Jumat, 05 Februari 2021

Spirit for Life

Hiduplah dengan tenang,meski tidak akan pernah terjadi,namun tenang kan lah hati dan dirimu dengan caramu sendiri karena hanya dirimu yang lebih tau tentang apa yang harus kamu lakukan ketika hatimu dan logika mu berperangan,namun jika kita terus berpikir apa yang harus kita takutkan dalam hidup?jangan takut karena dalam setiap detik pun kita memiliki takdir yang sudah di tentukan oleh tuhan terus lah belajar dan berjalan untuk mendapatkan apa yang kita cita citakan tuhan memberikan kita jalan untuk terus belajar. 

Jangan terlalu percaya jika tidak ingin terlalu kecewa. Jangan menyakiti jika tidak ingin di sakiti. Jangan menghakimi jika tidak ingin diperangi. Jangan lupa beri kepastian jika tidak ingin di tinggalkan. Dalam hidup tidak ada yang sulit hanya saja bersyukur kita yang kurang,
 
Bersyukurlah agar dapat mempermudah kesulitan. Ingat ketika kita menyulitkan hati untuk bersyukur,takdirpun menyulitkan kita untuk mendapatkan ketenangan. Meski hidup tidak akan mendapatkan ketenangan dan selalu mendapatkan kegelisahan cobalah libatkan tuhan dalam setiap kegelisahannnya.

Lebak, 25 Januari 2021
Ayu Trisna Rengganis
Kelas XI SMK Mathla'ul Hidayah Cipanas

Kamis, 04 Februari 2021

MENULIS ITU MUDAH

 

Sumber: www.wijayalabs.com

Sore itu, Selasa tepatnya tanggal 05 Januari 2021,  untuk pertama kalinya saya diundang sebagai narasumber di komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal). Komunitas ini mengadakan program #Selasa Berbagi.

Pertemuan kali ini saya ditemani Pak Sucipto Ardy yang bertugas sebagai moderatornya. Untuk sore ini, saya minta grup untuk tidak dikunci. Mengapa saya lakukan hal ini? Saya ingin dari awal hingga akhir ada timbal balik dengan semua peserta.

Sumber: Lagerunal.blogspot.com
 

Saya tidak ingin, kelas menjadi sepi. Saya tidak mau, narsum terus yang fokus ke materi dan tidak memberikan kesempatan peserta untuk bertanya. Akhirnya saya mulai kelas itu dengan 3 pertanyaan penting.

1. Mengapa saya mengambil tema, menulis itu mudah?

Ada 10 orang yang sudah membantu untuk menjawab.

1. Supaya tidak takut untuk menulis (Bu Uswatun)

2. Agar awet muda (Pak Indrakeren)

3. Supaya PD dengan tulisan sendiri(Bu Suyati)

4. Biar lebih keren (Nufristi)

5. Supaya orang tertarik untuk menulis(Kholisoh)

6. Agar menulis bukan menjadi momo...(Pak Sucipto)

7.Biar gak alergi nulis (M.Bajuri)

8. biar semangat nulis (Sri Wigati)

9. Karena setiap orang  memang bisa menulis (Bu  Rita)

10. Dengan menulis, mngukir sejarah, mengabadikan jejak(Rina)

 

2. Adakah hal yang disukai atau dikuasai?

Ada 11 peserta yang menjawab.

1. Menulis cerita (M.Bajuri)

2. Memasak kue (Ghurrotus Tsaniyah)

3. Menanam dan merawat bunga (Cici Jang)

4. Sejarah (Pak Sucipto)

5. Menyukai alam, jalan-jalan (Suyati)

6. Bincang-bincang (Kholisoh)

7. Momong Anak(Pak Indrakeren)

8. Momong Anak Sambil Rawat Bunga (Cici Jang)

9. Jalan-jalan dan jajan(Sri Wigati)

10. Saya paling suka dengan siswa yang sering curhat jadi aku tempat curhatnya, merawat bunga kadang suka ngomong sendiri sama bunga( Bu Ai Setiawati)

11. Suka jajan jajanan anak sekolahan misalnya cilok (Dwi Yulianti)

Nah, begitu banyak hal yang kita sukai dan hal yang kita kuasai. Kenapa tidak kita tuliskan? Mengapa masih berkata menulis itu sulit?

Menulis itu mudah, yang sulit itu adalah memulai tulisan. Masalah salah satu peserta yaitu Bu Ai adalah suka tidak PD dengan tulisan sendiri. Betul. Tapi orang gagal mencari alasan, orang sukses mencari jalan keluar.Setelah sekarang tergabung digrup ini. Kuatkan niat dalam hati untuk selalu menulis

Jadi, yang ingin saya sampaikan adalah tulislah apa yang Anda sukai dan Anda kuasai. Mulailah dari hal kecil itu secara terus menerus.

Jangan takut mencoba dan jangan takut salah. Tidak ada hal yang instan. Semua butuh proses. Jadi, tanamkan mindset di benak kita, tidak ada hal yang sulit selama kita mau belajar. PASTI BISA!

Untuk para pemula, 3 alinea pembuka, isi, dan penutup akan manjur dan sukses jika dilakukan setiap hari.

Saat kita hendak menulis, tulislah dulu semua ide yang berserak dalam benak kita. Jangan dulu mengedit atau menyunting tulisan karena itu akan menghilangkan ide dan yang akan ditulis akan lupa.

Menulis itu butuh keterampilan. Keterampilan akan terasah jika kita melakukannya setiap hari. Jangan menunggu waktu luang, tapi luangkanlah waktu untuk menulis.

3. Saya memberikan sebuah foto dan meminta peserta menjawab gambar apakah itu?

Sumber: www.google.com

Jawaban peserta:

1. Bunga melati (M. Bajuri)

2. jenis-jenis bunga melati dan manfaatnya (Ai Setiawati)

3. Melati putih yang indah dan mewangi(Suyati)

4. Bunga melati berwarna putih bersih. Memiliki wangi yang khas. Dapat meningkatkan nilai jual dengan diekspor serta dimanfaatkan untuk bahan penyedap (Dwi Yulianti)

Begitu banyak hal yang bisa kita lihat dari sebuah gambar bunga melati. Misalnya bentuknya, baunya, jenisnya, manfaat, bahkan nilai jualnya yang tentunya bisa beragam. Kalau yang nikahan, pasti bunga melati laris deh.

Saya lalu meminta peserta untuk menulis tantangan tema bunga melati dengan menggunakan 3 alinea berupa alinea pembuka, isi, dan penutup. Hasilnya sebagai berikut.

1. Bu Ai Setiawati

Melati merupakan tanaman yang menghasilkan bunga dengan bau harum. Di tempat saya, tanaman ini cukup mudah ditemui. Saya menanamnya untuk menghiasi halaman rumah supaya cantik.

Jenis yang sering ditemui adalah bunga melati putih.  Bunga ini biasanya dikonsumsi dalam bentuk olahan teh.

Terlepas dari itu, bunga melati juga dimanfaatkan sejak lama untuk kesehatan dan kecantikan. Beragam khasiatnya menawarkan banyak manfaat untuk perawatan kecantikan alami, seperti kulit dan rambut.

 

2. Pak Indrakeren

Melati

Terlihat indah sekali, menarik menawan hati, terlihat segar di pagi hari. Hai Kamu yang cantik, ingin sekaliku menyapa. Ingin sekali bercengkrama, banyak tanya ingin kusampaikan. Hei Kau yang selalu menarik di pagi hari, terkena kilauan sinar mentari, menolehlah sedikit untuk melihat sang pemerhati.

Hati gundah bersedih, bahwa si cantik tidak hadir di pagi ini. Entah kemana ia pergi sampai-sampai harumnya tidak tercium lagi. Mungkin si cantik sedang bersolek diri, memberikan kejutan bagi mentari, Namun itu baru sebuah opini belum menjadi fakta yang menyenangkan hati.

Tersiar kabar di telinga ini, bahwa si cantik tidak ada lagi. Entah siapa yang menyiarkan kabar tidak bermutu seperti ini. Hati semakin gundah sekali, si Cantik benar-benar menghilang sudah beberapa hari. Ditambah kabar yang tidak mengenakkan hati. Membuat Aku mempercayai!! Hei Cantik. Hei Melati. Semogaku bisa bisa lebih berani, jika bertemu denganmu lagi (Indrakeren).

 

3. Sri Yamini

Dalam suatu pernikahan biasa ruangan bau bunga melati. Begitu juga sepasang pengantin memakai kalung dari bunga melati.

Untuk yang masih jomblo. Terutama gadis-gadis suka mencuri bunga melati. Pernah kualami kata orang tua dulu. Supaya cepat dapat jodoh.

Harus mencuri bunga melati yang dipakai oleh suaminya. Sedangkan yang jomblo laki-laki. Mencuri kalung melati yang dipakai istrinya.

Ternyata mitos tentang bunga melati. Sampai saat ini masih dipercaya. Selain bunga melati sangat wangi baunya. Bunga melati melambangkan cinta suci yang abdi. Supaya rumah tangganya samawa, Aamiin...


4. Dwi Yulianti

Seputih Melati

Warnanya putih bersih, harum semerbak wanginya. Kuntum bunga yang berkelompok membuat semakin indah dipandang mata. Tak salah melati dijadikan Puspa bangsa.

Melati dapat sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam suka dan duka melati selalu menemani. Mulai dari pernikahan hingga tempat pemakaman.

Maaf ibu belum bisa buat penutup.

 

5. Pak D Susanto

*Bau Melati*

Melati itu bunga yang baunya menakutkan. Setiap kali aku berjalan di malam gelap dan mencium bau melati, pasti hatiku berdebar. Aku merasa ada seseorang yang tidak kasat mata mengawasi.

Seperti malam ini. Aku terpaksa berjalan kaki ke rumah *Neng Aam*. Seperti biasa, sebagai pemuda saya ikut bersama anggota Karang Taruna membantu rekan yang hajatan. Neng Aam, sahabat, dan tetanggaku akan menikah. Kami bergotong royong merias panggung dan pelaminan. Berbagai bentuk hiasan janur dipasang. Tidak lupa bunga-bunga segar dan buah-buahan. Bunga melati perlambang kesucian tidak ketinggalan. Baunya harum, kata teman-teman perempuan.

Tanpa kuketahui, Yusni mengambil segenggam. Ia memasukkan ke kantong baju batikku yang berlengan panjang. Ya, aku pemuda lajang yang berpenampilan dewasa. Suka berkemeja batik seperti *Pak Indra*. Guru SD yang dua tahun lagi pensiun.

"Manto tu, paling takut bau melati, loh!" kata *Yusni* tiba-tiba.

Aku terkejut. Andai ada cermin untuk berkaca,  barangkalai wajahku merah merona. Menahan malu.

"Ah, siapa bilang? Melati itu 'kan bunga suci," timpalku beralasan.

Padahal dalam hati mulai merayap rasa takut. Degup jatungku pun mulai tidak beraturan.

"Hmm.... Neng, kayaknya hari udah agak larut. Saya pulang dulu, yah!" kata saya kepada calon pengantin perempuan.

"O, iya. Makasih ya, Tok. Yus, kamu nggak nemenin Manto pulang, tuh?" goda Aam.

"Huh, bisa diculik nggak diantar pulang ntar. Hati-hati ya, Tok. Lewat bawah randu di ujung jalan suka ada bau yang aneh-aneh," kata Yusni setengah meledek dan menakuti.

"Huh. Aku lelaki, Yus. Enak, aja!" kataku memberanikan diri.

Aku pun melangkah pulang. Rumah-rumah para tetangga sudah banyak yang tutup pintunya. Kulhat jam di tangan.

"Pantas, sudah jam sebelas,"gumamku dalam hati.

Melewati rumah Pak Haji Cipto, langkah kupercepat. Tidak ada lagi rumah menuju pertigaan jalan. Apalagi sesudahnya ada pekarangan. Di sana berdiri tegak pohon kapuk randu tua seperti dikatakan Yusni tadi.

Benar saja, mendekati pohon randu, bau melati mulai tercium. Lama-lama semakin menyengat. Lampu jalan di depan rumah Haji Cipto sudah tidak mampu lagi menerangi jalan di pekarangan ini.

"Dug...dug...dug...," jantungku berirama cepat berdegub.

Hidungku kembang kepis. Dadaku naik turun. Pikiran pun membayangkan yang aneh-aneh. Bau bunga melati pun semakin tajam. Ingin rasanya berlari. Tetapi rasa malu sebagai lelaki yang dua tahun lagi kepengin berbini menahan keinginan itu. Apalagi jalan bebatuan pasti akan menimbulkan bunyi kemeratak. Jika didengar Yusni, bisa habis kejantananku di mata gadis tomboy itu.

"Ya, Allah. Kuatkan hamba. Jauhkan aku dari hantu," doaku lirih.

Bau melati semakin kuat ketika badanku tepat di bawah pohon kapuk randu tua itu. Badanku gemetar. Perasaan takut menjadi-jadi. Persetan dengan kejantanan. Aku harus lari hingga ke pertigaan jalan.

"Ada apa, Jang?" tanya Mang Ujang penjual siomay ketika kami berpapasan.

"Oh, Mang Ujang. Gak papa, Mang!" sambil menghentikan langkahku malu-malu kujawab pertanyaan Mang Ujang. Napasku yang masih ngos-ngosan kutahan.

Dua ratus meter lagi aku sampai rumah. Yang mengherankan, bau melati semain semerbak. Tetapi anehnya, perasaan takut mulai surut.

Sampai di rumah, aku berganti baju. Ketika baju batik itu kulepas, tiba-tiba berhamburan bunga melati dari kantong sebelah kanan.

Ingatanku ku pun kembali ke atas panggung.

"Kampret, ini pasti kelakuan, Yusni. Awas, ya!" kataku geram.

Sambil memakai kaos *Lagerunal*, aku nyengir kuda.

"Huh, ternyata hanya bau. Tidak ada hubungannya dengan hantu."

(Cerpen dadakan, Pak D)


Dari ketiga pertanyaan yang saya lontarkan intinya adalah setiap orang memiliki keterampilan menulis yang sebenarnya bisa didapatkan dengan terus berlatih membuat artikel sederhana, dengan menggunakan patokan 3 alinea yaitu alinea pembuka, isi, dan penutup.

Dengan berlatih menulis setiap hati, budaya menulis akan terpatri dan akan bermanfaat di kemudian hari.

Semoga sedikit dari saya, akan menambah semangat menulis di mana pun Anda berada. Tetap semangat dalam menulis, berbagi, dan bisa bermanfaat untuk orang lain.


Salam blogger inspiratif.

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

TRIK JITU MENAKLUKAN TANTANGAN MENULIS


Sumber: www.wijayalabs.com


Mengikuti tantangan menulis adalah kegiatan yang amat menyenangkan. Bagi seorang penulis yang memiliki berbagai kesibukan sebagai guru, seorang ibu, sekaligus seorang kepala sekolah, hal tersebut memang tidaklah mudah. Perlu waktu dan strategi khusus untuk menyelesaikan semua tantangan dengan waktu yang relatif singkat.

Ada 4 challenge menulis yang saya ikuti untuk mengupgrade keterampilan menulis saya. 

1. Challenge Lomba Blog PGRI 28 hari menulis jadi buku di YPTD. 

2. Challenge AISEI Writing Challenge tema kasih sayang. 

3. Challenge menulis resume belajar menulis PGRI

4. Challange edit alamat di Komunitas Aksara Bermakna (KAB). 

Ada 3 trik jitu saat saya gunakan saat menaklukan 6 tantangan challenge menulis yaitu sebagai berikut.

1. Niat, tekad, dan motivasi diri untuk bisa menyelesaikan challenge. Ada kebanggaan tersendiri saat kita bisa menyelesaikan challenge dengan baik. Beri reward pada diri sendiri bahwa kita bisa menaklukan semua tantangan yang menghadang.

2. Buat skala prioritas, challenge mana yang terlebih dahulu akan ditulis. Prioritaskan yang urgent dan mulailah menuliskannya satu per satu. 

3. Menulislah tanpa beban.  Jangan jadikan menulis sebuah beban yang akan terasa berat ketika kita berpikir, wah, saya tidak bisa, sibuk, banyak kerjaan, dan berbagai alasan lainnya termasuk melawan rasa malas ketika hendak menulis.

Malam ini saya akan mencoba menyelesaikan semua tantangan tersebut dalam satu malam. 

Challenge 1.  Mengikuti lomba blog PGRI

Sumber: www.wijayalabs.com

 

Segala hal yang kita alami sebenarnya bisa menjadi ide saat kita mau menulis. Dari beberapa challenge menulis yang saya ikuti, ternyata hal ini bisa mengantarkan saya mengikuti challenge lomba blog yang ketiga dengan judul Trik Jitu Menaklukkan Tantangan Menulis. Intinya, apa yang kita lihat, kita dengar, kita alami, bisa menjadi senjata ampuh untuk menulis ide-ide baru yang akan mengalir begitu kita telah menuliskannya. 

Challenge 2.  

AISEI Writing Challenge Tema Kasih Sayang.

Sumber: www.aisei.id

 

Saat mendengar tema kata kasih sayang, hal yang saya pikirkan adalah kasih sayang ibu kepada anaknya. Jadilah sedikit tulisan tentang ibu. 

Setiap orang pasti memiliki rasa kasih sayang kepada ibu. Ibu adalah sosok pahlawan yang berjasa dalam hidup saya. Ibu yang telah mengandung, melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membiayai kuliah saya sampai lulus S1 keguruan. Ibu yang selalu memberikan kasih sayang tanpa mengharapkan balasan. 


Hari ini, genap satu tahun ibu telah meninggalkan saya. Ibu telah tiada dan kini sudah di surga. Ibu mempunyai riwayat jantung dan diabetes. Sempat beberapa kali drop dan harus dilarikan ke RS Umum Adjidharmo Rangkasbitung. 


Sedih rasanya saat ibu koma dan butuh golongan darah B, saya tidak dapat membantu ibu. Saya saat itu sedang palang merah, kakak laki-laki saya telanjur minum obat sakit kepala, kakak perempuan saya beda golongan darah O. Untungnya ada tetangga dan kakak ipar saya yang darahnya cocok. Dokter dan suster dengan sigap melakukan transfusi darah. 


Segala cara telah dilakukan untuk kesembuhan ibu. Sayangnya tuhan punya rencana lain. Ibu akhirnya menghadap ilahi dan meninggalkan kami semua. 


Tak terasa waktu telah berlalu. Hari ini rencananya mau ada acara satu tahun ibu. Biasanya kami membuat kotak makanan lengkap dengan isinya, sekaligus kue dan minuman yang nantinya di doakan dan dibagikan lagi ke tetangga. Tradisi di kampung saya ini namanya "haol/ ider tahun." 


Meskipun ibu sudah tak ada di sini namun kasih sayang anak kepada ibu takkan pernah padam. Bagi saya,  ibu bagaikan sang surya, yang selalu menyinari dunia sehingga hidup saya bisa bermakna dan berbagi pada sesama. 


I Love You, MOM


#thepowerofkepepet

#pikir15menit

#nulis15menit

#kasihsayang

#Feb02AISEIWritingChallenge

 

Challenge 3

Menulis resume belajar menulis PGRI

Sumber: www.pelatihanbelajarmenulis.blogspot.com

 

Malam ini hujan turun membasahi bumi. Tak terasa hujan ini menemani saya saat menulis resume pertemuan ke 14. Narasumber hebat malam ini adalah  Bapak Agus Sampurno. Beliau adalah seorang trainer sekaligus motivator di bidang pendidikan yang telah sukses meraih berbagai ajang lomba blog dan telah meraih berbagai prestasi yang gemilang. 

Saat menulis resume, hal yang harus diperhatikan para peserta adalah menangkap inti sari materi yang disampaikan narasumber. Ada 13 poin penting tentang “Ide dalam Menulis.”

1. Ide menulis akan muncul 90% ketika kita mengembangkan materi dengan bahasa sendiri. 

2. Menulis dengan hati, mengedit dengan pikiran. Menulis dengan hati riang dan tanpa beban, pesan yang kita tulis akan sampai ke hati pembaca. Hal itu yang saya lakukan karena setiap tulisan saya ditulis dengan penuh cinta. Saya selalu membumbui setiap tulisan saya dengan pengalaman pribadi. Hal itu sangat ampuh dan sangat memompa semangat dalam diri untuk terus berbagi. 

3. Jangan menghakimi diri sendiri bahwa tulisan kita jelek, tidak bagus, dan tidak berharga. Karena apa yang kita tulis meskipun sederhana mungkin bagi sebagian orang itu bisa menjadi sesuatu yang sangat berharga dan menjadi hal yang luar biasa. Percayalah dengan kekuatan tulisan kita sendiri “the power of writing.”

4. Mengedit tulisan. Saat kita sedang menulis, hindari tahapan edit. Tulislah dahulu semua ide yang berserak. Setelah naskah jadi, barulah kita masuk tahapan edit tulisan untuk menghindari typo (salah ketik) dengan berpedoman pada kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). 

5. Sederhanakan pesan, buatlah tulisan yang menarik dan menyenangkan, sehingga menarik minat pembaca.

6. Menulis dengan baik berarti berpikir dengan baik. Rubah Mainset kita bahwa menulis itu mudah dan tidak sulit. Hal yang harus dilakukan adalah dengan menulis ulang artinya memikirkan ulang ide tulisan Anda (David Perell).

7. Jadikan tulisan awal Anda seperti air kotor yang akan semakin jernih apabila terus disaring dengan terus berlatih menulis setiap hari.

8. Pisahkan kegiatan mencari ide dan menulis. Carilah ide sebanyak-anyaknya. Saat ide sudah didapat,  coba tuliskan ide itu satu persatu. Seperti ide saya membuat tulisan tentang tantangan tulisan. 

9. Sebelum kita memposting tulisan, sebaiknya periksa dahulu. Edit dan sempurnakanlah artikel kita untuk menghindari kesalahan ejaaan, tanda baca, atau merusak makna. 

10. Terus berlatih membuat judul yang menarik.

11. Konsistenlah dalam menulis. Jangan menunggu waktu luang, melainkan luangkanlah waktu untuk menulis. 

12. Lakukan ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Untuk penulis pemula hal ini cukup ampuh untuk mendapatkan style passion gaya tulisan kita sendiri. Nothing new under the sun’s artinya di dunia ini sebenanya tidak ada yang sama sekali baru. 

13. Menjadi pribadi yang unik atau punya branding sendiri. Saya selalu membranding diri dengan sebutan guru inspiratif. Guru inspiratif adalah guru yang bisa menginspirasi orang lain. Semoga sedikit tulisan ini bisa bermanfaan untuk sesama. Khoirunnas anfa'uhum linnas artinya sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.


Challenge 4. Komunitas Aksara Bermakna (KAB). Tema “Menulis alamat dengan benar.”

 

Sumber: Dokumentasi Penulis

Sebelum saya menulis challenge malam ini, saya akan bercerita sejenak. Grup KAB ini dibuat oleh Usrotun Hasanah kelahiran Wonosobo yang biasa disapa Kak Us. Beliau asli Wonosobo dan membuat komunitas ini sejak tanggal 19 Agustus 2020, tetapi mulai aktivitas belajarnya tanggal 1 September 2020.


JADWAL BELAJAR KOMUNITAS AKSARA BERMAKNA

 Senin: Menulis Puisi Akrostik Tema Cinta

Selasa: Menulis Fiksi Mini

Rabu: Materi Kepenulisan/ Edit Naskah

Kamis: Puisi Patidusa Tema Cinta

Jumat:  Menulis Pentigraf

Sabtu: Menulis Estafet

Minggu: Hari bebas/iklan

(Jadwal bisa berubah sesuai permintaan peserta)


Slogan Komunitasn Aksara Bermakna (KAB) adalah "Satu hari satu karya.”


Melihat jadwal KAB malam ini hari Rabu adalah edit naskah, jadi tema yang dibahas adalah menulis alamat dengan benar.  Ada  5 hal penting saat kita menulis alamat surat, yaitu sebagai berikut.

1.  Penggunaan Kepada dan Yang Terhormat

Jadi, kalau menggunakan "Kepada", gunakan "Kepada" saja. Kalau mau menggunakan "Yth.", gunakan "Yth." saja

2. Penulisan Gelar dan Sapaan

Umumnya, surat resmi ditujukan kepada instansi. Apabila mencantumkan gelar akademis atau pangkat jabatan, tidak perlu lagi mencantumkan sapaan. Contoh:

Yth. Sunik Kartirahayu, S.Pd., M.M.Pd.

3. Penggunaan Huruf kapital

Huruf awal setiap unsur nama ditulis menggunakan huruf kapital. Ingat, ya! hanya huruf awal setiap unsur kata, bukan semua huruf ditulis kapital.

4. Penulisan Alamat

Ada dua tempat penulisan alamat, yaitu di luar amplop dan di dalam amplop. Untuk penulisan di luar amplop, tulislah alamat sejelas-jelasnya. Tidak perlu ada singkatan. Sementara, penulisan alamat di dalam amplop cukup tulis "di tempat". Hal ini karena alamat lengkap sudah tertulis di amplop surat, sehingga dalam tubuh surat tak perlu dicantumkan.

5. Tanda Baca

Alamat surat tidak perlu tanda titik. Alamat surat bukanlah kalimat. Tanda koma digunakan untuk memisahkan nama tempat dan wilayah yang ditulis secara berurutan.

Contoh:

Usrotun Hasanah

Jalan Jolontoro Gang Melati No. 16

Campursari, RT 04 RW 08, Kelurahan Jaraksari, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, 56314, Indonesia

Di Komunitas Aksara Bermakna yang digawangi oleh Kak Us ini telah melahirkan beberapa karya buku diantaranya adalah Karya bersama atau biasa disebut antologi. Berikut adalah judul bukunya yaitu 

1. Hujan Aksara di Langit September

2. Merajut Asa dalam Balutan Pena

3. Swastamita

4. Tarian Pena

5. The Victim of Love

6. Semai Sukma Ksatria (dalam proses)

Selain karya bersama atau buku antologi, ada juga beberapa Karya solo anggota KAB di antaranya sebagai berikut. 

1. Sebuah Pesan - Kak Heri Suryani

2. Candramawa - Kak Dian Rikza 

3. Langkah Kecil - Kak Aji Kharismawan

4. Lentera Hati - Kak Farida Margianti bersama murid-muridnya

5. Kak Welas Asih dalam proses edit.

Kak Us berharap, dengan berlatih membuat satu hari satu karya, semua peserta terbiasa menulis satu hari satu karya sekaligus bisa membukukan karya mereka baik buku solo maupun antologi. Selain itu, peserta juga dibekali ilmu mengedit naskah yang bisa membuat peserta secara tidak langsung menjadi seorang editor yang berbakat di masa depan. Senangnya menimba ilmu dan belajar bersama kak Us di Komunitas Aksara Bermakna (KAB). Ayo menulislah setiap hari dan  buktikan apa yang terjadi!

TEKNIK MEMBUAT RESUME JADI BUKU



Sumber: www.wijayalabs.com


Menjadi narasumber kelas belajar menulis PGRI adalah pengalaman yang sangat berharga dan tidak pernah terlupakan. Saat lulus menjadi salah satu alumni jebolan kelas belajar menulis Om Jay gelombang 12 dan berhasil menerbitkan buku solo perdana yang berjudul Mengukir Mimpi jadi Penulis Hebat, saya mengabdikan diri untuk ikut menjadi salah satu anggota Tim Om Jay yang bertugas sebagai moderator. 

Saat saya mendengar ayat “Qoyyidul ilma bil kitaabi artinya ikatlah ilmu dengan tulisan,” semangat menulis saya makin berapi-api.  Saya akhirnya berhasil mengabadikan pengalaman tersebut menjadi sebuah buku yang menarik dengan judul “Kunci Sukses Menjadi Moderator Online.” Buku ini adalah buku solo kedua saya yang saya terbitkan sejak bergabung di kelas menulis Om Jay. 

Saat saya menjadi peserta kelas menulis gelombang 8, saya masih bingung tentang bagaimana menulis resume yang baik. Dengan mengumpulkan kekuatan dan semangat yang baru, saya putuskan untuk kembali mengulang kelas di gelombang 12. Gelombang 12 inilah yang mengantarkan saya menjadi salah satu penulis pendatang baru, yang selalu berburu ilmu. 

Setiap guru pada dasarnya telah memiliki empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Untuk meningkatkan salah satu keterampilan menulis dapat dilakukan dengan menulis setiap hari. Upaya yang saya lakukan adalah dengan mengikuti kelas belajar menulis yang Om Jay yang diadakan sejak bulan Januari 2020. Sudah ada 17 gelombang saat ini, tapi tidak menutup kemungkinan kelas ini akan berlanjut ke gelombang selanjutnya. 

Tujuan dari kelas belajar menulis ini adalah setelah peserta berhasil mengikuti 20 pertemuan, diharapkan  setiap peserta bisa menerbitkan buku sendiri. Salah satu cara tercepat untuk menerbitkan buku yaitu dengan membukukan hasil resume. 

Resume menurut KBBI adalah rangkuman atau ringkasan. Saat menulis resume, peserta diminta untuk tidak mengcopy secara utuh tulisan para narasumber. Namun peserta diminta lebih mengembangkan materi dengan bahasa sendiri. 

Buku kumpulan resume ini kita persepsikan sebagai buku true story. Jadi yang diutamakan adalah cerita pengalaman mengikuti setiap pertemuan. Kalau cerita pengalaman kan berarti ada kesan-kesan, pendapat pribadi terhadap materi narasumber yang dihubungkan dengan pengalaman kita sendiri.

Ada satu bab khusus yang membahas awal suka menulis dan pandangan terhadap menulis. Contoh pandangan terhadap menulis sebelumnya mengira menulis sulit karena mentok tidak ada ide. Setelah ikut pelatihan tercerahkan bahwa jangan nunggu ide, tapi ciptakan ide (Budiman Hakim).

Jika kita menulis resume berarti ambil poin-poin yang penting saja. Resume di blog boleh panjang karena ada peserta yang menganggap hampir seluruh isi materi itu penting. Tapi ketika akan dijadikan naskah buku, harus dibuat lebih ringkas lagi dengan lebih memilih poin-poin penting.

Apa saja yang diringkas? 

1. Biodata narasumber  tidak usah ditulis panjang-panjang. Misalnya prestasinya banyak, ambil satu prestasi aja yang paling menonjol. 

2. Sesi tanya jawab diambil beberapa saja.

3. Daftar pustaka dibuat jika memang ada mengutip dari buku. Kalau isinya full hanya dari narasumber saja, daftar pustaka tidak usah ditulis. 


Saat masuk sesi materi, saya berbagi PPT  tentang 7  teknik membuat resume jadi buku yaitu sebagai berikut.

1. Mengumpulkan resume dalam file word. Hal ini dilakukan untuk memudahkan saat menyusun naskah.

2. Menentukan tema. Pilihlah naskah dengan mengelompokkan tema yang sejenis atau mirip agar memudahkan proses penjabaran setiap bab. 

3. Membuat TOC (TABLE OF CONTENT)/ Daftar isi. Daftar isi dibuat agar tulisan tidak keluar jalur dan tetap berada dalam rel yang sudah ditentukan. Dengan adanya TOC maka tulisan tidak akan liar dan tidak ke luar jalur pembahasan materi. Hal ini akan menjadi benang merah untuk mengikat setiap tulisan kita. 

Berikut adalah TOC Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat

  • KATA SAMBUTAN
  • KATA PENGANTAR
  • PRAKATA
  • DAFTAR ISI
  • BAB 1 (KELAS BELAJAR MENULIS)
  • BAB II (NARASUMBER-NARASUMBER HEBAT)
  • BAB III (MENERBITKAN BUKU BERSAMA PENERBIT MAYOR)
  • PROFIL PENULIS


4. Mulai mengembangkan TOC


BAB I KELAS BELAJAR MENULIS

1.1 MOTIVASI MENULIS

1.2 MENGAPA HARUS MENULIS?

1.3 SULITKAH MENULIS?

1.4 MENGATASI KESULITAN MENULIS


BAB II NARASUMBER-NARASUMBER HEBAT

2.1 WIJAYA KUSUMAH, M.Pd. 

2.2 HATI NURAHAYU, S.Pd.

2.3  Dra. SRI SUGIASTUTI, M.Pd. dan seterusnya sampai narasumber ke 20.

BAB III (MENERBITKAN BUKU BERSAMA PENERBIT MAYOR)

3.1 DUNIA PENERBITAN

3.2 PROSES MENERBITKAN BUKU

3.3 WRITING PRENEURSHIP

3.4 EKOSISTEM INDUSTRI BUKU

3.5 PROSES PENGIRIMAN NASKAH BUKU KE PENERBIT

3.6 GAYA SELINGKUNG

3.7 STRATEGI PEMASARAN BUKU


5. Review, revisi, dan edit naskah. Saat kita sedang menulis naskah, tulislah saja semua hal yang ada di benak kita. Tulis sampai ide itu habis. Jika semua yang kita curahkan sudah tertuliskan, barulah naskah kita baca kembali dan kita revisi apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ejaan maupun tanda baca dengan berpedoman pada kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). 

6. Lengkapi Sinopsis buku. Jika naskah buku sudah lengkap, buatlah sinopsis buku. Buatlah sinopsis buku yang menarik perhatian pembaca agar melirik buku kita.

7. Kirim ke Penerbit. Apabila naskah sudah lengkap berikut sinopsisnya, cobalah kirimkan ke penerbit baik itu penerbit mayor maupun penerbit indie. 


Semoga sedikit ilmu dari saya bisa bermanfaat untuk semua orang. Dengan berbagi maka hidup terasa lebih indah. Hanya memberi, tak harap kembali. Bagai sang surya menyinari dunia. Jadi, untuk para guru yang belum percaya diri dengan tulisan sendiri, cobalah bangun kepercayaan diri Anda. Jangan takut, jangan malu, dan jangan ragu. 

Menulislah agar hidupmu bermakna, menulislah agar hidupmu berwarna, menulislah hari ini agar kau dikenal esok hari. 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd. 

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

KISAH INSPIRATIF 28 HARI GURU NGEBLOG DI YPTD www.terbitkanbukugratis.id

Sumber: www.wijayalabs.com


Tanggal  baru, bulan baru, dan semangat baru untuk menulis setiap hari menjadi tantangan tersendiri. Begitu banyaknya hal yang sebenarnya bisa kita tuliskan lewat alat rekam ajaib yang disebut blog. Blog singkatan dari web log  artinya web yang menghubungkan tulisan kita lewat halaman web dan tersambung pada jaringan internet. 

Blog yang pertama kali saya pakai adalah blogger.com yang dipopulerkan oleh Pyra Labs yang diakuisisi akhir tahun 2003. Sejak saat itu perkembangan jenis blog menjadi beragam. Ada media blogspot, wordpress, kompasiana, dan jenis blog yang lainnya. 

Sejak mengenal Om Jay dan masuk di kelas belajar menulis gratis PGRI, saya menjadi produktif untuk bisa menulis setiap hari. Beberapa tulisan saya akhirnya ramai pengunjung dan akhirnya ada yang terpilih mendapat kejutan buku dari Penerbit Mayor PT Andi.

Kegiatan ngeblog ini semakin asyik saat ikut komunitas menulis seperti kelas belajar menulis yang dibentuk oleh Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. atau akrab disapa Om Jay. Satu sama lain saling berkunjung atau dikenal dengan sebutan blog walking (BW). Kegiatan menulis ini di bawah naungan PGRI dan mendapat sponsor dari Penerbit Mayor PT Andi.

Selain berfungsi sebagai alat rekam ajaib yang bisa mendokumentasikan seluruh tulisan kita, blog juga mempunyai fungsi yang beragam. Saya memulainya dengan menulis catatan luar biasa, kumpulan resume, pojok literasi mahidaku, dan menu yang lainnya yang terangkum dalam link blog https://aamnurhasanah12.blogspot.com    

Bisa dibilang, untuk seorang yang baru mengenal dunia blog, menulis hingga bisa konsisten setiap hari tentu banyak godaannya yaitu rasa malas. Musuh terbesar kita yang sebenarnya adalah diri kita sendiri. Kerap kali rasa mala situ datang menghampiri. Namun diri tetap berbagi untuk bisa menulis setiap hari. Rasa malas akan pergi, jika kita memaksakan membiasakan diri. Awalnya memang berat, namun jika kita sudah mulai terbiasa, satu hari tak menulis, terasa ada yang kurang. 

Bagaimana cara menjaga konsistensi tulisan kita?

1.  Harus banyak membaca. Budayakan membaca setiap hari karena membaca merupakan  santapan wajib bagi seorang penulis. Dengan membaca, kita akan kaya diksi dan tidak akan kehilangan kata-kata karena kata-kata yang kita baca akan tersimpan dalam Long Time Memory. Di dalam buku Om Jay, saya menemukan kalimat motivasi lapar membaca akan membuat Anda semakin gemuk menulis. Kalimat ini sungguh menampar kedua pipi saya agar terus membaca agar menambah multivitamin kita saat menulis.

2. Berkumpul dengan komunitas menulis untuk menjaga konsistensi menulis setiap hari. Dengan berkumpul denhan komunitas menulis, Anda akan punya kekuatan kebersamaan, kekuatan saling melengkapi satu sama lain melalui tulisan. Misalnya saja kasus Bu Eni dan Cak Inin yang menularkan virus untuk membuat puisi. Membuat saya dan Mayor Nani selalu berbalas puisi di blog. Wah kebersamaan ini sangat hangat sekali. Seperti punya keluarga baru di kelas menulis Omjay. Ada juga peserta dari gelombang 16 yaitu pak sudomo, S.Pt. yang selalu membuat tugas resume dengan gaya cerpen.  

3. Saat Blog Walking(BW), pastikan Anda melihat, membaca, serta memberikan buah tangan atau oleh-oleh. Hal ini yang kurang disadari oleh para penulis blogger pemula. Padahal, dengan memberikan komentar, itu juga akan meningkatkan konsistensi menulis kita, dan melatih keterampilan mengomentari tulisan orang lain. Misalkan dengan memberikan komentar yang positif dan memotivasi.  Saya suka memberikan komentar, joss(ikutan Omjay), mantul, mancap(mantap), tulisannya sangat padat dan berisi. Kadang di akhir tulisan saya menulis, salam literasi. Begitulah cara saya memotivasi teman-teman dikomentar blog. Dengan begitu Anda akan menjadi seorang penulis sekaligus seorang blogger.

Kesulitan saat menulis solusinya sebenarnya mudah. Konsistensilah dalam menulis setiap hari. Karena dengan menulis setiap hari akan mengasah keterampilan menulis Anda. Kesulitan terbesar adalah  melawan rasa malas diri sendiri. Karena tidak ada yang sulit jika Anda mau memulai. Tulislah apa yang Anda sukai dan kuasai. Jangan menunggu ide datang baru menulis. Tapi segeralah menulis, maka ide itu akan datang (Budiman Hakim).

Saya pernah merasakan bagaimana sulitnya melawan diri sendiri untuk mulai menulis. Bagaimana menunda tulisan saat masuk grup menulis di gelombang 8. Bagaimana sulitnya membuat resume yang baik karena kurangnya latihan menulis. Dengan ini saya menjadi tertantang untuk mengatasi semua kesulitan saya dalam menulis. Bagaimana blog saya menjadi ramai pengunjung sangat membuat rasa bangga dalam diri.

Dari konsistensi menulis dan semangat dari teman-teman grup menulis dari gelombang 8 sampai gelombang 17, semangat menulis saya dalam menulis buku antologi bersama Bunda Kanjeng,  menulis buku antologi kisah inspiratif,  dan grup menulis  gelombang 12 inilah yang telah  mengantarkan  saya berkolaborasi dengan Prof. Richardus Eko Indrajit, yang tembus  ke Penerbit Mayor seperti halnya yang dialami Cikgu Tere dari NTT dan Yulius Roma dari Tana Toraja.

Semua guru pada dasarnya bisa menulis. Hanya belum terbiasa untuk menulis di blog. Menulis itu sebenarnya tidak sulit. Yang sulit adalah memulai tulisan. Untuk itu, mari kita produktif dengan menulis setiap hari di blog. Siapa tahu tulisan kita yang sederhana bisa menjadi berharga bagi orang lain. Mau berbagi dan terus menebarkan virus literasi adalah kebahagiaan tersendiri. Khoirunnas anfa'uhum linnas artinya sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain. 

 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS



REVIEW BLOG LAGERUNAL

Tantangan Kamis Menulis hari ini memang cukup berat. Bagi saya yang masih tergolong newbie dalam dunia blog, saya masih bingung tentang bagian-bagian blog atau fitur dalam blog. 

Yang dapat saya tuliskan saat membuka link blog Lagerunal adalah identitas blog cukup jelas tertulis CAKRAWALA BLOGGER GURU NASIONAL disertai logo yang cukup menarik.  Tagline sepertinya tidak dibuat. Nama pembuat blog adalah Pak Brian. Tapi tidak ditulis di profilnya. 

Blog ini dibuat pada bulan November 2020 dan memiliki 8 pengikut. Mungkin masih ada yang belum mengerti menu ini. Padahal menu ini seperti instagram loh. Jadi kita mengikuti blog teman. Follow bahasa IG nya. 

Ada 5 menu ditampilan atau lebel yaitu kamis menulis, kelas kepenulisan, lagerunal, profil anggota, dan sabtu blogging. Total tayangan halaman 2.182 terlihat banyak sekali yang singgah dan melihat blog ini.  

Arsip blog terlihat bulan November 36 postingan, bulan Desember 21 Postingan, dan bulan Januari hanya satu postingan. Sekadar usul nih, kan grup ini banyak sekali hasil tulisannya. Ada bagusnya setiap tulisan peserta di posting juga ke blog ini supaya beranda blog Lagerunal jadi banyak pengunjung berhubung antusias peserta untuk menulis cukup tinggi. 

Tambahkan lagi menu selasa berbagi untuk melecutkan semangat teman-teman yang mau menulis materi dari narasumber yang hebat dan luar biasa bermanfaat ilmunya.


 

Sebaiknya blog sering di upgrade agar nampak hidup. Karena di bulan Januari postingan hanya satu saja. Seperti tidak terjamah dan tidak diurus. Hal itu berbeda sekali dengan keaktifan peserta yang berhasil mengikuti setiap challenge yang diberikan oleh admin. 

Terkait dari kekurangan, blog lagerunal dan komunitasnya sangat patut diapresiasi karena programnya sangat bagus dan narasumber yang didatangkan juga mempunyai profesionalitas di bidangnya masing-masing yang mampu melejitkan kemampuan menulis para guru yang tergabung dalam kelas. 

Selama menjadi anggota Lagerunal, saya memberikan 4 jempol atas antusiasme para peserta dalam mengikuti semua program yang dijalankan. Setelah ini harus ada evaluasi terkait beranda blog agar terlihat lebih hidup. 

Tak ada gading yang tak retak, kesempurnaan hanya milik Allah. 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd. 

#Challenge Kamis Menulis




 

Rabu, 03 Februari 2021

KASIH SAYANG

 

Sumber: Dokumentasi Penulis

Malam tadi hujan turun deras sekali. Saya terlempar dari zoom dan hanya menangkap sedikit pemaparan dari narasumber hebat David Moeljadi, Ph. D. 

Beliau membahas tentang bahasa ibu yang bisa dibagi berdasarkan pohon vaktor berdasarkan subjek, predikat, objek, bahkan keterangan. Seperti pelajaran matematika saja. 

Saat sedang asyik menyimak materi, sayangnya saya tidak bisa ikut full karena terlempar dari zoom.  Saya lalu mengecek grup AISEI dan benar saja ada sebuah tantangan baru di bulan Februari ini. 

Tiap peserta diminta membuat tulisan dengan tema kasih sayang dan hastag yang sudah ditentukan. Boleh menggunakan foto atau tidak, panitia membebaskannya. 

Setiap orang pasti memiliki rasa kasih sayang kepada ibu. Ibu adalah sosok pahlawan yang berjasa dalam hidup saya. 

Ibu yang telah mengandung, melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membiayai kuliah saya sampai lulus S1 keguruan. Ibu yang selalu memberikan kasih sayang tanpa mengharapkan balasan. 

Hari ini, genap satu tahun ibu telah meninggalkan saya. Ibu telah tiada dan kini sudah di surga. Ibu mempunyai riwayat jantung dan diabetes. Sempat beberapa kali drop dan harus dilarikan ke RS Umum Adjidharmo Rangkasbitung. 

Sedih rasanya saat ibu koma dan butuh golongan darah B, saya tidak dapat membantu ibu. Saya saat itu sedang palang merah, kakak laki-laki saya telanjur minum obat sakit kepala, kakak perempuan saya beda golongan darah O. Untungnya ada tetangga dan kakak ipar saya yang darahnya cocok. Dokter dan suster dengan sigap melakukan transfusi darah. 

Segala cara telah dilakukan untuk kesembuhan ibu. Sayangnya tuhan punya rencana lain. Ibu akhirnya menghadap ilahi dan meninggalkan kami semua. 

Tak terasa waktu telah berlalu. Hari ini rencananya mau ada acara satu tahun ibu. Biasanya kami membuat kotak makanan lengkap dengan isinya, sekaligus kue dan minuman yang nantinya di doakan dan dibagikan lagi ke tetangga. Tradisi di kampung saya ini namanya "haol/ ider tahun." 

Meskipun ibu sudah tak ada di sini namun kasih sayang anak kepada ibu takkan pernah padam. Bagiku ibu bagaikan sang surya, yang selalu menyinari dunia. 

I Love You, Mom..


#thepowerofkepepet
#pikir15menit
#nulis15menit
#kasihsayang
#FebAISEIWritingChallenge
 

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...