran, bisa  memuat angka kridit 3 dan kumpulan artikel bisa dimuat dijadikan buku dan menambah profesialisme seorang guru.Haji Encon menutup sesi materi dengan mengirimkan tautan bimtek menulis artikel di koran sebagai berikut.

 

BIMTEK CARA MENULIS ARTIKEL POPULER UNTUK KORAN DAN MAJALAH

Kembali dibuka bimtek gelombang 4 cara menulis artikel populer dibidang pendidikan agar bisa dimuat di koran dan majalah.

 

Apabila artikel sahabat dimuat di media massa tingkat nasional angka kreditnya 2. Sedangkan jika dimuat di media massa tingkat provinsi angka kreditnya 1,5. (Sumber buku 4 kemendikbud)

 

Bagi sahabat yang ingin belajar menulis artikel populer agar bisa dimuat di majalah dan koran  silakan hubungi narahubung ibu Popon Rumyati. WA 082214738280

 

Kontribusi

Rp 35.000 (tiga puluh lima ribu rupiah)

Norek BRI Popon Rumyati

4308-0100-0192-530

 

Bimtek

1 November 2020.

Pukul 20:00-21:00 WIb

Via WAG

Peserta terbatas

 

Fasilitas

1. Materi berupa slide cara menulis artikel populer sebanyak 20 bab

2. Konsultasi

3. Naskah artikel akan dikoreksi mentor sebelum dikirim ke koran dan majalah mencakup :

cara menulis judul artikel agar bisa dimuat di majalah dan koran

cara menulis intro

cara menulis pembahasan dan kesimpulan artikel

4. Alamat lengkap majalah dan koran nasional dan lokal

 

Pendaftaran dan kontribusi akan ditutup tanggal 30 Oktober 2020

 

Mantap sekali materi malam ini. Saya bisa menangkap beberapa poin penting yaitu:

1.       Teruslah menulis, jangan patah semangat saat tulisan tidak dimuat

2.       Intropeksi diri dengan terus mengembangkan tulisan yang kira-kira diperlukan dalam surat kabar

3.       Pelajari tipe-tipe surat kabar, buatlah kliping koran hari-hari tertentu

4.       Cobalah terus Kirim tulisan ke berbagai surat kabar,

5.       jangan menunggu hasil satu tulisan hingga  dimuat, tapi kirimlah terus  sampai tulisan kita akhirnya dimuat dalam surat kabar

6.       Bergabunglah dalam komunitas menulis agar kita produktif menulis

7.       Kirimkan tulisan ke koran lokal dulu

8.       Mulailah menulis dari hal-hal ringan

9.       Teruslah berkarya untuk menggapai masa depan yang lebih cerah

10.   Menulislah terus hingga  kau dapat mengukir sejarah.




Salam blogger Inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...