Tampilkan postingan dengan label BUKU AAM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BUKU AAM. Tampilkan semua postingan

Jumat, 26 Maret 2021

PESAN CINTA

 

Pesan Cinta# Jumat, 26 Maret 2021

Jumat Berkah, pagi ini penuh berkah. Saat membuka inbok WA, saya mendapatkan pesan cinta dari Penerbit Andi Offset. Isinya berupa Sertifikat Juara 1 Lomba Blog PGRI Tingkat Nasional. Lomba ini dilaksanakan sejak tanggal 1-28 Februari 2021.

Syukur alhamdulillah, setelah melewati tantangan menulis setiap hari, berbuah manis. Dari kegagalan-kegagalan lomba blog sebelumnya, dari kegagalan  mengikuti kelas belajar menulis di gelombang 8 dan baru sukses di gelombang 12, membuat kepercayaan dan semangat menulis semakin  berapi-api. 

Dengan memupuk rasa percaya diri dan meyakini bahwa suatu saat perjuangan saya akan berbuah manis. Saat pengumuman diumumkan, sontak hati terkejut serasa mimpi. Om Jay mengumumkan saya mendapat Juara 1 Lomba blog. Saya mencubit dua pipi, rasanya sakit. Ternyata ini nyata, bukan lagi mimpi. 

Terima kasih Ya Allah, engkau maha pengasih lagi maha mendengar. Doa-doaku terjawab sudah. Saya merasa terharu sampai bulir bening menetes di kedua pipi. Tak henti-hentinya saya mengucap syukur. Ucapan selamat berjatuhan seperti air hujan. Baik dari saudara, teman, maupun teman-teman ngeblog lainnya. 

Meskipun kami hanya berteman di dunia maya, kekerabatan itu semakin terasa. Saya beruntung bisa berada dalam komunitas menulis yang membuat diri lebih produktif dan berbuah 14 karya buku. 

Kebahagiaan itu disambung dengan Jumat berkah yang selalu menjadi rutinitas Ibu Sultan. Ibu Ai selalu memberikan uang kepada Ibu-ibu yang berada di dekat rumahnya. Alhasil, Rp 20.000 disawer kepada ibu-ibu yang berada di sekitar rumahnya. Ibu Ai meskipun kaya sangat rendah hati dan tidak sombong.

Dok. Pribadi


Selang beberapa menit, Pak Pos datang membawa paket, berupa buku ke-14 Antologi Haru Biru Hijrah Meraih Berkah. Ini antologi pertama di mana saya yang mencoba menjadi editornya. Di dalam buku tersebut saya meyakini ada beberapa kekurangan, namun belajar dari kesalahan, adalah guru yang terbaik. 

Dok. Pribadi


Semoga di masa depan, saya bisa membantu teman-teman dalam mengedit naskah buku dan berusaha mencoba membantu di mulai mengedit novel Seindah Takdir Cinta, seorang alumni murid saya yang bernama  Juminah. 

Menulislah agar hidupmu berwarna, menulislah agar hidupmu bermakna, menulislah hari ini agar engkau dikenal esok hari. 


Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

 SMPS MATHLA'UL HIDAYAH CIPANAS



Rezeki nomplok

Rabu, 30 Desember 2020

PATIDUSA PUJANGGA WIYATA



Antologi Patidusa pujangga wiyata adalah antologi ke 4 yang saya buat bersama teman-teman kelas menulis. 

Kali ini ditulis oleh 30 guru hebat, dan saya diberikan  kesempatan untuk menjadi kurator untuk kedua kalinya. 

Patidusa kepanjangan dari empat, tiga, dua, satu. Puisi ini terdiri dari 4 baris demgan format 4-3-2-1, 1-2-3-4, dst. 

Patidusa pujangga wiyata bercerita tentang guru nusantara yang sedang belajar untuk menjadi penyair. Rasa kagum, kesal, rindu, turut mewarnai buku ini. 

Menulis buku antologi adalah lecutan semangat untuk para penulis pemula. Seorang penulis besar pasti di mulai dari seorang pemula. Jadi teruslah berkarya. 

Semoga buku ini lahir dengan selamat dan bermanfaat untuk pembaca. 



#Day30DecAISEIWritingChallange


Rabu, 23 Desember 2020

KUNCI SUKSES MENJADI MODERATOR ONLINE


Menjadi moderator adalah sebuah keajaiban. Buku ini saya buat berdasarkan pengalaman memandu acara di kelas belajar menulis Omjay dan PGRI. 

Saya belajar secara otodidak. Saya belajar dari moderator sebelumnya yaitu Pak Bambang Purwanto, Bu Fatimah, dan Bu Kanjeng. Karena kekaguman itu, saya bisa menjadi moderator online sampai saat ini. 

Tentu bagi sebagian orang, sangat mudah menjadi seorang moderator online via Zoom, Meet, atau webinar lain. Namun kelas Omjay hanya menggunakan WA berupa teks dan pesan suara. Semua itu memiliki tantangan tersendiri. 

Sejak lulus dan menjadi alumni gelombang 12, saya dimasukkan ke dalam Tim Omjay. Berkat dukungan Omjay, saya bisa bertahan dan mencoba mendampingi narasumber hebat kelas menulis dari pukul 19.00-21.00 WIB. 

Asyiknya dikelilingi orang-orang yang terus menginspirasi dan terus memotivasi, akhirnya jadilah buku solo kedua saya yang berjudul "Kunci Sukses Menjadi Moderator Online."

Minta doanya supaya buku ini bisa lahir dengan selamat. Semoga teman-teman makin semangat untuk menerbitkan buku sendiri. Salam literasi. 


#Day24DecAISEIWritingChallange

Kamis, 17 Desember 2020

TANTANGAN NARSUM DADAKAN




Rabu, 16 Desember 2020 pukul 19.30 adalah malam yang tak terlupakan. Bagaimana tidak, semalam saya harus menggantikan narasumber yang tidak dapat hadir. Seharusnya malam ini diisi oleh Bapak Agus Sampurno. 



Namun, beliau ada rapat mendadak dan spontan Omjay menunjuk saya untuk menggantikan Pak Agus. 

Awalnya saya merasa ragu, merasa tidak yakin karena merasa ilmu saya masih sedikit. Namun, saya tidak dapat menolak permintaan Omjay dan tidak ingin mengecewakan semua peserta gelombang menulis. 

Sedikit modal pengalaman menjadi moderator, akhirnya saya memberanikan diri untuk menjadi narasumber dadakan untuk pertama kalinya. Tanpa persiapan saya akhirnya mulai menceritakan kisah saya saat menjadi peserta, moderator, sekaligus penulis buku. Cerita pun dimulai. 

Saat itu, saya pertama kali ikut kelas menulis diajak teman kepala sekolah. Beliau adalah Ibu Sulistijowati, S.Pd. Kepsek SDN 1 Bintangsari Cipanas.

Saat di gelombang 8, saya terpaku dengan Pak Bambang Purwanto yang saat itu bertugas sebagai moderator sekaligus ketua kelas yang selalu menyiapkan link daftar hadir.

Namun sayang saat di gelombang 8, saya tidak fokus dan tertinggal banyak materi. Dulu kalau tidak salah, kuliah dimulai sore hari dengan jadwal pertemuan hari Senin sampai Jumat.

Terbayang kan? Saya ditinggalkan Bu Nora, Pak Bambang, Mayor Nani dan teman-teman yang lainnya

Saya kemudian mengulang kelas di gelombang 12. Saat itu moderator yang bertugas adalah ibu Fatimah dari Aceh. Beliau selalu mengingatkan peserta untuk Disiplin, Jujur, Tulus, Ikhlas dan Sabar (DJTIS)

Saya sangat mengagumi Ibu Fatimah. Beliau sangat hebat dalam memandu kuliah ini. Saat itu karena saya ada di dua gelombang, secara sadar saya meneruskan materi di gelombang 12 ke gelombang 8. Tanpa disuruh.Begitulah, awal mulanya saya meneruskan materi hingga sampai saat ini.

Saat saya menjadi peserta gelombang 12, semangat saya makin berapi-api. Saat pertemuan ke 5, narasumber saat itu adalah Dra. Sri Sugiastuti atau lebih akrab disapa Bu Kanjeng. Sebelum sesi materi berakhir, beliau menawarkan semua peserta untuk bergabung membuat buku antologi. Lebih keren disebut buku keroyokan. Karena pesertanya banyak. Hehee

Buku antologi pertama, yang melanjutkan langkah kecil untuk meraih hal besar. Mengapa? Karena seorang penulis hebat, berawal dari penulis pemula.

Sesuatu yang kecil akan menjadi besar, jika kita terus melakoninya dengan ikhlas, dan niat yang lurus.Itulah awal kisah menulis saya di gelombang 12.







Ini adalah antologi pertama saya. Karena disusun berdasarkan alfabetis, qodratullah nama saya ada di urutan pertama. 




Buku ini adalah hasil pelatihan kumpulan resume saat menjadi peserta gelombang 12. Alhamdulillah, sudah 3 kali cetak dan habis 82 eksemplar. 18 lagi genap 100 nih.



Saya ngefans sama Cikgu Tere sampai barter buku dengan beliau🤭🤭🤭.






Ini murid-murid saya. Cantik kan??? Hehehe.





Ini antologi kedua saya, bersama Pak Mukminin(Cak Inin). Buku antologi peserta gelombang 8. Agak lambat, namun jadi juga🤭🤭🤭.




Buku antologi yang ke 3 dan untuk pertama kali saya jadi Kurator. Buku ini di bawah bimbingan Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd.

Pengalaman menjadi kurator sungguh sangat berkesan. Kami bisa menjadi dekat satu sama lain. Perlu komunikasi yang baik dengan semua peserta agar naskah buku cepat terkumpul dan siap diterbitkan. 



Buku Parenting 4.0 Mengenal Pribadi dan Potensi Anak Generasi  Multiple Intelligence adalah buku duet saya dengan Prof. Richardus Eko Indrajit yang saat ini tembus ke Penerbit Mayor PT Andi dan saat ini sedang antri cetak.

Saat saya sukses dialumni gelombang 12, saya dimasukkan oleh Omjay ke grup TIM OMJAY. Saya bertugas menjadi moderator yang bertugas memandu acara dan meneruskan materi ke gelombang lain.

Dari gelombang 12-16, saya masih bertahan membantu Omjay menjadi moderator. Sampai suatu malam ibu Hati memberikan apresisasi kepada saya untuk membuat buku tentang moderator tanpa membayar sepeser pun. Ibu Hati dari Penerbit Tata Akbar.


Saya jadi ingat kalimat ini, jika kamu berbuat baik, maka kebaikan akan kembali kepadamu. Seperti tulisan saya di blog.  


Ada yang bertanya kepada saya, bu Aam dibayar berapa jadi moderator? Saya menjawab, saya mencari pengalaman, bukan cari bayaran. Sejak saat itu, tawaran jadi moderator silih berdatangan.

 



Ibu Kanjeng dari Penerbit Oase Pustaka memberikan apresiasi kepada saya, sungguh kesempatan yang luar biasa.





Buku solo kedua saya, yang akan saya terbitkan di Penerbit Oase Pustaka. Cukup sekian pemaparan dari saya. Semoga para peserta semakin termotivasi untuk  terus menulis. 

P1

Selamat malam, Bu Aam memang kerenn banget. Sebagai moderator dan penulis andal. Ini merupakan pengalaman pertama saya ikut kuliah via WA. Saya pernah jd narsum dan moderator via zoom. Menurut saya, tentu tantangan via WA lebih berat daripada zoom karena hanya mengandalkan tulisan atau suara. Bagaimana cara mengatasinya ? Terima kasih. Min Hermina, Cikampek. 

Terima kasih atas pertanyaan Bunda Min Hermina. Beliau salah satu peserta aktif, yang selalu mengirimkan pertanyaan kepada saya. Salutt👏👏👏

Menurut saya, moderator online via WA malah lebih enak bunda. Kita tidak harus selalu stand by di depan laptop. Bisa sambil tiduran dan bisa sambil jualan. Karena satiap malam saya jadi moderator sambil jaga toko. Hehehehe.

Bagaimana cara mengatasinya? Untuk moderator online yang hanya via WA, kita harus ada persiapan terlebih dahulu.




Semoga puas atas jawabannya ya bunda Min😁😁

P2

Sebagai moderator suka kesulitan kalau pesertanya pasif (seperti saya) bagaimana cara mengatasinya? Yuningsih Bekasi.

Nah, ini tantangan dari moderator via WA grup. Biasanya, kalau narasumbernya kurang menarik, pertanyaan yang masuk akan sedikit. Namun, sebagai moderator kita harus bisa mengatasi masalah itu.

Misalnya dengan cara mengajukan pertanyaan kepada narasumber untuk mengulur waktu atau kita bisa minta narasumber untuk membagikan link youtube atau PPT. 

Pokoknya bagaimana kita bisa mengkondisikan kelas supaya tidak boring, merupakan tantangan tersendiri.

Moderator juga harus bekerja sama dengan narasumber untuk menghidupkan kelas. Terima kasih Bunda Yuningsih. Terima kasih sudah order buku saya. 🙏🙏


P3

Sriwati SMP N 1 CIPANAS LEBAK. Terima kasih pemaparannya Omet. Sangat luar biasa motivasinya dan, terimakasi berkat Omet saya udah bikin 3 antologi buku yaitu 2 fiksi(puisi), 1 Nonfiksi bersama Bu Kanjeng. Pertanyaan saya Omet, bagaimana dapat membagi waktu antara kesibukan pekerjaan dan menulis. Terima kasih. Salam literasi.

Terima kasih Ometku. Bu Sri ini teman MGMP Bahasa Indonesia. Sudah dekat sekali sampai-sampai sapaannya Omet. Heheehe.

Trik membagi waktu antara kesibukan pekerjaan dan menulis adalah buat skala prioritas. Mana yang urgent, kita dahulukan. Atau bisa dengan menulis catatan kecil yang disimpan di sandal jepit. Saat kita akan pakai sendal jepit tersebut, kita pasti  akan ingat tugas kita, dan tidak akan lupa jadwal kita. Cara terakhir buat pengingat di hape dan di tembok. Karena saya pelupa, saya tulis agenda saya setiap hari. Karena tidak mudah sebagai kepala sekolah, guru, ibu rumah tangga, penulis, untuk bisa membagi waktu hingga semua tugas  bisa dikerjakan dengan tepat waktu.

Tiga pertanyaan yang luar biasa. Terima kasih ya🙏🙏.

Izinkan saya berbagi tips menulis.
  • Jika Anda penulis pemula, tulislah hal-hal yang ringan dulu. Misalnya dengan menulis 3 alinea, pembuka, isi, dan penutup.Tips ini saya dapat dari Omjay. Tips yang saya pakai hingga saat ini.
  • Amatilah di sekitar Anda. Jika Anda lihat somay, buatlah blog tentang somay. Jika Anda melihat kucing, buatlah blog tentang kucing.
  • Begitu banyak hal yang bisa kita tulis, dan begitu banyak moment yang terlewat begitu saja.
  • Menulis itu mudah. Yang sulit adalah memulai. Jangan jadikan beban saat kita menulis. Banyaklah membaca agar menambah pembendaharaan kosa kata kita.
  • Lapar membaca, akan membuatmu semakin gemuk menulis. 
  • Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, guru mulia karena karya.
  • Tak ada gading, yang tak retak. Sempurna hanya milik Allah.
Semoga dengan menulis antologi, dapat menjadi langkah Anda untuk menjadi penulis hebat di masa depan. Tetaplah rendah hati ya. Jadilah gelas kosong yang mau belajar dengan siapa saja.

Saya sebagai narasumber dan sekaligus moderator, hanya ingin berbagi. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan baik kata maupun bahasa. Tetap semangat ya buat peserta yang sedang membukukan naskahnya. 

Salam blogger inspiratif. 
Aam Nurhasanah, S.Pd. 
SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS.


#Day16DecAISEIWritingChallange








Selasa, 15 Desember 2020

GURU MULIA KARENA KARYA


 

Memiliki sebuah buku sendiri adalah kepuasan tersendiri. Buku solo ini saya buat dari hasil pelatihan kelas belajar menulis Omjay yang dibentuk sejak bulan Januari 2020. 

Saya sangat terharu saat teman membeli buku dan meminta tanda tangan juga pesan. Dengan hati yang berbunga saya tuliskan pesan "Jangan nambah istri ya, nambah anak saja." 

Sebagai seorang istri, menjadi satu-satunya bidadari adalah suatu kebanggaan tersendiri. Ingin sampai kakek nenek  bersama sampai akhir hayat tentu menjadi impian setiap wanita. 

Sayangilah anak dan istrimu, maka Allah akan sayang kepadamu. Jangan sakiti hatinya, jagalah ia segenap jiwa. Jika istrimu salah, maka nasihatilah. Jika istrimu sakit, rawatlah. Begitu pentingnya seorang istri dalam sebuah rumah tangga. 

Tak hanya itu, suami juga sangat berperan. Luangkan waktu untuk keluarga. Jangan asyik bekerja sampai lupa ada anak yang harus diperhatikan. Satu hari dalam seminggu, sudah tentu membuat anak dan istrimu bahagia. Tidak perlu mewah, ikut ngadem di alfamart atau indomart, atau sekadar jalan-jalan itu juga sangat bermakna. 

Untuk itu, kebahagiaan terbesar dalam hidup adalah jika seseorang menghargai karya kita dan selalu menyemangati kita. Terima kasih untuk teman-teman yang selalu memotivasi diri untuk terus mengupgrade diri untuk naik kelas. 

Sebagai penulis pemula, saya akan terus berkarya. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Guru mulia karena karya. 

Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS

#Day14DecAISEIWritingChallange

Jumat, 04 Desember 2020

PARENTING 4.0

 



Betapa bahagianya, saat menerima naskah Proof kolaborasi dengan Prof.Eko. Menembus penerbit mayor, tentu bukanlah hal yang mudah. Atas izin Allah, naskah saya bisa masuk dan siap diterbitkan. 

Saat ikut program September Ceria, awalnya ada 46 peserta. Namun hanya 17 orang yang berhasil mengirimkan naskah. Saya termasuk salah satunya.


Suatu mimpi yang kini berubah menjadi nyata. Impian buku bisa di susun di rak toko buku besar seperti gramedia akan segera menjadi nyata. Kegigihan dan konsistensi menulis mengantarkan saya menjadi penulis hebat.


Doa orangtua, suami, keluarga, dan orang-orang terdekat menjadi lecutan semangat untuk bisa mengukir prestasi. Rasa bangga menyelimuti jiwa ini. Airmata membasahi pipi. Terasa amat memyentuh kalbu. Rasa syukur selalu terucap kepada Allah yang maha pemberi rezeki. 


Buku Parenting 4.0 adalah buku yang berisi tentang bagaimana meningkatkan potensi anak kita dengan menggabungkan 8 jenis kecerdasasan lainnya (kecerdasan majemuk/ multple intelligence). 


Buku ini menjawab berbagai kecerdasan yang bisa di asah dan bagaimana cara orang tua dan guru meningkatkan kecerdasan anak tersebut. Buku ini dilengkapi jenis-jenis generasi dari X,Y,Z, sampai generasi Alfa. 


Buku ini sangat menarik untuk dibaca karena buku ini akan menambah pengetahuan kita, bahwa setiap anak itu memiliki kecerdasan yang berbeda-beda dan minat dan bakatnya harus di asah sejak dini untuk menghadapi era digital 5.0 



#Day02DecAISEIWritingChallange









Jumat, 13 November 2020

SANG BUKU MENDARAT DI NTT

 


Kemarin sore, dapat WA dari Cikgu Tere bahwa buku saya yang berjudul "Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat" telah mendarat dengan selamat. 


Senang sekali "Sang Buku" telah mewakili penulisnya untuk  mengelilingi nusantara. Ia telah menjelajah Kota Bekasi, Cianjur, Rembang, Banten, Solo, Bali,  bahkan sampai Nusa Tenggara Timur(NTT). Tak terasa, sudah cetak ke 3 kalinya dengan jumlah 72 eksemplar. Jumlah yang sangat fantastic bagi saya yang masih pemula. 


"Sang Buku" yang tak pernah lelah berbagi pengetahuan tentang menulis buku sampai bagaimana buku itu lahir. Ia selalu menjadi alasan untuk mengingatkan penulis untuk tetap menulis dan menerbitkan buku.  Ia menjadi jejak dan langkah pertama menempuh karir saya sebagai penulis hebat. 


"Sang Buku" yang tak pernah lelah berbagi ilmu mengajarkan pada dunia bahwa menulis itu tidak sulit. Menulis itu butuh kesabaran. Keterampilan itu didapatkan dengan latihan menulis setiap hari. Banyaklah membaca buku, maka akan semakin mudah untuk Anda saat menulis buku. 


Percayalah pada diri sendi. Baik buruknya tulisan akan berubah dari jumlah jam terbang Anda. Semakin banyak kita menulis, tulisan kita akan semakin bagus. Tentunya itu akan menjadi kisah panjang jadi sayang kalau terlewat begitu saja. 


Tulislah dengan hati maka tulisan akan sampai ke hati pembaca. Menulis dengan hati lebih semangat daripada menulis saat mengandalkan mood saja. Tulislah apa yang kamu sukai dari hal yang kecil atau hal ringan. Perhatikan peristiwa yang terjadi di sekitar kita. 


Sudah 3 hari ini, rasa malas menulis kambuh lagi. Benar sekali, sebenarnya menulis itu tidak sulit. Yang sulit adalah memulai tulisan.  Memang 3 hari ini saya sedang fokus mengedit naskah antologi bersama bu Kanjeng jadi 3 hari ini tertinggal tantangan menulis Day AISEI Writing Challange. 


Berbagai kesibukan pasti akan menunda kita dalam menulis. Namun, bagaimana tetap menjaga  konsistensi dalam menulis, tetap harus dipertahankan. Hal itu dapat dilakukan dengan meraffel tagihan tulisan. Jika sudah lenggang, lunasilah hutang tulisan itu. Nyicil dulu yah, Mba Dea. Masih kurang 2 artikel nih. Semangat!!!

Salam Blogger Inspiratif
Aam Nurhasanah, S.Pd.

#Day08NovAISEIWritingChallange




Minggu, 08 November 2020

JEJAK DIGITAL MOTIVATOR ANDAL

 


Baru melihat konsepnya saja, semangat menulisku semakin membara. Seperti dua jejak kaki dengan bara api yang menyulut semangat penulis pemula.


Bu Kanjeng adalah narasumber kelas belajar menulis yang semangat literasinya patut diacungi jempol. Usia yang menginjak setengah abad, tak menjadi penghalangnya. 


Nama bu Kanjeng lahir dari salah satu kolom humor kompasiana. Beliau selalu menjadikan suaminya seorang tokoh bangsawan Solo yang sok tahu dan berwawasan luas. Begitulah nama bu Kanjeng terkenal sampai seantero nusantara. 


Dengan menggandeng penulis pemula, rasa kepercayaan diri semakin bertambah. Dari buku keroyokokan(antologi), baru nanti bisa buat buku sendiri(solo). Seperti kisah saya yang dimulai dari menulis buku antologi. Seperti kata pepatah, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Dari hal kecil baru menuju hal yang besar. Begitu pula dengan perjalanan menulis. 


Buku antologi ini adalah buku ketiga saya. Buku yang lahir karena tercebur arus semangat kelas belajar memulis yang dibuat oleh Om Jay. 


Buku antologi menjadi lecutan semangat untuk penulis pemula. Yakinlah pada diri bahwa, biarkan tulisanmu menemukan takdirnya. 


Salam Blogger Inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.


#Day05NovAISEIWritingChallange

Jumat, 23 Oktober 2020

DI BALIK KESUKSESAN ANAK, ADA DOA DARI ORANG TUA

 


Di balik kesuksesan seorang anak, ada doa dari kedua orangtua mu. Kalimat ini yang menjadi penyemangat sehingga saya akhirnya dapat menerbitkan buku yang berjudul "Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat". Alhamdulillah, tak terasa sudah 52 exemplar dengan proses dua kali cetak di penerbit gemala. Meskipun ibu sudah di syurga, ibu pasti bangga dan turut mendoakan kesuksesan saya. Begitu pun sosok Ayah, yang selalu ada saat saya sedang suka dan duka. 


Betapa bahagia dikelilingi orang-orang baik yang selalu mensuport saya saat mencoba dalam dunia kepenulisan. Sebagai penulis pemula, awalnya saya ragu untuk mempromosikan buku ini. Namun, dengan dukungan orangtua, suami, keluarga dan sahabat-sahabat yang selalu menyemangati, alhamdulillah, 52 exemplar adalah jumlah yang cukup luar biasa. Saya merasa terharu dan bangga atas apresiasi teman-teman sehingga menambah keyakinan saya untuk terus berkarya dan mencoba naskah baru. 



Terimakasih untuk semua orang yang telah membeli buku saya. Besar harapan saya semoga ada ilmu yang dapat dipetik dalam buku yang saya tulis. Saya memohon maaf apabila ada kesalahan ketikan dalam penulisan buku. Semoga buku saya dapat membantu penulis pemula dalam menyusun resume hingga dapat disusun menjadi buku yang menarik untuk dibaca. 



Salam blogger inspiratif

Aam Nurhasanah, S.Pd.

#Day17AISEIWritingChallange






Rabu, 07 Oktober 2020

MENGUKIR MIMPI



Menerbitkan buku sendiri adalah impian seorang guru. Tentu impian itu harus diwujudkan dengan cara baru. Saya mengikuti kelas belajar menulis gratis yang dikomandai Omjay yang memiliki nama lengkap Wijaya Kusumah, M.Pd. 


Buku ini dibuat dari kumpulan 20 resume dari 20 pertemuan kelas belajar menulis gratis. Awalnya saya adalah peserta gelombang ke 8. Karena tidak fokus saya mengulang kembali di gelombang 12. Jika Anda tekun dan rajin, maka naskah buku Anda pasti akan terbit. 

Saya telah membuktikan bagaimana mempertahankan konsistensi menulis, telah berbuah manis. Buku ini lahir dengan proses yang singkat. Bukan hanya kita mendapat ilmu dari narasumber hebat, kita juga menghasilkan buku yang dapat kita ukir sebagai sejarah. 

Banyak orang yang berpendapat bahwa menulis itu sulit. Di dalam buku ini, terdapat cara mengatasi kesulitan-kesulitan menulis, tips-tips menulis buku, dan cara menerbitkan buku bersama narasumber-narasumber hebat. Ayo dapatkan bukunya hubungi ibu Aam Nurhasanah dari Lebak.


#Day1AISEIWritingChallenge

Selasa, 06 Oktober 2020

MENGUKIR MIMPI JADI PENULIS HEBAT

 


Menerbitkan buku sendiri adalah impian seorang guru. Tentu impian itu harus diwujudkan dengan cara baru. Saya mengikuti kelas belajar menulis gratis yang dikomandai Omjay yang memiliki nama lengkap Wijaya Kusumah, M.Pd. 


Buku ini dibuat dari kumpulan 20 resume dari 20 pertemuan kelas belajar menulis gratis. Awalnya saya adalah peserta gelombang ke 8. Karena tidak fokus saya mengulang kembali di gelombang 12.  Jika Anda tekun dan rajin, maka naskah buku Anda pasti akan terbit.  Saya telah membuktikannya. Bagaimana mempertahankan konsistensi menulis, telah berbuah manis. Buku ini lahir dengan proses yang singkat. Bukan hanya kita mendapat ilmu dari narasumber hebat, kita juga menghasilkan buku yang dapat kita ukir sebagai sejarah. 



Banyak orang yang berpendapat bahwa menulis itu sulit. Di dalam buku ini, terdapat cara mengatasi kesulitan-kesulitan menulis, tips-tips menulis buku, dan cara menerbitkan buku bersama narasumber-narasumber hebat. 

Rampungnya buku ini bersamaan dengan buku antologi kedua saya yang berjudul ANTOLOGI KISAH INSFIRATIF SANG GURU. Buku ini buku keroyokan  bersama Cak Inin dan teman-teman gelombang ke 8. Berikut cover bukunya.



Dapatkan buku ini segera dengan menghubungi nomor WA saya di 085710996088. 

Challenge Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil”

  Sumber: www.wijayalabs.com Resensi Buku “ Kisah Serdadu-serdadu Kecil” Hai sobat Lage, hari ini saya mendapat kejutan buku karena suda...