Malam ini, Rabu, 01 Juli 2020 adalah pertemuan ke 14 di kelas belajar menulis bersama Omjay. Walaupun sedang berada di klinik, karena badan sedang kurang sehat, saya sempatkan untuk menyimak materi yang seperti biasa dipandu oleh bu Fatimah. Sang moderator asal Aceh. Narasumber kita malam ini adalah Bapak Muhamad Firman Suwarya, M.Kom. Seorang guru TIK di SMP Negeri Unggulan di Indramayu. Topik materi malam ini berjudul Freewriting. Apa sih freewriting??? Yuks kita simak baik-baik.
DEFINISI
Freewriting adalah Teknik menulis cepat tanpa hambatan. Maksudnya adalah menulis dengan cepat ide-ide yang muncul. Jangan takut salah, takut keliru, takut jelek, takut gak bagus, apalagi sampai takut salah ketik. Pokoknya tulis dan tulis sampai ide itu hilang dan habis. Setelah tulisan jadi, lakukan cek dan ricek melalui proses editing.
LINGKARAN SETAN KEBUNTUAN
Pak Firman menantang semua peserta dengan menulis sehari 5 lembar dalam 30 hari. Jika peserta berani konsisten menulis 5 lembar dalam sehari, Pak Firman yakin semua peserta akan menjadi seorang penulis yang handal dan produktif.
Secara umum, menulis 5 halaman memang membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Butuh berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Adakalanya kita merasa jenuh hingga bosan sehingga tukisan kita terbengkalai. Atau saat kita menulis tiba-tiba ide itu hilang entah kemana dan bingung harus menulis apa lagi. Tiba-tiba mendadak mendapatkan ide yang baru. Lalu kita lanjut menulis lagi. Di tengah perjalanan ketemu ide baru lalu mulai lagi dari awal karena merasa ide yang baru lebih bagus dari ide pertama tadi. Terus dan terus dengan kondisi yang sama. Mandeg lagi dan tulisan tidak pernah kelar sama sekali. Inilah yang dinamakan "LINGKARAN SETAN KEBUNTUAN".
SUKA DUKA MENERBITKAN BUKU
Berawal dari sulitnya menemukan ide yang pas dan kira-kira bagus untuk dibaca. Sampai konsul dengan teman yang dianggap pakar dan hebat dalam menulis. Loh, kok hal ini sama sih dengan yang saya alami???Seru nih. Lanjutt. Ternyata kuncinya gampang.
1.Tulis ide yang muncul. Saat menulis jangan pikirkan kira-kira bagus gak ya? Gimana kalau jelek? Buang jauh-jauh pemikiran negatif. Fokuslah menulis dengan sebebas-bebasnya.
2. Buat outline(garis besar cerita)
Outline atau daftar isi yang kita buat supaya menjadi benang merah apa yang akan kita tulis nanti dan tidak ke luar dari rel jalan ceritanya.
3. Luangkan waktu 30-60 menit setiap harinya. Hal ini akan mengasah keterampilan menulis kita. Usahakan di waktu yang sama setiap harinya. Meskipun banyak tantangan dan rintangan, cobalah lalui hal tersebut. Insyaallah satu persatu rintangan tadi, bisa kita lalui dengan indah.
4. Buat Deadline. Hal ini supaya tulisan kita selesai pada waktu yang telah kita tentukan.
5. Terbitkan buku ke penerbit indie atau mayor. Memang banyak kelebihan kedua penerbit tadi. Kalau penerbit indie, proses menerbitkan buku bisa lebih mudah dan prosesnya lebih cepat selesai. Jumlah halaman minimal 50 lembar dan jumlah buku bisa disesuaikan dengan kebutuhan (dicetak dalam jumlah sedikit). Kalau penerbit mayor jumlah buku harus diatas 100 lembar dan dicetak dalam jumlah besar seperti PT Andi Offset.
Kiat Menjadi Penulis Handal
- Tentukan waktu menulis yang bisa terus menerus bisa dilakukan secara kontinu 30-60 menit sehari. Waktu sesuai sikon masing-masing.
- Tulis ide yang paling dikenal dan dikuasai lalu eksekusi
- Tulislah dengan hati, jika menulis dengan hati biasanya akan sampai ke hati pembaca.
KESIMPULAN
Tekadkan diri untuk bisa menjadi seorang penulis. Tanamkan dalam diri bahwa tidak ada yang tidak mungkin selagi kita mau mencoba dan berusaha untuk sungguh-sungguh menjadi seorang penulis. Langkah yang dilakukan dengan meluangkan waktu 30-60 menit secara kontinu dan fleksibel. JANGAN MEMANFAATKAN WAKTU LUANG TAPI KITA YANG HARUS BISA MELUANGKAN WAKTU. Segera eksekusi ide yang muncul pada waktu yang sudah ditetapkan. Jika kondisi tidak memungkinkan, buat outline secara garis besar. Lalu tulis kembali saat waku yang sudah ditentukan tadi. Eksekusi ide sampai benar-benar habis. Jika semua sudah ditulis, lanjutkan proses editing. Jika muncul ide baru, abaikan. Tetap fokus tulis dan tulislah sampai buku sudah jadi dan siap diterbitkan.
Menarik sekali materi malam ini. Dari Pak Firman saya belajar tentang bagaimana menulis cepat terhadap ide-ide yang muncul. Maka TULISLAH sebelum ide itu HILANG. Terimakasih atas ilmunya. Semoga kelak saya bisa menerbitkan buku seperti Omjay dan Pak Firman. Aminn