Jumat, 17 Juli 2020

PROSES KREATIF MENULIS

Resume 19
Senin, 13 Juli 2020
Narasumber: Drs. Jumanto, M.Pd


Senin, 13 Juli 2020 tepat pada pukul 19.00 WIB, Omjay seperti biasa membuka kuliah online via Whtasapp grup di gelombang 13 dan 14. Setelah mempersilahkan moderator Ibunda Kanjeng, Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd untuk memimpin jalannya diskusi, dengan sigap Bu Kanjeng mempersilahkan narasumber untuk memasuki kelas. Narasumber kita malam ini adalah Bapak Drs. Jumanto, M.Pd. Beliau adalah Ketua PGRI Rembang, Jawa Tengah. 

Pak Jumanto menyapa semua peserta dengan mengungkapkan rasa terimakasih dengan menggunakan voice note. Bangga rasanya, nama saya disebutkan dengan lengkap oleh salah satu narasumber hebat di kelas Omjay. Jadi terbayang suatu saat nanti nama saya ada di cover buku solo, pasti akan lebih membanggakan lagi. Hihihi, saya jadi senyum-senyum sendiri dalam hati. Daripada ngaco sana sini, mari kita lanjut ke materi. Berangkattt...


Materi malam ini dibuka dengan perjalanan hidup Pak Jumanto dalam proses kreatif menulis. Beliau mengawali rutininas menulis dari menulis puisi. Menulis itu mudah. Setiap ada ide maka tulislah. Selingan dari menulis puisi, Pak Jumanto juga menulis cerpen. Tahun 2004, ditantang Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, untuk menulis buku ajar. Satu bulan pertama bisa menyelesaikan satu buku ajar kelas VII SMP/ MTs. Lalu dalam waktu 2 minggu menulis buku ajar kelas VIII, IX dan buku ajar SMA.
Buku tersebut dinilaikan ke pusat perbukuan, selanjutnya masuk tahap edit berdasarkan catatan dari tim penerbit.
Pendapatan Beliau saat itu melebihi gaji PNS selama 30 tahun. Keren bukan????

Selain menjual naskah buku, Pak Jumanto juga mendapatkan penghasilan tambahan menjadi seorang editor. Setelah proses penilaian buku selesai dan buku sudah mendapatkan SK Penetapan, maka buku siap diterbitkan. Lalu datang lagi tantangan baru dari Direktur Penerbit SIC yang berkata bahwa Pak Jumanto sangat cocok jadi markerting.  Saat itu pemerintah meluncurkan istilah BSE. Buku-buku ajar yang ditulis oleh penulis indie maupun mayor, yang lulus penilaian dan dibeli oleh pemerintah, buku tersebut diberi HET(Harga Eceran Tertinggi).Pihak ketiga boleh mencetak buku tersebut degan harga yang telah ditentukan oleh Pemerintah. Dimasa buku BSE, Pak Jumanto memberanikan diri meminta izin mencetak buku BSE. 

Pengalaman dari menjadi seorang penulis, editor, marketing, dan manager adalah ke empat aktivitas yang Pak Jumanto lakukan saat ini. Beliau juga menjabat sebagai ketua Badan Penerbitan PGRI Jawa Tengah, yaitu PGRI Jateng Press yang siap menerbitkan buku Bapak dan Ibu peserta penulis pemula. 

Banyak orang yang telah merasakan bahwa menulis itu mudah dan mendapatkan kenikmatan. Kreatifitas menulis seseorang akan dipengaruhi oleh 3 motif dalam filsafat jawa yaitu cari jenang(pendapatan/royalti), cari jeneng(karir/prestasi) atau cari seneng(kesenangan). Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda. Motif Seneng adalah motif paling terakhir dan berada di tingkat yang tertinggi. Jika kita menulis  sesuatu dengan senang hati maka kekayaan dan karir akan mengikuti. 


Menurut Undang-undang no 3 tahun 2017, tentang perbukuan. Dijelaskan buku dibagi dalam 3 hal penting yaitu 

1. Bentuk buku meliputi buku cetak dan  buku elektronik

2. Jenis buku melputi buku pendidikan (buku teks pelajaran dan nonteks pelajaran), dam buku umum yaitu buku di luar buku pendidikan, buku pengayaan, referensi, dan panduan pendidikan.

3. Isi buku yaitu buku yang berisi ilmu pengetahuan, informasi, dan hiburan.

PERJENJANGAN BUKU NONTEKS PELAJARAN


Jenjang
A: Merah usia 0-3 tahun setara Kelompok bermain (Kober)
B: Jingga usia 3-6 tahun (TK/ RA)
C: Kuning usia 7-9 tahun (SD kelas 1-3)
D: Hijau usia 9-12 tahun (SD kelas 4-6)
E: Biru usia 12-14 tahun (SMP kelas VII-IX)
F: Nila usia 15-18 tahun (SMA/MA/SMK)
G: Ungu usia >18 tahun membaca kritis

KESIMPULAN
1. Teruslah menulis
2. Tulis ide-ide yang ada di sekeliling kita
3. Jagalah motivasi supaya semangat terus menulis
4. Tulis setiap Kompetensi Dasar(KD), menjadi satu buku pengayaan
5. Buat outline agar tulisan terarah dan konseptual
6. Saat menulis, hindari mengedit. Karena mengedit saat kita menulis bisa menghambat berkembangnya ide tulisan. 
7. Buku yang sudah ditulis, sesuaikan dengan bahasa calon pembaca. Lihat draft perjenjangan buku yang sudah saya tulis sebelumnya.
8. Pengembangan materi menjadi buku pengayaan
9.  Buang rasa malas saat menulis
10. Untuk menjadi penulis tidak ditentukan dari bakat melainkan niat. Niat dan kemauan untuk terus maju dengan menulis setiap hari, akan meningkatkan keterampilan kita dalam menulis. 


Panjang lebar materi kita malam ini. Terimakasih atas ilmunya Pak Jumanto. 
Sungguh sangat bangga ada di kelas ini bersama narasumber-narasumber hebat dan luar biasa sekali materinya. Semoga saya tetap konsisten dalam menulis sampai buku solo saya nanti bisa terbit. Ayo kita berjuang sama-sama. Semangat buat Bu Fina, bu Atik, bu Dewi, bu Mila, bu Katmie, bu Eni, bu Desi,  dan semua peserta hebat yang ada di kelas menulis Omjay yang tidak dapat saya sebutkan semuanya. Semangattt terus.  Terus menulis sampai buku kita terbit! Aminnn..

Salam blogger persahabatan. Salam Literasi!!!










 









Sabtu, 11 Juli 2020

STRATEGI PEMASARAN BUKU

Pertemuan ke 18
Hari/tanggal : Jumat, 10 Juli 2020
Narasumber : Agus Subardana, S.E., M.M. , CDS (Direktur Pemasaran PT Andi)
Email           : Agus. subardana@gmail.com
Blog             : Literasikangagus.blogspot.com
Topik materi : Digital Marketing


Semalam adalah kuliah online di kelas Omjay yang ke 18. Saya diminta Omjay untuk menjadi moderator untuk yang kedua kalinya. Karena Omjay sedang dalam perjalanan pulang, jadi Omjay meminta saya membantu memandu jalannya diskusi. Jujur, saya belum pernah menjadi moderator sebelumnya. Saya belum ahli seperti Ombams atau pun ibu Fatimah dari Aceh. Saya juga sebenarnya sedang ada pelatihan kursus microsoft office 365 yang sedang buming di Lebak dan pelatihan office ini  dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Namun, saya tidak ingin mengecewakan Omjay. Saya memberanikan diri untuk mencoba menjadi moderator. Maaf curhat dikit sejarah saya jadi moderator malam tadi. Jangan dibuli ya. Hehehe. 


Tepat pukul 19.00 WIB, Omjay memulai materi dengan mempersilahkan narasumber untuk masuk kelas. Oh iya jadi lupa. Narsumber kali ini sangat hebat. Beliau adalah Bapak Agus Subardana, S.E., M.M. CDS. Beliau adalah Direktur Pemasaran PT Andi. Sebuah penerbit mayor yang sudah makan garam  di dunia percetakan. Bermimpi sekali suatu saat nanti buku saya terbit di sini dan terpampang di rak Toko Buku Gramedia. Hihihi. 

Di awal materi, Pak Agus mengirimkan foto dampak penjualan buku di masa pandemi Covid 19.


Kemudian Pak Agus menjelaskan satu persatu melalui voice note. Mengapa demikian? Sekali lagi hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir copy paste dari tulisan di WA. Pak Agus menjelaskan bahwa ada 5 dampak penjualan buku selama virus Corona

1. Jaringan toko buku tutup selama kurang lebih 4 bulan
2. Orang takut datang ke toko buku atau mall
3. Penurunan omset toko buku 70-80%
4.Banyak penerbit memberhentikan distribusi ke toko buku
5. Beberapa penerbit gulung tikar(bangkrut).


Kita bisa melihat grafik pengunjung buku selama 6bulan terakhir. Dalam grafik tersebut terlihat bulan Januari dan Februari makin menurun darstis sampai nulan Mei. Awal Juni dan Juni saat menghadapi new normal, akhirnya toko buku dan penerbit mulai mendapat angin segar untuk beranjak naik karena memasuki awal ajaran baru 2020/2021.

Untuk menghadapi situasi di masa pandemi, tentunya Pak Agus sebagai direktur pemasaran harus mengasah otak dan mencari cara agar tetap eksis di dunia penerbitan. Salah satu strategi yang beliau terapkan adalah bagaimana membuat transformasi digital. 

Dampak dari pandemi ini telah mengubah diri menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaktif antar  individu yang minim sentuhan fisik (Low Touch). Keharusan mengecek kesehatan dengan thermogun, kebiasaan cuci tangan, memakai masker, adalah hal dan kebiasaan baru yang harus dilakukan oleh semua orang baik itu di tempat kerja, di pabrik, di sekolah maupun di rumah. Dalam melakukan transformasi digital, Pak Agus menerapkan metode digital marketing untuk menyambut era new normal.

Mengapa memakai Digital Marketing???
Kita simak dulu gambar berikut.








Alasan mengapa memilih Digital Marketing 
1.Cara efektif untuk membantu meningkatkan penjualan buku.
2.Tetap berhubungan dengan pelanggan buku di medsos
3. Pastikan buku mudah ditemukan di media online seperti Website yang terhubung dengan akun medsos lain dengan sekali klik
4.Pemasaran lewat komunitas seperi Komunita Menulis Omjay, atau Komunitas Guru Sejuta Ngeblog dan PGRI.
5.Harus bisa tampil sebagai yang pertama,yang terdepan, dan yang tercepat dalam memasarkan buku
6.Mengadakan promo khusus semacam diskon untuk meningkatkan konsumen
7.Bagaimana menjadikan Branding tanggap situasi, cepat dalam merespon permintaan pengiriman buku, jika ada komplen konsumen cepat dicari jalan solusinya
8.Supaya tetap eksis memakai mobile marketing, email marketing, personal marketing, continues marketing, dan terintegratif pada satu website sehingga memudahkam dalam mempromosikan brand yang mau dijual. 
9.Buat konten yang menarik perhatian pembaca. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat cover buku yang kreatif dan inovatif sehingga  menarik pembaca. Hal ini dilakukan karena kemasan buku rata-rata disegel dan tidak bisa dibuka. Dengan membuat cover buku yang bagus maka itu akan membuat karya kita dilirik pembaca. Bahkan nanti jadi buku best reseller. 
10.Visual marketing lewat akun medsos FB,  IG, WA, Youtube juga harus dilakukan agar menarik perhatian konsumen agar tegerak membeli buku yang kita promosikan.

Penerbit Andi tidak hanya menyediakan buku ajar sekolah. Ada juga buku yang lainnya. Perhatikan gambar berikut.


Dapat dilihat bahwa rangking pertama buku yang diburu konsumen ternyata jenis novel. Rangking kedua buku anak. Rangking 3 buku religi. Rangking 4 adalah buku sekolah atau buku ajar dan lainnya. Karena kita sebentar lagi masuk ajaran baru, tidah aneh permintaan buku ajar sangat laku keras. Hal ini berhubungan juga dengan dana BOS, yang sebagian alokasinya untuk pengadaan pengembangan perpustakaan yaitu dengan membeli buku. Biasanya buku ajar tersebut harus dibeli melalui toko online. PT Andi bekerjasama dengan toko online Blanja.com dan Bli-bli.com

Di penutup materi Pak Agus mengirimkan gambar.



KESIMPULAN
1.Tulislah apapun yang kita sukai.
2.Tulislah apa yang kita lihat, kita dengar dan kita alami. 
3.Jangan takut tidak dibaca dan tidak diterima penerbit.
4.Tulis, tulis, dan tulislah terus. Suatu saat nanti pasti berguna bagi banyak orang dan penerbit Andi siap membantu dalam memasarkan buku yang kita tulis.


Mantap sekali materi malam ini, tak terasa sudah berada di penghujung acara. Terimakasih Pak Agus atas ilmunya yang luar biasa. Terimakasih buat Omjay telah memberikan kesempatan menjadi moderator untuk yang kedua kalinya.  Terimakasih untuk semua peserta yang sangat antusias mengikuti kelas belajar bersama Omjay. Semoga suatu saat nanti, kita semua bisa menerbitkan buku di PT Andi Offset Yogyakarta. Aminn ya Allah.

Salam blogger persahabatan.
Salam Literasi!!!! 

Rabu, 08 Juli 2020

TRIK MENERBITKAN BUKU AJAR




Pertemuan ke 17

Hari/tanggal : Rabu, 8 Juli 2020

Pukul            : 19.00-21.00 WIB

Narasumber: Direktur PT Andi

Topik           : Proses Menerbitkan Buku Ajar

 

 

Kemarin malam  adalah pertemuan ke 17 di kelas belajar menulis bersama Omjay. Saya membuka chat di whatsapp grup TIM OMJAY, dan membaca pesan singkat. Siapa yang dapat membantu Omjay meneruskan materi? Saya lalu mengajukkan diri untuk membantu Omjay. Sebenarnya saat itu saya sedang mengikuti kelas baru yaitu microsoft office 365. Tapi saya menyempatkan diri untuk membantu Omjay di sela-sela kesibukan yang baru tersebut. 

 

Narasumber kemarin malam adalah Bapak Joko Irawan Mumpuni. Beliau adalah seorang  Direktur Penerbitan di PT Andi Yogyakarta. Awalnya saya hanya meneruskan materi ke gelombang 13. Karena narasumber ada di gelombang 14. Karena Omjay ada kesibukan lain untuk menyiapkan seminar besok pagi, saya diminta tolong untuk menjadi moderator. Sangat bangga sekali bisa diberikan kesempatan menjadi moderator dengan narasumber yang luar biasa.

 

Tepat pukul 19.00 WIB, kuliah online ini dimulai. Materi malam ini disampaikan dengan metode yang sedikit berbeda. Pertama Pak  Joko menampilkan slide gambar terlebih dahulu lalu kemudian penjelasan satu persatu gambar tersebut diterangkan melalui voice note. Mengapa demikian? Hal ini dilakukan agar menghindari dan meminimalisir para peserta untuk  mengcopy paste tulisan. Dengan menggunakan voice note, Pak  Joko mengharapkan peserta agar menyimak audio dan menuliskannya dengan bahasa sendiri.

 

Wah, kreatif sekali ide dari Pak  Joko ini. Jadi teringat masa lalu saat pertama membuat resume, saya menyalin tulisan narasumber secara utuh. Karena masih baru dan belum mengerti benar resume itu apa. Lama kelamaan saya memahami bahwa bukan hal tersebut yang diinginkan oleh Omjay. Tetapi, bagaimana kita bisa mengembangkan materi yang disampaikan oleh narasumber tersebut dengan pemhaman kita sendiri. Jadi malu nih pernah jadi plagiat. Itu dulu yah teman-teman, sekarang kita harus merubah kebiasaan buruk tersebut. Lanjut ke materi yu..

 

WRITING PRENEURSHIP (Menulis buku yang diterima penerbit)

Saat jadi seorang penulis, tujuan utamanya adalah bagaimana buku itu bisa diterbitkan. Sekarang kita mulai dari awal, publikasi bagi akademisi itu untuk apa?

1.     1.Orientasi pada provit/ royalti

2.     2.Nirlaba (tidak mencari untung)

3.     3.Branding/ promosi diri

4.     4.Memenuhi regulasi/ akreditasi

 

Mari kita renungkan kalimat berikut ini!

 

·        SAYA TIDAK INGIN MENULIS

·        SAYA TIDAK DAPAT MENULIS

·        SAYA INGIN MENULIS

·        BAGAIMANA CARA MENULIS?

·        SAYA AKAN MENCOBA

·        SAYA DAPAT MENULIS

·        YES, SAYA SUDAH MENERBITKAN BUKU

 

Coba jawablah, Anda ada di tangga kalimat yang mana?

 

Tentunya, kita sudah ada di kelas yang tepat. Grup menulis Omjay ini akan mengantarkan kita menjadi seorang penulis handal yang dapat diperhitungkan. Setiap hari kita sudah melakukan tugas dan kewajiban membuat resume sampai pertemuan ke 17. Dengan 3 pertemuan lagi maka kelas akan berakhir. Hasil akhir dari perjuangan kita semua ini harus bisa menghasilkan buku solo yang produktif. Buku itu bisa berupa kumpulan resume pertemuan 1-20 di kelas Omjay, atau boleh mengirimkan naskah buku yang lain. Tidak hanya itu, peserta juga diminta membuat buku antologi atau buku keroyokan. Nah klo buku keroyokan saya sudah ikutan. Tinggal buku solo yang belum selesai naskahnya. Wah jadi curhat gini. Hehehe.. Lanjut ke materi yuk.

 

EKOSISTEM INDUSTRI BUKU

Setiap penerbit buku manapun pasti akan melirik buku yang memiliki nilai jual untuk bertahan hidup dan untuk menafkahi seluruh karyawan yang ada di dalamnya. Jika buku itu menarik dan memiliki nilai jual pasti penerbit akan melirik buku kita. Jadi kita harus tau buku yang sedang ramai di pasaran dan yang menjadi trending topik dilihat dari google trends atau google cendekia.  

 

Berikut 4 steak holder penerbitan buku yaitu

1.     1.Penerbit

2.     2.Penyalur

3.     3.Pembaca

4.     4.Penulis

 

Faktor penghambat industri penerbitan

1.  Minat baca di Indonesia masih jauh tertinggal dari pada negara lain. Budaya baca, kurangnya minat baca, dan kualitas baca kita harus ditingkatkan.

2.     Minat tulis berhubungan dengan budaya tulis, tidak tahu prosedur menulis yang baik.

3.     Apresiasi hak cipta berhubungan dengan maraknya pembajakan berupa fotokopi dan ebook ilegal yang merugikan penulis.

 

PROSES PENGIRIMAN NASKAH BUKU KE PENERBIT

Jika ingin buku kita terbit, hal  yang dilakukan penulis adalah dengan  mengirimkan naskah ke penerbit untuk di nilai aPak ah buku tersebut layak jual atau tidak. Buku itu akan laku di pasaran atau tidak. Keputusan sepenuhnya dimiliki oleh penerbit. Kalau buku kita lolos seleksi maka penerbit biasanya meminta soft copy secara lengkap dan kemudian membuat perjanjian(MOU). Selanjutnya naskah akan masuk proses editing, setting, masuk percetakan lalu buku siap untuk dijual. Judul naskah penulis biasanya dimodifikasi oleh editor dan sebelum dicetak masiv, penerbit mengirimkan  soft copy untuk diperiksa oleh penulis. Takut ada kekeliruan penulisan. Setelah dikoreksi oleh penulis maka langkah selanjutnya diproduksi sesuai jumlah pemasaran. Penulis akan mendapat 6 eksemplar dengan royalti 10% setiap 6 bulan sekali atau selama satu semester.

 

Apa yang penulis peroleh saat bukunya sudah terbit?

1.     1.Kepuasan/ kebanggan tersendiri

2.    2.  Reputasi

3.    3.  Karir

4.    4.  Uang/ royalti

 

Ciri-ciri penerbit yang baik adalah penerbit yang jujur dalam menyampaikan jumlah produksi dan jumlah royalti yang harus diterima oleh penulis. Carilah penerbit yang bisa dipercaya seperti Penerbit Andi yang keren yang sudah mensuport kegiatan belajar menulis Omjay ini.

 

Sistem penilaian di penerbitan

1.   1.  Editorial bobot 10%

2.   2.  Peluang Potensi bobot  pasar 50%

3.   3. Keilmuan  bobot 30%

4.   4. Reputasi bobot 10%

 

Buatlah buku dengan tema populer, dan penulis yang populer. Untuk penulis pemula buatlah tema populer meskipun penulis tidak populer. Buatlah buku yang tidak usang dimakan waktu seperti buku-buku pelajaran seperti TIK, Matematika, Fisika, atau yang lainnya. Jumlah cetakan (OPLAH) untuk buku tersebut akan dicetak lebih banyak. Karena sangat dibutuhkan oleh setiap sekolah sebagai media pembelajaran (market sempit dan lifecycle panjang). Jika penulis sudah meninggal maka royalti buku akan diwariskan ke anak cucu kita. Wah, mantap sekali bukan?

 

GAYA SELINGKUNG

Gaya selingkung adalah gaya pengutipan dan penulisan daftar pustaka yang harus diterapkan secara konsisten untuk setiap terbitan. Penerbit mengharapkan seorang penulis yang idealis (penulis yang tidak butuh uang) dan penulis industrialis (penulis yang berloyalti besar tapi tidak mengabaikan mutu dan tetap menjadi produktif). Buku yang  tidak digunakan secara pasti disebut buku populer. Sedangkan buku yang digunakan secara pasti disebut buku teks atau buku ajar. Buku elektronik atau ebook akan menggantikan buku fisik. Bahkan nanti akan ada animasi, video, bahkan buku 3 dimensi.

 

Di akhir materi Pak  Joko memberilkan sebuah kutipan dari Imam Ghazali“ BILA KAU BUKAN ANAK RAJA DAN JUGA BUKAN ANAK ULAMA MAKA MENULISLAH SUPAYA HIDUP LEBIH MULIA UNTUK SESAMA”.


Lanjut kalimat di gambar kedua, “KATAKAN PADA DILAN, YANG BERAT ITU BUKAN RASA RINDU, TAPI MENULIS BUKU. BIARLAH AKU SAJA YANG MENANGGUNGNYA”.

 

KESIMPULAN

  • Buatlah buku yang memiliki nilai jual
  • Coba kirimkan naskah buku ke penerbit
  • Level materi dan lebar pasar harus diperhatikan
  •  Penulis harus mengikuti aturan penerbit dengan gaya selingkung
  • Jadilah penulis idealis dan industrialis
  • Teruslah menulis jangan menyerah sampai buku kita terbit

 

Kalimat penutup dari Pak  Joko, ada 7 ekor burung hinggap di pohon. Ada 5 burung yang akan terbang? Berapa jumlah burung yang masih bertahan? Kalau Anda menjawab 2 jawabannya salah. Karena yang benar itu adalah 7. Mengapa? Karena yang 5 burung tadi masih akan terbang dan belum terbang. Intinya adalah semangatlah dalam menulis buku bersama dengan kelas belajar menulis Omjay. Siapa tahu kita semua bisa mengukir sejarah dengan menulis buku  secara berjamaah. Sukses sendiri itu hal biasa, tapi sukses bareng-bareng itu baru luar biasa. Terimakasih Pak Joko atas materinya yang luar biasa. Khususon buat Omjay yang selalu menginspirasi, terimakasih sudah memberikan kesempatan pada saya untuk pertama kalinya menjadi moderator. Sungguh pengalaman yang luar biasa. 


 SALAM LITERASI!!!

 

 

MENERBITKAN BUKU BERSAMA MAS EDI PENERBIT ANDI



Malam ini, saya baru selesai latihan Ms.Office 365. Sangat menyenangkan belajar daring bersama teman-teman baru. Tadi sore karena materi sangat banyak jadi kami meminta flash back untuk latihan lagi. 

Serasa punya kewajiban yang tertinggal, saya lalu melanjutkan tugas resume pertemuan ke 16, pada hari Senin, 6 Juli 2020 pukul 19.00 WIB. Malam itu moderatornya adalah Omjay sendiri karena bu Fatimah sedang melaksanakan tugas microsoft 365 seperti yang saya lakukan malam ini. Saya menyempatkan menyimak materi di sela-sela aktifitas baru ini. Sangat menyita waktu karena dilakukan dua kali dalam sehari. Jam stengah 2 siang dan plash back materi pukul 20.00 WIB. Tapi tak mengurangi semangat saya untuk mengikuti kelas belajar menulis bersama Omjay.


Narasumber malam ini adalah Mas Edi S. Mulyanta. Kali ini materi di share hanya di 2 kelas yaitu gelombang 13 yang sudah menyelesaikan materi diatas 10 dan gelombang 14 yang resume di bawah 10. Saya kali ini berada di gelombang 13 karena sudah menyelesaikan 15 resume. Kalau kita tidak konsisten dalam menulis, pasti akan terasa malas saat mengerjakan tugas. Jadikan menulis sebagai kewajiban dan menulislah dengan hati maka tulisan akan sampai ke hati pembaca, begitulah yang saya lakukan setiap hari. Saat Omjay mepersilahkan narasumber masuk, maka dimulailah kelas online ini.

DUNIA PENERBITAN
Dunia penerbitan saat ini sedang menghadapi persoalan yang cukup kritis akibat pandemi Virus Corona yang belum jelas kapan endingnya. Pandemi ini benar-benar berimbas pada semua bisnis termasuk dunia penerbitan. Pada bulan Januari sampai Februari, penjualan masih normal. Tapi saat Presiden Jokowi mengumumkan pandemi Virus Corona yang sudah merajalela di Indonesia, bisnis penerbitan seakan diterjang badai dan angin kencang. Laju bisnis yang tadinya ada di gigi 5 harua mengerem bahkan berhenti beralih ke gigi 1. Omset bisnis pun terus merosot dengan drastisnya sama halnya yang dialami outlet utama toko buku besar seperti Gramedia.

Dunia penerbitan adalah dunia bisnis semata yang mengutamakan idealisme di dalamnya. Dalam dunia bisnis, aspek penting yang utama adalah keuntungan yang berujung duit (Ujung-ujungnya Duit/UUD). Maka hal ini berdampak langsung pada produksi buku. Saat ini banyak penulis yang menantikan angin segar bersemi di toko buku. Bulan Juni sampai Juli ini, Outlet buku Gramedia sudah mulai membuka gerai hingga angka 80% di seluruh Indonesia. 

Buku-buku yang masih dipertahankan adalah buku dengan tema pendidikan. Banyak hikmah yang di dapat dari Pandemi ini. Dari sisi penulis, harus bisa mendapatkan peluang yang mungkin tidak diperkirakan sebelumnya. Media WA belajar menulis yang di kelola Omjay adalah wadah khusus yang merintis penulis-penulis baru yang lahir akibat dampak dari virus Corona. Contohnya adalah Cikgu Tere. Bukunya sangat direkomendasikan untuk dibaca. Jadi semakin termotivasi seandainya kelak, saya bisa menerbitkan buku ke PT Andi. Namun itu tidaklah mudah. Pasti butuh proses, kerja keras, ketekunan, dan kemauan berlatih menulis yang keras hingga tulisan saya bisa tembus ke Penerbit Mayor. Inilah langkah awal motivasi semangat menulis saya yang tak pernah padam meskibun banyak kesibukan di luar sana yang banya menguras tenaga dan pikiran. 

Ada satu hal yang lucu yang disampaikan Mas Edi. Menurut beliau, mempublikasikan tulisan di blog sangatlah bagus. Itu bisa mengasah keterampilan menulis kita. Dengan menulis di blog, tulusan kita bisa bermanfaat untuk orang lain. Pastinya, akan terbaca dan tidak akan mengalami kejamnya penolakan kejam terhadap naskah yang kita kirim. 

Penerbit hanya melihat sisi ekonomi sehingga kemurnian keputusan pada bisnis belaka. Sehingga kadang tulisan yang luar biasa tidak terlihat oleh penerbit. Penerbit hanya melihat busines process, tanpa writting process. Kita harus bisa melihat visi misi penerbit, juga melihat tema-tema yang menjadi buku best reseller yang ada di rak buku. 

Namun itu semua belum menjadi jaminan khusus buku Anda laku keras.  Pernah penerbit menerbitkan buku karena seorang yang sukses dalam dunia karier. Sempat promosi besar-besaran. Namun hasilnya mengecewakan. Berbeda dengan Buku Laskar Pelangi. Buku yang sederhana namun ramai dibeli hanya dari mulut ke mulut. Sehingga buku ini banyak diburu hingga menjadi buku best reseller. Ini salah satu strategi dalam memasarkan buku. Penulis harus gemar mempromosikan karyanya dimana pun ia berada. Akun medsos seperti blog, WA, FB, dan IG menjadi salah satu bentuk promosi yang bagus. 

PROSES PENERBITAN BUKU DI PT ANDI
Penulis mengirimkan naskah dengan sistematika judul, kata pegantar, prakata, daftar isi, isi buku, sinopsis dan tentang penulis. Sedangkan cover buku dibuat oleh tim desain penerbit. Ukuran Unesco 16x23cm jumlah halaman 125-200 halaman.Sejak tahun 2018 ukuran kertas adalah A5.Penulis akan mendapatkan 6 eksemplar dan royalti 10% dari penjualan buku.Proses review sebulan, editing sebulan, cover sebulan , dan produksi sebulan. Yang mempunyai naskah yang sudah jadi boleh mengirimkan ke edis.mulyanta@gmail.com

Di akhir acara, Mas Edi meminta semua peserta mendokumentasikan keilmuan dengan teratruktur dan dapat mewarisi ilmu dan mengembangkannya suatu saat nanti. Penerbit akan segera meluncurkan aplikasi untuk menulis proposal lewat gedget melalui perencanaan penulisan. Kanal e-books akan dibuka di google play atau google books. Sehingga tingkat penerimaan naskah semakin besar dengan outlet e-books. Penerbit akan mengirimkan email ke penulis yang dianggapnya layak untuk terbit. Penerbit akan memberikan deadline selama 3 bulan untuk menyelesaikan naskah buku. Jika lewat dari batas waktu, penulis dinyatakan gugur dan bukunya gagal terbit. Hal itu perlu keseriusan dan ketepatan waktu dari si penulis hingga buku yang diharapkan bisa terbit sesuai estimasi.

KESIMPULAN

  • Menulislah dengan judul yang menarik karena judul yang bagus akan menarik perhatian pembaca
  • Jangan pernah menyerah untuk menulis naskah buku meskipun di masa pandemi
  • Teruslah menulis di blog sebagai media pembelajaran sehingga tulisan kita dikenal dan dibaca orang lain
  • Penerbit hanya melihat sisi ekonomi semata dengan menerbitkan buku yang layak jual/rekomended
  • Perhatikan ketentuan penerbit jika ingin mengirimkan naskah
  • Penerbit akan meluncurkan kanal ebooks melalui google play atau google books untuk memancing penulis baru untuk memajukan profosal perencanaan kepenulisan.
  • Kita harus mengasah keterampilan menulis dengan terus berlatih, berproses, kerja keras,  dan  mempublikasikan lewat blog atau medsos. 
  • Dengan menulis akan mengantarkan tulisan kita menuju keabadian atau dapat dicetak dan di kenang anak cucu kita di masa mendatang.


Jadi buat teman-teman di grup belajar menulis Omjay, ayo kita semangat dalam mengikuti pertemuan. Kita sudah mengikuti 16 pertemuan. Tinggal 4 pertemuan lagi akan megantarkan kita mnjadi penulis handal yang dapat diperhitungkan dalam dunia kepenulisan. Jangan menyerah buat teman-teman yang masih belum menyelesaikan tugas resumenya. Ingat perkataan Omjay, gajah mati meninggalkan gading, Blogger mati meninggalkan posting. Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Salam Literasi..




Jumat, 03 Juli 2020

6 Kunci Produktif Menulis



Malam hari ini hujan turun lebat sekali. Walau suara agak serak, dan kepala sedikit pusing karena kurang sehat, tapi tetap menyempatkan diri untuk ikut kulwap belajar menulis PGRI, IGTK dan Penerbit Andi. Tak terasa ini adalah resume yang ke 15. Tinggal 5 pertemua lagi, kuliah online ini akan berakhir. Kelas ini sekarang difokuskan menjadi gelombang 13 untuk resume di atas 10, dan gelombang 14 untuk resume yang di bawah 10. Saya masuk di gelombang 13 kali ini karena sudah membuat 14 resume. 

Narasumber malam ini adalah Dr. Ngainun Naim. Bisa intip profil beliau di https://drive.google.com/file/d/1ThAkotvTOTe7EFl2Zuiwn0d0oUuLNFWf/view?usp=sharing


Malam ini moderator kita adalah Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd atau dikenal dengan Bu Kanjeng. Pukul 19.00 WIB, kelas di buka Omjay dengan mengunci grup agar kelas berjalan dengan lancar. Omjay mempersilahkan moderator memimpin kelas dan Bu Kanjeng memulai diskusi ini. Setelah moderator mempersilahkan narasumber masuk kelas, diskusi pun di mulai. 

Dr. Naim membuka materi dengan sebuah pendapat, Guru adalah kunci penting dalam dunia pendidikan. Jika guru berkualitas, kelas yang diajarnya juga berkualitas. Tapi kalau gurunya kurang berkualitas, tentu hasil pembelajaran juga kurang sesuai dengan harapan. Salah satu kunci penting peningkatan kualitas guru adalah dengan membangun budaya literasi. Literasi berarti budaya membaca dan menulis. 


KUNCI MENULIS
Kita sebagai guru tentunya harus banyak membaca buku dan menulis untuk meningkatkan kualitas diri. Hal itu membutuhkan kunci. Kunci adalah alat untuk membuka. Kita bisa mendapatkan kunci tapi kunci akan sebatas kunci jika tidak difungsikan dan digunakan dengan tepat. Dengan menggunakan kunci ini, kita bisa produktif dalam menulis. Yuks kita simak 6 kunci penting dalam meningkatkan produktifitas menulis versi Dr.Naim.

1.Motivasi menulis
Ada beberapa jenis motivasi antara lain:
Motivasi karir: Menulis merupakan aktivitas yang berkaitan dengan yang kita lakukan. Semakin mahir menulis, semakin lancar karir yang kita tempuh.
Motivasi materi: Menulis yang menghasilkan honor. Bagi penulis terkenal, honor memang sangat berlimpah karena beberapa kali dicetak ulang.
Motivasi politik: Menulis ditujukan untuk mencapai tujuan politik tertentu.
Motivasi cinta: Menulis karena memang mencintai aktivitas menulis.(Motivasi yang dipilih akan berpengaruh terhadap tulisan atau buku kita).

2.Meyakini bahwa "Menulis itu Anugerah"
Banyak yang sebenarnya mampu menulis tetapi tidak mau menulis. Karena itu bisa menulis adalah anugerah yang harus disyukuri. Cara mensyukurinya adalah dengan terus menulis sepanjang hayat. 

Masih adakah yang mengalami kesulitan menulis?? Apakah Ada yang bergelar S1, S2, atau S3??? Waktu kita S1, kita tidak aneh dengan tugas makalah. Satu semester 10 makalah x 10 halaman=100 halaman. x 8 semester asumsinya ada 1000 halaman ditambah laporan KKN, Magang dan skripsi. S2 nambah 500 halaman. Apalagi S3 gelar doktor harus di atas 2.500 halaman. Padahal pengalaman menulis kita sudah banyak. Masa iya masih bilang menulis itu susah. 

Menulis itu membuat kita berbeda dengan yang lain. Sesederhana apa pun buku yang kita hasilkan nanti, itu merupakan kontribusi penting. Jangan dengarkan nyinyiran orang yang tidak konstruktif. 

3.Menulis itu memberikan banyak keajaiban  dalam hidup. 
Menulis itu memberikan banyak sekali manfaat. Omjay seorang blogger, youtuber, dan guru kita semua sudah merasakan keajaiban menulis setiap hari yaitu 
  • Mendapatkan banyak materi dari royalti
  • Sering diundang sebagai pembicara di berbagai acara
  • Memiliki banyak teman
  • Bisa membeli peralatan yang dibutuhkan dalam kehidupan
  • Tulisan adalah alat perekam kehidupan yang ajaib
4. Tidak mudah menyerah
Banyak orang yang mau menulis tapi semangatnya naik turun. Hal ini sempat saya alami. Saat pertama mengikuti kelas menulis di gelombang 8, semangat menulis saya sangat berapi-api. Ketika tidak dapat mengikuti semua materi, akhirnya semangat memudar dan hampir hilang. Saya putuskan ikut mengulang di gelombang 12. Dengan kegagalan kemarin, membuat saya semakin bersemangat sampai malam ini mengikuti pertemuan ke 15. Intinya kita harus punya tekad yang kuat dalam menulis. Dengan menulis 3 paragraf atau 5 paragraf setiap hari, itu lebih bagus daripada menulis 10 halaman yang dilakukan 3 bulan sekali. Hal sekecil itu akan melatih dan mengasah keterampilan kita dalam menulis. Saya sudah membuktikannya dan terasa sekali progres menulis saya mulai berkembang pesat. Buktinya adalah 15 resume yang saya posting di blog aamnurhasanah12.blogspot.com

5.Berjejaring
Dengan mengikuti kelas Omjay ini adalah langkah awal kita jadi penulis buku. Maka bersemangatlah teman-teman.

6.Menulis sebanyak-banyaknya.  
Menulis setiap hari tanpa henti. Lakukanlah dengan konsisten maka Anda akan melihat hasilnya.

KESIMPULAN
Diperlukan 6 kunci menulis yaitu motivasi menulis dengan meyakini bahwa menulis itu anugerah, Menulis itu memberikan banyak keajaiban  dalam hidup, tidak mudah meyerah, berjejaring hingga dapat  menulis sebanyak-banyaknya.

Perkuliahan malam ini sangat menarik sekali. Sangat seru dipandu bunda Kanjeng. Terimakasih ilmunya Dr. Naim. Semoga kelak, saya akan bisa menerbitkan buku seperti Omjay, Bunda Kanjeng, Dr.Naim dan Cikgu Tere yang bukunya sudah louncing, sukses terus.


Senang dan bangga jika nama kita suatu saat nanti ada di cover buku paling depan. Bukunya rekomended. Jadi semakin semangat untuk menulis. Semangat terus teman-teman!!!! Salam literasi. 


TRIK MEMBUAT KONTEN MENARIK DI YOUTUBE


Narasumber semalam, Kamis, 2 Juli 2020 adalah Paman Apiq. Seorang dosen di ITB Bandung yang gemar membuat konten menarik di youtube. Beliau  menjadi youtuber saat itu dengan  misi ingin menyebarkan ilmu Matematika di dunia pendidikan. Bagaimana membuat konten yang menarik dan bermanfaat untuk orang lain adalah hal yang dilakukan paman Apiq sampai detik ini. Ada rasa bangga dan bahagia, karena siswa, guru, dan orangtua merasa terbantu dengan melihat video youtube Paman Apiq. Menarik sekali bukan?
Matematika yang dianggap sulit, menjadi mudah dan menarik di tangan Paman Apiq. Semuanya pasti tidak instan. Terlihat sekali jam terbang dalam dunia matematika, sudah banyak. Makanya begitu mudahnya untuk Paman Apiq saat membuat konten di youtube. 

Menurut Paman Apiq, ada 3 langkah kecil untuk menjadi youtuber yang sukses. 

1. Mulai dari langkah kecil dengan rencana maraton. Maksudnya adalah perlu waktu yang tidak sedikit untuk menjadi seorang youtuber yang sukses. Kita harus berjuang dari nol. Semuanya tidak ada yang instan dan butuh proses juga. Kesalahan youtuber pemula adalah banyak berpikir menjadi youtuber bisa menghasilkan uang banyak dalam waktu singkat. Nyatanya kurang dari 10% yang berhasil mendapatkan uang, dan 90% gagal dan kecewa jadi seorang youtuber. Maka dari itu perbaiki niat. Jangan dulu berpikir untuk menghasilkan uang. Tapi niatlah berbagi. Share video sebanyak-banyaknya. Hal itu yang Paman Apiq tanamkan sehingga bisa eksis menjadi youtuber sejak tahun 2008. Saat itu belum ada monitize artinya tidak ada penambahan uang sebagai youtuber. Baru tahun 2010 kabarnya youtube Amerika mulai monitize dan bulan Desember 2012, salah satu video Pak Apiq terpilih untuk dimonitize. Isi videonya mengajarkan konsep matematika tentang Perbandingan Nilai yang Kreatif.  Dari situlah awal Pak Apiq dibayar oleh youtube dan masih banyak video lain yang bisa di monitize.  Saat itu bayarannya masih kecil sekitar 10 dolar per bulan. Tahun 2016 Paman Apiq melihat perkembangan lonjakan pendapatan dari yotuber dan tahun 2018 adalah tahun paling menakjubkan pertumbuhan revenue dari youtuber. Tahun 2019 sampai saat ini semoga menjadi kebih baik lagi. Meski awalnya youtube tidak memberikan  keuntungan langsung secara financial, tetapi youtube memberikan dampak positif. Media massa cetak maupun tv mulai mengenal Paman Apiq. Siswa dan guru bisa belajar dengan melihat siaran youtube. Dan masih banyak lagi dampak positif lainnya. 

2. Poduksi Konten Video Mudah dan Berkualitas. Pak Afiq menjelaskan 3H tipe konten video yaitu hub, help, dan hero.
  • Hub adalah  video ringan yang saling terhubung  Viewer youtube tidak menuntut kualitas tinggi. Tidak perlu editing sama sekali. Sekedarnya saja. Pemirsa lebih fokus ke isi video. Misal video konsep dasar perkalian.
  • Help adalah video ringan yang menuntut viewer untuk memecahkan masalahnya. Misalnya video membahas soal Matematika berhitung cepat perkalian. 
  • Hero adalah video andalan kita. Direncanakan berbulan-bulan, pengambilan gambar ratusan kali,  dan editing berhari-hari untuk mencapai hasil yang maksimal. 
3. Konsisten Improvement. Dilakukan dengan cara:
  • Meningkatkan kualitas video dengan persiapan dan editing. Pakai mobizen editor saja. Untuk memotong dan menghubungkan video. 
  • Meningkatkan kualitas konten video dapat dilihat dari komen dan respon terbanyak
  • Memproduksi video dengan efisien, hemat waktu, biaya, dan energi
  • Temukan irama yang konsisten untuk memproduksi konten positif
  • Gali lebih dalam analytic Anda, dan perhatikan trending serta analytic cenel lain
  • Buat video lagi sesuai analytic
  • Fokuskan ke dampak positif kepada masyarakat luas. 

Dengan trik yang diberikan Paman Apiq, mulai dari langkah kecil dengan rencana maraton, produksi konten video mudah dan berkualitas tipe hun,help, dan hero, yang disertai 7tips konsisten improvement akan menjadikan kita semua seorang youtuber yang sukses. Ingat perjalanan menuju kesuksesan sangat berliku. Perlu awal dan proses untuk mencapai itu semua. Kuncinya adalah bagaimana kita konsisten untuk mengupload video yang menarik dan siapa tahu nanti kita sukses seperti Paman Apiq. Sekali lagi jangan dulu mengharapkan uang jika ingin mejadi seorang youtuber. Buatlah konten menarik agar video kita banyak dilirik viewer. Jika video kita semakin bagus, jangan heran kalau video kita di monitize seperti Paman Apiq  

Terimakasih atas ilmunya, Paman Apiq. Sangat bermanfaat sekali. Semoga kita semua sukses menjadi seorang youtuber bagi yang suka video dan semoga sukses buat seorang blogger bagi yang suka menulis seperti saya. Salam literasi. Salam blogger persahabatan. 

Rabu, 01 Juli 2020

TRIK JITU FREEWRITING


Malam ini, Rabu, 01 Juli 2020 adalah pertemuan ke 14 di kelas belajar menulis bersama Omjay. Walaupun sedang berada di klinik, karena badan sedang kurang sehat, saya sempatkan untuk menyimak materi yang seperti biasa dipandu oleh bu Fatimah. Sang moderator asal Aceh. Narasumber kita malam ini adalah Bapak Muhamad Firman Suwarya, M.Kom. Seorang guru TIK di SMP Negeri Unggulan di Indramayu. Topik materi malam ini berjudul Freewriting. Apa sih freewriting??? Yuks kita simak baik-baik.


DEFINISI
Freewriting adalah Teknik menulis cepat tanpa hambatan. Maksudnya adalah menulis dengan cepat ide-ide yang muncul. Jangan takut salah, takut keliru, takut jelek, takut gak bagus, apalagi sampai takut salah ketik. Pokoknya tulis dan tulis sampai ide itu hilang dan habis. Setelah tulisan jadi, lakukan cek dan ricek melalui proses editing. 

LINGKARAN SETAN KEBUNTUAN
Pak Firman menantang semua peserta dengan menulis sehari 5 lembar dalam 30 hari. Jika peserta berani konsisten menulis 5 lembar dalam sehari, Pak Firman yakin semua peserta akan menjadi seorang penulis yang handal dan produktif. 

Secara umum, menulis 5 halaman memang membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Butuh berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Adakalanya kita merasa jenuh hingga bosan sehingga tukisan kita terbengkalai. Atau saat kita menulis tiba-tiba ide itu hilang entah kemana dan bingung harus menulis apa lagi. Tiba-tiba mendadak mendapatkan ide yang baru. Lalu kita lanjut menulis lagi. Di tengah perjalanan ketemu ide baru lalu mulai lagi dari awal karena merasa ide yang baru lebih bagus dari ide pertama tadi. Terus dan terus dengan kondisi yang sama. Mandeg lagi dan tulisan tidak pernah kelar sama sekali. Inilah yang dinamakan "LINGKARAN SETAN KEBUNTUAN".

SUKA DUKA MENERBITKAN BUKU
Berawal dari sulitnya menemukan ide yang pas dan kira-kira bagus untuk dibaca. Sampai konsul dengan teman yang dianggap pakar dan hebat dalam menulis. Loh, kok hal ini sama sih dengan yang saya alami???Seru nih. Lanjutt. Ternyata kuncinya gampang.

1.Tulis ide yang muncul. Saat menulis jangan pikirkan kira-kira bagus gak ya? Gimana kalau jelek? Buang jauh-jauh pemikiran  negatif. Fokuslah menulis dengan sebebas-bebasnya.
2. Buat outline(garis besar cerita)
Outline atau daftar  isi yang kita buat supaya menjadi benang merah apa yang akan kita tulis nanti dan tidak ke luar dari rel jalan ceritanya. 
3. Luangkan waktu 30-60 menit setiap harinya. Hal ini akan mengasah keterampilan menulis kita. Usahakan di waktu yang sama setiap harinya. Meskipun banyak tantangan dan rintangan, cobalah lalui hal tersebut. Insyaallah satu persatu rintangan tadi, bisa kita lalui dengan indah.
4. Buat Deadline. Hal ini supaya tulisan kita selesai pada waktu yang telah kita tentukan.
5. Terbitkan buku ke penerbit indie atau mayor. Memang banyak kelebihan kedua penerbit tadi. Kalau penerbit indie, proses menerbitkan buku bisa lebih mudah dan prosesnya lebih cepat selesai. Jumlah halaman minimal 50 lembar dan jumlah buku bisa disesuaikan dengan kebutuhan (dicetak dalam jumlah sedikit). Kalau penerbit mayor jumlah buku harus diatas 100 lembar dan dicetak dalam jumlah besar seperti PT Andi Offset.  

Kiat Menjadi Penulis Handal
  • Tentukan waktu menulis yang bisa terus menerus bisa dilakukan secara kontinu 30-60 menit sehari. Waktu sesuai sikon masing-masing.
  • Tulis ide yang paling dikenal dan dikuasai lalu eksekusi
  • Tulislah dengan hati, jika menulis dengan hati biasanya akan sampai ke hati  pembaca. 
KESIMPULAN
Tekadkan diri untuk bisa menjadi seorang penulis. Tanamkan dalam diri bahwa tidak ada yang tidak mungkin selagi kita mau mencoba dan berusaha untuk sungguh-sungguh menjadi seorang penulis. Langkah yang dilakukan dengan  meluangkan waktu 30-60 menit secara kontinu dan fleksibel. JANGAN MEMANFAATKAN WAKTU LUANG TAPI KITA YANG HARUS BISA MELUANGKAN WAKTU. Segera eksekusi ide yang muncul pada waktu yang sudah ditetapkan. Jika kondisi tidak memungkinkan, buat outline secara garis besar. Lalu tulis kembali saat waku yang sudah ditentukan tadi. Eksekusi ide sampai  benar-benar habis. Jika semua sudah ditulis, lanjutkan proses editing. Jika muncul ide baru, abaikan. Tetap fokus tulis dan tulislah sampai buku sudah jadi dan siap diterbitkan. 
 

Menarik sekali materi malam ini. Dari Pak Firman saya belajar tentang bagaimana menulis cepat terhadap ide-ide yang muncul. Maka TULISLAH sebelum ide itu HILANG. Terimakasih atas ilmunya. Semoga kelak saya bisa menerbitkan buku seperti Omjay dan Pak Firman. Aminn











Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...